ILMU EKONOMI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi
DISUSUN OLEH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan kliping
berjudul “ILMU EKONOMI” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Semoga kliping ini dapat pengetahuan baik untuk saya dan kita semua untuk
mengerti tentang ilmu ekonomi. Meskipun demikian, saya menyadari akan
banyaknya kelemahan dan kekurangan kliping ini. Oleh sebab itu, segala kritik
dan saran yang membangun akan diterima dengan ucapan terima kasih demi
perbaikan kliping ini.
Penyusun
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
EKONOMI MONETER.................................................................................1
a. Pengertian Ekonomi Moneter...................................................................1
b. Tujuan Ekonomi Moneter.........................................................................1
c. Jenis-Jenis Ekonomi Moneter...................................................................2
d. Contoh Penerapan Ekonomi Moneter.......................................................3
EKONOMI INDUSTRI..................................................................................3
a. Pengertian Ekonomi Industri....................................................................3
b. Contoh Ekonomi Industri..........................................................................4
c. Kerangka Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri.....................................4
d. Jenis Struktrur Pasar .................................................................................5
e. Unsur-Unsur Struktrur Pasar.....................................................................6
f. Ruang Lingkup Industri............................................................................6
EKONOMI REGIONAL................................................................................7
a. Pengertian Ekonomi Regional..................................................................7
b. Contoh Organisasi Ekonomi Regional yang diikuti Indonesia.................8
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA....................................................9
a. Pengertian Ekonomi Sumber Daya Manusia............................................9
b. Ruang Lingkup Ekonomi Sumber Daya Manusia....................................9
c. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Sumber Daya Manusia....................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................iii
ii
1. EKONOMI MONETER
Ekonomi Moneter
a. Pengertian Ekonomi Moneter
Sejatinya dalam ilmu ekonomi, kebijakan moneter merupakan sebuah
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatur kestabilan
keuangan suatu negara.
Keuangan yang sering kali berubah-ubah dengan adanya berbagai
faktor yang mempengaruhi membuat sebuah Negara mengatur hal tersebut
dengan suatu kebijakan. Kebijakan moneter juga merupakan usaha yang
dilakukan untuk memperoleh peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
menjaga stabilitas harga pasar.
Agar hal ini bisa dicapai, Bank Sentral yang juga dikenal sebagai
otoritas moneter mengeluarkan kebijakan untuk mengatur keuangan
negara agar lebih terkendali. Seperti ketersediaan uang, distribusi,
kesempatan kerja serta laju inflasi yang terkendali.
1
Tujuan dari otoritas moneter ini secara jelas tergambar dalam UU
Nomor 3 tahun 2004, tepatnya pada pasal 7 yang membahas Bank
Indonesia. Dalam pasal tersebut tercantum kebijakan BI dalam menjaga
stabilitas nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah atau mata uang merupakan
stabilitas harga barang atau jasa yang bisa dilihat dari tingkat inflasinya.
Ekonomi moneter bertujuan untuk mencapai laju inflasi yang seimbang.
2
d. Contoh Penerapan Ekonomi Moneter
2. EKONOMI INDUSTRI
Ekonomi Industri
3
ekonomi industri yaitu menerangkan cara-cara perkembangan dalam
sektor ekonomi. Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang
mempelajari keterkaitan antara struktur industri, perilaku industri dan
kinerja industri.
Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu
ekonomi. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yang
secara relatif lebih menekankan pada studi empiris faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar. Perilaku industri
menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang digunakan oleh
perusahaan dalam suatu industri untuk merebut pangsa pasar dan
mengalahkan pesaingnya.
4
secara keseluruhan. Kinerja suatu industri diukur antara lain dari derajat
inovasi, efisiensi dan profitabilitas. Dalam struktur pasar terdapat tiga
elemen pokok yaitu pangsa pasar (market share), konsentrasi pasar
(market contcentration) dan hambatan-hambatan untuk masuk pasar
(barrier to entry). Selain pola perdagangan, perilaku heteroge dapat
dicermati melalui produktivitas dan efisiensinya. Berdasarkan data
heteroge tekstil dan pakaian jadi skala besar dan sedang dapat
dibandingkan perubahan rata-rata pengeluaran per tenaga kerja (upah per
tenaga kerja), efisiensi, dan produktivitas
Pasar Monopoli
2) Persaingan sempurna: penjual dan pembeli banyak, produk identik
5
4) Oligopoli: produsen sedikit, sedikit perbedaan dalam produk.
Pasar Oligopoli
Pasar Monopolistik
6
3. EKONOMI REGIONAL
Ekonomi Regional
a. Pengertian Ekonomi Regional
Ekonomi regional adalah suatu cabang dari pada ilmu ekonomi yang
mengkhususkan diri pada aspek lokasi. Ekonomi regional lahir sebagai
cabang dimensi baru atau perkembangan baru dari ilmu ekonomi
tradisional dan memiliki kekhususan sehingga berbeda dengan ilmu
ekonomi tradisional. Ekonomi regional dapat melengkapi dan
mengembangkan ilmu yang ada pada ekonomi tradisional sehinga dapat
mengikuti permasalah sosial ekonomi yang terus berubah. Ilmu Ekonomi
Regional, atau yang juga disebut dengan ilmu Ekonomi Wilayah,
membahas mengenai suatu pelaksanaan kegiatan ekonomi dengan
menitikberatkan pada dimensi tata ruang atau spasial.
Beberapa peran dalam ilmu Ekonomi Regional adalah sebagai penentu
kebijakan terkait dengan ekonomi daerah seperti penentuan sektor lokal
yang strategis dan berdaya saing, analisis potensi ekonomi, ketersediaan
fasilitas daerah, serta kepadatan penduduk daerah.
Sebetulnya sangat sulit meletakkan posisi ilmu ekonomi regional
dalam kaitannya dengan ilmu lain, terutama dengan ilmu bumi ekonomi.
Hal inilah yang menyebabkan banyak buku ilmu ekonomi regional tidak
memberikan definisi tentang ilmu tersebut. Ilmu bumi ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari keberadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan
bagaimana wilayah sekitarnya bereaksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi
ekonomi mempelajari gejala-gejala dari suatu kegiatan yang bersangkut
paut dengan tempat atau lokasi sehingga ditemukan prinsip-prinsip
7
penggunaan ruang yang berlaku umum. Prinsip-prinsip ini dapat dipakai
dalam membuat kebijakan pengaturan penggunaan ruang wilayah yang
efektif dan efisien berdasarkan tujuan umum yang hendak dicapai.
Wilayah dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu; Wilayah Homogen;
Wilayah Nodal; Wilayah Perencanaan; dan Wilayah Administratif.
Logo SAARC
Tujuan dari SAARC adalah untuk membangun perekonomian
negara-negara anggota Asia Selatan.
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
Logo MEE
Tujuan MEE yaitu meningkatkan kerja sama ekonomi,
memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja,
menghapuskan bea masuk dan pembatasan impor-ekspor antara
negara-negara anggota, serta memberikan bantuan dana kepada
negara-negara yang masih rendah pendapatan ekonominya.
AFTA (ASEAN Free Trade Area)
Logo AFTA
8
Tujuan AFTA antara lain: Menjadikan kawasan ASEAN sebagai
tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN
memiliki daya saing kuat di pasar global, menarik lebih
banyak Foreign Direct Investment (FDI), dan meningkatkan
perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).
9
sumber daya manusia yang meliputi analisis permintaan dan
penawaran tenaga kerja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
10
tanah tidak akan berarti kalau tidak ada sumber daya manusia yang
pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.
Teori Malthus
Thomas Robert Malthus juga merupakan salah satu tokoh aliran klasik.
Malthus melihat bahwa tanah sebagai salah satu factor produksi,
luasnya terbatas dan semakin terbatas lagi untuk menghasilkan bahan
makanan karena sebagian digunakan untuk membangun perumahan,
pabrik-pabrik dan bangunan lain. Di sisi yang lain jumlah manusia
terus bertambah sehingga rata-rata produksi makanan yang tersedia
semakin menurun, jumlah makanan menjadi tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang berdampak pada perebutan
makanan.
Teori Pertumbuhan
Tokoh teori perumbuhan adalah Harrod-Domar yang pemikirannya
muncul pada tahun 1946 dan 1948. Dalam model ini peran modal fisik
amatlah besar. Penduduk juga dianggap sebagai salah satu sumber
daya tetapi kapasitasnya dapat meningkat hanya bila modal fisiknya
juga bertambah besar.Seperti halnya dengan Malthus, jumlah
penduduk yang besar juga dianggap dapat mengurangi hasil
pembangunan karena dalam model ini outputnya dinyatakan dalam per
kapita. Beda teori ini dengan teori Malthus adalah, dalam teori ini
jumlah penduduk yang besar dapat tidak mengurangi pendapatan per
kapita jika diimbangi dengan peningkatan modal fisik. Penduduk
diasumsikan meningkat secara geometris dan full employment selalu
terjadi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kharti, I.S.V. (2018). Mengenal organisasi ekonomi regional dan global. Ruang
Guru. Diakses dari https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-
mengenal-organisasi-ekonomi-regional-dan-global
iii