GERONTIK II
ASKEP LANSIA DENGAN
PENYAKIT DEGENERATIF
( HIPERTENSI )
Dosen Pengampu : Ns. Bachtiar Safrudin., M.Kep.,Sp.Kom
Kelompok 1 :
• Abdul Hair 17111024110001
• Almarida Nur Afiffa 17111024110012
• Besse Nur Aisiah 17111024110023
• Dwi Rahayu 17111024110035
• Juwita 17111024110052
• Monica Melinia.F 17111024110063
• M. Rusman Fadilah 17111024110073
• Nur Hasanah 17111024110084
• Riska Noviani 17111024110101
• Sonia Wilan Oktaviani 17111024110112
1. Identitas klien
▪ Nama : Ny. K
▪ Umur : 77 Tahun
▪ Agama : Islam
Do :
1. TD 150/80 mmHg
2. N: 80x/menit
Do :
Do:
1. Pada saat diminta berdiri dan mengangkat satu kaki klien hanya melakukan
sebentar dan kembali duduk.
2. TD : 150/80 mmHg
3. N : 80x/menit
Prioritas Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Peningkatan Tekanan
Vascular Selebral
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Nyeri
3. Risiko Jatuh berhubungan dengan Kekuatan Otot
Menurun
No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Nyeri Akut b.d Peningkatan Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Tekanan Vascular Selebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
selama 3 x 24 jam masalah nyeri akut dapat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
teratasi dengan kriteria hasil: 1.2 Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri dari (2) menjadi (4) 1.3 Identifikasi respons nyeri non verbal
2. Meringis dari (3) menjadi (5) 1.4 Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
3. Gelisah dari (3) menjadi (5) mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
Keterangan : akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
1.Meningkat pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing,
2.Cukup meningkat kompres hangat/dingin, terapi bermain)
3.Sedang 1.5 Jelaskan strategi meredakan nyeri
4.Cukup menurun Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk
5.Menurun mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
2. Gangguan Pola Tidur b.d Nyeri Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur (I. 05174)
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1. Identifikasi pola tidur pasien
selama 3 x 24 jam diharapkan masalah pola tidur pada 2. Identifikasi faktor penggangu tidur ( fisik/ psikologis)
pasien dapat membaik dengan kriteria hasil : 3.Lakukan prosedur untuk mengingkatkan kenyamana seperti
1. Keluhan sulit tidur dari skala menurun (1) menjadi terapi pijat
membaik sedang (3) 4.Anjurkan menghindari makanan / minuman yang
2.Keluhan sering terjaga dari skala cukup menurun (2) mengganggu tidur
menjadi membaik cukup meningkat (4) 5.Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat tidur pada
3.Keluhan tidak puas tidur dari skala menurun (1) pasien
menjadi membaik sedang (3)
4. Keluhan pola tidur berubah dari skala cukup
menurun (2) menjadi membaik cukup meningkat (4)
5.Keluhan istirahat tidak cukup dari skala menurun (1)
menjadi membaik sedang (3)
Keterangan hasil :
1. Menurun
2. Cukup Menurun
3. Sedang
4. Cukup Meningkat
5. Meningkat
3. Risiko Jatuh berhubungan dengan Koordinasi Gerakan (L.05041) Pencegahan Jatuh (I.14540)
Kekuatan Otot Menurun Setelah di lakukan tindakan asuhan 3.1 Identifikasi faktor risiko jatuh ( mis. Usia> 65
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tahun, penurunan tingkat kesadaran defisit
koordinasi gerakan pada pasien dapat kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan
meningkat dengan kriteria hasil : keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati )
Koordinasi gerakan : 3.2 Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
1.Kekuatan otot dari skala (1) menurun 3.3 Gunakan alat bantu jalan
menjadi skala (3) sedang ( mis. Kursi roda, walker )
2.Kontrol gerakan dari skala (2) cukup 3.4 Ajurkan berkonsentrasi untuk menjaga
menurun menjadi skala (4) cukup meningkat keseimbangan tubuh
3.Keseimbangan gerakan dari skala (1) 3.5 Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk
menjadi skala (4) cukup meningkat meningkatkan keseimbangan saat berdiri.
Keterangan hasil:
1.Menurun
2.Cukup menurun
3.Sedang
4.Cukup meningkat
5.Meningkat
Implementasi
No. Hari,Tanggal Jam Implementasi Evaluasi TTD
2.1 Mengidentifikasi pola tidur pasien S :Pasien mengatakan mengalami susah tidur, gelisah, tetapi tidak banyak
10.10 pikiran.
O:pasien terlihat gelisah
S:-
10.20 3.1 Mengidentifikasi faktor risiko jatuh ( mis.
Usia> 65 tahun, penurunan tingkat kesadaran O: Pada saat diminta berdiri dan mengangkat satu kaki klien hanya
defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan melakukan sebentar dan kembali duduk
keseimbangan, gangguan penglihatan,
neuropati )
10.30
S : pasien mengatakan sulit tidur karena merasa nyeri di bagian kepala
2.2 Mengidentifikasi faktor penggangu tidur ( O: pasie terlihat mengantuk
11.35 fisik/ psikologis)
S :pasien mengatakan mengerti
11.40 1.5 Menjelaskan strategi meredakan nyeri O: pasien terlihat mengerti
3.2 Meorientasikan ruangan pada pasien dan S : pasien dan keluarga mengatakan sudah paham apa yang disampaikan
keluarga O: pasien dan keluarga terlihat mengerti
13.00
2.1 Mengidentifikasi pola tidur pasien S :Pasien mengatakan mengalami susah tidur, gelisah, tetapi tidak
banyak pikiran.
O:pasien terlihat gelisah
1.4 Memberikan Teknik nonfarmakologis S : saat diberikan terapi music pasien mengatakan merasa lebih baik
10.10
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, O: pasien terlihat lebih tenang
hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
11.00 2.4 Menganjurkan menghindari makanan / S :pasien mengatakan mengerti apa yang disampaikan
minuman yang mengganggu tidur O: pasien terlihat mengerti
11.40 3.4 Menganjurkan berkonsentrasi untuk S : pasien mengatakan mengerti apa yang di sampaikan
menjaga keseimbangan tubuh O: pasien terlihat mengerti
DX III S = Px mengatakan ia
dapat mengatasi jika
kakinya gemeteran saat
berdiri dan berjalan
O = Px terlihat tidak
gelisah dam tenang
A = Masalah teratasi
P = Hentikan Intervensi