Anda di halaman 1dari 9

AGORA Vol. 3, No.

2, (2015) 1

PENGARUH ADVERTISING APPEAL, ATTITUDE TOWARD BRAND, DAN ATTITUDE


TOWARD ADVERTISING TERHADAP VARIABEL BRAND PREFEREENCE PADA
OBYEK IKLAN POPMIE EDISI GADIS HONGKONG
Jessica Lidya Sasmita
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m36410012@john.petra.ac.id
Abstrak Kemajuan sosial ekonomi dan pertumbuhan ditemui melalui kegiatan periklanan, promosi penjualan dan
informasi saat ini menyebabkan perubahan segala sesuatunya jenis-jenis iklan lainnya. Dengan mempengaruhi sikap
ke arah yang lebih praktis dan efisien. Pada sektor makanan konsumen, para pemasar berharap dapat mempengaruhi
pun juga seperti itu, konsumen mencari makanan yang praktis perilaku pembelian konsumen.
yang cepat saji untuk bisa dikonsumsi. Tujuan dari tugas Sikap konsumen merupakan faktor psikologis penting
akhir ini adalah untuk menguji pengaruh iklan TV produk yang perlu dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap
popmie edisi cewek Hongkong pada brand prference. Dataset mempunyai korelasi yang positif dan kuat dengan perilaku.
dari sampel menjalani serangkaian analisis statistik, yaitu uji Bahkan sikap dipandang sebagai prediktor yang efektif untuk
reliabilitas, analisis faktor (penjajakan dan konfirmasi) dan mengetahui perilaku konsumen (Suryani, 2008, p. 159). Sikap
pemodelan persamaan struktural (SEM). Faktor analisis konsumen merupakan faktor psikologis penting yang perlu
diekstraksi tujuh dimensi, yaitu banding satu sisi, banding dua dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap mempunyai
sisi, daya tarik humor, banding takut, banding komparatif, korelasi yang positif dan kuat mengenai nilai informasi dan
sikap terhadap iklan dan sikap merek. Semua indikator terkait keputusan membeli, hal ini disebabkan karena konsumen
diwujudkan konstruksi masing-masing. yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk
Kata Kunci – Attitude Toward Advertising, Advertising diperoleh dari nilai informasi yang terkandung dari produk
Appeal, Brand Attitudes, Brand Loyalty. tersebut, sehingga memiliki keyakinan membeli yang kuat
untuk memilih dan membeli produk yang disukainya.
I. PENDAHULUAN Konsumen mengembangkan sikap mereka terhadap iklan,
Daya tarik iklan (advertising appeal) akan memberikan seperti sikap para konsumen terhadap suatu produk. Sikap
beberapa efek (advertising effect) dalam sebuah produk. Efek konsumen terhadap iklan dapat mempengaruhi keputusan
yang muncul beragam, bisa positif bisa negatif tergantung konsumen dalam membeli produk yang dipasarkan. Sikap
cara penyampaian dan penerimaan konsumennya. Biasanya terhadap iklan didefinisikan sebagai suatu kecenderungan
dengan iklan yang menarik, konsumen akan lebih mengingat yang dipelajari secara terus-menerus mengenai kesukaan atau
produk tersebut dan dapat memberikan informasi kepada ketidaksukaan terhadap iklan secara umum (Mac Kenzie dan
konsumen. Dengan adanya daya tarik seperti gambar atau Lutz, 1989). Sikap terhadap iklan dapat mempengaruhi sikap
bahasa, konsumen akan lebih percaya terhadap kelebihan konsumen terhadap merek baik dalam kondisi keterlibatan
produk yang sedang dipromosikan. Selain itu, iklan, dapat konsumen yang rendah atau tinggi dalam melakukan
memberikan dampak terhadap volume penjualan, hal ini keputusan merek maupun konsumen yang sudah mengenal
dikarenakan melalui iklan, suatu perusahaan melakukan atau belum mengenal merek.
promosi guna menggugah minat beli konsumen untuk Sikap terhadap merek juga mempengaruhi apakah
melakukan pembelian sehingga menyebabkan volume konsumen akan kembali menggunakan produk tersebut atau
penjualan dapat meningkat. tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan
Iklan sebagai sebuah aktivitas mampu mengungkapkan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap
kunci utama perubahan nilai, keyakinan, sikap serta pola merek tersebut, sebaliknya jika negatif akan menghalangi
perilaku pembelian yang berpengaruh terhadap gaya hidup konsumen tersebut untuk melakukan pembelian. Sikap
seseorang. Pemilihan jenis iklan harus mencerminkan terhadap merek mempresentasikan pengaruh konsemen
efektifitas komunikasi, serta mempertimbangkan karakteristik terhadap suatu merek, yang dapat mengarah pada tindakan
untuk setiap kelompok sasaran iklan yang berbeda. nyata, seperti pilihan terhadap suatu merek. Sudah umum
Daya tarik yang timbul pada iklan akan menimbulkan dibicarakan, bahwa semakin tertariknya seseorang terhadap
respon pada konsumen. Respon yang timbul adalah sikap merek, maka semakin kuat keinginan orang tersebut untuk
yang ditujukan konsumen pada suatu iklan atau merek. Sikap memiliki dan memilih merek tersebut. Penelitian
adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan menunjukkan bahwa daya tarik iklan dapat mempengaruhi
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sikap dari pelanggan terhadap iklan serta sikap pelanggan
sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2010, p.145). Sikap terhadap merek produk pada iklan tersebut (Hornik dan
merupakan konsep paling penting dalam studi perilaku Miniero, 2010)
konsumen. Setiap tahun manajer pemasaran menghabiskan Konsumen yang sudah memutuskan sikap akan iklan dan
biaya yang besar untuk meneliti sikap konsumen terhadap merek pada iklan pop mie, akan menimbulkan sikap untuk
pengambilan keputusan pembelian. Kemudian mengeluarkan membeli merek tersebut. Kecenderungan seorang konsumen
biaya tambahan dalam mempengaruhi sikap-sikap yang untuk menyukai sebuah merek dibandingkan yang lainnya
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 2

sehingga akan membentuk keinginannya untuk membeli Iklan persuasif dirangkai sedemikian rupa untuk
merek tersebut adalah Brand Preference. Brand Preference mempengaruhi dan mendorong konsumen menyukai,
akan timbul ketika seorang pelanggan memilih satu merek memilih, hingga membeli produk yang diiklankan.
berdasarkan kebiasaan dan pengalaman yang dimiliki. 3. Pengingat (Reminder)
Hal yang menarik lainnya adalah masih terdapat sedikit Iklan ini biasa digunakan oleh produk yang sebelumnya sudah
penelitian yang menunjukkan hubungan interaktif antara daya dikenal. Iklan yang bersifat mengingatkan ini dilakukan
tarik iklan, sikap terhadap iklan, dan sikap terhadap merek terutama untuk mempertahankan merek produk di hati
dalam satu model yang terpadu. Oleh karena itu dalam masyarakat, fungsinya untuk mengingatkan konsumen untuk
penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti tentang selalu menggunakan produk tersebut.
pengaruh dari daya tarik iklan terhadap sikap atas iklan, sikap 4. Penegas (Reinforcement)
atas merek dan kesetiaan merek pada obyek konsumen pop Iklan ini digunakan untuk menambah keyakinan konsumen
mie dengan judul skripsi “Pengaruh Advertising Appeal, yang telah membeli produk bahwa tindakan tersebut sudah
Attitude Toward Brand, dan Attitude Toward Advertising tepat, dan supaya konsumen dapat terus membeli produk
terhadap variabel Brand Preference pada obyek iklan popmie tersebut.
edisi cewek Hongkong. Daya Tarik Iklan (Advertising Appeal)
Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu pada
II. LANDASAN TEORI pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian
Komunikasi Pemasaran konsumen dan mempengaruhi konsumen terhadap suatu
Pemasaran modern saat ini memerlukan lebih dari sekedar produk. Wang, Cheng dan Chu (2012, p. 1) mengatakan daya
mengembangkan produk, menetapkan harga yang menarik, tarik iklan bertujuan untuk memotivasi konsumen untuk
dan membuatnya mudah di dapat oleh pelanggan. Perusahaan mengambil tindakan khusus atau mempengaruhi sikap
juga harus berkomunikasi dengan pelanggan yang ada mereka terhadap produk tertentu. Russel dalam Widyatama
sekarang dan pelanggan potensial. (2009, p. 91) menyatakan ada beberapa unsur yang diperlukan
Kotler & Keller (2009, p. 172) mendefinisikan komunikasi iklan televisi agar memiliki daya tarik yang kuat, yaitu:
pemasaran sebagai berikut: “Marketing communications are 1. Music atau Jingle
the means by which firms attempt to inform, persuade, and Jingle adalah musik yang terdapat dalam iklan, bisa berupa
remind consumers – directly or indirectly – about the lagu atau hanya musik ilustrasi sebagai background.
products and brands they sell”. Komunikasi Pemasaran 2. Storyboard
adalah sarana yang digunakan perusahaan untuk Storyboard adalah visualisasi untuk iklan televisi yang
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen merupakan rangkaian gambar yang menampilkan alur cerita
secara langsung atau tidak langsung tentang produk dan iklan.
merek yang dijual. Peran komunikasi pemasaran sangat 3. Copy atau Script
penting karena peran komunikasi sendiri adalah memfasilitasi Script adalah susunan suatu kalimat yang membentuk
hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan headline atau pesan utama dalam sebuah iklan.
pembeli. 4. Endorser
Iklan Endorser berarti penggunaan tokoh pendukung yang dapat
Kotler & Amstrong (2010, p. 543) mengatakan bahwa: digunakan sebagai pemeran iklan yang bertujuan untuk
“Advertising is any paid form of non personal presentation memperkuat pesan yang disampaikan
and promotion of ideas, goods, or services by an identified 5. Signature Slogan atau Strapline
sponsor”. Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi Slogan dapat ditampilkan dalam bentuk suara saja, visual
dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu (tulisan atau gambar) saja atau audio dan visual (tulisan atau
yang harus dibayar. Jadi iklan merupakan salah satu media gambar dan suara)
dalam komunikasi pemasaran untuk menginformasikan 6. Logo
produk atau layanan dan perusahaan, yang kemudian disebut Logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui
sebagai sponsor, harus mengeluarkan dana untuk penayangan dan mengenali produk atau perusahaan atau siapa yang
iklan menampilkan iklan tersebut.
Tujuan dan fungsi iklan Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu pada
jenis-jenis iklan berdasarkan tujuannya (Kotler & Keller, pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian
2009, p. 539): konsumen dan/ atau mempengaruhi perasaan mereka
1. Informatif (Informative) terhadap suatu produk (barang dan jasa). Suatu daya tarik
Iklan ini dibuat untuk memperkenalkan produk baru, iklan dapat pula dipahami sebagai something that moves
menginformasikan cara pemakaiannya, menciptakan image people, speaks to their wants or needs, and excites their
atau citra yang baik dari produk tersebut sehingga masyarakat interest (sesuatu yang menggerakkan orang, berbicara
tahu akan keberadaannya mengenai keinginan atau kebutuhan mereka, dan
2. Persuasif (Persuasive) membangkitkan ketertarikan mereka). (Morissan, 2010, p.
342)
Merek
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 3

Menurut Kotler (2009, p. 265) merek memiliki enam Sikap Terhadap Iklan
tingkat pengertian: Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai suatu
1. Atribut (merek meningkatkan pada atribut- kecenderungan yang dipelajari secara terus-menerus
atribut tertentu) mengenai kesukaan atau ketidaksukaan terhadap iklan secara
2. Manfaat (merek lebih dari serangkaian umum (Mac Kenzie dan Lutz, 1989). Mac Kenzie dan Lutz,
atribut, konsumen tidak mau membeli atribut, 1989, menduga bahwa sikap terhadap iklan secara umum
mereka membeli manfaat) mempunyai pengaruh secara langsung terhadap sikap pada
3. Nilai (merek menyatakan sesuatu tentang nilai periklanan individual melalui persepsi pada iklan dan
produsen) mempunyai pengaruh secara langsung melalui suatu proses
4. Budaya (merek juga mewakili budaya yang dinamakan generalisasi dimana konsumen pada
tertentu) umumnya cenderung bereaksi karena pengaruh iklan yang
5. Kepribadian (merek juga mencerminkan spesifik.
kepribadian tertentu) Sikap Terhadap Merek
6. Pemakai (merek menunjukkan jenis Menurut Chaudhuri (2001) sikap terhadap merek diartikan
konsumen yang membeli atau menggunakan sebagai evaluasi konsumen secara menyeluruh terhadap
produk tersebut) merek dan membentuk dasar yang digunakan konsumen
Jadi merek pada dasarnya merupakan identitas yang dalam keputusan dan perilakunya. Sikap positif konsumen
menggambarkan nilai serta janji yang ditawarkan kepada terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen
konsumen yang menggunakan produk yang ditawarkan melakukan pembelian terhadap merek tersebut, tetapi
tersebut. sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk
Sikap melakukan pembelian.
Kotler dan Amstrong dalam Dwiastuti, R, et all (2012, p. Sikap terhadap merek mempresentasikan pengaruh
66) meyatakan bahwa sikap merupakan evaluasi, perasaan, konsumen terhadap suatu merek, yang dapat mengarah pada
dan kecenderungan seseorang yang secara konsisten tindakan nyata, seperti pilihan terhadap suatu merek.
menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau gagasan. Semakin tinggi ketertarikan seseorang terhadap merek, maka
Sikap menempatkan orang pada kerangka berpikir tentang semakin kuat keinginan untuk memiliki dan memilih merek
menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekat tersebut. Sikap terhadap merek dinilai positif tergantung
atau menjauh dari hal itu. Sikap sulit berubah. Sikap apakah merek tersebut lebih disukai, dan lebih diingat oleh
seseorang membentuk sebuah pola, dan untuk mengubahnya konsumen.
membutuhkan banyak penyesuaian yang sulit dalam sikap- Sikap terhadap merek terbentuk setelah konsumen
sikap lainnya. Jadi, perusahaan sebaiknya mencoba mengintepretasi, melakukan evaluasi dan mengintegrasikan
mencocokkan produknya kedalam sikap yang nyata tanpa berbagai informasi, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
mengubahnya. sikap yang muncul terhadap merek akan memiliki konsistensi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap dengan jawaban konsumen akan pertanyaan seberapa puas
antara lain: konsumen akan pilihan konsumsinya. Sikap konsumen
1. Pengalaman Pribadi terhadap merek dapat diartikan sebagai penyampaian apa
2. Pengaruh Keluarga Dan Teman-Teman yang diharapkan pembeli agar dapat memuaskan kebutuhan-
3. Direct Marketing kebutuhan pembeli
4. Media Masa Brand Preference
5. Karakteristik individu Brand preference seringkali ditemukan sebagai variabel
Sikap konsumen dapat berubah akibat dari strategi yang langsung mempengaruhi keinginan konsumen untuk
produsen untuk memenangkan pasar persaingan. Strategi membeli brand. Preferensi merupakan kecenderungan akan
mengubah sikap konsumen, antara lain dengan cara: sesuatu yang biasanya diperoleh setelah konsumen
1. Mengubah Evaluasi Relatif Terhadap Atribut, membandingkan sesuatu tersebut dengan sesuatu yang
diantaranya dengan cara menawarkan produk dengan lainnya. Dengan demikian, brand preference merupakan
atribut berbeda dan penting. kecenderungan seorang konsumen untuk menyukai sebuah
2. Mengubah Keyakinan Merk, salah satu caranya adalah merek dibandingkan yang lainnya sehingga akan membentuk
mengklaim merk perusahaan mempunyai kelebihan. keinginannya untuk membeli merek tersebut. Brand
3. Menambah Atribut. preference dihasilkan dari perbandingan atau penilaian
4. Mengubah Sikap Secara Keseluruhan, antara lain sebuah merek relatif terhadap merek yang lainnya. Jika merek
dengan cara mengubah langsung pada merk. tersebut memiliki kepribadian yang sesuai atau memberikan
5. Mengubah keyakinan mengenai merk pesaing, yaitu nilai yang optimal maka konsumen akan cenderung menyukai
produsen memunculkan comparative advertising merek tersebut (Fongana, 2009).
produknya, dengan membandingkannya dengan Brand Preference timbul pada waktu pelanggan memilih
produk pesaing. satu merek berdasarkan kebiasaan dan pengalaman yang
dimiliki, tetapi dapat menerima pengganti merek produk
tersebut apabila merek yang dipilih telah sulit untuk diperoleh
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 4

(Bensley dan Fisher, 2003). Menurut Cheng dan Chang masyarakat untuk memilih brand tersebut. Pemilihan brand
(2008) variabel preferensi merek atau pilihan merek dapat sering juga dipengaruhi oleh seberapa exist advertising yang
diukur melalui: digunakan oleh perusahaan di beberapa tempat – tempat yang
1. Konsumen tertarik dengan nama merek produk yang umum dikunjungi para konsumen (Maha Al Azzawi, 2012).
dianggap menarik Han et al., (2004) juga menambahkan bahwa semakin
2. Konsumen lebih memilih satu merek produk yang tingginya dampak atau feedback yang diberikan oleh
disukainya daripada konsumen dari sebuah iklan terhadap suatu produk atau
1. merek produk yang lain. merek, hal ini juga akan memupuk hasrat konsumen untuk
3. Secara total, konsumen tetap lebih memilih merek memgonsumsi produk tersebut. Dari survey mereka, diteukan
produk tersebut. bahwa pemilihan atau kecondongan untuk memilih suatu
Hubungan Antara Advertising Appeal dan Attitude merek sering kali sangat amat dipengaruhi oleh iklan dan
Toward Advertising feedback atau dampak dari iklan suatu merek itu sendiri,
Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu pada bukan dari interest konsumen terhadap suatu produk saja.
pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian Hubungan Antara Attitude Toward Brand dan Brand
konsumen dan mempengaruhi konsumen terhadap suatu Preference
produk. Beberapa unsur daya tarik iklan seperti musik, script, Banyak faktor yang dapat menajdi pemicu konsumen
endorser, slogan, dan logo produk digunakan untuk menarik untuk melakukan pemilihan merek. Hal ini dapat dikarenakan
perhatian konsumen serta mempengaruhi konsumen secara produk/ merek tersebut mempunyai kemampuan untuk
emosional tentang suatu produk. Iklan dengan daya tarik yang memenuhi kebutuhan konsumen baik secara psikologis seperti
tinggi akan mempengaruhi penilaian dan sikap dari menawarkan harga yang lebih murah, atau lokasi penjualan
konsumen. yang lebih mudah untuk didatangi, maupun secara fungsional
Hubungan Antara Advertising Appeal dan Attitude seperti kualitas produk yang lebih baik, atau fitur – fitur yang
Toward Brand lebih menarik dan hal itu yang menjadi penentu dari sikap
Iklan merupakan bentuk komunikasi, maka konsumen yang dapat membangun brand image di benak
keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran masyarakat. Kebutuhan serta tanggapan dari suatu konsumen
merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi biasanya berbeda satu dengan yang lain, oleh karena itu
perusahaan menggunakan iklan sebagai media komunikasi. , perusahaan harus dapat memahami kebutuhan konsumennya,
tentu mengupayakan isi iklan tersebut mampu menciptakan sehingga konsumen tersebut dapat memberikan feedback yang
keyakinan yang positif terhadap atribut-atribut produknya positif dan perusahaan atau brand tersebut dapat meraih
karena keyakinan semacam ini akan mendorong sikap feedback yang positif dalam pemilihan merek yang akan
konsumen yang positif juga terhadap merek tersebut. Wang, dilakukan masyarakat sebagai merek favorit mereka Semakin
Cheng dan Chu (2012, p. 1) mengatakan bahwa daya tarik banyak konsumen memberikan feedback yang positif,
iklan bertujuan untuk memotivasi konsumen untuk semakin tinggi pula tingkat probabilitas yang didapat oleh
mengambil tindakan khusus atau mempengaruhi sikap merek / perusahaan tersebut untuk dipilih (Richard dan
mereka terhadap merek produk tertentu. Dipesh, 2014).
Hubungan Antara Attitude Toward Advertising dan
Brand Preference Model Penelitian
Penggunaan iklan dianggap sebagai senjata untuk Attitude
membentuk persepsi konsumen dengan frekuensi munculnya Toward
iklan. Iklan memiliki dampak langsung dan positif pada Advertising
loyalitas merek, citra toko dan kualitas yang dirasakan. Ada Advertising Brand
hubungan yang signifikan antara belanja iklan dan persepsi Appeal Preference
kualitas. Selain itu, efek utama dari iklan adalah untuk
Attitude
meningkatkan nama merek di mata masyarakat (Moorthy dan
Toward
Zhao, 2000). Jutaan dolar dihabiskan setiap tahun pada iklan
Brand
yang mengarah ke arah loyalitas merek dan menghasilkan
menciptakan pelanggan setia menempel merek tertentu atau Hipotesis
perusahaan. Periklanan adalah alat penting dalam H1: Diduga Advertising Appeal berpengaruh signifikan
menciptakan kesadaran di antara pelanggan dan belanja iklan terhadap Attitude Toward Advertising pada iklan
yang intens adalah indikator kualitas tinggi dan produk Popmie
menunjukkan, perusahaan berinvestasi pada merek / produk. H2: Diduga Advertising Appeal berpengaruh signifikan
Oleh karena itu, ada hubungan yang positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Brand pada iklan produk
antara belanja iklan dan persepsi kualitas (Aaker dan Popmie
Jacobson, 1994). Selanjutnya, Beberapa fakta menyatakan H3: Diduga Attitude Toward Advertising berpengaruh
bahwa suatu dampak dari iklan dapat membuat efek terhadap signifikan terhadap Brand Preference pada iklan
pemilihan suatu brand. Semakin sering iklan tersebut muncul produk Popmie
di benak masyarakat maka akan lebih besar kemungkinan
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 5

H4: Diduga Attitude Toward Brand berpengaruh dengan nama merek, logo dan simbol, karakter atau
signifikan terhadap Brand Preference pada iklan atribut lain yang pada akhirnya membentuk dasar yang
produk Popmie digunakan konsumen dalam keputusan dan
perilakunya. Indikator untuk Attitude Toward Brand
III. METODE PENELITIAN adalah:
Jenis Penelitian 1. Komponen Afektif adalah respon yang
Desain penelitian yang diajukan ini adalah penelitian menggambarkan perasaan dan emosi yang
Berdasarkan pada rumusan masalah penelitian, sebagaimana dihasilkan sebuah stimulus. Indikator pada
diterangkan pada bab sebelumnya, peneliti menggunakan komponen afektif:
metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu o Rasa Ingin memakai merek
kausal konklusif. Penelitian kausal konklusif merupakan o Kesan Positif terhadap merek
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh suatu 2. Komponen Konatif menunjukan bagaimana
kesimpulan berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku
kemudian diolah untuk mengetahui hubungan sebab akibat yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan
antar variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini. objek sikap yang dihadapinya. Indikator pada
Hubungan sebab akibat pada penelitian ini adalah untuk komponen konatif:
mengungkapkan pengaruh Advertising Appeal, Attitude o Minat terhadap merek
Toward Advertising, dan Attitude Toward Brand terhadap 3. Komponen Kognitif adalah gagasan yang terjadi
Brand Loyalty pada iklan pop mie edisi cewek Hongkong. pada individu selama tahap pemahaman
Menurut Kuncoro (2009, p.15) jenis penelitian kausal adalah pengolahan informasi. Respon kognitif memberi
sebuah penelitian yang bertujuan utama membuktikan pelengkap yang berharga pada pengukuran sikap
hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan standar dalam mengevaluasi keefektifan
dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. komunikasi.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel o Kepercayaan terhadap merek
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Attitude Toward Advertising
konsumen pop mie di Surabaya yang pernah menonton iklan Sikap terhadap iklan merupakan tanggapan atau
popmie edisi cewek Hongkong. Adapun ukuran sampel dalam respon baik itu positif maupun negatif terhadap sebuah
penelitian ini sebanyak 100 orang. Karakteristik sampel yang iklan. Indikator untuk sikap terhadap iklan (Attitude
dipilih adalah konsumen berjenis kelamin pria dan wanita, Toward Advertising) adalah:
yang berusia antara 15-30 tahun karena usia ini dianggap 1. Komponen Kognitif adalah Respon yang
sudah mampu memutuskan, memberikan penilaian, dan dapat dikeluarkan oleh konsumen dapat menjadi
meresponi terhadap sesuatu yang mereka rasakan, serta pengukuran untuk melihat seberapa efektifnya
pernah menonton iklan pop mie edisi cewek Hongkong iklan.
Definisi Operasional o Iklan yang informatif
a. Variabel Eksogen yaitu 2. Komponen Afektif adalah stimulus yang diberikan
 Advertising Appeal oleh iklan akan mengeluarkan reaksi emosional
Daya tarik iklan menunjukkan sebuah kemampuan o Iklan yang menarik
iklan untuk menarik pasar (konsumen) sasaran yang b. Variabel Endogen yaitu Brand Preferences
dituju oleh iklan tersebut serta dapat membujuk atau Menurut Maxwell (2011, p. 76), Pemilihan brand
mengajak orang untuk melihat iklan tersebut. Indikator seringkali dipengaruhi oleh hasrat atau kebutuhan
untuk Advertising Appeal adalah: konsumen itu sendiri. Dengan kebutuhan yang dimiliki
1. Daya Tarik Rasional adalah daya tarik rasional tiap konsumen, mereka akan memiliki hasrat untuk
dalam iklan sebagai pesan dalam iklan yang berisi mendapatkan kebutuhan mereka masing – masing. Saat
informasi dan pendapat logis dan masuk akal untuk dalam proses pemilihan brand, konsumen seringkali
membeli sebuah produk. Indikator pada daya tarik dipengaruhi pula oleh hal – hal di sekitar seperti iklan,
rasional: brand image, promosi, keunggulan produk, dll.
o Kenikmatan Jadi dapat disimpulkan penyebab paling utama dalam
o Harga relatif murah pemilihan merek atau brand preferences adalah :
o Variasi pilihan rasa 1. Konsumen tertarik dengan nama merek produk yang
2. Daya Tarik Emosional adalah daya tarik iklan yang dianggap menarik
lebih menitik beratkan pada kebutuhan psikologis. 2. Konsumen lebih memilih satu merek produk yang
Indikator pada daya tarik emosional: disukainya daripada merek produk yang lain.
o Gengsi atau prestige 3. Secara total, konsumen tetap lebih memilih merek
o Kepuasan produk tersebut.
 Attitude Toward Brand
Sikap terhadap merek merupakan evaluasi konsumen Teknik Pengelolahan Data
secara menyeluruh terhadap merek yang berkaitan
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 6

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian disimpulkan bahwa model cocok untuk mempresentasikan
ini adalah analisis regresi liner berganda. hasil penelitian.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas Dan Reliabilitas Pengujian Hipotesis
Tabel 1 Tabel 3 Pengujian Hipotesis
Variabel Indika Factor λ λ2 εj CR Hipotesis Hubungan thitung ttabel Keteranga
tor Loading
(T-Value) Variabel n
Advertising AA1 1,00 0,80 0,64 0,36 0,852 1 Advertising 2,32 1,9 Signifikan
Appeal AA2 8,44 0,80 0,64 0,36 Appeal  Brand 6
AA3 8,69 0,83 0,69 0,3111 Attitude
AA4 4,47 0,46 0,21 0,7884
AA5 7,69 0,74 0,55 0,4524 2 Advertising 4,31 1,9 Signifikan
Brand BA1 1,00 0,83 0,69 0,3111 0,913 Appeal  6
Attitude BA2 9,69 0,82 0,67 0,3276 Attitude Toward
BA3 11,15 0,90 0,81 0,19
Advertising
BA4 7,88 0,71 0,50 0,4959
BA5 7,27 0,67 0,45 0,5511 3 Attitude Toward 3,80 1,9 Signifikan
BA6 6,83 0,63 0,39 0,6031 Advertising  6
BA7 10,06 0,84 0,71 0,2944 Brand Preference
Attitude ATA1 1,00 0,81 0,66 0,3439 0,768
Toward
4 Brand Attitude 3,75 1,9 Signifikan
Advertising ATA2 5,55 0,77 0,59 0,4071
 Brand 6
Brand BP1 1,00 0,76 0,58 0,4224 0,743 Preference
Preference BP2 4,44 0,51 0,27 0,7296 Dari Tabel 3 dapat dijelaskan hasil uji hipotesis sebagai
BP3 6,01 0,71 0,52 0,4816 berikut:
BP4 5,19 0,60 0,36 0,64
1. Hipotesis 1: Yang menyatakan Advertising Appeal
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan semua indikator
berpengaruh signifikan terhadap Brand Attitude adalah
pada variabel advertising appeal, brand attitude, attitude
terbukti karena mempunyai thitung sebesar 2,32 lebih besar
toward advertising, dan brand preference mempunyai t-value
dari ttabel 1,96.
yang lebih besar dari 1,96, sehingga indikator-indikator
2. Hipotesis 2: Yang menyatakan Advertising Appeal
tersebut valid. Selain itu, nilai construct reliability setiap
berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward
variabel juga bernilai di atas 0,70 ( Hair, et al., 1998:612),
Advertising adalah terbukti karena mempunyai t hitung
sehingga variabel advertising appeal, brand attitude, attitude
sebesar 4,31 lebih besar dari ttabel 1,96.
toward advertising, dan brand preference telah memenuhi
3. Hipotesis 3: Yang menyatakan Attitude Toward
construct reliability. Dengan demikian dapat disimpulkan
Advertising berpengaruh signifikan terhadap Brand
bahwa indikator-indikator yang membentuk variabel
Preferenc e adalah terbukti karena mempunyai t hitung
advertising appeal, brand attitude, attitude toward
sebesar 3,80 lebih besar dari ttabel 1,96.
advertising, dan brand preference telah valid dan reliabel dan
4. Hipotesis 4: Yang menyatakan Brand Attitude
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
berpengaruh signifikan terhadap Brand Preference adalah
terbukti karena mempunyai thitung sebesar 3,75 lebih besar
Uji Keseluruhan Model dari ttabel 1,96.
Tabel 2 Indeks Fit dalam Structural Equation
Modeling (SEM)
Pembahasan
No. Indeks Kriteria Hasil Ket Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
1. Chi-Square P > 0,05 0,000 Tidak Fit advertising appeal terhadap brand attitude dan attitude
Statistik toward advertising pada iklan produk Popmie. Serta pengaruh
2. RMSEA p ≤ 0,08 0,07 Good Fit attitude toward advertising dan brand attitude terhadap brand
3. GFI ≥ 0,90 0,82 Marginal preference pada iklan produk Popmie. Hasil penelitian ini
Fit menunjukkan bahwa variabel advertising appeal berpengaruh
4. AGFI ≥ 0,90 0,77 Tidak Fit signifikan terhadap brand attitude dan attitude toward
5. CMIN / DF χ2 relatif 0,000 Good Fit advertising, juga variabel attitude toward advertising dan
≤ 2,0 brand attitude berpengaruh signifikan terhadap brand
6. TLI ≥ 0,95 0,96 Good Fit preference. Untuk masing-masing pembahasan hasil
7. CFI ≥ 0,95 0,96 Good Fit penelitian akan diuraikan seperti di bawah ini.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 2, seluruh nilai Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan pengaruh
goodness of fit diatas, disimpulkan bahwa Chi square dan yang positif dan signifikan dari advertising appeal terhadap
AGFI tidak fit tetapi RMSEA, GFI, CMIN/DF, TLI, dan CFI brand attitude. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian
sesuai dengan cut of value. Dengan demikian maka dapat yang dilakukan Wang, Cheng dan Chu (2012, p. 1) yang
mengatakan daya tarik iklan bertujuan untuk memotivasi
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 7

konsumen untuk mengambil tindakan khusus atau menyukai merek popmie dibandingkan dengan merek mie
mempengaruhi sikap mereka terhadap produk tertentu. instan dalam kemasan cup lainnya dan konsumen lebih
Kualitas iklan produk Popmie yang cukup bagus menyukai merek popmie dibandingkan dengan merek
meningkatkan sikap konsumen terhadap produk Popmie. Hal lainnya..
ini terbukti dari jawaban mayoritas responden yang setuju
pada pernyataan bahwa Iklan Produk popmie menunjukkan V. KESIMPULAN DAN SARAN
kualitas yang tinggi. Beberapa unsur daya tarik iklan seperti Kesimpulan
musik, script, endorser, slogan, dan logo produk digunakan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab
untuk menarik perhatian konsumen serta mempengaruhi sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
konsumen secara emosional tentang suatu produk. Iklan a. Advertising Appeal berpengaruh signifikan dan
dengan daya tarik yang tinggi akan mempengaruhi penilaian memiliki pengaruh positif terhadap Attitude Toward
dan sikap dari konsumen. Advertising.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan pengaruh b. Advertising Appeal berpengaruh signifikan dan
yang positif dan signifikan dari advertising appeal terhadap memiliki pengaruh positif terhadap Brand Attitude.
attitude toward advertising. Hasil penelitian ini mendukung c. Attitude Toward Advertising berpengaruh signifikan
penelitian yang dilakukan Baheti, Jain dan Jain (2012, p. 75) dan memiliki pengaruh positif terhadap Brand
yang menyatakan bahwa daya tarik iklan adalah pesan sentral Preference.
utama yang dapat membangkitkan keinginan dan tujuan d. Brand Attitude berpengaruh signifikan dan memiliki
kebutuhan konsumen yang dapat dipenuhi oleh produk yang pengaruh positif terhadap Brand Preference
diiklankan. Daya tarik adalah konten yang mendasari dalam Saran
sebuah iklan tersebut. Hasil penelitian ini juga mendukung Dari hasil penelitian dan simpulan yang telah disebutkan
pernyataan Kotler & Amstrong (2012, p. 2) yang menyatakan di atas, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
bahwa daya tarik iklan dengan jelas mengungkapkan minat, 1. Saran Praktis
motivasi dan identitas atau menjelaskan mengapa konsumen Saran secara praktis yang dapat diberikan dari hasil
harus mempertimbangkan roduk yang diiklankan. Hal ini penelitian dan kesimpulan yang diperoleh agar
terbukti dari jawaban responden yang mayoritas menjawab manajemen PopMie dapat meningkatkan brand
setuju pada pernyataan Iklan popmie dengan tema edisi cewek preference konsumen pada popmie maka manajemen
Hongkong dapat memberikan kejelasan informasi produk harus memperhatikan advertising appeal, hal ini
(informatif). karena advertising appeal telah terbukti dalam
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan pengaruh penelitian ini dapat meningkatkan brand attitude dan
yang positif dan signifikan dari attitude toward advertising attitude toward advertising pada iklan popmie dan
terhadap brand preference. Hasil penelitian ini mendukung akhirnya akan meningkatkan brand preference
penelitian yang dilakukan oleh Moorthy dan Zhao (2000), konsumen popmie.
yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Peningkatan advertising appeal dapat dilakukan
belanja iklan dan persepsi kualitas. Selain itu, efek utama dari dengan cara mengubah atau membuat slogan baru
iklan adalah untuk meningkatkan nama merek di mata karena dari statistik deskriptif konsumen mengenai
masyarakat. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian variabel advertising appeal ditemukan bahwa
yang dilakukan oleh Aaker dan Jacobson (1994), yang konsumen merasa slogan atau strapline yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan digunakan dalam iklan popmie edisi cewek hongkong
antara belanja iklan dan persepsi kualitas. tidak mudah diingat. Dimana slogan atau strapline
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan pengaruh iklan yang baik dan mudah diingat adalah slogan atau
yang positif dan signifikan dari brand attitude terhadap brand strapline yang pendek dan menggunakan bahasa
preference. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang sehari-hari.
dilakukan oleh Bart J. Bronnenberg (2010), yang menyatakan Peningkatan brand attitude dapat dilakukan dengan
bahwa sikap konsumen terhadap suatu merek adalah faktor cara meningkatkan keinginan konsumen untuk makan
yang dapat memicu pemilihan suatu brand. Pemilihan suatu Popmie dari statistik deskriptif konsumen mengenai
brand sering kali dipengaruhi oleh banyak faktor. Di variabel brand attitude ditemukan bahwa konsumen
antaranya adalah feedback dari brand image suatu merek di merasa kurang memiliki keinginan untuk makan
benak masayarakat tersebut yang timbul entah dari kualitas Popmie. Dimana salah satu cara untuk meningkatkan
atau servis yang baik maupun buruk dari suatu merek dan keinginan konsumen makan Popmie salah satunya
produk. Jadi semakin baik feedback dari brand image yang mengeluarkan varian rasa mie yang baru.
dimiliki oleh suatu merek maka akan tinggi pula probabilitas Peningkatan attitude toward advertising dapat
para konsumen untuk memilih merek tersebut. Brand image dilakukan dengan cara mengubah atau membuat iklan
yang dimiliki Popmie sudah cukup baik sehingga probabilitas dengan jalan cerita yang lebih menarik karena dari
para konsumen untuk memilih produk Popmie juga tinggi. statistik deskriptif konsumen mengenai variabel
Hal ini terbutki dari jawaban responden yang mayoritas attitude toward advertising ditemukan bahwa
menjawab setuju pada pernyataan bahwa konsumen lebih konsumen merasa iklan popmie dengan tema edisi
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 8

cewek Hongkong kurang menarik dan menyenangkan. Anti Ketombe Clear For Man Di Surabaya.
Dimana iklan yang memiliki jalan cerita yang menarik Universitas petra : surabaya.
dan menyenangkan akan lebih diterima oleh Ghozali. (2008). Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan
konsumen. Perusahaan; Suatu Analisis dengan Pendekatan
2. Bagi penelitian selanjutnya Partial Least Squares. Simposium Nasional
Adapun yang menjadi keterbatasan dalam penelitian Akuntansi (SNA) Ke XI
ini adalah sebagai berikut: Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition,
a. Jumlah responden penelitian yang diteliti kurang Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey
banyak, selain itu juga tempat penelitian yang Han, Sang-Lin dan Seung Baek, 2004, “Antecedents and
hanya menggunakan satu obyek penelitian saja Consequences of Service Quality in Online Banking:
sehingga membuat hasil penelitian ini An Application of the SERVQUAL Instrument”.
kemungkinan akan berbeda jika dilakukan di Advances in Consumer Research, Volume 31.
tempat lain atau dengan jumlah sampel yang lebih Hornik, J. and G. Miniero, 2010. “A comparative and
banyak. cumulative meta-analysis of advertising appeals”.
b. Hanya melihat hubungan antara advertising appeal Tel Aviv University, Faculty of Management, the
terhadap brand preference melalui brand attitude Graduate School of Business Administration: 1-41.
dan attitude toward advertising padahal masih John W. Maxwell. 2011. Label Confusion: The Groucho
banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi Effect of Uncertain Standards. Management Science,
brand preference, sehingga disarankan agar Articles in Advance, pp. 1–16.
penelitian selanjutnya menambah variabel-variabel Kotler dan Amstrong. (2012). Principle of Marketing.
lain seperti brand familiarity, brand awareness, Pearson.
dan lain sebagainya Kotler, P. & Amstrong, G. (2010). “Principle of Marketing”.
c. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk New Jersey: Prentice Hall.
penelitian mengenai hubungan advertising appeal, Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). “Marketing Management
brand attitude, attitude toward advertising, dan (13th ed.)”. London: Pearson.
brand preference pada perusahaan lain. Selain itu Kuncoro, M. (2009). “Metode Riset Untuk Bisnis dan
bagi para akademisi untuk melanjutkan penelitian Ekonomi”. Jakarta: Erlangga.
ini dengan menambahkan variabel-variabel lain Mac Kenzie, S. B., & Richard J. L. (1989). “An Empirical
yang dapat mempengaruhi brand preference. Examination of the Structural Antecedents of
Attitude Toward the Ad in an Advertising Pretesting
DAFTAR PUSTAKA Context”. Journal of Marketing 53, 2 pp. 48-65.
Maha Al Azzawi. 2012. Students Brand Preferences Between
Bart J. Bronnenberg. 2010. Online Demand Under Limited Apple and Samsung Smartphone. School of
Consumer Search. Markting Science, Vol. 29, No. 6. Sustainable Development of Society and Technology
Baheti, G., Jain, R. K, & Jain, N. (2012). “The Impact of Malardalen University Eskilstuna-Västerås.
Advertising Appeals on Consumer Buying Moorthy, S., Zhao, H. (2000). “Advertising Spending and
Behavior”. International Journal of Research in Perceived Quality”. Marketing Letters 11:3. Kluwer
commerce & Management. Academic Publishers, Manufactured in The
Bensley, R. J dan J. B. Fisher. 2003. Metode Pendidikan Netherlands.
Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta, Penerbit Morissan. (2010). “Komunikasi Pemasaran Terpadu”.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Cheng, C. F dan Y. Y. Chang, 2008, Airline Brand Equity, Richard Remedios, Dipesh Nathwani. 2014. A study to
Brand Preference and Purchase Intentions The examine the brand preferences of students towards
Moderating Effects of Switching Costs, Journal of apple v/s samsung smartphone. International Journal
Air Transport Management,No.14: 40-42. of Multidisciplinary Research and Development;
Chaudhuri, A., & Holbrook, M. B. (2001). “The Chain of 1(7): 213-220.
Effect from Brand Trust and Brand Effect to Brand Suryani, T. (2008). “Perilaku konsumen: Implikasi pada
Performance: The Role of Brand Loyalty”. Journal strategi pemasaran”. Edisi I. Yogyakarta: Graha
of Market Focused Management. Ilmu.
David A. Aaker and Robert Jacobson. 1994. Special Issue on Wang, Cheng, Chu. (2012). Effect of Celebrity Endorsements
Brand Management. Journal of Marketing Research, on Consumer Purchase Intentions: Advertising Effect
Vol. 31, No. 2, pp. 191-201. and Advertising Appeal as Mediators. Human
Dwiastuti, R. Shinta, A., & Isaskar, R. (2012). “Ilmu Perilaku Factors and Ergonomics in Manfacturing & Service
Konsumen”. Cetakan I. Malang: UB Press Industries.
Fongana, Andreas. (2009). Pengaruh Brand Prefence Widyatama, R. (2009). “Pengantar periklanan”. Yogyakarta:
Terhadap Repeat Purchase Pada Produk Shampo Pustaka Book Publisher.
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 9

Anda mungkin juga menyukai