Anda di halaman 1dari 3

Peringatan Harganas 2021, Duta Genre Kubar Bagikan Leaflet

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional ke 28 tahun 2021, Forum Genre Kutai Barat membagikan
Leaflet tentang pencegahan stunting kepada warga masyarakat di Alun-alun Itho. Kegiatan tersebut sejalan
dengan tema Harganas Keluarga Keren Cegah Stunting, Selasa sore (29/6).

Lebih lanjut koordinator kegiatan Siti Rahma menjelaskan sesuai taregat BKKBN perlunya mencegah
stuting/kekerdilan pada anak dan masalah gizi kronis yaitu melalui persiapan perencanaan kehidupan
berkeluarga bagi calon pasangan, terutama generasi milenial.

Keluarga menjadi tempat nilai agama diajarkan, nilai kasih sayang diberikan, keluarga juga berperan penting
memperkenalkan nilai sosial budaya, cinta lingkungan serta menanamkan nilai saling menghormati dan toleransi.
Maka pembangunan bangsa sangat tepat jika dimulai dengan membangun keluarga, disinilah peran penting
BKKBN dalam melaksanakan pembangunan keluarga. 

"Memastikan dapat menciptakan keluarga sehat berkualitas, dibangun diatas perencanaan yang baik hidup dalam
lingkungan yang sehat, mandiri dan bertakwa pada Tuhan YME,” ungkapnya.

Siti Rahma menambahkan tugas Duta Genre mengedukasi teman sebaya yakni para remaja untuk tidak menikah
dini dan menjauhi narkoba. “Satu tugas tambahan. Yaitu ikut menanggulangi stunting di Kabupaten Kutai Barat.
Itulah poin-poin yang disandang Duta Genre yang harus dilaksanakan ke depan,” tuturnya.

Selain itu juga, Duta Genre diharapkan mampu menjadi role model yang baik bagi kaum muda untuk
memberikan inspirasi dengan contoh positif untuk menjauhi hal negatif. Seperti HIV/AIDS, napza, seks bebas dan
pernikahan dini serta stunting.(hms10)

Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-28 Tahun 2021, Forum Generasi
Berencana (Genre) Kutai Barat membagikan leaflet tentang pencegahan stunting
kepada masyarakat di Alun-alun ITHO pada Selasa (29/6/2021) sore. Kegiatan yang
dikoordinatori oleh Siti Rachma tersebut mengambil tema “Keluarga Keren Cegah
Stunting” yang sejalan dengan tema Harganas tahun ini.

Perwakilan Duta GenRe Kutai Barat, Aura Ainela Kasih menyampaikan, kegiatan ini
dilaksanakan oleh 15 orang yang terdiri dari Pengurus dan Duta GenRe Kutai Barat
ditambah 1 orang pembina. Dalam pembagian leaflet juga sekaligus melakukan
sosialisasi kepada masyarakat, khususnya remaja, ibu hamil, dan anggota keluarga.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang stunting,” imbuhnya.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga
menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Dengan
kata lain, stunting bisa disebut gagal tumbuh anak akibat akumulasi ketidakcukupan
zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Jangka
panjangnya, kondisi ini bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
secara keseluruhan. Sementara dampak jangka pendeknya menyebabkan
terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan
fisiknya, serta gangguan metabolisme.

Dalam kegiatan ini disampaikan bagaimana cara untuk mencegah stunting di 1.000
Hari Pertama Kehidupan dan juga faktor-faktor yang menyebabkan stunting dan
dampaknya terhadap kesehatan anak.

“Karena perlu kita ketahui bahwa stunting merupakan permasalahan yang serius
yang harus dicegah dengan mencukupi kebutuhan gizi pada saat kehamilan.
Beberapa caranya ialah dengan memberikan ASI sampai bayi berusia 6 bulan dan
dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai dengan
usia 2 tahun. Kemudian memperkenalkan makanan bergizi pada anak dan
memberikan stimulasi (rangsangan) kepada anak sesuai dengan usianya serta
memantau perkembangan anak dengan Kartu Kembang Anak (KKA)”, tambah remaja
yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA N 1 Sendawar ini.

Kegiatan ini sendiri berlangsung sekitar 2 jam, dimulai pukul 4 sore dan berakhir jam
6 sore. Masyarakat yang menjadi target sosialisasi sendiri cukup antusias dalam
menyimak bahkan memberikan respon balik kepada.

“Tanggapan masyarakat cukup baik, dalam mendengarkan, memperhatikan pada


saat kami memberikan edukasi, dan juga ada beberapa yang bertanya, dan sharing
bersama kami”, tutup Aura di akhri wawancara.
Sebagai informasi tugas Duta GenRe adalah membantu BKKBN dalam meningkatkan
sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana
(Bangga Kencana) khususnya di kalangan remaja dan lingkungan sekitar mereka. Hal
ini karena pemilihan Duta GenRe akan menjadi sarana pembentukan karakter
bangsa, karena mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pra nikah
dan menghindarkan dari penyalahgunaan narkoba, agar terbentuk remaja tangguh
dan berkontribusi dalam pembangunan.

Pada akhirnya, Duta GenRe diharapkan mampu menjadi role model yang baik bagi
kaum muda khususnya di Kutai Barat sehingga dapat memberikan inspirasi dengan
contoh positif untuk menjauhi hal-hal negatif. (tra/man)

Anda mungkin juga menyukai