UPAYA PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
perjalanan kehidupan bangsa Indonesia dan merupakan indentitas bangsa. Berbicara mengenai bahasa Indonesia sama dengan membahas identitas bangsa. Bagaimana cara kita berpikir, bertindak, melihat, menangis, marah, bahagia, hingga benda dan hal yang ada di sekitar kita tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), segala sesuatu yang terekam dalam bahasa Indonesia adalah tentang kita (bangsa Indonesia). Dalam perkembangannya, posisi bahasa Indonesia mencapai puncaknya ketika dijadikan bahasa negara yang rumusannya tercantum dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 36. Setelah itu, berkembanglah penjabarannya dalam berbagai sektor kehidupan nasional, yang kemudian melahirkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Kedudukan bahasa Indonesia menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 yaitu sebagai sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa dan sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara berfungsi sebagai: a. bahasa resmi kenegaraan b. bahasa pengantar pendidikan c. sarana komunikasi tingkat nasional d. sarana pengembangan kebudayaan nasional e. sarana transaksi dan dokumentasi niaga f. sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni g. bahasa Media Massa. Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam undang-undang tersebut, ruang publik menjadi barometer komitmen setiap warga negara dalam menjaga martabat bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Faktanya, penggunaan bahasa negara di berbagai ruang publik, seperti penggunaan nama gedung dan fasilitas publik, yang menggunakan bahasa asing masih banyak bertebaran dan perlu ditertibkan. Dalam implementasinya, bahasa Indonesia harus mampu menjadi wadah bagi ilmu pengetahuan atau gagasan yang datang menggunakan bahasa asing dimana bahasa asing tersebut harus diubah ke bahasa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan komitmen dari pihak pemerintah dalam upaya pengembangan bahasa Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 disebutkan bahwa Pengembangan Bahasa adalah upaya memodernkan bahasa melalui pemerkayaan kosakata, pemantapan dan pembakuan sistem bahasa, pengembangan laras bahasa, serta mengupayakan peningkatan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Upaya pemerintah dalam pengembangan bahasa yaitu dengan penyusunan kebijakan nasional terkait Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa Indonesia serta pemberian dukungan terhadap upaya Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa Indonesia. Dukungan yang dimaksud yaitu dengan melakukan penjabaran kebijakan nasional ke dalam kebijakan daerah, penyiapan sumber daya; dan mempersiapkan fasilitasi lain yang diperlukan untuk Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pengembangan Bahasa Indonesia dilakukan untuk memantapkan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara dan meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Pengembangan Bahasa Indonesia dilakukan melalui: a. penelitian kebahasaan b. pengayaan kosakata c. pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa d. penyusunan bahan ajar e. penyusunan alat uji kemahiran berbahasa f. penerjemahan g. publikasi hasil Pengembangan Bahasa Indonesia.
Upaya pemerintah dalam pengembangan Bahasa Indonesia menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 yaitu dengan upaya pembinaan bahasa. Pembinaan terhadap masyarakat pengguna Bahasa Indonesia dilakukan untuk: a. meningkatkan sikap positif agar masyarakat memiliki kesadaran, kebanggaan, dan kesetiaan terhadap norma berbahasa Indonesia b. meningkatkan kedisiplinan dan keteladanan dalam penggunaan Bahasa Indonesia c. meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penggunaan Bahasa Indonesia; d. menciptakan suasana yang kondusif untuk Pembinaan Bahasa Indonesia e. meningkatkan mutu penggunaan Bahasa Indonesia. Pembinaan dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pemasyarakatan Bahasa Indonesia, penetapan dan penerapan standar kemahiran berbahasa Indonesia dan penciptaan suasana yang kondusif untuk berbahasa Indonesia. Pembinaan Bahasa Indonesia dilaksanakan selaras dengan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kompetensi berbahasa asing dalam rangka meningkatkan daya saing di tingkat global. Selanjutnya Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah memberikan akses untuk mempelajari Bahasa Indonesia bagi setiap warga negara Indonesia yang belum pernah memperoleh kesempatan mempelajarinya atau belum pernah menjadi penutur Bahasa Indonesia. Beberapa upaya pemerintah lainnya dalam pengembangan bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut: 1. perlu usaha sungguh-sungguh penggunaan bahasa Indonesia di segala bidang, terutama bidang hukum dan perundang-undangan 2. semua aparatur pemerintah terutama yang terlibat langsung dalam pelaksanaan, perencanaan, penyusunan, pengesahan dan pelaksanaan hukum, harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang memadai, sehingga produk hukum/ undang-undang tidak taksa (ambigu) 3. semua petugas pemerintahan khususnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti lurah (kepala desa), guru, juru penerangan, penyiar TV/ radio dan staf redaksi media cetak, harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang memadai 4. perlu diambil kebijaksanaan yang memungkinkan terciptanya iklim kebahasaan yang kondusif dengan menertibkan istilah-istilah asing yang tidak perlu untuk diganti dengan kata/ istilah Indonesia 5. pembekalan generasi muda untuk berdisiplin berbahasa Indonesia 6. perlu penugasan para ahli bahasa di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta 7. perlu pembinaan intensif pemahaman bahasa Indonesia di daerah yang masih rendah kualitas penduduknya 8. fungsi bahasa Indonesia perlu dimantapkan, penggunaan istilah-istilah asing dihindari 9. kampanye penggunanan bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu ditingkatkan 10. perlu meningkatkan kemampuan guru-guru bahasa Indonesia, selain meningkatkan mutu pengajarannya 11. buku-buku yang diterbitkan, baik yang asli maupun terjemahan, surat kabar dan majalah yang diedarkan, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 12. perlu perencanaan yang matang dalam pembinaan bahasa Indonesia di segala bidang 13. pemanfaatan unsur-unsur bahasa daerah dilakukan dengan cermat, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif 14. hasil-hasil pembakuan bahasa Indonesia perlu ditunjang dengan intruksi pelaksanaan pada setiap departemen, lembaga dan organisasi 15. mengusulkan pusat bahasa kedudukanya menjadi lembaga nondepartemen supaya wibawa dan ruang geraknya lebih berdaya guna 16. perlunya dimasukkan bahasa Indonesia ke dalam konsep wawasan nusantara; 17. setiap kongres bahasa hendaknya menugasi pusat bahasa untuk memonitor pelaksanaan keputusan kongres bahasa Indonesia sebelumnya dan melaporkan hasilnya pada kongres bahasa Indonesia berikutnya dan demikian seterusnya; 18. ketentuan mengenai lalulintas (sirkulasi) buku dan barang cetakan yang tertulis dalam bahasa Indonesia, terutama di kawasan ASEAN perlu ditinjau kembali.
Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia