Anda di halaman 1dari 7

onsep/Definisi

1. Desa

Desa adalah satuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat,
termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
dan langsung di bawah camat, serta berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan
negara kesatua Republik Indonesia. Ciri utama desa adalah kepala desanya dipilih oleh masyarakat
setempat.

2. Kelurahan

Kelurahan adalah satuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung dibawah camat, dan tidak berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri. Ciri utama kelurahan adalah kepala kelurahannya (lurah) sebagai pegawai negeri dan
tidak dipilih oleh rakyat.

3. Klasifikasi Daerah Perkotaan/Perdesaan

Penentuan suatu desa atau kelurahan digolongkan perkotaan atau perdesaan dilakukan pada Sensus
Penduduk 2000. Klasifikasi didasarkan pada skor yang dihitung dari kepadatan penduduk, persentase
rumah tangga yang bekerja di bidang pertanian, dan tersedianya fasilitas kota seperti sekolah, pasar,
rumah sakit, jalan aspal, dan listrik.

4. Blok Sensus

Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja seorang
pencacah. Dalam pembentukannya, desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa blok sensus. Setiap
blok sensus mempunyai batas jelas dan mencakup 80-120 rumah tangga, atau bengunan fisik bukan
tempat tinggal atau gabungan dari keduanya.

5. Segmen

Segmen adalah bagian dari blok sensus dan mempunyai batas jelas baik batas alam atau buatan, seperti
sungai, jalan, gang, dan sebagainya. Besarnya segmen tidak dibatasi oleh jumlah rumah tangga atau
bangunan fisik tetapi mengacu pada batas jelas.
6. Bangunan

a.Bangunan Fisik adalah tempat berlindung tetap maupun sementara, yang mempunyai dinding, lantai
dan atap, baik yang digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan fisik yang
tidak digunakan untuk tempat tinggal dianggap sebagai satu bangunan fisik jika luas lantainya paling
sedikit 10 m2. Persyaratan luas ini tidak berlaku untuk bangunan tempat tinggal, artinya apabila suatu
bangunan dihuni, meskipun luasnya tidak sampai 10 m2, bangunan tersebut tetap dihitung sebagai
bangunan fisik.

b.Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar masuk
sendiri dan merupakan satu kesatuan penggunaan.

7. Rumah Tangga

Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan bersama dari satu dapur. Yang
dimaksud dengan satu dapur adalah pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola menjadi satu.

8. Anggota Rumah Tangga

Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah
tangga, baik yang sedang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak
berada di rumah. Anggota rumah tangga yang bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga
yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah atau akan meninggalkan rumah 6 bulan
atau lebih tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6
bulan atau lebih dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat
tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga.

9. Penduduk

Yang dimaksud dengan penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi
bertujuan untuk menetap.

10. Umur
Umur seseorang dapat diketahui apabila tanggal, bulan, tahun kelahirannya diketahui. Di dalam
pencacahan dengan Daftar SUPAS05-S, pencacah menanyakan tanggal kelahiran setiap orang dan
dinyatakan dalam Kalender Masehi. Di dalam penghitungan umur seseorang harus selalu dibulatkan ke
bawah atau umur menurut ulang tahun terakhir. Apabila tanggal, bulan maupun tahun kelahiran
seseorang tidak diketahui, maka pencacah harus berusaha mendapatkan keterangan mengenai umur
dengan beberapa cara misalnya dengan menghubungkan kejadian-kejadian penting baik yang bersifat
nasional maupun daerah, misalnya Proklamasi kemerdekaan RI (1945), pemilihan Umum pertama
(1955), dan lain-lain. Dengan cara penghitungan umur seperti di atas maka:

a.Yang berumur 0 adalah penduduk yang berumur kurang dari satu tahun

b.Yang berumur 1 adalah penduduk yang berumur kurang dari dua tahun, sama dengan satu tahun atau
lebih.

c.Yang berumur 0-4 adalah penduduk yang berumur kurang dari lima tahun.

d.Yang berumur 5-9 adalah penduduk yang berumur lima tahun atau lebih, kurang dari sepuluh tahun,
dan seterusnya.

e.Yang berumur 75 adalah penduduk yang berumur 75 tahun dan lebih.

11. Penduduk Lansia

Penduduk lansia (lanjut usia) adalah mereka yang berumur 60 tahun ke atas.

12. Status Perkawinan

Status Perkawinan dibedakan menjadi: a.Belum kawin b.Kawin c.Cerai hidup d.Cerai mati

Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal
bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka yang kawin sah, secara hukum (adat, agama,
negara dan sebagainya) tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya
dianggap sebagai suami istri. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami
istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Cerai mati adalah status dari mereka yang suami/istrinya
telah meninggal dunia dan belum kawin lagi.

13. Pendidikan

a.Kepandaian membaca dan menulis 1.Orang yang dapat membaca dan menulis surat atau kalimat
sederhana dalam huruf latin ataupun lainnya. 2.orang buta yang dapat membaca dan menulis Huruf
Braille. 3.Orang yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena cacat mereka tidak
dapat membaca dan menulis. 4.Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis
dianggap tidak dapat membaca dan menulis.

b.Pendidikan yang ditamatkan Yang dimaksud dengan “tamat’ adalah selesai mengikuti pelajaran pada
kelas tertinggi suatu sekolah sampai akhir dengan mendapatkan tanda tamat/ijazah. Seseorang yang
belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi ia mengikuti ujian dan lulus, dianggap “tamat”.
Dalam SUPAS 2005, pendidikan yang ditamatkan dibagi menjadi 9 golongan yaitu: 1. Tidak punya 2.
Sekolah Dasar (SD)/MI/Sederajat 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/MTs/Sederajat/Kejuruan 4.
Sekolah Menengah Umum (SMU)/MA/Sederajat 5. Sekolah Menengah Kejuruan 6. Diploma I/II 7.
Diploma III/Sarjana Muda 8. Diploma IV/S1 9. S2 dan S3

14. Perpindahan Penduduk

a.Tempat Lahir Tempat lahir responden adalah propinsi dan kabupaten/kota tempat tinggal ibu
responden pada saat melahirkan responden. Misalnya seorang ibu bertempat tinggal di Kota Jakarta
Pusat (DKI Jakarta), ia melahirkan anaknya di Kabupaten Malang (Jawa Timur). Apabila ibu dan anak
tersebut kembali ke Jakarta Pusat (DKI Jakarta) dalam waktu kurang dari 6 bulan, maka anak tersebut
dicatat lahir di Kota Jakarta Pusat (DKI Jakarta). Tetapi apabila anaknya tetap tinggal di Kabupaten
Malang selama 6 bulan atau lebih, maka anak tersebut dicatat lahir di Kabupaten Malang (Jawa Timur).
b.Tempat Tinggal Terakhir Tempat tinggal terakhir adalah propinsi dan kabupaten/kota tempat tinggal
terakhir sebelum responden tinggal di propinsi dan kabupaten/kota tempat tinggal sekarang. c.Tempat
Tinggal 5 Tahun yang Lalu (Juni 2000) Tempat tinggal 5 tahun yang lalu adalah propinsi dan
kabupaten/kota tempat tinggal responden 5 tahun yang lalu atau tempat tinggal responden pada saat
Sensus Penduduk 2000 (Juni 2000).

15. Fertilitas

a.Wanita Pernah Kawin Yang dimaksud dengan wanita pernah kawin adalah anggota rumah tangga
wanita yang pada saat pencacahan status perkawinannya kawin, cerai hidup, atau cerai mati. b.Anak
Lahir Hidup Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda
kehidupan, walaupun mungkin hanya beberapa saat saja, seperti: jantung berdenyut, bernafas,
menangis, dan tanda-tanda kehidupan lainnya. c.Anak Masih hidup Anak masih hidup adalah semua
anak yang dilahirkan hidup oleh seorang ibu yang pada saat pencacahan masih hidup baik tinggal
bersama-sama maupun tinggal di tempat lain.

http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/928/950/

Rabu, 19 Agustus 2009

anging proses, keperawatan gerontik, teori proses menua

A.Aging proses

1.Pengertian

Aging proses adalah suatu periode menarik diri yang tidak terhindarkan dengan karakteristik menurunya
interaksi antara lanjut usia dengan yang lain disekitarnya. Individu yang diberi kesempatan untuk
mempersilahkan dirinya menghadapi ketidakmampuan dan bahkan kematian (Cox, 1984)

2.Teori Proses Menua

Proses penuan merupakan proses secara berangsur yang mengakibatkan perubahan secara kumulatif
dan merupakan perubahan serta berakhir dengan kematian.

Teori biologi tentang penuaan dibagi menjadi :

a.Teori instrik

Perubahan yang berkaitan dengan usia lanjut timbul akibat penyebab dalam diri sendiri.

b.Teori Ekstriksi

Perubahan terjadi di akibatkan pengaruh lingkungan. Perubahan yang berkaitan dengan usia lanjut
timbul dalam penyebab diri sendiri dapat berupa :

a)Toeri Genetik Clock atau Teori Genetik dan mutasi

Teori tersebut mengatakan bahwa menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies
tertentu. Tiap spesies mempunyai di dalam nucleus (inti sel) satu jam genetic yang telah diputar
menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan akan meghentikan replikasi sel
bila tidak diputar. Jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun
menjadi lemah dan sakit.

b)Teori Imunologi Slow Virus

System imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh dapat
menyebabkan kerusakan organ tubuh.

c)Teori Stress

Menua menjadi atau terjadi akibat hilangnya sel-sel yang bias digunakan tubuh. Regenerasi jaringan
tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress, menyebabkan
sel-sel tubuh lelah terpakai.

d)Teori Terprogram

Teori yang menua terprogram, sel tubuh manusia hanya dapat membagi diri sebanyak satu kali. Artinya
kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.

e)Teori Rantai Silang

Sel-sel yang tua /usang reaksi kimianya menyebabakan ikatan yang kuat. Khususnya jaringan kolagen.
Ikatan ini meyebabkan kurang elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.

Perubahan Biologi Yang Berasal Dari Luar Atau Ekstrinsik

1.Teori Radikal

radikal bebas dapat berbentuk didalam badan, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom),
mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini
menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi.

2.Teori Mutasi Sematik

menurut teori ini factor lingkungan menyebabkan mutasi sematik, sebagai contoh diketahui bahwa
radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya menghindari dapat memperpanjang umur.
Menurut teori ini terjadi mutasi yang progresif pada DNA sel sematik akan menyebabkan terjadinaya
penurunan kemampuan fungsi sel tersebut. Sebagai salah satu hipotesi yang berhubungan dengan
mutasi sel sematik adalah hipotesis error catasrop.

3.Teori Social

salah satu teori social yang berkenan dengan proses openurunan adalah teori pembebasan. Teori
tersebut menerangkan bahwa dengan berubahnya usia seseorang secara berangsur-angsur mulai
melepas diri dari kehidupan social. Keadaan ini memagkibatkan interaksi social lansia menurun baik
secara kualifikasi maupun kuantitatif.
3.Teori Psikologi

a.Teori Tugas Perkembangan

Menurut Hang Kerst (1992) bahwa setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang
spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas
perkembangan yang spesifik ini tergantung pada manutrasi fisik. Penghargaan cultural masyarakat dari
nilai serta aspirasi individu.

Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan
kesalahan. Penerimaan adanya kematian dari pasanganya dan orang-orang yang berarti bagi dirinya.
Mempertahankan hubungan dengan grup yang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran social
secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan.

b.Kepribadian Selanjutnya

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berupa pada lansia. Teori ini merupakan bahwa perubahan
yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.

c.Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketuaan (Nugroho,2000) adalah

Herediter

Nutrisi

Status kesehatan

Pengalaman hidup

Lingkungan

Stress

Perubahan fisik pada proses penuaan

Penelitian menyakini bahwa kita dialhirkan dengan jam biologis, jam ini di program untuk rentang hidup
yang sudah ditetapkan, kecelakaan dan proses penyakit dengan beranjaknya usia, perubahan yang
terjadi secara bertahap menjadi semakin nyata. Perubahan tertentu terjadi disemua system tubuh.
Perubahan ini tidak perlu terjadi bersamaan disetiap system.

Diposkan oleh gde_kerta di 19:03

http://ged3kert4.blogspot.com/2009/08/anging-proses-keperawatan-gerontik.html

Anda mungkin juga menyukai