Anda di halaman 1dari 19

BARISAN DAN DERET

DISUSUN OLEH :

1. HANIN SALSABILA PUTRI SAYUTI


2. LARA KINANTI
3. ADITIA NINGRUM
4. AHMAD RENALDI
5. DEONRI FERNANDES
6. DIAH AYU TRI
7. SASI SUGIANTO

SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU


TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Menemukan Pola Barisan

Barisan merupakan urutan dari suatu anggota-anggota himpunan


berdasarkan suatu aturan tertentu. Setiap anggota himpunan diurutkan pada
urutan/suku pertama, kedua, dan seterusnya. Untuk menyatakan urutan/suku ke-
n dari suatu barisan dinotasikan Un . Barisan juga dapat didefinisikan sebagai
fungsi dari bilangan asli atau fungsi yang domainnya himpunan bilangan asli.
Sehingga, Un = f(n).
Misalkan Un = (2n + 1), maka suku ke-4 dari baris tersebut adalah U4 = (2(4)
+ 1) = 9.
Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Penjumlahan suku-
suku tersebut bisa dibuat dalam bentuk sigma. Barisan dari suku U1, U2, U3, …,
Un yang dinyatakan dalam fungsi f(n) = Un f(n) = Un memiliki deret sebagai:

B. Menemukan Konsep Barisan


Aritmetika

 Baris aritmatika merupakan baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari
suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan suatu
bilangan b. Selisih antara nilai suku-suku yang berdekatan selalu sama yaitu
b. Sehingga:

 Rumus-Rumus Barisan Aritmatika


1. Untuk mencari Suku ke-n :
Un = a + (n - 1)b
Ket = Un : suku ke-n
a: suku pertama
b: nilai beda
n: banyak suku

Contoh soal :
1. Jika suku pertama suatu barisan aritmatika sama dengan 40 dan beda
barisan tersebut adalah 5, maka suku ke-10 barisan tersebut sama dengan
Pembahasan :
Dik : a = 40
b=5
Dit : U10 = … ?
Jawab :
Un = a + (n – 1)b
U10 = 40 + (10 – 1)5
U10 = 40 + 9 x 5
U10 = 40 + 45
U10 = 85
Jadi, suku kesepuluh barisan tersebut adalah 85

2. Untuk mencari nilai beda :


b = Un-Un-1
Ket = b : nilai beda
Un : suku ke-n

3. Untuk mencari Suku Tengah


Kita dapat mencari suku tengah yang memiliki n suku ganjil (banyaknya sukunya
ganjil) dimana diketahui suku pertama dan suku terakhir, maka digunakan rumus :

Ket = Ut : suku tengah


a : suku pertama
Un : suku ke-n (dalam hal ini bertindak sebagai suku terakhir)
Contoh soal :
1. Diketahui suku kedelapan suatu barisan aritmatika adalah 125. Jika suku
pertama barisan tersebut adalah 20, maka tentukanlah beda barisan itu !
Pembahasan :
Dik : a = 20
U8 = 125
Dit : b = … ?
Jawab :
Persamaan untuk suku kedelapan, masukkan n = 8 :
Un = a + (n-1)b
U8 = a + (8-1)b
125 = a + 7b
Selanjutnya substitusi nilai a ke persamaan tersebut :
125 = a + 7b
125 = 20 + 7b
125 – 20 = 7b
7b = 105
b = 15
Jadi, beda barisan tersebut adalah 15

2. Sebuah barisan aritmatika mempunyai jumlah suku ganjil. Jika suku


pertamanya 2 dan suku terkahirnya yakni 14, maka tentukanlah suku tengah
barisan tersebut …
Pembahasan :
Dik : a = 2
Un = 14
Dit : Ut = .... ?
Jawab :
Berdasarkan rumus suku tengah :
⇒ Ut = a + Un
2
⇒ Ut = 2 + 14
2
⇒ Ut = 16
2
⇒ Ut = 8
Jadi, suku tengah barisan tersebut yakni 8.
4. Untuk mencari sisipan
Jika diantara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k bilangan, sedemikian
sehingga bilangan-bilangan tersebut membentuk barisan aritmatika, maka beda
barisan aritmatika yang terbentuk dirumuskan :

Banyaknya suku sebelum disisipkan adalah n dan total suku sisipan adalah (n - 1)k.
Jadi, banyaknya suku barisan aritmatika baru adalah :

beda barisan aritmatika baru adalah

Ket : b’ = beda baru


X, y = bilangan semula
k = banyaknya bilangan yang disisipkan
b = beda semula
n = banyak suku barisan aritmatika lama
n’ = banyak suku barisan aritmatika baru

Contoh soal :
1.

2.
C. Menemukan Konsep Barisan Geometri
 Barisan geometri adalah barisan bilangan yang mempunyai rasio tetap
antara dua suku barisan yang berurutan. Berbeda dengan barisan
aritmetika, selisih antarsuku barisan disebut rasio (dilambangkan dengan r).
Artinya, suku barisan ditentukan oleh perkalian atau pembagian oleh suatu
bilangan tetap dari suku barisan sebelumnya.

Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu 2 atau r = 2. Berarti,
barisan tersebut merupakan barisan geometri.
 Jika r bernilai lebih besar dari 1, barisan geometri tersebut merupakan
barisan geometri naik. Adapun jika r lebih kecil dari 1, barisan geometri
tersebut merupakan barisan geometri turun.

 U1, U2, U3, U5, U6, …, Un – 1, Un


Dari barisan tersebut diperoleh :
U1 = a
U2 = U1 × = a × r = ar
U3 = U2 × r = (a × r) × r = ar2
U4 = U3 × r = (a × r2) × r = ar3
U5 = U4 × r = (a × r3) × r = ar4
U6 = U5 × r = (a × r4) × r = ar5

Un =Un–1 × r = (a × rn-2) × r =arn-1
Jadi, untuk mencari suku ke-n barisan geometri digunakan rumus sebagai berikut.
 Untuk mencari rasio dalam suatu barisan geometri, perhatikan uraian
berikut.

Jadi, rasio pada barisan geometri dapat dinyatakan sebagai berikut.

Contoh soal :
 Suku tengah barisan geometri adalah suku yang berada ditengah dari
barisan geometri yang suku nya berjumlah ganjil.
Secara matematika dapat disimbolkan sebagai berikut.

 Rumus untuk mencari posisi suku tengah

 Sisipan pada Barisan Geometri


Apabila diantara dua suku barisan geometri disisipkan k buah suku sehingga akan
terbentuk barisan geometri baru sehingga rasio barisan geometri sesudah
disisipkan k buah suku akan mengalami perubahan.
Rasio dari barisan geometri sesudah disisipkan k buah suku ialah seperti berikut
ini:

Ket: r’ : rasio barisan geometri setelah disisipkan k buah suku.


k : banyak suku yang disisipkan.
Banyak suku dari barisan geometri yang disisipkan k buah suku juga akan
mengalami perubahan, menjadi seperti yang ada di bawah ini:
n’ = n + (n – 1)k
Ket: n’ : banyak suku barisan geometri baru.
n : banyak suku barisan geometri lama.

Contoh soal :
 Deret Geometri
Deret geometri merupakan jumlah dari suku-suku barisan geometri. Deret
geometri bagi n suku pertama dinotasikan dengan penggunaan huruf Sn serta
mempuyai rumus seperti berikut ini:

Ket: Sn = jumlah n suku pertama.


a =suku pertama.
r = rasio.
n =banyak suku.

 Deret Geometri Tak Berhingga

Barisan geometri dengan rasio antara -1 serta 1 disebut sebagai barisan geometri
yang konvergen.
Deret geometri dari barisan geometri yang konvergen serta banyak suku tak
berhingga bisa kita hitung dengan menggunakan rumus yang ada di bawah ini:

Ket: a = suku pertama.


r = rasio dengan syarat -1< r <1.
Contoh soal:
1. Diketahui sebuah barisan geometri dengan nilai: 3, 6, 12, 24, 48, …, Un.
Tentukanlah suku yang ketujuh (U7) serta jumlah tujuh suku yang pertama
(S7).

2. Suku kedua dan suku keempat suatu deret geometri tak hingga berturut-turut
adalah 1 dan 1/9. Jika rasionya positif, maka jumlah semua suku dari deret
geometri itu adalah ⋯⋅
Pembahasan :
D. Aplikasi barisan
 Pertumbuhan yaitu bertambahnya jumlah/nilai suatu objek yang mengikuti
pola aritmatika atau geometri.
Contoh :
(a) Perkembangbiakan bakteri
(b) Pertumbuhan penduduk
 Peluruhan yaitu berkurangnya jumlah / nilai suatu objek yang mengikuti
pola aritmatika atau geometri
Contoh :
(a) Penurunan nilai jual mobil
(b) Penurunan jumlah populasi hewan

 Rumus Pertumbuhan aritmatika :


Mn = Mo (1 + pn) atau Mn = Mo + bn
Ket :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
p = Persentase pertumbuhan
b = Nilai beda pertumbuhan
n = jangka waktu pertumbuhan

 Rumus Pertumbuhan geometri :


Mn = Mo (1 + p)n atau Mn = Mo . rn
Ket :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
i = Persentase pertumbuhan
r = Ratio pertumbuhan (r > 1)
n = jangka waktu pertumbuhan

 Rumus Peluruhan aritmatika :


Mn = Mo (1 – in) atau Mn = Mo – bn
Ket :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
p = Persentase peluruhan
b = Nilai beda peluruhan
n = jangka waktu peluruhan

 Rumus Peluruhan geometri :


Mn = Mo (1 – p)n atau Mn = Mo . rn
Ket :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
i = Persentase peluruhan
r = Ratio peluruhan (r < 1)
n = jangka waktu peluruhan

 Bunga Tunggal (Barisan Aritmatika)


Yaitu metoda pemberian imbalan jasa bunga simpanan yang dihitung berdasarkan
modal pokok pinjaman atau modal awal simpanan saja.
Rumus bunga tunggal:
Mn = Mo (1 + in)
Ket :
Mn = Nilai modal simpanan periode ke-n
Mo = Nilai modal awal simpanan
i = Persentase bunga simpanan
n = Periode pembungaan

 Bunga Majemuk (Barisan geometri)


Yaitu metoda pemberian imbalan jasa bunga simpanan yang dihitung berdasarkan
besar modal atau simpanan pada periode bunga berjalan
Rumus bunga majemuk:
Mn = Mo (1 + i)n
Ket :
Mn = Nilai modal simpanan setelah periode ke-n
Mo = Nilai modal awal simpanan
i = Persentase bunga simpanan
n = Periode pembungaan

 Anuitas
Anuitas adalah rangkaian pembayaran atau penerimaan yang sama jumlahnya
dan harus dibayarkan atau yang harus diterima pada tiap akhir periode atas
sebuah pinjaman atau kredit. Jika suatu pinjaman akan dikembalikan secara
anuitas, maka ada tiga komponen yang menjadi dasar perhitungan yaitu:
 Besar pinjaman
 Besar bunga
 Jangka waktu dan jumlah periode pembayaran
Anuitas yang diberikan secara tetap pada setiap akhir periode mempunyai dua
fungsi yaitu membayar bunga atas hutang dan mengangsur hutang itu sendiri.
Sehingga konsepnya :
Contoh soal :
1. Pak Ahmad memerlukan tambahan modal untuk usahanya berdagang
makanan, sehingga ia meminjam uang dikoperasi “Maju Jaya” sebesar Rp.
4.000.000 dengan imbalan jasa berupa bunga sebesar 2% dari pokok pinjaman
per bulan. Jika pak Ahmad akan melunasi pinjaman itu beserta bunganya setelah
6 bulan, maka tentukanlah total pengembalian pak Ahmad
Jawab
Diketahui :
Mo = 40.000.000
i = 2% = 0,02
n=6
Jawab :
Mn = Mo (1 + in)
M6 = 40.000.000(1 + 0,02(6))
M6 = 40.000.000(1,12)
M6 = 4.480.000
Jadi total pengembalian pak Ahmad adalah Rp. 4.480.000,-

2. Pak Mulyo adalah seorang pengusaha batik. Ia menyimpan uangnya sebesar Rp.
100.000.000 di sebuah bank. Bank tersebut memberikan bunga tabungan dengan
sistem bunga majemuk sebesar 12% per bulan. Berapakah besarnya tabungan pak
Mulyo setelah 5 bulan ?
Jawab
Diketahui : Mo = 100.000.000
i = 12% = 0,12
n=5
Ditanya : Mn = …. ?
Jawab
Mn = Mo (1 + i)n
M10 = 100.000.000 (1 + 0,12)5
M10 = 100.000.000 (1,12)5
M10 = 100.000.000.(1,762)
M10 = 176.200.000
3. Elsa mulai bekerja pada suatu perusahaan pada awal tahun 2005 dengan gaji
permulaan sebesar Rp. 3.000.000. Jika dia mendapatkan kenaikan gaji secara
berkala setiap tahunnya sebesar Rp. 200.000 maka berapakah gaji yang diterima
Elsa pada awal tahun 2011?
Jawab
Diketahui :
Mo = 3.000.000
b = 200.000
n=6
Ditanya : Mn = …. ?
Jawab
Mn = Mo + bn
Mn = 3.000.000 + 200.000(6)
Mn = 3.000.000 + 1.200.000
Mn = Rp. 4.200.000

4. Suatu koloni bakteri akan membelah menjadi dua setiap lima menit. Jika pada
permulaan trdapat 90 bakteri, maka tentukanlah jumlah bakteri setelah setengah
jam ?
Jawab
Diketahui :
Mo = 90
r=2
n=4
Ditanya : Mn = …. ?
Jawab
Mn = Mo . rn
Mn = 90 x 42
Mn = 90 (16)
Mn = 1440 bakteri

5. Suatu pabrik kendaraan bermotor roda dua mulai memproduksi pertama pada
tahun 2010 sebanyak 20.000 unit kendaraan. Tiap tahun produksi pabrik tersebut
turun 100 unit. Berapakah jumlah produksi pada tahun 2016?
Jawab
Diketahui :
Mo = 20.000
b = 100
n=6
Ditanya : Mn = …. ?
Jawab
Mn = Mo – bn
Mn = 20.000 – 100(6)
Mn = 20.000 – 600
Mn = 19.400 unit

6. Suatu jenis hewan langka setiap tahun mengalami penurunan jumlah populasi
sebanyak 1/3 dari jumlah populasi tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2015
diperkirakan jumlah populasi hewan tersebut disuatu pulau sebanyak 720 ekor,
maka berapakah perkiraan jumlah hewan itu pada tahun 2019 ?
Jawab
Diketahui : Mo = 360
r = 1/4
n=4
Ditanya : Mn = …. ?
Jawab
Mn = Mo . rn
Mn = 360 x 4(1/3)4
Mn = 360 x (1/81)
Mn = 14,44 = 14 ekor

7. Sebuah pinjaman sebesar Rp20.000.000,00 akan dilunasi secara anuitas


tahunan sebesar Rp4.000.000,00. Jika suku bunga 5% per tahun, besar angsuran,
bunga, dan sisa hutang tahun ketiga adalah?
Pembahasan :
 Angsuran
 Bunga

 Sisa hutang

Anda mungkin juga menyukai