Anda di halaman 1dari 6

Nama : Intan Oktaviam

Nim : 1915401011
Makul : Farmakologi Kebidanan

1. Penggunaan antikonvulsi pada bayi, anak dan dewasa


Anak usia <6 bulan: dosis awal 14 mg/kgBB per hari.
Anak usia ≥6 bulan atau <50 kgBB: dosis awal 20 mg/kgBB dan dapat ditingkatkan
20 mg/kgBB tiap 2 minggu.
Dewasa: dosis awal 500 mg per hari. Dosis maksimal 1.500 mg
2. Pemberian vaksin pada bayi dan balita
Usia kurang dari 1 tahun: BCG, hepatitis B, polio, DPT, campak, HiB, pneumokokus,
rotavirus.
Usia 1-4 tahun: DPT, polio, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, HiB,
pneumokokus.
Vaksin hidup heterolog bekerja dengan menghasilkan penyakit yang lebih ringan
tetapi memberi perlindungan silang;Misalnya vaksin BCG (tuberkulosis bovine yang
dilemahkan), yang memberikan perlindungan parsial terhadap tuberculosis khususnya
jika diberikan pada bayi.
Imunisasi hepatitis B
Imunisasi hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B, yaitu infeksi
hati yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis dan kanker
hati.Vaksin tersebut diberikan pada bayi sebanyak 4 kali. Pemberian pertama
dilakukan segera setelah bayi lahir atau paling lambat 12 jam setelah kelahiran.
3. Cara penyimpanan vitamin dan mineral
Cara menyimpan suplemen vitamin dan mineral
Yang perlu di perhatiakan cahaya, kelembaban dan panas yang berlebihan dapat
mengurangi efektivitas suplemen vitamin dan mineral. Jadi tempat yang terbaik untuk
menyimpannya adalah di tempat yang kering dan sejuk, contohnya : di lemari obat
dan meja disamping tempat tidur. Dan jangan simpan suplemen di dalam lemari es,
ketika dikeluarkan dari lemari es ketempat bersuhu ruang, akan terjadi kondensasi di
dalam botol. Meski demikian, ada beberapa jenis suplemen nonvitamin yang
sebaiknya disimpan di dalam kulkas, karena itu sebaiknya selalu membaca label di
botol kemasan dan juga jangan lupa untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa.
4. Sedian hormon pertumbuhan yang di berikan pada anak
hormon pertumbuhan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap proses
pertumbuhan. Hormon ini berperan untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang
secara normal sesuai usianya. Namun, fungsi hormon pertumbuhan bukan hanya itu.
Hormon pertumbuhan dihasilkan secara alami oleh kelenjar pituitari atau hipofisis di
otak. Hormon ini lebih banyak diproduksi pada malam hari dibandingkan siang hari.
5. Sedian indikasi pemberian hormon estrogen
Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.
Tandatanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan
pria tanpa melihat kelaminnya.
Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi
bertambah halus.
Estrogen adalah hormon steroid karbon 18 yang terdiri dari estron(E1), estradiol (E2),
dan estriol (E3). Steroid secara biologis adalah derivat aktif dari kolesterol. Sintesis
steroid pada manusia terjadi terutama di korteks adrenal dan gonad laki-laki dan
perempuan.
Kolesterol dalam korteks adrenal diubah menjadi pregnenolon dalam tiga langkah,
melibatkan oksidasi komplek enzim P-450 pada sitokrom mitokondria .
Steroid lainnya kemudian disintesis dari pregnenolon sebagai prekursor, reaksi
hidroksilasi dan oksigenasi yang berbeda mengarah pada berbagai produk akhir
steroid.
Estrogen yang paling paten adalah estradiol dan merupakan produk dari ovarium .
Estron adalah produk utama dari konversi androstenedion.
Estron juga dihasilkan di hati melalui konversi 17 β-hydroxysteroid dehydrogenase
dari estradiol.
Estriol adalah estrogen utama yang dibentuk oleh plasenta selama kehamilan .Kadar
estradiol serum meningkat selama fase folikuler pada siklus menstruasi dan
meningkat secara paralel pada pertumbuhan folikel.
Estradiol terutama ditemukan terikat dalam aliran darah dengan protein pembawa.
Albumin membawa sekitar 60 % dari estradiol, sedangkan globulin mengikat 38 %
dari estradiol , dan 2 % sisanya bebas dalam aliran darah. Hormon ini bebas aktif dan
mampu memasuki sel targe. Kadar estradiol serum rendah selama awal fase mid-
folikular (25-50 pg/ mL), mencapai puncak selama akhir fase folikuler dan awal fase
luteal
(100- 400 pg / mL), meningkat selama fase mid-luteal (200- 300 pg /mL), dan turun
drastis ke tingkat 25-50 pg / mL sesaat sebelum menstruasi Sekresi estrogen berasal
dari korpus luteum.
Estrogen terkonjugasi beredar dalam hati untuk membentuk sulfat dan glukuronida ,
80 % diekskresikan dalam urin dan sisanya 20% di empedu. Ada dua reseptor
estrogen yang dikenal yaitu reseptor estrogen alpha (ER -α) dan estrogen reseptor
beta (ER - β).

Kedua reseptor mengandung DNA-binding, hormone-binding.

Estrogen akan masuk ke dalam sel, tapi hanya sel yang mengandung reseptor
estrogen yang akan merespon.

Reseptor ini biasanya berlokasi di inti, tetapi dapat shuttled ke sitoplasma melalui
proses yang disebut nucleocytoplasmic shuttling.

Setelah estrogen mengikat reseptor, kemudian terjadi aktivasi transkripsi.

Hal ini juga diketahui bahwa estradiol memiliki efek negatif-umpan balik pada
sekresi follicle stimulating hormone (FSH).

Efek negatif-umpan balik ini adalah efek langsung dari estradiol digabungkan ke
reseptor, menyebabkan represi FSH- β pada subunit transkripsi.

6. Sedian dan indikasi pemberian hormone androgen


Testis
Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel–sel benih (sel
germinal),
tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan
sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian
anterior.
Regulasi hormon jantan Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi
gonadotrofin,
yaitu hormon FSH dan LH.
Sekresi kedua hormon ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor)
yang
berasal dari hipotalamus.Testis eperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi
khusus pada pria.
Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda
kelamin sekunder. MisalnyaMisalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan
jakun.
Mekanisme Kerja
Testosteron bekerja intraseluler di dalam sel target. TestosteronTestosteron pada
jaringan kulit, prostat, vesikula seminalis, dan epididimis, testosterom diubah menjadi
5α-dihidrotestosteron oleh enzim 5α-reduktase.
Dihidrotestosteron merupakan androgen dominan pada jaringan tersebut. Testosteron
dan dihidrotestosteron terikat pada reseptor androgen sitosol, yang memulai
serangkaian kejadian yang menyebabkan pertumbuhan,
diferensiasi, serta sintesis berbagai enzim dan protein yang berfungsi lainnya. Dosis
besar testosteron (jika diberikan sendirian) atau turunannya menekan sekresi
gonadtropin dan mengakibatkan beberapa atrofi jaringan intersisial dan tubulus testis
atrofi pada laki-laki dewasa.
Androgen pada wanita mampu menghasilkan perubahan yang serupa
dengan yang terlihat pada laki-laki pra-pubertas, meliputi pertumbuhan rambut
dimuka dan ditubuh, suara dalam, pembesaran klitoris, botak frontal, dan
perkembangan otot menonjol.
Kelainan ginekologi Androgen terkadang digunakan dalam pengobatan kelainan
ginekologi tertentu, tetapi karena efek yang tidak diinginkan pada wanita, maka
preparat ini harus digunakan dengan sangat hati-hati.
Androgen telah digunakan untuk mengurangi bendungan payudara selama masa
pasca-persalinan, biasanya bersana dengan estrogen. Androgen terkadang diberikan
dalam kombinasi dengan estrogen
sebagai terapi pengganti pada masa pasca-menopause dalam usaha menghindarkan
perdarahan endometrium yang dapat terjadi bila hanya digunakan estrogen saja.
Androgen juga digunakan untuk kemoterapi tumor payudara pada wanita
pramenopause

7. Bagian dari resep obat


 Nama ; alamat dan nombor ijin dokter
 Tanggal penulisan resep (inscription)
 Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau
komposisi obat (invocatio)
 Aturan pemakaian obat yang tertulis (singnatura)
 Tanda tangan dokter (penulis resep) sesuai undang-undang yang berlaku
(subscriptio)
 Jenis hewan atau nama pasien dan alamatnya
 Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal
8. Istilah yang ada pada resep obat
- a.d / AD = aurio dexter =telinga kanan.
- a. c= ante cibum /cibos = sebelum makan
- a.l. =aurio laeva =telinga kiri.
- a.s. / AS = auris sinister =telinga kiri.
- a.u. / AU =auris utro =kedua telinga.
- aa =ana =tiap-tiap.
- ad =ad =hingga /sampai.
- ad. Lib. = ad libitum =digunakan sesuai keinginan (bebas)
- wth factor 1 (IGF-1)
9. Cara penyimpanan obat
Setelah barang diterima di instalasi farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum
dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan
keamanan sedian farmasi, alat kesehtan,d an bahan medis habis pakai sesuai dengan
persyaratan kefarmasian. Persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya,
kelembaban, ventilasi.
 Sediakan wadah penyimpanan obat dan pilih obat menurut jenisnya untuk
mempermudah kita untuk mencarinya.
 Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
 Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung
atau seperti yang tertara pada kemasan.
 Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat
menimbulkan kerusakan.
 Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lembari pendingin agar tidak
beku,kecuali jika tertulis pada etiket obat.
 Periksa kondisi obat secara rutin, jangan menyimpan obat yang telah
kedaluarsa atau rusak.
 Kemudian jauhkan dari jangakauan anak-anak.
 Bersihkan wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.
10. Tata cara pencatatan dan pelaporan obat
Pencatatan dan Pelaporan Menurut permenkes No 72 Tahun 2016Pencatatan dan
pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, pendistribusian,pengendalian persediaan, pengembalian, pemusnahan
dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai.Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam
periode waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester atau pertahun).
Jenis-jenis pelaporan yang dibuat menyesuaikan dengan peraturan yang
berlaku.Pencatatan dilakukan untuk:a. persyaratan Kementerian Kesehatan/BPOM;
b. dasar akreditasi Rumah Sakit;
c. dasar audit Rumah Sakit; dand. dokumentasi farmasi
Pelaporan dilakukan sebagai:
a. komunikasi antara level manajemen;
b. penyiapan laporan tahunan yang komprehensif mengenai kegiatan di Instalasi
Farmasi; dan
c. laporan tahunan

Anda mungkin juga menyukai