PAYUDARA limfe.
----------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection 2002 Payudara diperdarahi oleh cabang :
• a. mammaria interna mendarahi tepi medial
• a. thorakalis lateralis(mamaria eksterna) mendarahi bagian lateral
Embriologi • a. thorako-akromialis mendarahi bagian dalam
Payudara merupakan modifikasi kelenjar keringat berasal dari ektoderm, sedang • a. thorako-dorsalis mendarahi m. Latissimus dorsi & m.seratus magnus
lemak dan elemen fibreusnya berasal dari mesoderm. Payudara tumbuh mulai
dengan penebalan “ milk ridge(line) “ sejak intrauterin bulan ke 2, dan terbentang Sistem pembuluh vena meliputi v. interkostalis dari spasium interkostal kedua
dari aksilla sampai inguinal. Sebagian besar menghilang tetapi di daerah pektoral sampai keenam untuk memasuki v. vertebralis di posterior. Vena interkostalis juga
yang tinggal, tempat dimana payudara normal berada. Bila terjadi persisten bisa memasuki v. azygos yang bermuara ke dalam v. cava superior. V. aksilaris
sepanjang linea tersebut akan terjadi payudara lebih sepasang atau polymastia atau menerima darah dari bagian superior dan lateral payudara. Aliran vena mengikuti
polythelia. Pada tempat tersebut ektoderm akan proliferasi dan pada akhir sistem arteri ( Skandalakis et al, 1995 ; Sabiston , 1995 ).
kehidupan foetal akan terbentuk “ mammaria pit “ (celah payudara). Sebelum lahir
pit membentuk konversi kedalam dan sedikit menonjol. Pada pertumbuhan Aliran Lymphe
selanjutnya akan dipengaruhi oleh hormon dari pituitary dan ovarium. Kulit payudara
Kelainan Congenital - bagian atas mengalir ke lnn supraclavicula
• Tidak ada payudara = amastia - bagian medial (dalam) mengalir ke lnn mammaria interna
• Polymasthia = terjadi banyak payudara sepanjang linea mammaria - bagian lateral (luar) mengalir ke lnn pektoralis
• Athelia = tak terbentuk papilla Papilla dan areola mengalir ke plexus subareola dari Sappay
• Polythelia = banyak papilla Jaringan payudara mengalir ke plexus pectoralis
• Retraksi papilla congenital harus dibedakan dengan kejadian yang dipandang
sebagai satu dari Carcinoma payudara Aliran limfe melalui bebrapa kelompok kelenjar limfe. Ada 6 kelompok kelenjar
limfe, yaitu :
1. Mammaria eksterna ( level I )
Anatomi Sejajar a. thoracica lateralis dari kosta VI sampai v. aksilaris dan menempati
Payudara terletak dari costa 2 sampai costa 6 , batas medial sternum sedang lateral tepi m. pektoralis mayor dan ruang aksilaris media.
sampai ke linea axillaris anterior. Jaringan payudara meluas dari clavicula di garis 2. Subskapularis ( level I )
tengahnya sampai costa 8 ke linea axillaris posterior, yang dikenal sebagai daerah Dekat cabang vasa thorakodorsalis dari vasa subskapularis, terbentang dari v.
Disseksi mastektomi radikal. Sebagai tambahan axillary tail (Spence tail) meluas aksilaris sampai dinding thorak lateral.
dari tepi atas dan luar supero-lateral menutup m. pectoralis mayor. Lymphonodi 3. Vena Aksilaris ( level I )
axilla erat hubungannya dengan axillary tail tersebut. Merupakan kelompok terbesar kedua, terletak kaudal dan ventral dari bagian
Payudara terdiri dari komponen muskulokutis dan lemak. Payudara menempati lateral v. aksilaris.
bagian tubuh antara iga ke-3 sampai iga ke-7 serta terbentang dari linea parasternalis 4. Interpektoralis / Rotter’s ( level II )
sampai linea aksilaris anterior atau media. Bagian mesenkima payudara terutama Terletak antara m. pektoralis mayor dan m. pektoralis minor, sering tunggal,
menempati fascia pectoralis dan musculus serratus anterior. Pada umumnya jaringan merupakan kelompok terkecil, sering tidak ketemu keculi m. pektorlis mayor
payudara akan meluas ke dalam lipatan ruang aksila yang sering dikenal sebagai dipotong.
axillary tail of Spence. Antara fascia superfisialis dan profundus ( fascia pektoralis ) 5. Central ( level II )
terdapat ruang submamaria yang kaya akan kelenjar limfe. Pada bagian profunda Terletak sentral antara linea aksilaris anterior dan posterior serta menempati
areola mamma terdapat lemak bebas yang didalamnya terdapat ductus lactiferus posisi superfisial di bawah kulit dan fascia medioaksila, sehingga mudah teraba
yang melebar membentuk sinus. Di dalam sinus ini ASI disimpan. Ligamentum pada pemeriksaan palpasi, tertanam dalam lemak aksila.
suspensorium dari Cooper membentuk septa fibrosa yang kuat yang menyokong 6. Subskapularis / Apikal ( level III )
parenkim payudara dan terbentang dari fascia pektoralis profunda ke lapisan fascia Merupakan kelompok terbesar, terletak paling medial , kaudal dan ventral dari
superfisialis di dalam dermis. Invasi kanker payudara ke ligamentum tersebut bagian medial v. aksilaris setinggi ligamentum Halsted .
menimbulkan kontraksi yang menyebabkan gambaran retraksi pada papilla mamma.
Aliran dari payudara :
• Dari pleksus utama pektoral kedalam lnn pektoralis, dan dari pektoral ke lnn Gynekomastia
apikal. Beberapa jalan langsung kedalam apikal. ---------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection
Kuadaran atas luar limfe terutama mengalir ke apikal kemudian ke lnn apikal 2002
sentral
Kuadran atas dalam mengalir ke lnn mamaria interna Adalah pembesaran payudara pada pria, biasanya unilateral atau bilateral.
Kuadran bawah luar aliran limfe ke lnn sentralis langsung atau melewati lnn Kebanyakan Idiopatik.
pektoralis Palsu / false - tak ada ductus/acini, akibat deposisi lemak
Kuadran bawah dalam mengalir ke lnn mamaria interna mungkin tersebar ke Sungguh/ true - ada proliferasi ductus & acini
part of Gerota, kemungkinan melibatkan payudara sebelah kuadran dalam
Etiologi :
• Melalui lubang-lubang di linea Alba, limfe dapat berhubungan dengan aliran • Idiopatik biasanya unilateral
limfe peritoneal dan separo bagian atas abdomen. Ini yang dapat menerangkan • Inbalance hormon terganggu defisiensi hormon estrogen atau testosteron
mengapa ada implantasi ke hepar dan transcoelomic • Penyakit hepar
• Aliran dari kuadran medial terutama ke lnn mamaria interna dan mediastinum • Gangguan “X” kromosom misal sindrom Kline-Felter
• Lnn deltopektoralis menerima sedikit aliran dari kuadran atas • Teratoma testis
• Aliran subskapula dan posterior menerima limfe dari aksila tail
Penerita datang kedokter biasanya alasan kosmetik atau terasa sakit bila tergeser
pakaian .
Penanganan :
Subcutaneus Mastectomy
Incisis sepanjang lipat toracomammaria (lateral) Incisi Gallard Thomas
Abcess Payudara
---------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection
2002
Jika terdapat pus Antibiotika tidak diperlukan karena terjadi antibioma. Di Cyste dari Payudara
incisi & drainage serta antibiotika 1. Cyste dari mastitis kronis atau Fibrokistik.
2. Galactocele
Retromammaria
Pus terkumpul di belakang payudara atau bahkan di belakang facia profunda.
Kadang pus banyak mendorong payudara ke depan. Ini disebabkan oleh:
Fibrocystik / Cyste mastopathia
----------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection 2002
Perluasan ke belakang dari abcess retromammaria
Suppurasi hematogen di dinding dada
Penyakit payudara ini dulu dianggapan sebagai kelainan yg sangat biasa mengenai
Perluasan dari abcess dingin, setelah caries costa atau vertebra atau suatu
payudara wanita, diperkirakan 10% dari wanita. Dari penelitian lebih dari 50%
empyema
wanita yg tidak mempunyai keluhan dalam hidupnya terdapat fibrocystik ini.
Berdasarkan ini perkiraan mungkin ini sebagai variasi physiologis, yg mencapai
Terapi : maximum selama periode reproduksi lanjut, dan tetap ada pada periode
Excisi ruang abcess dan drainage. postmenopause. Beberapa perubahan dari “penyakit” fibrocystik disertai dengan
Untuk fistula ASI tractus dibiarkan terbuka dan dibiarkan menyembuh kenaikan resiko menderita Carcinoma. Maka hal itu penting tidak menggunakan
dengan granulasi diagnosis “penyakit “ fibrocystic. Lebih baik dengan “perubahan” fibrocyastik.
Penyakit ini biasanya terdapat pada wanita membujang, wanita tak punya anak atau
Pathologi wanita banyak anak yang tidak menyusui anak.
• Stadium cellulitis atau mastitis
Terlihat tanda radang (merah, bengkak, sakit, panas dsb). Dengan antibiotika Etiologi:
dapat menolong Perubahan fibrocystik pada payudara dikira dari respon payudara pada perubahan
cyclus dalam kadar hormone sex wanita, terutama estrogen. Telah dikenal bahwa
abnormalitas endocrine tidak konstan pada wanita. Kontrasepsi peroral tidak gambaran dari carcinoma intraductal membawa 1,5 - 2 kali lipat resiko untuk
meningkatkan insidensi terjadinya fibrocystik. menjadi carcinoma.
Patologi :
Yang tidak disertai kenaikan terjadinya resiko Carcinoma Type hyperplasia ductal dikarakterisasikan oleh proliferasi cel ovale kecil
Fibrosis dengan overlapping nuclei, cel berbatas jelek, dan tak ada necrosis dan tak ada
Jaringan fibreus bertambah banyak dalam stroma. Jika predominan fibrosis ruang cribriformis
dinamakan fibreus mastopathia. Mengakibatkan masa tidak berbatas tegas,
konsistensi seperti karet. • Hyperplasia ductal atypical
Proloferasi atypical dari epithel ductal menyebabkan berlapis dan sering mengisi
Pembentukan cyste lumen dari ductus yg melebar. Ini disertai dengan kenaikan resiko 4 - 5 kali lipat
Biasanya terjadi mungkin karena obstruksi ductus, cyste sangat bervariasi , ada untuk menjadi carcinoma . Resiko untuk menjadi cancer dengan hyperplasi
yg kecil (mycrocyste) sampai beberapa cm diameternya yg membentuk masa atypical ductus menjadi doubel jika pasien mempunyai riwayat carcinoma
palpable. Cyste dibatasi epithel pipih atau apocrine dan berisi cairan mengkilat, payudara. Nama “borderline lession” kadang digunakan pada proses ini .
atau keruh (Glair, turbid fluid). Perbedaan pada histologi dari hyperplasi ductal atypical dari Carcinoma
Makrosk.: warna kebiruan karenanya dinamakan blue domed cyste. Diaspirasi intraductal kadang sukar.
cyste akan kolaps.
Gambaran klinik:
Inflamasi • Ada rasa sakit yang bertambah selama menstruasi, discharge papilla, dan mama
Inflamasi kronis dengan cellymphocyte dan cel plasma (chronic cyste mastitis) irregular “lumpy” konsistensi pada payudara.
Kalau ruptur cyste menimbulkan respons histiocytic menyerupai granulomateus • Biasanya melibatkan payudara bilateral
mastitis.
• Kadang menyerupai carcinoma.
Hyperplasia mild ductal atau lobular. • FNA keluar cairan dari cyste, menyebabkan cyste hilang.
Hyperplasia mild dari lobular (adenosis) atau epithelium dalam ductus sangat • Biopsi untuk menyingkirkan kemungkinan carcinoma
biasa terjadi. Hyperplasi adap[at terjadi dengan schlerosis (fibrosis)
menyebabkan distorsi nyata dari pola lobular normal dan ditandai dengan Terapi :
histologi sukar dibedakan dengan Carcinoma. Nama schlerosing adenoma Konservatif
digunakan untuk gambaran histologi ini. Disarankan memakai penyokong payudara yang erat jika sakit Analgetik dan
antiinflamasi jika sakit tidak dapat diatasi
Apocrine metaplasia. Operatif Eksisi disertai biopsi
Metaplasia dari epithelium ductal ke suatu type apocrine (cel besar dengan kaya
akan cytiplasma pink dan dekapitasi type sekresi). Benigna Fibroadenoma
Adenoma Laktasi
Yg disertai kenaikan terjadinya resiko Carcinoma Papiloma ductal
• Hyperplasi lobular atypical
Neoplasma Payudara Tumor Cell Granular
Proliferasi epithelium dipandang membawa kenaikan resiko menjadi 4-5x
menjadi Carcinoma. Proliferasi cel-cel melebarkan lobuler dan menunjukkan
Maligna Carsinoma mamae
atypical cytologik tetapi tidak cukup memuaskan kriteria histologi dari
carcinoma lobular in situ. Diferensiasi histologi dari carcinoma lobular in situ
kadang sangat sukar.
• Cystosarcoma philloides
Cystosarcoma phylloides atau yang lebih tepat disebut dengan tumor phylloides
Fibroadenoma Mamae / FAM merupakan tumor non epitelial neoplasma yang hanya di temukan pada
---------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection payudara. Tumor ini batas tegas, permukaan licin, mudah digerakkan, dan tumor
2002 relatif besar ukurannya, rata – rata 5 cm atau lebih. Secara histologi akan
menunjukkan gambaran seperti daun.
Neoplasma ini dapat terjadi pada semua umur, frequensi tertinggi pada wanita
muda. Biasanya nodul berbatas tegas, bebas bergerak, tidak melekat pada Ke-3 kelainan ini hanya dapat dibedakan secara histologi saja.
jaringan sekitar, konsistensi padat. biasa pada kwadran lateral atas. Makros : berkapsul , padat, uniform putih kelabu, besar 1-5 cm, dapat lebih
Fibrodenoma mammae (FAM) merupakan tumor jinak payudara yang paling sering
besar Giant Fibroadenoma)
ditemukan. Tumor ini terjadi karena proses hiperplasti atau proliferasi dari
glandula dan stroma jaringan ikat. Terjadi pada usia reproduktif, yaitu usia 5 Mikros : - Proliferasi baik glandular maupun stroma.
tahun setelah pertama menarche, dan 1 tahun sebelum menopause, paling sering - Glandular dominan Pericanalicular fibroadenoma
sebelum usia 30 tahun dan jarang didapatkan pada usia remaja dan post menopause. - Stroma dominan Intracanalicular fibroadenoma
FAM akan tumbuh cepat pada masa kehamilan, wanita dengan pemberian terapi
hormon dan wanita dengan imunosupresan, dimana pada keadaan ini biasanya suatu • Adenoma Laktasi terjadi pada laktasi, perlu tindakan biopsi
keganasan. Penyebab terjadinya FAM tidak diketahui secara pasti, ada beberapa • Papilloma Ductal
teori yang mengatakan siklus dari estrogen sangat berpengaruh terhadap Berasal dari ductus lactiferus dekat papilla, keluar discharge berdarah melalui
timbulnya kelainan ini. papilla Penampilannya dengan discharge melalui papilla. Kebanyakan pailloma
Berdasarkan definisi yang digunakan untuk fibroadenoma ini, dapat dibedakan : ductal kecil, + 1 cm diameternya; lebih besar lagi dapat terba subareola sebagai
• Giant FAM masa sub areola.
Jarang pada usia remaja, sebagai suatu FAM yang tumbuh besar dengan ukuran Makros : tumor papiller menonjol ke dalam lumen ductus yg besar.
lebih dari 5 cm. Untuk penegakan diagnosis biasanya sulit, yaitu membedakan Mikros : Banyak susunan pailla kecil dengan bagian tengah
antara suatu malignansi atau hanya suatu hipertropi saja. Giant FAM pada usia fibrovasculer, tertutup oleh lapisan epithel dan cel myoepithel.
remaja biasanya berhubungan dengan FAM yang multipel atau hanya didapatkan
satu massa dengan ukuran yang besar, disamping itu tidak didapatkan perbedaan
penyebab maupun perbedaan sel dibanding FAM yang kecil. Sehingga giant
FAM dapat didiagnosis jinak dan dapat dibedakan dengan tumor phylloides.
Klinis giant FAM hampir sama dengan FAM, terjadi setelah pubertas, tumbuh
secara mendadak dan penderita akan mengeluh perubahan dari mammaenya
dengan disertai nyeri sewaktu menstruasi. Mammae akan bertambah besar
dan keras sewaktu menstruasi. Tumbuh unilateral dan jarang terjadi bilateral,
ataupun tumbuh lagi pada mammae yang satunya. Untuk giant FAM pada usia
remaja biasanya jinak dan terapinya cukup dengan lumpektomi. Hasil
pemeriksaan mammografi dan biopsi tidak akan mempengaruhi dari terapinya.
Incisi yang dilakukan adalah sub mammae, hal ini karena biasanya giant FAM
letaknya dalam, dan luka post operasi aka menghasilkan kosmetik yang bagus
dan kerusakan dari duktus mammae minimal. Untuk operasi radikal tidak
dianjurkan untuk kasus ini
• Juvenile fibroadenoma
Jenis ini sukar untuk didiagnosis, dan beberapa ahli lebih sering mengunakan
fibroadenoma untuk penderita usia remaja, dengan massa yang tumbuh cepat dan
histologi semua Tumor Phylloides mempunyai jaringan stroma yang signifikan,
secara histologi membedakan gambaran dengan tumor yang lain.
Phylloides Tumor Pembedahan merupakan terapi primer. Tujuan eksisi lesi dengan batas yang adequat
---------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection untuk mencegah lokal rekuren termasuk mastektomi jika diperlukan. Lokal rekuren
2002 diakibatkan oleh eksisi yang tidak adequat pada tumor jinak. Jika kelainan
ditemukan maligna disarankan operasi Simpel Mastektomi. Batas reseksi yang
adequat pada lesi yang jinak 1-2 cm dari batas tumor.
Istilah Cystosarcoma Phylloides pertama kali diperkenalkan oleh Johannes Muller Tumor Phylloides malignan tidak responsive terhadap radioterapi atau
pada tahun 1838 berdasarkan gambaran tumor payudara yang besar kistik,tebal dan khemoterapi dan mastektomi merupakan prosedur terbaik untuk mencegah
seperti daun. Nama ini diambil dari bahasa Yunani, kata Sarcoma berarti lunak dan rekuren lokal. Rutin deseksi limfonodi axilla tidak biasa dikerjakan, karena tumor
Phyllo berarti daun. Secara kasar mempunyai karakteristik sebagai Sarcoma Maligna ini jarang menyebar melalui kelenjar limfe. Tumor Phylloides maligna
yang besar dan seperti gambaran daun waktu dibelah. Beberapa klasifikasi menyebar melalui darah ke paru-paru, hepar dan tulang, otak dan adrenal.
Cystosarcoma Phylloides pernah diungkapkan oleh beberapa ahli yang didasari oleh Sampai saat ini operasi merupakan terapi pilihan pada kasus Tumor Phylloides. Jika
gambaran histopatologi dai Cystosarcoma Phylloides, seperti Treves dan Sunderland perbandingan massa tumor dan besar payudara terlalu besar dan menghendaki hasil
(1951), Pietruzka dan Barnes (1978), Azzopardi (1979) dan klasifikasi WHO-Anom yang baik secara kosmetik maka eksisi segmental atau total mastektomi dengan
(1982). Semua kreteria tersebut berdasarkan kreteria dari sel Atypi, jaringan stroma, rekontruksi payudara dapat menjadi pilihan. Pada kasus ini terapi operasi merupakan
deferensiasi Sarcoma dan indeks mitosis. Karena tumor ini hampir selalu jinak pilihan terakhir setelah terapi yang lain pengobatan tradisional tidak berhasil. Hal
maka pemberian nama tersebut mungkin dapat menimbulkan salah pengertian oleh ini disebabkan karena ada riwayat orang tua pasien yang menderita Carsinoma Recti
karena itu terminologi yang dipakai adalah tumor Phylloides. Tumor Phyllodes meninggal beberapa bulan setelah dilakukan operasi,sehingga keadaan ini
merupakan tumor payudara yang jarang dengan angka kejadian 0,3%-1% dari mempengaruhi dalam mengembil keputusan.
seluruh tumor payudara. Tumor Phylloides digambarkan muncul pada wanita dengan rentang umur yang
lebar mulai prepubertas hingga usia lanjut Terapi pembedahan tetap merupakan
Tumor Phylloides dapat ditemukan pada semua umur tetapi rata-rata dekade 5 dan pilihan yang utama. Tujuan utamanya adalah eksisi sampai batas yang adequat untuk
secara khusus muncul pada wanita, hampir tidak pernah dilaporkan kasus pada mencegah rekurensi termasuk simpel mastektomi jika memang dibutuhkan
laki-laki. Tumor Phylloides merupakan Non Epithelial neoplasma payudara.
Tumor ini memiliki batas yang tegas, permukaan licin dan dapat digerakkan.
Tumor ini relatif besar dengan ukuran rata-rata 5 cm. Tetapi pernah dilaporkan
tumor dengan besar lebih dari 30 cm.
Pada pemeriksaan fisik Tumor Phylloides mirip dengan fibroadenoma seperti massa
yang mobile dengan batas yang tegas. Pasien dengan Tumor Phylloides ditemukan
riwayat pembesaran massa yang cepat, mobile tanpa rasa nyeri. Beberapa
pasien dengan kelainan massa beberapa tahun dan tiba-tiba massa bertambah besar
dengan cepat. Massa dengan kulit yang tampak mengkilat dan tampak translucen
sehingga vena superfisial payudara tampak kelihatan. Sakit dan ulserasi bukan
merupakan tanda keganasan. Ulserasi sekunder muncul berhubungan dengan
distensi kulit yang luar biasa.
Pada pemeriksaan mammografi mirip dengan fibroadenoma, seperti massa padat
dikelilingi jaringan sehat. Pemeriksaan mammografi dan USG adalah penting untuk
mendiagnosis kelainan payudara pada umumnya. Mammografi dan USG dikenal
tidak bisa dipercaya untuk membedakan Tumor Phylloides jinak dari fibroadenoma,
sehingga hasil pemeriksaan imaging tidak sebagai diagnosis pasti penyakit ini.
Biopsi jarum halus untuk pemeriksaan sitologi tidak adeguat untuk pemeriksaan ini.
Inbsisi biopsi merupakan metode diagnosis pasti kelainan ini. Hasil pemeriksaan
gambaran histopatologik yang lebih buruk, derajat keganasan dan indeks proliferasi
yang lebih tinggi.( Marcus et al,1996; Verhoog et al,1997 )
Carsinoma Mammae Sampai th 1983 memimpin sebab kematian Ca pada wanita. Sekarang merupakan
----------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection 2002 yg kedua setelah Ca paru, sebab kenaikan insidensi Ca paru pada wanita. Ca
payudara jarang sebelum umur 25 th. & tidak biasa sebelum 30 th tapi insidensi naik
dg cepat setelah 30 th dg rata-rata medium age 60 th. Hubungan antara Ca payudara
Kanker payudara paling banyak diderita oleh wanita di negara Barat yaitu sekitar 32 & pemakaian kontrasepsi per oral , beberapa penelitian menunjukkan sangat sedikit
% dari seluruh keganasan pada wanita, merupakan penyebab kematian nomor dua kenaikannya incidensi Ca pada wanita yg memakai kontrasepsi oral. Hubungan
pada wanita. Insidensi kanker payudara di kebanyakan negara meningkat 1-2 % tiap pertama keluarga, wanita yg mempunyai Ca payudara bilateral sebelum menopause
tahun, sehingga mulai tahun 2000 kira-kira satu juta wanita tiap tahun menderita mempunyai resiko tinggi. Kejadian Ca pada satu payudara menambah resiko Ca
penyakit ini. ( Van de Velde, 1999 ). untuk payudara sebelah. Pada wanita kanker payudara menduduki urutan kedua
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker pada wanita terbanyak setelah setelah kanker serviks. Pada stsatistik Ca payudara bertmbah pada nullipara,
kanker mulut rahim. Insidensi kira-kira 18 per 100.000 penduduk wanita dan menarche awal & menopause terlambat serta kehamilan pertama usia > 35 tahun.
kebanyakan ditemukan sudah dalam stadium lanjut. (Sukardja,1993 cit Haryana et Riwayat famili ( Ibu-kakak-adik) carsinoma payudara akan meningkat 5 kali lipat.
al,1993 ). Di negara Barat, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling Insiden karsinoma payudara dikebanyakan negara meningkat 1-2% tiap tahun,
banyak diderita oleh wanita. Di USA, pada tahun 1991 dilaporkan ada 175.000 sehingga mulai tahun 2000 kira2 1 juta wanita tiap tahun menderita penyakit ini.
kasus baru kanker payudara dengan jumlah kematian yang disebabkan kanker Kanker payudara pada wanita usia 35-50 tahun merupakan penyebab kematian
payudara adalah 44.500.( Polk et al,1993 ). Sedangkan pada tahun 2001, wanita terpenting. Diagnostik dini dengan screening mamografi mendeteksi penyakit ini
Amerika yang menderita kanker payudara adalah sebanyak 193.700 dengan jumlah pada stadium dini. Metastase juh Ca mamae pada kelenjar limfe (70%), paru (60%),
kematian 40.600.( Jardine et al,2001 ). hepar (50%) dan tulang (50%). Kanker payudara dikatakan “ Residif “ bila timbul
Dari seluruh kejadian kanker payudara tersebut, 5-10% diantaranya adalah kanker dalam waktu 2-3 tahun pertama stelah bebas dari kanker. Dikatakan bebas kanker
payudara herediter.( Marcus et al,1996; Ligtenberg et al,1997; Winer et al,2000 ). sedikitnya selama 15-20 tahun.
Kanker payudara yang mempunyai predisposisi keturunan ini biasanya diderita oleh
penderita dengan usia muda, penderita kanker payudara bilateral, penderita Epidemiologi
dengan riwayat keluarga tumor positif atau penderita dengan jenis kelamin Kanker payudara merupakan kanker yang terbanyak diderita oleh wanita yaitu
laki-laki.(Colditz et al,1996; Claus et al,1998). sekitar 32% dari seluruh keganasan pada wanita dan merupakan penyebab kematian
Angka bebas kekambuhan atau disease free survival ( DFS ) maupun angka oleh karena kanker yang tertinggi pada wanita yaitu sekitar 19%. ( Bland et al,1999 ;
ketahanan hidup atau overall survival tergantung pada karakteristik tumor sebagai Jardines et al,2001 ). Menurut data yang diambil dari Surveillance, Epidemiology
faktor prognostik, diantaranya adalah ukuran tumor, status limfonodi regional, and End Result ( SEER ) didapatkan bahwa wanita kulit putih di USA mempunyai
gambaran histopatologi dan grading histologi serta status hormonal estrogen resiko 13,1% untuk terkena kanker payudara selama hidupnya,sedangkan wanita
reseptor ( ER ) dan progesteron reseptor ( PR ). Pada dasawarsa terakhir ini negro amerika mempunyai resiko 9,6%. Untuk kemungkinan meninggal karena
seiring dengan kemajuan di bidang biomolekuler dan dengan ditemukannya dua kanker payudara, wanita kulit putih maupun wanita negro di Amerika mempunyai
macam gen yang mengalami mutasi yang berhubungan dengan timbulnya kanker resiko yang sama yaitu sekitar 3,4%. ( Winer et al, 2000 ). Di USA, pada tahun 1991
payudara yang dikenal dengan BRCA-1 dan BRCA-2, maka banyak terobosan ditemukan 175.000 kasus kanker payudara dengan angka kematian yang
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui lebih banyak tentang kanker payudara disebabkannya sebesar 44.500.(Polk et al,1993). Pada tahun 1997, dilaporkan ada
yang bersifat herediter. Ada teori baru yang menyatakan bahwa penderita kanker 180.200 kasus dengan 43.900 penderita meninggal karena kanker payudara. ( Bland
payudara di usia muda ( kurang dari 40 tahun ), penderita kanker payudara bilateral, et al, 1999 ). Sedangkan laporan terakhir pada tahun 2001 menyebutkan telah
penderita kanker payudara yang berjenis kelamin laki-laki dan penderita yang ditemukan 193.700 kasus baru kanker payudara dengan kematian sebesar 40.600. (
mempunyai riwayat keluarga tumor positif menunjukkan adanya kecenderungan Jardines et al, 2001 ). Kanker payudara masih merupakan problem kesehatan yang
bahwa kanker payudara pada penderita tersebut bisa bersifat herediter.( Colditz et harus dihadapi oleh banyak negara di dunia oleh karena angka kematian yang
al,1996; Claus et al,1998 ). Kanker payudara yang bersifat herediter mempunyai disebabkannya cukup tinggi. Angka kematian oleh karena kanker payudara di
Inggris dan Wales adalah 34/100.000 populasi, sedangkan di Denmark,New
Zealand, Skotlandia dan Belanda sekitar 31/100.000 populasi. Di Jepang adalah
6/100.000 populasi dan di Korea Selatan 2,6/100.000 populasi. ( Polk et al,1993 ).
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker pada wanita terbanyak kedua Etiologi :
setelah kanker leher rahim dengan insidensi sekitar 18 per 100.000 penduduk wanita • Genetik
( Sukardja, 1993 cit Haryana et al, 1993 ). Pada dasawarsa terakhir ini Indonesia Dikirakan kecenderungan familial karena faktor multiple gene ataupun
telah mengalami transisi dari negara agraris menuju negara industri. Hal ini lingkungan. Suatu marker chromosoma (Ig+) telah dilaporkan suatu oncogene
berdampak pada perubahan gaya hidup, status nutrisi, lingkungan dan banyak hal HER2/NEU telah dikenal pada beberapa penderita. Adanya NEU oncogene pada
lain yang akan mempengaruhi epidemiologi penyakit termasuk kanker payudara. cel Ca payudara berhubungan dengan prognosis yg jelek.
Anamnesis • Palpasi
Pasien datang dapat mempunyai keluhan atau symptom sbb: Periksa payudara yang normal kemudian payudara yang lain, bila ada enjolan
• Lama keluhan tentukan ukuran, bentuk, konsistensi dan mungkin fiksasi pada kulit atau
lapisan dibawahnya. Retraksi kulit (dimpling) periksa secara bimanual),
Periksa daerah axilla atas dan bawah, supraclavicula kemungkinan ada
metastase limphonodi
Mammographs dari wanita < 45 th sering sukar untuk interpretasi sebab dari
densitas jar kelenjar payudara, tetapi pada wanita postmenopause kebanyakan lebih
mudah interpretasinya, sebab karena regresi jaringan kelenjar. Karena itu
T1 N2 Mo
T2 N2 Mo
T3 N1,N2 Mo
III B T4 Setiap N Mo
Setiap T N3 Mo
IV Setiap T Setiap N M1
Klasifikasi Kanker Payudara berdasarkan TNM Stadium klinis kanker payudara ini dapat ditentukan setelah dilakukan pemeriksaan
Tumor fisik untuk melihat ukuran tumor dan status limfonodi regional dan pemeriksaan
Primer radiologik untuk melihat kemungkinan metastase jauh. Kepentingan penentuan
Tx Tumor primer tdk dapat dinilai stadium klinis ini adalah untuk merencanakan terapi dan meramalkan
To Tidak terdapat tumor primer prognosis. Stadium patologis ditentukan berdasarkan temuan selama operasi. Besar
Tis Karsinoma insitu tumor dan keterlibatan status limfonodi regional yang dilihat secara klinis mungkin
T1 Diameter tumor terbesar 2 cm atau kurang akan bisa berbeda dengan sebenarnya setelah dilakukan penilaian kembali selama
T1a Diameter tumor lbh dr 0,1 cm sd 0,5 cm operasi.
T1b Diameter tumor terbesar > 0,5 cm dan < 1 cm Menurut Jardines et al ( 2001 ), angka ketahanan hidup 8 tahun penderita kanker
T1c Diameter tumor terbesar > 1 cm dan < 2 cm payudara berdasarkan stadium klinis adalah seperti dapat dilihat pada tabel 4.
T2 Diameter tumor terbesar antara 2-5 cm
T3 Diameter tumor terbesar > 5 cm Angka ketahanan hidup berdasarkan stadium klinis
T4 Tumor dg perluasan langsung ke dinding dada atau kulit Stadium Angka ketahanan hidup 8 th ( % )
T4a Fiksasi ke dinding dada I 90
T4b Peau d’orange,ulserasi kulit atau nodul satelit II 70
T4c Inflammatory carcinoma III 40
StatusLimfonodi IV 10
Nx Kebut. min unt menilai kel. regional tdk dapat ditemui
No Tdk ada metastase ke lnn. axillaris ipsilateral
N1 Metastase ke lnn axillaris ipsilateral yg masih mobil
N2 Metastase ke lnn axillaris ipsilateral yg sdh fixed Grading Histologi
N3 Metastase ke lnn supraclavicularis atau infraclavicularis Grading histologi merupakan salah satu parameter penting untuk penilaian resiko
ipsilateral atau edema lengan pada kanker payudara. Dikenal beberapa metode penentuan grading histologi pada
Metastase jauh kanker payudara, diantaranya yang paling dikenal dan banyak dipakai adalah
Mx Kebut. minimum unt menilai metastase tdk ditemui metode Scarff-Bloom-Richardson, metode Elston, metode Contesso dan metode
Mo Tidak ada bukti metastase jauh Helpap.( Scarff et al,1988 )
M1 Ada bukti metastase jauh Pada metode Scarff-Bloom-Richardson, tiga parameter yang dinilai meliputi formasi
tubulus, angka mitosis dan pleomorfisme inti. Setiap parameter mempunyai skor 1-
Stadium Klinis Kanker Payudara 3, kemudian skor dari ketiga parameter itu dijumlahkan untuk mendapatkan grading
Stadium T N M histologinya. Apabila skor penjumlahan ketiga parameter itu 3-5 maka dikategorikan
0 Tis No Mo sebagai Low grade ( Grade 1 ), 6-7 adalah Intermediate grade ( Grade 2 ) dan 8-9
I T1 No Mo adalah High grade ( Grade 3 ). ( Scarff et al 1988, Elston et al, 1991 )
II A To N1 Mo Bloom- Richardson juga telah melakukan penelitian untuk menguji angka ketahanan
T1 N1 Mo hidup pasien kanker payudara berdasarkan grading histologinya.
T2 No Mo
II B T2 N1 Mo Survival pasien kanker payudara berdasarkan grading histologi
T3 No Mo Grade Score 5 year survival 7 year survival
III A To N2 Mo Grade 1 3-5 95% 90%
Grade 2 6-7 75% 63%
Grade 3 8-9 50% 45%
Terapi 5. BCT
Tindakan ini direncanakan berdasarkanStadium TNM, umur pasien, status Syarat dilakukannya Breast Concerving Treatment :
menopause dan keadaan umum pasien. 1. Keinginan penderita setelah dilakukan informed concern
Tujuan terapi : 2. Penderita dapat melakukan kontrol rutin setelah pengobatan
1. Kuratif menyembuhkan penderita 3. Tumor tidak sentral
2. Paliatif meringankan penderitaan penderita dan perbaiki kualitas hidup 4. Perbandingan ukuran tumor dan volume payudara cukup baik
3. Terminal supaya penderita meninggal dengan tenang dan damai untuk kosmetik pasca BCS
5. Mamografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi/tanda
Macam Terapi : keganasan lain yang difus ( luas )
• Terapi Utama 6. Tumor tidak multiple
• Terapi komplikasi nyeri, perdarahan, odema lengan, ulkus 7. Belum pernah radiasi di dada
• Terapi adjuvant atau neoadjuvant stadium I, II, III 8. Tidak menderita penyakit LE atau penyakit kolagen
• Terapi bantuan vitamin 9. Terdapat sarana radioterapi
• Terapi sekunder penyakit yang menyertai 10. Massa tumor < 2 cm
Kriteria Inoperabel untuk operasi kuratif maupun paliatif, untuk Mastektomi simple
Tindakan : atau radikal :
QUART • Tumor melekat pada dinding dada
• Quadrantektomi • Infiltrasi kulit atau satelite nodule yang luas sampai diluar daerah payudara
• Axilla disseksi lnn (level I,II,III) • Odema lengan
• Radiotherapy untuk mempertahankan adanya • Mastitis karsinomatosa
payudara/kosmetik.
Pada beberapa center radiotherapy terdiri dari hanya external beam Kriteria Inoperabel dari HAAGENSEN
therapy; sedang center lain dikombinasi dg brachytherapy. BCTY Untuk operasi mastektomi radikal dengan tujuan kuratif.. Bila terdapat salah satu
dimungkinkan pada kasus dgn Ca kecil payudara tanpa metastasis jauh dari kriteria dianggap inoperabel.
1. Odema luas dikulit mama, > 1/3 kulit mamma diatas tumor
TART 2. Satelite nodule pada kulit diatas tumor
• Tumorektomi 3. Karsinoma Inflamatoir
• Axilla disseksi lnn (level I,II,III) 4. Nodus parasternal, menunjukkan metastase KGB mammaria interna
• Radiotherapy 5-6 minggu 5. Metastase KGB supraclavicula
6. Odema lengan
Mastectomy >< BCT 7. Metastase jauh
Keuntungan dari BCT lebih banyak pada esthetic pasien dgn tumor kecil 8. Terdapat 2 atau lebih dari 5 Gave Sign/tanda kematian :
dibanding ukuran payudara. • Ulcerasi kulit
Kerugian BCT lebih time-consuming sebab untuk radiotherapy, setelah • Odema kurang 1/3 kulit mamma
operasi. Lebih menjadi sukar untuk pasien yg ada indikasi khemotherapi. • Tumor melekat pada dinding dada
Kerugian mastectomy adalah mutilasi. Keuntungannya tidak time- • KGB axilla melekat pada kulit atau struktur lain
consuming terapi radiasi diperlukan. • KGB axilla besar > 2,5 cm
Pemilihan antara BCT >< mastectomy, faktor pasien berperan penting
Histopathologis carcinoma payudara lobular ada dilema. Carcinoma
lobular payudara (< 10% dari semua carcinoma payudara invasive terjadi RADIOTERAPI
kadang multifocal di kedua payudara. Teleterapi yang digunakan adalah Aparatus sinar X, Radioisotop (cecium,
cobal). Radoiterapi dipakai sebagi terapi kuratif maupun paliatif. Umumnya
Paliatif stadium IIIb & IV diberikan pada prae atau pasca bedah. Dosis kuratif 5000-6000 rads sedang
untuk paliatif 50-75% dosis kuratif.
Karsinoma payudara yang telah bermetastase merupakan suatu panyakit yang
Tujuan :
tidak dapat disembuhkan. Terapi paliatif bertujuan mengurangi keluhan dan
memperbaiki kualitas hidup. • Memperkecil masa tumor
Macamnya : • Menghambat infiltrasi tumor
• Hormonal / kemoterapi pada pra-operasi untuk memperkecil tumor • Mempercepat penyembuhan ulkus
• Radioterapi lokoregional kontrol metastase jauh, dosis 50 Gy • Mengurangi reaksi inflamasi jaringan tumor dan sekitarnya
• Pembedahan paliatif mempertahankan payudara ---------------- dengan radioterapi harapannya :
Tumor inoperabel menjadi operabel /menghilang
Ulkus, destruksi tulang menyembuh
Terminal dilakukan menjelang akhir hidup penderita. Nyeri berkurang
Kriteria operabel menurut HERRINGTON (Mayo Clinic) Komplikasi terapi radioterapi :
• Tumor primer terbatas pada mamma • Dermatitis kortikosteroid
• Metastase terbatas pada axilla • Nekrosis kulit nekrotomi
• Nyeri
• Gangguan gerakan lengan fisioterapi
HORMONTERAPI Adjuvant lokoregional radiotherapy
Kecurigaan jaringan tumor tersisa setelah dissectie lymphonodi axilla (untuk
Pertumbuhan payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron,
contoh pada penderita pertumbuhan extranodal).
prolaktin, pertumbuhan (somatotrophin) serta corticotrophin). Hormonterapi
Pada rangkaian lymphonodi retrosternal (mammaria interna), bila carcinoma
diberikan pada penderita resptor hormon positif yaitu Reseptor Estrogen(+)
terletak di quadrant dalam.
dan Reseptor Progesteron(+).
Pada dinding dada bila tepi dari specimen reseksi terkotori tumor.
Hormonterapi merupakan terapi sitemik sebagai terapi utama / adjuvant,
----------------------------------- Ada / tidak adanya reseptor hormone :
diberikan pada stadium IV pre dan perimenopause/pasca menopause yang
Pada tumor primer mempunyai nilai prognostik sama bahwa reseptor positive
mempunyai reseptor hormon (+).
tumor mempunyai lebih baik prognosisnya. Selain itu ada nilai prediksi untuk
Hormon terapi diberikan secara :
pengaruh suatu tindakan hormonal: konsentrasi lebih tinggi dari hormone
• Ablasi sumber hormon ovariectomi, adrenelektomi/ hypofisektomi
reseptor, lebih baik pengaruhnya.
• Pemberian hormon androgen(testosteron), Progesteron, Estrogen Pada wanita < 50 tahun, metastase klj axilla(+) kemoterapi dengan CMF
(diethylbesterol) (Cyclofosfamide, Methotrexat, % Fluorouracil) / CAF (antracycline)
• Pemberian antihormon mis: ovariectomi diganti Tamoxifen Pada wanita > 50 tahun, metastase klj axilla (+) : Tamoxifen 20 mg/hr
selama 2 tahun. Efek samping : additif, kemerahan , sekresi discharge vagina
CHEMOTERAPI bertambah
Terapi Utama : Kanker mamma stadium IV yang ER (-) Diberikan 6 seri. Efek jangka panjang mengurangi insiden karsinoma
Terapi Adjuvant : bertujuan membunuh mikrometastase pasca bedah primer kedua dipayudara kontralateral.
• Neo-adjuvant pra bedah
• Adjuvant pasca bedah IMMUNOTERAPI pemberian vaksin BCG
BIOTERAPI
Macam kerja chemoterapi :
Alkylator : Cyclophosphamide (Endoxan) REHABILITASI
Antimetabolit: Fourouracil, Methotrexate o Latihan tangan setelah tindakan supaya fungsi menjadi optimal, tangan &
Antibiotika : Adrimycin (Doxorubicine), Mitomycin C bahu sesegera mungkin
Alkaloid : Vincristine, Vinblastine, Taxol o Prothese payudara: yg temporer ringan. Sedang yg tetap permanent lebih
baik kalau sudah pasti sembuh betul. Dapat mengganggu tindakan
Komplikasi Terapi Kemoterapi : berikutnya.
• Myelodepresi : lekopenia, tromboditopenia o Mencegah infeksi: infeksi pada tangan terutama harus dicegah
• Kardiovaskuler : shock, arithmia
• Pencernaan : mual, muntah, diare
• Kulit : alopecia, dermatitis Komplikasi Pembedahan
• Toksisits hati : kenaikan SGOT/SGPT Mastectomy
• Toksisitas ginjal : kenaikan BUN, creatinin, hematuria - Oedem lengan diuretika, bebat tekan
• Syaraf : nyeri, gangguan kesadaran - Lymphe oedem Akibat jaringan fibrosis yang muncul akibat
disseksi lnn diikuti radioterapi axilla Untuk itu lindungi lengan dari matahari dan
Terapi Adjuvant luka tusuk.
Tujuan :
• Merusak kemungkinan adanya mikrometastase jauh. Radioterapi BCT fibrosis payudara dan kulit
• Mengeliminasi sel tumor yang tidak dapat ditunjukkan oleh mikroskop kecil
Tatalaksana terapi kanker payudara stadium III dan IV
Bila lnn axilla (+) adjuvant diberikan baik hormon terapi atau S T A D I U M III
kemoterapi, Pada premenopause kemoterapi (Tamoxifen) OPERABEL NOPERABEL
Pada Post menopause hormon terapi (Ovarectomi) Mastektomi imple dengan alter Rradioterapi prae bedah Dosis 4000-
natif mastektomi radik modifik 6000 rads
Radioterapi pasca bedah Dosis Menjadi operabel : mastek simple Radiasi cegah rekurensi, bila radikalitas diragukan
4000-6000 rads Tetap inoperabel sesuai std IV Kemoterapi / hormonal adjuvant
Pra-menopause:chemoterapi adj uvant dgn CMF / CAF 6 siklus Diberikan 6 siklus (premenopause) CMF atau CAF
Pasca menopause ; Tamoxifen 2 tahun Hormonal terapi (post menopause) diberikan jika KGB aksila (+)
Tamoxifen 1-2 tahun
Follow up setelah pembedahan dilakukan mamografi :
Tahun I : tiap 3 bulan • Stadum Lanjut Lokal IIIA (dapat/tidak dapat disembuhkan)
Tahun 2 – 5 : tiap 6 bulan • Stadium Diseminasi IIIB & IV (tidak dapat disembuhkan)
Tahun ke 5 : tiap 1 tahun Stadium IIIB
• Radiasi lokoregional, setelah radiasi bila :
Prinsip Teknik Operasi pada Onkologi (dr.Kunto SpBonk) Residu tumor(-) :Tunggu relaps,hormonal//kemoterapi
• Jangan memakai anesthesi Infiltrasi Residu tumor (+) simple mastektomi atau hormonal
Ditakutkan tekanan yang ditimbulkan oleh zat anestesi menyebabkan
penyebaran. Begitu juga sel2 tumor ganas bisa didorong menyebar oleh jarum • Kemoterapi 12 siklus
anestesi. • Hormonal
• Jangan menekan Tumor menimbulkan pecahnya kapsul tumor Tergantung pemeriksaan Reseptor Estrogen (ER) bila :
• Jangan menarik-narik preparat kontaminasi antara tumor dengan daerah luka ER (+) : radiasi + hormonal + kemoterapi
operasi ER (-) : radiasi + kemoterapi + hormonal
ER meragukan : radiasi + kemoterapi + hormonal
• Jaringan sekitar tumor dengan preparat diangkat setebal mungkin 2 cm di
luar daerah dianggap tidak mengandung tumor lagi
Pembeian terapi hormonal dibagi 3
• Daerah kelenjar diangkat dalam satu preparat En block dissection
- Pre-menopause ooforektomi bilateral
• Bekas Biopsi / operasi sebelumnya yang tidak radikal atau bekas pungsi jangan - 1 – 5 tahun menopause periksa efek estrogen
dbuka kembali / insisi Bila (+) : ooforektomi bilateraL
• Permukaan tumor yang berulkus atau tempat2 dimana tumor telah mencapai Bila (-) : hormonal
serosa , harus ditutup secara rapat (hermetis) atau dikoagulasi sampai tidak ada - Post menopause hormonal inhibitif / additif Ditunggu 6-8 minggu
sel tumor yang mengkontaminasi daerah operasi melihat respon :
Respon (+) : terapi hormonal diteruskan
Ringkasan Terapi Respon (-) : kemoterapi CMF / CAF
Perjalanan hidup alamiah kanker :
• Stadium prae-klinik Terapi untuk Stadium IV
Tidak ada keluhan, kelihatan sehat, belum teraba benjolan. Lama stadium ini Pembeian terapi hormonal dibagi 3 :
2/3 perjalanan hidup kanker 1. Pre-menopause ooforektomi bilateral
Respon (+) : tunggu relaps, kemudian Tamoxifen
• Stadium klinik
Respon (-) : Kemoterapi CMF / CAF
Benjolan minimal mencapai 1 cm. Lama stadium ini 1/3 lama hidup kanker,
2. 1 – 5 tahun menopause periksa efek estrogen
rata2 4 tahun setelah diketahui tumor
Bila (+) : ooforektomi bilateraL
Menurut sistem TNM Stadium klinik dibagi :
Bila (-) : hormonal
o Stadium Dini / operabel 0, I, II ( dapat disembuhkan)
Operasi 3. Post menopause hormonal inhibitif / additive Ditunggu 6-8 minggu
melihat respon :
Radikal mastektomi
Respon (+) : terapi hormonal diteruskan
Modifief radikal Mastektomi
Respon (-) : kemoterapi CMF / CAF
Terapi alternatif bila penderita menolak :
@ Simple mastektomi + radiasi (stad I, II ) Bila gagal kemoterapi
@ BCT ( stad I )
- Haagesen dan Stout ( 1943 ) klasifikasi staging didasari operabel dan non
operabel
- Klasifikasi Portman
- TNM sistem, pertama sekali diperkenalkan Denoix ( 1943 ) dan dipopulerkan
oleh UICC ( 1958 ) dan AJCC.
Sistem staging ini masih populer dalam penggunaannya, ketepatan yang akurat
Locally Advanced Breast Cancer dalam memberikan terapi Dan dapat memprediksi akibat dari pengobatannya (
---------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection survival dan disease free ). Staging kanker bertujuan agar tercipta suatu kesatuan
2002 pandang dalam hal :
- Indikasi yang sama dari prognosis kanker payudara
- Evaluasi dari setiap terapi
Peranan ilmu bedah dalam penanganan kanker payudara mempunyai sejarah yang - Memfasilitasi perubahan informasi diantara pusat-pusat pengobatan
sangat panjang, diawali periode 1600 SM sebagaimana yang ditulis Edwin Smith - Menyokong kelanjutan penelitian kanker
Papyrus, dasar penanganan kanker payudara masih terbatas dengan hanya operasi
saja. Galen menggambarkan kanker payudara merupakan sebuah benjolan yang Jika dibandingkan sistem staging AJCC ( 2002 ) yang juga sebagai protokol
diikuti dilatasi vena yang menyerupai bentuk kaki kepiting, dan akan mengalami PERABOI dengan staging sebelumnya yaitu :
penyembuhan total bila kanker dapat diangkat secara keseluruhan. Sampai abad ke Mikrometastasis dibedakan dari sel tumor berdasarkan ukuran dan bukti
19 pembedahan masih tetap sebagai modalitas terapi pada kanker payudara histopatologi dari proses keganasannya
Akhir abad ke 19 awal dari pembedahan modern, yang mana William Stewart Ketepatan identifikasi semakin lengkap dengan sentinel node biopsi dan
Halsted (1825-1922) dan diikuti Willy Meyer (1854-1932) memperkenalkan Radical immunohistochemical atau teknik molukular
Mastectomy, dan masih dipakai sampai sekarang. Kemudian penangan kanker Metastase ke kelenjar limfe infraklavikula sebagai N3.
payudara semakin berkembang, seperti supra radikal mastektomi, modified radikal Penilaian metastasis pada kgb mamaria interna berdasarkan ada tidaknya
mastektomi, simple mastektomi diikuti dengan radioterapi. Teknik pembedahan metastasis pada kgb aksila. Kgb mamaria interna positif secara mikroskopis
dengan radiasi didasari pada konsep kanker payudara merupakan lokal atau loco yang terdeteksi melalui sentinel node dengan menggunakan limfoscintigrafi tapi
regional disease. Terbukti bahwasannya teknik pembedahan saja tidak pada pemeriksaan pencitraan dan klinis negatif diklasifikasikan sebagai N 1.
menyembuhkan . Bernard Fisher pada awal tujuhpuluhan menyatakan kanker Metastasis secara makroskopis pada kgb mamaria interna yang terdeteksi secara
payudara merupakan sistemik disease sejak stadium awal. Pernyataan ini pencitraan ( kecuali limfoscintigrafi ) atau melalui pemeriksaan fisik
mempengaruhi modalitas terapi ( kemoterapi dan radiasi serta terapi hormonal ) dikelompokkan sebagai N2 Jika tidak terdapat metastasis pada kgb aksila,
yang merubah teknik operasi dari radikal menjadi konservativ atau operasi yang namun jika terdapat metastasis kgb aksila maka dikelompokkan sebagai N3.
dikombinasi dengan radiasi, serta terapi sistemik berupa adjuvan dan neo adjuvan Metastasis pada kgb supraklavikula dikelompokkan N3
terapi. Berkembangnya modalitas terapi ditujukan untuk memperbaiki survival rate
dan disease free interval dan memperbaiki kualitas hidup. Menurut Haagensen dan Stout, Advanced Breast Cancer merupakan kanker
Operasi kanker payudara tidak hanya aspek terapi, tetapi juga sebagai perangkat payudara yang non operabel yaitu.
diagnostik, seperti Core Needle Biopsy, FNAB, Biopsi Isisi, Biopsi Eksisi • Edema pada payudara atau pada lengan
• Nodul satelit atau Parasternal tumor nodul
STAGING KANKER PAYUDARA • Inflamasi
Klasifikasi stadium kanker payudara pertama sekali diperkenalkan Steinthal (1905),
• Spraklavikula atau metastase jauh
membagi atas 3 kategori stadium kanker payudara :
• Dua atau lebih dari growth sign
1. Tumor tidak melebihi besar buah plum dan belum melibatkan kulit maupun
kelenjar limfe aksila • Edema kulit
2. Sudah mengenai kulit serta kelenjar limfe aksila • Ulkus
3. Sudah mengenai kulit, otot, dan kelenjar limfe supra klavikula • Tumor sudah melekat pada dinding dada
• Kelenjar limfe aksila terfiksasi kekulit atau jaringan sekitar
Masih banyak sistem klasifikasi staging yang lain antara lain : • Pembesaran dari kelenjar getah bening aksila > 2,5 cm
- Manchester sistem (1940 )
Tindakan bedah dilakukan untuk mengangkat massa tumor secara keseluruhan dan
kelenjar getah bening yang terlibat,namun tidak dapat mengeradikasi metastase
mikroskopik dan metastase jauh. Radioterapi diharapkan dapat menghancurkan
deposit sel tumor di kelenjar getah bening, Walaupun dapat mengurangi insidensi
kekambuhan lokal, namun belum terbukti lebih bermanfaat.
Sistemik mikro metastase hanya dapat diatasi dengan terapi sistemik. Modalitas
Locally advanced breast cancer (LABC) merupakan tumor dan sudah melibatkan terapi kombinasi dengan kemoterapi dan terapi lokoregional digunakan dengan atau
kelenjar getah bening namun belum mengalami metastase tanpa terapi hormonal
LABC dapat diidentifikasi sebagai stadium III, dibedakan atas Ada 2 macam terapi kombinasi
LABC yang operabel ( stadium IIIa ) : 1. Adjuvan kemoterapi terapi yaitu kemoterapi diikuti terapi lokoregional ( operasi
• T0 N2 M0 dan radiasi )
• T1 N2 M0 2. Neoadjuvan kemoterapi yaitu pemberian kemoterapi kemudian terapi
• T2 N2 M0 lokoregional dan dilanjutkan kemoterapi kembali.
• T3 N1 M0
• T3 N2 M0 Tujuan terapi adjuvan kemoterapi untuk mengeradikasi mikro metastase. Telah
dilaporkan bahwasannya adjuvant kemoterapi menurunkan angka kekambuan
LABC yang inoperabel ( stadium IIIb ) sebesar 28%, dan angka mortalitas sebesar 16%. Dan juga ditemukan bahwasannya
• T4 N0 M0 kemoterapi selama 6 bulan ( 6 siklus ) tidak berbeda dibanding siklus 12 bulan, dan
poli kemoterapi lebih baik dibanding kemoterapi tunggal.
• T4 N0 M0
• T4 N0 M0
Neoadjuvan kemoterapi bertujuan mengeradikasi mikro metastase dan sekaligus
mengecilkan massa tumor, sehingga dapat dilakukan tindakan operasi dan
Gambaran klinis setelah itu dilanjutkan dengan adjuvant kemoterapi atau radioterapi untuk
a. Pada kulit meningkatkan survival rate dan disease free.
1. Ulkus
2. Nodul satelit Radikal mastektomi pada stadium IIIa, 5 years survival rate berkisar 30-45 % dan
3. Infiltrasi ke kulit 20-30 %, 10 years survival rate ( ysr ). Stadium IIIb ( in operable breast cancer )
4. Peau d,orange survival rate nya jelek, untuk 5 ysr berkisar 2-28 % dan 0-10 % pada 10 ysr.
5. Eritema di sekitar tumor Rekurensi lokal pada pasien dengan stadium III yang hanya diterapi dengan operasi
masih sangat tinggi sekitar 60%.Atas dasar tersebut pada stadium IIIb, dilakukan
b. Pada dinding dada terapi kombinasi .
1. Tumor fiksasi ke kosta Pada LABC yang hanya di radioterapi, 5 ysr sekitar 10-30 % dan rekurensi lokal
2. Muskulus interkostalis berkisar 25-72 %. Hartobagyi melaporkan survival rate dari locally advanced
3. Muskulus seratus anterior breast cancer atau inflammatory breast cancer dengan terapi tunggal lebih buruk
dibanding terapi kombinasi. Kombinasi terapi sistemik dan lokoregional dapat
c. Adanya nodul aksilaris memberikan kontrol lokal pada locally advanced breast cancer.
Walaupun tumor tampak hanya lokal saja, namun harus sudah dicurigai adanya Di Indonesia sesuai dengan protokol PERABOI, LABC diterapi dengan simple
kemungkinan metastasis. Lebih kurang 70% pasien yang diterapi hanya dengan mastektomi kombinasi dengan radioterapi dan adjuvant kemoterapi.
lokal terapi ( operasi atau radioterapi ) menunjukkan prognosis yang buruk. Ini
mengharuskan kita untuk memberikan terapi kombinasi, terapi lokal tumor ( operasi Di sini kami sampaikan terapi yang dilakukan sesuai staging.
atau radioterapi ) dengan kemoterapi dan atau hormonal terapi Tis : Simpel mastektomi
Stadium I dan II : Radikal mastektomi atau modified radikal mastektomi dengan
Penatalaksanaan adjuvant terapi tergantung ada tidaknya metastase kgb
Tanpa metastase kelenjar getah bening tidak dibutuhkan adjuvant radioterapi atau Inti proses proliferasi terletak pada pengaturan siklus sel. Siklus pertumbuhan sel
adjuvant kemoterapi secara biokimiawi dapat dibedakan menjadi 4 fase, yaitu fase G1 ( dalam fase ini
Bila kgb yang termemastase lebih dari 3 buah, dibutuhkan radioterapi anak sel yang baru terbentuk menggandakan kromosom, membentuk DNA, protein,
Bila kgb yang termetastase lebih dari 4 buah, dibutuhkan radioterapi dan adjuvant enzim dsb ), fase S ( terjadi replikasi DNA ), fase G2 ( dibentuk RNA, protein dan
kemoterapi enzim yang diperlukan untuk menjalani fase S berikutnya ) dan fase M ( terjadi
Pada stadium I & II dan tumor berada di sentral atau medial kuadran , walaupun kgb mitosis sel ).
belum terlibat, radioterapi sebaiknya diberikan ( Golf stick radiation threrapy ) Mula- mula diduga pengaturan sel tidak terlibat dalam pembentukan tumor tetapi
Terapi alternativ pada stadium I : saat ini jelas terbukti bahwa bila terdapat kesalahan dalam pengaturan gen pengatur
• Simpel mastektomi, radioterapi dan adjuvant kemoterapi siklus sel ( misal terjadi mutasi ), maka akan memacu terjadinya tumor.
• Breast Conserving Treatment Pada keadaan normal pertumbuhan, diferensiasi sel tubuh dibawah kontrol genetik
oleh seperangkat gen yang dapat dijumpai pada setiap sel tubuh yang disebut
Terapi alternativ pada stadium II adalah simple mastektomi, kombinasi radioterapi protooncogen dan tumor supressor gen ( TSG ). Di dalam tubuh manusia dapat
dan adjuvant kemoterapi diidentifikasi lebih dari 90 protooncogen dan TSG yang terletak pada kromosom
Stadium IIIa : Simple mastektomi, radioterapi dan adjuvan kemoterapi tubuh nomor 1 sampai dengan 22 serta kromosom sex. Mutasi dari tumor supressor
Stadium IIIb : Radioterapi, kemoterapi dan terapi hormonal gen akan mengakibatkan hilangnya fungsi regulasi sel sehingga terjadi transformasi
Stadium IV : Standard prosedur berupa terapi hormonal dengan atau tanpa maligna
kemoterapi. Terkadang dilakukan radioterapi paliativ atau operasi paliativ. BRCA-1 merupakan tumor supressor gen yang terletak pada kromosom 17q21.
Individu dengan mutasi BRCA-1 positif mempunyai resiko menderita kanker
payudara sebesar 55-85% dan kanker ovarium sebesar 15-45 %. Seorang laki-laki
Kanker Payudara Herediter dengan dengan BRCA-1 positif mempunyai resiko kanker payudara sebesar 1% dan
mempunyai resiko menderita kanker prostat yang lebih tinggi. Pada individu dengan
---------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection
2002 mutasi BRCA-1 juga mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kanker
kolon. Sedangkan BRCA-2 adalah tumor supressor gen yang terletak pada
Penelitian mengenai perubahan genetik dan ekspresi genetik yang terjadi pada kromosom 13q12 yang mengalami mutasi. Individu dengan BRCA-2 positif
penderita kanker payudara dengan kecenderungan herediter dimulai sejak awal mempunyai resiko terkena kanker payudara sebesar 55-85 % atau kanker ovarium
tahun 1990. Dan dengan pesatnya perkembangan di bidang molekuler akhirnya sebesar 15-25% selama masa hidupnya. Individu laki-laki dengan BRCA-2 positif
dapat ditemukan dua macam gen yang mengalami mutasi yang berhubungan dengan mempunyai resiko terkena kanker payudara sebesar 6%. Analisis pedigree pada
timbulnya kanker payudara. Dua gen yang mengalami mutasi tersebut dikenal keluarga dengan BRCA-2 positif harus dibuat karena berhubungan dengan
dengan dengan nama BRCA-1 pada kromosom 17 dan BRCA-2 pada kromosom 13. keganasan yang lain seperti kanker larynx, prostat , pancreas dan gastrointestinal
Mutasi pada gen akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dibanding tanpa Pada penderita kanker payudara dengan usia muda, penderita kanker payudara
mutasi dan lepas dari kontrol proliferasi normal. Mutasi awal menyebabkan sel bilateral , penderita kanker payudara dengan jenis kelamin laki-laki dan penderita
membelah membentuk klone homogen secara genetik. dengan riwayat keluarga tumor positif harus dicurigai sebagai penderita kanker
Selanjutnya mutasi lain akan dapat meningkatkan lebih pertumbuhan sel klone, payudara herediter sehingga perlu dibuat analisis pedigree untuk melacak
sehingga kanker menjadi lebih permanen dan heterogen. Sel tumor menunjukkan kemungkinan adanya anggota keluarga yang mempunyai resiko terkena kanker
perbedaan sifat dari sel normal, yaitu : payudara. Anggota keluarga yang mempunyai resiko sedang atau tinggi kemudian
a. Tumbuhnya tidak tergantung growth factor karena sel tumor mampu dapat diperiksa sampel darahnya untuk dapat dibuktikan secara biomolekuler untuk
mensekresi growth factor sendiri atau bila reseptor growth factor berubah, mengetahui ada atau tidaknya mutasi BRCA-1 atau BRCA-2.
sehingga walaupun tanpa growth factor sel akan terus terpacu. Berdasarkan pola pedigree dapat dilakukan pengelompokan perkiraan resiko
b. Sel tumor tidak memerlukan kontak dengan permukaan sel terjadinya kanker payudara pada penderita dan keluarganya, yang terbagi dalam
ekstraseluler. kelompok resiko rendah, resiko sedang atau resiko tinggi. Perkiraan resiko itu dapat
c. Sel tumor kehilangan sifat inhibisi kontak pada kultur. dilihat dengan menggunakan tabel yang sudah dibuat oleh Claus.
d. Sel tumor kurang adhesi.
e. Sel tumor terus berproliferasi.
Dengan pemeriksaan yang teratur dan skrining yang baik maka kejadian kanker
payudara bisa dideteksi secara dini. Skrining yang baik dan deteksi dini akan
menurunkan angka kematian akibat kanker payudara paling sedikit 30 %.
Tabel resiko kanker payudara berdasarkan riwayat keluarga ( Claus et al, Cancer
1994;73:643-651 ). Kanker payudara bilateral dihitung sebagai dua anggota keluarga Pemeriksaan Payudara
dengan kanker payudara unilateral, kanker payudara laki-laki dihitung seperti wanita ------------------------------------------------------------------------------------------------RD-Collection 2002
dengan usia dibawah 40 th.