Anda di halaman 1dari 33

Pembelajaran 4.

Dasar-Dasar Perbankan

A. Kompetensi

Setelah mempelajari keseluruhan materi pada pembelajaran ini, Anda diharapkan


dapat memahami dan menerapkan konsep dasar perbankan, uang dan
mekanisme kredit pada perbankan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi dalam pembelajaran ini, Anda dapat :

1. Menjelaskan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank


2. Menentukan jenis lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan
bank
3. Mengidentifikasi karakteristik lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
bukan bank
4. Menjelaskan konsep uang
5. Mengidentifikasi karakteristik uang
6. Menjelaskan simpanan dana pada bank
7. Mengidentifikasi jenis simpanan dana pada bank
8. Menghitung simpanan dana pada bank
9. Menjelaskan kredit perbankan
10. Mengidentifikasi mekanisme kredit perbankan
11. Menganalisis penggunaan kredit perbankan

C. Uraian Materi

1. Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank


Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun
1990 tentang Lembaga Keuangan, menyatakan bahwa lembaga keuangan
merupakan semua badan yang kegiatannya dibidang keuangan, melakukan

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 73


penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua
yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana


dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa-jasa lainnya. Lembaga keuangan bank terdiri dari bank sentral,
bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR), bank campuran dan bank asing.
Sedangkan, lembaga keuangan bukan bank merupakan badan atau organisasi
non bank yang melakukan kegiatan di bidang keuangan namun tidak boleh
menerima dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito.
Lembaga keuangan bukan bank dalam menghimpun dana adalah dengan
mengeluarkan kertas berharga atau sertifikat deposito sebagai sumber dana dan
dapat mendirikan kantor-kantor cabang di daerah untuk menyalurkan dana ke
masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan. LKBB dapat dikelompokkan
menjadi lembaga kontraktual, lembaga pembiayaan, lembaga investasi dan
penjualan surat-surat berharga.

Perbedaan lembaga keuangan bank dan bukan bank sebagai berikut.


Tabel 5. Perbedaan LKB dan LKBB

Kegiatan Lembaga Keuangan


Bank Bukan Bank
Penghimpunan Dana  Secara langsung berupa Hanya secara tidak
simpanan dana langsung dari masyarakat
masyarakat (tabungan, (terutama melalui kertas
giro, dan deposito) berharga, bisa juga dari
 Secara tidak langsung penyertaan,
dari masyarakat (surat pinjaman/kredit dari
berharga, penyertaan, lembaga lain)
pinjaman/kredit dari
lembaga lain)

74 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Kegiatan Lembaga Keuangan
Bank Bukan Bank
Penyaluran Dana  Untuk tujuan modal  Terutama untuk tujuan
investasi dan konsumsi investasi
 Kepada badan usaha  Terutama kepada
dan individu badan usaha
 Untuk tujuan jangka  Terutama untuk jangka
pendek, menengah, dan menengah dan
panjang panjang

2. Uang

Uang diartikan sebagai sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum
sebagai alat pembayaran dan alat tukar-menukar yang sah. Uang merupakan
suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi pada wilayah tertentu, serta
keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
a. Syarat-Syarat Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang, jika benda tersebut telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang dapat diterima secara umum, yaitu:
1) Acceptability dan cognizability
Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterima secara umum
(acceptability) dan diketahuinya secara umum (cognizability).
2) Stability of value
Uang memiliki nilai yang stabil, yang berarti nilai yang relatif tetap dan tidak
mudah berubah.
3) Elasticity of supply
Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha
(perekonomian). Ketidakmampuan penyediaan uang untuk mengimbangi
kegiatan usaha akan mengakibatkan perdagangan macet dan pertukaran
dilakukan seperti pada perekeonomian barter (barang ditukar dengan barang
yang lain secara langsung).

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 75


4) Portability
Uang harus mudah dibawa untuk transaksi setiap hari, berarti harus mudah
dipindahkan dari satu tangan ke tangan lain.
5) Durability
Dalam pemindahan uang dari tangan yang satu ke tangan yang lain
mengharuskan uang tersebut dijaga nilai fisiknya. Apabila tidak, uang yang
rusak ataupun robek akan menyebabkan penurunan nilainya dan merusak
kegunaan moneter dari uang tersebut.
6) Divisibility
Uang mudah untuk dibagi tanpa mengurangi dari nilai tersebut. Sehingga,
uang dari berbagai nominal harus dicetak untuk melancarkan transaksi
ekonomi.

b. Fungsi Uang
Uang memiliki fungsi yang dibedakan menjadi dua fungsi yaitu fungsi asli dan
fungsi turunan.
Untuk fungsi asli uang sebagai berikut:
1) Alat tukar (medium of exchange)
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat
tukar.
2) Satuan hitung (unit of account)
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa
(alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk
memperlancar pertukaran.
3) Alat penyimpan nilai (value)
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (value) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai

76 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan
uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Untuk fungsi turunan uang sebagai berikut:
1) Sebagai alat pembayaran
2) Untuk menentukan harga
3) Sebagai alat pembayaran hutang
4) Sebagai alat penimbun kekayaan
5) Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
6) Sebagai alat untuk meningkatkan status sosial

c. Jenis Uang
Uang dibedakan menjadi beberapa jenis, dilihat dari beberapa segi sebagai
berikut:
1) Berdasarkan nilai
Menurut nilainya, dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang
tanda (token money). Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai
yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang
digunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai
yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk
membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik
uang tersebut.
2) Berdasarkan bahan yang digunakan
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan
uang kertas. Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari
emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi
dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan
lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat
dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran
yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang
terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Di masa sekarang ini, sudah muncul adanya uang digital atau uang elektronik.
Uang digital merupakan uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 77


cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan
komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital). Electronic
Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang elektronik.
3) Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya
Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya, uang dapat dibedakan dalam
dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan
uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang
dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam
bentuk simpanan (giro), surat berharga, kartu ATM, uang elektronik yang dapat
ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja,
sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang
atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini.
4) Berdasarkan wilayah berlakunya
Berdasarkan wilayah berlakunya, uang dapat dibedakan menjadi uang
domestik, uang regional dan uang internasional.
Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara
tertentu saja. Contoh: rupiah, won, peso, dan baht. Uang regional, yaitu uang
yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi negara-
negara kawasan Eropa. Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak
hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di
berbagai wilayah negara di dunia (internasional). Misalnya, dolar, yen, dan
poundsterling.

3. Jenis-Jenis Bank

Bank secara harfiah berasal dari bahasa italia, yakni Banco yang artinya bangku.
Bangku sendiri merujuk pada meja yang yang digunakan oleh para banker untuk
melakukan kegiatan operasional melayani masyarakat atau nasabah. Istilah
bangku pun semakin berkembang menjadi Bank. Undang Undang RI No. 10
Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2), menyebutkan bahwa bank adalah
sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

78 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Jenis bank yang ada saat ini dilihat dari fungsi, kepemilikan dan kedudukan.

a. Segi Fungsi
Jenis bank dari segi fungsi menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 dibedakan
menjadi:
1) Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatannya secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, dimana jasa pelayanannya tidak seluas bank
umum.

b. Segi Kepemilikan
Jenis bank dari segi kepemilikan yang dilihat dari akta pendirian dan
penguasaan saham dibedakan menjadi:
1) Bank milik pemerintah
Bank yang akte pendirian maupun modal bank dimiliki oleh pemerintah
sepenuhnya. Contoh: BNI 46, Bank Mandiri, BRI, BPD.
2) Bank milik swasta nasional
Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta
nasional. Contoh: BCA, Bank Danamon, Bank Permata.
3) Bank milik koperasi
Bank yang kepemilikannya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum
koperasi. Contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
4) Bank milik asing
Bank yang kepemilikannya milik swasta asing atau pemerintah asing yang
berada pada suatu negara, biasanya merupakan cabang yang dimana
pusatnya ada di luar negeri. Contoh: Citi Bank, Standard Chartered Bank,
DBS Bank
5) Bank milik campuran

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 79


Bank yang kepemilikannya oleh pihak asing dan pihak swasta nasional,
dengan mayoritas kepemilikan oleh swasta nasional. Contoh: Bank CIMB
Niaga, Bank OCBC NISP.

c. Segi Status
Jenis bank berdasarkan kedudukan atau status bank sebagai berikut:
1) Bank devisa
Bank yang melaksanakan transaksi keluar negeri atau berhubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan. Contoh: BNI, BRI, Bank
Mandiri, BCA, Bank Danamon.
2) Bank non devisa
Bank yang tidak melaksanakan transaksi seperti bank devisa, dalam artian
transaksi yang dapat dilakukan hanya transaksi dalam negeri. Contoh: Bank
Royal Indonesia, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Harda Internasional.

d. Segi Cara Menentukan Harga


Jenis bank berdasarkan cara dalam menentukan harga baik harga beli maupun
harga jual sebagai berikut:
1) Bank Konvensional
Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip konvensional,
yaitu menetapkan bunga sebagai harga untuk produk simpanan, sedangkan
untuk produk pinjaman berdasarkan tindak suku bunga tertentu.
2) Bank Syariah
Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah, yaitu
menggunakan hukum Islam dalam prosedur penyimpanan dana ,
pembiayaan dan kegiatan perbankan lainnya.
Bank syariah dalam menentukan harga menggunakan beberapa prinisp
syariah sebagai berikut:
 Prinsip bagi hasil (mudharabah)
 Prinsip penyertaan modal (musyarakah)
 Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan ( murabahah)
 Sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
 Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

80 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


4. Bank Sentral

Bank sentral berdiri di setiap negara yang merupakan instansi yang bertanggung
jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank sentral memiliki
fungsi untuk mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan
negara baik di dalam negeri maupun luar negeri. Di Indonesia, tugas bank sentral
dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Berdasarkan UU RI Nomor 23 tahun 1999,
tujuan Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
Bank Indonesia memiliki tugas yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan mengatur
dan mengawasi bank.

Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki peranan dalam stabilitas keuangan.
Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank
Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem
keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia
dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan,
tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata
uang yang tidak dapat dipisahkan. Bank Indonesia memiliki lima peran utama
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, peran tersebut yaitu untuk menjaga
stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar
terbuka, menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat khususnya
perbankan, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan, jaring pengaman
sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort
(LoLR) dalam penyediaan likuiditas terhadap bank yang bermasalah dalam
likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik.

5. Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan bank umum meliputi sebagai berikut:
a. Menghimpun Dana (Funding)

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 81


Menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis
simpanan. Adapun jenis simpanan yang ditawarkan oleh bank biasanya berupa
simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito.

b. Menyalurkan Dana (Lending)


Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun
dari masyarakat. Penyaluran dana dilakukan oleh bank melalui pemberian
pinjaman yang dapat disebut dengan kredit. Pemberian kredit yang diberikan
oleh bank memiliki berbagai jenis, dengan jumlah dan tingkat suku bunga yang
ditawarkan sesuai dengan kemampuan bank. Adapun jenis-jenis kredit yang
ditawarkan oleh bank yaitu kredit investasi, kredit modal kerja, kredit
perdagangan, kredit produktif, kredit konsumtif dan kredit profesi.

c. Memberikan Pelayanan Jasa Lainnya


Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank memberikan jasa lainnya
kepada nasabah yang memberikan manfaat baik bagi bank dan nasabah.
Pemberian pelayanan jasa lainnya ini setiap bank akan berbeda tergantung
dengan permodalan dan dukungan teknologi yang dimiliki. Bentuk pelayanan
jasa lainnya seperti pengiriman uang (transfer), kliring, inkaso, safe deposit box,
kartu kredit, bank notes, bank garansi, bank draft, Letter of Credit, cek wisata,
membayar setoran-setoran dari nasabah, melayani pembayaran, sampai
dengan kegiatan yang berhubungan dengan pasar modal seperti reksa dana
dan obligasi.

6. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha


secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dengan jasa yang
ditawarkan mencakup ruang lingkup yang lebih sempit dibandingan dengan bank
umum. Kegiatan BPR yang dapat dilakukan yaitu menghimpun dana dalam bentuk
simpanan tabungan dan simpanan deposito; dan menyalurkan dana dalam bentuk
kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan. BPR memiliki
keterbatasan dalam melakukan aktivitasnya seperti tidak diperkenankan untuk

82 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


menerima simpanan giro, kliring, melakukan kegiatan valuta asing dan melakukan
kegiatan perasuransian.

7. Simpanan Dana Giro

Giro merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro dan sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindah bukuan. Cara untuk melakukan penarikan dana
menggunakan sarana sebagai berikut:
a. Cek
Cek merupakan sarana perintah tanpa sayarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah, untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek
tersebut.
Macam-macam cek antara lain:
1) Cek atas nama
Cek yang mencantumkan nama penerima dana. Bank Tertarik akan
melakukan pembayaran hanya kepada nama yang tertera pada Cek
tersebut.
2) Cek atas unjuk
Cek yang tidak mencantumkan nama penerima dana. Bank Tertarik akan
melakukan pembayaran kepada siapa saja yang membawa Cek tersebut
dan mengunjukan kepada Bank Tertarik.
3) Cek silang
Cek yang membatasi orang-orang dan/atau bank tertentu yang dapat
menerima pembayaran atas Cek tersebut dengan menyilang Cek. Cek
silang ada 2 macam yaitu cek silang umum dan cek silang khusus. Cek
Silang Umum, yaitu Cek yang di antara garis silangnya tidak dimuat suatu
petunjuk atau dicantumkan tulisan apapun, sedangkan Cek Silang
Khusus, yaitu Cek yang diantara garis silangnya dimuat atau dicantumkan
nama suatu bank.
4) Cek mundur
Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, hal ini biasanya
terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima
cek, misalnya karena belum memiliki dana pada saat itu.

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 83


5) Cek kosong
Merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro.

Gambar 17. Cek


Sumber: https://w ww.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem
pembayaran/ritel/instrumen/Pages/Cek.aspx

b. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah untuk memindahbukukan sejumlah uang
dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang dise butkan
namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
Dalam hal ini, bilyet giro memiliki masa dan tanggal berlaku yang diatur sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan yaitu:
 Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya
 Bila tanggal efektif tidak dicantumkaan, maka tanggal penarikan berlaku
pula sebagai tanggal efektif
 Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap
sebagai tanggal penarikan
 Dan persyaratan lainnya

84 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Gambar 18. Bilyet Giro
Sumber: https://w ww.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-
pembayaran/ritel/instrumen/Pages/Bilyet-Giro.aspx

c. Alat Pembayaran Lainnya


Merupakan surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada
kertas, yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama
atau bank lain. Surat perintah ini dapat bersifat tunai ataupun
pemindahbukuan.

Penghitungan Jasa Giro


Jasa giro biasanya oleh bank dihitung pada setiap akhir bulan. Penghitungan jasa
giro dapat dilakukan dengan cara yang didasarkan pada saldo terendah dari
mutasi yang terjadi dalam satu bulan, lamanya saldo mengendap, atau
berdasarkan saldo rata- rata dalam satu bulan. Jasa giro merupakan beban bunga
yang harus dibayar kepada nasabah. Oleh karena itu oleh bank dicatat debet
rekening “beban bunga giro”, dan kredit rekening “giro nasabah yang
bersangkutan”.

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 85


Contoh penghitungan jasa giro menggunakan ketiga cara sebagai berikut:
a. Jasa giro dihitung berdasarkan saldo terendah
Tersedia data mutasi giro rekening Aska pada Bank Nasional untuk bulan Juli
2019 sebagai berikut:
Tabel 6. Ilustrasi Mutasi Giro

Tanggal Keterangan Mutasi Saldo


Debit Kredit
Juli 1 Saldo 42.500.000
Juli 5 Setor Tunai 15.000.000 57.500.000
Juli 11 Tarik Tunai 18.500.000 38.000.000
Juli 16 Setor Kliring 14.000.000 52.000.000
Juli 24 Setor Tunai 8.000.000 60.000.000
Juli 26 Tarik Tunai 20.000.000 40.000.000
Bank Nasional menetapkan suku bunga giro 12% setahun atau suku bunga
bulanan sebesar 1%. Saldo terendah dan mutasi yang terjadi pada bulan Juli
2019 dari data di atas adalah saldo pada tanggal 11 Juli yaitu sebesar Rp
38.000.000,00.
Jadi jasa giro Tn. Aska untuk bulan Juli 2019 adalah:

Bunga = Rp 38.000.000,00 x 1/12 x 12% = Rp 380.000,00


Pajak = 15% x Rp 380.000,00 = (Rp 57.000,00)
Bunga bersih bulan Juli = Rp 323.000,00

b. Jasa giro dihitung berdasarkan lamanya saldo mengendap


Jasa giro dihitung atas setiap saldo yang terjadi dan mutasi giro dalam satu
bulan dengan memperhatikan lamanya setiap saldo mengendap. Rincian saldo
yang mengendap sebagai berikut:
Tabel 7. Penghitungan Rincian Saldo Mengendap

Periode Saldo Lama Mengendap

Juli 1-5 42.500.000 4 hari

Juli 5-11 57.500.000 6 hari

Juli 11-116 38.000.000 5 hari

Juli 16-24 52.000.000 8 hari

Juli 24-26 60.000.000 2 hari

86 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Juli 26-31 40.000.000 5 hari

Dengan memperhitungan suku bunga sebesar 12% per tahun, dan jumlah hari
per tahun 360 hari. Maka, perhitungannya sebagai berikut:
Rp 42.500.000,00 x 4/360 x 12% = Rp 56.666,67
Rp 57.500.000,00 x 6/360 x 12% = Rp 115.000,00
Rp 39.000.000,00 x 5/360 x 12% = Rp 65.000,00
Rp 53.000.000,00 x 8/360 x 12% = Rp 141.333,33
Rp 61.000.000,00 x 2/360 x 12% = Rp 40.666,67
Rp 41.000.000,00 x 5/330 x 12% = Rp 68.333,3
Jumlah = Rp 487.000,00
Pajak 15% x Rp 487.000,00 =(Rp 73.050,00)
Bunga bersih pada bulan Juli = Rp 413.950,00

c. Jasa giro dihitung berdasarkan saldo rata rata setiap bulan


Dengan cara menghitung semua saldo per waktu atau periode kemudian dibagi
jumlah waktunya, kemudian baru dikalikan tingkat suku bunga. Maka,
perhitungannya sebagai berikut:
=(42.500.000+57.500.000+39.000.000+53.000.000+61.000.000+41.000.000) :
6 = Rp 49.000.000,00
Bunga Jasa giro = Rp49.000.000,00 x 1/12 x 12% = Rp 490.000,00

8. Simpanan Dana Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan


menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan
dapat dilakukan penarikan dengan beberapa alat yaitu buku tabungan, slip
penarikan dan kartu plastik/ kartu debit.
Tabungan memberikan keuntungan bagi nasabah, salah satunya adalah
mendapatkan bunga. Berikut cara menghitung bunga tabungan:
a. Perhitungan bunga berdasarkan saldo terendah

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 87


Bunga tabungan yang dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan,
sehingga nilai tersebut yang akan dijadikan acuan perhitungan bunga. Berikut
ilustrasinya:

Tabel 8. Ilustrasi Mutasi Tabungan Saldo Terendah

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


01/06/2019 Saldo Awal 10.000.000 10.000.000
04/06/2019 Setoran Tunai 5.000.000 15.000.000
06/06/2019 Setoran Tunai 7.000.000 22.000.000
15/06/2019 Penarikan Tunai 10.000.000 12.000.000
17/06/2019 Penarikan Tunai 1.000.000 11.000.000
28/06/2019 Setoran Tunai 3.000.000 14.000.000

Bunga tabungan yang berlaku adalah 5,5% per tahun. Jadi perhitungannya:
=Rp 10.000.000 x 5,5% x 30/365 = Rp 45.205,00
Pajak bunga tabungan 20% x Rp 45.205,00=(Rp 9.041,00)
Bunga tabungan bulan Juni = Rp 36.164,00

b. Perhitungan bunga berdasarkan saldo rata-rata


Perhitungan bunga yang didasarkan pada rata-rata saldo harian pada bulan
berjalan, sehingga nilai rata-rata tersebut yang akan dijadikan acuan
perhitungan bunga.
Bunga tabungan yang berlaku adalah 5,5% per tahun.
Menghitung saldo rata-rata harian:
10.000.000 x 3 hari (tgl 1-3) = 30.000.000
15.000.000 x 2 hari (tgl 4-5) = 30.000.000
22.000.000 x 9 hari (tgl 6-14) = 198.000.000
12.000.000 x 2 hari (tgl 15-16) = 24.000.000
11.000.000 x 11 hari (tgl 17-27) = 121.000.000
14.000.000 x 4 hari = 56.000.000
Jumlah = 459.000.000
Saldo rata-rata harian = Rp 459.000.000 / 31 = Rp14.806.452
Bunga = (Rp 14.806.452 x 5,5% x 31) / 365 = Rp 69.164
Pajak bunga tabungan = 20% x Rp 69.164 = Rp 13.833
Jadi bunga tabungan bulan Juni yang diterima oleh nasabah =

88 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Rp 69.164 – Rp 13.833 = Rp 55.331

c. Perhitungan bunga berdasarkan saldo harian


Perhitungan bunga yang didasarkan pada besarnya saldo harian pada bulan
berjalan, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan
setiap hari.

Tabel 9. Ilustrasi Mutasi Tabungan Saldo Harian

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo

Saldo Awal 10.000.000 10.000.000


01/06/2019
Setoran Tunai 5.000.000 15.000.000
04/06/2019
Setoran Tunai 7.000.000 22.000.000
06/06/2019
Penarikan Tunai 10.000.000 12.000.000
15/06/2019
Penarikan Tunai 1.000.000 11.000.000
17/06/2019
Setoran Tunai 3.000.000 14.000.000
28/06/2019

Bunga Tabungan yang berlaku 5,5% per tahun


Tabel 10. Penghitungan Bunga Harian

Jumlah Bunga Harian


Tanggal Saldo
Hari
10.000.000 5 10.000.000 x 5,5% x (5/365) = 7.534
1-3
15.000.000 2 15.000.000 x 5,5% x (2/365) = 4.521
4-5
22.000.000 9 22.000.000 x 5.5% x (9/365) = 29.836
6-14
12.000.000 2 12.000.000 x 5,5% x (2/365) = 3.616
15-16
11.000.000 11 11.000.000 x 5,5% x (11/365)=18.233
17-27
14.000.000 3 14.000.000 x 5,5% x (3/365) = 6.329
28-30

Jumlah bunga selama bulan Juni adalah = Rp 70.069


Pajak bunga tabungan = 20% x Rp 70.069 = Rp 14.014
Jadi, bunga tabungan bulan Juni = Rp 70.069 – Rp 14.014 = Rp 56.055

9. Simpanan Dana Deposito

Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada


waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank.
Dalam melakukan penarikan deposito menggunakan alat yang berbeda-beda

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 89


tergantung dengan jenis depositonya. Jenis-jenis deposito yang berlaku saat ini
yaitu:
a. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka
waktu tertentu, yang biasanya bervariasi mulai 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24
bulan. Berikut ilustrasi penghitungan deposito berjangka:
Seorang nasabah membuka deposito berjangka 1 bulan dengan jumlah
nominal Rp 10.000.000,-. Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu
penyimpanan tersebut adalah 6% per tahun. Bunga yang akan diterima
nasabah sebagai berikut:
10.000.000 𝑥 6% 𝑥 30
Bunga = = Rp 49.315
365

b. Sertifikat Deposito
Deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6 dan 12 bulan. Sertifikat
deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat
diperjualbelikan pada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat
dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo. Berikut ilustrasi penghitungan
sertifikat deposito:
Tuan Aaron membeli 10 lembar sertifikat deposito di Bank Nasional dengan
nominal @Rp 5.000.000,00. Jangka waktu yang diinginkan adalah 6 bulan
dengan bunga 6% per tahun, dan pajak sebesar 15%. Bunga bersih yang
diterima jika bunga diambil setiap bulan:
Jumlah sertifikat deposito = 10 lbr x Rp 5.000.000,00= Rp 50.000.000,00
Bunga yang diambil setiap bulan =
6%50.000.000
Bunga =
12
x 1 bulan = Rp 250.000,00

Pajak = 15% x Rp 250.000 = Rp 37.500,00

c. Deposit on Call
Deposito dengan waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan.
Biasanya jumlah deposito dalam jumlah yang besar dan pencairan bunga pada
saat pencairan deposit on call dan sebelum deposit on call terlebih dahulu.

90 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Bunga dihitung per bulan dan adanya negosisasi antara nasabah dengan pihak
bank. Berikut ilustrasi penghitungan Deposit on Call:
Tuan Aaron memiliki uang sejumlah Rp 60.000.000,00, ingin menerbitkan
deposit on call mulai tanggal 1 Juni 2019. Bunga yang telah dinegosiasi sebesar
4% per bulan dan diambil saat pencairan. Pada tanggal 16 Juni 2019, Tuan
Aaron mencairkan deposit on callnya. Bunga yang diterima Tuan Aaron pada
saat pencairan jika adanya pajak sebesar 15% adalah:
Waktu Deposit on Call = 1 Juni – 16 Juni = 15 hari
Bunga = 4% x Rp 60.000.000,00 x 16/30 hari = Rp 1.280.000,00
Pajak = 15% x Rp 1.280.000,00 = (Rp 192.000,00)
Bunga deposit on call yang diterima = Rp 1.088.000,00

10. Kredit Perbankan

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan berbeda
dengan kredit terutama dari imbalan yang diterima oleh bank. Menurut Ismail
(2010) unsur-unsur kredit diantaranya adalah kreditur, debitur, kepercayaan,
perjanjian, risiko, jangka waktu, balas jasa.
Kredit memiliki beberapa fungsi yaitu dapat meningkatkan arus tukar menukar
barang dan jasa, merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fund,
dapat menciptakan alat pembayaran yang baru, sebagai alat pengendali harga,
dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada.

a. Jenis Kredit
Menurut Kasmir (2014), kredit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1) Dari Segi Kegunaan
a) Kredit Investasi
Kredit jangka panjang yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha
atau membangun proyek atau untuk keperluan rehabilitasi.
b) Kredit Modal Kerja
Kredit yang digunakan untuk meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 91


2) Dari Segi Tujuan Kredit
a) Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa.
b) Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi oleh seseorang atau
badan usaha.
c) Kredit Perdagangan
Kredit yang digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangan seperti
membeli barang dagang yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan barang tersebut.
3) Dari Segi Jangka Waktu
a) Kredit Jangka Pendek
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama
satu tahun dan digunakan untuk keperluan modal kerja.
b) Kredit Jangka Menengah
Kredit yang memiliki jangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun,
biasanya digunakan untuk investasi.
c) Kredit Jangka Panjang
Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu di atas tiga tahun,
biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang.
4) Dari Segi Jaminan
a) Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan jaminan yang bebentuk barang berwujud atau
barang tidak berwujud.
b) Kredit tanpa jaminan
Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
5) Dari Segi Sektor Usaha
a) Kredit Pertanian
Kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertaninan, dengan
durasi waktu jangka pendek atau jangka panjang.
b) Kredit Peternakan
Kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka pendek maupun
jangka panjang.

92 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


c) Kredit Industri
Kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil,
menengah ataupun besar.
d) Kredit Pertambangan
Kredit yang diberikan kepada usaha tambang jangka panjang.
e) Kredit Pendidikan
Kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan
atau dapat diberikan kepada pelajar.
f) Kredit Profesi
Kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional.
g) Kredit Perumahan
Kredit yang digunakan untuk membiayai pembangunan atau pembe lian
perumahan dan memiliki waktu jangka panjang.

b. Proses Kredit
Dalam proses pemberian kredit, diperlukan adanya proses dan prosedur yang
berlaku dari pengumpulan informasi, dokumen dan verifikasi; analisis dan
persetujuan kredit; administrasi dan pembukuan kredit; pemantauan kredit; dan
pelunasan & penyelamatan kredit.

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 93


Gambar . Proses Pemberian Kredit
Sumber: Modul Guru Pembelajar KK Perbankan Materi Kredit

Bank dalam melakukan penilaian akan proses pemberian kredit kepada nasabah,
memerlukan adanya penilaian analisis 5C dan 7P. Untuk analisis 5C terdiri dari
Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral. Sedangkan, untuk analisis
7P terdiri dari Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, dan
Protection. Selain menggunakan alat analisis 5C dan 7P, biasanya bank
melakukan penilaian dengan seluruh aspek yang ada yang berupa studi kelayakan
usaha, yang digunakan untuk proyek yang bernilai besar dan berjangka waktu
panjang. Untuk studi kelayakan usaha, aspek-aspek yang dinilai yaitu aspek
yuridis, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/ operasi,
aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek AMDAL.

94 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


c. Resiko Kredit Macet
Suatu kredit dalam perjalanannya mengandung resiko kemacetan, yang
mengakibatkan kredit tidak dapat ditagih sehingga menimbulkan kerugian yang
harus ditanggung oleh bank. Penyebab kemacetan suatu kredit berasal dari dua
pihak yaitu pihak perbankan dan pihak nasabah. Dari pihak perbankan, dalam
melakukan analisis dan perhitungan kurang teliti, sehingga adanya hal-hal yang
tidak diprediksi bisa terjadi. Dari pihak nasabah, diakibatkan oleh unsur
kesengajaan yang berupa sengaja tidak memenuhi kewajibannya kepada bank,
dan unsur ketidaksengajaan yang dimana debitur tidak mampu untuk membayar.
Penyelamatan terhadap kredit macet dapat dilakukan dengan cara yaitu
1) Rescheduling
Rescheduling merupakan upaya yang dilakukan bank untuk menangani kredit
bermasalah dengan membuat penjadwalan kembali. Penjadwalan kembali
dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai itikad baik akan tetapi tidak
memiliki kemampuan untuk membayar angsuran pokok maupun angsuran
bunga dengan jadwal yang telah diperjanjikan. Penjadwalan kembali dilakukan
oleh bank dengan harapan debitur dapat membayar kembali kewajibannya.
2) Reconditioning
Reconditioning merupakan upaya bank dalam menyelamatkan kredit dengan
mengubah seluruh atau sebagian perjanjian yang telah dilakukanoleh bank
dengan nasabah. Perubahan kondisi dan persyaratan tersebut harus
disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh debitur dalam
menjalankan usahanya.Dengan perubahan persyaratan tersebut, maka
diharapkan bahwa debitur dapat menyelesaikan kewajibannya sampai dengan
tunas.
3) Restructuring
Restructuring merupakan upaya yang dilakukan oleh bank dalam
menyelamatkan kredit bermasalah dengan cara mengubah struktur
pembiayaan yang mendasari pemberian kredit.
4) Kombinasi
Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh bank dengan cara
kombinasi antara lain Rescheduling dan Restructuring; Rescheduling dan
Reconditioning; Restructuring dan Reconditioning; Rescheduling, Restructuring
dan Reconditioning.

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 95


5) Eksekusi
Merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan oleh bank untuk
menyelamatkan kredit bermasalah. Hasil penjualan agunan diperlukan untuk
melunasi semua kewajiban debitur baik kewajiban atas pinjaman pokok,
maupun bunga. Sisa atas hasil penjualan agunan, akan dikembalikan kepada
debitur. Sebaliknya kekurangan atas hasil penjualan agunan menjadi
tanggungan debitur, artinya hasil penjualan agunan tidak cukup, maka bank
akan membebankan kerugian tersebut ke dalam kerugian bank.

10. Suku Bunga Bank

Bunga bank merupakan harga yang harus dibayar oleh bank dan/atau nasabah
sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah.
a. Penerapan Bunga Bank
Penerapan bunga yang terdapat pada bank konvensional dapat dipisahkan
menjadi dua jenis yaitu:
1) Bunga simpanan
Bunga simpanan merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan bank
kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya. Bunga simpanan ini
diberikan oleh bank untuk memberikan rangsangan kepada nasabah
penyimpan dana agar menempatkan dananya di bank.
2) Bunga pinjaman
Bunga pinjaman atau bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bagi
bank, bunga pinjaman merupakan harga jual yang dibebankan kepada
nasabah yang membutuhkan dana. Untuk memperoleh keuntungan, maka
bank akan menjual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga
beli. Artinya, bunga kredit lebih tinggi dibanding bunga simpanan.
Bunga pinjaman dan simpanan akan mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Pada kondisi terdapat kenaikan suku bunga simpanan, maka kenaikan suku bunga
simpanan akan berpengaruh pada kenaikan suku bunga kredit. Bunga simpanan
dan kredit akan saling mempengaruhi dalam industri perbankan.

96 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam aktivitas utama bank,
baik suku bunga kredit, maupun simpanan. Kedua suku bunga tersebut
memengaruhi satu dan lainnya. Apabila suku bunga simpanan naik maka
kemungkinan besar suku bunga kredit juga naik, demikian sebaliknya. Disamping
adanya keterkaitan antara suku bunga simpanan dan kredit, terdapat beberapa
faktor lainnya yang mempengaruhi besarnya suku bunga.
Faktor- faktor yang mempengaruhi besarnya suku bunga antara lain:
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan antarbank
3) Kebijakan Pemerintah
4) Jangka waktu
5) Kualitas jaminan
6) Reputasi nasabah
7) Produk
8) Hubungan bank
9) Risiko

c. Komponen-Komponen Penentuan Suku Bunga


Dalam penentuan suku bunga kredit, ada komponen-komponen yang
menentukannya. Adapun komponen-komponen yang menentukan suku bunga
kredit yaitu:
1) Total Biaya Dana
Biaya dana merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka
menghimpun dana pihak ketiga. Artinya, bank akan menghitung biaya yang
dikeluarkan atas setiap dana yang berhasil dihimpunnya dari berbagai sumber
dana setelah diperhitungkan adanya cadangan dana yang wajib dipelihara oleh
setiap bank. Setiap jenis sumber dana memiliki suku bunga yang berbeda -beda.
Oleh karena itu, tinggi rendahnya biaya dana rata-rata tergantung pada komposisi
sumber dana yang berhasil dihimpun.
2) Laba yang Diinginkan
Laba yang diinginkan atau disebut juga dengan Spread merupakan keuntungan
yang diharapkan oleh bank dalam setiap kredit yang disalurkan. Oleh karena itu,
dalam menetapkan besarnya suku bunga kredit bank akan menghitung berapa

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 97


keuntungan yang diharapkan, di samping bank juga perlu melihat suku bunga yang
ditawarkan oleh bank lain.
3) Cadangan Risiko Kredit Macet
Cadangan risiko kredit macet merupakan cadangan terhadap macetnya kredit
yang diberikan.
4) Biaya Operasi
Biaya operasi merupakan komponen biaya-yang berasal dari seluruh biaya yang
dikeluarkan oleh bank selain biaya dana. Biaya ini terdiri dari biaya pegawai,
administrasi dan umum, penyusutan, pemasaran, dan lain-lain yang digunakan
untuk mendukung kelancaran aktivitas operasional bank.
5) Pajak
Pajak merupakan unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan bunga
kredit. Pajak dapat dibebankan secara keseluruhan, maupun sebagian, karena
pada umumnya bank mengharapkan keuntungan bersih setelah dikurangi
perkiraan pajak.
Komponen-komponen tersebut diformulasikan, sehingga menjadi dasar dalam
penentuan suku bunga. Agar lebih jelas, berikut contoh penghitungan penentuan
suku bunga:

d. Metode Pembebanan Kredit


Pembebanan suku bunga kredit tergantung pada jenis kredit. Metode perhitungan
yang akan digunakan akan memberi pengaruh kepada jumlah bunga yang akan
dibayar. Dimana jumlah bunga yang dibayar akan memengaruhi jumlah angsuran
per bulan.
Metode pembebanan kredit sebagai berikut:
1) Flat Rate
Flat rate merupakan metode pembebanan suku bunga kredit yang rata setiap kali
angsuran, atau total angsuran pokok, maupun angsuran bunga sama setiap kali
angsuran atau setiap bulan.
Kelebihan dari metode pembebanan bunga flat rate ini adalah cara perhitungan
angsuran perbulan sangat sederhana dan mudah dimengerti, sehingga nasabah
juga dapat melakukan perhitungan sendiri. Jenis Flat rate ini diberikan kepada
kredit yang bersifat konsumtif seperti KPR, pembelian mobil dan kredit konsumtif
lainnya.

98 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


Perhitungan angsuran perbulan dalam meode flat rate dirumuskan sebagai
berikut:

𝐴=M+(M X i x t ) / 𝑁
A = Angsuran perbulan
M = Jumlah Kredit
i = Bunga pertahun
t = Jangka waktu Kredit (dalam tahun)
N = Jangka waktu Kredit (dalam bulan)

2) Sliding Rate
Sliding rate merupakan perhitungan bunga kredit dengan total angsuran yang akan
menurun setiap kali angsuran. Total angsuran menurun tersebut karena angsuran
pokok akan sama setiap kali angsuran, sementara angsuran bunga akan menurun.
Penurunan angsuran bunga tersebut disebabkan karena perhitungan bunga
berasal dari persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman. Saldo akhir
pinjaman dihitung dari saldo pinjaman bulan sebelumnya setelah dikurangi dengan
angsuran pokok pada bulan berjalan. Jenis Sliding rate ini diberikan kepada sektor
produktif.
Angsuran total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Ap = M / N

Ab = i x 1/12 x (M – Ap)

Ap = Angsuran Pokok
M = Total Kredit
N = Jangka waktu Kredit (dalam bulan)
i = Suku Bunga pertahun
Ab = Angsuran Bunga

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 99


3) Annuity
Annuity atau anuitas merupakan perhitungan bunga dengan mengalikan
persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan.
Kemudian angsuran perbulan dihitung dengan membagi angsuran tahunan dibagi
menjadi 12 bulan. Dalam metode annuity ini, total angsuran pertahun akan sama,
sementara angsuran pokok dan bunga akan berubah. Angsuran pokok, akan
meningkat setiap tahun dan angsuran bunga akan menurun, karena bunga
dihitung dari saldo akhir kredit.
Besarnya angsuran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

A = Total Angsuran pertahun


M = Jumlah Kredit
I = Suku Bunga pertahun
N = Jangka waktu kredit
Ab = Total Angsuran perbulan

4) Effectivity Rate
Effective rate merupakan beban bunga efektif yang ditanggung oleh debitur.
Perhitungan bunga efektif berasal dari persentase bunga dikalikan dengan saldo
akhir pinjaman setelah dikurangi angsuran pokok. Perhitungan angsuran pokok
perbulan berasal dari jumlah angsuran total dikurangi de ngan angsuran bunga.
Dalam metode effective rate, total angsuran akan sama setiap bulan, akan tetapi
angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun.
Jumlah angsuran perbulan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

A = Total Angsuran perbulan


M = Jumlah Kredit

100 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


i = Suku Bunga perbulan
n = Jangka waktu kredit (dalam bulan)

5) Floating Rate
Floating rate, merupakan kebijakan bunga yang dilakukan oleh bank dengan
model bunga mengambang. Artinya, bank dapat mengubah suku bunga tanpa
adanya pemberitahuan kepada debitur. Dalam kondisi pasar uang yang tidak
stabil, bank kemungkinan akan sering mengubah suku bunga kredit, karena pada
sisi pasiva, bunga simpanan dana pihak ketiga juga sering mengalami perubahan.
Dalam praktik perbankan, bank lebih memilih menawarkan metode gabungan yaitu
antara metode effective rate dan floating rate.Perhitungan angsuran menggunakan
effective rate yang sewaktu-waktu suku bunganya berubah. Misalnya, bank
menawarkan bunga kredit sebesar 15% p.a (bunga efektif) dan bunga tersebut
berlaku selama tiga bulan.Kemudian, bulan berikutnya besarnya suku bunga
disesuaikan dengan suku bunga di pasar. Hal ini berarti bank sedang menerapkan
perhitungan bunga dengan metode efektif kombinasi dengan floating rate. Metode
gabungan antara effective rate dan floating rate ini terutama diberlakukan untuk
kredit jangka panjang.Suku bunga di pasar berfluktuasi, sehingga pada kredit
dengan jangka panjang, bank lebih memilih memberlakukan floating rate untuk
antisipasi adanya perubahan suku bunga di masa mendatang.

11. Kartu Kredit

Menurut Kasmir (2014), kartu kredit merupakan kartu plastik yang dikeluarkan oleh
bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk
dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tunai.

Gambar 19. Kartu Kredit


sumber: https://w ww.visasoutheasteurope.com/pay-w ith-visa/find-a-card/credit-cards.html

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 101


a. Pihak-Pihak yang Terlibat
Penggunaan kartu kredit oleh nasabah melibatkan berbagai pihak yang saling
berkepentingan yang terkita dengan hak dan kewajibannya. Ada tiga pihak yang
terlibat dalam sistem penggunaan kartu kredit yaitu:
1) Bank dan Lembaga Pembiayaan
2) Pedagang (merchant)
3) Pemegang Kartu (cardholder)
b. Sistem Kerja Kartu Kredit
Sistem kerja kartu kredit yaitu suatu proses dalam berjalannya kartu kredit dari
penerbitan kartu kredit, transaksi pembayaran, transaksi penarikan uang tunai,
pembayaran oleh nasabah ke bank sampai dengan penagihan yang dilakukan
oleh lembaga penerbit dan pembayaran kartu kredit kepada nasabah.
c. Jenis-Jenis Kartu Kredit
Jenis kartu kredit memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing karena
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Menurut Kashmir (2014), berikut jenis
kartu kredit yang berlaku di masyarakat:
1) Dari segi fungsi
a) Charge Card
Kartu kredit dengan pemegang kartu harus melunasi semua tagihan yang
terjadi atas transaksinya sekaligus pada saat jatuh tempo dan tidak dapat
dicicil.
b) Credit Card
Kartu kredit dengan pemegang kartu dapat melunasi penagihan yang
terjadi atas dirinya secara cicilan pada saat jatuh tempo.
c) Debet Card
Kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah melalui
pendebitan rekening nasabah yang ada di bank saat membuka ka rtu
kredit.
d) Cash Card
Kartu kredit yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM
ataupun langsung pada teller atau kasir bank.
e) Check Guarantee
Kartu yang digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek dan dapat
pula digunakan untuk menarik uang tunai.

102 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


2) Berdasarkan wilayah
a) Kartu Kredit Lokal
Kartu kredit yang hanya dilakukan dalam suatu wilayah tertentu atau suatu
negara saja.
b) Kartu Kredit Internasional
Kartu kredit yang dapat digunakan di berbagai negara.
d. Manfaat Kartu Kredit
Penggunaan kartu kredit memberikan berbagai manfaat baik bagi bank dan
lembaga pembiayaan, pemegang kartu, dan bagi pedagang ( merchant).
Menurut Kashmir (2014) manfaat kartu kredit bagi masing-masing pihak
sebagai berikut:
a) Bank dan Lembaga Pembiayaan
1) Iuran tahunan
2) Bunga
3) Biaya adminsitrasi
4) Biaya denda
b) Pemegang Kartu
1) Kemudahan berbelanja
2) Kemudahan memperoleh uang tunai
3) Bonafiditas
c) Pedagang (merchant)
1) Meningkatkan omzet penjualan
2) Sebagai bentuk pelayanan

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 103


D. Rangkuman

1. Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun


dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa-jasa lainnya. Lembaga keuangan bank terdiri dari bank
sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR), bank campuran dan bank
asing.
2. Uang merupakan suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi pada
wilayah tertentu, serta keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Syarat-syarat uang yaitu acceptability dan cognizability, stability of value,
elasticity of supply, portability, durability, divisibility. Fungsi uang dibedakan
menjadi fungsi asli dan turunan. Untuk fungsi asli yaitu sebagai alat tukar,
satuan hitung, alat penyimpan nilai.
4. Bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf hidup orang banyak.
5. Bank umum memiliki kegiatan utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan
dana dan memberikan pelayanan jasa lainnya. Sedangkan, Kegiatan BPR
yang dapat dilakukan yaitu menghimpun dana dalam bentuk simpanan
tabungan dan simpanan deposito; dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit
investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan.
6. Giro merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro dan sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
7. Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
8. Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan
dengan bank. Jenis-jenis deposito yang berlaku saat ini yaitu deposito
berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

104 | Akuntansi dan Keuangan Lembaga


9. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Unsur -unsur
kredit diantaranya adalah kreditur, debitur, kepercayaan, perjanjian, risiko,
jangka waktu, balas jasa.
10. Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam aktivitas utama
bank, baik suku bunga kredit, maupun simpanan. Faktor - faktor yang
mempengaruhi besarnya suku bunga antara lain kebutuhan dana, persaingan
antarbank, kebijakan pemerintah, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi
nasabah, produk, hubungan bank, risiko.
11. Kartu kredit merupakan kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat
dipergunakan sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tunai.

Akuntansi dan Keuangan Lembaga | 105

Anda mungkin juga menyukai