Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG PENGANTAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

UIN SUSKA RIAU

Oleh

BUNGA RAHAYU (11970320333)


FURQAN RIFAI (11970312931)

PROGRAM S1

PRODI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam


pengelolaan organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen memberikan informasi-
informasi tidak hanya informasi keuangan tetapi juga informasi secara keseluruhan.
Akuntansi manajemen mambantu organisasi sektor publik dalam proses perencanaan dan
pengendalian. Pada zaman globalisasi yang semakin kompleks permasalahan yang
muncul, maka organisasi publik harus bisa menyesuaikan diri. Dengan adanya akuntansi
manajemen maka bisa membantu organisasi dalam pencapaian tujuannya dan membantu
organisasi membangun hubungan baik antar bagian dalam organisasi. Proses perencanaan
bisa memberikan gambaran yang jelas tentang target yang akan dicapai organisasi.
Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pengaruh aspek-aspek tersebut
sangat besar pada organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik berperan dalam merencanakan strategi, memberikan informasi biaya,
penilaian investasi, penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan, dan tarif pelayanan.
Sehingga dengan adanya akuntansi manajemen seluruh kegiatan dalam organisasi sektor
publik dapat dikelola dengan baik
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Perencanaan Organisasi?
2. Mengapa Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Pengendalian Organisasi?
3. Bagaimana Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor
Publik?
4. Apakah Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik?
C. Tujan Penulisan
1. Mengetahui Penjelasan Terkait Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Perencanaan
Organisasi.
2. Mengetahui Penjelasan Terkait Akuntansi Manajemen Sebagai Alat Pengendalian
Organisasi.
3. Mengetahui Dan Memahami Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial
Organisasi Sektor Publik.
4. Mengetahui Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Akuntansi Manjemen Sebagai Alat Perencanaan Organisasi Perencanaan adalah suatu


cara sebuah organisasi dalam menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan
meliputi :
1. Aktivitas yang sifatnya strategik
2. Aktivitas yang sifatnya taktis
3. Aktivitas yang sifatnya operasional Peran akuntansi menajemen dalam
perencanaan adalah memberikan informasi historis dan prospektif.

Informasi historis memberikan informasi tentang bagaimana masa lalu organisasi,


apakah semua tujuan dan sasaran organisasi tercapai atau tidak. Sedangkan informasi prospektif
lebih memberikan informasi tentang rencana masa depan, sehingga bisa memberikan motivasi
untuk peningkatan kinerja. Proses perencanaan meliputi:

1. pengembangan sistem perencanaan

2. penerapan tujuan

3. pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan
Pada organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen.

Tingkat kestabilan lingkungannya dipengaruhi faktor politik dan ekonomi. Informasi


akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi
di masa mendatang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Faktor politik
terkadang dapat meracuni organisasi sektor publik dan tidak berbeda dengan faktor ekonomi.
Kedua faktor ini bisa menimbulkan adanya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu,
globalisasi juga menyebabkan semakin tingginya ketidakpastian. Negara satu dengan negara lain
seakan-akan sudah tidak ada batas. Peristiwa-peristiwa di suau negara akan dengan cepat
diketahui oleh negara lain.

Oleh karena itu akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan arah organisasi. Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc

2. Informasi kuantitatif ataukah kulaitaif

3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal Berdasarkan cara


penyampaiannya informasi akuntasi terdiri dari:
1. Informasi akuntansi disampaikan secara formal

2. Informasi akuntansi disampaikan secara informal

B. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi Pengendalian adalah suatu bentuk


pengawasan untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisian dan efektif. Pola pengendalian organisasi tergatung pada jenis dan
karakteristik organisasi. Organisasi sektor publik yang sifatnya tiak mengejar laba serta adanya
pengaruh politik yang besar, maka alat pengendaliannya berupa peraturan birokrasi. Akuntansi
manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yang mengkuantifikasi
keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter. Informasi akuntansi, umumnya dinyatakan
dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap
unit organisasi yang akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.
Informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial control) berbeda dengan
akuntansi sebagai alat pengendalian organsiasi. Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan
atau sistem aliran uang dalam organisasi, khusunya memastikan likuiditas dan solvabilitas
organisasi. Pengendalian organisasi terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam
sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin
bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan.
Pengendalian organisasi membutuhkan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian
keuangan.

C. Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik Perencanaan dan
pengendalian adalah dua hal yang perlu dipertimbangkan bersama-sama. Pengendalian tanpa
perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah
rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian juga tidak akan berarti karena
tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Jones and Pendlebury (1996)
membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi
lima tahap yaitu:

1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.

2. Perencanaan operasional

3. Penganggaran

4. Pengendalian dan pengukuran

5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan
langkah utama dalam perencanaan.
Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi maka akan diketahui dengan jelas
organisasi harus dibawa ke arah mana dan tujuan apa yang harus dicapai. Perencanaan
operasional memberikan rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Penganggaran membantu organisai untuk mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata. Pengendalian dan
pengukuran merupakan cara dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan dalam organisasi untuk
meminimalisir dan mendeteksi adanya kecurangan. Pelaporan merupakan bentuk penyampaian
hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis diperlukan untuk mengetahui
apakah laporan tersebut sudah sesuia dengan keadaan organisaai ataukah ada praktek manipulasi.
Umpan balik berperan penting untuk evaluasi kinerja organisasi. Dengan adanya umpan balik
maka akan membantu organisasi dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan.

D. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik Peran utama akuntansi manajemen dalam
organisasi sector public adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi
sector public, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan
pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen
dalam organisasi sector public :

1. Perencanaan strategic;

2. Pemberian informasi biaya;

3. Penilaian investasi;

4. Penganggaran;

5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
service); dan

6. Penilaian kerja

a) Perencanaan Strategik Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi membuat


alternativealternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi, yang telah diseleksi dan
dipilih program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program
(cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of actifity), sehingga manager dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan dengan sumberdaya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis, efisien, dan
efektif, maka perlu informasi akuntansi manajemen yang akurat, relefan, dan handal untuk
menghitung besarnya biaya program, aktivitas, atau proyek. System informasi akuntansi
manajemen yang baik adalah dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan, kebocoran dana,
dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomi. Tiga masalah utama pada
akuntansi manajemen sektor publik adalah efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan ( cost,
quality, and service ). Kualitas pelayan publik yang tinggi dan murah dapat diperoleh jika
pemerintah mengadopsi system informasi akuntansi manajemen yang modern. Meskipun pada
dasarnya organisasi public dapat menerapkan teknik akuntansi manajemen yang diterapkan
sector swasta untuk menentukam biaya produk atau pelayanan, tetapi terdapat sedikit perbedaan
antara sector public dengan sector swasta dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan. Hal
tersebut dikarenakan sebagian besar biaya pada sector swasta cenderung merupakan engineered
cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya
pada sector public sebagian besar merupakan discretionarycosts yang ditetapkan di awal periode
anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan
output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sector public merupakan
intangible output yang sulit di ukur.

b) Pemberian Informasi Biaya Biaya (cost) dalam konteks organisasi sector public dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :

1) Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Bisa
berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.

2) Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar produk hingga sampai
ke tangan pelanggan.

3) Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi, biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.

Akuntansi manajemen sector public memiliki peran yang strategis dalam perencanaan
finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Dalam hal ini akuntansi manajemen
sector public membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya serta untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran pulik yang dapat digunakan oleh pihak internal
maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses
penentuan biaya meliputi lima aktifitas, yaitu :

a. Cost finding : pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk atau jasa pelayanan

b. Cost recording : dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi kegiatan
pencatatan data kedalam system akuntansi organisasi

c. Cost analyzing : melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu mengidentifikasi
jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan. Manajemen organisasi
harus dapat menentukan pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya.

d. Strategic cost reduction : melakukan strategi penghematan biaya agar tercapai value
for money. Karakteristik pendekatan strategi dalam pengurangan biaya adalah sbb : -
Berjangka panjang - Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) dan berfokus pada peayanan masyarakat - Manajemen harus bersifat
proaktif dalam penghematan biaya - Keseriusan pada manajemen puncak

e. Cost reporting : memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam
bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal

. c) Penilaian Investasi Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai kelayakan
investasi secara ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam mengidentifikasi biaya, risiko, dan
manfaat atau keuntungan dari suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus
diperhatikan oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan
ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan. Penilaian investasi
pada sektor public pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-
teknik penilaian investasi pada sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada
laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada upaya
mengejar laba, sehingga terkadang teknikteknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor
publik Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan menggunakan analisis biaya
manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis ini terkadang sulit untuk dilakukan, sehinggan
untuk memudahkan kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya (cost-effectiveness
analysis). Analisis efektifitas biaya ini menekankan seberapa besar dampak yang dicapai dari
suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.

d) Penganggaran Akuntansi manajemen sangat erat hubungannya dengan penganggaran.


Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran public yang efektif.
Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya public, alat
distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public secara ekonomis, efisien, efektif,
adail, dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya
manusia yang handal

e) Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan Tarif Pelayanan (Charging for
Services) Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa
pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost
of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) merupakan satu rangkaian yang
keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi akuntansi
manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.

f) Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance indicator) dan
satuan ukur untuk masing-masing aktifitas yang dilakukan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan Akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi membantu organisasi sektor


publik untuk mendapatkan informasi historis dan prospektif. Informasi historis memberikan
informasi tentang kinerja organisasi masa lalu, sedangkan informasi prospektif memberikan
informasi tentang rencana masa depan yang ingin dilakukan. Peran akuntansi manajemen dalam
organisasi sector public meliputiperencanaan strategic, pemberian informasi biaya yang di
dalamnya terdapat lima aktivitas (cost finding, cost recording, cost analyzing, strategic cost
reduction, dan cost reporting), penilaian investasi, penganggaran, penentuan biaya pelayanan
(cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) serta penilaian kerja.

Daftar Pustaka Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Apriliana, fitri.2011. Akuntansi Manajemen Sektor Publik.
http://fitriaprliana.blogspot.co.id/2011/11/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html. Diakses
pada tanggal 27 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai