Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

BAHAYA PENYAKIT COVID-19

FARAS YASINDA (2011102413038)

KELAS A13

BAHASA INDONESIA

JURUSAN S1 KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN

TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini yang berjudul “ Bahaya Penyakit
Covid-19“ tepat pada waktunya.

Tujuan saya menulis karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas mata Bahasa Indonesia.
Karya tulis ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratnawati selaku dosen Bahasa Indonesia
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan bagi saya.

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya tulis jauh di kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan saya terima dan saya perbaiki demi kesempurnaan karya tulis ini.

Balikpapan, 23 April 2021

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...............................................................1
2. Masalah ..........................................................................2
3. Tujuan .............................................................................2
4. Manfaat ...........................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Sejarah Covid-19 ............................................................3
2. Penularan Virus Covid-19 ..............................................4
3. Mengatasi Penyebaran Virus Covid-19 ..........................4
4. Gejala Penyakit Covid-19 ..............................................5
5. Pengobatan .....................................................................5
6. Macam-macam Vaksin Covid-19 ...................................6
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan .....................................................................9
2. Saran ...............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyakit Virus Corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
corona yang menyerang bagian pernapasan manusia. Sebagian besar orang yang terpapar
akan mengalami gejala ringan hingga sedang. Wabah penyakit ini sudah memakan
banyak korban jiwa diseluruh dunia, apalagi tenaga Kesehatan yang bertanggung jawab
untuk memberantas virus ini. Saat ini sangatlah penting untuk mejaga Kesehatan dengan
cara melakukan pola makan yang baik, berolahraga, meminum vitamin dan melakukan
aktifitas yang membuat badan kita selalu merasa segar dan bugar untuk dapat
menjalankan kegiatan dengan aman di masa pandemic ini. Gejalanya bahkan hampir
sama dengan penyakit yang umum di kalangan masyarakat yaitu Flu atau bisa disebut
dengan Influenza. Untuk saat ini pemerintah Indonesia sudah menyediakan vaksin, tetapi
belum digunakan untuk masyarakat masih diujikan kebenarannya dari vaksin tersebut.
Untuk saat ini obat khusus penyakit ini belum ada tetapi WHO dan tenaga Kesehatan
mempunyai obat yang aman dan dapat mengurangi gejalanya seperti, favipiravir yang
disetujui oleh negara Wuhan China dan Jepang karena, dapat mengobati penyakit
influenza tetapi belum ada bukti apakah obat ini efektif untuk mengatasi covid-19.

Pencegahan untuk terhindar dari penyakit ini sangatlah mudah untuk dilaksanakan
seperti, memakai masker, mencuci tangan 6 langkah, tidak keluar rumah jika tidak
melakukan hal yang penting, jaga jarak atau bisa disebut dengan social distancing dari
sesorang 1,8 meter atau setara dengan 6 kaki dan jika sudah merasa mengalami gejala
seperti batuk kering, demam dan kelelahan langsung menuju ke klinik Kesehatan agar di
tindak lanjutin sesuai denga prosedur. Bahkan di berbagai daerah di Indonesia sendiri
diberlakukannya peraturan yaitu jika tidak menggunakan masker akan dikenakan denda
sebesar 100.000. Penyebaran virus ini sangatlah mudah terpapar dari manusia ke manusia
lainnya seperti, terkena percikan air liur orang yang sudah terpapar virus. Saat ini dunia
sedang melawan virus ini dan sebagai masyarakat yang berperilaku baik hendaknya
menaati peraturan dan mengikutin instruksi dari yang berwenang.

1
2. Masalah

Perumusan masalah dalam tulisan ini berisikan, antara lain :

1. Bagaimana awal mula atau sejarah munculnya wabah penyakit covid-19?

2. Cara penularan penyakit virus corona (covid-19)?

3. Bagaimana mengatasi penyebaran covid-19?

4. Apa saja gejala yang timbul bila terjangkit virus corona?

5. Bagaimana pengobatan jika sesorang terinfeksi?

6. Apa saja macam-macam vaksin covid-19?

3. Tujuan

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan dirumuskan, terdapat tujuan dari
masalah itu sendiri.

1. Menambah pengetahuan pembaca untuk dapat mendeskripsikan tentang covid-19

2. Penulis membahas tentang penularan virus covid-19

3. Pembaca mendapatkan info cara mengatasi penyebarannya agar tidak meningkat

4. Memberitahu ke pembaca tentang gejala penyakit covid-19

5. Dapat memperoleh info tentang pengobatan untuk covid-19

6. Dapat mengetahui macam-macam vaksin covid-19

4. Manfaat

Manfaat dari penulisan ini adalah pembaca dapat memahami tentang virus corona (covid-
19) lebih banyak lagi, mengetahui hal-hal memperburuk wabah penyakit tersebut dan
mengetahui bahwa virus covid-19 nyata.
2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Covid-19

Virus Corona sudah dikenal sejak tahun 1930-an dan diketahui terdapat pada hewan.
Pada tahun 2002 muncul penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan pada
tahun 2012 muncul penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) khususnya
terjadi di negara-negara Arab, penyakit-penyakit tersebut termasuk golongan dari Virus
Corona. Pada bulan Desember 2019, di kota Wuhan, Tiongkok, terjadi kasus yang sangat
besar yaitu kasus radang paru-paru (pneumonia) yang disebabkan oleh keluarga Virus
Corona, tetapi virus ini belum pernah dikenal sebelumnya. Pada 11 Februari 2020, WHO
secara resmi mengumumkan penamaan baru virus penyebab pneumonia yang tidak
dikenal ini dengan nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-
CoV-2) dan nama penyakit yang ditimbulkannya adalah Coronavirus Disease 2019
(COVID-19). WHO merupakan Lembaga dibawah PBB yang bertanggung jawab
terhadap persoalan Kesehatan public internasional. Di Indonesia kasus ini pertama kali
ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat awal maret, lalu data pada tanggal 28
maret 2020 jumlah warga yang positif virus corona sudah mencapai 1.155 jiwa dan 102
jiwa meninggal dunia. Wabah Covid-19 telah menimbulkan tantangan kritis bagi
Kesehatan masyarakat, penelitian dan komunitas medis. Wabah Covid-19 ini adalah
pengingat yang kuat dari tantangan yang sedang berlangsung membutuhkan pengawasan
yang konstan, diagnosis yang tepat dan cepat dan penelitian yang kuat untuk memahami
virus ini, serta mengembangkan Tindakan pencegahan yang efektif. Bentuk virus corona
mirip dengan mahkota ratu atau raja, dalam Bahasa latin, corona berarti mahkota. Sama
halnya dengan MERS dan SARS, Virus Corona SARS CoV-2 pun dipercaya berasal dari
kelelawar. Sebagian penelitian yang diterbitkan pada 30 Januari lalu menemukan bahwa
kelelawar lah yang sebenarnya asal dari infeksi ini.
3
2. Penularan Virus Covid-19

Penularan virus antara orang yang sudah terinfeksi virus ini ke orang sehat melalui
tigamcara, antara lain:

1. Droplet (percikan cairan atau lender yang keluar dari mulut dan hidung) seperti
halnya batuk, berbicara, bersin yang berasal dari system pernapasan. Percikan
batuk dan bersin dapat terlontar 1-2 meter, oleh sebab itu pentingnya menutup
mulut dan hidung kita saat sedang melakukan hal tersebut.

2. Kontak secara dekat dengan orang yang terinfeksi. Seperti, duduk berdekatan
kurang dari 1 meter, berkumpul dengan banyak orang yang bahkan kita tidak tau
apakah mereka terinfeksi atau tidak.

3. Kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi virus. Seperti, benda
yang ada disekitar kita.

3. Mengatasi penyebaran Covid-19

Adapun cara mengatasi Virus Corona ini agar tidak menyebabkan peningkatan, yaitu :

1. Melakukan pola hidup sehat. Dimasa pandemic ini sangat penting untuk menjaga
Kesehatan. Banyak cara untuk melakukan pola hidup sehat seperti,
mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan yang paling penting adalah
mengkonsumsi vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh agar tubuh mudah
melawan virus

2. Menggunakan masker. Hal ini sangat dianjurkan oleh pemerintah dari seluruh
dunia. Memakai masker saat keluar rumah dapat mencegah kita agar tidak
terhirup udara yang sudah terkontaminasi virus.

4
3. Mencuci tangan 6 langkah termasuk salah satu cara pencegahan atau
penyebarannya karena, tangan kita memegang barang-barang yang kita tidak
ketahui apakah ada virus atau tidak. Hal ini dapat membunuh virus yang ada di
tangan kit ajika kita menerapkan cuci tangan.

4. Jaga jarak minimal 1,8 meter atau setara 6 kaki. Pemerintah dan WHO sepakat
menerapkan kegiatan Lockdown (upaya kegiatan pengendalian penyebaran
infeksi virus)

4. Gejala

Secara umum pasien menunjukkan gejala gangguan pernapasan dan demam. Rentan
waktu inkubasi virus ini adalah 5 hingga 6 hari, tetapi tiap individu berbeda ada yang
sampai 14 hari. Gejala yang paling umum ada demam dan batuk tidak berdahak. 90%
kasus menunjukkan gejala demam, 67 % kasus menunjukan gejala batuk tidak berdahak,
40% pasien menunjukan gejala fatigue (tidak enak badan), 33% pasien dengan batuk
berdahak, dan 18,6% pasien melaporkan kesulitan bernapas. Gejalanya sama dengan flu
tetapi jarang pasien melaporkan adanya gejala hidung tersumbat atau pilek dibandingkan
dengan flu pada umumnya. Usia rata-rata pasien ada 59 tahun dan 56% pasien adalah
laki-laki. Gejala umum yang terjadi adalah demam di atas 35 derajat celcius, batuk dan
sesak napas dan ada beberapa gejala yang jarang seperti, diare, sakit kepala,
konjungtivitas, hilangnya kemampuan mengecap rasa, hilangnya kemampuan mencium
bau, ruam kulit.

5. Pengobatan

Untuk penyakit ini pengobatannya masih bersifat suportif, artinya hanya bersifat
dukungan keadaan umum, misalnya demam diberi parasetamol dan jika ada infeksi
bakteri diberikan antibiotic. Untuk individu yang mempunyai gejala ringan atau tanpa
gejala harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, obat demam yang dianjurkan
hanyalah parasetamol. Obat yang dilarang adalah ibuprofen karena dapat memperburuk
keadaan penyakit. Individu yang mengalami gejala lebih berat seperti, mengalami
keluhan sulit bernapas atau sesak napas akan dirawat di ruang isolasi di rumah sakit
dengan pengawasan tenaga Kesehatan.

5
Obat antivirus digunakan untuk mengurangi jumlah virus yang berada ditubuh pasien
dengan harapan mengurangi gejala. Dengan catatan yaitu, efek samping obat ringan atau
tidak ada efek sampingnya, mudah penggunaannya hanya diminum, rasanya enak,
harganya murah dan mudah didapat. Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi Virus Corona. Penelitian obat antivirus
Corona ini diharapkan dapat membunuh virus atau mengurangi perkembangan virus. Ada
dua obat yang diteliti dari sekian banyak obat, yaitu Klorokuin dan Favipiravir (Avigan)
sedangkan, negara Indonesia sudah memesan vaksin Covid-19 yaitu Sinovac. Badan
pengawasan obat dan makanan (BPOM) RI menegaskan bahwa beberapa negara juga
memesan vaksin Corona dari China, yaitu, Sinovac. Diantaranya Brasil, Turki,
Singapura, Chili dan Filipina.

Gambar Virus Corona

6. Macam-macam vaksin covid-19

1. Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca

Jenis vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca adalah vaksin vektor adenoviral


rekombinan. Dikutip dari Very Well Health, vaksin rekombinan menggunakan sebagian
kecil materi genetik dari patogen, seperti SARS-CoV-2, untuk memicu respons imun.

Bagian tertentu dari virus dapat menjadi sasaran dan vaksin ini umumnya aman
digunakan pada populasi orang yang besar bahkan mereka yang memiliki masalah
kesehatan kronis atau orang dengan gangguan kekebalan.

6
Satu kelemahan dari vaksin vektor adenoviral rekombinan adalah bahwa suntikan
penguat mungkin diperlukan dari waktu ke waktu.

2. Vaksin COVID-19 China National Pharmaceutical Group Corporation


(Sinopharm)

Jenis vaksin COVID-19 Sinopharm memanfaatkan virus Corona yang sudah dimatikan
atau sering disebut dengan inactivated vaccine. Vaksin ini diklaim menjadi yang pertama
di dunia yang menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang sangat bagus.

Dikutip dari New York Times, jenis vaksin COVID-19 Sinopharm bekerja dengan
mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi melawan virus corona SARS-
CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus, seperti yang disebut lonjakan protein
yang menempel di permukaannya.

Setelah divaksin dengan vaksin COVID-19 Sinopharm, sistem kekebalan tubuh dapat
merespons infeksi virus Corona hidup. Salah satu jenis sel kekebalan yaitu sel B
menghasilkan antibodi yang menempel pada penyerang. Antibodi yang menargetkan
spike protein dapat mencegah virus memasuki sel.

3. Vaksin COVID-19 Moderna

Jenis vaksin COVID-19 Moderna menggunakan messenger RNA (mRNA). Virus Corona
memiliki struktur seperti spike di permukaannya yang disebut protein S. Vaksin mRNA
COVID-19 memberi petunjuk kepada sel tentang cara membuat bagian protein S yang
tidak berbahaya.

Setelah vaksinasi, sel mulai membuat potongan protein dan menampilkannya pada
permukaan sel. Sistem kekebalan akan mengenali bahwa protein tidak termasuk di sana
dan mulai membangun respons kekebalan dan membuat antibodi.

Jenis vaksin COVID-19 ini untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin ini
membutuhkan dua suntikan yang diberikan selang 28 hari.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memaparkan


beberapa beberapa kriteria orang yang tidak dapat menerima vaksin Moderna. Berikut

7
kriteria orang yang tidak disarankan mendapatkan vaksin COVID-19 Moderna, yang
dikutip dari situs resmi CDC.

1. Orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis) atau reaksi alergi
langsung meskipun tidak parah terhadap bahan apa pun dalam vaksin mRNA
COVID-19.

2. Orang yang pernah mengalami reaksi alergi yang parah (anafilaksis) atau reaksi
alergi langsung bahkan tidak parah setelah mendapatkan dosis pertama vaksin.

3. Reaksi alergi langsung berarti reaksi dalam 4 jam setelah divaksinasi, termasuk
gejala seperti gatal-gatal, bengkak, atau mengi (gangguan pernapasan).

4. Reaksi alergi terhadap polietilen glikol (PEG) dan polisorbat. Polisorbat bukanlah
salah satu bahan dalam vaksin mRNA COVID-19 tetapi terkait erat dengan PEG,
yang ada di dalam vaksin. Orang yang alergi terhadap PEG atau polisorbat
sebaiknya tidak mendapatkan vaksin mRNA COVID-19.

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Penyakit Virus Corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
corona yang menyerang bagian pernapasan manusia. Sebagian besar orang yang terpapar
akan mengalami gejala ringan hingga sedang. Virus Corona sudah dikenal sejak tahun
1930-an dan diketahui terdapat pada hewan. Pada tahun 2002 muncul penyakit Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan pada tahun 2012 muncul penyakit Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) khususnya terjadi di negara-negara Arab, penyakit-
penyakit tersebut termasuk golongan dari Virus Corona.

2. Saran

Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Apabila ada saran dan kritik terhadap penulisan makalah saya mohon disampaikan
kepada saya. Apabila ada penulisan yang kurang dan tidak begitu jelas mohon maaf,
karena kita hamba Allah SWT yang tak luput dari dosa.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, d. (2020, Mei 27). Memahami Istilah Lockdown yang Mencuat di Tengah Pandemi Virus
Corona. Retrieved from Memahami Istilah Lockdown yang Mencuat di Tengah Pandemi
Virus Corona: https://www.alodokter.com/memahami-istilah-lockdown-yang-mencuat-
di-tengah-pandemi-virus-corona

Alam, S. O. (2020, Desember 21). Heboh RI Disebut Satu-satunya Pemesan Vaksin Corona
Sinovac, Ini Faktanya. Retrieved from Heboh RI Disebut Satu-satunya Pemesan Vaksin
Corona Sinovac, Ini Faktanya: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
5303557/heboh-ri-disebut-satu-satunya-pemesan-vaksin-corona-sinovac-ini-faktanya

Chryshna, M. (2020, Juli 3). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Retrieved from Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO):
https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/organisasi-kesehatan-dunia-who

Cristy Pane, d. D. (2020, Desember 2020). Virus Corona. Retrieved from Virus Corona:
https://www.alodokter.com/virus-corona

M.D., , A. F., M.D., , H. L., & M.D., R. R. (2020). Covid-19 — Navigating the Uncharted. Covid-19
— Navigating the Uncharted, 1268-1269.

Sp.A(K), P. S., Yang, d. N., Sagoro, d. L., & Sabrina, d. S. (2020). Buku Praktis Penyakit Virus
Corona 19 (Covid-19). In P. S. Sp.A(K), Buku Praktis Penyakit Virus Corona 19 (Covid-19)
(pp. 4-32). D.I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

10
11

Anda mungkin juga menyukai