Tugas Resume 2 KK 18, 19, 20
Tugas Resume 2 KK 18, 19, 20
NAMA :
STAMBUK :
KELOMPOK : 2 (DUA)
PEMBIMBING :
VALIDASI
Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
2) Validasi Konkuren
Keputusan untuk melakukan validasi konkuren harus dijustifikasi,
didokumentasikan dan disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu
(Pemastian Mutu). Validasi Konkuren adalah Validasi yang dilakukan pada saat
pembuatan rutin produk untuk dijual.
Persyaratan pelaksanaan Validasi konkuren, antara lain ;
a) Dalam kondisi khusus, dimungkinkan tidak menyelesaikan program
validasi sebelum produksi rutin dilaksanakan misal : produk yang ditransfer
ke pihak toll manufacturer.
b) Untuk produk yang sudah berjalan (sudah dipro-duksi) tetapi oleh karena
satu dan lain hal, belum dilakukan validasi prospective.
c) Terjadi perubahan pada parameter kritis, seperti peralatan yang digunakan,
prosedur (cara) pembuatan, spesifikasi bahan baku, cara pengujian, dan
lain-lain yang dapat mempengaruhi mutu dan spesifikasi produk
d) Validasi dilakukan pada batch produksi yang sedang berjalan, sebanyak
minimal 3 batch berturut-turut.
e) Dapat juga dilakukan untuk produk yang : – diproduksi sesekali (orphan
drug atau produk yang sangat jarang diproduksi), – mempunyai kekuatan
berbeda dari produk yang sudah tervalidasi, perubahan bentuk tablet atau
bilaprosesnya sudah dimengerti
f) Keputusan untuk melakukan validasi konkuren harus dijustifikasi,
didokumentasikan dan disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu
(Pemastian Mutu).
g) Prasyarat dan persyaratan dokumentasi untuk validasi konkuren sama
seperti validasi prospektif.
Persyaratan untuk Validasi Prospektif dan Konkuren :
a) Ukuran bets sama dengan ukuran bets produksi yang direncanakan.
b) Jika bets validasi akan dipasarkan, kondisipembuatannya memenuhi
ketentuan CPOB.
c) Prosedur (termasuk komponen) yang sesuai pendaftaran.
d) Hasil validasi harus memenuhi spesifikasi dan sesuai izin edar.
e) Validasi proses dilakukan terhadap minimum 3 bets secara berturut‐
turut (yang dinyatakan berhasil) sebelum bets produk diedarkan.
3) Validasi Retrospektif
Validasi retrospektif hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah mapan,
namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk, prosedur
pembuatan atau peralatan. Validasi Retrospektif adalah Validasi dari suatu
proses untuk suatu produk yang telah dipasarkan berdasarkan akumulasi data
produksi, pengujian dan pengendalian bets.
a) Untuk produk-produk yang sudah lama diproduksi yang belum divalidasi,
namun memerlukan data validasi, misalnya untuk keperluan registrasi
ulang.
b) Penelusuran dari data produksi yang sedang berjalan
c) Data berasal dari batch record (minimum 10-20 batch)
d) Penelusuran riwayat produk yang bersangkutan
e) Bukan metoda pilihan untuk validasi proses, dan dipakai hanya untuk
proses yang well‐established (mapan).
f) Review data sejarah catatan bets secara komprihensif
g) Jumlah data yang cukup untuk mendapatkan kesimpulanyang signifikan
secara statistik
h) Biasanya memerlukan data dari 10 (sepuluh) sampai 30 (tiga puluh) bets
berurutan untuk menilai konsistensi proses.
i) Bets yang dipilih seluruh bets yang dibuat selama periodepengamatan,
termasuk yang tidak memenuhi spesifikasi
j) Tidak bisa bila ada perubahan ( mis. peralatan, bahan awal, formula,
proses, metode)
2. Validasi Metode Analisa (VMA)
Tujuan dari pelaksanaan Validasi Metode Analisa (VMA) adalah untuk
menunjukkan bahwa semua metode tetap yang digunakan sesuai dengan tujuan
penggunaannya dan selalu memberikan hasil yang dapat dipercaya. Jadi, dalam
Validasi metode analisa yang diuji atau divalidasi adalah PROTAP (prosedur
tetap) pengujian yang bersangkutan.
Validasi Metode Analisa dilakukan untuk SEMUA metoda analisa yang
digunakan untuk pengawasan kegiatan produksi, termasuk metode analisis yang
digunakan dalam menetapkan residu zat aktif pada validasi prosedur
pembersihan.
Validasi metode analisa umumnya dilakukan terhadap 4 jenis, yaitu :
1. uji identifikasi;
2. uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity);
3. uji batas impuritas; dan
4. uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan aktif obat atau obat atau
komponen tertentu dalam obat.
- Dilakukan dengan semua peralatan yang telah dikalibrasi dan diuji kesesuaian
sistemnya (alat dan sistem sudah dikualifikasi).
- Menggunakan bahan baku pembanding yang sudah dibakukan dan disimpan
ditempat yang sesuai.
Parameter Uji
Dalam bahasa yang sederhana, dalam vma ini kita akan menguji cara-cara
pemeriksaan atau pengujian yang kita lakukan (misalnya identifikasi,
penetapan kadar zat aktif, menguji sisa/residu, dan sebagainya) agar kita
yakin bahwa pengujian yang kita lakukan tersebut sudah benar dan hasil
pengujian yang dilakukan benar-benar terpercaya. Untuk melakukan
pengujian tersebut, kita menggunakan apa yang disebut dengan parameter
uji. Parameter uji ini meliputi, antara lain :
akurasi (Accuracy);
presisi (precision);
ripitabilitas (repeatibilty);
Presisi antara (intermediate precision);
reprodusibilitas/keterulangan (reproducibility)
spesivisitas (specify)/Selektifitas (selectivity);
batas deteksi (limit of detection/LOD);
batas kuantitasi (limit of quantitation/LOQ);
linearitas (Linearity); dan
rentang (range).
Kriteria Penerimaan
Metode Analisa dinyatakan memenuhi syarat (valid), jika :
- Seluruh parameter uji (Spesifitas/selektifitas, Linearitas, Akurasi, Presisi,
LOD, LOQ dan Robustness) memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
- Tidak ada perbedaan bermakna antar analis atau antar dosis yang diuji
atau antar lab. (t uji < t tabel).
Validasi Ulang
Validasi ulang mungkin diperlukan pada kondisi sebagai berikut:
- perubahan sintesis bahan aktif obat
- perubahan komposisi produk jadi; dan
- perubahan prosedur analisis.
Tingkat validasi ulang yang diperlukan tergantung pada sifat perubahan.
Perubahan tertentu lain mungkin juga memerlukan validasi ulang.
3. Validasi Proses Pengemasan
Proses Pengemasan harus dilakukan karena :
- sebagian besar kesalahan ada di bagian proses pengemasan
- kesaahan di bagian pengemasan, sangat sulit dideteksi
- ada anggapan bahwa proses pengemasan bukan proses yang penting sehingga
pengawasannya sering diabaikan
Tujuannya Untuk memberikan bukti tertulis dan terdokumentasi bahwa : Proses
pengemasan yang dilakukan telah sesuai dengan Prosedur Tetap Proses
Pengemasan yang telah ditentukan serta memberikan hasil yang sesuai dengan
persyaratan (rekonsiliasi) yang telah ditentukan secara terus menerus (reliable and
reproducible) Operator/pelaksana yang melakukan proses pengemasan k ompeten
serta mengikuti prosedur pengemasan dan peralatan pengemasan yang telah
ditentukan up (campur baur) antar Proses pengemasan yang dilakukan, tidak
terjadi peristiwa mix – up product maupun antar batch
APA SAJA YANG DIVALIDASI?
1. Kemasan Strip/Blister
- Jumlah tablet yg dikemas vs jumlah tablet yang dihasilkan
- Penandaan (No. Batch, Mfg. Date, Exp. Date) pada blister/strip, dus, karton
- Test Kebocoran strip/blister
- Jumlah tablet dalam strip/blister
- Jumlah strip/blister dalam dus
- Jumlah dus dalam karton
- Kelengkapan (etiket, brosur, penandaan)
- Kerapian
- Rekonsiliasi Bahan pengemas