Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN

GERONTIK II
ASKEP LANSIA DENGAN
PENYAKIT DEGENERATIF
( HIPERTENSI )
Dosen Pengampu : Ns. Bachtiar Safrudin., M.Kep.,Sp.Kom
Kelompok 1 :
• Abdul Hair 17111024110001
• Almarida Nur Afiffa 17111024110012
• Besse Nur Aisiah 17111024110023
• Dwi Rahayu 17111024110035
• Juwita 17111024110052
• Monica Melinia.F 17111024110063
• M. Rusman Fadilah 17111024110073
• Nur Hasanah 17111024110084
• Riska Noviani 17111024110101
• Sonia Wilan Oktaviani 17111024110112
1. Identitas klien
▪ Nama : Ny. K

▪ Umur : 77 Tahun

▪ Alamat : Sidohulur, Godean, Sleman,Yogyakarta


▪ Pendidikan : SD
ASUHAN ▪ Tgl masuk panti werdha : 04 Februari 2018
KEPERAWATAN ▪ Jenis kelamin : Perempuan

GERONTIK ▪ Suku : Jawa

▪ Agama : Islam

▪ Status perkawinan : menikah

▪ Tanggal pengkajian : Senin, 12 Oktober 2020


3. Riwayat kesehatan dahulu
a. Penyakit : Masa kanak-kanak Ny. K tidak pernah dirawat di rumah
sakit dan jika sakit panas hanya di rawat jalan, dan pada masa tua
pasien mengalami tekanan darah tinggi sejak usia 55 tahun, dan
pernah mengalami tetanus pada usia 67 tahun.
b. Alergi : Ny. K mengatakan alergi dengan udang, jika makan udang
seluruh badannya gatal-gatal seperti biduran.
c. Kebiasaan : Ny. K tidak merokok, tidak minum kopi, dan tidak
minum alcohol.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. K mengatakan bahwa ada anggota
keluarganya yang mempunyai sakit hipertensi
atau darah tinggi dan strok yaitu adiknya yang
bungsu.
Tinjauan sistem
• Keadaan umum : Composmentis (E4V5M6).
• Integumen : Kulit terlihat keriput warna kulit sawo matang.
• Kepala : Bentuk bulat, distribusi rambut merata, warna hitam keputihan.
• Mata : Simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva tidak Anemis.
• Telinga : Simetris,Tampak bersih, pendengaran baik, tidak ada benjolan, tidak cairan yang
keluar.
• Mulut & tenggorokan : Mulut bersih, gigi sudah banyak yang tanggal tersisa tinggal 4 buah, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
• Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
• Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan.
• Sistem pernafasan : Pernafasan normal, tidak ada masalah
• Sistem kardiovaskuler : TD 150/80 mmHg
• Sistem gastrointestinal : Tidak ada masalah, terdengar suara bising usus, makan 3x sehari hanya bisa
menghabiskan 1 porsi, BAB 1x sehari.
• Sistem perkemihan : BAK lancar 6x sehari, tidak ada inkontinensia urin.
5. Pengkajian Psikososial dan spritual
a. Psikososial : Kemampuan bersosialisasi saat ini baik
kadang saling ngobrol dengan teman satu
kamarnya dan penghuni wisma lain.
b. Masalah emosional : Klien mengatakan mengalami
susah tidur, gelisah, tetapi tidak banyak pikiran.
c. Spiritual : Klien beragama islam dan melakukan
sholat lima waktu sehari di panti. Klien mengikuti
kegiatan keagamaan yang dilakukan di panti.
ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1 Ds: Nyeri Gangguan pola tidur
1. Klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
2. Klien mengatakan sering terbangun pada malam hari jika ingin BAK sampai 3 kali.
3. Klien mengatakan susah tidur pada siang hari.
4. Klien mengatakan mengalami susah tidur, gelisah, tetapi tidak banyak pikiran.

Do :

1. TD 150/80 mmHg
2. N: 80x/menit

2. Ds : Peningkatan Tekanan Nyeri akut


Vascular Selebral
1. Ny. K mengatakan sering pusing
2. Ny. K mengatakan nyeri hilang timbul skala 5 di bagian tegkuk dan kepala

Do :

1. Wajah klien tampak meringis saat menahan nyeri.


2. TD : 150/80 mmHg
3. N : 80x/menit

3. Ds: Kekuatan otot Resiko jatuh


1. Klien mengatakan kakinya terkadang gemetar saat berjalan. menurun

Do:
1. Pada saat diminta berdiri dan mengangkat satu kaki klien hanya melakukan
sebentar dan kembali duduk.
2. TD : 150/80 mmHg
3. N : 80x/menit
Prioritas Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Peningkatan Tekanan
Vascular Selebral
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Nyeri
3. Risiko Jatuh berhubungan dengan Kekuatan Otot
Menurun
No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Nyeri Akut b.d Peningkatan Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Tekanan Vascular Selebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
selama 3 x 24 jam masalah nyeri akut dapat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
teratasi dengan kriteria hasil: 1.2 Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri dari (2) menjadi (4) 1.3 Identifikasi respons nyeri non verbal
2. Meringis dari (3) menjadi (5) 1.4 Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
3. Gelisah dari (3) menjadi (5) mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
Keterangan : akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
1.Meningkat pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing,
2.Cukup meningkat kompres hangat/dingin, terapi bermain)
3.Sedang 1.5 Jelaskan strategi meredakan nyeri
4.Cukup menurun Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk
5.Menurun mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
2. Gangguan Pola Tidur b.d Nyeri Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur (I. 05174)
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1. Identifikasi pola tidur pasien
selama 3 x 24 jam diharapkan masalah pola tidur pada 2. Identifikasi faktor penggangu tidur ( fisik/ psikologis)
pasien dapat membaik dengan kriteria hasil : 3.Lakukan prosedur untuk mengingkatkan kenyamana seperti
1. Keluhan sulit tidur dari skala menurun (1) menjadi terapi pijat
membaik sedang (3) 4.Anjurkan menghindari makanan / minuman yang
2.Keluhan sering terjaga dari skala cukup menurun (2) mengganggu tidur
menjadi membaik cukup meningkat (4) 5.Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat tidur pada
3.Keluhan tidak puas tidur dari skala menurun (1) pasien
menjadi membaik sedang (3)
4. Keluhan pola tidur berubah dari skala cukup
menurun (2) menjadi membaik cukup meningkat (4)
5.Keluhan istirahat tidak cukup dari skala menurun (1)
menjadi membaik sedang (3)
Keterangan hasil :
1. Menurun
2. Cukup Menurun
3. Sedang
4. Cukup Meningkat
5. Meningkat
3. Risiko Jatuh berhubungan dengan Koordinasi Gerakan (L.05041) Pencegahan Jatuh (I.14540)
Kekuatan Otot Menurun Setelah di lakukan tindakan asuhan 3.1 Identifikasi faktor risiko jatuh ( mis. Usia> 65
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tahun, penurunan tingkat kesadaran defisit
koordinasi gerakan pada pasien dapat kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan
meningkat dengan kriteria hasil : keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati )
Koordinasi gerakan : 3.2 Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
1.Kekuatan otot dari skala (1) menurun 3.3 Gunakan alat bantu jalan
menjadi skala (3) sedang ( mis. Kursi roda, walker )
2.Kontrol gerakan dari skala (2) cukup 3.4 Ajurkan berkonsentrasi untuk menjaga
menurun menjadi skala (4) cukup meningkat keseimbangan tubuh
3.Keseimbangan gerakan dari skala (1) 3.5 Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk
menjadi skala (4) cukup meningkat meningkatkan keseimbangan saat berdiri.
Keterangan hasil:
1.Menurun
2.Cukup menurun
3.Sedang
4.Cukup meningkat
5.Meningkat
Implementasi
No. Hari,Tanggal Jam Implementasi Evaluasi TTD

1. Selasa,13 Oktober 2020 10.00 1.1 Melakukan PQRST S :-


O: P = hipertensi
Q =berat
R = di bagian tegkuk dan kepala
S =5
T =hilang timbul

2.1 Mengidentifikasi pola tidur pasien S :Pasien mengatakan mengalami susah tidur, gelisah, tetapi tidak banyak
10.10 pikiran.
O:pasien terlihat gelisah

S:-
10.20 3.1 Mengidentifikasi faktor risiko jatuh ( mis.
Usia> 65 tahun, penurunan tingkat kesadaran O: Pada saat diminta berdiri dan mengangkat satu kaki klien hanya
defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan melakukan sebentar dan kembali duduk
keseimbangan, gangguan penglihatan,
neuropati )

10.30
S : pasien mengatakan sulit tidur karena merasa nyeri di bagian kepala
2.2 Mengidentifikasi faktor penggangu tidur ( O: pasie terlihat mengantuk
11.35 fisik/ psikologis)
S :pasien mengatakan mengerti
11.40 1.5 Menjelaskan strategi meredakan nyeri O: pasien terlihat mengerti

3.2 Meorientasikan ruangan pada pasien dan S : pasien dan keluarga mengatakan sudah paham apa yang disampaikan
keluarga O: pasien dan keluarga terlihat mengerti
13.00

1.7 Mengkolaborasikan pemberian analgesik, S :-


jika perlu O : pasien terlihat lebih baik
2 Rabu,14 Oktober 2020 10.00 1.2 Mengidentifikasi skala nyeri S : pasein mengatakan skala nyeri masih 5
O: skala nyeri 5

2.1 Mengidentifikasi pola tidur pasien S :Pasien mengatakan mengalami susah tidur, gelisah, tetapi tidak
banyak pikiran.
O:pasien terlihat gelisah

1.4 Memberikan Teknik nonfarmakologis S : saat diberikan terapi music pasien mengatakan merasa lebih baik
10.10
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, O: pasien terlihat lebih tenang
hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)

11.00 2.4 Menganjurkan menghindari makanan / S :pasien mengatakan mengerti apa yang disampaikan
minuman yang mengganggu tidur O: pasien terlihat mengerti

11.20 2.5 Mengkolaborasikan dengan dokter S : -


pemberian obat tidur pada pasien O: pasien terlihat lebih baik

11.40 3.4 Menganjurkan berkonsentrasi untuk S : pasien mengatakan mengerti apa yang di sampaikan
menjaga keseimbangan tubuh O: pasien terlihat mengerti

13.00 1.7 Mengkolaborasi pemberian analgesik, jika S :-


perlu O : pasien terlihat lebih baik
3. Kamis,15 10.00 1.2 Mengidentifikasi skala S: pasien mengatakan skalanyeri berkurang menjadi 3
O: skala nyeri 3
Oktober 2020 nyeri

S :Pasienmengatakan sudah tidak mengalami


susah tidur, tidak gelisah dan tidak banyak
2.1 Mengidentifikasi pola pikiran.
10.20
tidur pasien O:pasien tidak terlihat gelisah

10.40 1.6 Mengajarkan Teknik S : pasien mengatakan mengerti apa yang di


nonfarmakologis untuk sampaikan
mengurangi rasa nyeri O: pasien terlihat mengerti

3.5 Menganjurkan S : pasien mengtakan paham apa yan diajarkan


11.20
melebarkan jarak kedua kaki O: pasien bisa mengikuti apa yang disuruh
untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri.

13.00 1.7 Mengkolaborasikan S :-


pemberian analgesik, jika O : pasien terlihat lebih baik
perlu
Evaluasi
Jam dan tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Selasa, 13 oktober 2020 DX I S = Px mengatakan nyeri
(Jam 14.30) O=
P : Pasien mengatakan
nyeri
Q : Nyeri tekan
R : Bagian tengkuk dan
kepala
S : Skala 5
T : Hilang timbul
A = Masalah belum
teratasi
P = Lanjutkan intervensi
1.2 , 1.4 , 1.6 , 1.7
DX II S = Px mengatakan sulit
tidur dikarenakan nyeri
O = Px terlihat gelisah
A = Masalah belum
teratasi
P = Lanjutkan Intervensi
2.1 , 2.4 , 2.5
DX III S = Px mengatakan kakinya
bergetar saat berjalan
O = Kaki pasien terlihat
gemetar saat ia berdiri
A = Masalah belum
teratasi
P = Lanjutkan intervensi
3.4 , 3.5
Rabu, 14 Oktoner 2020 (Jam DX I S = Px mengatakan nyeri
14.30) O=
P : Px mengatakan nyeri
Q : Nyeri tekan
R : Dibagian tengkuk dan
kepala
S : Skala 5
T : Hilang timbul
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan Intervensi 1.2
1.7
DX II S = Px mengatakan sekarang
ia bisa tidur dengan mudah
dari pada sebelumnya
O = Px terlihat lebih tenang
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi 2.1
DX III P = Px mengatakan jika ia
berdiri atau berjalan kakinya
gemetaran, ia berhenti lalu
istirahat sejenak
O = Px terlihat memahami apa
yanh sudah diajarkan oleh
perawat
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi 3.5

Kamis , 15 Oktober 2020 (Jam DX I S = Px mengatakan nyeri


14.30) O=
P : Px mengatakan nyeri
Q : Nyeri tekan
R : Bagian tengkuk dan kepala
S : Skala 2
T : Hilang timbul
A = Masalah teratas
P = Hentikan Intervensi
DX II S = Px mengatakan
sekarang ia sudah tidak
susah untuk memulai tidur
O = px terlihat tidak
gelisah
A = Masalah teratasi
P = Hentikan intervensi

DX III S = Px mengatakan ia
dapat mengatasi jika
kakinya gemeteran saat
berdiri dan berjalan
O = Px terlihat tidak
gelisah dam tenang
A = Masalah teratasi
P = Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai