Disusun oleh :
Nama : Lince Parezki
Nim : 202110098
Prodi : D-3 gizi
A. Teori dasar
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia
dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan
yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler. Beberapa karakteristiknya
antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan seperti
jeruk merupakan sumber utama vitamin ini.
Vitamin C berhasil diisolasi pertamakali pada tahun 1928 dan pada tahun 1932
ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-
Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937
untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal dengan peranannya
menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian yang lebih
lanjut ternyata vitanin C juga terbukti berperan penting dalam meningkatkan kinerja otak.
Dua peneliti dari Texas Woman‘s University menemukan bahwa murid SMPT yang tingkat
vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada
jumlah vitamin C-nya yang rendah.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit,urat, tulang rawan, dan jaringan lainnya di
tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar,
pendarahan kecil, dan luka ringan.
B. Tujuan percobaan
Membuktikan adanyan vitamin C dalam suatu behan secara kualitatif.
C. Prinsip percobaan
Vitamin C biasa juga disebut asam askorbat berupa kristal putih yang mudah
teroksidasi oleh udara sehingga warna menjadi coklat. Sifatnya yang mudah teroksidasi ini
dapat melindungi zat lain dari pengaruh oksidasi udara. Oleh karena itu, vitamin C populer
dengan antioksidan.
D. Manfaat percobaan
Kita dapat mengetahui dan membuktikan adanya vitamin C dalam suatu bahan secara
kualitatif
E. Bahan
F. Alat
1. Alat pemanas
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Kertas lakmus
G. Prosedur
a.
1. Masukkan kedalam tabung reaksi 5 tetes larutan asam askorbat 1 %
2. Tambahkan 15 tetes pereaksi Benedict
3. Panaskan diatas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
4. Perhatikan adanya endapan yang terbentuk
5. Warna hijau kekuningan sampai merah bata menandakan Vitamin C Positif.
b.
1. Masukkan 10 tetes larutan asam askorbat 1 % kedalam tabung reaksi
2. Kemudian, netralkan larutan (pH = 8 ) menggunakan NaHCO3 5 %
3. Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3
4. Amati warna yang terjadi. Adanya merah Ungu menandakan Vitamin C Positif
H. Hasil
I. Pembahasan
Pada percobaan ini asam askorbata yang dicampurkan dengan pereaksi benedict
menghasilkan warna kuning dan setelah dipanaskan maka terbentuk endapan merah bata,
karena sifat dari asam askorbat mudah dioksidasi terutama saat pemanasasn. Kemudian pada
prosedur yang kedua asam askorbat ditambahkan dengan NaHCO3 5% agar mendapatkan
larutan yang netral dan penambahan FeCL3 yang berfungsi untuk mempercepat reaksi
sehingga terbentuklah warna merah. Hal ini sesui dengan teori bahwa adanya warna merah
ungu berarti vitamin C positif terdapat dalam larutan asam askorbat.
Pertanyaan :
Jawab :
Sebab larutan uji benedict mengandung tembaga atau ion Cu2+ yang dapat
mempermudah proses oksidasi pada vitamin C.
J. Kesimpulan
Larutan asam askorbat mengandung vitamin C dan sudah teroksidasi oleh pemanas
,tembaga, oksigen, dan alkkali
K. Saran
L. Daftar pustaka
Slideshare.net