Implementasi Nilai Kejujuran Pada Mahasiswa UKDC
Implementasi Nilai Kejujuran Pada Mahasiswa UKDC
Abstract
This research was conducted on students of the Accounting Study Program, Darma
Ceendika Catholic University, Surabaya. The purpose of this study is to find out the extent to
which the character of honesty is applied to students and what forms of cheating behavior
quantitative research method with a sample of 30 students. The results showed that based on
the questions through the questionnaire given, it showed that the coefficient of honesty was
lower than dishonesty. This shows that character education is still lacking, the highest
Abstrak
Darma Ceendika Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahai sejauh mana
penerapan karakter kejujuran terhadap mahasiswa dan apa saja bentuk perilaku kecurangan
yang diberikan menunjukkan bahwa koefisien kejujuran lebih rendah dari ketidakjujuran. Hal
ini menunjukkan bahwa Pendidikan karakter masih kurang, pada persentase penelitian
Pendahuluan
Kejujuran di dalam lingkup akademik sangat penting untuk dimiliki oleh setiap
mahasiswa sebagai individu. Menjadi jujur berarti dapat memahami kebenaran yang
terkandung didalam perbuatan dan tindakannya. Lebih lanjut, perilaku jujur dapat membentuk
motivasi bagi mahasiswa di dalam meraih kesuksesan. Perilaku jujur bagi seorang mahasiswa
sangat perlu untuk ditanamkan sejak dini, karena sejauh ini telah banyak ditemukan kasus
pelanggaran moral yang berlawanan dengan perilaku jujur. Mahasiswa sesuai dengan
Kejujuran bisa dilihat dengan adanya UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
tinggi pasal 1 ayat (1), dijelaskan bahwa, Pendidikan hakikatnya merupakan wadah dalam
mengembangkan potensi diri peserta didik yang dilandasi dengan kekuatan spiritual
Tinggi, penanaman karakter jujur dibangun melalui tiga integritas utamanya. Integritas
akademik yang merupakan komitmen Pendidikan tersebut yaitu Jujur, Peduli dan Tanggung
jawab. Pentingnya kejujuran sebagai bentuk dari keterampilan mengelola diri yang perlu
diasah agar dapat tertanam dalam pribadi individu. Begitu juga halnya dengan kejujuran
akademik yang merupakan inti dari Pendidikan yang berarti jujur dalam melaksanakan sistem
pendidikan.
Pada masa ini, hal yang menjadi isu perbincangan dalam dunia Pendidikan adalah
wabah virus korona yang berdampak amat besar terhadap sistem pembelajaran sebelumnya.
dalam menghentikan penyebaran virus ini salah satunya dengan mengadakan perubahan
belajar mengajar secara offline atau tatap muka menjadi online atau dalam jaringan (daring).
Sistem pembelajaran ini efektif karena dapat memanfaatkan teknologi komunikasi yang ada,
akan tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa mahasiswa akan melakukan kecurangan
akademik seperti halnya pada saat system belajar tatap muka. Kecurangan akademik berupa
tindakan ketidakjujuran yang tidak sesuai dengan norma dan memiliki pengaruh yang negatif
terhadap etika akademik yang sangat umum adalah tindakan menyontek dan plagiarisme.
Permasalahan ini menggambarkan kondisi tingkat kejujuran mahasiswa yang terbentuk oleh
persepsi negatif dan kesempatan untuk berbuat kecurangan. Pengaruh ketidakjujuran ini
sangat besar terhadap kesuksesan mahasiswa karena dapat mengubah kepribadian dan
karakternya. Dampak negatif selanjutnya dari tindakan tersebut adalah perilaku di tempat
kerja, secara otomatis ketika individu ini terbiasa melakukan kecurangan atau ketidakjujuran
maka akan cenderung berbohong di tempat kerjanya baik dalam jangka pendek maupun
jangka Panjang.
kerjanya terikat terhadap etika dan moral dalam melaksanakan dan mewujudkan visi dan
misinya. Penelitian oleh (Ardinansyah et al., 2018) kejujuran dalam semua hal yang
berhubungan dengan lingkup akademik merupakan intergritas akademik. Sebagai institusi
pendidikan penegakan akademik dapat diawali dengan cara menciptakan lingkungan yang
humanis dan dapat memicu kesadara kritis akan etika akademik. Dalam hal ini kejujuran
berate tidak berbohong, menipu dan berbagai tindakan yang melanggar etika moral. Masalah
ketidakjujuran akademik ini sangat merisaukan dalam dunia Pendidikan, oleh karena itu salah
satu alternatif yang dapat dimanfaatkan yaitu melalui Pendidikan karakter dan menerapkan
faktor penyebab mahasiswa melakukan kecurangan yaitu karena tidak adanya hukuman bagi
pelaku kecurangan akademik tersebut. Namun salah satu cara dalam pencegahan atau
menegakkan kejujuran ini didukung oleh keyakinan spiritual keagamaan, karena melalui
agama sikap jujur sangat ditekankan dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari (S.
Bakhri, 2015). Karakter mahasiswa dapat dilihat dari berbagai aspek yang dimiliki dan salah
satunya kejujuran. Pada penelitian ini aspek yang mencakup kejujuran mahasiswa dalam hal
kerja sama, kedisplinan,kejujuran, tanggung jawab dan juga kemandirian secara individu
kategori sedang masih sangat rendah. Maka solusi yang ditawarkan yaitu dengan memberikan
kemapuan mengajar dosen mata kuliah akuntansi terhadap kejujuran yang bermakna bahwa
kejujuran merupakan bagian dari akuntansi sehingga mahasiswa kelak menjadi lulusan yang
kompenten dalam hal pengetahuan, kepribadian yang cerdas dan berkarakter baik (Characters
et al., n.d.).
Tujuan Pendidikan oleh Universitas Katolik darma Cendika yaitu membentuk
mahasiswa menjadi insan Indonesia yang cerdas, berkarakter dan berpendidikan. Oleh karena
nilai ini didasarkan integritas utama dalam Pendidikan sehingga dapat mencegah atau
mengurangi perilaku kecurangan dan ketidakjujuran akademik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa efektif Pendidikan karakter ini dapat diterapkan kepada mahasiswa
2020/2021?
Tinjauan Pustaka
Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan di atas, maka perlu dipahami
Kejujuran Akademik
Jujur merupakan suatu tindakan yang dikatakan atau dilakukakan sesuai dengan
kenyataan. Menjadi jujur berarti dapat memahami kebenaran yang ada di dalam perbuatan dan
tindakannya. Kata Jujur sendiri menurut KBBI yaitu lurus hati, tidak berbohong, tidak curang,
tulus dan ikhlas. Jujur adalah perilaku manusia yang berdasarkan pada upaya yang
menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam segala perkataan, tindakan dan
pekerjaan, baik itu untuk diri sendiri maupun terhadap orang lain (S. Bakhri, 2015). kejujuran
merupakan sebuah karakter, karakter bukan sekedar dari hasil sebuah tindakan akan tetapi
Kejujuran erat kaitannya dengan hati Nurani yang mempengaruhi pada cara berucap
dan berperilaku jujur kepada diri sendiri dan juga orang lain. Pentingnya kejujuran sangat
diperlukan dalam membangun diri menjadi seorang yang kredibel dan memiliki integritas.
Contohnya saja yaitu seorang pejabat daerah harus jujur dalam menjalankan Amanah
pembangunan di daerah agar dapat terlaksana dengan baik tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Menurut (Adiyanti, 2012) jujur adalah suatu bentuk dari penyampaian sesuatu dengan cara
Kesesuaian antara sikap dan keinginan merupakan pengertian dari jujur dalam niat
dan kehendak. Artinya jika hendak bertindak maka harus berdasarkan hal baik dan
Artinya yaitu perbuatan yang dilakukan adalah tindakan yang sesuai dengan
kebenaran atau tidak melakukan kecuragan terhadap pihak lain sehingga tidak
Jujur dalam ucapan berarti meberikan atau menyampaikan informasi sesuai dengan
bagi diri sendiri maupun pada orang lain. Dengan bersikap jujur, hal itu tentu akan
membukakan jalan menuju kesuksesan dan dianggap sudah memiliki integritas dan dapat
dipercaya. Dalam penelitian (Handarini, 2000) terbiasa jujur dalam bersikap akan
membentuk pribadi yang lebih peka dan bertanggung jawab sehingga dapat menjauhkan
dirinya dari tindakan yang melanggar norma dan hukum negara begitu juga dalam lingkup
akademik. Berdasarkan pada pengertian jujur diatas, beberapa manfaat dari bersikap jujur
yaitu :
2. Memiliki perasaan yang lebih tenang dan Bahagia dalam menjalani hidupnya.
3. Dapat membentuk pribadi yang lebih bertanggung jawa, dapat diandalkan, dan
5. Dapat menjauhkan diri dari berbagai tindakan yang melanggar norma dan aturan.
Kejujuran akademik merupakan konsep yang dapat dipahami dari berbagai segi, dan
Stallworth, 2009). Di dalam dunia akademik, kejujuran merupakan salah satu hal yang utama
dalam menentukan kualitas individu agar dapat menunujukkan kesesuaian sikap dan
karakter yang menjadi tanggung jawab Bersama sebagai pihak, orang tua, sekolah, kampus
dan masyarakat.
kejujuran akademik merupakan bagian dari karakter positif yang perlu dikembangkan pada
diri mahasiswa dalam menempuh perkuliahan. Dengan demikian, perilaku negatif yang dapat
merugikan dan mempengaruhi nilai moralnya dapat dihindari. Pentingnya kejujuran diantara
mahasiswa memiliki tujuan yang utama yaitu agar dapat memiliki pengetahuan yang terampil
dan cerdas dalam kepribadian di masa depan. Lebih spesifik dan khusus, penerapan karakter
kejujuran melalui proses belajar menjadi lebih aktif dan mendarah daging dalam kehidupan
sehari harinya.
Ketidakjujuran Akademik
ketidakjujuran adalah perilaku negatif dan tidak sesuai dengan norma atau disebut
dengan melanggar aturan aturan yang berlaku. Pada lingkungan akademik ketidakjujuran ini
bukanlah hal yang baru atau asing karena perilaku ini sudah sering terjadi. Ketidakjujuran ini
muncul karena perilaku kejujuran tidak diterapkan dan tidak dipahami oleh mahasiswa itu
sendiri. Ketidakjujuran akademik dapat dikatakan perilaku melanggar aturan kampus seperti
baik terutama pada sistem online ini. Ketidakjujuran ini dianggap sangat serius karena
kampus. Permasalahan ini digambarkan dengan menurunnya nirai moral para peserta didik
kurang, persepsi negatif, dan juga adanya kesempatan untuk berbuat kecurangan. Berbagai
alasan yang mendasari mahasiswa melakukan ketidakjujuran akademik yaitu karena takut
mendapatkan nilai jelek, merasa tidak mampu mengerjakan tugasnya sendiri, dan tidak bisa
Berikut ini bentuk bentuk dari ketidakjujuran akademik menurut (Markum, 2007)
yaitu:
a) Fabrication
Fabrication merupakan tindakan pemalsuan hasil penelitian dengan mengarang,
b) Plagiarisme
Perilaku ini sering disebut dengan menjiplak atau mengambil pendapat orang lain dan
Pendidikan yang berorientasi pada karakter sudah dapat diimplementasikan dengan serius,
karena adanya penurunan karakter dan kualitas moral karena kurangnya Pendidikan etika dan
melakukan kecurangan terutama saat menghadapi ujian, kuis ataupun tugas. Bentuk
kecurangan yang umum dilakukan adalah menyontek, membuka internet saat ujian, dan
berujung melakukan tindakan menyontek dan terbukti bahwa mahasiswa tidak dapat
memahami dan menerima suatu materi matakuliah baik itu dari dosen maupun presentasi
dialami.
individu dan juga faktor eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketidakjujuran
merupakan perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja seperti pelanggaran
aturan dalam penyelesaian tugas dan ujian dengan melakukan upaya- upaya tersebut untuk
Pada saat ini pelajaran system online telah diterapkan karena adanya wabah virus korona
di Indonesia bahkan seluruh dunia. Namun penerapan system belajar yang baru ini tidak
menyontek dan menyalin jawaban teman karena beberapa alasan. Perilaku menyontek bukan
lagi hal yang baru tetapi sudah mandarah daging dalam diri mahasiswa. Memang tidak semua
melakukannya.
Metode Penelitian
sampel penelitian ini adalah 30 mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Darma Cendika.
Metode dan alat pengumpul data pada penelitian ini menggunakan kuisioner campuran yang
dimana di daftar pertanyaan diberi kesempatan kepada responden untuk menuliskan pendapat
mengenai pertanyaan yang diberikan dan juga kuisioner yang daftar pertanyaannya telah
disediakan oleh peneliti dengan alternatif jawaban menggunakan pilihan ‘ya’, ‘tidak’dan
‘mungkin’ selain itu terdapat pilihan rating angka 1-6. Metode pengumpulan data ini
merupakan salah satu cara untuk memperoleh keterangan atau kenyataan yang benar
Angket kuisioner ini merupakan sejumlah pertanyaan tertulis dan juga pertanyaan terpilih
Analisis pentingnya kejujuran akademik terhadap nilai mutu mahasiswa telah terlihat
dari jawaban jawaban mahasiswa yang berfrekuensikan 93,3% menganggap bahwa kejujuran
itu penting adanya dan 6,7% lainnya merasa ragu akan penerapannya.
Alasan – alasan yang paling umum melakukan ketidakjujuran itu karena merasa tidak
mampu dan tidak mau berusaha, alasan lainnya yaitu karena tidak mau nilainya kecil.
Tindakan ketidakjujuran selanjutnya yaitu plagiarism yang dimana dari 30 mahasiswa ada
yang memiliki kesadaran akan kejujuran dan ada juga yang tidak. Berdasarkan tingkat persen
yang terlihat bahwa 33,3% mahasiswa pernah melakukan tindakan plaagiarisme 26,7 % ragu
ragu, dan 40% tidak pernah melakukan plagiarism. Penelitian ini jjuga berhasil mengungkap
b. Tingginya beban tugas mata kuliah dari dosen, sehingga mengambil Langkah instan
hari dalam mengerjakan tugas, kuis ataupun ujian dengan perilaku menyontek dari teman
Ketidakjujuran akademik apabila tidak dirubah, maka akan menjadi kebiasaan yang
tidak baik dan ini menjadi kendala bahwa tujuan Universitas Katolik Darma Cendika untuk
membentuk Pendidikan Karakter baik. Apabila perilaku di atas tersebut selalu terjadi dan
belum ada perubahan, maka akan sulit untuk pembentukkan karakter dari aspek tersebut.
Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan dan penanaman kejujuran yang benar-
benar sehingga pembentukan karakter yang positif dapat tercapai pada tujuannya. Dan hal
utam yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa harus memiliki komitmen dan kesadaran diri
untuk membentuk diri sebagai insan yang memiliki karakter luhur,berbudi pekerti yang sesuai
Dari penelitian yang telah diberikan, penerapan kejujuran didalam diri mahasiswa
masih kurang karena kurangnya kesadaran dan Pendidikan karakter terhadap mahasiswa.
kejujuran di tingkat terendah sebesar 3,3% selain itu, beberapa responden lain menunjukkan
persentas 30% rating kejujurannya 4 dan selanjutnya 23% berada di rating ke 5,telah
menerapkan kejujuran walaupun tidak sepenuhnya.
Kesimpulan
Jujur merupakan suatu tindakan yang dikatakan atau dilakukakan sesuai dengan
kenyataan. Menjadi jujur berarti dapat memahami kebenaran yang ada di dalam perbuatan dan
tindakannya. Kejujuran akademik merupakan konsep yang dapat dipahami dari berbagai segi,
sedangkan ketidakjujuran adalah perilaku negatif dan tidak sesuai dengan norma atau disebut
Ardinansyah, A., Tenrisau, D., Aslim, F., & Wekke, I. S. (2018). Ketidakjujuran Akademik
Characters, H., Education, E., & Fkip, S. (n.d.). Pengaruh persepsi mahasi swa tentang mata
kuliah akuntansi terhadap karakter kejujuran mahasiswa pendidikan ekonomi fkip ulm
1,2,3. 52–59.
https://doi.org/10.33394/jk.v6i1.2313
adalah menjadi Program Studi pencetak Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar yang
kompeten dan berkarakter . Dalam rangka mencapai visi tersebut maka salah satu
Daftar Pustaka