Anda di halaman 1dari 5

Efisiensi Energi Listrik Kampus Undip Tembalang

Karnoto

Abstract : Energy is one part of the important in everyday life. The energy consumption
especially electrics energy have to pay attention requirement and economics level. So that
electrics energy used as according to requirement. Thereby consumption energy pay attention
energy efficiency
This research is to evaluate usage consumption energy of Diponegoro University Tembalang
Campus ( Faculty MIPA and FPIK, FKM, and F Psychology). This Benefit Research is to give
alternative solution subscribe PLN electrics or merger.
Result of Research yielded is forth of the faculty of customer based on energy capacities
attached in the reality still not yet as according to usage. Given by solution is Customer F
MIPA can be achieved by down grading its tarrif-class ( from 345 KVA to 197 KVA) and F
PIK, FKM and F Psychology( 240 KVA to 131 KVA). Other Alternative is Merger of F PIK,
FKM And F Psychology with F MIPA

Keyword: Energy, Consumption, Efficiency, Capacity

Ketersedian energi listrik maupun energi bahan Dengan penelitian ini diharapkan dapat
bakar untuk supply pembangkit sangat terbatas memberikan rekomendasi terhadap kondisi real
sebagai akibat krisis energi. Masyarakat harus dilapangan dan memilih energi pensuply beban
selektif dalam menggunakan energi listrik untuk berdasar aspek teknik dan ekonomis bagi Kampus
kehidupan sehari-hari agar dapat menghemat UNDIP Tembalang
dalam segi keuangan maupun ketersediaan
energi. TINJAUAN PUSTAKA
Fakultas MIPA dengan kapasitas Demand Side Management (DSM)
transformator 1000 KVA dengan daya adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
langganan 345 KVA dan F PIK, F Psikologi, dan pemantauan yang dilakukan oleh
dan F KM dengan Kapasitas Traf0 400 KVA pengusaha untuk mempengaruhi pola
belum digunakan secara efektif artinya tingkat
konsumsi pelanggan tenaga listrik yang
pemakaian masih rendah untuk langganan
tersebut. Dengan demikian akibat besarnya
menangkut dan waktu penggunaanya tanpa
kapasitas langganan maka biaya beban menjadi merugikan pengusaha atau konsumen.
tinggi, sehingga kurang efektif dan ekonomis. Manajemen sisi kebutuhan adalah
Pertimbangan lain sehubungan akan rangkaian kegiatan institusi yang meliputi
dibangunnya Fakultas Kedokteran, Fakultas perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
Ekonomi dan sebagainya maka salah satu yang dilakukan oleh pengusaha untuk
langganan dapat dialihkan ke Fakultas yang mempengaruhi pola konsumsi pelanggan
sedang dibangun tenaga listrik yang menyangkut dan waktu
Karnoto (karnoto@elektro.ft.undip.ac.id), adalah dosen di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro (Undip) Semarang Jl. Prof. Sudharto, S.H. Tembalang Semarang 50275

38
Karnoto, Efisiensi Energi Listrik Kampus Undip Tembalang 39

penggunaanya tanpa merugikan pengusaha sampai ke konsumen. Ditinjau dari konfigurasi,


atau konsumen. Dengan manajemen sisi jaringan distribusi dapat dibedakan atas tiga
kebutuhan pengusaha dapat mengupaya system yaitu
pengurangan pertumbuhan beban puncak 1 Sistem Jaringan Radial
Struktur dengan system ini merupakan
sistem, menciptakan iklim yang kompetitif
jaringan yang paling sederhana, metode
dalam meningkatkan efisiensi pemakaian pengoperasiannya mudah, hubungan
dan produktifitas, memberikan penghematan langsung dari titik pengisian ke pemakai.
biaya konsumsi energi listrik, dan 2 Sistem Gelang dan Jala
melestarikan sumber daya alam serta Pada system ini terdapat dua sumber dan
mengurangi dampak lingkungan. arah pengisian yang satu dapat sebagai
Strategi manajemen sisi kebutuhan cadangan, sehingga keandalan cukup tinggi,
terdiri dari peak cliping (pemangkasan beban banyak dipakai pada jaringan umum dan
puncak), Valley Filling, load shifting, konservasi industri. Jika terjadi gangguan atau pekerjaan
energi, startegi load growth, dan flexible load pada salah satu jaringan, penyaluran tidak
shape. Peak Cliping adalah program untuk terputus karena mempergunakan sumber
mengurangi beban pada saat Waktu Beban pengisian cadangan atau arah yang lain.
Puncak (WBP). Valley Filling adalah program 3 Sistem Jaringan Spindel
untuk menambah beban pada saat luar waktu Pada dasarnya struktur spindle merupakan
beban puncak (LWBP). Load shifting adalah struktur radial dimana spindle adalah
penggeseran beban dari beban puncak ke beban kelompok kumparan yang pola jaringannya
luar beban puncak. Konservasi energi adalah ditandai dengan ciri adanya sejumlah kabel
program untuk menghemat pemakaian energi yang keluar dari gardu induk (feeder), kearah
listrik. Load growth adalah program untuk suatu titik temu yang disebut gardu hubung.
menaikan pemakaian energi listrik. Flexible Kumpulan kabel dalam satu spindle
load shape adalah program untuk memperbaiki dimaksudkan untuk menyalurkan energi ke
dan menjaga sistem dengan mengurangi suatu daerah konsumen, yang terdiri dari
pemadaman. maksimum enam buah kabel kerja. Di
Upaya yang harus dilakukan untuk sepanjang kabel inilah gardu distribusi
melihat pemakaian energi dan pemilihan sumber ditempatkan dengan satu buah kabel
energy bagi beban listrik dapat dilakukan juga cadangan.
melalui program audit energi. Hal ini
disebabkan audit energi akan memberikan Beban Distribusi
gambaran yang jelas mengenai kondisi Beban listrik secara garis beban terdapat
kelistrikan suatu konsumen energi listrik baik beban resistif mempunyai faktor daya 1, beban
dari pembangkit sendiri maupun dari PLN. induktif mempunyai faktor daya lagging dan
Audit energi adalah teknik untuk menghitung beban kapasitif mempunyai faktor daya leading.
besarnya konsumsi energi dan mengenali cara-
cara untuk penghematanya. Daya listrik dalam bentuk kompleks dapat
dinyatakan oleh persamaan
S = P ± jQ ............... 1
Sistem Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik meliputi sistem dengan S: daya kompleks (VA), P: daya
pembangkit, sistem trasmisi, dan sistem aktif/nyata (Watt), Q: daya reaktif (VAR)
distribusi. Pada sistem pembangkit merupakan
pusat yang menghasilkan energi listrik yang Besar kecilnya daya reaktif yang diserap
seperti : PLTA, PLTU, PLTGU, PLTG, PLTP, oleh beban mengakibatkan faktor daya sistem
dan PLTD. Untuk menyalurkan energi listrik berbeda. Faktor daya minimal yang harus dipenuhi
memerlukan banyak persyaratan, terutama oleh beban yang tersambung ke jaringan PLN di
masalah lokasi yang tidak selalu bisa dekat Indonesia adalah minimal 0.85 lagging. Bagi
dengan pusat beban seperti kota, kawasan beban memiliki fakor daya kurang dari 0.85
industri dan lainnya. lagging akan dikenakan denda pinalti. Oleh karena
Salah satu bagian dari sistem tenaga listrik itu denda pinalti dapat diturunkan/dihilangkan
adalah sistem distribusi berfungsi untuk perlu dipasang kompensasi daya reakif di sisi
menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat GI beban. Keuntungan lain dari pemasangan
40 Transmisi, Jurnal Teknik Elektro, Jilid 10, Nomor 1, Maret 2008, hlm 38-42

kompensasi daya reaktif adalah menurunkan transformator milik pelanggan. Langganan


jatuh tegangan (menaikkan tegangan), tegangan rendah untuk rumah tangga, bisnis,
mengurangi rugi-rugi saluran, manambah sosial, dan publik. Transformatornya
penyediaan kapasitas daya (VA). Kapasitor menggunakan milik PLN. Macam jenis
dapat dipasang diterminal beban dan dipusat penyambungan pelanggan dengan transformator
pengendalian beban. bernacam – macam Ditilik dari siapa yang
Faktor daya dapat didefinisikan sebagai menyediakan transformator, serta pada sisi mana
perbandingan daya yang menghasilkan kerja pengukuran dan pembatasan dilakukan (apakah
(active power) dalam satuan watts atau kilowatts pada sisi tegangan menengah atau tegangan
(kW) dengan daya nyata (apparent power) rendah), maka ada 3 (tiga) jenis sambungan untuk
dalam satuan volt-ampere atau kilovolt ampere daya di atas 200 kVA ini. Yaitu: (1) Sambungan
(kVA). TM/TM/TM, (2) Sambungan TM/TM/TR, (3)
P P Sambungan TM/TR/TR
pf   ............... 2 (2.2) kapasitas
Untuk menentukan besarnya
S PQ transformator yang dipilih hendaknya mengetahui
P kebutuhan daya maksimum. Besarnya daya
pf  ................................ 3
maksimum dipengaruhi oleh faktor kebutuhan.
VI
Faktor kebutuhan (Fdm) didefinisikan sebagai
P adalah daya riil atau daya aktif dalam satuan perbandingan antara kebutuhan maksimum dalam
watt (W) atau kilo-watt (kW), sedangkan Q sebuah sistem dengan total beban yang terpasang
adalah daya reaktif dalam satuan VAR atau atau terhubung pada sistem tersebut.
kVAR. Bila pengukuran daya dilakukan dalam kebutuhan daya maksimum ...... 5
Fdm 
periode waktu (jam) maka akan didapatkan nilai Total daya terpasang
Wh atau kWh untuk pengukuran daya aktif dan
didapatkan nilai VARh atau kVARh untuk Langganan PLN sangat tergantung pada
pengukuran daya reaktif. Dari sini dapat besarnya daya yang akan dipasang. UJL adalah
dihitung faktor daya rata – rata dalam kurun Uang Jaminan Langganan, Bp adalah Biaya
waktu tersebut dengan persamaan penyambungan, sedangkan Daya adalah Daya
semu yang akan dipasang dalam satuan VA. UJL
dan Bp tergantung dari golongan tarif dan besar
……………4 Daya yang akan dipasang.

Pemilihan Sumber Energi Pensupy Beban Analisis Ekonomi


Listrik Analisa ekonomi diperlukan untuk
Pembangkit Sendiri mengkaji perubahan atau perbaikan sistem
PLTD merupakan pusat pembangkit menguntungkan dari segi biaya (Cost).
litrik tenga diesel yang diletakkan dekat dengan Output analisa ekonomi diharapkan dapat
beban. PLTD dapat dapat dijadikan sebagai memberikan peluang penghematan energi (PHE)
sumber utama pensuplai energi listrik dan dapat dan penghematan biaya yang dapat diperoleh dari
juga sebagai sumber energi cadangan. PLTD PHE yang direkomendasikan. Pengeluaran biaya
yang berfungsi sebagai sumber energi cadangan akibat sebuat investasi untuk PHE diharapkan
hanya digunakan jika sumber energi utama dapat memberikan manfaat dan keuntungan.
mengalami gangguan. Menurut Degarmo dkk 1997 dalam merancang
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan
Langganan PLN mencapai operasi yang kompetitif pada organisasi
Langganan PLN dapat langganan swasta maupun publik tergantung kelayakan
tegangan tinggi, tenggangan menengah dan faktor teknis dan ekonomis, dengan menggunakan
tegangan rendah. Untuk langganan tegangan evaluasi proyek dengan FW adalah :
tinggi bisanya untuk beban industri, sehingga
pada lokasi industri tersebut didirikan Gardu F = P [F/P t, n ] ................ 6
Induk. Langganan tegangan menengah F = A[F/A t,n] .................. 7
biasayanya untuk industri, bisnis, dan Sosial. Dengan F= modal pada akhir perioda atau yang
Pelanggan Tegangan menengah membutuhkan akan datang, P= modal pada awal perioda, A =
sebuah transfomator distribusi. Transformator pembayaran tunggal sebagai pembayaran seri
tersebut dapat sewa dengan PLN atau dari
Karnoto, Efisiensi Energi Listrik Kampus Undip Tembalang 41

tahunan yang besarnya sama pada akhir, i= Gambar.3 Diagram batang daya hasil
tingkat suku bunga, n= lama perioda bunga. pengukuran beban harian Fak
MIPA
HASIL DAN PEMBAHASAN 80

70

Hasil Penelitian di Kampus Undip 60

Tembalang

Daya (KVA,KW,KVAR)
50
Sp(KVA)

Sumber Energi listrik Kampus UNDIP 40


Pp(KW )
Qp(KVAR)
Ss(KVA)

Tembalang yang berasal dari PT PLN Gardu


Ps(KW)
Qs(KVAR)
30

Induk Srondol feeder SR-1. Kampus UNDIP 20

Tembalang sebagaian besar beralngganan 10

S3/TM dan sebagian kecil S2/TR. Dalam 0

0:0
0
1:0
0
2:0
0
3:0
0
4:0
0
5:0
0
6:0
0
7:0
0
8:0
0
9:0
0
10
:0
0
11
:0
0
12
Jam
:0
0
13
0
:0 4:0
1
0
15
0
:0 6:0
1
0
17
0
:0 8:0
1
0
19
0
:0 0:0
2
0
21
:0
0
22
0
:0 3:0
2
0

Penelitian ini mengambil tempat beban MIPA


Gambar 4 Diagram batang daya hasil
dan FPIK
pengukuran beban harian FPIK,
Dari data awal Pelanggan listrik kampus
FKM, Psiko
UNDIP Tembalang untuk pelanggan S3/TM
mendapat denda pinalti yang disebabkan faktor
Beban setiap gedung dikelompokkan
daya beban kurang dari 0.85. Konsumsi energi
sesuai dengan kelompok langganan menjadi total
listrik LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) ,
daya beban. Kebutuhan daya maksimum
WBP (Waktu Beban Puncak), KVARH dan
langganan adalah total daya beban dikalikan
KVARH denda serta faktor daya rata-rata
faktor kebutuhan 0.7 (Sulasno, 2003 dan Masyar,
seperti gambar grafik konsumsi energi pada
2003). Dengan memperhatikan cadangan menurut
gambar1 dan 2.
25000 6 5 4 3
y = 0.0354x - 5.9245x + 174.19x - 2054.8x + 11094x - 25765x + 40094
2
2
Warsito A, 1983 dengan metoda kemungkinan
R = 0.8999

sama dengan 15 – 25 % dari peramalan beban


20000
puncak dan dalam hal ini diambil asumsi
15000 cadangan yang diambil 20% akan diperoleh total
KWH dan KVARH

LWBP
WBP
6 5 4
y = -0.2859x + 2.7847x + 112.94x - 2208.9x + 13824x - 30697x + 27536
2
R = 0.9844
3 2 QMETER
Poly. (WBP)
Poly. (LWBP)
daya terpasang langgan
10000 Poly. (QMETER)

Dari Data pengukuran beban harian


5000
6 5 4
y = 0.0436x - 2.099x + 38.357x - 335.37x + 1408.6x - 2240.7x + 2375.8
2
R = 0.8869
3 2
diperoleh daya beban puncak (kVA) dengan
0
cadangan diasumsikana 20 % maka diperoleh
JAN FEB MAR APR MEI JUN
Bulan
JUL AGUST SEP OKT NOP DES
kebutuhan daya langganan Fakultas MIPA
Gambar 1 Diagram batang Konsumsi energi berpeluang untuk berubah dari 345 kVA S3-TM
listrik Fakultas MIPA ke 197 kVA S2-TR. Dengan perubahan dari
langganan TM ke langganan TR pemakaian
14000
6 5 4 3
y = -0.0683x - 0.1829x + 57.999x - 967x + 6280.9x - 16634x + 24068
2
R = 0.9457
2
KVARH tidak diperhitungkan, sehingga biaya
12000
denda pinalti tidak ada. Dengan data konsumsi
10000
energi tahun 2005 dengan langganan 345 kVA S3-
8000
6 5 4
y = -0.2805x + 8.6884x - 87.992x + 223.06x + 1333.3x - 6958.8x + 17488
2
R = 0.9701
3 2
LWBP
WBP TM biaya listrik setahun Rp 263.233.840,00 dan
Energi

Q meter
Poly. (WBP)

6000
Poly. (Q meter)
Poly. (LWBP) dengan berubah ke 197 kVA S2-TR biaya listrik
4000

6 5 4
y = 0.1443x - 6.4473x + 113.16x - 981.34x + 4309.5x - 8561.4x + 6287.9
3 2
setahun 149.219.000,00 sehingga menghasilkan
2000
2
R = 0.8703
penghematan biaya dalam satu tahun Rp 114.
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN
Bulan
JUL AGS SEP OKT NOP DES
014.840,00 (43,21 % ).
Kelompok pelanggan FPIK, FKM, Psiko
Gambar 2 Diagram batang Konsumsi energi
berpeluang untuk berubah dari 240 kVA S3-TM
listrik FPIK, FKM, Psiko
ke 105 S2-TR. Dengan perubahan dari langganan
TM ke langganan TR pemakaian KVARH tidak
Dari beban harian diperoleh kurva beba harian
diperhitungkan, sehingga biaya denda pinalti tidak
seperti gambar 3 dan gambar 4
80.00
ada. Dengan data konsumsi energi dengan
70.00
langganan 240 kVA S3-TM biaya listrik setahun
60.00

Rp 160.198.648,00 dan dengan berubah ke 105


Daya (KVA,KW,KVAR)

50.00

40.00
Sp(KVA)
Pp(KW )
Qp(KVAR)
Ss(KVA)
kVA S2-TR biaya listrik setahun 100.254.000,00
sehingga menghasilkan penghematan biaya dalam
Ps(KW )
Qs(KVAR)
30.00

20.00
satu tahun Rp 59.944.648,00 (37,42%).
10.00

0.00
0.00 0.04 0.08 0.13 0.17 0.21 0.25 0.29 0.33 0.38 0.42 0.46 0.50 0.54 0.58 0.63 0.67 0.71 0.75 0.79 0.83 0.88 0.92 0.96
Jam
42 Transmisi, Jurnal Teknik Elektro, Jilid 10, Nomor 1, Maret 2008, hlm 38-42

Selain Peluang perubahan langganan Maulana Agus, 2003, Teknik penghematan


juga penggabungan beban Fakultas Perikanan energi pada system AC , Bagian Proyek
dan Kelautan, F Kesehatan Masyarakat dan F Pelaksanaan Efisiensi Energi
Psikologi akan memberikan penghematan biaya DEPDIKNAS. Jakarta
listrik setiap bulannya. Mahmudsyah, Syariffudin ,Akhmad Fajar Ridlo,
2000, Implementasi Demand side
KESIMPULAN management untuk Opimalisasi istem
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beban listrik PT PLN Distribusi Wilayah
sebagai berikut : Jawa Timur, SSTE -1, Bandung
1. Penurunan langganan PLN sebagai alternatif Marapung, Muslimin, Ir, 1979 Teori dan
efisiensi pemakaian energi listrik untuk F Penyelesaian Soal-Soal Teknik Tenaga
MIPA dari 345 KVA menjadi 197 KVA Listrik, Armico, Bandung.
dan Penurunan langganan F PIK, F KM, F Rustandi, Iwan , 2003, Audit Energi Gedung
Psikologi dari 240 KVA menjadi 131 KVA. Perkantoran , Bagian Proyek
2. Penggabungan lagganan beban listrik F KM, Pelaksanaan Efisiensi Energi
FPIK, dan F Psikologi dengan F MIPA DEPDIKNAS. Jakarta
dengan langganan 345 KVA dan Langganan Stigant, Austin, A.C Franklin, The J &
FPIK, FKM, FPsikologi untuk Fakultas Ptransformer Book, 10th edition,
Kedokteran. Butterworths Group, Great Britain, 1973
Syofyan, Syawaludin, 2003, Kebijakan tariff
DAFTAR RUJUKAN dasar listrik dan Demand Side
Butarbutar, Abdul Hakim, 2000, Manajemen Management , Bagian Proyek
Faktor Daya di Industri, Energi, Pelaksanaan Efisiensi Energi
Yogyakarta DEPDIKNAS. Jakarta
Endro, Herman, 2003, Teknik Penghematan Sulasno, 2001, Teknik dan sistem Distribusi
Energi Pada System Pencahayaan, Tenaga Listrik, Badan Penerbit UNDIP
Bagian Proyek Pelaksanaan Efisiensi Semarang, Semarang,
Energi DEPDIKNAS. Jakarta Sulistiyo, Totok , 2003, Teknik Penghematan
DeGarmo Paul E Sulllivan GW Bontadelli A J pada peralatan kantor dan peralatan
& Wicks M Elin, 1997 Engineering listrik lainya, Bagian Proyek
Economy , Tenth Edition, Prentice Hall Pelaksanaan Efisiensi Energi
Hasen, Christopher Joshin & John Bower, 2003, DEPDIKNAS. Jakarta
An Economic Evaluation of small scale Turiel Isaac, Benoit lebot, Mc Collister george,
Distributed Electricity Generation Susan Alexander , 1998, Compact
technologies, Oxford Institute. Commercial sector demand side
Hasan, M Igbal Ir, MM, 2002, Statistik 2, PT management impact assessment,
Bumi Aksara, Jakarta Lawrence Berkeley Laboratory
Koomey, Jonathan, Arthur H Rosenfeld, Ashok Wijaya, Johar, 2005, Evaluasi penggunaan
Gadgil, 1990, Conservation screening lampu Flouresen jenis TL dalam rangka
curves to compare efficiency konservasi energi pada system
investments to power plants : pencahayaan gedung fakultas teknik
applications to commercial sector Universitas Diponegoro , Semarang
conservation programs, proceedings Wong, Hon Kwok, 2001, Application of Overall
ACEEE Summer Study on Energy Energy Approach in Building Design,
Efficiency in Buildings Asiloma. Hongkong
Karnoto, Tarsiah S Hardiono, Agung ........... , Standar Tata cahaya Perencanaan
Warsito,2003, Sosialisasi dan Evaluasi Teknis Konservasi Energi Bangunan
diri Konservasi Energi Universitas Gedung, Dept. PU Yayasan
Diponegoro tahun 2003, Badan LPMB, Bandung,
Penerbit Universitas
Diponegoro,
Mardira, Karl ,1998, Demand Side
Management Power Audit at St Lucia
Campus, University Queensland

Anda mungkin juga menyukai