Anda di halaman 1dari 13

C.

Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Tn.W No. Registrasi : 094294
Umur : 19 tahun Ruangan : Isolasi (A3)
Tabel 3.8
Intervensi Keperawatan
No Rencana tindakan keperawatan
Diagnosa keperawatan Rasional
DX Tujuan Intervensi
1 Ketidak efektifan bersihan jalan nafas Tujuan : 1. Kaji tanda-tanda vital, bunyi nafas. 1.Penurunan bunyi nafas dapat
berhubungan dengan akumulasi sekret yang Setelah dilakukan tindakan menunjukkan atelektasis, ronchi,
berlebihan pada bronkus, yang ditandai perawatan, bersihan jalan mengi, menunjukkan akumulasi
dengan : nafas kembali efektif 2. Beri klien posisi semi fowler. sekret.
Data Subjektif : dalam waktu 3 x 24 jam; 2. Posisi semi fowler membantu
1. Klien mengatakan batuk berdahak. Kriteria hasil : memaksimalkan ekspansi paru
2. Klien mengatakan sesak. Ekspresi wajah tenang, dan menurunkan upaya
3. Klien mengatakan susah tidur rasa batuk dapat berkurang 3. Ajar klien untuk batuk efektif. pernafasan.
Data Objektif : atau hilang, tidak ada suara
1. Suara napas tambahan ronchi. napas tambahan dan tidak 3. Batuk efektif salah satu cara
2. Nampak batuk berdahak. ada mukus keluar dari 4. Ajurkan klien untuk minum air yang baik dan efektif
3. Klien nampak Sesak jalan napas. hangat mengeluarkan dahak.
4. Respirasi 26 x/m
4.Pemasukan cairan hangat
5.  Penatalaksanaan pemberian membantu untuk mengencerkan

66
obat. sekret, membuatnya mudah
dikeluarkan
5. Antibiotik mencegah
bertambahnya infeksi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Tujuan : 1. Observasi jenis makanan dan 1. Untuk mengetahui
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake Setelah dilakukan tindakan frekuensi makan perkembangan status gizi yang
nutrisi inadekuat/anoreksia, yang ditandai keperawatan, klien dapat dikonsumsi oleh klien.
dengan : menunjukan pemenuhan 2. Anjurkan klien untuk makan sedikit 2. Dapat memenuhi kebutuhan
Data Subjektif : kebutuhan nutrisi dalam namun sering, hingga porsi nutrisi.
1. Klien mengatakan merasa mual, dan tidak kurun waktu 3×24jam dihabiskan
ada nafsu makan. Kriteria hasil :  3. Anjurkan klien memilih makanan 3. Merangsang peningkatan nafsu
Data Objektif : Klien memiliki nafsu kesukaannya. makan
1. Nampak batuk berdahak makan, Porsi makan 4. Timbang Berat badan tiap hari dan 4. Untuk mengetahui
2. Nampak ½ porsi makan dihabiskan. dihabiskan, klien tidak auskultasi bising usus. perkembangan berat badan
3. Klien nampak tirah baring lemas, dan BB meningkat. klien dan perencanaan yang
4. BB sebelum sakit 65kg dan saat sakit 50 adekuat.
kg
5. IMT 17,8 (kurus)
6. Tanda-tanda vital :TD 110/70 mmHg,
Nadi 120x/m, pernapasan 26x/m, suhu
37,5oC
3. Risiko penyebaran infeksi. Factor risiko: Tujuan : 1. Kaji potensial penyebaran infeksi 1. Sebagai pemahaman kepada
pemeriksaan laboratorium yang ditandai Setelah dilakukan tindakan melalui droplet udara selama pasien/orang terdekat untuk

67
dengan : perawatan selama 3x24 batuk,bersin, meludah. mencegah infeksi ke orang lain.
Sputum BTA (+) jam, di harapkan tidak 2. Identifikasi orang yang beresiko. 2. Orang-orang yang terpajan perlu
WBC : 12.13 terjadi penyebaran infeksi 3. Anjurkan pasien untuk batuk/bersin program terapi obat untuk
dengan kriteria hasil: mengeluarkan ludah dengan tissue. mencegah penyebaran atau
a.Mengidentifikasi 4. Anjurkan keluarga dan pembesuk terjadinya infeksi.
tindakan untuk untuk memakai masker. 3. Perilaku yang diperlukan untuk
mencegah 5. Tekankan pentingnya tidak mencegah penyebaran infeksi.
penyebaran infeksi. menghentikan terapi obat. 4. Perilaku yang di perlukan untuk
b.Melakukan pola hidup 6. Dorong memilih makanan seimbang. mencegah penyebaran infeksi.
untuk meningkatkan 5. Periode singkat berakhir 2-3 hari
lingkungan yang setelah kemoterapi awal, resiko
aman. penyebaran infeksi berlanjut
sampai 3 bulan.
6. Adanya adanya anoreksia dan
malnutrisi sebelumnya
merendahkan tahanan terhadap
proses infeksi dan mengganggu
penyembuhan.

D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Nama Klien : Tn. W No. Registrasi : 094294

68
Umur : 19 tahun Ruangan : Isolasi
Implementasi hari : 1
Tabel 3.9
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No.
Tanggal Jam Implementasi Keperawatan Paraf Jam Evaluasi Paraf
DX
1 31/08/2019 09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital, bunyi nafas. 14.00 S:
    Hasil : TD 110/70 mmHg, Nadi 120x/m, Klien mengeluh masih batuk
Pernapasan 26x/m, Suhu 37,5 ° C, dan terdengar O:
bunyi ronchi. Klien nampak batuk berdahak dan
09.10 2. Memberi klien posisi semi fowler     terdengar bunyi ronchi.
Hasil : klien dalam posisi semi fowler A:
09.15 3. Mengajarkan klien untuk batuk efektif. Masalah belum teratasi
    Hasil : Klien paham & mau melakukan P:
09.25 4. Menganjurkan klien untuk minum air hangat Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
    Hasil : Klien mengikuti anjuran perawat 1. Mengkaji tanda-tanda vital,
09.30 5. Penatalaksanaan pemberian obat bunyi nafas
2. Memberi posisi semi fowler    
3. Mengajarkan klien untuk batuk efektif
Hasil : 4. Menganjurkan klien untuk minum air
Inj. farmavon. hangat
5. Penatalaksanaan pemberian obat

69
2 31/08/2019 14.00 S:
09.35 Klien mengatakan tidak memiliki nafsu
1. Mengobservasi jenis makanan dan frekuensinya
makan dan mengeluh lemas.
H : Makanan berasal dari Rumah sakit, klien
O:
tidak makan pagi hanya 2 kali/hari, dengan ½
Porsi makan tidak dihabiskan.
porsi dihabiskan.
09.40 Berat Badan 50 kg
2. Menganjurkan klien untuk makan sedikit, sering,
A:
dan porsi dihabiskan
Masalah belum teratasi
H : Klien tidak memiliki nafsu makan, tetapi
P:
klien akan mencoba saran itu.
09.45 Lanjutkan intervensi 1, 2,3 dan 4.
3. Menganjurkan klien memilih makanan
1.Mengobservasi jenis makanan dan
kesukaannya.
frekuensinya
H : Klien suka makan nasi, sayur, ikan parende
2.Menganjurkan klien untuk makan
dan Porsi makanan tidak dihabiskan (1/2 porsi)
10.00 sedikit, sering, dan porsi dihabiskan
4. Menimbang berat badan
4. Menimbang berat badan .
H : BB klien 50 kg.

3. 31/08/2019 10.15 1. Mengkaji potensial penyebaran infeksi melalui 14.00 S:


droplet udara selama batuk, bersin, meludah. a. klien mengatakan batuk berdahak
H : klien sangat berpotensi untuk menyebarkan b. klien mengatakan akan melakukan
kuman tuberculosis. tindakan yang telah di anjurkan
10.20 2. Mengidentifikasi orang yang beresiko. perawat.
H : ibu dan adik klien sangat beresiko tertular O:

70
kuman tuberculosis karena selalu kontak dengan a. klien meminum obat paket OAT
klien. b. klien Nampak batuk di sertai secret
3. Menganjurkan klien untu batuk/bersin kental berwarna putih
10.25 mengeluarkan ludah dengan tissue c. klien Nampak mendemonstrasikan
H : klien mengatakan akan mengikuti anjuran yang di anjurkan perawat dan
perawat. melakukan apa yang
4. Menganjurkan keluarga dan pembesuk untuk A:
10.30 memakai masker. Masalah belum teratasi
H : Keluarga klien mengatakan akan mengikuti P:
anjuran perawat. Lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
5. Menjelaskan pentingnya tidak menghentikan 1. Identifikasi orangyang beresiko.
terapi obat. 2. Anjurkan klien untuk batuk/bersin
H : klien mengerti penjelasan perawat. mengeluarkan ludah dengan tissue.
3. Anjurkan keluarga dan pembesuk untuk
memakai masker.
4. Tekankan pentingnya tidak
menghentikan terapi obat.
5. Dorong memilih makanan seimbang.

Hari Perawatan ke 2

No.
Tanggal Jam Implementasi Keperawatan Paraf Jam Evaluasi Paraf
DX

71
1 01/09/2019 09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital, bunyi nafas. 14.00 S:
    Hasil : TD 110/80 mmHg, Nadi 90x/m, Klien mengeluh batuk pada malam hari
Pernapasan 26x/m, Suhu 37,0 ° C, dan terdengar O:
bunyi ronchi. Klien nampak batuk berdahak dan
09.10 2. Memberi klien posisi semi fowler     terdengar bunyi ronchi.
Hasil : klien dalam posisi semi fowler A:
09.15 3. Mengajarkan klien untuk batuk efektif. Masalah belum teratasi
    Hasil : Klien paham & mau melakukan P:
09.25 4. Menganjurkan klien untuk minum air hangat Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
    Hasil : Klien mengikuti anjuran perawat 1. Mengkaji tanda-tanda vital,
10.30 5. Penatalaksanaan pemberian obat bunyi nafas
Hasil : 2. Memberi posisi semi fowler    
Inj.farmavon 3. Mengajarkan klien untuk batuk efektif
4. Menganjurkan klien untuk minum air
hangat
5. Penatalaksanaan pemberian obat
2 01/09/2019 10.35 1. Mengobservasi jenis makanan dan frekuensinya 14.00 S:
H : Makanan berasal dari Rumah sakit, klien Klien mengatakan tidak memiliki nafsu
tidak makan pagi hanya 2 kali/hari, dengan porsi makan dan mengeluh lemas.
disisakan. O:
10.40 2. Menganjurkan klien untuk makan sedikit, sering, Porsi makan tidak dihabiskan.
dan porsi dihabiskan Berat Badan 50 kg
H : Klien tidak memiliki nafsu makan, tetapi A:

72
Masalah belum teratasi
klien akan mencoba saran itu. P:
10.45 3. Menganjurkan klien memilih makanan Lanjutkan intervensi 1, 2,3 dan 4.
kesukaannya.. 1.Mengobservasi jenis makanan dan
H : Klien suka makan nasi, sayur, ikan parende frekuensinya
dan Porsi makanan tidak dihabiskan (1/2 porsi) 2.Menganjurkan klien untuk makan
10.50 4. Menimbang berat badan sedikit, sering, dan porsi dihabiskan
H : BB klien 50 kg 3. Menimbang berat badan .

3. 01/09/2019 10.55 1. Mengkaji potensial penyebaran infeksi melalui S:


droplet udara selama batuk,bersin, meludah. a. klien mengatakan batuk berdahak
H : klien sangat berpotensi untuk menyebarkan b. Klien mengatakan akan melakukan
kuman tuberculosis. tindakan yang telah di anjurkan oleh
11.00 2. Mengidentifikasi orang yang beresiko. perawat.
H : ibu dan adik klien sangat beresiko tertular O:
kuman tuberculosis karena selalu kontak dengan a. Klien minum obat paket OAT
klien. b. Klien Nampak batuk di sertai secret
11.05 3. Memberikan menganjurkan klien untuk kental warna putih
batuk/bersin mengeluarkan ludah dengan tissue. c. Klien nampak mendemonstrasikan
H : Klien dan keluarga mulai mengerti dengan yang di anjurkan perawat dan
penyakit yang dialami klien. melakukan apa yang di anjurkan.
11.15 4. Menganjurkan keluarga dan pembesuk untuk A:
memakai masker. Masalah belum teratasi

73
H : keluarga klien mengatakan akan mengikuti P:
anjuran perawat. Lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
5. Menjelaskan pentingnya tidak menghentikan 1. Identifikasi orang yang beresiko
11.20 terapi obat. 2. Anjurkan klien untuk bersin/batuk
H : klien mengerti penjelasan perawat. mengeluarkan ludah dengan tissue.
3. Anjurkan keluarga dan pembesuk
untuk memakai masker.
4. Tekankan pentingnya tidak
menghentikan terapi obat.
5. Dorong memilih makanan seimbang.

Hari Perawatan ke 3

No.
Tanggal Jam Implementasi Keperawatan Paraf Jam Evaluasi Paraf
DX
1 02/09/2019 09.00 1. Mengkaji tanda-tanda vital, bunyi nafas. 14.00 S:

74
    Hasil : TD 110/70 mmHg, Nadi 92x/m, Klien mengeluh batuk berdahak
Pernapasan 24x/m, Suhu 37 ° C, dan terdengar O:
bunyi ronchi. Klien nampak batuk berdahak dan
2. Memberi klien posisi semi fowler     terdengar bunyi ronchi.

09.10 Hasil : klien dalam posisi semi fowler A:


3. Mengajarkan klien untuk batuk efektif. Masalah belum teratasi

09.15     Hasil : Klien paham & mau melakukan P:


4. Menganjurkan klien untuk minum air hangat Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5

09.25     Hasil : Klien mengikuti anjuran perawat 1. Mengkaji tanda-tanda vital,


5. Penatalaksanaan pemberian obat bunyi nafas

10.30 Hasil : 2. Memberi posisi semi fowler    


Inj.farmavon 3. Mengajarkan klien untuk batuk efektif
4. Menganjurkan klien untuk minum air
hangat
5. Penatalaksanaan pemberian obat
2 02/09/2019 10.35 1. Mengobservasi jenis makanan dan frekuensinya 14.00 S:
H : Makanan berasal dari Rumah sakit, klien Klien mengatakan sudah memiliki nafsu
tidak makan pagi hanya 2 kali/hari, dengan makan dan badan lemas.
porsi disisakan. O:
10.40 2. Menganjurkan klien untuk makan sedikit, sering, Porsi makan sudah mulai dihabiskan.
dan porsi dihabiskan. Berat Badan 50 kg
H : Klien sudah memiliki nafsu makan, porsi A:
sudah mulai dihabiskan. Masalah belum teratasi

75
P :Lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
10.45 3. Menganjurkan klien memilih makanan 1.Mengobservasi jenis makanan dan
kesukaannya. frekuensinya
H : Klien suka makan nasi, sayur, ikan dan Porsi 2.Menganjurkan klien untuk makan
makanan dihabiskan (1 porsi) sedikit, sering, dan porsi dihabiskan
10.50 4. Menimbang berat badan 4. Menimbang berat badan
H : BB klien 50 kg

3. 02/09/2019 10.55 1. Mengkaji potensial penyebaran infeksi melalui 14.00 S:


droplet udara selama batuk, bersin, meludah. a. klien mengatakan batuk berdahak
H : klien sangat berpotensi untuk menyebarkan b. Klien mengatakan akan melakukan
kuman tuberculosis. tindakan yang telah di anjurkan oleh
11.00 2. Mengidentifikasi orang yang beresiko. perawat.
H : ibu dan adik klien sangat beresiko tertular O:
kuman tuberculosis karena selalu kontak dengan a. Klien minum obat paket OAT
pasien. b. Klien Nampak batuk di sertai secret
11.05 3. Menganjurkan klien untuk batuk/bersin kental warna putih
mengeluarkan ludah dengan tissue c. Klien nampak mendemonstrasikan
H : klien mengatakan akan mengikuti anjuran yang di anjurkan perawat dan
perawat. melakukan apa yang di anjurkan.
11.15 4. Menganjurkan keluarga dan pembesuk untuk A:
memakai masker. Masalah belum teratasi
H : Keluarga klien mengatakan akan mengikuti P:

76
anjuran perawat. Lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
5. Menjelaskan pentingnya tidak menghentikan 1. Identifikasi orang yang beresiko
11.20 terapi obat. 2. Anjurkan klien untuk bersin/batuk
H : klien mengerti penjelasan perawat. mengeluarkan ludah dengan tissue.
3. Anjurkan keluarga dan pembesuk untuk
memakai masker.
4. Tekankan pentingnya tidak
menghentikan terapi obat.
5. Dorong memilih makanan seimbang.

77
78

Anda mungkin juga menyukai