Anda di halaman 1dari 8

ADAPTASI DAN EVOLUSI

A. Evolusi

Evolusi, diartikan sebagai cabang biologi yang menjelaskan perkembangan makhluk


hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang lama, dari bentuk sederhana meuju bentuk
yang kompleks (Sutarno: 2008). Waktu yang dipertlukan untuk terjadinya evolusi,
berlangsung selama berjuta-juta tahun. Povier (1987), menyebutkan evolusi terjadi akibat
perubahan frekuensi gen pada setiap waktu.
Sesuatu mengalami perubahan bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk sebelumnya.
Perubahan tidak hanya terjadi pada makhluk hidup saja, namun juga pada makhluk tak hidup.
Pada makhluk hidup, perubahan tidak pernah terjadi pada indivudu, namun terjadi pada
populasi, sedangkan pada mkahluk tidak hidup, perubahan terjadi secara langsung pada benda
yang bersangkutan.
Dua teori yang sangat mendasar sebagai pijakan dalam mempelajari teori evolusi. Dua
teori tersebut adaalah; Teori yang dikemukakan oleh Jean Lamarck (1744-1824) dan Charles
Robert Darwin (1859).

1. Teori Evolusi Lamarck dan Darwin


a. Teori Lamarck
Lamarck mengemukakan teorinya mengenai penurunan sifat yang diturunkan oleh
suatu individu sebagai berikut : “Modifikasi yang diperoleh oleh suatu organisme sebagai
hasil adaptasi terhadap lingkungannya selama organisme itu hidup, secara otomatis akan
diwariskan kepada keturunannya, dan menjadi bagian dari hereditas”.
Pendapat ini sangat bertentangan dengan pendapat Darwin yang menyatakan bahwa
spesies itu bersifat stabil. Pandangan Lamarck ini umumnya ditentang oleh ahli-ahli biologi
pada zaman tersebut terutama Georges Cuvier.
Meskipun pandangan Lamarck terhadap mekanisme evolusi sekarang ini sudah tidak
digunakan lagi, namun dia masih menduduki tempat yang dalam sejarah terjadi evolusi. Dia
merupakan ahli evolusi pertama yang menyimpulkan bahwa evolusi merupakan kenyataan
yang terdapat pada seluruh bentuk kehidupan.
Teori Lamarck dapat disimpulkan dalam beberapa kategori utama sebagai berikut :
a. Organisme hidup dan komponen yang ada didalamnya cenderung untuk selalu bertambah
ukurannya.
b. Pergerakan dan kebutuhan akan sesuatu yang baru akan menghasilkan organ tubuh yang
baru. Organ-organ tersebut akan dipertahankannya.
c. Jika organ tersebut digunakan secara konstan, maka cenderung akan makin berkembang,
dan yang tidak digunakan akan mengalami degenerasi.
d. Modifikasi yang dihasilkan melalui prinsip di atas selama dia hidup, akan diturunkan
kepada anak-anaknya. Hasil perubahan tersebut akan terakumulasi melalui periode waktu
tertentu.
Contoh yang dikemukakan oleh Lamarck adalah mengenai jerapah berleher panjang,
selaput renang pada kaki itik, tidak adanya kaki pada ular dan sebaginya.
Menurut Lamarck jerapah berleher panjang yang ada sekarang ini berasal dari
binatang jerapah berleher pendek pemakan rumput. Karena rumput makin jarang jerapah
terpaksa makan daun-daunan dari pohon yang lebih tinggi. Ia perlu organ yang sesuai untuk
itu. Dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut maka lehernya makin bertambah panjang.
Teori yang dikemukakan Lamarck ini ternyata mendapat kritikan dari beberapa ahli lainnya.
Mereka berpendapat bahwa sifat yang diterima melalui latihan atau sifat yang didapat akibat
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan.
Percobaan yang bertujuan untuk membuktikan bahwa teori Lamarck itu tidak benar
telah dilakukan August Weismann. Dalam percobaannya Weismann memotong bagian ekor
beberapa tikus putih sampai lebih 20 generasi untuk melihat apakah sifat ekor pendek karena
pemotongan itu diwariskan atau tidak. Ternyata keturunannya yang dihasilkan tetap memiliki
ekor panjang. Hal ini menunjukkan sifat-sifat yang diperoleh tidak diwariskan oleh
keturunannya.

b. Teori Darwin

Charles Robert Darwin yang dilahirkan di Inggris tahun 1809 adalah seorang tokoh
pertama yang teorinya tentang evolusi dapat diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Hal ini
disebabkann Darwin dalam mengembangkan pendapatnya disertai dengan bukti-bukti dan
alasan yang dapat diterima oleh dunia ilmiah. Darwin mengemukakan teorinya setelah dia
melakukan perjalanan dengan kapal Beagle (1885) menjelajahi Amerika Serikat, Pulau
Galapagos dan bagian-bagian lainnya. Dari hasil perjalanan itu dia membuat catatan yang
sangat baik tentang. fosil mamalia, dan geologi.
Selanjutnya Darwin mulai menuliskan pengalamannya selama melakukan perjalanan
dengan kapal Beagle sampai akhirnya dia sampai kepada konsep tentang adanya seleksi alam.
Sementara itu juga seorang naturalis Inggris lainnya, Russel Wallace (l823-l9l3) sedang
mempelajari kekayaan flora dan fauna di pulau-pulau sekitar Malaysia dan pulau Malaysia
sendiri. (Malay Archipelago) mempunyai kesimpulan yang sama tentang adanya seleksi alam
tersebut.
Selama mengumpulkan bukti-bukti dan mengembangkan teori seleksi alamnya,
Darwin melihat 3 kenyataan sebagai berikut.
1) Ditemukannya bermacam-macam bukti fosil selama melakukan perjalanan dengan
kapal Beagle, yang memberikan petunjuk tentang kehidupan di masa lampau.
2) Adanya persamaan antara tumbuhan dan binatang peliharaan dengan tumbuhan dan
binatang liar.
3) Melihat kenyataan bahwa setiap spesies cenderung untuk bertambah sehingga timbul
persaingan-persaingan.

2. Buktl-Bukti Evolusi

Ada beberapa bukti yang biasanya digunakan untuk mendukung Teori Evolusi, yaitu:
a. Bukti Fosil (Paleontologi)
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari fosil. Fosil sendiri adalah sisa organisme
yang hidup pada zaman geologi masa lampau. Ada 3 tipe fosil, yaitu sebagai berikut.
1) Awetan Seluruh tubuh suatu organisme yang telah mati misalnya serangga yang
terjerat di dalam getah konifer di sepanjang pantai Laut Baltik. Berasal dari ± 30 juta
tahun yang lalu.
2) Sisa bagian yang keras seperti tulang dan cangkang.
3) Pembatuan dari bagian tumbuhan atau hewan.

Fosil merupakan catatan penting untuk mengungkapkan makhluk hidup yang pernah
ada di bumi pada waktu lampau. Catatan fosil yang ada, merupakan bukti-bukti yang
mendukung teori evolusi. Sebagai contoh adalah pemunculan hewan vertebrata. Pertama kali
ikan awal/purba muncul dalam bentuk fosil sebelum amfibi, amfibi muncul sebelum reptil
dan reptil muncul sebelum mamalia. Rangkaian ini benar-benar diramalkan oleh teori evolusi
sebelumnya. Sehingga evolusi mamalia yang berasal dari ikan, memiliki tahapan-tahapan
sebagai berikut, yakni melalui amfibi, kemudian reptil, lalu tahap reptil yang menyerupai
mamalia dan terakhir terbentuklah mamalia purba.
Sampai sekarang belum banyak fosil yang dapat diangkat dari perut bumi. Para ahli
evolusi berharap sebanyak mungkin fosil tersebut terangkat sehingga dapat merunut evolusi
semua makhluk hidup melalui fosil moyangnya. Kurangnya jumlah fosil yang ada
menyebabkan adanya "missing link" (rantai yang hilang) dari bagan evolusi semua makhluk
hidup.

b. Bukti Anatomi Perbandingan


Kalau kita perhatikan, alat-alat yang fungsional pada berbagai binatang dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) yang mempunyai fungsi berbeda, tetapi kalau diteliti mempunyai betuk dasar yang
sama, disebut homolog;
2) yang mempunyai bentuk dasar berbeda, tetapi mempunyai fungsi yang sama, disebut
analog.
Marilah kita perhatikan gambar berikut ini

Gambar 5.2. susunan beberapa tulang anggota tubuh depan hewan mamalia
Gambar tersebut menunjukkan susunan tulang anggota tubuh depan manusia, Ikan
paus dan kelelawar. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi mempunyai struktur
dasar yang sama. Dengan demikian dapat diduga bahwa ketiganya berasal dari moyang yang
sama. Perbedaan-perbedaan yang ada merupakan adaptasi terhadap kebutuhan khusus
organisme tersebut.
Keanekaragaman anggora tubuh depan mamalia tersebut merupakan salah satu contoh
dari organ yang homolog. Menurut teori evolusi, semua organisme pada suatu waktu dalam
sejarah evolusinya mempunyai moyang yang sama. Makin dekat kekerabatan dua spesies,
makin banyak pula organ-organ homolog yang mereka miliki.

c. Bukti Embriologi
Perbandingan Perkembangan embrio semua vertebrata memperlihatkan keseragaman
yang mencolok. Hal ini terlihat jelas pada waktu terjadi pembelahan, morfogenesis dan tahap
diferensiasi awal. Persamaan-persamaan ini sering digunakan sebagai bukti hubungan evolusi
antarvertebrata.
Mengenai perkembangan embrio ini, Von Boer (bangsa Jerman, 1792 I876)
menyatakan bahwa:
1) sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat khusus;
2) perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kurang umum dan akhirnya ke sifat-
sifat yang khusus;
3) binatang yang satu memisah dengan progresif dari binatang yang lain;
4) binatang-binatang yang dalam perkembangan embrionya serupa, tetapi bentuk
dewasanva berbeda.

Pada perkembangan embrio manusia, adanya ekor sementara dan jantung berkamar
dua, menunjukkan perkembangan yang kurang efisien dalam mencapai bentuk akhir. Tetapi
bagi teori evolusi, itulah bukti adanya proses evolusi.
Manusia dan vertebrata lain tetap harus melalui banyak tahapan embrionik yang
dialami nenek moyangnya karena mendapat mekanisme perkembangan yang diturunkan dari
moyang yang sama. Lalu masing-masing mengadakan perubahan sesuai dengan cara hidup
yang beranekaragam.
Terbukti bahwa moyang insekta mempunyai sepasang kaki pada setiap segmen
tubuhnya yang mirip dengan kaki seribu (multipeda). Selama perkembangan embrionik
insekta, terlihat anggota tubuh pada abdomen juga terjadi pada moyang mereka yang berkaki
banyak (lihat Gambar 5.3), tetapi ketika larva menetas, hanya tertinggaI enam kaki pada
toraks.
Meskipun tunas Anggota badan terlihat pada semua segmen, seperti yang terlihat pada
moyang insekta, hanya yang terdapat ditoraks menjadi kaki. Anggota-anggota yang ada di
kepala berkembang menjadi bagian-bagian mulut ; tetapi yang terdapat di abdomen lenyap.

Gambar 5.3. dua tahapan dalam perkembangan embrio insekta

d. Bukti Biokimia Perbandingan


Studi biokimia dari macam-macam organisme telah mengungkapkan homologi
biokimia, kenyataannya persamaan biokimia organisme hidup merupakan salah satu ciri dari
kehidupan.
Enzim-enzim sitokrom terdapat pada hampir setiap organisme hidup. Salah satu dari
ensim ini, yaitu sitokrom c, yang merupakan rantai polipeptida terdiri atas 104 sampai 112
asam amino bergantung pada organisme yang menyandangnya. Pada tahun tahun belakangan
ini telah di tentukan urutan asam amino yang pasti dalam rantai polipeptida dari beragam
organisme seperti manusia, kelinci, pinguin raja, ular, ikan tuna, ngengat dan sebagainya.
Meskipun terdapat banyak variasi dalam urutan, terutama antar oraganisme yang kita anggap
berkerabat jauh ,ternyata ada juga sejumlah besar persamaannya. Perbedaan urutan asam
amino pada manusia dengan urutan monyet rhesus hanya terdapat pada satu tempat dalam
rantai polipeptida. Terdapatnya gen untuk sitokron c yang mengandung begitu banyak
informasi genetik yang sama pada banyak jenis organisme tidak akan dapat dijelaskan tanpa
menggunakan teori evolusi. Fenomena ini berarti bahwa semua organisme mewarisi gen ini
dari nenek moyangnya yang sama.

e. Bukti Penyebaran Geografik

Alferd wallace (1876) mengemukakan bahwa wilayah benua di dunia dapat dibagi
menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah utama berdasarkan populasi hewannya.
Penyebaran tumbuhan dan hewan di pulau-pulau samudera sangat menunjang teori evolusi.
Pulau-pulau samudera, misalnya pulau-pulau Hawai tidak pernah berhubungan dengan salah
satu dari wilayah benua Wallace. Pulau-pulau itu timbul dari lautan dan relatif baru secara
geologis, serta semua pulau-pulau tersebut mempunyai kekayaan dan keanekaragaman fauna
dan Hora. Pada waktu Darwin mengunjungi pulau-pulau Galapagos, menemukan burung-
burung lautnya sama seperti yang terdapat di lautan Pasifik, dan tersebar tiga belas spesies
burung daratan yang tidak dikenal di mana pun di dunia ini.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Evolusi


a. Seleksi Alam

Untuk memperkuat teori Darwin tentang seleksi alam, para ahli ilmu pengetahuan
alam telah menjabarkan petunjuk-petunjuk seperti; adanya genetika mutakhir yang dapat kita
kenal saat ini.
Kenyataan menunjukkan bahwa, ada semacam perjuangan untuk hidup, yaitu
perjuangan antara individu-individu dalam suatu spesies untuk mendapatkan makanan, air,
cahaya atau faktor-faktor lain yang penting dalam lingkungan itu.
Teori seleksi alam Darwin ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Semua spesies mempunyai potensi reproduktif yang tinggi. Setiap organisme hidup
berkemampuan untuk memenuhi dunia ini dengan jenisnya, dan semua makhluk hidup
menghadapi perjuangan untuk eksistensi yang terus-menerus.
2) Populasi spesies dari tahun ke tahun agak konstan, bahwa-individu yang variasinya
paling cocok untuk lingkungannya mempunyai kemungkinan besar untuk bertahan
hidup.
3) Terdapat variasi yang diturunkan di antara individu tiap spesies.

b. Mutasi

Bahwa molekul DNA merupakan zat yang sangat stabil .Perubahan dasar yang terjadi
pada nukleotida disebut mutasi.
Ada sejumlah zat yang dapat menyebabkan mutasi,seperti adanya radiasi alamiah.
Sukar untuk memperkirakan bahwa ada berapa kali suatu gen menhgalami mutasi. Pada
manusia diperkirakan kurang lebih 10-40 kali pada satu lokus gen per sejuta gamet
pergenerasi.
Dengan kata lain, akla mutan dari gen teretentu dapat diharapkan terjadi pada 10-40
dari setiap 500.000 anak yang dilahirkan. Mutasi yang menghasilkan produk gen yang
dipertahankan dengan seleksi alam akan mejadi bagian dari susunan genetik kita. Manusia
adalah organisme diploid justru itu kehadiran gen mutan biasanya tertutup oleh adanya akla
“normal“ yang tetap menghasilkan produk gen normal yang dominan.
Meskipun mutasi itu kecil peranannya dalam evolusi, pada dasarnya evolusi bertumpu
juga pada mutasi. Dengan mutasi dapat dihasilkan akla baru yang disusun dalam berbagai
kombinasi sebagai bahan baku bagi seleksi alam.

3. Peran Isolasi dalam pembentukan spesies baru

Sebagai persyaratan utama dalam pembentukan spesies baru adalah adanya variasi
intra spesies dan seleksi alam.
Ada tahapan dalam proses pembentukan dua spesies atau lebih dari satu spesies.
Sebagai contoh adanya berbagai subspesies burung leher kuning (Geotblypistrichas) dari
amerika akan menjadi satu spesies baru jika subspesies-subspesies ini menempati wilayah
yang sama dan saling kawin satu dengan lainnya.
Oleh sebab itu, melalui peristiwa isolasi dapat ditetapkan adanya perbedaan genetik.
Peristiwa isolasi yang terjadi di kepulauan Galapagos memungkinkan terjadinya ras-ras atau
subspesies, dari ras yang ada sehingga terjadi tiga belas spesies, yang kini banyak di antara
spesies terisolasi diberbagai pulau tersebut.
Dapat kita katakan bahwa, organisme-organisme yang sekarang hidup di sekitar kita
telah mengalami tahap-tahap isolasi dalam peristiwa evolusi menuju pembentukan suatu
spesies baru. Makin Sempurna isolasi dan makin lama isolasi berlangsung secara terus
menerus, makin besar perbedaan genetik antara populasi-populasi itu.

4. Hubungan adaptasi dan Evolusi

Menurut Darwin, bermacam-macam organisme yang ada di sekitar kita merupakan


hasil proses evolusi melalui mekanisme seleksi alam. Organisme yang ada sekarang berasal
dari organism terdahulu dengan pengaruh lingkungan lingkungan yang berbeda-beda. Seleksi
alam dapat menyebabkan perbedaan genetik dalam suatu organisme, dan terjadi adaptasi
(penyesuaian diri) dengan lingkungan untuk bertahan lebih lama. Perubahan bentuk suatu
organisme dari yang lama menjadi baru, disebut “makro evolusi“.
Pada peristiwa evolusi, perubahan terjadi pada individu dalam populasi untuk
menghasilkan individu baru dengan ciri dan karakter khusus. Generasi ke generasi terus
berkembang sehingga populasi bertambah besar. Perubahan dalam populasi disebut “mikro
evolusi“. Seleksi alam berlangsung secara mikro evolusi dengan hasil akhir adalah adaptasi.
Salah satu unsur yang terdapat, pada teori evolusi Darwin, yaitu: adaptasi yang terjadi
melalui proses mikro evolusi, yakni perubahanpada individu dalam populasi yang
berlangsung secara bertahap untuk membentuk spesies baru.

Anda mungkin juga menyukai