Anda di halaman 1dari 7

Riview Artikel

Tentang

“HAKEKAT, FUNGSI, DAN KARAKTERISTIK BAHASA”


Dosen Pengampuh:
Eka Haryanti, M.Pd

Disusun Oleh :
SURYA YUDIANTO
20.010.032.040

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
Penulis : Tommy AL-Ghazali
Judul Artikel : Pengertian Bahasa, Karakteristik Bahasa, dan Fungsi Bahasa

1. Pendahuluan

Bahasa merupakan salah satu budaya yang sangat tinggi nilainya karena dengan
bahasa, manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Dengan bahasa
manusia di mungkinkan dapat berkembang dan mengabstraksikan berbagai gejala yang
muncul di sekitar. Peranan bahasa sangat penting dalam kehidupan social.

Bahasa tumbuh dan dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan masyarakat yang
meliputi perdagangan, pemerintahan, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya. Bahasa
mampu mentransfer keinginan, gagasan, kehendak, dan emosi dari seseorang kepada orang
lain.

2. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang telah berkembang dari masa lahirnya
manusia hingga era globalisasi saat ini.bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Pada Era
globalisasai dewasa saat ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat, terutama bahasa
yang datang dari luar. Namun tidak di pungkiri pada era globalisasi saat ini , memang
penting mempelajri bahasa asing. Tapi alangkah baiknya bila kitatetap menjaga dan
melestarikan bahasa yang menjadinidentitas suatu bangsa.

Bahasa memiliki tujuan untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari seseorang
kepada orang lain. Sehingga tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia terhadap
penggunaan bahasa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

3. Pengertian Bahasa, Karakteristik Bahasa dan Fungsi Bahasa


a. Pengertian Bahasa

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu
yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi
atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang
berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi,
setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena
setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat
disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa
yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang
sebagai makanan pokok’.

b. Karakteristik Bahasa

Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat
abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis,
beragam, dan manusiawi.

 Bahasa Bersifat Abritrer

Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan
tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut
mengonsepi makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang
berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.

Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu
bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan
mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas
bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika
dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.

 Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun
dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai
kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan
kalimat yang tidak terbatas.
 Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai
kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada
tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu
mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang
tenggelam, tidak digunakan lagi.

 Bahasa Bersifat Beragam

Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena
bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan
kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis,
morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di
Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang
digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.

 Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak
mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau
gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa
bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu
untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat
manusiawi.

4. Fungsi-Fungsi Bahasa

Konsep bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran. Bahasa adalah alat untuk
beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep atau perasaan.

Bagi sosiolinguistik konsep bahwa bahasa adalah alat atau berfungsi untuk
menyampaikan pikiran dianggap terlalu sempit, sebab yang menjadi persoalan sosiolinguistik
adalah “who speak what language to whom, when and to what end”. Oleh karena itu fungsi-
fungsi bahasa dapat dilihat dari sudut penutur, pendengar, topic, kode dan amanat pembicaraan.

 Fungsi Personal atau Pribadi

Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya, si penutur


menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan
emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan
tuturannya. Dalam hal ini pihak pendengar juga dapat menduga apakah si penutur sedang
sedih, marah atau gembira.

 Fungsi Direktif

Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu
mengatuf tingkah laku pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar
melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki
pembicara.

 Fungsi Fatik

Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik.
Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan
bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah
berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa atau menanyakan keadaan. Oleh karena
itu, ungkapan-ungkapan ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah.

Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga disertai dengan unsur paralinguistik,


seperti senyuman, gelengan kepala, gerak gerik tangan, air muka atau kedipan mata.
Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak disertai unsure paralinguistik tidak mempunyai
makna.

 Fungsi Referensial

Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk
membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam
budaya pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa
bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur
tentang dunia di sekelilingnya.

 Fungsi Metalingual atau Metalinguistik

Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau
metalinguistik. Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
Biasanya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti ekonomi, pengetahuan
dan lain-lain. Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan atau
menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-
kaidah bahasa dijelaskan dengan bahasa.

 Fungsi Imajinatif

Jika dilihat dari segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi
imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan;
baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja. Fungsi imaginasi ini
biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk
kesenangan penutur maupun para pendengarnya.

5. Kelebihan
 Bahasa yang digunakan cukup baik
 Pembaca dapat mengetahui apa saja fungsi dari bahasa
 fungsi dan karakteristik bahasa di jelaskan secara terperinci sehingga mudah dipahami
oleh pembaca.
 Memudahkan pembaca untuk mengetahui apa arti dari bahasa

6. Kekurangan
 Penggunaan tanda baca yang kurang efektif
 Terdapat kata-kata asing yang akan kurang dimengerti pembaca
 Ada beberapa kata yang digunakan tidak baku
7. Kesimpulan

Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Bahasa
di bentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat di kaidahkan. Bahasa
juga memiliki beberapa karakteristik diantaranya abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan
manusiawi

Konsep bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran sehingga memiliki fungsi yang
ditetapkan sesuai dengan keadaan dalam menyampaikan pikiran atau berinteraksi antara satu
manusia dengan manusia lain. Namun karna adanya penggunan bebrapa kata asing yang
membuat pembaca akan susah untuk mengerti dari makna bahasa dalam artikel tersebut

Anda mungkin juga menyukai