SISTEM ENDOKRIN
Created by :
PO713251201092
1B/D3 FARMASI
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah
satu tugas dari mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia. Makalah ini secara
garisbesar membahas mengenai bagian dari anatomi tubuh yaitu Sistem Endokrin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang kompleks. Baik dari
morfologi, anatomi hingga fisiologinya. Semua itu bertujuan untuk
keseimbangan kerja dari sistem organ tersebut. Meninjau balik dari
organisasi kehidupan sistem organ merupakan gabungan dari beberapa
organ yang saling mendukung dan sinergis dalam melakukan kerjanya.
Anatomi dan fisiologi adalah ilmu dalam bidang
kesehatan/kedokteran yang mempelajari di dalamnya anatomi dan fisiologi
metabolisme tubuh, anatomi dan fisiologi sistem saraf, anatomi dan
fisiologi sistem digestif, anatomi dan fisiologi payudara, otak, panggul,
dan bagian tubuh lainnya. ilmu anatomi tubuh manusia ini wajib dikuasi
oleh mahasiswa bidang kedokteran khususnya, keperatan serta kebidanan.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan hubungan antara
bagian-bagian tubuh. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi
bagian-bagian tubuh dan tubuh secara keseluruhan.
1
bekerja untuk mempertahankan homeostatis tubu. Fungsi mereka satu
sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan
karakteristik tertentu. Misalnya, medulla aderenal dan kelenjar hipofise
posterior yang mempunyai asal dari syaraf ( neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka funfsi dari kedua kelenjar ini sebagian
diambil alih oleh system syaraf. Bila umumnya system endokrin bekerja
melalui hormon, maka system syaraf bekerja melalui neuro transmitter
yang dihasilkan oleh ujung-ujung syraf.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara
kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin
murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya
kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain itu ada
beberapa organ endokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni:
Kelenjar Hormon Zat lain yang
dihasilkan
Pankreas Insulin, glukagon Enzim
pencernaan
Testis Testosteron Sel sperma
Ovarium Estrogen, Sel telur / ovum
progesteron
4
tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem
mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus
membran sel dengan bebas.
5
Gambar 2.4 Kelenjar Pineal
2. Kelenjar Hipofisis
6
Gambar 2.5 Kelenjar Hipofisis/Pituitary
7
Gambar 2.6 Kelenjar Hipofisis dan fungsinya
a. Lobus Anterior/Adenohypophysis
Secara embirologis, hipofisis anterior merupakan bagian hipofisis
yang berasal dari kantong rathke. Kantung ranthke merupakan suatu
invaginasi epitel faring sewaktu pembentukan embrio. Hal ini berbeda
dengan hipofisis posterior.
8
karbohidrat dan lemak.
kekurangan hormon ini pada
anak-anak-anak
menyebabkan
pertumbuhannya
terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan
akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika
kelebihan terjadi pada saat
dewasa, akan
menyebabkan
pertumbuhan tidak
seimbang pada tulang jari
tangan, kaki, rahang,
ataupun tulang hidung
yang disebut akromegali.
2 Sel Hormon prolaktin Merangsang pertumbuhan
carminophil (luteotropic payudara wanita dan
(epsilon hormone/ LTH). memproduksi air susu
acidophil/sel
mammotrope)
3 Sel beta thyrotropic Menstimulasi sintesis dan
basophil (sel hormon/thyroid sekresi hormon tiroid
thyrotropic) stimulating (tiroksin dan triiodotironin)
hormone/TSH
4 Sel 1. Follicle 1. Merangsang
gonadothropic Stimulating pematangan
- Sel Hormone folikel dalam
gonadot (FSH) ovarium dan
hropic 2. Luteinizi menghasilkan
9
pada ng estrogen
wanita Hormone 2. Mempengaruhi
(LH) pematangan
folikel dalam
ovarium dan
menghasilkan
progestron
- Sel 1. Follicle 1. Merangsang
gonadot Stimulating terjadinya
hropic Hormone spermatogenesis
pada (FSH) (proses
pria 2. Interstiti pematangan
al Cell sperma)
Stimulating 2. Merangsang sel-
Hormone sel interstitial
(ICSH) testis untuk
memproduksi
testosteron dan
androgen
5 Sel ACTH Menstimulasi sintesis dan
corticotrophic (Adenocorticotro sekresi hormon
pic Hormone). adenokortikal (kortisol,
androgen dan aldosterone).
6 Sel pada pars Melanocyte- Mempengaruhi kondisi
intermedia stimulating kulit, membantu proses
hormone (MSH). pigmentasi
b. Lobus Posterior/Neurohipophyisis
10
Gambar 2.8 kelenjar Hipofisis Posterior
11
Gambar 2. 9 Kelenjar Tiroid dan kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang terletak di atas
selaput yang membungkus kelenjar tiroid. Kelenjar ini terdiri dari 4
12
buah. Setiap dua pasang kelenjar ini terletak pada dibelakang tiap lobus
dari kelenjar tiroid. Setiap kelenjar paratiroid berukuran kira-kira 5x5x3
mm, dengan berat sekitar 25-30 mg.
Sel utama dari kelenjar ini terdiri dari sel prinsipal dan sel
oksifil. Sel prinsipal ada 2 macam, yaitu sel prinsipal terang dan sel
prinsipal gelap. Jumlah sel prinsipal lebih banyak dibanding sel oksifil.
Hormone yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid adalah hormone
Paratiroksin.
Paratiroksin merupakan polipeptida produk sekretorik sel-sel
prinsipal kelenjar paratiroid . Hormon ini berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium serum. Produksi hormon
paratiroksin akan meningkat apabila kadar kalsium dalam
plasma menurun. Hormon ini meningkatkan kadar kalsium
dalam darah dengan meningkatkan absorbsi kalsium pada usus
dan ginjal, serta melepaskan kalsium dari tulang.
5. Kelenjar suprarenalis/adrenal
Kelenjar adrenal merupakan kelenjar berbentuk ceper yang
terdapat di bagian atas ginjal. Kelenjar adrenal berjumlah dua buah,
terdapat satu pada masing-masing ginjal. Kelenjar ini memiliki berat kira-
kira 5-9 gram. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) serta bagian dalam (medula). Bagian korteks merupakan bagian
13
kelenjar yang berasal dari sel-sel mesodermal, sedangkan bagian medula
merupakan bagian yang berasal dari sel-sel ectodermal. Perbatasan
korteks-medula interdigitasi atau dapat terlihat jelas.
a. Bagian Kortex
Bagian korteks adrenal merupakan bagian yang tersusun
dari sel-sel sekretorik berbentuk polihedral tersusun dalam bentuk
tali-tali, biasanya setebal 2 sel. Tali-tali tersebut terorientasi secara
radial dari daerah medula. Bagian ini terbagi menjadi beberapa
zona, yaitu zona gromerulosa (lapisan luar), zona fasikulata
(lapisan tengah yang paling besar), zona retikularis (lapisan dalam
langsung yang mengelilingi medula).
14
dalam sel hati
4. Menahan ion Na dan ion Cl,
meningkatkan sekresi ion K di dalam
ginjal
5. Menurunkan ambang rangsangan
susunan saraf pusat
6. Menggiatkan sekresi asam lambung
7. Menguatkan efek noreadrenalin terhadap
pembuluh darah dan merendahkan
permeabilitas dinding pembuluh darah
8. Mempunyai efek antiinflamasi. Hormon
ini menstabilkan membran lisosom,
menurunkan sintesis kolagen,
meninggikan degradasi kolagen, dan
menghambat prolifuasi fibroblas.
9. Menurunkan daya tahan terhadap infeksi
dan menghambat pembentukan antibody
10. Menghambat pelepasan histamin dan
reaksi alergi
3. Androgen (terutama Hormon yang terkait dengan maskulinisasi yang
ketosteroid memacu anabolisme protein dan merangsang
dehidroepialdosteron) pertumbuhan.
4. Estrogen Memacu pertumbuhan dan perkembangan
sistem reproduksi wanita, payudara wanita dan
ciri seksual sekunder wanita.
b. Bagian Medulla
Medula adrenal memiliki beberapa komponen utama medula,
yaitu sel kelenjar, sel ganglion, venula, dan kapiler. Sel kelenjar dari
medula adrenal berukuran besar, berbentuk kolumner atau polihedral,
nukleusnya besar dan vesikuler. Sel kelenjar ini terpolarisasi, satu
kutub menghadap venula, kutub yang lain menghadap kapiler.
15
Sitoplasmanya basofil serta memiliki granula yang tercat kromafin
yang sering disebut adrenokron. Sel-selnya disebut sel kromafin atau
feokrom. Ini berkaitan dengan sistem saraf simpatis yang
menyekresikan epinefrin dan norepinefrin sebagai respon terhadap
rangsang simpatis. Sel kelenjar dapat memproduksi efinefrin
disamping norefrinefrin yang diubah oleh enzim yang dirangsang oleh
kortisol.
16
- Menyebabkan efek lipolisis dalam
jaringan lemak. Efek lipolisis
menyebabkan pelepasan amino dan
gliserol dalam darah. Asam lemak
sebagai pemicu dalam otot dan hati untuk
proses glukoneogenesis.
- Menghalangi pelepasan insulin dalam
pancreas.
- Dalam keadaan darurat, efinefrin
digunakan untuk melepas asam lemak
dari jaringan untuk pembakar dalam otot,
meningkatkan mobilisasi glukosa dengan
menambah glukoneogenolisis serta
glukogenesis, mengurangi uptake glukosa
dalam otot, mengurangi pelepasan
insulin, sehingga glukosa digunakan oleh
sistem saraf sentral.
3. Hormon ini juga berdampak terhadap otot
polos dari vicera. Efinefrin dapat
menyebabkan relaksasi otot polos gaster,
usus, vesica urinaria serta otot polos bronkus.
17
6. Kelenjar Thymus
Kelenjar thymus terletak di rongga dada. Kelenjar ini menghasilkan
hormone somatotrof. Adapun fungsi hormone ini adalah untuk :
a. Mengatur proses pertumbuhan.
b. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
c. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang
menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell.
7. Kelenjar pancreas/langerhans
Kelenjar pancreas/langerhans merupakan merupakan sekelompok sel
yang terletak pada pankreas. Sehingga dikenal dengan pulau – pulau
langerhans. Kelenjar pancreas/langerhans menghasilkan hormon insulin
dan hormon glukagon.
Hormon Insulin Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin.
Hormon ini berfungsi :
- Mengatur kadar glukosa dalam darah.
- Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar
dan otot.
Hormon Glukagon Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis
dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi meningkatkan kadar
gula dalam darah dan mengubah glikogen menjadi glukosa dalam
peristiwa glikolisis.
18
Gambar 2.14 anatomi pancreas
8. Kelenjar kelamin/gonad
Kelenjar kelamin/gonad pada wanita terletak di ovarium di rongga
perut dan pada pria letaknya di testis di rongga perut bawah.
Menghasilkan hormon dan sel kelamin. Macamnya ada 2 sel kelamin :
Sel Testis
Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron,
merupakan satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel
spermatozoa. Fungsi Hormon Testosteron :
a. Mengatur ciri kelamin sekunder.
b. Mempertahankan proses spermatogenesis.
19
Hormon Progesteron, hormon ini berfungsi mempersiapkan masa
kehamilan dengan menebalkan dinding uterus dan enjaga kelenjar
susu dalam menghasilkan air susu.
Hormon Relaksin, hormon ini berfungsi untuk membantu proses
persalinan dalam kontraksi otot.
20
1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada
pagi hari dan menurun pada malam hari.
2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu
tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak
dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada
kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons
terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan
tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon
mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan
biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung
reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen.
Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon
dari kelenjar lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar
atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
21
maka hipotalamus dan kelenjar Hipofisa mengetahui bahwa tidak
diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada
dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali
hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu
siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh
kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada
indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa
terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat
bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
22
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
III. 2Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan
kelainan, baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus
atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas
dengan baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
24