Oleh :
Nama : Karl Bagas Pamungkas Manullang
NIM : 2017051134
Kelas : 2E
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
1. Materi yang telah dipelajari dan dipahami pada tanggal 9 Mei 2021 adalah mengenai
Laporan Keuangan Publik yang dibagi menjadi beberapa Sub materi,diantaranya adalah
a) Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik.
b) Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik
c) Klasifikasi Laporan Keuangan Menurut PP No. 71 Tahun 2010 Untuk
Organisasi Pemerintah
d) Klasifikasi Laporan Keuangan Menurut PSAK 45 Untuk Organisasi
Nirlaba
e) Klasifikasi Laporan Keuangan Menurut IPSAS
f) Keterkaitan Antar Laporan Keuangan
Pertanyaan 2
Apakah hubungan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan?
Ringkasan :
Kedua laporan tersebut sangat berhubungan erat karena laporan keuangan
mencangkup seluruh kegiatan perusahaan selama tahun berjalan dan bisa mengetahui
kondisi perushaaan secara utuh bukan hanya dari laporan keuangan saja. perlu di ketahui,
di dalam laporan tahunan pasti juga terdapat laporan keuangan tahunan perusahaan secara
lengkap. Selain itu ,laporan keuangan yang dilaporkan pada sektor publik biasanya bersifat
tahunan menggambarkan keseluruhan dari laporan keuangan selama satu periode akuntansi
bila laporan keuangan saja dapat disusun per akhir bulan.
Adapun hubungan antara laporan tahunan dengan laporan keuangan yaitu laporan
tahunan dilengkapi dengan fakta dan data-data statistik untuk menggambarkan keadaan
perusahaan secara lebih detail dimana data-data ini diperoleh dari laporan keuangan yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Selain itu Hubungan
laporan tahunan dan laporan keuangan yaitu pada laporan tahunan merangkum laporan
keuangan dan prestasi yang dicapai sebuah perusahaan dalam periode satu tahun. Selain
itu, satu bagian dari laporan tahunan dikhususkan bagi laporan keuangan, termasuk catatan
yang menyertainya.
Pertanyaan 3
Apakah ada kendala atau hambatan dalam proses penyusunan laporan keuangan
sektor publik ini?
Ringkasan :
Hambatan akuntansi sektor publik dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan dan handal adalah sebagai berikut:
1) Objektivitas.
Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan
yang relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan
kinerja yang telah dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada
pihak eksternal yang menjadi stakeholder organisasi. Sering kali terjadi masalah
objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan kepentingan antara
kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Manajemen tidak selalu
bertindak untuk kepentingan stakeholder, namun sering kali ia bertindak untuk
memaksimalkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa
memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder yang lain, misalnya
karyawan, investor, kreditor, dan masyarakat.
2) Konsistensi.
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama
untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu
secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode
akuntansi merupakari hal yang sangat penting karena organisasi memiliki orientasi
jangka panjang (going concern), sedangkan laporan keuangan hanya melaporkan
kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses
evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten
dalam menerapkan metode akuntansinya.
3) Daya banding.
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding
berarti bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja
organisasi dengan organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait
dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan keuangun maka akan
semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama akan dapat
dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga terkait dengan
konsistensi. Adanya beberapa alternatif penggunaan metode akuntansi juga dapat
menyulitkan tercapainya daya banding.
4) Tepat waktu.
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan eknomoni, sosial, dan politik serta untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan tersebut: Kendala ketepatan waktu penyajian
laporan terkait dengan lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk
menghasilkan laporan keuangan. Semakin cepat waktu penyajian laporan
keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan keputusan.
Permasalahannya adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin
banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi
tersebut. Laporan keuangan mungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak
relevan untuk pengambilan keputusan meskipun disajikan lebih awal.
5) Ekonomis dalam penyajian laporan.
Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh har lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
6) Materialitas
Suatu informasi dianggap material apabila memengaruhi keputusan atau jika
informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
Penetuan materialitas memang bersifat pertimbangan subjektif (subjective
judgement): namun pertimbangan tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera
pribadi. Pertimbangan yang digunakan merupakan professional judgement yang
mendasarkan pada teknik tertentu.
Pertanyaan 5
Apa perbedaan laporan keuangan pada organisasi nirlaba dengan organisasi yg
bersifat mencari laba?
Ringkasan :
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang
bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk
suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
mencari laba (moneter). organisasi nirlaba meliputi keagamaan, sekolah negeri, derma
publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal
perundang-undangan, organisasi sukarelawan, serikat buruh. Sedangkan, Organisasi laba
adalah organisasi yang bersifat untuk memperoleh untung dari hasil organisasinya dan
telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Contoh
organisasi laba ialah bank, perusahaan-perusahaan swasta yang bertujuan mencari laba dari
hasil usahanya
Organisasi nirlaba (non profit oriented) mempunyai banyak karakterisitik yang
dapat membedakan dengan organisasi laba diantaranya yaitu
1) Tidak adanya pengukuran laba
Banyak organisasi laba mempunyaibanyak sasaran, dan tidak ada cara yang layak
untuk mengkombinasikan ukuran beberapakeluaran. Tidak adanya ukuran laba
menjadikan proses kendali manajemen menjadi sulit.
2) Tidak selalu bergantung pada kekuatan pasar
Organisasi laba semacam ini dikatakan sebagai organisasi yang didukung klien,
dimana dalam mempertimbangkan kekuatan pasar sama keberadaannya dengan
organisasi komersial. Berbeda dengan organisasi nirlaba yang dananya berasal
dari dukungan dana diluar pendapatan dari jasa yang mereka berikan.
3) Ketiadaan komparatif pertanggung jawaban
Mengingat sifat organisasi nirlaba yang tanpa kepemilikan seperti layaknya pada
organisasi komersial maka pertanggung jawaban operasional kemungkinan tidak
seakurat pada organisasi komersial. Selain itu dengan sifat alamiahnya banyak
organisasi nirlaba dikelola oleh para amatir yang jam kerjanya tidak penuh,
dan kerap kali tidak digaji
Pertanyaan 6
Bagaimana untuk mencapai keandalan laporan keuangan (pengendalian laporan
keuangan) pada laporan keuangan sektor publik?
Ringkasan :
Untuk mencapai keandalan, laporan keuangan harus menyajikan informasi yang
menggambarkan dengan jujur transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan
atau yang secara wajar disajikan. Misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan
pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. Agar dapat diandalkan
informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
Selain itu, agar dapat diandalkan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat
menguntungkan semua pihak.
Untuk mencapai keandalan laporan keuangan (pengendalian laporan keuangan)
pada laporan keuangan sektor publik, yaitu sebagai berikut :
a) Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan yang rekomendasi dari
audit dan review.
b)Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang digunakan untuk
menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian manajemen.
c) Mengevaluasi temuan-temuan, review, rekomendasi audit secara tepat.