Anda di halaman 1dari 8

RESUME

KONSEP SISTEM TEKNOLOGI DAN INFORMASI


“KONSEP DASAR SISTEM PENGKODEAN”

Nama : M. Habil

NIM : 20076052

Pendidikan Teknik Informatika


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2020
A. Pengertian Pengkodean (Encoding)

pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan


kepada proses yang terlibat transmisi data. Dan dalam proses tersebut perlu untuk
diperhatikan segala fasilitas komunikasi dan media yang tersedia. Pengkodean juga
merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menjadikan setiap karakter pada sebuah
informasi digital yaitu ke dalam bentuk untuk bisa ditransmisikan.Suatu terminal yang
berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk mewakili setiap karakter
Setiap data mempunyai kode yang berbeda satu sama lain. Kode berupa
kumpulan simbol khusus yang digunakan untuk membentuk sebuah data. Sekumpulan
symbol khusus yang digunakan untuk mewakili sebuah data atau kode data
merupakan sekumpulan bilangan atau angka yang memiliki aturan tertentu. Sistem
bilangan yang dipakai pada komputer adalah biner (2 simbol), octal (8 simbol),
heksadesimal (16 simbol). Sistem pengkodean adalah sebuah metode untuk
menyamarkan suatu pesan atau data sehingga hanya pihak–pihak tertentu saja yang
dapat membacanya. Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik
lain, tidak dapat dikirimkan secara langsung.
Suatu cara penggambaran himpunan simbol yang digunakan dalam
komunikasi data agar data yang dikirimkan oleh peralatan pengirim dapat diterima
dan dimengerti oleh peralatan penerima.
Sistem pengkodean satu tingkat :
Sumber data→encoder→kanal→decoder→user

B. Tujuan Pengkodean (Encoding)

Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi data pada system computer


memiliki perbedaan dari generasi ke generasinya, karena semakin besar dan
kompleksnya data yang akan dikirim / digunakan.
Adapun tujuan dari pengkodean data adalah:
 Menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk
biner agar dapat di transmisikan bisa melakukan komunikasi data.
 Tidak mengurangi laju data.
 Kemampuan dalam mendeteksi kesalahan.
 Tidak adanya komponen DC.
 Tidak adanya urutan bit yang bisa menyebabkan sinyal berada pada level 0
dalam kurun waktu yang lama.

C. JENIS-JENIS TEKNIK PENGKODEAN

 BCD (BINARY CODED DECIMAL)

Rangkaian digital dan Peralatan-peralatan Digital pada umumnya


menggunakan sistem bilangan Biner dalam pengoperasiannya sedangkan manusia
lebih terbiasa dengan menggunakan sistem bilangan Desimal. Selain itu, jumlah digit
yang digunakan oleh sistem bilangan Biner untuk mewakilkan suatu nilai lebih
banyak jika dibandingkan dengan jumlah digit pada sistem bilangan Desimal. Sebagai
manusia, lebih mudah bagi kita untuk mengingat jumlah digit yang sedikit seperti
pada bilangan Desimal daripada harus mengingat jumlah digit yang banyak seperti
pada bilangan Biner.
Namun pada saat komunikasi antara rangkaian digital dengan penggunanya
yaitu manusia, diperlukan interface atau antarmuka yang dimengerti oleh kedua pihak
(rangkaian digital dan manusia). Interface atau antarmuka tersebut biasanya akan
menerima data dalam bentuk bilangan desimal kemudian rangkaian digital harus
menggunakan beberapa kode biner agar dapat lebih mudah untuk mewakili bilangan
desimal tersebut. Kode yang digunakan untuk tujuan ini biasanya disebut dengan kode
BCD (Binary Coded Decimal). Dalam kode BCD, setiap bilangan Desimal diwakili
oleh bilangan biner 4 bit. Jadi dapat dikatakan bahwa Kode BCD (Binary Coded
Decimal) adalah sistem pengkodean Biner dari angka Desimal dimana setiap digit
Desimal diwakili oleh sejumlah bit, biasanya terdiri dari 4 bit.
Cara Konversi Bilangan Desimal ke Kode Bilangan BCD (Binary Coded
Decimal)
Dalam proses konversinya, setiap angka dari bilangan desimal dikonversikan
satu per satu menjadi 1 kelompok bilangan biner (4 bit) seperti contoh dibawah ini
Pertama, pisahkan angka desimal sesuai dengan bobotnya kemudian tuliskan kode
BCD yang ekuivalen untuk mewakili setiap digit desimal yang bersangkutan.
Konversi Bilangan Desimal 48910 ke kode BCD :
4 = 0100
8 = 1000
9 = 1001
Bilangan desimal 48910 yang dikonversikan ke kode BCD adalah menjadi 0100
1000 1001 atau 010010001001BCD.
Cara Konversi Kode Bilangan BCD menjadi Bilangan Desimal
Untuk dapat mengkonversikan kode bilangan BCD ke bilangan desimal,
cukup dengan membagikan bilangan biner ke dalam kelompok 4 bit biner
kemudian tuliskan angka desimal yang diwakilkan oleh masing-masing kelompok
4 bit tersebut. Perhatikan contoh dibawah ini:
Konversikan kode bilangan BCD 1001 0011 menjadi bilangan desimal.

1001 = 9

0011 = 3

Jadi, kode bilangan BCD 1001 0011 yang dikonversi menjadi desimal adalah 9310.

Cara Pengkonversian ini sedikit berbeda dengan cara konversi bilangan


desimal ke bilangan biner pada umumnya. Untuk lebih jelas mengenai cara
konversi Desimal ke Biner.

Nilai tertinggi dari suku bilangan desimal adalah angka 9 yang diwakilkan
oleh bilangan biner 1001. Dengan demikian, hanya bilangan biner 4 bit dari 0000
hingga 1001 yang digunakan. Tabel dibawah ini menunjukan kode BCD. Masing-
masing digit desimal (0 hingga 9) diwakili oleh bilangan biner ekuivalennya.
Karena 1 digit desimal bisa mencapai nilai tertingginya yaitu angka 9, maka
diperlukan 4 bit untuk pengkodean BCD-nya.

Tabel Binary Coded Decimal :

Perlu diketahui bahwa setiap digit desimal pasti


diberikan 4 bit bilangan biner meskipun
bilangan desimal yang diwakilkannya kurang dari 4
bit bilangan biner (contoh desimal 2 adalah sama
dengan 0010). Dengan cara ini, rangkaian digital yang menggunakan kode BCD
selalu menangani 1 kelompok bilangan biner yang terdiri dari 4 bit bilangan biner.
Bila menggunakan kode BCD, perlu diingat bahwa semua angka 0 harus
dipertahankan, hal ini berbeda dengan bilangan biner yang dapat menghilangkan
angka 0 didepannya. Kode BCD ini digunakan apabila diperlukannya transfer
informasi desimal masuk dan keluar dari rangkaian atau peralatan digital. Contoh-
contoh rangkaian atau peralatan digital tersebut diantaranya seperti Jam Digital,
Kalkulator, Multimeter Digital dan Pencacah Frekuensi (Frequency Counter)

BCD Code

o Kode ini disusun kombinasi 4 buah digit biner.


o Maksimal terbentuk 24 = 16 kombinasi, tapi hanya 10 digunakan.
o Hanya dapat memuat simbol angka saja.

 ASCII (American Standard Code For Internation Interchange)

ASCII adalah suatu skema pengkodean yang memakai 7 atau 8 bit, yang
memberikan lambang dengan total 256 jenis karakter. Pada karakter tersebut, sudah
termasuk di dalamnya angka, lambang-lambang khusus, kontrol perintah, huruf, dan
kode lainnya. ASCII diperkenalkan pada tahun 1968, yang di mana merupakan
standar untuk transmisi data antara hardware dan software.
Karakter pada kode ASCII di bagi menjadi beberapa grup, yaitu angka, huruf
besar, huruf kecil, tanda baca, dan control character. Dan pada ASCII terdapat 128
karakter standar yang masing-masing nya di presentasi kan oleh tujuh digit bilangan
biner mulai dari 0000000 dan juga 1111111.
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American
Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional
dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat
universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh
komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya
memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai
sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit
tambahan ini sering digunakan untuk uji prioritas. Karakter control pada ASCII
dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan penggunaan yaitu berturut-turut
meliputi logical communication, Device control, Information separator, Code
extention, dan physical communication. Code ASCII ini banyak dijumpai pada papan
ketik (keyboard) computer atau instrument-instrument digital.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode
ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128.255 merupakan kode
ASCII untuk manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi
kedalam beberapa bagian:
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return),
8(Tab), 32(Space).
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A.Z), numerik (0.9), karakter khusus (~!
@#$%^&*()_+?:”{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk
kode-kode grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII
telah tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam
pengkodeannya memanfaatkan 16 bit sehingga memungkinkan untuk menyimpan
kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina, Thailand dan sebagainya.
Pada papan keyboard, aktifkan numlock (tidak terdapat pada laptop), tekan
tombol ALT secara bersamaan dengan kode karakter maka akan dihasilkan karakter
tertentu. Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul karakter koma (,). Mengetahui kode-
kode ASCII sangat bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-karakter tertentu
yang tidak ada di keyboard.
Kode ASCII (baca “aski”) bertujuan untuk membuat kode biner standar yang
dikembangkan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information). Kode ASCII ini
terdiri atas ASCII-7 bit dan ASCII-8 bit. Kode yang terdapat pada ASCII-8 bit jauh
lebih lengkap dari ASCII-7 bit. ASCII-7 bit mempunyai kombinasi kode 27 = 127,
yaitu :
o 26 kode untuk huruf kapital (upper case) dari A – Z.
o 26 kode untuk huruf kecil (lower case) dari a – z.
o 10 digit desimal dari 0 – 9.
o 34 karakter kontrol untuk informasi status operasi komputer.
o 32 karakter khusus (special characters)

Tabel ASCII: 
 EBCDIC

EBCDIC adalah pengkodean yang memakai 8 bit guna untuk menyajikan data
yang ada. Dengan adanya 8-bit ini, membuat jumlah data yang disajikan menjadi
lebih besar, yaitu sebanyak 2^8 atau sebanyak 256 kombinasi. Terdapat 4 karakter
pada sebelah kiri atau biasa juga disebut dengan zone-bits, dan 4 karakter sisanya
disebut dengan numeric bits. Kode jenis ini biasanya banyak digunakan pada
komputer dan peralatan IBM lainnya.
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) adalah kode 8
- bit untuk huruf yang dipakai pada sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS,
OS/390, VM, VSE,OS/400, dan i5/OS. Kode EBCDIC ini juga dipakai untuk
beberapa jenis komputer lain seperti Fujitsu-Siemens BS2000/OSD, HP MPE/iX, dan
Unisys MCP. Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit yang dipakai untuk
kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an dan
awal tahun 1960an.
Variasi dari kode EBCDIC ini disebut CCSID 500 yang ditampilkan pada
tabel di bawah ini dalam format bilangan komouter hexadesimal. Kode 00 sampai 3F
dipakai untuk huruf kendali, kode 40 untuk spasi, dll.
Code EBCDIC (Extented Binary Coded Desimal Interchange Code)
o Kode ini disusun dari kombinasi 8 buah digit binary di tambah dengan satu digit
parity check.
o Mulai digunakan pada komputer generasi ketiga.
o Maksimal terbentuk 28 = 256 kombinasi simbol.
o Menyatakan karakteristik A – Z, 0 – 9 dan spesial karakter.
o Diciptakan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information).

Table EBCDIC

Anda mungkin juga menyukai