Anda di halaman 1dari 15

KLIPING

ILMU EKONOMI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi

DISUSUN OLEH

TUFFAHATTI SURYA AZZAHRA


X IPA 7
31

SMA NEGERI 1 PRINGSEWU


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan kliping
berjudul “ILMU EKONOMI” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Semoga kliping ini dapat pengetahuan baik untuk saya dan kita semua untuk
mengerti tentang ilmu ekonomi. Meskipun demikian, saya menyadari akan
banyaknya kelemahan dan kekurangan kliping ini. Oleh sebab itu, segala kritik
dan saran yang membangun akan diterima dengan ucapan terima kasih demi
perbaikan kliping ini.

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
EKONOMI MONETER.................................................................................1
a. Pengertian Ekonomi Moneter...................................................................1
b. Tujuan Ekonomi Moneter.........................................................................1
c. Jenis-Jenis Ekonomi Moneter...................................................................2
d. Contoh Penerapan Ekonomi Moneter.......................................................3
EKONOMI INDUSTRI..................................................................................3
a. Pengertian Ekonomi Industri....................................................................3
b. Contoh Ekonomi Industri..........................................................................4
c. Kerangka Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri.....................................4
d. Jenis Struktrur Pasar .................................................................................5
e. Unsur-Unsur Struktrur Pasar.....................................................................6
f. Ruang Lingkup Industri............................................................................6
EKONOMI REGIONAL................................................................................7
a. Pengertian Ekonomi Regional..................................................................7
b. Contoh Organisasi Ekonomi Regional yang diikuti Indonesia.................8
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA....................................................9
a. Pengertian Ekonomi Sumber Daya Manusia............................................9
b. Ruang Lingkup Ekonomi Sumber Daya Manusia....................................9
c. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Sumber Daya Manusia....................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................iii

ii
1. EKONOMI MONETER

Ekonomi Moneter
a. Pengertian Ekonomi Moneter
Sejatinya dalam ilmu ekonomi, kebijakan moneter merupakan sebuah
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatur kestabilan
keuangan suatu negara.
Keuangan yang sering kali berubah-ubah dengan adanya berbagai
faktor yang mempengaruhi membuat sebuah Negara mengatur hal tersebut
dengan suatu kebijakan. Kebijakan moneter juga merupakan usaha yang
dilakukan untuk memperoleh peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
menjaga stabilitas harga pasar. 
Agar hal ini bisa dicapai, Bank Sentral yang juga dikenal sebagai
otoritas moneter mengeluarkan kebijakan untuk mengatur keuangan
negara agar lebih terkendali. Seperti ketersediaan uang, distribusi,
kesempatan kerja serta laju inflasi yang terkendali.

b. Tujuan Ekonomi Moneter

Ekonomi moneter bertujuan untuk mencapai laju inflasi yang seimbang.

1
Tujuan dari otoritas moneter ini secara jelas tergambar dalam UU
Nomor 3 tahun 2004, tepatnya pada pasal 7 yang membahas Bank
Indonesia. Dalam pasal tersebut tercantum kebijakan BI dalam menjaga
stabilitas nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah atau mata uang merupakan
stabilitas harga barang atau jasa yang bisa dilihat dari tingkat inflasinya.
Ekonomi moneter bertujuan untuk mencapai laju inflasi yang seimbang.

c. Jenis-Jenis Ekonomi Moneter

1) Monetary Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)


Monetary Expansive Policy merupakan kebijakan pemerintah yang
diluncurkan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Hal ini bertujuan agar daya beli masyarakat semakin
meningkat. Kebijakan ekspansif ini dilakukan dengan menurunkan
jumlah suku bunga di bank, menurunkan persyaratan cadangan bank,
dan membeli sirkuit pemerintah.

2) Monetary Contractive Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)


Monetary Contractive Policy merupakan kebijakan pemerintah
yang diluncurkan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar. Pengurangan peredaran jumlah uang ini juga dikenal dengan
politik uang ketat (Tight Money Policy). Tujuan utama dari penerapan
kebijakan ini adalah  untuk menurunkan tingkat inflasi yang dialami
oleh negara.
Beberapa instrumen yang digunakan Bank Sentral sebagai otoritas
moneter dalam menerapkan kebijakan moneter adalah sebagai berikut.
a) Open Marketing Operation Instrument
b) Fasilitas Diskonto
c) Suku Cadangan Wajib
d) Himbauan Moral
e) Kebijakan Kredit Selektif

2
d. Contoh Penerapan Ekonomi Moneter

Pencadangan kas di bank sebagai contoh Kebijakan Ekonomi Moneter

Salah satu contoh penerapan ekonomi atau kebijakan moneter dapat


dilihat saat terjadi inflasi pada perekonomian Negara. Pada kondisi ini,
pemerintah dalam hal ini Bank Sentral akan meningkatkan cadangan kas
untuk mengurangi peredaran uang di masyarakat. Sedangkan jika
kondisinya berbanding terbalik, maka pemerintah akan menurunkan
cadangan kasnya.
Peningkatan cadangan kas bank membuat masyarakat memilih untuk
menabung uang di bank sehingga peredaran uang menurun. Sedangkan
penurunan cadangan kas bank mendorong masyarakat untuk meminjam
uang di bank sehingga tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat
semakin tinggi.

2. EKONOMI INDUSTRI

Ekonomi Industri

a. Pengertian Ekonomi Industri


Ekonomi industri adalah ilmu ekonomi yang mempelajari aspek
ekonomi dari industri yaitu aspek pasar dan perusahaan. Tujuan dari

3
ekonomi industri yaitu menerangkan cara-cara perkembangan dalam
sektor ekonomi. Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang
mempelajari keterkaitan antara struktur industri, perilaku industri dan
kinerja industri.
Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu
ekonomi. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yang
secara relatif lebih menekankan pada studi empiris faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar. Perilaku industri
menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang digunakan oleh
perusahaan dalam suatu industri untuk merebut pangsa pasar dan
mengalahkan pesaingnya.

b. Contoh Ekonomi Industri


Contoh aktivitas ekonomi di bidang industri di sekitar kita ada industri
tekstil, konveksi, otomotif, makanan kalengan, makanan kemasan, obat-
obatan, dan pupuk. Aktivitas ekonomi industri juga bermacam-macam,
bisa dilakukan oleh perorangan, kelompok, atau badan usaha.

Contoh Penerapan Ekonomi Industri

c. Kerangka Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri


Struktur sebuah pasar akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam
pasar tersebut yang secara bersama-sama menentukan kinerja sistem pasar

4
secara keseluruhan. Kinerja suatu industri diukur antara lain dari derajat
inovasi, efisiensi dan profitabilitas. Dalam struktur pasar terdapat tiga
elemen pokok yaitu pangsa pasar (market share), konsentrasi pasar
(market contcentration) dan hambatan-hambatan untuk masuk pasar
(barrier to entry). Selain pola perdagangan, perilaku heteroge dapat
dicermati melalui produktivitas dan efisiensinya. Berdasarkan data
heteroge tekstil dan pakaian jadi skala besar dan sedang dapat
dibandingkan perubahan rata-rata pengeluaran per tenaga kerja (upah per
tenaga kerja), efisiensi, dan produktivitas

d. Jenis Struktur Pasar


1) Monopoli: hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar

Pasar Monopoli
2) Persaingan sempurna: penjual dan pembeli banyak, produk identik

Pasar Persaingan Sempurna


3) Persaingan tidak sempurna; sedikit penjual-banyak pembeli, produk
heterogen.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

5
4) Oligopoli: produsen sedikit, sedikit perbedaan dalam produk.

Pasar Oligopoli

5) Persaingan monopolistik: produsen banyak, produk terdiferensiasi.

Pasar Monopolistik

e. Unsur-Unsur Struktrur Pasar


1) Jumlah dan Ukuran Distribusi Penjual
2) Jumlah dan Ukuran Distribusi Pembeli
3) Diferensiasi Produk
4) Persyaratan masuk

f. Ruang Lingkup Industri


1) Sempit: kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis
dimana terdapat kesamaan bahan baku yang digunakan, proses, bentuk
produk akhir, dan konsumen akhir.
2) Luas: kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa
dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi.

6
3. EKONOMI REGIONAL

Ekonomi Regional
a. Pengertian Ekonomi Regional
Ekonomi regional adalah suatu cabang dari pada ilmu ekonomi yang
mengkhususkan diri pada aspek lokasi. Ekonomi regional lahir sebagai
cabang dimensi baru atau perkembangan baru dari ilmu ekonomi
tradisional dan memiliki kekhususan sehingga berbeda dengan ilmu
ekonomi tradisional. Ekonomi regional dapat melengkapi dan
mengembangkan ilmu yang ada pada ekonomi tradisional sehinga dapat
mengikuti permasalah sosial ekonomi yang terus berubah. Ilmu Ekonomi
Regional, atau yang juga disebut dengan ilmu Ekonomi Wilayah,
membahas mengenai suatu pelaksanaan kegiatan ekonomi dengan
menitikberatkan pada dimensi tata ruang atau spasial.
Beberapa peran dalam ilmu Ekonomi Regional adalah sebagai penentu
kebijakan terkait dengan ekonomi daerah seperti penentuan sektor lokal
yang strategis dan berdaya saing, analisis potensi ekonomi, ketersediaan
fasilitas daerah, serta kepadatan penduduk daerah.
Sebetulnya sangat sulit meletakkan posisi ilmu ekonomi regional
dalam kaitannya dengan ilmu lain, terutama dengan ilmu bumi ekonomi.
Hal inilah yang menyebabkan banyak buku ilmu ekonomi regional tidak
memberikan definisi tentang ilmu tersebut. Ilmu bumi ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari keberadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan
bagaimana wilayah sekitarnya bereaksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi
ekonomi mempelajari gejala-gejala dari suatu kegiatan yang bersangkut
paut dengan tempat atau lokasi sehingga ditemukan prinsip-prinsip

7
penggunaan ruang yang berlaku umum. Prinsip-prinsip ini dapat dipakai
dalam membuat kebijakan pengaturan penggunaan ruang wilayah yang
efektif dan efisien berdasarkan tujuan umum yang hendak dicapai.
Wilayah dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu; Wilayah Homogen;
Wilayah Nodal; Wilayah Perencanaan; dan Wilayah Administratif.

b. Contoh Organisasi Ekonomi Regional yang diikuti Indonesia


 SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation)

Logo SAARC
Tujuan dari SAARC adalah untuk membangun perekonomian
negara-negara anggota Asia Selatan.
 MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

Logo MEE
Tujuan MEE yaitu meningkatkan kerja sama ekonomi,
memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja,
menghapuskan bea masuk dan pembatasan impor-ekspor antara
negara-negara anggota, serta memberikan bantuan dana kepada
negara-negara yang masih rendah pendapatan ekonominya.
 AFTA (ASEAN Free Trade Area)

Logo AFTA

8
Tujuan AFTA antara lain: Menjadikan kawasan ASEAN sebagai
tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN
memiliki daya saing kuat di pasar global, menarik lebih
banyak Foreign Direct Investment (FDI), dan meningkatkan
perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

4. EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA

Ekonomi Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Ekonomi Sumber Daya Manusia 


Ekonomi sumber daya manusia didefinisikan sebagai ilmu ekonomi
yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan pemanfaatan
sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi
(Subri, Mulyadi, 2003:1) atau ekonomi sumber daya manusia merupakan
penerapan teori ekonomi pada analisis sumber daya manusia (Ananta,
Aris,1990:3). 

b. Ruang Lingkup Ekonomi Sumber Daya Manusia


Ekonomi sumber daya manusia mempelajari tentang berbagai hal yaitu
perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Planning),
Ekonomi Ketenaga Kerjaan (Labor Economics), dan Ekonomi
Kependudukan (Population Economics).
1) Perencanaan Sumber daya Manusia (Human Resources Planning)
Perencanaan sumber daya manusia memfokuskan pada penyediaan
angkatan kerja dengan pengetahuan dan ketrampilan tinggi serta
penciptaan kesempatan kerja, kemudian memberi arah perencanaan

9
sumber daya manusia yang meliputi analisis permintaan dan
penawaran tenaga kerja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Dalam perencanaan tenaga kerja berdasarkan Manpower


Requerement Approach misalnya, berbagai usaha akan dilakukan
untuk membandingkan permintaan dan penawaran tenaga kerja pada
masa yang akan datang yang kemudian dilihat ada tidaknya kesesuaian
antara penawaran dan permintaan pekerjaan. Jika tidak ada kesesuaian
antara keduanya dimana penawaran tenaga kerja yang berketrampilan
dan berpengetahuan tinggi lebih sedikit dibanding dengan permintaan
tenaga kerja maka disarankan adanya berbagai intervensi dalam bidang
pendidikan dan latihan.
2) Ekonomi Ketenagakerjaan (Labor Economics)
Ekonomi Ketenagakerjaan (Labor Economics), memperhatikan
masalah serikat pekerja, hukum ketenaga kerjaan, asuransi sosial dan
manajemen personalia.
3) Ekonomi Kependudukan (Population Economics) 
Cakupan pembahasan ekonomi kependudukan adalah masalah
ekonomi pembangunan yang berkaitan dengan kependudukan seperti
misalnya pemanfaatan tenaga kerja dalam pembangunan ekonomi dan
dampak pertumbuhan penduduk pada pembangunan ekonomi. dalam
ekonomi kependudukan juga sering diterapkan new homes economics
yang membahas untung rugi memilki anak,untung rugi melakukan
migrasi., interaksi antara jumlah dan mutu penduduk. 

c. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Sumber Daya Manusia


 Teori Klasik Adam Smith
Adam Smith merupakan tokoh utama aliran klasik. Adam Smith telah
mencurahkan perhatian pada alokasi sumber daya manusia dalam
pertumbuhan ekonomi. Smith menganggap bahwa manusia merupakan
factor produksi utama yang akan menentukan kemakmuran karena

10
tanah tidak akan berarti kalau tidak ada sumber daya manusia yang
pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.

 Teori Malthus
Thomas Robert Malthus juga merupakan salah satu tokoh aliran klasik.
Malthus melihat bahwa tanah sebagai salah satu factor produksi,
luasnya terbatas dan semakin terbatas lagi untuk menghasilkan bahan
makanan karena sebagian digunakan untuk membangun perumahan,
pabrik-pabrik dan bangunan lain. Di sisi yang lain jumlah manusia
terus bertambah sehingga rata-rata produksi makanan yang tersedia
semakin menurun, jumlah makanan menjadi tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang berdampak pada perebutan
makanan.
 Teori Pertumbuhan
Tokoh teori perumbuhan adalah Harrod-Domar yang pemikirannya
muncul pada tahun 1946 dan 1948. Dalam model ini peran modal fisik
amatlah besar. Penduduk juga dianggap sebagai salah satu sumber
daya tetapi kapasitasnya dapat meningkat hanya bila modal fisiknya
juga bertambah besar.Seperti halnya dengan Malthus, jumlah
penduduk yang besar juga dianggap dapat mengurangi hasil
pembangunan karena dalam model ini outputnya dinyatakan dalam per
kapita. Beda teori ini dengan teori Malthus adalah, dalam teori ini
jumlah penduduk yang besar dapat tidak mengurangi pendapatan per
kapita jika diimbangi dengan peningkatan modal fisik. Penduduk
diasumsikan meningkat secara geometris dan full employment selalu
terjadi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gie. (2020). Ekonomi moneter: pengertian, tujuan, jenis, dan contohnya.


Accurate Online. Diakses dari https://accurate.id/ekonomi-
keuangan/pengertian-ekonomi-moneter/

Kharti, I.S.V. (2018). Mengenal organisasi ekonomi regional dan global. Ruang
Guru. Diakses dari https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-
mengenal-organisasi-ekonomi-regional-dan-global

Prisyarsono D.S., Sahara. (2014). Dasar ilmu ekonomi regional. Universitas


Terbuka, Jakarta. Diakses dari http://repository.ut.ac.id/3989/1/ESPA4425-
M1.pdf
Putranto, A.T dkk. (2019). Pengantar ilmu ekonomi. Banten: Unpam Press.
Diakses dari http://eprints.unpam.ac.id/8656/1/SMJ01302_PENGANTAR
%20ILMU%20EKONOMI-full.pdf
Ridwan. (2016). Pembangunan ekonomi regional. Yogyakarta: Pustaka Puitika.
Diakses dari http://eprints.ipdn.ac.id/5394/1/PEMBANGUNAN
%20EKONOMI%20merge.pdf

iii

Anda mungkin juga menyukai