Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah focus
pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai
pasokan yang berkaitan. Dengan demikian Manajemen Rantai Pasokan atau
Supply Chain Management dapat didefinisikan sebagai pengelolaan
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan
kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian
menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen
melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup
pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang
berhubungan dengan supplier dan distributor. Supply Chain Management
meliputi penetapan:
Pengangkutan.
pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
supplier
distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank
Hutang maupun piutang
Pergudangan
Pemenuhan pesanan
Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun
pengendalian persediaan.
Komponen dari supply chain management menurut Turban (2004) terdiri dari
tiga komponen utama yaitu:
3. Vertical Integration
4. Kairetsu Network.
1. Murah
2. Berkualitas
3. Tepat waktu
4. Bervariasi
Menurut Hitt, Ireland dan Hoskisson (2001), semua tindakan yang diambil
oleh perusahaan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan mencapai daya
saing strategisnya dan menghasilkan laba di atas rata-rata. Daya saing
strategis dicapai ketika sebuah perusahaan berhasil memformulasikan dan
menerapkan strategi penciptaan nilai. Ketika perusahaan
mengimplementasikan suatu strategi yang tidak dapat ditiru oleh
perusahaan lain atau terlalu mahal untuk menirunya, perusahaan ini
memiliki keunggulan persaingan bertahan atau dapat bertahan (sustained
atau sustainable competitive advantage, selanjutnya disebut sebagai
keunggulan persaingan). Setelah perusahaan mendapatkan daya saing
strategis dan sukses mengeksploitasi keunggulan persaingannya, suatu
perusahaan mampu mencapai tujuan utamanya: mendapatkan laba diatas rata-
rata, yaitu kelebihan penghasilan yang diharapkan oleh seorang investor
dari investasi.
1. Supplier
2. Manufacturer
3. Distributor / wholesaler
4. Retail outlets
5. Customers
Proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama itu adalah sebagai
berikut:
Chain 1: Supplier
§
Sumber: Indrajit dan Djokopranoto (2002)
2. Ketidakpastiaan
Ketidakpastian permintaan
Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas
bahan baku, dll.
Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak
sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll.
1. Pengiriman
2. Kualitas
3. Waktu
Waktu pengisian total dapat dihitung langsung dari tingkat
persediaan. Jika kita mengasumsikan ada tingkat penggunaan
konstan dari persediaan, maka waktu dalam persediaan hanya
tingkat persediaan dibagi dengan tingkat penggunaan.
4. Fleksibilitas
5. Biaya
a. Cycle inventory
b. Safety Inventory
2. Transportation
Transportasi adalah memindahkan persediaan dari titik ke titik dalam
supply chain. Transportasi terdiri atas banyak kombinasi dari model dan
bentuk yang memiliki keunggulan masing-masing. Pemilihan transportasi
juga mempunyai dampak besar dalam tingkat responsifitas dan efisiensi
supply chain. Komponen dari keputusan mengenai transportasi menurut
Chopra dan Meindl (2004) adalah sebagai berikut :
a. Modes of transportation
c. In house or outsource
Secara tradisional, banyak fungsi transportasi dilakukan oleh
perusahaan sendiri, namun pada saat ini banyak yang telah
dilimpahkan ke perusahaan lain (outsourced).
3. Fasilitas
Fasilitas adalah tempat-tempat dalam jaringan supply chain dimana
inventory disimpan, dirakit, atau diproduksi. Dua jenis umum dari
fasilitas adalah tempat produksi dan tempat penyimpanan. Bila perusahaan
memilih tingkat efisiensi tinggi, maka memiliki lebih sedikit gudang.
Jadi penentuan fasilitas mempunyai dampak yang besar dalam tingkat
responsifitas dan efisiensi supply chain. Komponen dari keputusan
mengenai fasilitas menurut Chopra dan Meindl (2004, p55-56) adalah
sebagai berikut :
a. Location
b. Capacity
c. Operation methodology
d. Warehouse methodology
4. Information
Informasi terdiri dari data dan analisis yang berkaitan dengan
inventory, transportasi, fasilitas dan pelanggan diseluruh supply chain.
Informasi menyajikan pihak manajemen kesempatan untuk membuat supply
chain lebih responsif dan efisien. Informasi secara potensial adalah
penggerak terbesar performa supply chain. Komponen dari keputusan
mengenai informasi adalah (Chopra dan Meindl, 2004):
d. Enabling Technologies
2. Outsourcing
a. Local Optimization
b. Incentives
c. Large lots
Dalam hal ini seringkali terjadi bias yang mengarah pada large
lots karena cenderung mengurangi biaya per unit. Disatu sisi
jika pengiriman dalam jumlah yang banyak misalnya ukuran truk
penuh akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak merefleksikan
nilai penjualan sebenarnya.
2. Trust,
a. Accurate data,
e. Postponement,
f. Channel Assembly,
h. Blanket Order,
i. Standardization,
k. Pemilihan Vendor
1. Evaluasi Penjual
2. Pengembangan Penjual
3. Negosiasi
4. Internet Purchasing
l. Pembelian - Purchasing
2. Fokus Pembelian