Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annora Fitriasari

Kelas : XII IPA 4


Absen : 04

Sintesis Protein
Pengertian.
Sintesis protein lebih mudah dikenal sebagai proses pencernaan makanan. Protein merupakan
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain (rantai asam animo) dengan ikatan peptida. protein
ini perlu dibentuk, dan pembentukan atau sintesis protein berlangsung dengan melibatkan banyak
“pihak”, termasuk DNA dan RNA. Proses sintesis protein berlangsung di dalam ribosom,
Molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang
menyusun protein – tidak terlibat secara langsung dalam proses. Sementara molekul RNA adalah
hasil transkripsi dari molekul DNA pada suatu sel. Molekul RNA inilah yang kemudian
ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein.
Tiga aspek penting dalam proses sintesis protein, yaitu lokasi berlangsungnya sintesis protein
pada sel; mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat
terjadinya sintesis protein; dan mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah
membentuk protein-protein yang spesifik.

Proses
Proses sintesis protein merupakan proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam
linear menjadi protein dalam tubuh. Proses ini terdiri dari proses transkripsi, translasi, dan
pelipatan protein.
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu pita cetakan DNA (DNA
sense). Pada tahap ini, akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.
Proses transkripsi sintesis protein
Proses sintesis protein ini berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan
rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Tahap ini, ada
rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari
pasangan DNA dinamakan rantai anti sense.
Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3 yaitu tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.
a. Inisiasi
RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan didekat
awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri. Setelah terikat, RNA
polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau cetakan untaian
tunggal yang siap untuk ditranskripsi.
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim RNA
polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA keluar
dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi membawa
informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding).

b. elongasi

Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim RNA
polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA keluar
dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi membawa
informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding).

c. Terminasi
Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah ditranskripsi, RNA
polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.
2. Translasi
Translasi merupakan proses urutan nukleotida dalam mRNA yang diterjemahkan ke dalam
urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama proses ini, sel ‘membaca’ informasi pada
messenger RNA (mRNA) dan menggunakannya untuk membuat sebuah protein.
Proses translasi sintesis protein
a. Tahap Awal atau Inisiasi
Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama yang
membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG). Bagian ini diperlukan
agar tahap translasi bisa dimulai.
b. Elongasi atau Memperpanjang Rantai
Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca satu kodon
sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein. Selama
elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini diulang terus-
menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke rantai.
c. Terminasi
Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop kodon
(UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah dari tRNA dan
lepas keluar dari ribosom.
3. Pelipatan Protein
Rantai polipeptida yang baru disintesis tidak berfungsi sampai mengalami modifikasi struktur
tertentu seperti penambahan karbohidrat ekor (glikosilasi), lipid, kelompok prostetik, dll. Supaya
menjadi fungsional, dilakukan dengan modifikasi pasca-translasi dan pelipatan protein.
Pelipatan protein dibagi ke dalam empat tingkat, yaitu tingkat primer (rantai polipeptida linier);
tingkat menengah (α-heliks dan β-lipit lembar); tingkat tersier (bentuk berserat dan bundar); dan
tingkat Kuarter (protein kompleks dengan dua atau lebih subunit.

Manfaat
Sel-sel mensintesis protein ke seluruh tubuh. Protein-protein ini yaitu:

 Protein Struktural, merupakan adanya sebuah protein yang membentuk struktur sel,
membran organel, protein membran plasma, mikrotubulus, mikrofilamen, sentriol dan
banyak lagi.
 Protein rahasia dari sel seperti antibody dan hormon.
 Sel yang berbeda memiliki protein yang berbeda yang menentukan sifat fisik dan kimia
sel dan membedakan satu sel dari yang lain. Sebagai contoh, banyak sel otot mengandung
aktin dan miosin ketika tidak ada sel saraf.

Anda mungkin juga menyukai