Critical Book Report
Critical Book Report
PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
1. Buku Pertama
2. Buku Pembanding
B. Latar Belakang
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu
pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Seperti kata pepatah, buku
adalah jendela dunia. Buku merupakan sebuah alat untuk menjelajahi ribuan bahkan
milyaran ilmu yang ada di dunia. Untuk mengetahui tentang apa yang ada di dunia
luar sana, kita tidak perlu datang langsung ke sana. Namun dengan membaca buku,
kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi atau yang ada di dunia luar sana.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan komunikasi, dewasa ini
semakin banyaknya bermunculan penulis – penulis buku. Untuk satu topik bahasan
kita dapat mengambil referensi dari banyak buku dari penulis yang berbeda. Namun
dari banyak buku yang ada tersebut sangat sulit untuk mencari buku yang sesuai
dengan kebutuhan kita. Misalnya dari susunan kalimatnya yang mudah dipahami,
keteraturan susunan, isi buku yang menarik dan penjelasan yang mudah dimengerti
dan lain-lain. Maka dari itu diperlukan pengetahuan dan penilaian dari orang yang
pernah membaca buku tersebut untuk medeskripsikan seberapa besar kesesuaian buku
tersebut terhadap kebutuhan kita.
Critical Book Report (CBR) adalah suatu laporan yang berisi penilaian
terhadap sebuah karya tulis. CBR meliputi deskripsi singkat mengenai buku serta
kelebihan dan kelemahan buku Tersebut dibandingkan buku lain yang berkaitan atau
mempunyai kesamaan topik.
Kemudian diharapkan CBR tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pembaca
yang masih bingung dalam memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan.
1
C. Identifikasi Masalah
1. Ringkasan Buku Utama
2. Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding
3. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama.
D. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran atau deskripsi singkat dari buku tersebut ?
2. Apa Kelebihan dan Kelemahan Buku utama ?
3. Apa kelebihan dan kelemahan buku pembanding ?
E. Tujuan
Laporan Critical Book report ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas kuliah Inovasi dan Desain Produk.
2. Untuk memberikan informasi dan penilaian buku Inovasi dan Desain Produk
kepada para pembaca.
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
4.1 Produk
Produk didefenisikan sebgai hasil suatu kegitan berkarya atau produksi yang memiliki
manfaat atau fungsi dan atau aestetika. Meskipun porsi antara manfaat/fungsi dan aestitika
tidak mesti sama. Sebagai contoh , produk dapat hanya memiliki mamfaat dan fungsi saja jika
poersi aestetikanya kecil, sebaliknya ada produk yang hanya memiiki aestetika saja seperti
barang seni yang digunakan untuk memperindah ruangan kaena porsi aestikanya lebih
dominan. Sehingga produk dengan prototipe berbeda. Produk sudah memiliki jaminan kinerja
sesuai dengan desainnya dan memungkinkan untuk dikomersialkan. Sedangkan,prototipe
masih memungkinkan adanya penyempurnaan karena masih ada kemungkinan kinerja belum
sesuai dengan desain. Sehingga prototipe belum masuk ke tahap produksi.
Produk dibagi menjadi dua yaitu barang dan jasa . sedangkan barang dapat dibagi dua yaitu
barang diskrit dan kontiniu . ciri utama produk diskrik adalah berfase padat non-oartikel atau
non serbuk, sedangkan ciri utama produk kontiniu adalah berfasi cair dan gas serta berfase
padat berupa partikel atau serbuk atau filamen atau lembaran panjang.
Produk inivatif adalah produk yang dibuat berdasarkan suatu gagasan baru suatu gagasan
baru. Gagasan baru tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yang berupa feedback
kebutuhan pasar dan atau lima aspek lainnya sepertii tren produk, HKI,Ergonomi,SHE serta
tekhnologi baru.
Kandungan inivasi dalam suatu produk dapat hanya di beberapa bagian (inovasi inkrimental)
atau sebagain besar atau seluruhnya (inovasi holistik) dari produk tersebut sehingga menjadi
unik. Suatu produk dikatakan inovatif jika produk tersebut memiliki suatu yang baru atau
keunikan dari suatu realisasi gagasan baru.
Pada umumnya onovasi yang dikandung dalam produk tersebut dapat diperoleh dengan
berbagai cara inovasi inkrimental, yaitu :
Seperti halnya dalam desain produk secara umum, desain produk inovatif prosesnya
juga sama. Pembedaanya adalah produk yang akan didesain berupa produk yang berbasisi
pada ide baru atau gagasan baru (di tingkat lokal atau internasional). Gagasan baru tersebut
berupa material,metode atau cara atau tekhnologi atau fitur fungsinya. Prosesnya dimulai dari
gagasan baru, kemudian pembuatan konsep dan diakiri dengan desain industri.
1. Menetapkan misi (M) mengapa produk akan dibuat , deskripsi produk, kapan produk
akan diluncurkan, marginnya berapa, dan siapa saja yang duduk sebagai pemangku
kepentingan (stake holder)
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pengguna atau pasar (I). Sumber informasi
kebutuhan dan keinginan pengguna ini dapat diperolah dari sumber internet dan
sumber internal (misalnya, paten, regulasi pemerintah,lingkungan hidup, kesehatan
dan keamanan, tren produk)
4
3. Menetapkan spesifikasi Produk (S) berdasarkan masukan (I) benchmarking , dan hasil
uji laboratorium
4. Membuat konsep produk (K) berdasarkan spesifikasi (S). Untuk mampu membuat
konsep dengan jumlah konsep banyak diperlukan kreativitas. Pada langkah ini
arsitektur produk, aestika, ergonomi, dan usabilitas perlu dipertimbangkan
5. Memilih konsep produk terbaik sebagai konsep akhir (K)
6. Desain Industri (D)
BAB 6 DESAIN DETAIL DAN ANALISIS TEKHNIK
Desain detail dan desain tekhnik adalah dua tahap yang dilakukan setelah desain konsep
selesai dilakukan. Pada produk manufaktur diskrit , detail desain dan analisis tekhnik ini
dilakukan berututan dan bolak-balik hingga diperoleh hasil analisis tekhnik yang memenuhi
kebutuhan keteknikan yang dalam banyak kasus dapat lebih dari satu kali siklus
Prototyping adalah proses pembuatan suatu prototype. Proses ini merupakan suatu step
diantara banyak step dalam proses konversi dari sebuah desain konsep menjadi sebuah
produk rill. Sehingga dalam proses ini memerlukan waktu dan biaya yang nantinya akan
berkontribusi pada waktu dan biaya keseluruhan dalam proses konversi tersebut.
Mengingat bahwa untuk membuat membuat prototipe diperlukan waktu dan biaya yang
tidak sedikit, maka proses pembuatan prototipe ini diupayakan dengan waktu dan biaya yang
serendah-rendahnya pula sehingga harga produk menjadi lebih kompetitif. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mempercepat proses pembuatan prototipe ini adalah dengan menerapkan
teknologi manufaktur yang dikenal dengan nama Rapid Prototyping Technology (RPT). RPT
ini dikenal dengan nama yang lebih umum yaitu Layer Manufacturing Technology (LMT)
karena proses manufakturnya dilakukan lapis demi lapis material dan lapis-lapis material
tersebut kemudian ditumpuk menjadi satu membentuk 3 benda dimensi.
Hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia
kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu (10 tahun terhitung sejak
tanggal penerimaan) untuk melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.
a. Desain Industri
6
b. Desain Industri Lama
8.2 Paten
Syarat untuk mendapatkan paten bagi suatu invensi yaitu:
a. Baru (novelty)
b. Mengandung langkah inventif
c. Dapat diterapkan di industri
Ada 2 jenis paten yaitu paten sederhana dan paten biasa
Selama masa perlindungan, pemilik paten memiliki kewajiban untuk iuran tahunan dan
melaksanakan peten tersebut agar memiliki nilai ekonomi.
Beberapa hal penting dalam menulis draft dokumen paten atau desain industri yang baik
antara lain :
a) Melakukan penelusuran paten-paten terkait dengan produk yang akan kita daftarkan
paten atau desain industri.
b) Siapkan desain gambar yang akan kita daftarkan ptaten atau desain industri.
c) Siapkan abstrak yang berisi latar belakang mengapa produk tersebut penting dan tidak
ada duanya serta poin penting solusi masalah yang akan diselesaikan, deskripsi
produk dan tunjukkan keunggulan dalam menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan oleh produk sebelumnya.
d) Siapkan apa saja yang akan diklaim.
Setelah kegiatan dari (a) hingga (d) selesai dan siap kemudian lakukan penyusunan dokumen
yang terdiri dari 3 bagian dengan urutan:
1) Deskripsi, yang terdiri dari :
a. Judul
b. Bidang teknik invensi
c. Latar belakang invensi
d. Ringkasan invensi
e. Uraian singkat gambar
f. Uraian lengkap invensi
g. Klaim
2) Abstrak
3) Gambar dengan nomor untuk menunjukkan bagian-bagiannya.
7
9.2 Pengembangan Industri Unggulan Daerah Tingkat-1 (Provinsi)
Hingga tahun 2010 di Indonesia terdapat 25 provinsi yang sudah memiliki peta panduan
untuk pengembangan industri unggulan di daerahnya berdasarkan Perpres No. 29 Tahun 2008
dan Permen untuk masing-masing daerah (Kementrian Perindustrian RI, 2010).
Hampir sebagian besar industri unggulan 25 provinsi di Indonesia adalah industri
pengolahan hasil pertanian, laut, dan mineral atau tambang.
Bahan baku yang berasal dari daerah provinsi setempat sesuai dengan unggulan wilayah.
Dalam satu bahan baku memungkinkan untuk dibuat menjadi satu atau beberapa produk akhir
sehingga menjadi suatu klaster industri di suatu kawasan. Sebagai contoh industri pengolahan
ikan. Bahan baku produk adalah ikan. Jika bahan baku yang berupa ikan tersebut diurai,
maka dalam 1 ikan akan mendapat empat macam bahan baku yang dapat diproses
menggunakan teknologi pengolahan menjadi paling tidak 4 macam produk akhir juga, yaitu
daging ikan, duri dan tulang ikan, sisik ikan dan kepala ikan.
9
BAB III
PENUTUP
C. Saran
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih. Dan menyematkan beberapa ilustrasi atau
gambar agar buku tersebut tidak terlalu membosankan bagi buku pembanding.
10