757 1749 1 PB
757 1749 1 PB
18
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 18-31
19
Lintang Citra Christiani, Dimensi McDonaldisasi...
internet untuk pembelian (e-commerce). Di Hal ini tergambar dari hasil survei
Indonesia, setengah dari pembeli online dari Snapcart pada Januari 2018 yang
menggunakan Facebook (50 persen) dan menyebutkan bahwa 50% dari 6.123
jejaring sosial untuk membeli barang, mulai responden merupakan konsumen situs e-
produk fashion, elektronik, buku, hingga commerce belanja online. Barang yang
peralatan rumah tangga (Utoyo, 2012: 23). biasa dibeli saat belanja online adalah
“Belanja itu ga ribet”. Inilah pulsa, produk fashion, gadget, elektronik
konsep belanja yang diperkenalkan oleh rumah tangga, bayar listrik, peralatan
Lazada online mall. Situs ini menawarkan kecantikan, dan kebutuhan sehari-hari
seluruh barang kebutuhan dari barang (Litbang Kemendagri, 2017). Dalam
elektronik, fashion, kecantikan, alat rumah bertransaksi, 70 persen konsumen belanja
tangga, alat olahraga, gadget, perhiasan, online di Indonesia memilih transfer uang
susu, sampai mainan anak. Barang yang sebagai cara pembayaran. Sisanya dengan
dijual pun tidak hanya berasal dari dalam kartu kredit. Lebih dari separuh (57,4
negeri, tetapi juga dari luar negeri. persen) responden memilih membayar
Dengan adanya online mall dengan cara transfer. Sebanyak 11,5 persen
semacam Lazada, masyarakat mulai memakai kartu kredit dan 13,1 persen
memilih untuk berada di depan laptop atau membayar lunas saat barang diantar
gadget selama berjam-jam untuk mendaftar (Utoyo, 2012: 24).
pada situs online mall, memilih produk, Sebelumnya, pasar atau public
memasukkan ke dalam troli virtual, mengisi market menjadi tempat bertemu atau
formulir untuk berbelanja, melakukan interaksi sosial antara penjual dengan
pembayaran, dan menunggu pengiriman pembeli. Namun kini dengan adanya media
barang yang dipesan selama beberapa hari, baru dan sistem e-commerce, interaksi
daripada ke luar rumah atau mengantri di sosial tersebut digantikan dengan
depan kasir toko. Kepraktisan klik pada keseragaman dan rutinitas pengalaman
sarana baru konsumsi ini membuat belanja. Lazada online mall sebagai sarana
konsumen bisa membeli produk yang baru konsumsi menawarkan berbagai
diinginkan, tidak terbatas pada wilayah dan kemudahan yang membawa pada
waktu. Bahkan konsumen dimudahkan rasionalitas belanja dengan mengutamakan
dengan penggunaan kartu kredit atau apa yang secara kasat mata tampak praktis
fasilitas cicilan untuk mendapatkan barang dan efisien. Rasionalitas di sini mengacu
yang diinginkan jika uang yang dimiliki pada proses standardisasi terhadap pola
tidak atau belum mencukupi. kehidupan sehari-hari untuk membuatnya
20
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 18-31
peneliti dapat secara langsung mencari dan mencari cara rasional untuk mencapai
mendapat informasi yang dibutuhkan tujuan (Ritzer, 1996a: 442).
dengan segera. Wawancara dilakukan Bagi Weber, birokrasi adalah
dengan pengelola online mall dan puncak rasionalitas yang didefinisikan
penggunanya. Kemudian studi dokumentasi dalam lima elemen efisiensi, prediktabilitas,
diterapkan dengan mengamati dan kalkulabilitas, dan kontrol melalui
menganalisis konten-konten dari situs teknologi nonmanusia dan konsekuensi
online mall, dalam hal ini Lazada sehingga berupa ‘irasionalitas rasionalitas’. Dalam
pendekatan historis dalam analisis kritis tulisannya yang berjudul The
juga bisa terpenuhi. McDonaldization of Society, Ritzer
Perspektif kritis dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep dari
berupaya mengembangkan kesadaran kritis birokasi tersebut telah digantikan oleh
dalam menghadapi masalah-masalah sosial. konsep restoran cepat saji McDonald yang
Perspektif kritis selalu melihat bahwa ada merepresentasikan proses rasionalisasi
suatu ideologi yang tersembunyi di balik sebagai komponen dasarnya (Ritzer, 1996b:
fenomena. Perspektif ini fokus pada sumber 58). Konsep ini kemudian ditiru dan
keterasingan yang menghambat pemenuhan mendominasi berbagai sektor industri
kemanusiaan sejati yang dimungkinkan masyarakat Amerika dan kini hampir bisa
terjadi pada masyarakat kontemporer. ditemui di seluruh dunia, termasuk dalam
aspek konsumsi dan kegiatan belanja.
Hasil dan Pembahasan Sistem konvensional merujuk pada
Konsep McDonaldisasi berawal kegiatan belanja dilakukan di pasar.
dari pemikiran Max Weber mengenai Pengertian pasar adalah tempat penjual
rasionalitas formal. Menurut Weber, yang ingin menukar barang atau jasa
rasionalisasi merupakan cara untuk dengan uang dan tempat bagi pembeli yang
mencapai satu tujuan melalui pemilihan ingin menukar uang dengan barang atau
alternatif terbaik dengan meningkatkan jasa. Namun definisi ini kemudian
perhitungan yang tepat. Rasionalitas formal menggurita, tidak hanya dalam bentuk pasar
merupakan proses berpikir aktor dalam tradisional atau toko. Kini perkembangan
membuat pilihan mengenai alat dan tujuan. teknologi membuat kita yang sedang berada
Restoran cepat saji McDonald merupakan di rumah pun bisa berbelanja dengan
sistem rasional formal dimana pekerja dan mengunjungi online mall. Realitas artifisial
pelanggan didorong untuk beripikir dan ini menggunakan teknologi internet sebagai
penghubungnya.
22
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 18-31
melakukan prosesnya. Setelah mengisi efisiensi jelas terlihat dalam sistem belanja
formulir, konsumen kemudian memilih cara pada online mall ini.
pembayaran dan menyelesaikan proses
sesuai pembayaran yang dipilih. Unsur
Gambar 4
Pendaftaran atau Membuat Akun Baru Lazada
Sumber: Lazada.co.id/Daftar
24
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 18-31
26
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 18-31
Mekanisme sistem online Lazada kloning dari sistem perusahaan yang sudah
mencoba mengutamakan sifat reasonable terlebih dahulu sukses (Ritzer dan Malone,
dan affordable. Hanya dengan mesin 2000: 105). Pengalaman yang sama, cara
pencari, konsumen memperoleh kepastian pembayaran yang sama, pelayanan yang
tentang ketersediaan produk, daripada sama, dan label internasional yang sama
mendatangi toko konvensional. Lazada menguatkan prediktabilitas.
online mall memberikan pengalaman
belanja yang dapat dilakukan selama 24 jam Kontrol
dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Elemen penting dalam
Cara pembayaran pada Lazada online mall McDonaldization adalah kontrol.
terstandardisasi melalui e-commerce, yaitu Penekanan dimensi ini terletak pada
transaksi berdasarkan proses dan transmisi penggantian manusia dengan teknologi
data elektronik. Ada beberapa bentuk e- nonmanusia. Hal ini dilakukan untuk
commerce. Namun Lazada fokus pada meningkatkan kontrol atas proses produksi,
standar sistem B2C atau Business to pekerja, dan pelanggan (Ritzer, 1996b: 53).
Customer yang tujuan utamanya adalah Segala ragam teknologi, misalnya
menyerah customer individu untuk komputer, lebih mudah dikendalikan
melakukan transaksi di situs mereka ketimbang sosok bernama manusia.
(Rocket Internet, 2014: 27). Lazada Teknologi sendiri dipandang sebagai mesin
langsung menghubungkan konsumen otomatis yang mampu menjalankan
dengan electronic storefronts atau toko perhitungan statistik secara lebih tepat dan
tunggal yang tergabung dalam online mall. pasti. Sampai pada akhirnya, teknologi itu
Pada Lazada, toko tunggal yang tergabung yang mengendalikan manusia yang
seperti Hermes, Sharper Image, dan Wall- digunakan untuk mengabdi pada sistem itu
Mart. sendiri.
Standardisasi yang dilakukan oleh Kita lihat saja pada Lazada online
Lazada meniru dari Amazon dan Zappos mall. Semua kegiatan dikendalikan oleh
yang terlebih dahulu sudah sukses di sistem teknologi. E-commerce kembali
Amerika Serikat. Mulai dari design website, menjadi satu contoh pengendalian
cara pembayaran, sistem operasional, pembayaran dalam bentuk teknologi.
sampai dengan manajemen sama dengan Dengan demikian pekerjaan dapat selesai
perusahaan-perusahaan raksasa sekelas lebih cepat. Tidak perlu ada kasir yang
Amazon. Ritzer mengatakan, sarana menghitung jumlah belanja konsumen
konsumsi baru memungkinkan adanya karena semua terintegrasi dalam teknologi
27
Lintang Citra Christiani, Dimensi McDonaldisasi...
28
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 18-31
Dalam sistem rasional, semua dihitung selera subyektif yang terealiasaikan karena
dalam skema untung-rugi. Padahal manusia individu dikontrol oleh lingkungan
tidak hanya diciptakan dengan logika konsumsi yang dirasionalkan. Kondisi ini
rasionalitas saja, tetapi ada nilai-nilai yang bisa mengarah pada hilangnya daya kritis
lebih penting dari sekadar untung-rugi. masyarakat dan ketergantungan pada
Lazada online mall sebagai sarana baru teknologi Individu tereduksi dalam sistem
konsumsi mengakibatkan dehumanisasi (Soedjatmiko, 2008: 55).
yang mengarah pada minimalisasi McDonaldisasi dibangun dari
otentisitas kemanusiaan dan homogenisasi konsep alat atau sarana konsumsi, dimana
yang mengarah pada ketergantungan masyarakat telah beralih dari memikirkan
teknologi dan hilangnya daya kritis. bagaimana produksi dan lebih perhatian
Dehumanisasi pada Lazada online pada bagaimana menikmati sesuatu atau
mall terjadi pada pekerja sekaligus konsumsi (Ritzer, 1996a: 33). Sarana
konsumen. Pekerja tidak perlu banyak konsumsi yang kini muncul dalam bentuk
melakukan usaha karena semua sudah baru, yaitu Lazada online mall
terstandarkan dan telah dipermudah dengan memungkinkan orang untuk mendapatkan
adanya teknologi. Artinya pekerja tidak barang dan jasa, kemudian dikontrol serta
perlu menggunakan keterampilannya dieksploitasi dalam kapasitasnya sebagai
bahkan tidak memungkinkan adanya konsumen. Soedjatmiko (2008: 55-57)
kreativitas. Ada semacam skript dalam mengatakan bahwa masyarakat benar-benar
interkasi yang terjadi pada Lazada online hanya menjadi pangsa pasar yang
mall. Oleh karena itu interaksi dengan termodifikasi pola konsumsi dan gaya
operator menjadi standar dan seragam. hidupnya. Masyarakat menyerahkan data
Interaksi manusia mengarah pada rutinitas dirinya untuk dijejali dengan produk,
yang termanipulasi dan impersonal. Kondisi diskon, fasilitas kartu kredit, bahkan cicilan
ini juga berpotensi menurunkan kualitas kapan pun dan di mana pun. Sarana baru
hubungan antarmanusia dalam kehidupan konsumsi ini berpotensi menggeser
sehar-hari (Ritzer, 1996b: 177). pemenuhan kebutuhan menjadi prioritas
Dehumanisasi meningkatkan yang kedua karena manusia cenderung
homogenisasi, di mana sistem teknologi terlebih dahulu memenuhi keinginannya.
Lazada online mall menciptakan rutinitas
pengalaman belanja yang sama (Ritzer,
1996b: 200). Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, tidak ada spontanitas atau
29
Lintang Citra Christiani, Dimensi McDonaldisasi...