Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN


DI DESA LINGGO SARI
KECAMATAN SUNGAI LILIN

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Kerja Lapangan
Pada Program Studi Teknik Pendingin Dan Tata Udara

Oleh :
OKTA JULIANSA
Nim : 025012.21405.19.008
REZA SYAPUTRA
Nim : 025012.21405.19.010
TANTAMIN HAIZIR
Nim : 025012.21405.19.013

PROGRAM STUDI D III TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA


POLITEKNIK SEKAYU
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
DI DESA LINGGO SARI KECAMATAN SUNGAI LILIN

Disusun Oleh :

OKTA JULIANSA NIM : 025012.21405.19.008


REZA SYAPUTRA NIM : 025012.21405.19.010
TANTAMIN HAIZIR NIM : 025012.21405.19.013

Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini disetujui untuk dipresentasikan pada Seminar
Laporan Kuliah Kerja Lapangan
pada tanggal : Maret 2021

Ka.Program Studi Teknik Pembimbing


Pendingin dan Tata Udara

Ferry Irawan., ST., MT Baiti Hidayati ST.,MT


NIDN 0214069102 NIDN

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
DI DESA LINGGO SARI KECAMATAN SUNGAI LILIN

Telah dipresentasikan dan diterima oleh tim penguji Kuliah Kerja Lapangan
Politeknik Sekayu pada :
Hari, Tanggal :
Tempat :
Sekayu, 330 Februari 20900

TIM PENGUJI Tanda Tangan


1. Penguji 1 ( )
2. Penguji 2 ( )

Sekayu, 330 Maret 2021


Menyetujui,
Ka.Program Studi Teknik Pembimbing
Pendingin dan Tata Udara

Ferry Irawan., ST., MT Baiti Hidayati ST.,MT


NIDN 0214069102 NIDN

Mengetahui,
Wakil Direktur 1

SUNANTO, S.E., M.M., AK., CA., CADE


NIDN 0204107802

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia –Nya, sehingga laporan kuliah kerja lapangan yang
dilaksanakan di desa linggo sari kecamatan sungai lilin dapat terselesaikan. Laporan
Kuliah kerja lapangan ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari berbagai
pihak
Dan dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Atas dasar itulah penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu memberikan bimbingan dan arahan dalam
pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Bapak H. Hairad Sudarso selaku Ketua Yayasan Muba Sejahterah Politeknik
Sekayu.
2. Ibu Mardiana, S.E.,M.M.,CADE selaku Direktur Politeknik Sekayu.
3. Bapak Sunanto, S.E., M.M., AK., CA., CADE selaku Wakil Direktur I
Politeknik Sekayu.
4. Bapak Ferry Irawan, ST.,MT selaku ketua Program Studi Teknik Pendingin
dan Tata Udara Politeknik Sekayu.
5. Ibu Baiti Hidayati., ST., MT selaku Pembimbing kegiatan kuliah kerja
lapangan.
6. Bapak Siswadi, selaku kepala desa Desa Linggo Sari Kecamatan Sungai Lilin
yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan Kulia Kerja Lapangan ini.
7. Perangkat desa Linggo Sari yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan ini.
8. Kepada orang tua dan keluarga tercinta yang tiada henti memberikan kasih
sayang dan motivasi serta dukunganya.
9. Semua pihak yang membantu demi kelancaran kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
Tahun 2021 ini.
Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang dalam proses
pembelajaran,dimana penulisan laporan Kuliah kerja lapangan ini masih

iii
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun, Agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik lagi di kemudian hari serta memberikan manfaat bagi para pembaca.

Sekayu, Maret 2021


Penulis,

KELOMPOK 2

iv
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan.......................................................1
1.3 Manfaat Kuliah Kerja Lapangan.....................................................2
BAB II TINJAUAN UMUM..........................................................................3
2.1 Sejarah Desa....................................................................................3
2.2 Susunan Organisasi Pemerintah Desa.............................................4
2.3 Ruang Lingkup Desa.......................................................................4
2.3.1 Letak Geografis...................................................................5
2.3.2 Aset atau Kekayaan Desa....................................................6
2.3.3 Sumber Daya Alam.............................................................8
2.3.4 Sumber Daya Manusia........................................................8
2.3.5 Sumber Daya Pembangunan...............................................10
2.3.6 Sumber Daya Sosial Budaya...............................................11
2.3.7 Visi dan Misi.......................................................................12
BAB III TINJAUAN KHUSUS.....................................................................14
3.1 Pupuk Kompos dan Budidaya Tanaman Porang............................14
3.1.1 Pengertian Pupuk Kompos.................................................14
3.1.2 Pengertian Tanaman Porang..............................................16
3.2 Hasil Pengamatan............................................................................19
3.2.1 Hasil Pengamatan Reza Syaputra...........................................19
3.2.2 Hasil Pengamatan Okta Juliansa............................................20
3.2.3 Hasil Pengamatan Tantamin Haizir.......................................22

v
BAB IV PENUTUP.........................................................................................24
4.1 Kesimpulan.....................................................................................24
4.2 Saran...............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................26
LAMPIRAN....................................................................................................27

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pupuk kompos kotoran sapi.......................................................15


Gambar 2. Tanaman Porang.........................................................................17
Gambar 3. Bulbil Porang...............................................................................18
Gambar 4. Umbi Porang................................................................................19

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Batas-batas wilaya Desa Linggo Sari.............................................3


Tabel 2. Periode pemerintahan Desa............................................................3
Tabel 3. Batas – batas wilya desa linggo sari...............................................5
Tabel 4. Batas luas wilaya Desa Linggo Sari................................................5
Tabel 5. Orbitasi Desa Linggosari.................................................................6
Tabel 6. Aset atau kekayaan Desa Linggo Sari............................................6
Tabel 7.Sumber daya alam Desa Linggo Sari..............................................8
Tabel 8. Sumber daya manusia.....................................................................9
Tabel 9. Sumber daya manusia Desa Linggo Sari.......................................11
Tabel 10. Sumber daya sosial manusia.........................................................12

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja Lapangan adalah bentuk belajar praktik yang merupakan agenda rutin
yang dilakukan oleh Program Studi D III Teknik Pendingin Dan Tata Udara
Politeknik Sekayu. Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi semester 3
dan beberapa dosen yang mendampingi. KKL dilakukan bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman mengenai dunia kerja sehingga mahasiswa dapat
menyelaraskan dengan teori yang sudah didapat ditiap kunjungan yang dilakukan,
selain itu para mahasiswa selanjutnya diberikan tugas untuk melaporkan hasil
kunjungan tersebut dalam bentuk laporan.
KKL merupakan kegiatan akademik yang pelaksanaannya dilakukan di
lapangan. Melalui kegiatan ini diharapkan para mahasiswa dapat menggali serta
memperoleh pengalaman langsung di lapangan yang berkaitan dengan teori-teori
yang pernah diperoleh mahasiswa. Mata kuliah ini, merupakan mata kuliah fakultas
dan teknis pelaksanaan yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan objek/sasaran
dilakukan oleh program studi. Program KKL berupa kegiatan yang dapat menambah
wawasan mahasiswa dan memberi pengalaman nyata mengenai dunia kerja, instansi
pemerintahan, perusahaan pengembang media pembelajaran berbasis teknologi dan
tempat-tempat yang memiliki unsur yang mendukung perkembangan teknik
pendingin dan tata udara yang terkait dengan kompetensi Program Studi Teknik
Pendingin dan Tata Udara.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapangan ini ialah sebagai berikut :
a) Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang ada di dunia kerja.
b) Mengidentifikasi persoalan dan memahami tentang penanaman tanaman
porang.

1
c) Memahami sistem pembuatan pupuk kompos.

1.3 Manfaat Kuliah Kerja Lapangan

Manfaat dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini ialah sebagai


berikut :

a) Meningkatnya wawasan mahasiswa dalam dunia kerja sesuai bidang ilmu.

b) Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang hubungan antara teori dan


penerapanya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
c) Mampu mempraktikan ilmu yang telah didapat pada saat memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya.
d)

2
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Desa

Desa Linggosari merupakan salah satu desa Transmigrasi dalam wilayah


kecamatan Sungai Lilin, yang semula nama desa ini bernama UPTP B3 Betung IIa,
yang berdiri mulai tahun 1981 masuk secara bertahap, yang berasal dari bebagai
daerah indonesia, hal ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1. Batas-batas wilaya Desa Linggo Sari

No Tanggal Asal Daerah Jumlah KK Jiwa

1. 1 April 1981 Karawang 42 138

2. 1 April 1981 Brebes 175 667

3. 1 April 1981 Purworejo 45 129

4. 1 April 1981 Blora 160 565

5. 5 April 1981 Banyuwangi 150 605

6. 5 April 1981 Purwolinggo 35 102

3
7. 5 April 1981 OKI 9 21

8. 8 April 1981 Bangka 5 17

2.224
Jumlah 616 KK
Jiwa

Sumber:Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021

Pada tahun 1981 sampai dengan tahun 1983 pelayanan pemerintahan masih
dibawah binaan UPT 2 SPB 3 dan ditahun 1983 baru ada PJS Pemerintahan dan
berikut ini periode pemerintahan desa.

Tabel 2. Periode pemerintahan Desa

TAHUN KEJADIAN YANG BAIK KEJADIAN YANG BURUK

1983 Pilkades

1983-1988 Masa Kades

1989 Pilkades Terpilih Fakhrudin

1989-1995 Masa Kades Fakhrudin

1995 Pilkades Fakhrudin

4
1994-1998 Masa Kades Fakhrudin pergi Kades Pergi Tanpa Pesan

1999 PJS Suswono

2000 Pilkades Suswono

2000-2007 Masa Kades Suswono

2007 Pilkades Terpilih Sehar

2008-2013 Masa Kades Sehar

2014 PJS Sehar

2015-Sekarang Pilkades terpilih Siswadi

Sumber:Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2001

2.2 Susunan Organisasi Pemerintah Desa Linggosari Kecamatan Sungai Lilin

Struktur organisasi perangkat Desa Linggo Sari

KEPALA DESA

SEKRETARIAT
DESA

KEPALA KEPALA
URUSAN URUSAN
Tt Usaha & Keuangan
Umum
5
KEPALA KEPALA KEPALA
SEKSI SEKSI URUSAN
Pemerint Kesejeteraan Perencanaan
ahan
KEPALA SEKSI
Pelayanan

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA


DUSUN 1 DUSUN 2 DUSUN 3 DUSUN 4 DUSUN
5

2.3 Ruang Lingkup Desa


2.3.1 Letak Geografis

Secara geografis Desa Linggosari berbatasan dengan beberapa wilaya lain:


Tabel 3. Batas – batas wilya desa linggo sari

Batas Desa Kecamatan

Sebelah Utara Desa Bentayan Sungai Lilin

Sebelah Selatan Desa Srigunung Sungai Lilin

Sebelah Timur Desa Nusa Serasan Sungai Lilin

Sebelah Barat Desa Mulyo Rejo Sungai Lilin

6
Sumber:Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021
Luas wilayah Desa Linggosari menurut penggunannya adalah ± 1.600 yang
terdiri dari :
Tambel 4. Batas luas wilaya Desa Linggo Sari

Luas tanah pemukiman perkarangan rakyat 90 Ha

Luas tanah Perkebunan Rakyat 1.077 Ha

Luas tanah Perkebunan Perorangan 902 Ha

Luas tanah Kuburan 2 Ha

Luas tanah Perkantoran 8 Ha

Luas tanah Desa 8 Ha

Luas tanah Lainnya 3 Ha

Sumber:Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021


Dari luas wilayah Desa Linggosari di atas untuk luas tanah lahan hanya
perkiraan oleh karena belum diukur secara akurat.

Dilihat secara umum keadaannya merupakan daerah dataran rendah dan tidak
berbukit - bukit yang dialiri oleh sungai dan rawa-rawa, beriklim tropis hal tersebut
mempengaruhi pola perekonomian penduduk setempat.

Tabel 5. Orbitasi Desa Linggosari

7
Uraian Keterangan

Jarak ke ibukota Kecamatan Sungai Lilin 7 Km

Jarak ke ibukota Kabupaten Musi


120 Km
Banyuasin

Jarak ke ibukota Provinsi Sumatera Selatan 121 Km

Sumber: Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021

2.3.2 Aset atau Kekayaan Desa

Kekayaan Desa Linggosari yaitu barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa atau diperoleh hak lainnya yang sah. beberapa Aset Desa Linggosari
yaitu :

Tabel 6. Aset atau kekayaan Desa Linggo Sari

No Jenis Aset Volume Lokasi

1 2 3 5

1 Tanah Kas Desa/Kebun Desa 2 Hektar Dusun II

2 Tanah Pekarangan Masjid Darul Falah wakaf dari 2.500 M2 Dusun I


Bpk K.H. Dimyati Mahfud

8
3 Tanah Pekarangan Masjid Attaqwa Hibah dari Bpk. 5.000 M2 Dusun II
Eman Sulaiman/Desa

4 Tanah Pekerangan Masjid 1.200 M2 Dusun V


Nurul Amal wakaf dari Bpk Tukiman

5 Tanah Mussola Al-Azmi Wakaf dari Bpk Astra Reja Dusun I

6 Tanah Mussola At-Taqwa II Hibah dari Desa Dusun I

7 Tanah Mussola Ar-Rohman Hibah dari Bpk Suyanto Dusun II

8 Tanah Mussola Al-Pohan Hibah dari Bpk Pohan Dusun II

9 Tanah Mussola Baitu Rohman Hibah dari Bpk Dusun III


Sugiyanto

10 Tanah Mussola Al-Barokah Hibah dari Desa Dusun III

11 Tanah Mussola Al-Mubarok Hibah dari Bpk Riyanto Dusun IV

12 Tanah Mussola Al-Nur Hibah dari Bpk Rabikan Dusun IV

13 Tanah Mussola MiftahulHuda Hibah dari Bpk Desa Dusun III

14 Tanah Pekarangan Mussola Al-Ikhlas hibah dari Dusun V


Bpk Parman

15 Tanah Kantor Kepala Desa 20.000 M2 Dusun II

9
16 Tanah SD Negri 01 7.500 M2 Dusun II

17 Tanah SD Negri 02 6.000 M2 Dusun IV

18 Tanah Lokasi Tempat Pemakaman Umum 2.000 M2 Dusun III

19 Tanah Lapangan Bola Kaki 1 Hektar Dusun II

20 Tenda Pesta 5 Unit Dibalai Desa

21 Sepeda Motor Dinas Merk Thunder 1 Unit Didesa

22 Komputer 3 Unit Kantor Desa

23 Kursi Tamu kantor desa 1 Set Di ruang Tamu


Kepala Desa

24 Meja Kerja Perangkat Desa 7 Unit Dikantor Desa

25 Almari Arsif surat Desa 2 Unit Dikantor Desa

26 Kursi plastik keperluan rapat desa 150 Buah Dibalai Desa

27 Kursi lipat dengan bahan besi 8 Buah Di kantor


Kepala Desa

10
28 Papan merk data-data desa 9 Keping Terpasang di
dinding kantor
desa

29 Tirai jendela kantor desa 5 lembar Terpasang di


jendela kantor
desa.

30 Bangunan Perumahan Guru SD No.01 2 Unit Dusun I

31 Bangunan Sekolah Dasar Negeri No. 02 1 Unit Dusun II

32 Sumur Gali Umum 1 Unit Dusun I

33 Sumur Bor 4 Unit Dusun II, III,IV,


V

34 Jalan Desa/Jalan produksi 5.000 M Dusun


I,II,III,IV,V

35 Jalan Lingkungan 12.000 M Dusun


I,II,III,IV,V

Sumber: Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021


2.3.3 Sumber Daya Alam

Desa Linggosari memiliki beberapa potensi sumber daya alam, sampai saat
ini potensi sumber daya belum benar-benar optimal diberdayakan. hal ini terjadi

11
dikarenakan belum teratasinya hambatan-hambatan yang ada. Berikut beberapa
potensi sumber daya alam Desa Linggosari:

Daftar Sumber Daya Alam

Desa : Linggosari

Kecamatan : Linggosari

Kabupaten : Musi Banyuasin

Provinsi : Sumatera Selatan

Tabel 7.Sumber daya alam Desa Linggo Sari

No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan

1 Lahan Perkebunan 1.979 Ha

2 Lahan Persawahan - Ha

3 Lahan Hutan - Ha

4 Sungai 5 Km

Sumber: Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021

2.3.4 Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan


sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, Agar dapat menjadi dasar
pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas SDM yang
tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki

12
mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembanguna Desa
Linggosari berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain
perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.

Pertumbuhan sumber penghasilan Ekonomi Masyarakat Desa Linggosari


secara umum juga mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah
penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pekerjaan tersebut
pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan
bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah. Yang menarik
perhatian penduduk Desa inggosari masih banyak yang memiliki usaha atau mata
pencaharian tetap dibidang pertanian dan perkebunan, hal ini dapat di indikasikan
bahwa masyarakat Desa inggosari terbebasnya dalam ilmu pengetahuan dibidang
pertanian dan perkebunan karet dan kelapa sawit oleh karena tidak adanya tenaga
ahli yang mendampingi mareka dalam hal ini, bagaimana masyarakat berbuat untuk
menjadi petani yang baik dan hasil yang maksimal untuk didapatkan, masyarakat
untuk mendapakan ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan perkebunan hanyalah
dari mulut petani kemulut petani serta penyaluran pupuk bersubsidi tidak tepat waktu
sehingga berpengaruh pada hasil produksi pertanian dan perkebunan, meskipun ada
tenanga yang dinanamakan PPL didesa, Ini yang menyebabkan belum terlepas dari
kemiskinan, sementara potensi cukup tersedia.

Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas


Sumber Daya Manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek
pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga
akhir hayat. Oleh kerena itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi perhatian
penting. Pada saat ini SDM di Desa Linggosari cukup baik, pada masa yang akan
datang akan lebih baik lagi.

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan


pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat

13
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat
kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan pada
gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan
membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna
mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika
pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju.
Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata Sumber Daya Manusia Desa
Linggosari yaitu :

Tabel 8. Sumber daya manusia

No Uraian Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah Satuan

1 Penduduk dan keluarga :

a. Jumlah penduduk laki-laki 1042 Jiwa

b. Jumlah penduduk perempuan 1123 Jiwa

c. Jumlah Kepala keluarga 708 KK

2 Sumber penghasilan utama penduduk :

14
a. Pertanian, perikanan, perkebunan dan Perternakan 782 Jiwa

b. Buruh Tani, Buru Bangunan 364 Jiwa

c. PNS/TNI/POLRI 11 Jiwa

d. Tenaga Honor 25 Jiwa

e. Sopir 79 Jiwa

f. Bengkel 19 Jiwa

g. Ibu Rumah Tangga 503 Jiwa

h. Belum Bekerja 290 Jiwa

i. Dan seterusnya ...... ... Jiwa

3 Tenaga kerja berdasarkan latar belakang pendidikan :

a. Lulusan Sarjana S-1 keatas 10 Jiwa

b. Lulusan Sarjana S-1 113 Jiwa

c. Lulusan Sarjana D3 – D1 101 Jiwa

d. Lulusan SMU 675 Jiwa

e. Lulusan SMP 486 Jiwa

f. Lulusan SD 344 Jiwa

15
g. Tidak Sekolah 144 Jiwa

Sumber: Data yang diolah, oleh Sesa, 2021

2.3.5 Sumber Daya Pembangunan

Sumber Daya Pembangunan Desa Linggosari memiliki beberapa potensi,


Sampai saat ini potensi sumber daya Pembangunan masih sedikit, Dan masih banyak
belum terrealisasi sesuai usulan yang disampaikan masyarakat. Berikut beberapa
potensi Sumber Daya Pembangunan Desa Linggosari :

Daftar Sumber Daya Pembangunan

Desa : Linggosari

Kecamatan : Sungai Lilin

Kabupaten : Musi Banyuasin

Provinsi : Sumatera Selatan

Tabel 9. Sumber daya manusia Desa Linggo Sari

No Uraian Sumber Daya Pembangunan Jumlah Satuan

1 Aset prasarana umum :

  a. Jalan Utama 5 KM

a. Jalan Setapak 150 M

  b. Jembatan 12 Unit

16
2 Aset Prasarana pendidikan :

  a. Gedung SD 4 Unit

b. Taman Pendidikan Alqur'an 2 Unit

c. Gedung Madrasah 3 Unit

d. Gedung TK-PAUD 2 Unit

3 Aset prasarana kesehatan :

  a. Posyandu 1 Unit

  b. Polindes 1 Unit

  c. Sarana Air Bersih 12 Unit

Sumber: Data yang diolah, oleh Desa, 2021

2.3.6 Sumber Daya Sosial Budaya


Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Linggosari menjaga dan
menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini
terbukti masi berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap prosesi
pernikahan, panen raya. Penduduk Desa Linggosari 99,5% memeluk agama islam.
Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya
agama islam sangat berkembang dengan baik. Proses reformasi yang bergulir sejak
tahun 1997 telah memberikan peluang untuk membangun demokrasi secara lebih
nyata menuju arah proses konsolidasi demokrasi. Kemajuan demokrasi telah
dimamfaatkan oleh masyarakat untuk menggunakan hak demokrasinya antara lain
dibuktikan dengan adanya peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan
hak pilihnya dalam proses pemilihan umum

17
Berikut tabel data sumber Daya Sosial Budaya Desa Linggosari adalah :
Daftar Sumber Daya Sosial Budaya
Desa : Linggosari
Kecamatan : Sungai Lilin
Kabupaten : Musi Banyuasin
Provinsi : Sumatera Selatan
Tabel 10. Sumber daya sosial manusia
No Uraian Sumber Daya Sosial Budaya Jumlah Satuan
1 Gotong Royong 1 Kali 1 Bulan
2 Panen raya 2 Kali 1 Tahun
3 Pengajian Rutin Ibu-Ibu 1 Kali 1 Minggu
4 Pengajian Muslimat Desa 1 Kali 1 Bulan
Sumber: Data yang diolah, oleh Desa, tahun 2021

2.3.7 Visi dan Misi


Demokrasi memiliki makna bahwa penyelenggaraan Pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di Desa harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat
melalui Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada
sebagai mitra Pemerintah Desa yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat
agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta tanggungjawab terhadap
perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga Desa sehingga diharapkan
adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan
kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat.
Atas pertimbangan tersebut di atas, maka untuk jangka waktu 6 (enam) tahun
ke depan diharapkan proses pembangunan di Desa, penyelenggaraan Pemerintahan
di Desa, pemberdayaan masyarakat di Desa dan partisipasi masyarakat sehingga
secara bertahap Desa Linggosari dapat mengalami
kemajuan, Untuk itu dirumuskan Visi dan Misi. Berdasarkan perkembangan situasi
dan kondisi Desa Linggosari saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan Desa Linggosari
pada periode 5 (lima) tahun ke depan (tahun 2015-2021), disusun visi sebagai berikut
:

18
“Terwujudnya Linggosari sebagai Desa yang mandiri, untuk mencapai
masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.”

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh
dan berkembangnya pembangunan di bidang perkebunan dalam arti luas,
industri, perdagangan dan pariwisata.
2. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan,
kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, pengupayaan pertanian sumber
daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan pemerataan pembangunan guna
meningkatkan perekonomian.

19
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Pupuk Kompos dan Budidaya Tanaman Porang di Desa Linggo Sari
3.1.1 Pengertian Pupuk Kompos dan Cara Pembuatannya
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak
lama. Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses
pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk
yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. 
Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa
ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak,
serta bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami
pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada
lingkungan lembap dan basah.
Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa
terjadi di alam.  Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka
waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk
mempersingkat proses pelapukan, diperlukan adanya bantuan dari manusia. Jika
proses pengomposan dilakukan dengan benar, proses hanya berlangsung selama 1—
3 bulan saja, tidak sampai bertahun-tahun. Penggunaan kompos sangat baik untuk
tanah dan tanaman. Kompos dapat menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman.
Penggunaannya bisa sekaligus menggemburkan tanah yang tandus, meningkatkan
porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme di dalam tanah.
Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air
sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah
dapat mencegah lapisan kering pada tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk
menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. 
Kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk
anorganik. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang
sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Namun, dilihat dari

20
keuntungan yang bisa diberikan kompos untuk tanah dan tanaman, rasanya tidak rugi
harus menggunakannya meskipun harus dalam volume yang besar. 
Keuntungan yang diberikan kompos tidak hanya untuk saat ini, tetapi untuk
jangka panjang hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Saat ini sudah banyak
masyarakat yang mulai beralih untuk menggunakan pupuk organik, salah satunya
adalah kompos. Karena menggunakan bahan organik yang sudah dianggap sampah,
harga pupuk kompos pun relatif murah.

Gambar 1. Pupuk kompos kotoran sapi

Cara pembuatan pupuk kompos sebagai berikut :


Bahan :
1. Kotoran sapi                 : 800 kg
2. Sekam padi                  : 200 kg
3. Molases                       : 2,5 liter
4. Air                              : secukupnya
5. Dekomposer (stardec)   : 2,5 kg

21
Alat yang diperlukan :
1. Cangkul 2 buah dan sekop 2 buah untuk mengaduk bahan kompos dan
melakukan pembalikan.
2. Terpal untuk menutup adukan kompos
3. Tempat teduh dari sinar matahari dan hujan untuk proses pembuatan kompos
dibagi menjadi 4 bagian. Bagian I proses pengadukan, bagian II adukan umur
1 minggu, bagian III adukan umur 2 minggu dan bagian IV kompos sudah
jadi dan pengemasan kompos.
4. Gudang untuk menyimpan kompos.
5. Ember 2 buah untuk mengambil air dan mengencerkan molases.
6. Karung untuk mengemas kompos.
 
Cara pembuatan :
1. Bahan kompos disiapkan kotoran sapi dibawah dan sekam padi di atasnya.
2. Taburkan stardec secara merata.
3. Molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan.
4. Aduk bahan kompos sampai rata.
5. Atur kelembaban 60% dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada
tetesan air dan tangan tidak basah.
6. Apabila kurang lembab ditambah air secukupnya.
7. Bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal.
8. Pembalikan dilakukan setiap minggu.
9. Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa
panas, maka terjadi proses pengomposan.
10. Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu.
11. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak
panas dan tidak bau.

3.1.2 Pengertian Tanaman Porang


Tanaman porang adalah tanaman umbi-umbian dan masuk dalam spesies
Amorphophallus Muelleri Blume. Porang mengandung banyak glucomanan atau zat
dalam bentuk gula kompleks dan serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman.

22
Bisa dikatakan bahwa porang adalah salah satu tanaman lokal di Indonesia
yang banyak tersebar di Pulau Jawa. Ini didukung oleh kontur tanah dan iklim di
wilayah Jawa yang paling cocok untuk pertumbuhannya, tetapi tidak kemungkinan di
wilayah Kita Musi Banyuasin tepatnya di desa Linggo Sari kecamatan Sungai Lilin
juga terdapat budidaya tanaman porang.
Untuk tumbuh, tanaman porang membutuhkan naungan sehingga dapat
dibudidayakan sebagai tanaman sela pada hutan rakyat atau hutan tanaman.
Umbi dari tanaman porang dapat diolah menjadi bahan pangan. Dalam kata
lain, dengan memanfaatkan umbi dari tanaman porang menjadi salah satu
diversifikasi pangan--agar masyarakat tidak terpaku dengan satu tanaman saja untuk
dikonsumsi.
Porang bisa menjadi makanan alternatif selain nasi. Selain itu, umbi porang
juga telah terbukti dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, obat-obatan, dan
bahan baku industri.

Gambar 2. Tanaman Porang

Batang pada tanaman porang memiliki bentuk tegak, lunak, halus, berwarna
hijau atau hitam dengan bercak putih. Satu batang tegak lurus, biasanya akan pecah
jadi tiga batang sekunder dan menjadi beberapa tangkai daun.
Perkembangan morfologinya berupa daun tunggal menjari dengan ditopang oleh satu
tangkai daun yang bulat. Pada tangkai daun akan keluar beberapa umbi batang sesuai
musim tumbuh.
Helai daun dapat memanjang dengan ukuran 60-200 sentimeter dengan
tulang-tulang daun yang kecil terlihat jelas pada permukaan bawah daun. Sementara

23
itu, panjang tangkai daun antara 40-180 sentimeter, dengan daun-daun yang lebih tua
biasanya biasanya berada di pucuk.
Lalu, tanaman berakar primer ini dapat tumbuh kurang lebih setinggi 1,5
meter tergantung. Ketinggian tanaman porang juga dipengaruhi oleh umur dan
kesuburan tanah.
Umbi porang terdiri atas dua macam, yaitu umbi batang yang berada di dalam
tanah dan umbi katak (bulbil) yang terdapat pada setiap pangkal cabang atau tangkai
daun.

Gambar 3. Bulbil porang

Umbi yang banyak dimanfaatkan yakni umbi batang. Biasanya berwarna


kuning kusam atau kuning kecokelatan. Bentuk umbi khas, yaitu bulat simetris dan
di bagian tengah membentuk cekungan. Jika umbi dibelah, bagian dalam umbi
berwarna kuning cerah dengan serat yang halus, karena itu sering disebut iles kuning.

24
Gambar 4. Umbi porang

3.2 Hasil Pengamatan


3.2.1 Hasil Pengamatan Reza Syaputra
Hasil eksplorasi di lokasi pengamatan ditemukan 1 titik lokasi
pembudidayaan tanaman porang, dimana lokasi tersebut dibagi menjadi dua lahan,
lahan pertama memiliki luas 5 hektar yang merupakan tempat penanaman biji
porang hingga umbi mencapai tinggi 30cm,setelah itu tanaman porang tadi
dipindahkan ke lahan kedua yang memiliki luas 11 hektar dimana umbi porang
tumbuh hingga mencapai ketingian 2 meter atau lebih. Hal ini dilakukan agar umbi
porang memiliki hasil panen yang berkualitas baik,umbi porang sendiri umumnya
memiliki tekstur yang halus dan berwarna orange kekuningan serta memiliki ciri
khas yaitu ada nya umbi katak (bulbi) yang berada di antara tangkai batang umbi.
Menurut kepala desa linggo sari Bpk. Siswadi,pembudidayaan umbi porang
dilakukan karna di desa linggo sari memiliki iklim yang tropis dan berada di daerah
hutan yang memiliki pepohonan besar hal ini sangat cocok untuk pertumbuhan
tanaman umbi porang itu sendiri dan juga umbi porang terbilang memiliki nilai jual
yang cukup tinggi di pasar ekspor,harga umbi porang berkisar Rp.55.000 per
kilogram sedangkan 1kg katak porang(bulbi) dibandrol seharga Rp.180.000 ,hasil
panen dari umbi porang di ekspor ke pulau jawa tepatnya di wonogiri dimana umbi
dikelolah menjadi tepung yang harganya mencapai Rp.300.000 per kilogram.

3.2.2 Hasil Pengamatan Okta Juliansa

25
Mayoritas masyarakat di desa Linggo Sari bekerja sebagai petani karet dan
sawit. Disana terdapat juga pembuatan pupuk kompos dan budidaya tanaman porang.
Pembuatan pupuk kompos di desa Linggo Sari menggunakan kotoran sapi. Kotoran
sapi merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk dijadikan kompos.
Kotoran sapi mengandung unsur hara antara lain nitrogen 0,33%, fosfor 0,11%,
kalium 0,13%, kalsium 0,26%. Pupuk kompos merupakan bahan pembenah tanah
yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintetis. Pada umumnya
pupuk organik mengandung hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung hara
mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Manfaat yang dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas lahan
pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur
hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat kimia
dan biologi dari tanah atau lahan pertanian. Manfaat lain yang dirasakan petani
adalah semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena kondisi tanahnya
yang baik.
Kelebihan menggunakan pupuk kompos adalah mampu menjaga kelembaban
dari tanah, sehingga mengurangi tekanan struktur tanah pada tanaman. Selain itu,
mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah.
Kekurangan menggunakan pupuk kompos adalah kandungan unsur haranya
tidak diketahui dengan pasti, kandungan unsur haranya juga rendah, dan tidak bisa
diserap tanah dengan cepat.
Di desa Linggo Sari juga terdapat budidaya tanaman porang. Tanaman
porang adalah tanaman umbi-umbian dan masuk dalam spesies Amorphophallus
Muelleri Blume. Tanaman porang banyak tersebar di pulau Jawa ini didukung oleh
kondisi tanah dan iklimnya yang paling cocok untuk pertumbuhannya.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan terlebih dulu sebelum mulai
mencoba mengembangbiakkan tanaman porang, yaitu jenis dan kadar keasaman
tanah, kondisi lingkungan, serta iklim.
Hakekatnya tanaman porang akan tumbuh lebih baik bila diletakkan di tanah
yang gembur dan tidak tergenang air. Selain itu dengan kadar keasaman tanah atau
pH tanah berada di rentang 6-7.

26
Karena tanaman porang membutuhkan tanaman lain untuk tumbuh, Anda
perlu perhatikan tingkat kerapatan tanaman yang menjadi inang atau tempat tanaman
porang bernaung.
Jenis tanaman yang baik menaungi tanaman porang adalah mahoni, jati, dan
sono. Yang terakhir, tanaman porang akan lebih baik jika ditanam pada tanah dengan
ketinggian 100-600 meter di atas permukaan laut.
Tanaman porang sangat baik bila ditanam pada musim hujan. Awalnya, cara
menanam porang adalah masukkan bibit porang yang telah disiapkan ke dalam
lubang tanaman yang sudah disiapkan.
Perlu diperhatikan bahwa letak bakal tunas tanaman porang harus menghadap
ke atas. Kemudian pada setiap lubang tanah yang telah disiapkan tersebut harus diisi
1 bibit porang dengan jarak tanam antara 1 kali 1 meter. Setelah selesai tutup
kembali lubang dengan tanah setebal 3 sentimeter.
Itulah cara budidaya tanaman porang. Langkah selanjutnya adalah perawatan
tanaman tersebut. Anda bisa melakukan pemupukan satu tahun sekali saat masuk
musim hujan dengan pupuk urea 10 gram dan 5 gram SP 36.
Selain digunakan sebagai bahan pangan, tanaman porang juga banyak
digunakan sebagai bahan baku pelapis anti air, cat, pengental, negatif film, bahan
baku lem, kosmetika, hingga pita seluloid. Tanaman porang memiliki nilai strategis
untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor.
Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018
tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke
negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.
Adanya budidaya tanaman porang di desa Linggo Sari ini dapat membantu
perekonomian masyarakat.

3.2.2 Hasil Pengamatan Tantamin Haizir


Pembuatan pupuk kompos di desa Linggo Sari menggunakan kotoran sapi
dan masih terbilang manual dengan menggunakan mesin penggiling untuk
memproduksi nya. Pupuk kompos ini digunakan untuk pertanian dan perkebunan di

27
desa Linggo Sari, sehingga sangat dibutuhkan masyarakat desa Linggo Sari yang
mayoritasnya bekerja sebagai petani.

Ada beberapa ciri pupuk kompos yang baik. Ciri-ciri ini dapat dikenali
dengan sangat mudah, yaitu:

1. Pertama, pupuk kompos tersebut memiliki bau yang sama dengan tanah.
Pupuk tersebut tidak berbau busuk sebab proses pembusukan dan fermentasi
sudah terjadi. Tidak ada sisa limbah dan sisa bahan baku pupuk yang belum
terurai oleh mikroorganisme atau makroorganisme dekomposer pupuk.
2. Ciri kedua dapat dikenali dari warnanya yang berwarna cokelat kehitaman.
Warna ini hampir mirip dengan warna tanah humus. Begitu pun dari
bentuknya. Pupuk kompos yang baik memiliki bentuk butiran gembur yang
tampak seperti tanah.
3. Cara pengujian pupuk kompos yang baik bisa dilakukan dengan memasukkan
pupuk kompos ke air. Bila seluruh komponen pupuk tersebut tenggelam,
pupuk dapat dikategorikan ke dalam jenis pupuk kompos berkualitas. Selain
itu, air yang digunakan pun tidak akan berubah warna menjadi lebih keruh.
4. Terakhir, ciri pupuk kompos yang baik dapat pula terlihat pada gulma yang
tumbuh. Pupuk ini tidak akan memicu tumbuhnya gulma di dekat tanaman
yang Anda budidayakan.

Selain pupuk kompos di desa Linggo Sari juga terdapat budidaya tanaman
porang. Tanaman ini dulunya dikenal sebagai tanaman liar yang tumbuh di hutan-
hutan.Kapan tanaman ini mulai dilirik untuk dibudidayakan tak ada yang tahu
pasti,tapi semenjak warga madiun yang bernama mas Paidi mulai membudidayakan
dan akhirnya sukses stelah menanam porang,tanaman inipun mulai dikenal luas oleh
para petani.Dan atas keberhasilannya belaiu mempunyai nama panggilan baru yaitu
“Paidi Porang”.

28
Kelebihan menanam porang adalah mempunyai harga yang tinggi, sebagai
bahan industri, memiliki pangsa pasar yang luas, bernilai ekspor, dapat di tanam
bersama tanaman lain (tumpang sari), dapat di panen tanpa perlu menanam lagi
untuk musim berikutnya, bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, harga yang stabil,
dan dapat dijadikan sebagai pengganti nasi.
Kekurangan tanaman porang adalah tidak bisa ditanam secara mandiri, rawan
hama dan penyakit, tidak bisa ditanam dilahan kering, kurangnya penyuluhan dari
pemerintah, waktu panen yang lama.

29
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
KKL merupakan kegiatan akademik yang pelaksanaannya dilakukan di
lapangan. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menggali serta memperoleh
pengalaman langsung di lapangan yang berkaitan dengan teori-teori yang pernah
diperoleh mahasiswa.
Manfaat dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini ialah
Meningkatnya wawasan mahasiswa dalam dunia kerja sesuai bidang ilmu,
Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang hubungan antara teori dan
penerapanya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, Mampu mempraktikan ilmu
yang telah didapat pada saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tentang pembuatan pupuk dan
budidaya tanaman porang di desa Linggosari kami dapat menyimpulkan bahwa
manfaat yang dirasakan petani dengan adanya pupuk kompos adalah meningkatnya
produktivitas lahan pertanian, serta mudahnya pengolahan lahan karena kondisi
tanahnya yang subur. Pupuk kompos mampu menjaga kelembaban tanah, dan
menjaga tingkat kesuburan tanah.
Dan juga dengan adanya budidaya dari tanaman porang yang mudah untuk
dikembang biakan berdasarkan iklim dan daerah pedesaan yang rata-rata memiliki
banyak hutan dengan pepohonan besar,dari hasil panen umbi porang ini dapat
menambah pendapatan sampingan warga desa linggo sari.

4.2 Saran
Adapun saran dari hasil lanjutan pengamatan dari desa Linggo sari yaitu
tentang sistem pertanian yang terbilang cukup baik dan telah memberikan dampak
positif kepada warga desa linggo sari, maka dari itu kepala desa harus tetap
mempertahankan kegiatan pertanian ini.
Selanjutnya yang kedua umumnya pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan
merupakan jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Sehingga

30
Mahaiswa/i mampu menyesuaikaan dan mengetahui perbandingan dari setiap ilmu
yang didapatkan di bangku kuliah dengan yang ada di lapangan.
Mengenai kegiatan Kuliah Kerja Lapangan agar kedepannya lebih baik dan
bermanfaat. Izinkan kami memberikan sedikit saran, adapun beberapa saran yang
disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut. Diharapkan untuk kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan yang sudah menjadi program tahunan ini tetap berjalan setiap
tahunnya.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://pertanian.magelangkota.go.id/informasi/teknologi-pertanian/359-teknis-
budidaya-tanaman-porang
https://disnak.lebakkab.go.id/kompos-dari-kotoran-sapi/

32
LAMPIRAN

33
34

Anda mungkin juga menyukai