PRELIMINARY
A. Background
Boraks adalah senyawa kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi, yang memiliki sebutan
kimia natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Boraks bisa ditemukan dalam bentuk padat
dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat ( H3BO3 ).
Boraks atau asam borat umumnya digunakan untuk bahan pembuatan detergen, bersifat
antiseptik dan mengurangi kesadahan udara.
formalin merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau
bekerja sebagai disinfektan . Zat ini termasuk dalam golongan kelompok desinfektan kuat
, dapat membasmi berbagai jenis bakteri pembusuk, penyakit, cendawan atau kapang. Di
samping itu juga dapat mengeraskan jaringan tubuh. Formalin umum digunakan sebagai
pengawet mayat.
Isu mengenai penggunaan boraks dan formalin pada makanan memang sudah lama
diperbincangkan, sayangnya hingga saat ini masih sering ditemukan makanan yang
menggunakan kedua bahan kimia berbahaya ini. Padahal, kedua bahan ini masuk ke
kategori bahan yang bersifat toksik alias beracun.
Efek buruk boraks dan formalin bekerja pada jangka waktu lama, ia akan tertimbun dan
terakumulasi terlebih dahulu dalam tubuh, kemudian akan menimbulkan efek samping
seperti pusing, mual, muntah, diare, kejang bahkan koma. Pada anak kecil dan bayi, jika
boraks ada di dalam tubuh sebanyak 5 gram saja maka dapat menyebabkan kematian.
Makanan yang mengandung boraks dan formalin sekilas tidak akan berbeda tampilannya
secara visual. Ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin biasanya tidak mudah
hancur, kenyal, sangat renyah, tahan lebih dari 3 hari (tidak busuk dan berjamur),
berwarna lebih mencolok, dan juga tidak dikerubungi oleh lalat dan semut. Namun
terkadang hal ini luput dari perhatian ketika membeli makanan.
Larutan kunyit, ubi ungu dan buah naga dipercaya dapat mendeteksi kandungan boraks
dan formalin pada makanan. Oleh karena itu, untuk mencegah bahaya boraks dan
formalin pada makanan perlu dilakukan pengujjan terhadap makanan sebelum
dikonsumsi dengan menggunakan larutan kunyit, buah naga dan ubi ungu agar diketahui
apakah makanan tersebut benar-benar bebas dari zat kimia berbahaya seperti boraks dan
formalin.
B. Porpose
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin pada makanan menggunakan
larutan kunyit
2. Untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin pada makanan menggunakan
larutan buah naga
3. Untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin pada makanan menggunakan
larutan ubi ungu
CHAPTER III
TINJAUAN PUSTAKA
Alat Bahan
Pipet tetes Larutan kunyit
Mortal atau sejenisnya Larutan buah naga
Wadah Larutan ubi ungu
Bakso
Tahu putih
Mie kuning
Pempek
B. Prosedur Praktikum
1. Lumat sampel (bakso, tahu putih, mie kuning, pempek) lalu angin-
anginkan.
2. Tetesi sampel dengan larutan kunyit, buah naga dan ubi ungu yang telah
disiapkan sebelumnya.
3. Diamkan selama ± 5 menit
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada sampel dalam setiap larutan.
CHAPTER IV
RESULT AND DISCUSSION
A. Result
No Bahan Larutan kunyi
Larutan kunyit
B. Discussion