ProfesiNers Kelas A
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV (Human Imunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya
kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Imuno Deficiency Sydrome)
adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan
tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Depkes,2014).
Kemenkes (2018) bagian pencegahan dan pengendalian penyakit (P2)
menjelaskan bahwa jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2017 mengalami kenaikan tiap tahunnya. Jumlah
kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan tahun 2017 sebanyak
280.623. Jumlah AIDS yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2017 relatif stabil setiap tahunnya. Presentase kumulatif AIDS tertinggi pada
kelompok umur 20-29 tahun (32,5%), kemudian diikuti kelompok umur 30-
39tahun (30,7%), 40-49 tahun (12,9%), 50-59 tahun (4,7%), dan 15-19 tahun
(3,2). Presentase AIDS pada laki-laki sebanyak 57% dan perempuan 33%.
Sementara itu 20% tidak melaporkan jenis kelamin.
Virus HIV tidak menyebabkan kematian secara langsung pada
penderitanya, akan tetapi adanya penurunan imunitas tubuh yang
mengakibatkan mudah terserangnya infeksi oportunistik bagi penderitanya
(Fauci & Lane, 2012; WHO, 2014). Penyakit HIV yang semula bersifat akut
dan memastikan berubah menjadi penyakit kronis yang bisa dikelola.Namun
demikian, hidup dengan penyakit kronis menyisakan persoalan-persoalan lain
yang memerlukan penyesuaian-penyesuaian baik secara fisik, psikologis,
sosial, dan spiritual (Lindayani &Maryam, 2017).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Psikologis
Respon adaptasi psikologis terhadap stresor menurut Potter & Perry
(2005) dalam Nursalam dkk (2014) menguraikan lima tahap reaksi emosi
seseorang terhadap stresor yakni, pengingkaran, marah, tawa menawa, depresi
dan menerima.
C.Aspek kultural
D.Aspek Spiritual
1. Ketabahan Hati
Karakteristik seseorang didasarkan pada keteguhan dan ketabahan
hati dalam menghadapi cobaan. Individu yang mempunyai kepribadian
yang kuat, akan tabah dalam menghadapi setiap cobaan. Individu tersebut
biasa mempunyai keteguhan hati dalam menentukan kehidupannya.
Ketabahan hati sangat dianjurkan kepada pasien HIV. Perawat dapat
menguatkan diri pasien dengan memberikan contoh nyata dan atau
mengutip kitab suci atau pendapat orang bijak. Bahwa Tuhan tidak akan
memberikan cobaan kepada UmatNYA, Melebihi kemampuannya (Al.
Baqarah,286). Pasien harus diyakinkan bahwa semua cobaan yang
diberikan pasti mengandung hikmah, yang sangat penting dalam
kehidupannya.
2. Pandai mengambil Hikmah
Peran perawat dalam hal ini adalah mengingatkan dan mengajarkan
pada pasien untuk selalu berpikiran positif terhadap semua cobaan yang
dialaminya. Dibalik semua cobaan yang dialami pasien , pasti ada maksud
dari sang pencipta. Pasien harus difasilitasi untuk lebih mendekatkan diri
kepada sang pencipta dengan jalan melakukan ibadah secara terus
menerus. Sehingga pasien diharapkan memperoleh suatu ketenangan
selama sakit.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/39352939/ASPEK_PSIKO_SOSIO_DAN_KULTURAL
_HIV_AIDS