Anda di halaman 1dari 6

Nama : Miftahul Khairiyah

NIM : 18043059

Tugas Akuntansi Syariah (meeting 2)

PERTANYAAN:

1. Jelaskan mengenai Kelemahan Akutansi Konvensional !


Pertama, akuntansi kapitalis atau konvensional yang bersifat sekuler yakni
sebagai praktik yang bebas nilai terpisah dari nilai spiritual. Kedua, materialistik
yakni akuntansi konvensional menyajikan laporan-laporan informasi hanya yang
memiliki satuan moneter atau bernilai material.
Ketiga, akuntansi konvensional ini egoistik dimana praktik akuntansi yang
berlaku fokusnya hanyalah pada pemberian bagaimana penyajian informasi laporan
keuangan dapat diterima dan menyenangkan bagi pihak calon maupun investor tanpa
memperhatikan kepentingaan pihak-pihak lain. Terakhir, informasi yang diberikan
akuntansi konvensional hanya sebatas informasi kuantitatif.

2. Jelaskan kebutuhan akan Akuntansi Islam !


Nilai-nilai yang berlandaskan pada Quran dan hadis diperlukan dalam
praktek akuntansi, karena tidak sedikit perilaku penyimpangan daalam sebuah
perusahaan yang berawal dari benar atau tidanya sebuah pencatatan dan pembukuan
yang dilakukan. Maka disini perlulah adanya prinsip islam dalam praktek akuntansi.
Kebutuhan akan akuntansi islam ini didorong oleh berbagai hal, seperti
meningkatnya tingkat kberagaaman (beragama) dalam masyarakat, meningkatnya
tuntutan etika dan tanggung jawab sosial yang sebelumnya tampak diabaikan oleh
akuntansi konvensional, lambatnya penanganan lembaga yang bertanggung jawab
dalam menindaklanjuti tuntutan masyarakat khususnya mengenai pada keadilan dan
kejujuran.

3. Jelaskan Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional !


Dari segi hukumnya, pada akuntansi syariah dasar hukumnya yakni
bersumber pada Quran dan Sunnah, sedangkan pada konvensional berdasar
pada hukum bisnis modern, lalu dalam akuntansi syariah dasar tindakannya yaitu
keagamaan atau sesuai hukum Allah, sedangkan di akuntansi konvensional berdasar
pada tindakan rasionalitas ekonomis atau sekuler terpisah dari nilai religius.
Lalu, orientasi akuntansi syariah itu kepada masyarakat sedangkan akuntasni
konvensional beriorientasi kepada kepentingan individuailis , investor dsb. Dalam
tahapan operasional Akuntansi syariah dibatasi dan tunduk pada ketentuan
syariah, sedangkan di akuntansi konvensional tahapan operasionalna tidak dibatasi
kecuali dengan pertimbangan ekonomi.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan Islam !


Islam berasal dari kata (Aslama-Yuslimu-Islaamaan) ‫سالما‬-‫يسلم‬-‫ أالم‬yang berarti
tunduk patuh dan selamat, berarti kepatuhan dan ketndukan secara murni kepada
Allah ta’ala.
Secara khususnya, islam adalah agama yang bertuhankan Allah ta’ala dan
disampaikan kepada RasulNya (Muhammad) kepada umat manusia yang akan
membimbing manusia dari jalan kejahilan kepada jalan yang diridhoiNya dengan
berperdoman pada Quran dan Sunnah Nabi.

5. Jelaskan hubungan antara Syariah dan hukum Islam !


Syariah merupakan norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam berkehidupan sosial, hubungan
manusia dengan benda dan alam lingkung hidupnya. Syariah berupa pertama, kaidah
ibadah yakni mengatur cara dan hubungan langsung antara manusia dengan Allah,
kedua kaidah muamalah yakni yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lain dan benda lingkung hidup.
Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian dari
agama islam. Jadi, syariah dan hukum islam tentu sangat berhubungan, karena syariah
merupakan norma hukum dasar bagian dari hukum islam.

6. Jelaskan tentang dasar ajaran Islam serta hubungan akidah, syariah, dan akhlak !
Dasar ajaran islam yakni terdiri atas akidah, syariah dan akhlak . Aqidah
memiliki arti ikatan, yakni aqidah adalah iman yang teguh dan pasti tidak ada
keraguan sedikitpun bagi manusia yang meyakininya. Syariah merupakan hukum-
hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-hambaNya baik hukum dalam Quran
dan Sunnah Rasul dari perkataan, perbuatan maupun penetapan. Akhlak mencakup
sikap, prilaku, etika, keprbadian, yang bermakna tingkah laku lahiriah yang dilakukan
oleh seorang secara spontan sebagai cerminan diri, refleksi dari jiwa batin dan hati.
Akhlak tidak hanya mengatur hubungan antara sesama manusia tetapi juga noma yang
mengatu hubungan manusia dengan Allah bahkan alam semesta.
Hubungan akidah dengan syariat menurut Syekh Mahmud Syaltut, akidah
adalah pokok yang kemudian diatasnya dibangun syariat, sedang syariat itu sendiri
adalah hasil yang dilahirkan dari akidah tsb. Akhlak harus berpijak pada keimanan,
iman tidak cukup hanya di hati namun harus dipraktekkan di kehidupan dalam bentuk
akhlak yang baik. Akhlak tidak boleh lepas dari batasan dan kendali syariat karena
syariat menjadi bingkai dan paktik akhlak.

7. Apakah yang dimaksud Maqasid Asy Syariah? Bagaimana peran Maqasid Asy
Syariah dalam perkembangan Akuntansi Syariah?
Maqasid Asy-syariah adalah tujuan Allah ta’ala dan rasulNya dalam
merumuskan hukum-hukum islam, tujuan itu dapat ditelusuri dalam ayat-ayat Alquran
dan Sunnah Rasululah sebagai alasan logis bagi rumusan suatu hukum yan
berorientasi pada kemashlahatan umat manusia. Tujuan syariat agama adalah untuk
menjaga 5 kemaslahatan yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan juga harta. Cara
menjaga harta dari segi adanya yaitu dengan cara memlihara hal-hal yang dapat
melanggengkan keberadaannya salah satunya dengan cara berjual beli.
Peranan maqashid syariah salah satunya dengan pendekatan hybrid
memadukan prinsip yang digariskan oleh syariah Islam dengan persoalan
kontemporer masyarakat. Berdasarkan itu selanjutnya diidentifikasi kebutuhan
infomasi oleh para pengguna laporan keuangan dalam perspektif Islam. Setelah itu
barulah akuntansi syariah dikembangkan. Tanpa maqashid syariah maka pemahaman
akan akuntansi syariah akan sempit dan kaku.

8. Jelaskan mengenai sumber-sumber hukum Islam?


Ada empat sumber hukum islam, pertama Alquran yang menjadi sumber
hukum utama, tetapi pembahasan di Quran terkaait suatuhukum atau ibadah masih
dibahas secara umum, contohnya adalah salat. Di alquran tidak ditemukannya tata
cara salat dari takbir sampai salam, melainkan hal tsb ditemuin pada hadis Nabi
Muhammad SAW.
Kedua adalah hadis atau assunnah, hadis yang artinya perkataan, maupun
perbuatan yang berasa dari Rasulullah. Ketiga adalah ijma’, ijma’ merupakan
kesepakatan seluruh ulama mujtahid yang dilakukan setelah zaman rasulullah untuk
menentukan solusi dai sebuah masalah dalam perkara agama, ijma tidak boleh
bertentangan dengan Quran dan sunnah.
Terakhir adalah qiyas, secara sederhananya qiyas diartikan sebagai sebuah
analogi yakni menyamakan suatu masalah yang tidak terdapat ketentuan hukumnya
dalam Quran dan hadis, karena adanya pesamaan illat hukumnya antara kedua
masalah itu.

9. Al-Quran merupakan sumber hukum dalam Islam, hukum apakah yang diatur dalam
Al-Quran dan contohnya?

10. Al Quran sebagai sumber hukum pertama yang digunakan sebagai pedoman
hidup diturunkan sekitar 14 abad yang lalu dikatakan bersifat global dan universal.
Jelaskan !
Sebab alquran merupakan kita yang diwahyukan kepada nabi Muhammad dan
tidak hanya untuk satu golongan tertentu dan terus berlaku hingga akhir zaman,
semua hukum baik yang mengatu ibadah maupun hukum muamalah telah dituturkan
dengan jelas di dalamnya.
Karena alquran yang universal dan tidak terbatas pada waktu tertentu,
alquran mengandung hukum-hukum murni dari kalam Allah, dengan demikian
ajaran didalamnya pasti mengandung kebenaran. Kebenaran alquran bersifat abadi,
artinya hukum atau ajaran di dalamnya tidak bisa diubah meski perkembangan
zaman terus berlanjut, dai zaman awal diturunkan hingga sekarang ajaran alquran
terus berlaku.

11. Jelaskan tentang periwayatan hadis beserta tingkatannya !


1) Hadis Shahih
Hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang adil sempurna ingatannya, sanadnnya
bersambung-sambung, tidak ber-illat dan tidak janggal.
2) Hadis Hasan
Hadis yang diriwayatkan oleh seorang yang adil, tapi tidak begitu kokoh
ingatannya, bersambung-sambung sanadnya dan tidak terdapat illat serta
kejanggalan pada matannya.
3) Hadis Dhoif
Hadis yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadis shahih
atau hadis hasan

12. Apa peranan sumber-sumber hukum Islam dalam penetapan hukum transaksi
ekonomi syariah di masyarakat?
Sumber-sumber hukum islam sangat berpengaruh dalam penetapan hukum
trasnsaksi ekonomi di masyarakat, dimana ekonomi syariah terbangun dari dasar
hukum nqli dan aqli, dalil naqli adalah dalil yan diambil dari quran dan hadis nabi,
dalil naqli bisa diartikan juga seperti tanda buki atau petunuk dari teks ayat alquran
yang tertera dalam mushaf quran atau hadis mutawatir yang tertera dalam kitab hadis.
Dalil aqli bisa jua diartikan seperti petunjuk dan pertimbangan akal fikiran yang sehat
dan objektif tidak dipengaruhi oleh ambisi dan kebencian, bentuk dalil aqli berupa
ijtihad, ijma’ dan qiyas.
Dari dua sumber atau dasar hukum tsb bahwa ekonomi syarih tidak boleh
menyimpang dai alquan dan hadis, sedang dalam pengembangan pemikiran ekonomi
syariah tidak lepas dari dasar hukum aqli berupa ijtihad.

13. Jelaskanlah bagaimana pandangan Islam mengenai:


a. Harta
Kepemilikan harta kekayaan pada manusia terbatas pada kepemilikan atas
manfaat selama masih hidup di dunia, dan bukan kepemilikan secara mutlak.
Saat dia meninggal, kepemilikan tersebut berakhir dan harus didistribusikan
kepada ahli warisnya, sesuai ketentuan syariah
Milik Nya lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan;
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS 57:2)

b. Cara memperoleh harta


Dalam islam, memperoleh harta adalah aktivitas ekonomi yang masuk dalam
kategori ibadah muamalah (hal manusia dengan manusia). Kaidah fikih dari
muamalah adalah semua halal dan boleh dilakukan kecuali yang diharamkan/
dilarang dalam Al-Quran dan As-Sunah. Harta dikatakan halal dan baik
apabila niatnya benar, tujuannya benar dan cara atau sarana untuk
memperolehnya juga benar, sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan
oleh Al-Quran dan As-Sunah. Perhitungan untung atau rugi harus berorientasi
jangka panjang, yaitu mempertimbangkan perhitungan untuk kepentingan
akhirat

c. Penggunaan harta
1) Tidak boros dan tidak kikir
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan.” (QS 7 : 31)
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu
menjadi tercela dan menyesal.” (QS 17 : 29)

2) Memberi infaq dan shodaqoh


Perumpamaan orang yang menginfak hartanya dijalan Allah seperti sebutir
biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.
Allah melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki, Dan Allah berjanji
barang siapa melakukan kebajikan akan dilipatgandakan pahalanya dan Allah
Maha Luas, Maha Mengetahui” (QS 2:261)

3) Membayar zakat sesuai ketentuan


”Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah maha mendengar lagi
maha mengetahui.” (QS 9:103)

4) Memberi pinjaman tanpa bunga


5) Meringankan orang yang berhutang
“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu
sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS 2:280)

Anda mungkin juga menyukai