Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


Darussalam, Banda Aceh

REVIEW I
Nama : Wilda Salsabila Tugas ini dikirimkan ke email:
insa.ansari@unsyiah.ac.id pada
tanggal 29 September 2021
NPM : 2101101010050 (sebelum pukul 23.59)
Mata Kuliah : FEB111 - Pengantar Hukum Bisnis
Kelas : 13

Pertemuan : 1
Hari/Tanggal : Rabu/18 Agustus 2021
Materi : Pengertian Hukum dan Sumber-sumber Hukum
Review :

Pengertian Hukum dan Sumber-sumber Hukum


Hukum merupakan peraturan yang berbentuk norma serta sanksi yang di
mengadakan buat mengendalikan tingkah laku manusia dengan tujuan
melindungi kedisiplinan, keadilan, dan menghindari terbentuknya tindak
kejahatan

Bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum merupakan peraturan adat yang
secara formal di anggap mengikat yang di kukuhkan oleh penguasa ataupun
pemerintah. Tetapi dalam penafsiran lain bagi KBBI, hukum merupakan undang-
undang ataupun peraturan yang berperan buat mengendalikan pergaulan hidup
warga. KBBI pula menarangkan makna hukum merupakan patokan( kaidah
ataupun syarat) menimpa kejadian alam serta sebagainya yang terjalin di dekat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata adat diartikan sebagai:


1. Aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak
dahulu kala.
2. Cara (kelakukan dan sebagainya) yang sudah menjadi kebiasaan.
3. Wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma,
hukum dan aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu
sistem.
4. Cukai menurut peraturan yang berlaku (di pelabuhan dan sebagainya).

Hukum adalah untuk menciptakan kepastian dalam mengelola hubungan antara


orang-orang di masyarakat. Masalah kepastian hukum terkait erat dengan
masalah hukum.

Memahami Sumber Hukum menurut C.S.T. Kansil adalah semua yang


menyebabkan aturan yang memaksakan kekuasaan, yaitu, aturan bahwa jika
mereka dilanggar mengakibatkan sanksi yang ketat dan nyata.

Bagir Manan memiliki pandangan berbeda dengan Kansil. Menurut Bagir Manan
dalam menafsirkan apa yang harus dipersembahkan sumber hukum, tanpa
kehati-hatian mertua dan ketepatan dari apa yang dimaksud dengan sumber-
sumber hukum dapat menyebabkan kesalahan, bahkan menyesatkan.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Sumber hukum adalah tempat di mana kita dapat melihat bentuk manifestasi
hukum. Sumber hukum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyebabkan atau melahirkan hukum sehingga menyebabkan pasukan hukum
untuk mengikat. Apa yang dimaksud dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya hukum, dari mana hukum ditemukan atau di
mana isi nasi norma hukum. Singkatnya, sumber hukum adalah asal usul
hukum.

Secara umum, sumber hukum dibagi menjadi dua, yaitu sumber hukum material
dan sumber hukum formal

Sumber Hukum Material


Sumber hukum material adalah tempat atau asal dari mana hukum diambil.
Sumber-sumber hukum material terkait erat dengan kepercayaan atau perasaan
hukum individu dan pendapat publik yang menentukan isi hukum.

Kepercayaan atau perasaan hukum individu (anggota masyarakat) dan pendapat


hukum (pendapat hukum) dapat menjadi sumber hukum material. Selain itu,
sumber-sumber hukum material juga dapat dalam bentuk hal-hal yang
mempengaruhi pelatihan hukum, seperti sudut pandang langsung, hubungan
sosial dan politik, situasi ekonomi, pola, peradaban (agama dan budaya) dan
konfigurasi geografis.

Sumber Hukum Formil


Sumber hukum formal adalah sumber hukum yang diketahui dan digali dalam
bentuknya (undang-undang dan peraturan). Karena bentuknya, sumber hukum
formal diketahui dan ditaati untuk mendapatkan kekuatan hukum. Harap
perhatikan bahwa selama itu tidak memiliki formulir, undang-undang baru
hanyalah perasaan cita-cita hukum atau hukum yang tidak memiliki kekuatan
yang mengikat.

Sumber hukum formil terdiri dari undang-undang, bea cukai (khusus),


keputusan hakim (yurisprudensi, jurisprudentie), trakty (perjanjian), dan
pendapat cendekiawan hukum (doktrin). Selain lima sumber hukum, ada juga
sumber hukum abnormal dari revolusi (kudeta d’etat).

Hukum (Statuta)
Hukum adalah peraturan negara yang memiliki kekuatan hukum yang mengikat,
dipegang dan dikelola oleh penguasa negara itu. Hukum memiliki dua putra,
yaitu dalam arti material dan dalam arti formal.

Undang-undang dalam arti material berarti bahwa setiap keputusan pemerintah


yang menurut isinya disebut hukum, yaitu setiap keputusan pemerintah, yang
menetapkan peraturan yang mengikat secara umum atau dengan kata lain
peraturan hukum objektif.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Kebiasaan (Custom)
Kebiasaan adalah perbuatan manusia mengenai hal tertentu yang tetap
dilakukan berulang-ulang dalam rangkaian perbuatan yang sama dan dalam
waktu yang lama. Suatu kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat secara
normatif apabila kebiasaan tersebut dilakukan secara tetap atau ajek dan
dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama, sehingga menimbulkan hak
dan keharusan atau apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan. Singkatnya, kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan oleh
banyak orang dan diulang-ulang, sehingga menimbulkan kesadaran atau
keyakinan bahwa perbuatan tersebut memang patut untuk dilakukan.

Menurut Sudikno, kebiasaan Merkusumumo yang dapat menjadi sumber hukum


harus memenuhi persyaratan:

1. Persyaratan material, yaitu, keberadaan perilaku permanen atau berulang,


yang merupakan serangkaian peristiwa yang sama dan berlangsung waktu
(Longa et Invaritoro Open.
2. Persyaratan intelektual, makna kebiasaan ini harus menyebabkan kebutuhan
(kepercayaan umum) tindakan itu adalah kewajiban hukum.
3. Konsekuensi hukum jika hukum kebiasaan dilanggar.

Menurut Prof. Subekti


Yurisprudensi adalah putusan-putusan hakim atau pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap dan dibenarkan oleh Mahkamah Agung sebagai
pengadilan kasasi atau putusan Mahkamah Agung sendiri yang sudah
berkekuatan hukum tetap. Sehingga tidak semua putusan hakim pada tingkat
pertama atau pada tingkat banding dapat dikategorikan sebagai yurisprudensi,
kecuali putusan tersebut sudah melalui proses eksaminasi dan notasi oleh
Mahkamah Agung dengan rekomendasi sebagai putusan yang telah memenuhi
standar hukum yurisprudensi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa yurisprudensi adalah keputusan


hakim sebelumnya yang sering diikuti dan digunakan sebagai dasar untuk
keputusan hakim dan kemudian pada masalah yang sama. Ada beberapa hal
yang menyebabkan hakim menggunakan keputusan hakim sebelumnya:

1. Pertimbangan Psikologis.
2. Pertimbangan praktis
3. Memiliki pendapat yang sama

Pemberitahuan sarjana kanan (doktrin)


Doktrin hukum adalah opini dari para ahli atau sarjana pokok / hukum
terkemuka. Doktrin ini terkait erat dengan yurisprudensi. Hakim memutuskan
kasus yang sering dikutip pendapat peneliti yang dianggap memiliki kapasitas
pertanyaan dia dimanipulasi. Doktrin atau pendapat dari ahli hukum adalah
dasar dari keputusan yang akan dibuat oleh hakim dalam menyelesaikan kasus.

Pendapat sarjana hukum yang doktrin merupakan sumber hukum. Ilmu hukum
merupakan sumber hukum, tetapi bukan hukum karena tidak memiliki secara
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

langsung kekuatan mengikat sebagai hukum. Hukum akan menghubungkan dan


memiliki kekuatan hukum jika digunakan sebagai pertimbangan hukum dalam
putusan pengadilan.

Dalam hukum internasional, pendapat sarjana hukum adalah sumber yang


sangat penting dari hukum. Pasal 38 Ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional
(Statuta Peradilan) mengakui bahwa, dengan menimbang dan memutuskan
sengketa, dapat menggunakan beberapa arahan, yaitu:

1. Perjanjian-perjanjian internasional.
2. Kebiasaan-kebiasaan internasional.
3. Asas-asas hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab
4. Keputusan hakim (judical decisions) dan pendapat-pendapat sarjana hukum

1. Aristoteles
Hukum bagi Aristoteles selaku seseorang filsuf populer asal Yunani, dia
mendefinisikan hukum jadi 2 ialah tertentu serta hukum umum. Hukum tertentu
merupakan ketentuan yang menetapkan ataupun melarang bermacam tipe aksi.
Sebaliknya hukum umum merupakan hukum alam yang mempunyai syarat serta
pengarahan internalnya sendiri.

2. Ernts Utrecht
Hukum bagi Ernst Utrecht selaku seseorang ahli hukum asal Indonesia, melansir
dari novel Dasar- Dasar Ilmu Hukum( 2000) karya Profesor. Chainur Arrasjid
melaporkan kalau hukum bagi Ernest Utrecht merupakan:“ Hukum merupakan
himpunan petunjuk hidup( perintah ataupun larangan) yang mengendalikan tata
tertib dalam sesuatu warga yang sepatutnya ditaati oleh anggota warga yang
sepatutnya ditaati oleh anggota warga serta bila dilanggar bisa memunculkan
aksi dari pihak pemerintah dari warga itu”

3. Thomas Hobbes
Hukumbagi Thomas Hobbes yg di lansir dari Path Sah India, Thomas Hobbes
merupakan seseorang filsuf asal Inggris, berpikiran kalau:“ Hukum merupakan
perekat resmi yang menyatukan warga yang pada dasarnya tidak teroganisir”.
Sehingga hukum ditatap selaku sesuatu ketentuan yang mengusai sesuatu
warga baik secara memforsir maupun memerintah serta terbuat oleh pihak-
pihak yang berkuasa.

4. John Austin
“ Hukum merupakan ketentuan yang diresmikan selaku pedoman makhluk
berakal oleh makhluk berakal yang mempunyai kekuasaan atas dirinya”. Roger
BM Cotterell dalam novel bertajuk The Politics of Jurisprudence: A Critical
Introduction to Sah Philosophy( 1989) mengatakan kalau konsep hukum Austin
menarangkan terdapatnya peran di dalamnya. Kalau manusia yang lebih
superior di bidang politik hendak memastikan hukum untuk yang lebih inferior.

5. Hans Kelsen
Sebagai filsuf Eropa yang telah meluncurkan pemahaman hukum sebagai teori
hukum murni. Kelsen mengklaim bahwa hukum adalah standar yang
mengandung kondisi dan konsekuensi dalam suatu tindakan. Konsekuensi dari
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

pelanggaran hukum dapat merupakan ancaman sanksi dari Sovereign.

6. Van Apeldoorn
Menurut Van Apeldoorn Law adalah penyelesaian yang menghubungkan
manusia ke kehidupan masyarakat. Undang-undang ini bertujuan untuk
mengatur perilaku dan asosiasi manusia dan bertujuan untuk memastikan
perdamaian.

7. EM Meyers
Menurut EM Meyers dalam bukunya berjudul Algemene Begippen van Het Het
Burgelijk Recht, Hukum adalah kumpulan aturan perilaku manusia dalam
kehidupan masyarakat. Aturan-aturan ini diambil dengan pertimbangan moral
dan juga bertujuan untuk menjadi pedoman bagi para pemimpin negara.

8. Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmaja mengasumsikan bahwa hukum adalah aturan dan
prinsip yang mengatur hubungan masyarakat dan didasarkan pada keadilan.
Mochtar Kusumaatmadja meninjau hukum sebagai alat untuk memelihara,
perlindungan dan aman di masyarakat. Selain menyarankan konsep hukum,
Mochtar Kusumaatmadja telah meneliti hukum untuk membantu semua jenis
perubahan masyarakat agar dianggap sangat relevan.

9. Immanuel Kant
“Hukum adalah semua persyaratan untuk bebas dari orang-orang untuk
beradaptasi dengan kehendak orang lain, dan mengikuti peraturan tentang
kemerdekaan.” Laporan ensiklopedia filsafat Stanford, Kant berpemandu
manusia pindah untuk bertindak berdasarkan hukum, yang merupakan standar
otoriter dan mengikat terasa mirip dengan kekaguman dan ketakutan. Bahwa
manusia akan bertindak sesuai dengan kehendak mereka sendiri, tetapi jangan
bertentangan dengan moralitas yang berlaku di masyarakat.

10. Scholten
Menurut Scholten bahwa hukum adalah unit standar ,Standar ini adalah
peristiwa historis karena ditentukan oleh lembaga dan Pasukan beton
terkandung di masyarakat pada suatu waktu Beberapa, seperti legislator,
kebiasaan, bahkan perilaku Hukum Masyarakat, Oleh karena itu Scholten
menyatakan pendapatnya, bahwa hukum adalah sistem terbuka, yang melihat
keterlambatan undang-undang yang ada, tetapi juga menunggu ketidaksabaran.
Konsekuensi dari hukum county untuk orang-orang yang dia atur.

11. Fiztgerald
Perundang-undangan merupakan Sarana yang diunggulkan dan sekaligus
puncak dari perkembangan hukum. Ia tidak Dapat dilepaskan dari peradaban
manusia dan telah menjadi standar baginya, sehingga Lain-lain bentuk hukum
sedikit banyak dianggap sebagai fariasi yang abnormal.

12. Abdulkadir Muhammad


Menurut Abdulkadir Muhammad hukum adalah semua peraturan baik itu tertulis
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

atau tidak tertulis dan mempunyai sanksi tegas terhadap para pelanggar hukum.

13. Abdul Manan


Abdul Manan beropini bahwa aturan merupakan suatu rangkaian peraturan yg
menguasai tingkah laris atau perbuatan eksklusif berdasarkan insan pada hayati
bermasyarakat. Hukum itu sendiri memiliki karakteristik yg permanen yakni
aturan adalah suatu organ peraturan-peraturan abstrak, aturan buat mengatur
kepentingan-kepentingan insan, siapa saja yg melanggar aturan akan dikenakan
hukuman sinkron menggunakan apa yg sudah ditentukan.

14. Lemaire
Lemaire melalui karangannya yg berjudul Het Recht in Indonesia menyatakan
bahwa aturan yg poly seginya dan mencakup segala macam hal itu
mengakibatkan tidak mungkin orang menciptakan suatu definisi apa aturan itu
sebenarnya.

15. Montesquieu
Montesquieu merupakan seseorang pakar politik berkebangsaan Prancis yg
populer menggunakan ajarannya Trias Politika. Pengertian aturan dari
Motesquieu merupakan tanda-tanda sosial dan disparitas aturan dikarenakan
sang disparitas alam, politik, etnis, sejarah, dan faktor lain menurut tatanan
masyarakat. Untuk itu aturan suatu negara wajib dibandingkan menggunakan
aturan negara lain.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Pertemuan : 2
Hari/Tanggal : Rabu/25 Agustus 2021
Materi : Pengertian Hukum Bisnis dan Sumber-sumber Hukum Bisnis
Review :

Pengertian Hukum Bisnis dan Sumber-sumber Hukum Bisnis

Pengertian hukum bisnis secara umum


Hukum bisnis dapat dipahami sebagai hukum yang mengatur tentang aktivitas
ekonomi. Aktivitas tersebut berupa perdagangan, pelayanan jasa, dan keuangan
yang dilaksanakan secara terus menerus, bertujuan mendapatkan keuntungan.
Aktivitas ekonomi itulah yang disebut sebagai bisnis. Kegiatan usaha atau aktivitas
ekonomi tersebut dijalankan oleh perorangan atau badan usaha. Seiring
berkembangnya jaman, cara manusia melakukan kegiatan ekonomi juga semakin
beragam. Di zaman dulu, orang melakukan kegiatan ekonomi secara sederhana.
Seperti berdagang. Dewasa ini kegiatan ekonomi bisa dilakukan dengan mendirikan
badan usaha atau badan hukum. Berikut ini adalah beberapa kegiatan bisnis.

Dalam berbisnis kita dikelilingi aturan-aturan yang dapat dijadikan pedoman saat
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bisnis. Aturan-aturan tersebut sering
kali disebut dengan istilah hukum bisnis. Sejalan dengan uraian di atas, pada bidang
lainnya seperti hukum bisnis, juga terdapat beragam pengertian hukum bisnis
menurut para ahli. Beginilah beberapa pengertian hukum bisnis menurut para ahli

1. Menurut Munir Fuady


Munir Fuady mengatakan bahwa Hukum Bisnis merupakan suatu perangkat atau
kaidah hukum termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara
pelaksanaan urusan atau aktivitas dagang, industri, atau keuangan yang
dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan usaha
tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.

2. Menurut Abdul Saliman


Menurut Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur Rechts
merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang muncul dari.

3. Menurut Dr. Johannes ibrahim


Menurut Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum menyatakan hukum bisnis merupakan
seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan
berbagai persoalan yang muncul dalam kegiatan antar manusia, khususnya dalam
bidang perdagangan.

Istilah hukum bisnis dewasa ini lebih banyak dipergunakan, walaupun ada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

istilah lain yang mirip-mirip dengan istilah hukum bisnis seperti : Hukum


Dagang (Trade Law), Hukum Perniagaan (Commercial Law) dan Hukum
Ekonomi (Economic Law); Namun istilah hukum dagang dan hukum
perniagaan merupakan istilah yang cakupannya sangat sempit. Sebab pada
prinsipnya kedua istilah diatas hanya melingkupi topik-topik yang terdapat
dalam Kitab undang-undang Hukum dagang (KUHD) saja. Padahal,
begitu banyak topik hukum bisnis yang tidak diatur atau tidak lagi diatur
dalam KUHD, misalnya, mengenai : Perseroan Terbatas, Kontrak bisnis,
pasar modal, merger dan akuisisi, perkreditan, asuransi, Hak atas kekayaan
intelektual. Berikut ini adalah beberapa kegiatan bisnis.

1. Usaha sebagai kegiatan perdagangan (commerce), yaitu seluruh kegiatan jual


beli yang dilakukan oleh perorangan dan badan hukum. Kegiatan perdagangan
ini bisa dilakukan di dalam dan di luar negeri. Tujuan dari usaha perdagangan.
Ini untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah dealer, agen, grosir, toko
dan lain sebagainya.

2. Usaha sebagai kegiatan industri, yaitu kegiatan yang memproduksi,


menghasilkan barang atau jasa yang berguna bagi masyarakat. Contohnya
industri pertaniain, perkebunan, pertambangan, pabrik semen, pakaian dan
sebagainya.

3. Usaha sebagai kegiatan melaksanakan jasa, yaitu kegiatan melaksanakan jasa


atau mnyediakan jasa yang dilakukan secara perorangan atau badan usaha.
Contohnya jasa perhotelan. Konsultan, asuransi, pariwisata, pengacara, akuntan
dan sebagainya.

Dari beberapa kegiatan bisnis yang diungkapkan diatas, maka dapat disimpulkan
pengertian hukum bisnis secara sederhana, yakni sebagai peraturan yang dibuat
untuk mengatur kegiatan bisnis. Agar kegiatan itu dijalankan dengan adil.

Pengertian hukum bisnis secara umum adalah peraturan-peraturan tertulis yang


dibuat oleh pemerintah dengan maksud untuk mengatur, mengawasi dan melindungi
seluruh kegiatan bisnis, meliputi kegiatan industri, perdagangan dan pelaksanaan
jasa serta semua hal yang berhubungan dengan kegiatan keuangan dan kegiatan
bisnis lainnya. Hukum bisnis merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah
untuk mengatur lalu lintas kegiatan ekonomi agar tercipta keamanan dan ketertiban
dalam bidang ekonomi Indonesia. Apabila kaidah hukum dalam bidang bisnis ini
dilanggar, maka akan diberikan sanksi yang tegas.

Arti Penting Hukum Dalam Bisnis


peranan hukum dalam kegiatan bisnis dapat dilihat pada saat pelaku bisnis tidak
memperhatikan aspek hukum dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maka yang
akan terjadi adalah Timbulnya masalah hukum. Akibatnya pelaku bisnis harus
menderita kerugian disebabkan harus membayar biaya-baya hukum yang sangat
tinggi tetapi, sebaliknya pelaku bisnis akan meraih kesuksesan yang luar biasa
apabila ia dalam menjalankan kegiatan bisnisnya senantiasa selalu memperhatikan
aspek hukum yang berlaku. Apabila ia meraih keuntungan, maka keuntungan
tersebut sudah dijamin oleh hukum, dan diyakini tidak akan bermasalah dari sisi
hukum.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena
hukum sangat berperan penting didalam mengatur kegiatan bisnis agar bisnis bisa
berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
akibat adanya kegiatan bisnis tersebut. Adapun beberapa peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan hukum bisnis di Indonesia, diantaranya yakni:

1. Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007

2. Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

3. Undang-Undang Pasar Modal 4. Undang-Undang Perbankan

5. Undang-Undang Ketenagakerjaan

6. Undang-Undang Hak Cipta

7. Undang-Undang Merek

8. Undang-Undang Paten

9. Undang-Undang Rahasia Dagang

10. Undang-Undang Desain Industri

11. Undang-Undang Tata Letak Sirkuit Terpadu 12. Undang-Undang Perlindungan


Konsumen

13. Undang-Undang Keagenan dan Distribusi, dll

Dengan demikian jelas sudah bahwasanya aturan-aturan hukum tersebut diatas


sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan
karena:

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/ perjanjian bisnis itu membutuhkan


sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta itikad baik saja.
2. Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat
digunakan seandainya salah. satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya.

Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting dalam dunia
bisnis sebagai alat pengatur kegiatan bisnis tersebut. Kemajuan suatu bisnis tidak
akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang
dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu, agar tidak
ada terjadi pengusaha kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya
yang miskin semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan dalam tatanan
kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat
perangkat hukum yang mengatur dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis). Kegiatan
bisnis sendiri secara umum dapat bedakan menjadi 3 bidang usaha yaitu

1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan kegiatan


jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri
maupun diluar negeri ataupun antara negara dengan tujuan untuk memperoleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir, toko, dsb.

2. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry) yaitu kegiatan memperoduksi atau
menghasilkan barang-barang yang niilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh
Industri perhutanan, perkebunan, pertambangan, penggalian batu, pembuatan
gedung, jembatan, pabrik makanan, pakaian, kerajinan, pabrik mesin, dsb.

3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu kegiatan yang menyediakan
jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh: Jasa Perhotelan,
Konsultan, Asuransi, Pariwisata, Pengacara (Lawyer), Penilai (Appraisal), Akuntan, dll.

Fungsi dari Hukum Bisnis sendiri adalah Sebagai sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis, Untuk dapat memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik
bisnis dan Agar dapat terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang
berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis, sedangkan Tujuan dari hukum bisnis adalah
adanya rasa keadilan, ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya.

Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan perundang undangan)


imbasnya adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis
sehingga bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak
mempraktikkan/melakukan kegiatan bisnis yang bisa merugikan masyarakat luas
(monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).

hukum bisnis juga berasal dari perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang
melakukan transaksi. Pasal 1338 KUHPerdata memberlakukan asas
kebebasan berkontrak di mana para pihak dapat menentukan sendiri aturan
yang terdapat pada perjanjian yang mereka sepakati dan  perjanjian tersebut
akan berlaku secara sah sebagai “Undang-Undang” yang mengikat para
pihak. Sedangkan sumber hukum bisnis menurut Munir Fuady, meliputi
Perundang-undangan, perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan, dan
doktrin ahli hukum.

Contoh Kasus
Sebuah perusahaan supplier dengan nama PT Kenanga Mulia
memberikan pinjaman kepada PT Sinar Sentosa senilai Rp100.000.000
di mana para pihak sepakat untuk menandatangani perjanjian hutang.
Atas pinjaman tersebut, PT Sinar Sentosa sepakat akan melunasi utang
tersebut paling lambat 3 bulan setelah pinjaman diberikan.  Namun,
hingga tanggal jatuh tempo, PT Sinar Sentosa tidak melakukan
pembayaran sesuai kesepakatan.

Masalah di atas merupakan salah satu ruang lingkup hukum bisnis,


yakni pinjam meminjam uang di mana aturannya mengacu pada salah
satu sumber hukum bisnis yaitu KUHPerdata. Selain diatur dalam
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

KUHPerdata, perjanjian yang dibuat antara PT Kenanga Mulia dan PT


Sinar Sentosa dapat dijadikan dasar hukum. Jika di dalam perjanjian
tersebut tidak diatur secara rinci mengenai ganti rugi apabila salah satu
pihak melakukan pelanggaran atau tidak diatur mengenai cara
penyelesaian jika terjadi sengketa, maka hal inilah yang akan
menyebabkan sengketa sulit diselesaikan. Terlebih jika salah satu pihak
tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya.  

Ketika Anda memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, risiko adalah


hal yang tidak dapat dihindari. Salah satu risiko yang biasa ditemui oleh
pebisnis adalah ditipu oleh sesama pendiri perusahaan, kehilangan aset
pribadi karena bisnis yang dijalankan tidak berbadan hukum, atau klien
yang tiba-tiba melakukan pembatalan dan tidak membayar biaya yang
seharusnya dibayarkan. Disinilah hukum bisnis berperan penting dalam
berjalannya kegiatan bisnis.

Itulah beberapa hal mengenai hukum bisnis yang perlu kalian ketahui.
Dengan mengetahui hal-hal di atas, diharapkan kalian mulai memahami
bahwa hukum dalam bisnis merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam menjalankan kegiatan bisnis. Di mana, dengan
memahami beberapa hal yang sudah disampaikan di atas, kalian dapat
meminimalisir risiko kesalahan maupun kegagalan bisnis dengan
menggunakan hukum. Bagi kalian yang masih khawatir dengan
masalah bisnis dan memerlukan aturan hukum untuk melindungi dan
mengembangkan bisnis.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Pertemuan : 3
Hari/Tanggal : Rabu/1 September 2021
Materi : Kontrak Bisnis
Review :

Kontrak
Definisi kontrak adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang
menciptakan kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu hal yang
khusus.Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer), kontrak
melahirkan suatu perikatan antara pihak yang mengikatkan dirinya.Sehingga dari
kontrak inilah lahir suatu perikatan di mana para pihak yang mengikatkan diri
memiliki kewajibannya masing-masing sesuai yang ditentukan dalam
kontrak.Definisikan Bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai
Nilai komersial

DEFINISI KONTRAK BISNIS


Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk
Tertulis dimana substansi yang disetujui oleh para pihak yang
Terikat didalamnya bermuatan bisnis.

SYARAT SAHNYA KONTRAK


Penentuan sah atau tidaknya kontrak bukan dilihat dari meterai maupun
bentuknya secara tertulis atau lisan, melainkan dilihat dari terpenuhinya
syarat sah perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Di mana,
menurut Pasal 1320 KUHPerdata, kontak akan sah jika memenuhi
beberapa syarat di bawah ini:

1. Kecakapan para pihak;


2. Kesepakatan antara para pihak;
3. Adanya suatu hal atau objek tertentu;
4. Suatu sebab yang halal (tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku,
kesusilaan, dan ketertiban umum).

ASAS-ASAS HUKUM PERIKATAN (ASAS DALAM BERKONTRAK)


Menurut teori dalam ilmu hukum perdata, terdapat 8 (delapan) asas-asas
hukum perikatan yang tercermin dari pasal-pasal yang ada dalam
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

KUHPerdata, antara lain:

1. Asas kebebasan berkontrak (freedom of contract)


Dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata menyatakan bahwa

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang


bagi mereka yang membuatnya.”

Asas ini merupakan asas yang memberikan kebebasan kepada para pihak
untuk:

5. membuat atau tidak membuat perjanjian;


6. mengadakan perjanjian dengan siapa pun;
7. menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya; dan
8. menentukan bentuk perjanjiannya apakah tertulis atau lisan.

Namun kebebasan yang dimaksud dalam KUHPerdata juga tidak dapat


diartikan bahwa kontrak dapat dengan bebas dibuat tanpa memperhatikan
ketentuan hukum yang berlaku. Kebebasan dalam berkontrak juga tetap
harus memenuhi syarat sahnya perjanjian agar dapat dilaksanakan.

2. Asas Konsensualisme (concensualism)


Pasal 1320 ayat (1) KUHPerdata telah menentukan bahwa salah satu syarat
sahnya perjanjian adalah adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.

3. Asas Kekuatan Mengikat (pacta sunt servanda)


Asas ini juga merujuk pada Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata, di mana para
pihak akan terikat dengan perjanjian yang telah dibuatnya layaknya undang-
undang.

4. Asas Itikad Baik (good faith)


Asas ini telah tercantum dalam PASAL 1338 AYAT (3) KUHPERDATA  yang
berbunyi:

“Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, para pihak dalam membuat kontrak


maupun saat melaksanakan isi kontrak tersebut harus dilakukan dengan
itikad dan niat baik.

5. Asas Keseimbangan
Asas ini menerapkan adanya suatu posisi tawar yang sama atau seimbang
ketika membuat perjanjian di antara para pihak.

6. Asas Kepatutan
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Asas ini tercermin dari Pasal 1339 KUHPerdata yakni:

“Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang secara tegas
dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut
sifat perjanjian, diharuskan oleh (1) kepatutan, (2) kebiasaan, (3) undang-
undang.”

Artinya, kontrak tersebut juga harus memperhatikan kepatutan dan keadilan


bagi para pihak.

7. Asas Kepastian Hukum


Asas ini merupakan cerminan dari Pasal 1338 ayat (2) KUHPer yang
menyatakan bahwa pihak dalam perjanjian dilarang untuk membatalkan
perjanjian secara sepihak.

8. Asas Kepribadian (personality)


Asas ini menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan dan/atau
membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja. Hal ini
tertulis dalam Pasal 1315 KUHPerdata dan Pasal 1340 KUHPerdata yang
menegaskan bahwa

“Pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau


perjanjian selain untuk dirinya sendiri.”

Inti ketentuan ini sudah jelas bahwa untuk mengadakan suatu perjanjian,
orang tersebut harus untuk kepentingan dirinya sendiri.

BENTUK-BENTUK KONTRAK BISNIS


- Kontrak Bisnis yang dibuat Dibawah tangan dimana para Pihak
menandatangani sebuah.
- Kontrak Bisnis diatas materai.
- Kontrak Bisnis yang didaftarkan (waarmerken) oleh notaries.
- Kontrak Bisnis yang dilegalisasikan didepan notaries.
- Kontrak Bisnis yang dibuat dihadapan notaries dan dituangkan dalam
bentuk akta notaries

KONTRAK TIDAK TERTULIS/LISAN

- Bukti tulisan

Pertemuan : 4
Hari/Tanggal : Rabu/8 September 2021
Materi : Badan Usaha

Review :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam, Banda Aceh

Badan Usaha…

Pertemuan : 5
Hari/Tanggal : Rabu/15 September 2021
Materi : Badan Usaha Tidak Berbadan Hukum
Review :

Badan .....

- Bukti dengan saksi,

- Persangkaan

- Pengakuan

- Sumpah

Pertemuan : 6
Hari/Tanggal : Rabu/22 September 2021
Materi : Badan Usaha Berbada Hukum
Review :

Badan .....

Pertemuan : 7
Hari/Tanggal : Rabu/29 September 2021
Materi : Penanaman Modal
Review :

Penanaman.......

*******

Anda mungkin juga menyukai