OPTIKA GEOMETRI
NAMA :
RIVANDA IRDHANVE
KELAS : XI MIPA 3
Soal
1. Amatilah bagaimana proses terbentuknya bayangan pada cermin datar dan
cermin lengkung
2. Bagaimana terjadinya pembiasan cahaya, terangkan!
Jawaban
Nomor 1 :
Cermin Datar
Cermin datar adalah kaca yang salah satu permukaannya dilapisi amalgam perak.
Cermin datar dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh kepadanya
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus
menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai
setinggi;
Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut α, maka jumlah bayangan
yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :
n = jumlah bayangan
α = sudut apit kedua cermin datar
Pembentukan Bayangan pada Cermin
Cekung
Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tergantung pada letak
benda. Pada cermin cekung bayangan akan tampak lebih kecil dari ukuran benda
aslinya. Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa di atas, pembentukan
bayangan pada cermin cekung yaitu :
Jika benda diletakkan di ruang 3 maka bayangan yang akan terbentuk berada di
ruang 2. Sifat bayangan nyata, terbalik dan sama besar.
Jika benda diletakkan di ruang 2 maka bayangan yang terbentuk berada di ruang 3.
Sifat bayangannya yaitu nyata, terbalik dan diperbesar.
Jika pembentukan bayangan pada cermin cekung di ruang 4, benda diletakkan di
ruang 1. Sifat bayangan yaitu maya, tegak dan diperbsar.
Dari ketiga penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
f=½*R
Keterangan
f : jarak fokus
Letak dan sifat bayangan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus persamaan
berikut ini :
Kita juga bisa menentukan pembesaran bayangan (M) yaitu perbandingan antara
tinggi bayangan dengan tinggi benda. Rumus perbesaran bayangan (M) yaitu :
M = (s’/s) atau
= h’/h
Catatan
Benda pada cermin cekung bernilai negatif jika benda berada di depan cermin (objek
maya). Benda pada cermin cekung bernilai positif jika benda berada di belakang
cermin (objek nyata).
Jarak bayangan bernilai positif jika bayangan benda berada di belakang cermin.
Jarak bayangan bernilai positif jika bayangan berada di depan cermin.
Jari-jari kelengkungan cermin dan jarak fokus bernilai positif jika kelengkungan
berada di depan cermin.
Nomor 2 :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak satu bidang datar.
2. Pembagian antara sinus sudut datang sudut bias menghasilkan suatu nilai yang disebut
indeks bias.
Keterangan:
n = indeks bias medium;
c = kecepatan cahaya di ruang vakum = 3 x 108 m/s;
cm = kecepatan cahaya di dalam suatu medium.
Jelas bahwa pembelokan cahaya disebabkan oleh adanya kecepatan cahaya dari medium udara
ke medium yang berbeda, misalnya air. Untuk prosesnya, ditunjukkan oleh gambar berikut.
Salah satu sifat cahaya adalah mampu merambat lurus. Namun, jika cahaya melewati dua buah
medium yang berbeda indeks biasanya, cahaya akan dibelokkan seperti pada gambar di atas.
Adapun ketentuan yang harus kamu perhatikan adalah sebagai berikut.
1. Jika cahaya datang dari medium kurang rapat (indeks bias kecil)—contohnya udara—ke arah
medium rapat (indeks bias besar)—contohnya air—, maka arah rambat cahaya akan belok
mendekati garis normal, sehingga sudut datang (r) < sudut bias (i). Berikut contohnya.
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada kondisi normal cahaya akan merambat lurus, yaitu
dari A – B – C. Oleh karena indeks bias udara lebih kecil daripada air, maka arah rambatnya
akan dibelokkan menjadi A – B – D.
2. Jika cahaya datang dari medium rapat (indeks bias besar) ke medium kurang rapat (indeks
bias kecil), maka arah rambat cahaya akan dibelokkan menjauhi garis normal, sehingga sudut
datang (r) > sudut bias (i). Berikut ini contohnya.
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada kondisi normal, cahaya akan merambat lurus dari A – B – C.
Oleh karena indeks bias air lebih besar daripada udara, maka arah rambat cahaya akan dibelokkan menjadi
A – B – D.