Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Panum Keperawatan Medikal Bedah

Dosen Pembimbing : Benny Arief Sulistyanto, MSN.

Kelompok 5 :

1. Uci Sukma Wati (202102040036)


2. Krisdiyanti (202102040039)
3. Risma Safitri (202102040040)
4. Yekti Kurniastuti (202102040041)
5. Hibatul Aliyah (202102040051)
6. Warih Mahardini (202102040053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2021/2022
PROPOSAL KEGIATAN
PENYELANGGARAAN RONDE
KEPERAWATAN DI RUANG ANGGREK RSUD
SUMBER SEHAT

1. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien
dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk
pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan
seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim
keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut
adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan
sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk
membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien
dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu
tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.

2. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien
dapat diatasi.

Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien
3. Menilai hasil kerja
4. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
3. Pelaksanaan :
Hari / tanggal : Kamis, 18
Desember 2013 Tempat :
Ruang Anggrek
Materi : Ronde Keperawatan
4. Metode :
 Diskusi
 Demonstrasi

5. Materi :
 Pengertian ronde keperawatan
 Karakteristik
 Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
 Peran masing-masing perawat (terlampir)
1.
BAB II

PROSES RONDE KEPERAWATAN

A. Pembagian Peran
Uci Sukma Wati sebagai Case Manager
Krisdiyanti sebagai Kepala Tim 2
Risma Safitri sebagai Kepala Tim 1
Yekti Kurniastuti sebagai Perawat Pelaksana 1
Hibatul Aliyah sebagai Perawat Pelaksana 2
Warih Mahardini sebagai Kepala Ruang

B. Proses Ronde Keperawatan


1. Ruang Karu (Kepala Ruang)

Ketua tim 1 : Assalamualaikum bu


Kepala ruang : waalaikummussalam, silahkan duduk
Ketua tim 1 : Permisi bu, sebelumnya mohon maaf mengganggu waktunya.
Kedatangan saya kesini, saya ingin melaporkan masalah pada tuan T, ada salah satu
diagnosa yang belum teratasi padahal sudah selama 1 minggu dirawat, namun tidak
ada perubahan, sebelimnya izinkan saya untuk memaparkan masalah pada tuan T
terlebih dahulu
Kepala ruang : silahkan dipaparkan terlebih dahulu kasus pasien nya
Ketua tim 1 : Iya bu. Masalah yang terjadi pada tuan T dengan diagnosa medis ISPA
dirawat sejak 2 September 2021. Tuan T seorang petani, berumur 70 tahun, sudah
menikah, alamat di Pekajangan. Pada tanggal 2 September 2021 pasien dibawa ke
IGD RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, kemudian di pindah ke ruang matahari
untuk dilanjutkan perawatan selanjutnya. Kemudian pada 3 September 2021
dilakukan pengkajian didapatkan hasil klien mengatakan 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit pasien mengeluh batuk, sesak nafas, perut sakit. Kemudian di priksa ke
bidan namun tidak ada perubahan dan malah tambah parah. Kemudian dianjurkan
untuk di rawat inap. Kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan hasil
Tekanan Darah 120/90 mmhg, Suhu 36 C, Nadi 78 x/mnt, Respirasi 28x/mnt,
sekarang masih terpasang kanul oksigen 3liter/mnt. Dan selama pasien dirawat selama
1 minggu muncul 3 diagnosa yang pertama ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d
sekret dalam jumlah berlebih. Yang ke 2 ketidakefektifan pola napas b.d penyempitan
jalan napas. Dan yang ke 3 intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai
kebutuhan oksigen. Nah ada salah satu diagnosa yang belum teratasi ibu, yaitu
ketidakefektifan bersihan jalan napas bd sekret dalam jumlah yang berlebih, padahal
kami sudah melakukan tindakan keperawatan semaksimal mungkin untuk mengatasi
diagnosa ini, namun masih tetap tidak ada perubahan. Bagaimana ibu ? nah rencana
kami akan melakukan ronde keperawatan ibu
Kepala ruang : coba sebelumnya saya lihat askepnya terlebih dahulu
Ketua tim 1 : silahkan
Kepala ruang : ini kan yang belum teratasi yang tidak ada perkembangan
ketidakefektifan jalan napas ini ya , yang akan dilakukan ronde keperawatan. Baik
nanti saya akan sampaikan ke clinical case manager nya terlebih dahulu. Nanti kesini
lagi
Ketua tim 1 : ya ibu , baik. Permisi ibu , assalamualaikum
Kepala ruang : iya , waalaikummussalam

2. Ruang Clinical Case Manager

Kepala ruang : assalamualaikum ibu


Clinical Case manager : waalaikummussalam, bagaimana ibu ? apakah ada yang
bisa saya bantu ?
Kepala ruang : jadi seperti ini, kedatangan saya kesini yaitu untuk menyampaikan
permasalahan di ruangan kami , ruang matahari bu. Jadi rencana nya diruangan kami
yang akan dilakukan kegiatan ronde keperawatan kepada pasien
Clinical case manager : oh iya benar sekali untuk memecahkan suatu masalah
dilakukan ronde keperawatan. Kalo boleh tau diagnosa apa yang belum teratasi,
masalah pasien apa yang harus kita diskusikan?
Kepala ruang : jadi seperti ini ibu, di ruang matahari kami itu ada pasien dengan
diagnosa medis ISPA paru bu, selama beerapa hari perawatan kurang lebih 7 hari
tidak ada perkembangan untuk diagnosa keperawatan bu, jadi rencana nya ronde
keperawatan kita kali ini untuk membahas tentang masalah yang belum teratasi itu bu.
Jadi masalah yang belum terselesaikan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas
karena selama beberapa hari perawatan itu masalahnya belum teratasi ibu, seperti itu
Clinical case manager : untuk maslah keperawatan bersihan jalan napas tindakan
yang sudah dilakukan apa saja ya kalo boleh tau ?
Kepala ruang : untuk ketidakefetifan jalan napas yang sudah dilakukan yaitu minum
air hangat, berikan posisi semifowler, kolaborasi pemberian terapi nebulezier ventolin
2,5 mili gra. Seperti itu bu , kita sudah memberikan hal tersebut tapi tidak ada
perubahan selama beberapa hari ibu
Clinical case manager : baik, insya Allah nanti saya akan ikut di kegiatan ronde
keperawatan di ruang matahari ya bu ya ?
Kepala ruang : iya bu
Clinical case manager : nanti akan di lakukan kapan ya ?
Kepala ruang : kira-kira nanti siang gimana bu ?
Clinical case manager : nanti siang ya ?
Kepala ruang : iya
Clinical case manager : insya Allah saya bisa ikut. Apakah ada yang ingin di
sampaikan lagi ?
Kepala ruang : saya kira cukup ibu. Terimakasih atas waktunya wassalamualaikum
wr wb
Clinical case manager : waalaikummussalam

3. Ruang Karu

Kepala tim 1 : assalamualaikum ibu


Kepala ruang : waalaikummussalam , silahkan duduk
Kepala tim 1 : benar ibu memanggil saya ?
Kepala ruang : iya , jadi seperti ini untuk mengenai rencana yang akan kita lakukan
yaitu ronde keperawatan di ruang matahari ini. Saya sudah bicarakan ke case manager
nya , dan beliau menyetujui. Siang ini kita akan melakukan kegiatan ronde
keperawatan. Tolong di siakan semua nya
Kepala tim 1 : baik ibu
Kepala ruang : silahkan kembali ke ruangan
Kepala tim 1 : iya , terimakasih bu. Permisi. Assalamualaikum
Kepala ruang : waalaikummussalam
4. Ruang Perawatan Pasien

Kepala tim 1 : assalamualaikum bapak


Pasien : waalaikummussalam
Perawat pelaksana tim 1 : selamat siang bapak
Pasien : selamat siang
Perawat pelaksana tim 1 : baik mengenai kondisi bapak yang belum ada
peningkatan maka kami akan melakukan ronde keperawatan pada siang hari ini.
Keluarga pasien : ronde keperawatan itu apa ya pak ?
Perawat pelaksana tim 1 : ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan perawat
untuk mendiskusikan masalah klien yang belum teratasi, dengan melibatkan keluarga
pasien dan perawat lainnya. Apakah bapak bersedia ?
Keluarga pasien : bagaimana pak ?
Pasien : iya boleh
Keluarga pasien : baik pak
Perawat pelaksana tim 1 : baik, silahkan bapak tanda tangani surat ini
Keluarga pasien : ini pak sudah
Perawat pelaksana tim 1 : baik pak terimakasih bapak atas waktunya, kamit pamit
dahulu. Assalamualaikum
Keluarga pasien & pasien : waalaikummussalam

5. Nurse Station

Kepala ruang : assalamualaikum wr wb


Rekan-rekan : waalaikummussalam wr wb
Kepala ruang : terimakasih untuk rekan-rekan semua. Terimakasih juga kepada ibu
case manager yang sudah meluangkan waktunya untuk atang ke ruangan ini.
Sebelunya alhamdulillahhirabil alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita bisa
berkumpul di ruangan ini dengan keadaan sehat wal afiat. Sebelumnya kita awali
dengan membaca basmalah terlebih dahulu
Rekan-rekan : bismillahirrahmanirahim
Kepala ruang : langsung saja, tijuan kita disini akan membahas ronde keperawatan
pada pasien dengan tuan T dengan diagnosa ISPA paru. Silahkan untuk ketua tim 1
memaparkan hasil perkembangan pasiennya.
Ketua tim 1 : terimakasih untuk ibu kepala ruang atas waktu dan kesempatannya.
Disini saya akan memaparkan masaah yang terjadi pada tuan T. Masalah yang terjadi
dengan diagnosa medis ISPA dirawat sejak 27 agustus 2020. Tuan T adalah seorang
petani berumur 70 tahun , sudah menikah , alamat di pekajangan, pendidikan terakhir
SD, komunikasi yang diguanakan bahasa jawa. Pada tanggal 27 agustus 2020 dibawa
ke IGD RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, kemudian di pindah ke ruang matahari
untuk dilanjutkan perawatan selanjutnya. Kemudian pada 28 agustus 2020 dilakukan
pengkajian didapatkan hasil klien mengatakan 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
pasien mengeluh batuk, sesak nafas, perut sakit. Kemudian di priksa ke bidan namun
tidak ada perubahan dan malah tambah parah. Kemudian dianjurkan untuk di rawat
inap. Kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan hasil Tekanan Darah
120/90 mmhg, Suhu 36 C, Nadi 78 x/mnt, Respirasi 28x/mnt, sekarang masih
terpasang kanul oksigen 3liter/mnt. Dan selama pasien dirawat selama 1 minggu
muncul 3 diagnosa yang pertama ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekret
dalam jumlah berlebih. Yang ke 2 ketidakefektifan pola napas b.d penyempitan jalan
napas. Dan yang ke 3 intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai kebutuhan
oksigen. Selama dirawat kurang lebih 7 hari ada salah satu diagnosa yang belum
teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekret dalam jumlah berlebih.
Seperti itu yang dapat saya sampaikan saya kembalikan keada kepala ruang.
Kepala ruang : ya jadi pemaparan kasus dari ketuam tim 1 disini ada pasien yang
bermasalah dan sampai sekarang tidak ada perkembangan. Jadi langsung saja untuk
rekan-rekan untuk menanggapi pasien ini. Untuk menyelesaikan masalahnya akan
seperti apa ?
Ketua tim 2 : ya saya mau bertanya untuk ketua tim 1 intervensi yang sudah
dilakukan pada pasien apa saja ya ?
Kepala ruang : silahkan untuk ketua tim 1 menjawab pertanyaan dari ketua tim 2
Ketua tim 1 : ya terimakasih , intervensi yang telah dilakukan pada masing-masing
diagnosa. Untuk diagnosa yang pertama kaji status pernafasan klien, anjurkan untuk
minum air hangat, berikan posisi semiflowler, kolaborasi pemberian terapi nebulizier
ventolin 2.5 mili gram 2x sehari. Diangnosa ke-2 kaji pernafasan klien, berikan posisi
semifowler, kolaborasi pemberian terapi oksigen 3 liter/mnt. Diagnosa yang ke-3 kaji
tingkat aktifitas klien, posisikan klien untuk memaksimalkan fentilasi, anjurkan
keluarga untuk selalu mendampingi klie dalam beraktifitas kemudian kolaborasi
pemberian oksigen 3liter/mnt. Seperti itu ketua tim 2
Ketua tim 2 : terimakasih,ya mungkin yang lainnya ada yang mau bertanya
Perawat pelaksana tim 2 : ya saya mau bertanya, pasien Tb paru ya ? apakh sudah
diberikan pendkes penyakit menular ? terus batuk efektifnya sudah diberikan atau
belum pendkesnya ?
Kepala ruang : silahkan untuk ketua tim 1 dan perawat pelaksana tim 1 untuk
menjawab pertanyaan dari perawat pelaksana tim 2.
Ketua tim 1 : iya terimakasih. Mengenai pendkes yan di berikan , kami sudah
memberikan pendidikan kesehatan penularan pada pasien Tb paru, penggunaan
masker dan batuk efektif. Seperti itu
Perawat pelaksana tim 2 : ya, terus untuk fisioterapi dadanya sudah dilakukan atau
belum
Ketua tim 1 : untuk fisioterapi dada belum dilakukan
Perawat pelaksana tim 1 : ya untuk menambahkan masukan dari perawat pelasana
tim 2. Nati sebelum dilakukan fisioterapi dada kami akan lakukan auskultasi paru
terlebih dahulu begitu
Perawat pelaksana tim 2 : ya
Kepala ruang : ya ini sudah ada masukan-masukan dari pihak perawat dan ketua tim
semua, untuk case manager ada saran untuk kami bu ? untuk menyeesaikan masalah
keperawatan ini
Clinical case manager : sudah baik sekali ya masukan dari rekan-rekan perawat dan
ketua tim juga. Saya ingin menyampaikan masukan saya. Berdasarkan jurnal yang
sudah saya cari mengenai masalah keperawatan yang muncul untuk dijadikan
implementasi yaitu inhalasi uap sederhana, apakah disini sudah dilakukan atau
diajarkan tentang inhalasi uap sederhana ?
Ketua tim 1 : kebetulan belum ibu
Clinical case manager : belum ya , berarti itu nanti bisa di masukan ke dalam
implementasi ya nanti intervensinya. Disini jurnal dari dewi apriliawati dengan judul
Upaya peningkatan ketidakefektifan bersihan jalan napas melalui inhalasi aroma
terapi paper mit pada penderita ISPA. Inhalasi uap itu sendiri adalah memberikan obat
dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke dalam saluran pernapasan yang dilakukan
dengan bahan dan cara yang sederhana serta dapat dilakukan di dalam keluarga
seperti itu. Dan inhalasi uap ini sangat efektif untuk mengencerkan dahak sehingga
dahak bisa keluar dan jalan napas mejadi bersih. Apakah rekan-rekan sudah tau
caranya melakukan inhalasi uap ?
Rekan-rekan : sudah bu
Clinical case manager : kalo begitu saya kembalikan kepada kepala ruang
Kepala ruang : baik terimakasih sekali untuk ibu case manager atas masukan dan
saran nya. Ini kita langsung saja ke pasien untuk melakukan kegiatan ronde
keperawatan untuk mengatasi masalah pasien. Sebelumnya untuk ketua tim 1 sudah di
kasih tau belum pasiennya siang ini akan dilakukan ronde keperawatan ?
Ketua tim 1 : sudah ibu
Kepala ruang : pasien dan keluarga nya setuju ?
Ketua tim 1 : setuju ibu
Kepala ruang : mari kita kesana sekarang

6. Ruang Perawatan Pasien

Kepala ruang : assalamualaikum


Pasien & keluarga pasien : waalaikummussalam
Kepala ruang : seperti kontrak waktu sebelumnya pada siang hari ini akan dilakukan
tindakan ronde keperawatan ya . sebelumnya perkenalkan nama saya..... saya disini
sebagai kepala ruang, dan ini perawat..... sebagai perawat pelaksana disini , sedangkan
ini ......... sebagai ketua tim dan yang ini ...... sebagai case manager disini. Sebelumnya
apakah sudah mengetahui tentang ronde keperawatan
Keluarga pasien : sudah
Kepala ruang : sudah di jelaskan perawatnya ya. Langsung saja kepada ketua tim 1
memaparkan dengan kondisi pasien
Kepala tim 1 : terimakasih atas waktunya dan kesempatanya. Disini saya akan
menyampaikan masalah yang terjadi pada tuan T dengan diagnosa medis ISPA dirwat
sejak 27 agustus 2020. Tuan T seorang petani berumur 70 tahun benar /
Pasien : benar
Ketua tim 1 : pendidikan SD,komunkasi yang dipakai bahasa jawa dalam keseharia
pada tanggal 27 agustus 2020 pasien dibawa ke IGD RSI PKU Muhammadiyah
pekajangan, kemudian diindah ke ruang matahari untuk dilakukan perawatan lebih
lanjut. Kemudian pada 28 agustus 2020 dilakukan pengkajian didapatkan hasil klien
mengatakan 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh batuk, sesak
nafas, perut sakit. Kemudian di priksa ke bidan namun tidak ada perubahan dan malah
tambah parah. Kemudian dianjurkan untuk di rawat inap. Benar ?
Pasien : iya benar
Ketua tim 1 : kemudian di periksa lebih lanjut Kemudian dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut dengan hasil Tekanan Darah 120/90 mmhg, Suhu 36 C, Nadi 78 x/mnt,
Respirasi 28x/mnt, sekarang masih terpasang kanul oksigen 3liter/mnt. Dan selama
pasien dirawat selama 1 minggu muncul 3 diagnosa yang pertama ketidakefektifan
bersihan jalan napas b.d sekret dalam jumlah berlebih. Yang ke 2 ketidakefektifan
pola napas b.d penyempitan jalan napas. Dan yang ke 3 intoleransi aktifitas b.d
ketidakseimbangan suplai kebutuhan oksigen. Selama 7 hari ada salah satu diagnosa
yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekret dalam
jumlah berebih. Kemudian setelah kami berdiskusi didapatkan hasil bahwa kami akan
tetap melanjutkan interfensi atau tindaakan yang telah dilakukan dari awal masuk
sapai sat ini akan tetap dilakukan , kemudian akan ditambahkan fisiterapi dada dan
inhalasi uap.
Keluarga pasien : sebelumnya saya ingin bertanya fisioterapi dada itu berbahaya atau
tidak ?
Ketua tim 1 : fisioterapi dada itu tidak berbahaya untuk pasien, nah fisioterapi dada
nya itu dilakukan untuk mengeluarkan lendir yang ada pada paru-paru klien .
sebelumnya dilakukan fisioterapi dada nanti rekan kami akan melakukan auskultasi
atau memeriksa paru-paru terlebih dahulu dimana letak lendir itu berada , apa diparu
kanan atau kiri. Jadi nanti saat kami memberikan fisioterapi dada atau menepuk
punggung klien itu kami bisa fokus di mana letak lendir itu.
Keluarga pasien : iya. Terus itu setiap pagi ibu saya di beri itu yang ada asapnya itu,
nah itu apakah bisa dibawa pulang atau bagaimana nanti ?
Case manager : oh alat uap itu ya pak ? namanya nebulizier. Nebulizier itu tidak bisa
dibawa pulang pak. Itu alat yang dari RS. Tapi ibu bisa menggantinya dengan cara
inhalazi uap yang tadi sudah dijelaskan. Jadi inhalasi uap nanti caranya ibu butuh
kom,lalu nanti diisi air panas lalu dicampur dengan aroma terapi misalnya dengan
minyak kayu putih. Lah nanti ibunya suruh meghirup uap tersebut dan pas menghirup
itu ditutup pakai handuk biar uang nya ga kemana-mana gitu bu. Nanti dilakukan
selama 10-15 mnt . nanti untuk lebih jelasnya prakteknya seperti apa nanti akan
diajarkan. Seperti itu bu
Keluarga pasien : iya
Kepala ruang : baik masih ada yang ingin di tanyakan ?
Keluatga pasien : engga ada
Kepala ruang : jadi ini nanti yang akan memberikan intervensi kepada ibu ya
Keluarga pasein & pasien : iya
Kepala ruang : baik , seperti itu yang bisa kami sampaikan , kurang lebihnya kami
mohon maaf, kita pamit. Assalamualaikum
Keluarga pasien & pasien : waalaikummussalam.

7. Nurse Station

Kepala ruang : baik kegiatan ronde keperawatan jni telah selesai dan sudsh
dilakukan dengan baik dan berjalan lancar . sebelum saya tutup ada yang ingin di
klarifikasi kembali ?
Rekan-rekan : tidak ada
Kepala ruang : baiklah kesimpulan pada kegiatan ronde keperawatan yaitu tetap
lanjutkan intervensi yang telah dilakukan dan intervensi setelah ini yaitu fisioterapi
dada dn inhalasi uap. Cukup sekian yang bisa saya sampaikan. Assalamualaikum
Rekan-rekan : waaaikummussalam

Anda mungkin juga menyukai