Anda di halaman 1dari 4

Nama : Divaz Hedya Putri

NIM : 611810010
Prodi : Farmasi
DosenPengampu : Ir. Purnomo

MKU Pancasila
“Pentingnya sejarah Pancasila”

Menurut sejarah, kata “pancasila” terdapat dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular
dalam bahaMenurut sejarah, kata “pancasila” terdapat dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu
Tantular dalam bahasa Sansekerta. Mpu Tantular sendiri merupakan seorang pujangga ternama
Sastra Jawa yang hidup pada abad ke-14 di Kerajaan Majapahit.sa Sansekerta. Mpu Tantular
sendiri merupakan seorang pujangga ternama Sastra Jawa yang hidup pada abad ke-14 di Kerajaan
Majapahit.

Pancasila merupakan salah satu landasan paling luhur yang ada di negara Indonesia. Karena itu,
pendidikan pancasila sangat penting diberikan, terutama pada mereka yang masih usia anak-anak.
Manfaat mempelajari pentingnya sejarah pancasila seperti:

1. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila yang merupakan ideologi, yang berarti
masih ada kemungkinan banyak orang yang belum memahami arti sebenarnya secara mendalam
dari Pancasila. Hal ini tidak lain adalah warga negara Indonesia yang baik memahami betul apa
arti sebenarnya dari Pancasila, sebagai landasan ideologi bangsa.

2. Membantu untuk mencintai negara Indonesia, dalam kehidupan bernegara, hal ini dapat
dikaitkan dengan hubungan antara manfaat pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Indonesia
itu sendiri.

Bagi mereka yang tidak dapat mengenal pancasila dengan baik, maka mereka tidak akan mencintai
Indonesia. Karena untuk mencintai Indonesia, maka paling tidak kita juga harus mencintai
landasan ideologis yang membentuk Indonesia.

3. Membentuk rasa nasionalisme dalam hati setiap warga negara. rasa nasionalisme atau
kebangsaan ini menjadi begitu penting karena menjadi semacam perekat bagi setiap anak bangsa
hingga menimbulkan kesadaran sebagai sebuah bangsa.
Ketika rasa nasionalisme telah tersemat di hati setiap warga negara, keinginan dan kekuatan untuk
mempertahankan negara akan terbentuk hingga menumbuhkan semangat rela berkorban. Bangsa
Indonesia yang peduli terhadap pandangan hidup serta dasar negara Indonesia seharusnya
mengetahui dan memahami bagaimana sejarah Pancasila yang melalui banyak lika-liku sehingga
lahirna Pancasila yang sangat ideal seperti sekarang ini.

Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin dan Soepomo mengusulkan rumusannya. Pada
tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin mengemukakan 5 (lima) asas bagi negara Indonesia
Merdeka, yaitu :

1. Kebangsaan
2. Kemanusiaan
3. Ketuhanan
4. Kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Pada hari keempat tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan 5 (lima) asas yaitu :

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan
3. Persatuan dan kesatuan
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila. Pada tanggal 17
Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan dari wilayah
Indonesia Bagian Timur. Beberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi


2. Hamidhan, wakil dari Kalimantan
3. I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
4. Latuharhary, wakil dari Maluku.
5.
Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam
rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang
berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Maka Pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh kata
tersebut menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Alasan dan dasar pengubahan kalimat ini telah
dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo,
Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi
persatuan dan kesatuan bangsa. Akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan
sebagai dasar negara Indonesia. Dengan isi sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Adapun maknanya adalah

1. Burung Garuda melambangkan kekuatan


2. Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
3. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
4. Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam
Pancasila, yaitu:
A. Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
C. Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
D. Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
E. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
F. Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia.
Merah berarti berani dan putih berarti suci
G. Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah
Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
H. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17
Agustus 1945), antara lain:
i. Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
ii. Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
iii. Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
iv. Jumlah bulu di leher berjumlah 45
v. Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan
negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti
“berbeda beda, tetapi tetap satu jua”. Berasal dari Kitab
Negarakertagama yang dikarang oleh Empu Prapanca pada
zaman kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada satu kalimat yang
termuat mengandung istilah “Bhinneka Tunggal Ika”, yang
kalimatnya awalnya “Bhinneka tunggal Ika, tanhana dharma
mangrwa.” Istilah Pancasila dimuat dalam Kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Empu Tantular yang berisikan sejarah kerajaan
bersaudara Singashari dan Majapahit.
vi. Istilah Pancasila ini muncul sebagai Pancasila Karma, yang
isinya berupa lima larangan sebagai berikut:
a. Melakukan tindak kekerasan
b. Mencuri
c. Berjiwa dengki
d. Berbohong

Anda mungkin juga menyukai