Anda di halaman 1dari 12

COVER

LAPORAN
TUGAS KELOMPOK 13
Guna untuk memenuhi tugas Arsitektur & Organisasi Komputer

DISUSUN OLEH:
1) ANI MARDATILLAH (2007111631)
2) DWI SAPUTRA (2007110658)
3) TIARA DWI KHARISMA (2007125610)

DOSEN PENGAMPU: RAHYUL AMRI ST., MT.

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS RIAU
T/P. 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Interupsi” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap
kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.Demikian
yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 15 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN INTERUPSI ............................................................................................................. 2
B. FUNGSI INTERUPSI ...................................................................................................................... 2
C. TUJUAN INTERUPSI ..................................................................................................................... 3
D. PRINSIP INTERUPSI ...................................................................................................................... 3
E. JENIS INTERUPSI .......................................................................................................................... 3
F. PENYEBAB/SINYAL INTERUPSI .................................................................................................... 6
G. TINDAK LANJUT INTERUPSI ......................................................................................................... 6
H. MEKANISME INTERUPSI .............................................................................................................. 7
I. SIKLUS INTERUPSI........................................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dizaman sekarang ini kita ketahui bersama bahwa banyak sekali teknologi teknologi
yang sudah maju, namun di balik kenyataan itu semua kita hanya mengatahui beberapa dari
teknologi tersebut secara rinci seperti sejarahnya, fungsinya, serta cara kerjanya secara
spesifik. Salah satu teknologi yang akan saya bahas dalam paper ini adalah termasuk dalam
teknologi komputer dan lebih tepatnya yaitu Interupsi dalam komputer.
Tanpa proses interupsi yang ada dalam komputer, kita mungkin tidak dapat menikmati
canggihnya teknologi komputer seperti yang dapat kita nikmati saat ini, program akan
berjalan lambat dan tidak tau mana yang lebih menjadi prioritas untuk di jalankan. Oleh
karena pentingnya sebuah sistem yang bernama interupsi itu lah saya membuat paper dan
mengambil judul Enable dan Disable Interupsi.
Seperti yang kita ketahui bahwa interupsi sangat lah penting dalam suatu teknologi
komputer, interupsi juga banyak digunakan pada banyak sistem untuk menjaga keteraturan
program yang sedang berjalan. Contohnya saja interupsi pada sebuah program assembly,
Interupsi lah yang menjadi inti dari program assembly tersebut. Interupsi memungkinkan
sebuah program assembly untuk meminta komputer melakukan proses sesuai dengan nilai
register yang dipergunakan sebagai dasar interupsinya.

B. Rumusan Masalah
1. Mahasiswa dapat memahami apa itu interrupt/interupsi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INTERUPSI
Interupsi atau interrupt adalah suatu permintaan khusus pada mikroprocessor untuk
melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka komputer akan menghentikan dahulu apa
yang sedang dikerjakan dan melakukan apa yang di minta oleh yang menginterupsi, setelah
selesai maka aliran program akan kembali ke pernyataan program sebelum terjadinya
interupsi. Interupsi merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer. [1]
Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi nomor
0 s/d 255. Nomor interupsi 0 s/d 1Fh disediakan oleh ROM BIOS yaitu suatu IC di dalam
komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi jika terjadi interupsi dengan nomor
0 s/d 1Fh maka secara default komputer akan beralih ke ROM BIOS dan melaksanakan
program yang terdapat disana. Program yang melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt
Handler, dan hanya dijalankan jika terjadi sesuatu kejadian khusus (event). Kejadian ini
bisa berupa timer yang mengalami overflow, penerimaan karakter melalui port serial,
mengirimkan karakter melalui port serial, atau salah satu dari dua kejadian eksternal. Setiap
interrupt akan mengekseskusi interrupt handlernya masing masing berdasarkan nomornya.
Sedangkan alamat dari masing masing interrupt handler tercatat di memori dalam bentuk
array yang besar elemennya masing masing 4 byte. Keempat byte ini dibagi lagi yaitu 2
byte pertama berisi kode offset sedangkan 2 byte berikutnya berisi kode segmen dari alamat
interrupt handler yang bersangkutan. Jadi besarnya array itu adalah 256 elemen dengan
ukuran elemen masing masing 4 byte. Total keseluruhan memori yang di pakai adalah
sebesar 1024 byte (256x4=1024) atau 1 KB dan disimpan dalam lokasi memori absolut
0000h sampai 3FFh. Array sebesar 1 KB ini disebut interrupt vector table. Nilai nilai yang
terkandung pada interrupt vector table ini tidak akan sama di satu komputer dengan yang
lainnya.

B. FUNGSI INTERUPSI
Fungsi interupsi adalah mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi
dalam CPU kepada routine interupsi. Hampir semua modul (memori dan I/0) memiliki
mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU
Berikut ini ada beberapa fungsi lain dari Interupsi itu sendiri, Yaitu:

1) Interupsi memindahkan pengendalian kepada interrupt service routine melalui interrupt


vektor yang berisi alamat dari semua service routine.
2) Arsitektur interrupt harus menyimpan alamat intruksi yang di interrupt.
3) Interrupt yang datang berikutnya dibatalkan ketika interrupt lain sedang diproses untuk
mencegah hilangnya suatu interrupt.
4) Trap adalah software generated interrupt yang disebabkan oleh kesalahan atau karena
permintaan user.
5) Suatu sistem operasi dikendalikan oleh interrupt. [2]

2
C. TUJUAN INTERUPSI
• Secara umum untuk manajemen pengeksekusian routine intruksi agar efektif dan
efisien antar CPU dan modul – modul I/O maupun memori.
• Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi
kendali terletak pada CPU disamping itu kecepatan eksekusi masing – masing modul
berbeda.
• Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.

D. PRINSIP INTERUPSI
Pada prinsipnya interrupt terbagi atas 2, Yaitu:
1. Pada proses Eksternal, interrupt di bangkitkan oleh proses di luar program seperti
proses I/O dan clock. Seperti Software, interrupt jenis ini juga disebut System call.
Contoh suatu program ingin mencetak hasil dengan printer.
2. Internal Pada proses Internal, interrupt dibangkitkan oleh proses program seperti
devide for zero error (Trapsinterrupt) dan software interrupt (dibangkitkan dengan
perintah INT). Seperti Hardware, terjadi karena adanya aksi pada perangkat keras,
seperti penekanan tombol keyboard atau menggerakkan mouse.
E. JENIS INTERUPSI
1) Internal HW interruptions :
➢ Ditimbulkan/digenerasi oleh peristiwa tertentu yang terjadi pada waktu/selama
eksekusi program
➢ Diatur oleh HW dan tidak dapat dirubah
➢ Contoh : tipe interrupt untuk counter clock internal; HW call interrupt ini untuk
memaintance “time to date”
2) External HW interrupstion
➢ Ditimbulkan/digenerasi oleh devais peripheral, seperti keyboard, printers, mouse,
dsb.
➢ Biasa juga ditimbulkan/digenerasi oleh Co-processor
➢ Tidak mungkin mendeaktivekan
➢ Tidak dikirim langsung ke CPU, melainkan ke IC yang memiliki fungsi untuk
menghandle secara eksklusive interrupts ini.
3) Software interruption :
➢ Diaktifkan langsung oleh assembler melalui sejumlah interupsi yang di harapkan
dengan intruksi INT
➢ Terdapat 2 jenis : DOS interrupstions & BIOS interruptions. Perbedaan nya, DOS
interruptions lebih mudah digunakan, namun lebih lambat, karena interruptions
jenis ini menggunakan BIOS, BIOS interruptions lebih cepat, namun banyak
kerugiannya karena BIOS bagian HW dan HW-specific. Pemilihan interrupt
tergantung pada karakteristik yang akan kita berikan pada program : SPEED ->
BIOS interruptions . PORTABILITY -> DOS interruptions.

3
Ada 2 macam Software Interrupt :
1) Vektor Interrupt ROM BIOS

Interrupt 00h-1Fh (0-31) adalah interrupt BIOS dan standar di semua komputer baik
yang menggunakan sistem operasi DOS atau bukan. Lokasi interrupt vector tabkenya
ada di alamat absolut 0000h-007Fh.
Interrupt BIOS dibawah ini telah di pastikan kegunaannya oleh sistem untuk
keperluan khusus tidak boleh di ubah oleh program seperti lainnya.
▪ DEVIDE BY ZERO Jika terjadi pembagian dengan nol maka proses akan segera
dihentikan.
▪ SINGLE STEP untuk melaksanakan/mengeksekusi intruksi satu persatu.
▪ NMI pelayanan terhadap NMI (Non Maskable Interrupt yaitu interupsi yang tak dapat
dicegah.
▪ BREAK POINT Jika suatu program menyebabkan overflow flag menjadi 1, interrupt
ini akan melayani pencegahannya dan memberi tanda error.

2) Interrupt DOS

Interrupt 20h-FFh (32-255) adalah interrupt DOS, dan hanya ada pada komputer yang
menggunakan sistem operasi DOS dan interrupt handlernya di load ke memori oleh DOS
pada saat DOS digunakan. Lokasi interrupt vector tablenya ada di alamat absolut 07Fh-
3FFh
❖ Vector interrupt ROM BIOS

Definisi : interrupt yang disediakan oleh BIOS (int 0 sampai int 1Fh)
NO Service Fungsi
INT 5 - Tombol print screen
INT 9 - Saat tombol keyboard lain ditekan, KB mengirim sandi lacak ke CPU bukan ke
karakter ASCII

INT 10 - Mengubah mode video pada register AL 0-6 > layar grafik, 7 > layar
monochrom.
Register input : AH=00, AL=nomor mode video.
Contoh: Mov AL,5 ; Mov AH,0 ; Int 10
1 Register input : AH=01h, CH=awal garis bentuk cursor, CL=akhir garis bentuk
cursor.
2 Mengubah posisi kursor
Register input : AH=02h, BH=nomor halaman
tampilan, DH nomor baris (dimulai 00),

4
DL=nomor kolom (dimulai 00)
3 Register input : AH=03h, BH=nomor halaman
tampilan
Register output : CH=awal garis bentuk
cursor, CL=akhir garis bentuk cursor , DH
nomor baris (dimulai 00), DL=nomor kolom
(dimulai 00)
6 Register input : AH=06h, AL=jumlah baris
untuk digulung, BH=atribut untuk baris
kosong, CH,CL=koordinat kiri atas window,
DH,DL=koordinat kanan bawah
7 Scroll down window
Register input sama dengan service 6

8 Melihat nilai karakter ASCII yang ada di layar.


Cara :
• Atur posisi cursor dengan fungsi 3
• Atur BH dengan nomor halaman 0
• Isi AH dengan 08h
• Jalankan int 10
• AL =Nilai ASCII, AH=atribut
Dsb .

❖ Interrupt DOS

Definisi : Interrupt yang disediakan oleh DOS (Int di atas 1Fh)


No Service Fungsi

INT 20 - Menghentikan proses komputer terhadap suatu program COM


INT 21 01 Membaca karakter dari keyboard dan menampilkan di layar.
Register input : AH=01h
Register Output : AL=kode ASCII

5
02 Mencetak karakter ke layar.
Register input : AH=02

05 Output ke printer
Register input : AH=05
Register output : DL
09 Mencetak string ke layar
Register input : AH=09
22h - Terminate code
23h - Ctrl-Break code
24h - Critical Error Handler
25h - Absolute Disk Read

F. PENYEBAB/SINYAL INTERUPSI
1. Program,
Diakibatkan adanya beberapa kondisi yang terjadi, hasil dari suatu eksekusi.
Contoh: arithmetic overflow, devision by zero, pengeksekusian secara illegal,
penggunaan memori yang berlebihan.
2. Timer,
Disebabkan oleh timer di dalam prosesor. Hal ini memungkinkan sistem operasi
menjalankan fungsi-fungsi tertentu secara regular.
3. I/O,
Disebabkan oleh I/O Controller, baik sebagai tanda bahwa suatu operasi telah
selesai, maupun memberi tanda adanya kondisi error. Interrupt I/O ada dua macam,
interrupt pendek dan interrupt panjang.
4. Hardware Failure,
Disebabkan olch kesalahan hardware, scperti power failure (kegagalan daya) atau
memory parity error.
5. Menangani exception, Exception adalah suatu kondisi dimana terjadi sesuatu, atau
dari sebuah operasi didapatkan hasil tertentu yang dianggap khusus sehingga harus
mendapat perhatian lebih, contohnya, pembagian dengan nol, pengaksesan alamat
memori yang restricted atau tidak valid, dll.
6. Mengatur virtual memory paging.
7. Menangani perangkat lunak interupsi.
8. Menangani alur kontrol kernel.

G. TINDAK LANJUT INTERUPSI


1) Penata interupsi / interrupt handler

6
Jika terjadi interupsi, maka kendali prosesor diserahkan ke bagian penata interupsi
pada sistem operasi, maka penata interupsi inilah yang melaksanakan interupsi.
a) Instruksi yang sedang diolah oleh prosesor dibiarkan sampai selesai program.
b) Penata interupsi merekam semua informasi proses ke dalam blok kendali proses.
c) Penata interupsi mengidentifikasi jenis dan asal interupsi.
d) Penata interupsi mengambil tindakan sesuai dengan yang dimaksud interupsi.
e) Penata interupsi mempersiapkan segala sesuatu untuk pelanjutan proses yang
diinterupsi.

2) Penata keliru/Error handler


Yaitu interupsi karena kekeliruan pada pengolahan proses dan bagian pada sistem
operasi yang menata kegiatan akibat kekeliruan adalah penata keliru.
a) Pemulihan, komputer telah dilengkapi dengan sandi penemuan dan pemulihan
kekeliruan, contohnya telah dilengkapi dengan sandi Hamming sehingga ketika
menemukan kekeliruan sandi akan mengoreksi kekeliruan itu, proses pulih ke
bentuk semula sebelum terjadi kekeliruan.
b) Pengulangan, mengatur agar proses yang membangkitkan interupsi keliru
dikerjakan ulang, jika kekeliruan dapat diatasi maka proses akan berlangsung
seperti biasa, jika tidak teratasi maka interupsi akan menempuh tindak lanjut keluar
dari proses.
c) Keluar dari proses, penata keliru menyiapkan tampilan berita keliru dari monitor,
setelah itu prosesor keluar dari proses, ini adalah tindakan terakhir jika tidak dapat
menolong proses yang keliru tersebut.

H. MEKANISME INTERUPSI
• Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas
berikutnya maka modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor
• Prosesor akan menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel
routine interupsi
• Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi
programnya kembaliMakalah Tentang Interupsi Pada Processor Page 20
• Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan tindakan, yaitu
interupsi diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak

I. SIKLUS INTERUPSI
Pada siklus interrupt atau interupsi, prosesor memeriksa apakah telah terjadi
interrupt, yang diindikasikan oleh adanya signal interrupt. Maka apabila interrupt
ditangguhkan, prosesor melakukan hal-hal dibawah ini:
1. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang sedang di eksekusi dan
menyimpan konteksnya.
2. Prosesor menyetel program counter ke alamat awal routine interrupt handler
(program untuk melayani perangkat I/O).

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Interupsi atau interrupt adalah suatu permintaan khusus pada mikroprocessor untuk
melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka komputer akan menghentikan dahulu apa
yang sedang dikerjakan dan melakukan apa yang di minta oleh yang menginterupsi, setelah
selesai maka aliran program akan kembali ke pernyataan program sebelum terjadinya
interupsi.
Fungsi interupsi yaitu mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan intruksi
dalam CPU kepada routine interupsi dengan tujuan secara umum yaitu untuk manajemen
pengeksekusian routine intruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul – modul I/O
maupun memori.
Jenis interupsi yaitu Internal HW interruptions, External HW interruptions, dan
Software Interruptions. Software Interruptions di bagi menjadi 2 yaitu Vector Interrupt
ROM BIOS dan Interrupt DOS. Penyebab terjadi interupsi seperti Program, Hardware
Failure, I/O, Timer, menangani Exception, Mengatur virtual memory, Menangani
perangkat lunak interupsi, Menangani alur kontrol kernel.

8
DAFTAR PUSTAKA
[1] I. Procesor, “Interupsi Procesor,” 2014.
[2] L. B. Sistem, K. Cpu, A. Cpu, and D. M. Access, “Sinyal interupsi 1.”
[3] http://gudangmakalahkuliah.blogspot.com/2013/12/interupsi-pada-komputer.html

Anda mungkin juga menyukai