Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akuisisi Data dan
Instrumentasi
Dosen Pengampu:
DR. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc.,
Disusun oleh :
Nama : Indra Ramdan
Kelas : 219441038
NIM : 2 AED
2021
T1. Jelaskan cara kerja/ proses transduksi dari Cahaya ke Listrik dan berikan contoh
aplikasinya:
a) Photovoltaic
b) LDR
c) Photodiode
d) Phototransistor
e) Rangkaian Line Tracer
Jawab:
a) Photovaltaic
Prinsip kerja Photovoltaic
Photovoltaic atau sering disebut juga solar cell adalah adalah suatu teknologi
atau penelitian mengenai penggunaan energi matahari dengan cara mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Cell photovoltaic merupakan suatu
peralatan non mekanik yang saat ini umumnya terbuat dari campuran silicon.
Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan listrik karena
adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem
padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Efek sel photovoltaik terjadi
akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam.
Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti
Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron
valensinya. Foton yang merupakan partikel sinar Matahari tersebut meghantam atom
semikonduktor silikon Sel Surya sehingga menimbulkan energi yang cukup besar
untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan
bermuatan Negatif (-) tersebut akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari
material semikonduktor.
Tegangan yang dihasilan oleh sensor foto voltaik adalah sebanding dengan
frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin kearah warna
cahaya biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya intensitas listrik akan
berpengaruh terhadap arus listrik. Bila foto voltaik diberi beban maka arus listrik
dapat dihasilkan adalah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan
semikonduktor.
Aplikasi (penggunaan) solar cell
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor
pada umumnya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai
resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai
LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
Photodioda terbuat dari semikonduktor p-n junction maka cahaya yang diserap
oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan
menghasilkan pasangan electron-hole di kedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-
elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan
mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir
ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian.
Saat Photodiode terkena cahaya, Foton yang merupakan partikel terkecil cahaya
akan menembus lapisan semikonduktor tipe-N dan memasuki lapisan
semikonduktor tipe-P. Foton-foton tersebut kemudian akan bertabrakan dengan
elektron-elektron yang terikat sehingga elektron tersebut terpisah dari intinya dan
menyebabkan terjadinya hole.
d) Phototransistor
Prinsip kerja photo transistor sama persis dengan kerja transistor sebagai saklar.
Perbedaannya terletak pada denyut yang masuk ke dalam basis. Kaki basis pada
photo transistor tidak ditampilkan, karena fungsi kaki basis pada photo transistor
dikendalikan berdasarkan ada atau tidaknya berkas cahaya yang mengenai
permukaan berbahan photoconductive, yang berada pada kaki basisnya.
Pada saat photo transistor tidak menerima cahaya, maka photo transistor tidak
aktif, sehingga aliran arus listrik (I) tidak mengalir dari kaki collector (C)
menuju kaki emitter (E) atau VCE = 0 volt.
Pada saat photo transistor menerima cahaya, maka photo transistor aktif,
sehingga aliran arus listrik (I) mengalir dari kaki collector (C) menuju kaki
emitter (E) atau VCE > 0 volt.
Rangkaian Line Tracer adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah
lintasan, ada yang menyebutnya line tracker, line treacer, line follower dan
sebagainya. Garis yang dimaksud disisni adalah garis berwarna hitam di atas
permukaan yang berwarna putih atau sebaliknya, ada juga lintasan dengan warna
lain dengan permukaan yang kontras dengan warna garisnya. Ada juga garis yang
tak terlihat yang digunakansebagai lintasan robot, misalnya medan magnet.
Cara Kerja Rangkaian Line Treacer Seperti layaknya manusia, bagaimana
manusia dapat berjalan mengikuti jalan yang ada tanpa menabrak dan sebagainya
tentunya karena manusia memiliki mata sebagai pengidranya. Begitu juga robot line
treacer, dia memiliki sensor garis yang berfungsi sebagai mata pada manusia.
Sensor garis ini mendeteksi adanya garis atau tidak pada permukaan lintasan dan
informasi yang diterima sensor garis kemudian di teruskan ke prosessor untuk
diolah sedemikian rupa dan akhirnya hasil olahan tersebut akan diteruskan
kepenggerak atau motor agas motor dapat menyesuaikan gerak tubuh robot sesuai
garis yang dibaca. Pada konstruksi sederhana robot line treacer memiliki dua sensor
garis yang terhubung ke dua motor (kanan dan kiri) secra bersilang melalui sebuah
komperator rangkaina pembanding input. Sensor garis A (kiri) mengedalikan motor
kanan, sensor garis B (kanan) mengendalikan motor sebelah kiri. Ketika sensor A
mendeteksi garis sedangkan sensor B keluar garis ini berarti posisi robot berada
lebih sebelah kanan dari garis, untuk itu motor kanan akan aktif sedangkan motor
kiri akan mati. Dan akhirnya line treacer akan ber belok ke kiri. Begitu sebaliknya
ketika sensor B mendeteksi garis, maka motor kiri akan aktif dan motor kanan akan
mati. Maka line treacer akan berbelok ke kanan. Jika kedua sensor mendeteksi garis
maka line treacer akan bergerak maju. Rangkaian Line Tracer Analog diatas
terdapat 3 bagianutama, yaitu bagian sensor, komparator dan driver. Untuk bagian
sensor digunakan photodiode sebagai sensor cahaya, sedangkan komparatornya
menggunakan IC LM 324 sebagai pembanding tegangan dan untuk drivernya
digunakan H-Bridge Transistor.
Jawab:
a) Sensor Infrared
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai
media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja
jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang
mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
Prinsip kerja rangkaian sensor infrared berdasarkan pada adalah ketika cahaya
infra merah diterima oleh fototransistor maka basis fototransistor akan mengubah
energi cahaya infra merah menjadi arus listrik sehingga basis akan berubah seperti
saklar (swith closed) atau fototransistor akan aktif (low) secara sesaat. Grafik
menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang
antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor
mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi
resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu
mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya
yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang
digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang
dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR
Transmitter.
Aplikasi (penggunaan) sensor infrared
b) Sensor Ultraviolet
Sensor api UV-Tron adalah sebuah sensor yang mendeteksi adanya nyala api
yang memancarkan sinar ultraviolet. Pancaran cahaya ultraviolet dari sebuah nyala
lilin berjarak 5 meter dapat dideteksi oleh sensor ini. Sensor api UV-Tron adalah
sebuah sensor yang mendeteksi adanya nyala api yang memancarkan sinar ultraviolet.
Pancaran cahaya ultraviolet dari sebuah nyala lilin berjarak 5 meter dapat dideteksi
oleh sensor ini. Sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi
keberadaan api dan sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0)
jika ia tidak mendeteksi api. Sensor UV-Tron dapat membaca panjang gelombang dari
185nm sampai 260nm.
T3-T9. Jelaskan cara kerja rangkaian berikut lengkap dengan perhitungan rumusnya!
T3) Photovoltaic
T4) LDR
1𝑀Ω
𝑉𝐵 = ( ) 12𝑉
10𝐾Ω + 1𝑀Ω
1𝑀Ω
𝑉𝐵 = × 12𝑉
101𝑀Ω
𝑉𝐵 = 11.8𝑉
𝑉𝐸 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 = 11.8 − 0.7 = 11.1𝑉
𝑉𝐸 11.1
𝐼𝐸 = = = 23𝑚𝐴
𝑅𝐸 470
Dari perhitungan rumus diatas dapat diketahui bahwa LED akan menyala
apabila keadaan gelap, dan LED akan padam ketika keadaan terang.
T5) LDR
7𝐾Ω
𝑉𝐵 = ( ) 6𝑉
1𝐾Ω + 7𝐾Ω
7𝐾Ω
𝑉𝐵 = × 6𝑉
8𝐾Ω
𝑉𝐵 = 5.25𝑉
𝑉𝐸 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 = 5.25 − 0.7 = 4.55𝑉
𝑉𝐸 4.55
𝐼𝐸 = = = 9.6𝑚𝐴
𝑅𝐸 470
Keadaan Gelap
7𝐾Ω
𝑉𝐵 = ( ) 6𝑉
1𝑀Ω + 7𝐾Ω
7𝐾Ω
𝑉𝐵 = × 6𝑉
1.007𝑀Ω
𝑉𝐵 = 0.041𝑉
𝑉𝐸 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 = 0.041 − 0.7 = −0.66𝑉
𝑉𝐸 −0.66
𝐼𝐸 = = = 1.4𝑚𝐴
𝑅𝐸 470
T6) Photodiode
Vin = 5v
D1= 150kΩ
R= 10kΩ
=150kΩ/(20kΩ+150kΩ)vin
= 4.41 V
T7) Phototransistor