Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN PROMOSI

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Oleh
Kelompok 5
Utari Zulkaidah P1337425319019
Nia Afdilla P1337425319021
Suciyati Sundu P1337425319023
Dewi Sartika P1337425319025
St. Nureni P1337425319027

MAGISTER TERAPAN TERAPIS GIGI DAN MULUT


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia,
sehat secara jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil. Kesehatan
gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara menyeluruh karena
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar sangat
mendukung terwujudnya kesehatan gigi dan mulut termasuk kesehatan ibu
hamil pada umumnya. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal
yang perlu diperhatikan selama kehamilan, hal ini disebabkan karena wanita
hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan
mulut. Selama kehamilan terjadi proses perubahan alamiah yang dialami oleh
ibu hamil, baik secara fisiologi, anatomi dan hormonal. Terutama pengaruh
perubahan hormonal inilah yang dapat mempengaruhi hampir ke semua
sistem organ termasuk rongga mulut.
Kehamilan menyebabkan rasa mual dan muntah. Muntah dapat
menyebabkan rongga mulut menjadi asam, sehingga ibu hamil mudah
mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Hal ini juga merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya karies gigi dan gingivitis pada ibu hamil.
Masalah kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan juga disebabkan oleh
adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron, peningkatan ini
memicu terjadinya peningkatan aliran darah dalam rongga mulut sehingga
dapat menyebabkan gusi mudah berdarah.
Hal termudah untuk mendapatkan kondisi rongga mulut yang sehat
adalah dengan cara mencegah dan memelihara kesehatan gigi dan mulut.
Namun, perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama hamil yang
dilakukan oleh ibu hamil masih rendah. Sebuah studi menunjukkan bahwa
35-50 % dari wanita mengunjungi dokter gigi selama kehamilan mereka.
Studi lain menemukan bahwa hanya 35 % wanita memiliki perawatan gigi
selama kehamilan dan 35 % tidak pernah berkunjung ke dokter gigi selama 2
tahun terakhir
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditunjukan pada ibu hamil
sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat 1 pada permenkes 89 tahun 2015
diberikan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil dalam rangka memmbantu mengoptimalkan kesehatan ibu secara
keseluruhan demi kembang janin yang baik.
Peneliti yang pernah dilakukan Munadirah mengemukakan bahwa
bahwa karies ibu hamil di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten
Gowa tergolong kategori status karies tinggi sebanyak 4,9.menurut WHO dan
tingkat kebersihan gigi dan mulut ibu hamil tergolong kategori buruk dengan
presentase 53,3%. Dilihat dari pernyataan diatas kelompok kami ingin
mengadosi inovasi dari mahasiswa FKG UNAIR Kota Surabaya yaitu kartu
GIAT, yang disisipkan pada buku KIA yang berwarna pink yang akan di
terapkan ke Puskesmas Sapaya agar kesehatan gigi ibu hamil lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari inovasi ini adalah bagaimana inovasi kartu Kiat
terhadap kesehatan gigi dan Mulut pada ibu hamil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui program inovasi kartu Giat
BAB II

DISKUSI

A. Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil


Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting, khususnya
untuk ibu hamil (Kaunang dkk., 2013). Kehamilan menyebabkan rasa mual
dan muntah. Muntah dapat menyebabkan rongga mulut menjadi asam,
sehingga ibu hamil mudah mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Hal
ini juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya karies gigi dan
gingivitis pada ibu hamil. Masalah kesehatan gigi dan mulut pada masa
kehamilan juga disebabkan oleh adanya peningkatan hormon estrogen dan
progesteron, peningkatan ini memicu terjadinya peningkatan aliran darah
dalam rongga mulut sehingga dapat menyebabkan gusi mudah berdarah
(Sarwono, 2008) dalam (Diana Dewi,2010).
Selama kehamilan terjadi juga perubahan pada rongga mulut terkait
dengan perubahan pola makan, perubahan perilaku dan berbagai keluhan
seperti ngidam, mual, muntah. hamil menjadi kelompok yang memerlukan
perhatian khusus berkaitan dengan kesehatan mulut mereka dan kesehatan
calon bayi mereka. Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan
mulut selama kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung
sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit mulut yang dapat
mempengaruhi kehamilan. Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan
kesehatan gigi dan mulut serta promosi kesehatan dapat mengurangi
terjadinya penyakit mulut. Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan MDGs
pada poin 5 yaitu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil, ini dikarenakan kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu
hamil dapat memberi efek terhadap janin seperti bayi prematur dan berat
badan lahir rendah di samping terhadap kesehatan gigi dan mulut bayi
nantinya.
B. Puskesmas Sapaya

C. Buku Pink (Buku Kesehatan Ibu dan Anak)


Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan
ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6
tahun) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu
dan anak. Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA. Jika ibu hamil atau
melahirkan bayi kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku KIA. Buku
KIA tersedia di Posyandu, Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit.
Tujuan buku pink (buku kesehatan ibu dan anak) yaitu untuk
mengetahui riwayat penyakit kesehatan ibu selama kehamilan dan menilai
adakah resiko kesehatan tertentu pada saat persalinan nantinya karena adanya
pencatatan yang baik di dalam buku tersebut.

Manfaat Buku Pink (buku kesehatan ibu dan anak).


1.  Buku KIA Adalah Sumber Informasi Mengenai Ibu dan Anak
Informasi di buku KIA itu penting, buku ini mencakup informasi dari
mulai awal kehamilan hingga usia anak 6 tahun. Apalagi, informasi
dilengkapi dengan gambar ilustrasi sehingga memudahkan Bunda
untuk memahami pesan di dalamnya.
2. Sebagai Media Komunikasi Antara Tenaga Kesehatan dengan Ibu
hamil, Balita, dan Keluarga
Melalui buku KIA, tenaga kesehatan akan memberi saran nutrisi apa
yang perlu ditingkatkan oleh ibu hamil dan balita. Tenaga kesehatan
dan kader posyandu juga mengingatkan jadwal imunisasi melalui buku
ini. Mereka akan mencatat kapan waktunya si kecil diimunisasi lagi.

Sebagai Catatan Kesehatan Ibu Hamil dan Balita


Setiap periksa kehamilan dan tumbuh kembang anak, buku ini wajib dibawa.
Tujuannya agar orang tua dan petugas kesehatan atau kader posyandu bisa
melihat bagaimana kenaikan berat badan anak, pertambahan tinggi, dan
imunisasi apa saja yang sudah diberikan.

D. Permenkes no. 89 Tahun 2015

a) Pasal 5

1) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil


merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada:
a. Janin yang dikandung; dan
b. Ibu hamil.
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditujukan kepada janin
yang dikandung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan dalam rangka mengoptimalkan tumbuh kembang janin dan
mencegah terjadinya kelainan kongenital tubuh khususnya dento-
orofacial.
3) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditujukan pada ibu hamil
sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b diberikan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dalam rangka
membantu mengoptimalkan kesehatan ibu secara keseluruhan demi
tumbuh kembang janin yang baik.
b) Pasal 7

1) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil dilakukan


terintegrasi dengan pemeriksaan antenatal ibu hamil sejak kunjungan
antenatal pertama (K1).
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 meliputi:
a. Konseling kesehatan berupa pemberian Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) kesehatan gigi dan mulut;
b. Pemeriksaan deteksi dini kelainan/penyakit gigi dan mulut; dan
c. Merujuk ibu hamil dalam hal kondisi gigi dan mulut ibu hamil
memerlukan pendekatan kuratif.
3) Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 huruf a dapat diberikan oleh tenaga kesehatan dan/atau
Kader.

E. Program Inovasi Buku Giat


Sikap dan perilaku orang tua, terutama ibu, dalam pemeliharaan
kesehatan gigi memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap
perilaku anak. Seorang ibu seharusnya memiliki pengetahuan, sikap, dan
tindakan yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut agar dapat memberikan
pendidikan kesehatan mulut kepada anaknya. Namun sayangnya, ternyata
kebutuhan akan kendali orangtua, khususnya ibu, dalam memantau dan
mengawasi keadaan gigi anaknya tidak didukung dengan kesiapan sang ibu.
Hal ini merupakan sesuatu yang disayangkan. Ibu hamil merupakan awal dari
masa kehidupan. Namun, ternyata rendah sekali perilaku dan minatnya
menuju dokter gigi. Sehingga menginspirasi mahasiswa PKL dari Universitas
Airlangga Surabaya untuk membuat sebuah inovasi untuk memicu
peningkatan kunjungan ibu hamil ke poli gigi.
Pada sebuah penelitian di Pusekesmas Sapaya didapatkan bahwa:
1. Karies ibu hamil di Puskesmas Sapaya tergolong kategori status karies
tinggi sebanyak 4,9
2. Ttingkat kebersihan gigi dan mulut bumil di Puseksmas Sapaya
tergolong kategri buruk dengan persentasi 53,5%
3. Perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Apaya tergolonh kategori kurang baik dengan peroleh skor 88
(48,89%).
Sehingga diharapkan dengan mengadopsi inovasi tersebut dapat memicu
peningkatan kunjungan ibu hamil ke poli gigi Puskesmas Sapaya.
Rancangan media pemandu ibu sejak masa kehamilan diharapkan dapat
memantau secara mandiri kondisi kesehatan gigi dan mulut bumil,
sekaligus anaknya kelak. Kartu GIAT ini, dengan disisipkan pada buku
KIA yang berwarna pink. Ibu Hamil dan tenaga medik terkait dapat dengan
mudah melakukan pemeriksaan dan pencatatan kesehatan gigi dan mulut
kelak. Kartu GIAT ini adalah alat atau media untuk mencatat kesehatan
gigi sejak masa hamil, semacam kartu menuju sehat, namun versi gigi dan
mulut. Kartu GIAT ini, didesain untuk dapat digunakan sebagai media
pencatatan gangguan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan,
khususnya pada kasus gingivitis pada masa kehamilan. Dilengkapi dengan
tabel, grafik, dan kolom sederhana khas kartu menuju sehat, kartu GIAT ini
dapat diisi dengan mudah untuk para ibu hamil dan kader.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting, khususnya untuk
ibu hamil. Kehamilan menyebabkan rasa mual dan muntah. Muntah dapat
menyebabkan rongga mulut menjadi asam, sehingga ibu hamil mudah
mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Hal ini merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya karies gigi dan gingivitis pada ibu hamil.
Buku Kesehatan Ibu berisi catatan kesehatan ibu serta berbagai informasi
cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Setiap ibu hamil
mendapat 1 (satu) Buku KIA. Buku KIA tersedia di Posyandu,
Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, bidan praktik, dokter
praktik, rumah bersalin dan rumah sakit.

B. Saran
Buku GIAT ini dapat di terapkan di isntansi pelayanan kesehatan termasuk
puskesmas, dan dapat dijadikan pedoman pada ibu hamil atau petugas
kesehatan untuk tetap terjaganya kesehatan gigi dan mulut.
DAFTAR PUSTAKA

Hafadzoh, Sitti. 2018. Alasan Pentingnya Bunda Punya Buku KIA.


https://www.haibunda.com/parenting/20180920094145-60-25795/3-
alasan-pentingnya-bunda-punya-buku-kia. Di akses pada 16 februari
2020.

HeadShooter., Yock . 2017 ‘Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi’.

https://jatim.tribunnews.com/2018/09/25/pantau-kesehatan-gigi-ibu-dan-anak-
mahasiswa-fkg-unair-ciptakan-kartu-giat-inovasi-kota-surabaya

Munadira. 2017. ‘Gambaran Perilaku Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan
Mulut di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa’
poltekkes kemenkes makassar : makassar.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan dan JICA.
Permenkes no. 89 Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai