Anda di halaman 1dari 3

KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS Selaras
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Kredensial Tenaga Kesehatan Lain adalah proses evaluasi
Pengertian terhadap tenaga kesehatan gizi klinis, apoteker, tenaga teknis
kefarmasian, radiografer, fisioterapis, dan sanitarian untuk
menentukan kelayakan diberikan kewenangan kerja klinis.
2. Kewenangan kerja klinis adalah hak khusus seorang tenaga
kesehatan lain untuk melakukan sekelompok pelayanan tertentu
dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu
yang dilaksanakan berdasarkan penugasan kerja klinis
3. Penugasan kerja klinis adalah penugasan direktur rumah sakit
kepada seorang tenaga kesehatan lain untuk melakukan
sekelompok pelayanan di rumah sakit tersebut berdasarkan
daftar kewenangan kerja klinis yang telah ditetapkan baginya.
1. Untuk melindungi keselamatan pasien dengan memastikan
Tujuan bahwa tenaga kesehatan lain yang akan melakukan pelayanan di
rumah sakit kredibel,
2. Untuk mendapatkan dan memastikan tenaga kesehatan lain yang
profesional dan akuntabel bagi pelayanan di rumah sakit.
3. Tersusunnya jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi setiap
tenaga kesehatan lain yang melakukan pelayanan medis di
rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan oleh
Kolegium Tenaga Kesehatan Lain di Indonesia.
4. Dasar bagi direktur rumah sakit untuk menerbitkan penugasan
kerja klinis bagi setiap tenaga kesehatan lain untuk melakukan
pelayanan di rumah sakit.
5. Terjaganya reputasi dan kredibilitas para tenaga kesehatan lain
dan institusi rumah sakit di hadapan pasien, penyandang dana,
dan pemangku kepentingan ( stakeholders ) rumah sakit lainnya.
Kebijakan 1. Undang - undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang - undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN


Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

2/3

Prosedur Secara garis besar tahapan pemberian kewenangan kerja klinis


adalah sebagai berikut:

1. Direktur meminta daftar kewenangan kerja klinis kepada


petugas kesehatan lain yang bersangkutan dengan mengisi
formulir daftar rincian kewenangan kerja klinis yang telah
disediakan rumah sakit dengan dilengkapi bahan-bahan
pendukung.
2. Berkas permohonan petugas kesehatan lain yang telah lengkap
disampaikan oleh Direktur kepada Panitia Fungsional Non
Keperawatan, untuk dilakukan kredensial.
3. Panitia Fungsional Non Keperawatan melakukan kajian terhadap
formulir daftar rincian kewenangan kerja klinis yang telah diisi
oleh pemohon.
4. Pengkajian meliputi elemen :
a. Kompetensi :
1) berbagai area kompetensi sesuai standar kompetensi
yang disahkan oleh lembaga pemerintah yang berwenang
untuk itu;
2) kognitif;
3) afektif;
4) psikomotor.
b. kompetensi fisik;
c. kompetensi mental/perilaku;
d. perilaku etis (ethical standing).
5. Kewenangan kerja klinis yang diberikan mencakup derajat
kompetensi dan cakupan praktik
6. Daftar rincian kewenangan kerja klinis diperoleh dengan cara :
a. Menyusun daftar kewenangan kerja klinis dilakukan dengan
meminta masukan dari setiap kelompok petugas kesehatan
lain
b. mengkaji kewenangan kerja klinis bagi Pemohon dengan
menggunakan daftar rincian kewenangan kerja klinis.
c. mengkaji ulang daftar rincian kewenangan kerja klinis bagi
petugas kesehatan lain dilakukan secara periodik.
7. Rekomendasi pemberian kewenangan kerja klinis dilakukan

KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN


Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

3/3

oleh Panitia Fungsional Non Keperawatan dan masukan dari


Kepala Unit yang terlibat.
8. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan
rekomendasi kewenangan kerja klinis:
a. Pendidikan :
1) lulus dari sekolah yang terakreditasi, atau dari sekolah
luar negeri dan sudah diregistrasi;
2) Menyelesaikan pendidikan keprofesian
b. Perizinan :
1) Memiliki STR sesuai dengan bidang profesi
2) Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang
masih berlaku
c. Kegiatan penjagaan mutu profesi:
1) Memiliki anggota organisasi yang melakukan penilaian
kompetensi bagi anggotanya
2) Berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis
d. Kualifikasi personal
1) Riwayat disiplin dan etik profesi
2) Keanggotaan dalam himpunan profesi yang diakui
3) Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak
terlibat dalam penggunaan obat terlarang dan alkohol,
yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap
pasien
4) Riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan
5) Memiliki asuransi proteksi profesi
e. Pengalaman di bidang keprofesian :
1) Riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi
2) Riwayat tuntutan atau klem oleh pasien selama
menjalankan layanan/ profesi tertentu setelah
dikredensial dan direktur RS dapat menyetujuinya
9. Panitia Kredensial Tenaga Kesehatan Lain merekomendasikan
seorang staf medis untuk menerima kewenangan kerja klinis
tertentu setelah dikredensial dan direktur RS dapat
menyetujuinya
10. Direktur menerbitkan suatu surat keputusan untuk menugaskan
tenaga kesehatan lain yang bersangkutan untuk melakukan
pelayanan medis di rumah sakit. Penugasan staf medis tersebut
disebut sebagai penugasan klinis.
Unit Terkait Unit Penunjang, Bagian SDM

Anda mungkin juga menyukai