Anda di halaman 1dari 29

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai

alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti:

menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan

sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal

bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan

ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui

jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya

fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan

menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya"

secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara

keseluruhan

Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada

menteri Keuangan menunjuk OJK merupakan lembaga pemerintah

yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan

pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan

7
8

terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta

melindungi kepentingan masyarakat pemodal

2.1.1.1. Pelaku Pasar Modal

Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan

lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses

transaksi antara pemain utama sebagai berikut

1. Emiten

Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat

berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut

emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki

berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang

dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara

lain :

1) Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para

investor akan digunakan untuk meluaskan

bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas

produksi.

2) Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan

antara modal sendiri dengan modal asing.

3) Mengadakan pengalihan pemegang saham.

Pengalihan dari pemegang saham lama kepada

pemegang saham baru.


9

2. Investor

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan

modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut

investor). Sebelum membeli surat berharga yang

ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan

analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas

perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara

lain :

1) Memperoleh deviden. Ditujukan kepada

keuntungan yang akan diperolehnya berupa

bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk

deviden.

2) Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak

saham yang dimiliki maka semakin besar

pengusahaan (menguasai) perusahaan.

3) Berdagang. Saham dijual kembali pada saat

harga tinggi, pengharapannya adalah pada

saham yang benar-benar dapat menaikkan

keuntungannya dari jual beli sahamnya.


10

3. Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta

mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga

mempermudah baik emiten maupun investor dalam

melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan

pasar modal.

4. Penjamin emisi (underwriter).

Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi

sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh

dana yang diinginkan emiten.

5. Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)

Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara

si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor).

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara

lain meliputi:

1) Memberikan informasi tentang emiten

2) Melakukan penjualan efek kepada investor

6. Perdagangan efek (dealer)

Berfungsi sebagai:

1) Pedagang dalam jual beli efek

2) Sebagai perantara dalam jual beli efek


11

7. Penanggung (guarantor)

Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan

penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh

investor sebelum menanamkan dananya.

8. Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si

pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat

meliputi:

1) Menilai kekayaan emiten

2) Menganalisis kemampuan emiten

3) Melakukan pengawasan dan perkembangan

emiten

4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal

yang berkaitan dengan emiten

5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok

obligasi

6) Bertindak sebagai agen pembayaran

9. Perusahaan surat berharga (securities company)

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga

yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat

berharga antara lain :

1) Sebagai pedagang efek

2) Penjamin emisi
12

3) Perantara perdagangan efek

4) Pengelola dana

(1) Perusahaan pengelola dana (investment

company)

Mengelola surat-surat berharga yang akan

menguntungkan sesuai dengan keinginan

investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai

pengelola dana dan penyimpan dana.

(2) Kantor administrasi efek.

Kantor yang membantu para emiten maupun

investor dalam rangka memperlancar

administrasinya.

a. Membantu emiten dalam rangka

emisi

b. Melaksanakan kegiatan menyimpan

dan pengalihan hak atas saham para

investor

c. Membantu menyusun daftar

pemegang saham

d. Mempersiapkan koresponden emiten

kepada para pemegang saham

e. Membuat laporan-laporan yang

diperlukan
13

2.1.2. Laporan Keuangan

Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan. Laporan

keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada

suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari

proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi :

1. Neraca

2. Laporan laba rugi komprehensif

3. Laporan perubahan ekuitas

4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat

disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana

5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran

posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur

yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi

adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya

mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam

berbagai unsur neraca.


14

2.1.2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah sebuah laporan yang

diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan.

Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga

analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat

mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu

proses pencatatan transaksi-transaks keuangan yang terjadi

selama dua tahun buku yang bersangkutan”.

Sundjaja dan Barlian (2001:47) “laporan keuangan adalah

suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses

akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk

pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau

aktivitas perusahaan”.

Kieso (2002:3), mendefinisikan Laporan Keuangan

sebagai sebuah proses pencatatan yang merupakan suatu

ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun

buku bersangkutan, yang berguna bagi pemakai laporan

keuangan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Ada 2 laporan keuangan perusahaan yang pokok, yaitu

neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan adalah

laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaa kepada


15

pemegang saham. Laporan keuangan ini terdiri dari empat

laporan utama, yaitu perhitungan laba rugi, neraca,

perhitungan laba yang ditahan dan laporan arus kas.

Munawir, (2001:5) laporan keuangan adalah Dua daftar

yang disusun oleh akuntan pada akhir periode oleh suatu

perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar necara atau daftar

posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.

Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi

perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar

surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang

ditahan)

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan

mengenai laporan keuangan, bahwa laporan keuangan

merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan

yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi,

laporan ini juga sebagai sarana untuk mempertanggung

jawabkan apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber

daya pemilik.
16

2.1.2.2. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis yang

menyatakan tentang kegiatan perusahaan. Jenis-jenis tersebut

akan menyatakan tentang kondisi dari perusahaan.

Munawir, (2002:26) laporan keuangan yang disusun

oleh manajemen perusahaan biasanya terdiri dari laporan

keuangan sebagai berikut :

1. Neraca merupakan laporan yang menunjukan keadaan

keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca

terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aktiva yang terdiri

dari aktiva lancar dan aktiva tetap, passiva atau hutang

dan modal

2. Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang

sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang

diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode

tertentu.

3. Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan laporan

yang menunjukan sebab-sebab perubahan ekuitas dari

jumlah pada awal periode menjadi jumlah tertentu pada

akhir periode.
17

4. Laporan perubahan posisi keuangan, menunjukan arus

dana (kas) dan perubahan dalam komposisi keuangan

selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut Kieso dan Weygandt, (2007:5) yang

dialih bahasakan oleh Herman Wibowo menyebutkan

tentang jenis-jenis laporan keuangan adalah sebagai

berikut: “Laporan keuangan yang sering disajikan adalah

neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, laporan

ekuitas pemilik atau pemegang saham.”

Maka teori diatas menjabarkan jenis laporan

keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

laporan arus kas, dan laporan perubahan modal atau

laba ditahan, dimana setiap laporan memiliki fungsi

yang berbeda-beda namun memiliki keterkaitan satu

sama lain. Berikut penjelasan jenis laporan keuangan:

1. Neraca merupakan laporan posisi keuangan yang

menggambarkan asset, kewajiban, dan modal suatu

perusahaan dalam suatu tanggal tertentu. Melalui

laporan ini pengguna laporan dapat mengetahui

informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam

sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditur,

dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih.


18

Dengan demikian, neraca dapat membantu

meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian

arus kas dimasa depan.

2. Laporan laba rugi merupakan laporan operasi

perusahaan selama periode akuntansi yang

menyajikan seluruh hasil dan biaya untuk

mendapatkan hasil, laba atau rugi. Laporan laba

rugi membantu pemakai laporan keuangan

mengevaluasi kemampuan dalam beroperasi,

memprediksikan operasi perusahaan dimasa yang

akan datang.

3. Laporan modal atau laba ditahan menyajikan

peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau

kekayaan perusahaan selama periode yang

bersangkutan termasuk keputusan atas kebijakan

direksi terhadap para pemilik modal.

4. Laporan arus kas menyajikan informasi yang

relevan mengenai penerimaan kas dan pengunaan

kas suatu perusahaan selama periode akuntansi

ikhtisar laporan ini terdiri dari laporan arus kas dari

aktivitas operasi, laporan arus kas dari aktivitas

investasi, dan laporan arus kas dari aktivitas

pendanaan (keuangan).
19

Dari beberapa pendapat para ahli dan pakar akuntansi

di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

jenis laporan keuangan terdiri dari neraca yang

mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri

pada suatu saat tertentu, laporan keuangan laba rugi

yang mencerminkan hasil hasil yang dicapai selama

suatu periode tertentu, laporan perubahan ekuitas dan

laporan perubahan posisi keuangan (arus kas).

2.1.2.3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Menurut Statement of Financial Accounting Concept

No.1 tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:

1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi

yang dapat membantu investor kreditor dan pengguna

lain yang potensial dalam membuat keputusan lain

yang sejenis secara rasional.

2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi

yang dapat membantu investor kreditor dan pengguna

lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah

waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa

yang akan datang yang berasal dari pembagian

deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan


20

dari penjualan.

3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi

tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim

atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik

modal.

4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi

tentang prestasi perusahaan selama satu periode.

Investor dan kreditor sering menggunakan informasi

masa lalu utk membantu menaksir prospek

perusahaan.

Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan

laporan keuangan adalah (IAI 2004)

1. Investor.

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka

berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil

pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.

Mereka membutuhkan informasi untuk membantu

menentukan apakah harus membeli menahan atau

menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka

untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen.

2. Karyawan.
21

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili

mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas

dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik

dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan

balas jasa manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman.

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi

keuangan yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah pinjaman serta bunga dapat

dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya.

Pemasok dan kreditor usaha lain tertarik dengan

informasi yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan

dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha

berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang

waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman

kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka

tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan.

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi

mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama


22

kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang

dengan atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah.

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di

bawah kekuasaa berkepentingan dengan alokasi

sumber daya dan karena ini berkepentingan dengan

aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan

pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik

pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat.

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat

dalam berbagai cara. Misal perusahaan dapat

memberikan kontribusi berarti pada perekonomian

nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan

dan perlindungan kepada penanam modal domestik.

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat

dengan menyediakan informasi kecenderungan

(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Dari penjabaran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

laporan keuangan memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja, perubahan ekuitas dan arus kas


23

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan

ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban

manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka.

2.1.3. Leverage

Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki

beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan

keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga

akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham

(Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan mengharuskan

manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya

dari sumber-sumber dana yang akan dipilih karena sumber dana

mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda.

Leverage merupakan tingkat bagaimana sekuritas dengan

laba tetap (hutang dan saham preferent) digunakan dalam mengukur

modal perusahaan (Brigham dan Houston 2012:140). Rasio ini pada

umumnya disebut juga rasio utang (debt ratio), untuk mengukur

persentasi dana yang disediakan oleh kreditur. Pada analisis rasio

keuangan, leverage di hitung melalui perbandingan total hutang dan

total asset perusahaan, dimana dalam laporan keuangan perusahaan

disebut leverage ratio. Perusahaan dengan tingkat leverage yang lebih


24

kecil dari nilai asetnya adalah perusahaan yang solvable. Sebaliknya,

perusahaan dengan sebagian besar pendanaannya berasal dari utang

akan meningkatkan resiko kebangkrutan.

Tantangan terbesar seorang manajer keuangan yaitu

menentukan proporsi yang tepat antara penggunaan modal dan hutang

dalam mendanai operasional perusahaan. Hal inilah yang disebut

dengan struktur modal perusahaan. Struktur modal sebagai

pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang

dengan modal sendiri (Riyanto, 2010:193).

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba

yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan

terhadap seluruh utangnya. Modal pada dasarnya terbagi atas dua

bagian yaitu modal aktif (debet) dan modal pasif (kredit). Adanya

faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan menjadi

hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan

komposisi struktur modal perusahaan.

Brigham dan Houston (2010:141) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi keputusan Financial Leverage antara lain: likuiditas,

profitabilitas, stabilitas penjualan, laverage operasi, growth

(pertumbuhan), pajak, sifat manajemen, pengawasan, dan fleksibilitas

keuangan.
25

Riyanto (2010: 200): hutang dapat dibedakan menjadi dua

yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

1. Hutang jangka pendek

Hutang jangka pendek merupakan hutang yang diharapkan

akan dilunasi dalam waktu 1 tahun atau satu siklus operasi

normal perusahaan dengan menggunakan sumber-sumber

aktiva lancar atau dengan menimbulkan hutang jangka pendek

yang baru.

2. Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang merupakan yang jangka waktu

pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca

dan sumber-sumber untuk melunasi hutang jangka panjang

adalah sumber bukan aktiva lancar.

Leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana

perusahaan dibelanjai dengan pinjaman. Apabila perusahaan tidak

menggunakan leverage dalam struktur modalnya, maka perusahaan

dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri, sehingga

resiko perusahaan menjadi kecil. Semakin besar tingkat leverage

perusahaan, akan semakin besar jumlah pinjaman yang digunakan,

sehingga resiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin besar.

Ukuran leverage dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

1. Debt to Equity Ratio (DER)


26

Rasio yang mengukur perimbangan antara hutang yang dimiliki

perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini

berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit

dibandingkan dengan hutangnya.

Rumus : DER= ( Total debt / Total equity ) x 100%

2. Debt to Assets Ratio (DAR)

Rasio yang mengukur prosentase besarnya dana yang berasal

dari pinjaman. Semakin tinggi tingkat rasio ini, semakin tinggi

tingkat rasio keuangan perusahaan.

Rumus : DAR= ( Total debt / Total assets ) x 100%

2.1.4. Profitabilitas (Return on Asset)

Menurut Sartono (2012:122) profitabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut

Brigham dan Houston (2010:148). Profitabilitas adalah mengukur

efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang

dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri.

Tingkat profitabilitas memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk

keuntungan dari investasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan

perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung

menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi


27

sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan

pendanaan.

Profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba yang dapat diukur dengan Return on Asset. Profitabilitas

merupakan perbandingan laba bersih dengan total asset yang

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari

aktiva yang digunakan atau di investasikan dalam satu periode Sartono

(2012:123).

Hanafi dan Halim (2003:27), Return on Assets (ROA)

merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan

profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham

tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah

perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam

kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.

Laba bersih (net income) merupakan ukuran pokok keseluruhan

keberhasilan perusahaan. Laba dapat mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan ekuitas, posisi

likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk berubah.

Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta

kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan

suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian

penganalisa di dalam menilai profitabilitas suatu perusahaan. Munawir


28

(2001:57) menjelaskan bahwa profitabilitas atau rentabilitas digunakan

untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan

dengan memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan

dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin

atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu rentable. Bagi

manajemen atau pihak-pihak yang lain, rentabilitas yang tinggi lebih

penting daripada keuntungan yang besar.

Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Dendawijaya (2003:

120) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh

perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut

dari segi penggunaan asset.

Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROA adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari

penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka

semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan

bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan

kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan

perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat

pengembalian atau deviden akan semakin besar. Hal ini juga akan
29

berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal

yang akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh

terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto

(2007: 196) angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%.

ROA dapat membantu perusahaan yang telah menjalankan

praktik akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi

penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal

yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat

diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah

satu langkah dalam perencanaan strategi.

Rumus Return on Assets (ROA) = (Laba Bersih / Total Asset) X 100%

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang hubungan Leverage terhadap Return On Asset telah

dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Judul Variabel Teknik Hasil


No Nama
Penelitian Penelitian Analisis Penelitian
1 Vera Puspita Pengaruh Return on analisis Hasil
penelitian
(2012) Profitabilitas, Asset (ROA) regresi
menunjukan
Leverage dan linear bahwa dari
empat
Ukuran Price berganda
variable
Perusahaan Earning yaitu: Return
on Asset,
Terhadap Ratio(PER)
Price
Return Saham Earning
30

(Studi Pada Debt to Ratio, Debt


to Equity
Perusahaan Equity
Ratio, dan
LQ-45 di Ratio(DER) Ukuran
perusahaan,
Bursa Efek
hanya
Indonesia) Size variabel
Price
Earning
Ratio yang
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
return saham,
sedangkan
tiga variabel
lainnya,
yaitu: Return
on Asset,
Debt to
Equity Ratio,
dan Ukuran
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
return saham.

2 Lokita Rizky Pengaruh Debt to analisis Hasil dari


Asset Ratio penelitian ini
Megawati Leverage korelasi
(DAR) menunjukkan
(2013) Keuangan bahwa selama
Return on periode 2010-
Terhadap koefisien
Asset 2012, tingkat
Profitabilitas (ROA), determinas Leverage
keuangan dan
Pada Sektor i
profitabilitas
Pertambangan pada
perusahaan
Yang koefisien
pertambangan
Terdaftar Di korelasi. mengalami
fluktuasi. Dari
BEI
hasil
perhitungan
31

menggunakan
analisis
korelasi,
diperoleh nilai
koefisien
korelasi
sebesar
-0,604,
sedangkan
dari hasil
perhitungan
koefisien
determinasi
diperoleh nilai
sebesar
36,48% yang
menunjukkan
bahwa tingkat
Leverage
Keuangan
berpengaruh
sebesar
36,48%
terhadap
profitabilitas
sektor
pertambangan
yang terdaftar
di BEI.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
uji hipotesis
diperoleh
kesimpulan
bahwa
Leverage
keuangan
berpengaruh
negatif
terhadap
profitabilitas
pada sektor
pertambangan
yang terdaftar
di BEI.
32

3 Pengaruh Return on analisis Hasil


Jimmy Asset penelitian ini
Return on regresi
Anugrahta (ROA) menunjukkan
Asset, linear bahwa ecara
Perangin- Current serempak
Current Ratio, berganda
angin (2016) Ratio (CR) Return on
Size, dan Asset, Current
Size Ratio, Size
Growth
dan Growth
terhadap Growth berpengaruh
signifikan
Financial
Financial terhadap
Leverage Leverage financial
leverage
Industri
Secara parsial
Farmasi yang menunjukkan
bahwa Return
Terdaftar di
on Asset,
Bursa Efek Current
Ratio, Size
Indonesia
dan Growth
terhadap
Financial
Leverage
dapat dilihat
dari arah
tanda dan
tingkat
signifikansi.
Current Ratio
dan Growth
mempunyai
arah yang
positif dan
berpengaruh
signifikan
terhadap
financial
leverage.
sedangkan
Return on
Asset dan Size
mempunyai
arah yang
negatif yang
berpengaruh
33

signifikan
terhadap
financial
leverage. pada
industri
farmasi yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir atau juga disebut kerangka konseptual merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah di identifikasikan sebagai masalah yang penting

Kerangkan konseptual yang mendasari penelitian ini adalah leverage

terhadap Return on Asset, yang dimana pada ukuran leverage mengunakan

rumus Debt to Equity Ratio (DER) sebagai (X.1) dan Debt to Asset Ratio

(DAR) Sebagai (X.2) terhadap Return on Asset (ROA) sebagai variabel (Y)

Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah peneliti

membagi menjadi dua Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio.

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan, kerangka konseptual

secara sistematik dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


34

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Debt to Equity Ratio


(DER) (X.1)
Return on Asset (ROA)
(Y)
Debt to Asset Ratio
(DAR) (X.2)

Keterangan : Garis Simultan

Garis Parsial

2.4. Hipotesis

Dari penjelasan dan semua teori-teori di atas, maka dapat ditarik beberapa

hipotesa pendahuluan untuk mengarahkan penelitian selanjutnya, dan

memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diangkat sebagai berikut :

Hipotesis 1:

Ho :Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Return on Asset (ROA)

Ha :Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Return on Asset (ROA)

Ho :Debt to Asset Ratio (DAR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return on Asset (ROA)


35

Ha :Debt to Asset Ratio (DAR secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Return on Asset (ROA)

Hipotesis 2 :

Ho :Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA)

Ha :Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA)

Hipotesis 3 :

Ho :Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh dominan terhadap

Return on Asset (ROA)

Ha :Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh dominan terhadap Return

on Asset (ROA)

Ho :Debt to Asset Ratio (DAR) tidak berpengaruh dominan terhadap

Return on Asset (ROA)

Ha :Debt to Asset Ratio (DAR berpengaruh dominan terhadap Return on

Asset (ROA)

Anda mungkin juga menyukai