Akhsin Muzadi
Eko Hariadi
Hayatunnisa
Nurul Hidayah
Umar
Yolanda
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.................................................................................................1
BAB II................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. PENGERTIAN........................................................................................2
B. STADIUM CAMPAK..............................................................................2
C. ETIOLOGI..............................................................................................2
D. PATOFISIOLOGI...................................................................................3
E. GEJALA KLINIS....................................................................................3
F. CARA PENULARAN.............................................................................3
BAB III..................................................................................................................5
KESIMPULAN......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh
terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30
tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun
dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak
berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu
pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara
maju seperti Amerika Serikat.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit
ini umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun (Balita) akan
tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti,
namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam
penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan
sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian campak
2. Untuk mengetahui etiologi dan patofisiologi dari penyakit campak
3. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit campak
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Campak merupakan suatu penyakit infeksi akut yang sangat
menular, disebabkan oleh paramixovirus yang pada umumnya
menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui
percikan liur (droplet) yang terhirup.
Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa
latin dan measles dalam bahasa inggris atau dikenal dengan sebutan
gabagen (dalam bahasa Jawa) atau kerumut (dalam bahasa Banjar) atau
disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan suatu infeksi virus yang
sangat menular, yang di tandai dengan demam, lemas, batuk,
konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata /konjungtiva) dan bintik
merah di kulit (ruam kulit)
B. STADIUM CAMPAK
1. Stadium kataral
Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan
faring, demam ringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza,
dan batuk.
2. Stadium erupsi
Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut pada leher
dan muka, tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.
3. Stadium konvalesensi
Ditandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam, dan
terjadi hiperpigmentasi.
C. ETIOLOGI
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk
golongan paramyxovirus genus morbilivirus merupakan salah satu virus
RNA. Virus ini terdapat dalam darah dan secret (cairan)nasofaring
(jaringan antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal
2
(prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan
selaput lendir.
D. PATOFISIOLOGI
Penularan terjadi secara droplet dan kontak virus ini melalui
saluran pernafasan dan masuk ke system retikulo endothelial,
berkembang biak dan selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh. Hal
tersebut akan menimbulkan gejala pada saluran pernafasan, saluran
cerna, konjungtiva dan disusul dengan gejala patoknomi berupa bercak
koplik dan ruam kulit. Antibodi yang terbentuk berperan dalam timbulnya
ruam pada kulit dan netralisasi virus dalam sirkulasi. Mekanisme
imunologi seluler juga ikut berperan dalam eliminasi virus.
E. GEJALA KLINIS
Meliputi pemeriksaan fisik (physic diagnostic ) yaitu :
1. Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya
demam ( biasanya tinggi ) dan tanda-tanda nasofaringitis dan
konjungtivitis.
2. Pada umumnya anak tampak lemah
3. Koplik spot pada hari ke 2-3 panas ( akhir stadium kataral )
4. Pada stadium erupsi timbul ruam ( rash ) yang khas : ruam
makulopapular yang munculnya mulai dari belakang telinga,
mengikuti pertumbuhan rambut di dahi, muka dan kemudian ke
seluruh tubuh.
F. CARA PENULARAN
Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak,
yakni karena menghirup. Percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut
maupun tenggorokan penderita morbili atau campak. Artinya seseorang
dapat tertular campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat umum,
di kendaraan atau dimana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini
dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit
ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
3
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia pra- sekolah
dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka
seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Kekebalan
terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan
pasif pada seorang bayi yang lahirdari ibu yang telah kebal (berlangsung
selama 1 tahun).
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :
1. Bayi berumur lebih dari 1 tahun
2. Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3. Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi
kedua.
4
BAB III
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20116/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=F6E1B7BC491890713619BEB1EB518BB5?
sequence=4