NIM : 2010841001
Kelas : ADP A
A. Pengertian Komunikasi
Secara etimologi, komunikasi berasal dari Bahasa latin commumicatio dan bersumber dari kata communis yang memiliki
makna yang sama. Seperti yang diungkapan oleh Hafied Cangara, komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan anatara 2 orang atau lebih.
Secara terminology, para ahli komunikasi memberikan beberapa pengertian komunikasi menurut sudut pandang dan
pendapat mereka masing-masing. Yaitu :
1. Jenis & Kelly menyebutkan "Komunikasi adalah suatu proses melalui mana sescorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang
lainnya (khalayak)“.
2. Berelson & Stainer "Komunikasi adalah suatuproses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-
lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka- angka, dan lain-lain“.
3. Gode "Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula yang dimiliki oleh seseorang
(monopoli sescorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih"
4. Myers & Myers “Komunikasi merupakan titik pusat kekuatan menyatukan sehingga terjadi koordinasi antara
antara orang-orang dan karenanya, mereka akan bergerak dalam suatu Tindakan yang terorganisir”.
5. Kincaid “Komunikasi adalah proses saling berbagi atau menggunakan informasi secara Bersama dan pertalianan
antara para peserta dalam proses informasi”.
Komunikasi adalah hubungan kontak dan antar manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari
disadari atau tidak, komunikasi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Komunikasi merupakan suatu aktivitas
penyampaian informasi, baik berupa ide, pesan, atau gagasan dari sati pihak ke pihak yang lainnya. Dengan komunikasi kita
dapat saling bertukan informasi dengan mudah.
B. Fungsi Kominikasi
Fungsi Informasi
Pengirim membagi atau memberi suatu informasi, yang dilakukan hanya untuk menginformasikan suatu hal kepada
penerima informasi.
Fungsi Pendidikan
Pengirim memberikan informasi kepada penerima dalam rangka untuk mendidik penerima. Informasi yang disampaikan
oleh pengirim dalam hal ini harus bersifat mendidik. Hal ini dapat menambah pengetahuan penerima tentang suatu hal
yang belum diketahuinya.
Fungsi Instruksi
Pengirim informasi memberikan informasi kepada penerima sebagai instruksi. Instruksi tersebut dapat be- rupa perintah
maupun larangan. Penerima kemudian me- respons dengan melakukan atau tidak melakukan apa yang diinstruksikan.
Fungsi Persuasif
Pengirim memberikan informasi dengan tujuan untuk memengaruhi penerima informasi. Hal ini dilakukan untuk
mengubah sikap dan perilaku penerima sesuai apa yang pengirim inginkan.
Deddy Mulyana dalam bukunya ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip kerangka berfikir William I. Gorden mengenai
fungsi – fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian
1. Thomas M. Scheidel. Menurutnya manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk saling menyatakan dan
mendukung identitas diri mereka dan untuk membangu interaksi sosial dengan orangorang disekelilingnya serta untuk
mempengaruhi orang lain agar berfikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang diharapkan.
2. Rudolf F. Verderber. Menurutnya, komunikasi memiliki fungsi yakni fungsi sosial dan fungsi pengambilan
keputusan.Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan, membangun dan memelihara hubungan dengan
orang lain. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan terhadap
sesuatu pada saat tertentu.
3. Gordon I. Zimmerman. Beliau menjelaskan bahwa komunikasi itu berguna dalam menyelesaikan setiap tugas
penting bagi kebutuhan kita, juga untuk memberi sandang pangan kepada diri sendiri dan memuaskan kepenasaran kita
kepada lingkungan, serta untuk menikmati hidup. Selain itu, hal terpenting dari komunikasi ialah untuk menciptakan dan
memupuk hubungan dengan orang lain disekitar kita.
C. Tujuan Komunikasi
1. Berrlo (1960) Tujuan komunikasi dari beberapa aspek: informatif, persuasif, entertainment.
Informatif : Komunikasi berhubungan dengan kemampuan intelektual seseorang untuk bertindak rasional
objektif, dan konkrit.
Persuasif: Komunikasi berkaitan erat dengan kewajiban dan emosional. Artinya komunikasi dalam rangka
mempengaruhi orang lain dalam dengan berusaha merubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka.
Entertaiment: Komuunikasi dijadikan sebagai sarana penghibur, masa, sebagai saluran komunikasi dapat
mengangkat pesan kesan yang sifatnya mampu menciptakan rasa senang bagi khalayak.
2. Betting Hous (1974) Menyatakan “…komunikasi manusia secara persuasif adalah dalam rangka mempengaruhi
orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka”.
3. Burke (dalam Larson, 1986) Memandang persuasi penciptaan Bersama dari suatu pernyataan identifikasi atau
Kerjasama diantara sumber pesan dengan penerima pesan yang diakibatkan oleh penggunaan symbol-symbol.
4. Effendi (1981) Menyebutkan beberapa tujuan dari komunikasi yaitu perubahan sikap(Atitude Change), Perubahan
Pendapat (Opinion Change), Perubahan prilaku (Behavior Change), Perubahan Sosial (Social Change) dan Partipasi Sosial.
Menyamakan pesan antar individu atau kelompok yang terlibat dalam komunikasi. Proses komunikasi yang dilakukan untuk
berbagi makna satu sama lain. Komunikasi tidak hanya bertujuan memberi informasi atau berbagi informasi namun
komunikasi juga bertujuan untuk memengaruhi seseorang, mengarahkan seseorang agar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan efektif tidaknya seseorag
dengan orang lain dalam bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan yang sama.
D. Sejarah Komunikasi Umat Manusia dan Perkembangan Ilmu Komunikasi
Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: the New Media in Society menyebutkan bahwa
sejarah komunikasi diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi (SM). Pada zaman ini, yang disebut
sebagai zaman Cro-Magnon, bahasa sebagai alat berkomunikasi sudah dikenal. Tiga belas ribu tahun kemudian atau sekitar
tahun 22.000 SM, para ahli prasejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya
komunikasi manusia pada zaman tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman komunikasi pun menjadi suatu disiplin Ilmu.
Secara umum ada perkembangan ilmu komunikasi dibagi menjadi 4 peiode yaitu:
Perkembangan lahirnya ilmu komunikasi dapat ditelusuri sa peradaban Yunani Kuno beberapa ratus tahun sebelum
Masehi Sebutan, "komunikasi" dalam konteks arti yang berlaku sekarang ini belum dikenal saat itu. Istilah yang berlaku pada
zaman tersebut adalah retorika. Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman Yunani.
Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemni dan PtahHotep.
Namun demikian, tradisi retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di Zaman yunani
Kuno dengan perintisnya Aristotle.
Pertumbuhan komunikasi sebagi salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke-19.
Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa ini. Pertama, adalah penentuan teknologi komunikasi
seperti telepon, telegrap, radio, TV. Kedua, proses industrialisasi dan modernisasi yang terjadi di negaranegara Eropa Barat
dan Amerika. Ketiga, pecahnya perang dunia I dan II.
3. Periode Konsolidasi
Periode setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode konsolidasi (Delia dalam Berger dan
Chaffee, 1987). Disebut demikian karena pada masa ini konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai
oleh tiga hal berikut. Pertama, adanya adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai secara seragam. Kedua, munculnya buku
dasar yang membahas pengertian dan proses komunikasi. Ketiga, konsep-konsep baku tentang dasar-dasar proses
komunikasi.
Periode 1960-an-Sekarang Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi. Menurut Rogers (1986), perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin mulai memasuki periode "take
off" (lepas landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan perkembangan ilmu komunikasi pada masa sekarang ini
tercermin dalam beberapa indikator berikut:
3. Semakin meningkatnya peran Ilmu Komunikasi dalam ke-ilmuan yang ditandai dengan :
Smakin banyak literatur komunikasi seperti bukubuku/jurnal-jurnal, hasil-hasil penelitian ilmiah ataupun
terapan, monografis, dan bentukbentuk penerbitan lainnya,
semakin banyaknya teori-teori dan model-model komunikasi yang dihasilkan para ahli.