Anda di halaman 1dari 5

MEDIKASI INJEKSI (IV, SC, IM, IC)

No dokumen:
No. Revisi : 01 Hal : 1-5
93/AK/SOP-BPM/UARS/2020

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan


Tanggal Terbit
PROSEDUR
15 Mei 2020
TETAP
Sri Hayati, S.Kp., M.Kep
SKOR
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1. Validasi program terapi pasien, keadaan umum pasien, dan TTV pasien
di status pasien
2. Siapkan alat :
a. Baki atau meja obat.
b. Jarum dan spuit sesuai kebutuhan
c. Kapas alcohol
d. Bak spuit
e. Buku obat/catatan
f. Bengkok obat
g. Sarung tangan
h. Tempat sampah medis khusus
i. Perlak dan pengalas
j. Cek 5 benar
k. Untuk tes alergi lakukan pengenceran obat (0,1 cc obat dan 0,9 cc
aquabidest )
3. Perawat memberikan salam dan memperkenalkan diri
4. Identifikasi pasien
5. Tanyakan keadaan pasien
6. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
7. Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
8. Ajak pasien membaca do’a
9. Cuci tangan
10. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
11. Jaga privacy klien dengan memasang sampiran/menutup gorden.
Berikut prosedur Injeksi :
A. Intracutan (IC)
 Pilih area tempat penyuntikan untuk intradermal adalah lengan
bawah bagian dalam dan punggung pada area skapula.
 Pasang sarung tangan
 Bersihkan dengan kapas alcohol area yang akan dilakukan
penyuntikkan dengan cara melingkar dari pusat ke arah luar.
Biarkan agak mengering
 Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari
spuit. Pegang spuit dengan tangan yang dominan.
 Pegang dan regangkan kulit yang akan dilakukan penyuntikkan
dengan tangan yang tidak dominant dan tangan yang dominant
memegang spuit kearah klien.
 Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang
dominant. Suntikkan dengan sudut 150 pada epidermis, lalu
dorong pengokang spuit dengan cairan obat. Obat ini akan
menimbulkan tonjolan di bawah permukaan kulit sebanyak 0.1 cc,
berikan tanda lingkaran dengan pulpen di area. Untuk obat
tuberculin masukkan 0.5 cc sampai diameter undurasi 6 mm.
SKOR
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
 Cabut jarum tersebut, usap pelan-pelan area penyuntikkan
dengan kapas antispetik tanpa memberikan pijatan, jika tidak ada
kontraindikasi (vaksinasi).
 Buang spuit tanpa menutup jarum spuit ke tempat sampah medis
khusus
 Lepaskan sarung tangan, buang ke tempat sampah medis
 Bantu klien mengatur kembali posisi yang nyaman, hati-hati
jangan menekan bagian yang telah disuntik dan beritahu klien

B. Subcutan (SC)
 Pilih area tempat penyuntikan melalui inspeksi ukuran dan
keutuhan otot. Pertimbangkan area tempat penyuntikan dengan
dosis obat yang diberikan.
 Tentukan lokasi area penyuntikan SC yang terbebas rasa nyeri,
bengkak, jaringan parut atau peradangan di area perut, scapula,
ventrogluteal, dan dorsogluteal Pasang pengalas
 Pasang sarung tangan terutama pada tangan yang tidak dominant,
disesuaikan dengan kebutuhan.
 Bersihkan dengan kapas alcohol area yang akan dilakukan
penyuntikkan dengan cara melingkar dari pusat ke arah luar.
Biarkan agak mengering
 Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari
spuit. Pegang spuit dengan tangan yang dominant
 Tempatkan tangan yang tidak dominant di seberang sisi tempat
penyuntikkan, mengangkat otot ke atas (seperti mencubit) area
penyuntikan, hati-hati jangan sampai menyentuh area
penyuntikkan
 Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang
dominant. Suntikkan dengan cepat pada sudut 45 0-900 tergantung
dari banyaknya jaringan adipose. Lepaskan regangan
 Aspirasi dengan perlahan. Jika darah terhisap oleh jarum, cabut
jarum tersebut dan buang serta ganti dengan obat yang baru.

C. Intravena (IV)
I. Jika Suntikan Langsung Pada Vena:
 Tentukan dan cari vena perifer besar sebagai tempat
penusukan. Lokasi penusukan yang sering digunakan biasanya
vena basilica dan sefalika
 Jika pilihan lokasi penyuntikkan di vena area lengan,
singsingkan lengan baju yang menutupi vena, jika sudah
ditemukan, atur lengan lurus dan pasang torniket sampai vena
benar-benar dapat dilihat dan diraba. Jika perlu, anjurkan klien
mengepalkan tangannya
 Kemudian bersihkan dengan kapas alcohol dengan cara
melingkar dari pusat ke arah luar atau satu usapan dari titik
penyuntikkan ke arah proksimal, buang kapas alcohol ke
 bengkok, tunggu sampai tempat injeksi mengering
 Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam tabung spuit
masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu.
SKOR
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
 Perlahan-lahan tusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi
jarum sejajar dengan vena dan lubang jarum mengarah keatas.
45o. Untuk mencegah vena tidak bergeser, tangan yang tidak
memegang spuit dapat digunakan untuk menahan vena sampai
jarum masuk kedalam vena
 Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger spuit. Bila
darah terhisap, lepaskan torniket dan dorong obat perlahan-
lahan ke dalam vena.
 Amati respon klien

II. Jika Terpasang Port Vena:


 Cari tempat penusukan IV pada alat yang terpasang, biasanya
terletak dekat dengan tempat penusukan alat IV
 Bersihkan tempat penusukan IV dengan kapas alcohol,
biarkan sesaat agar mengering (jangan ditiup)
 Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam tabung spuit
masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu.
 Lepaskan jarum spuit, buka port IV, masukkan spuit ke dalam
port IV
 Tahan port IV diatas tempat penusukan dengan
memegangnya, secara perlahan aspirasi sampai darah
tampak. Jika Tempat Penusukan IV mengalami kemacetan,
pindahkan terlebih dahulu. Ganti dan pindahkan Alat IV.
 Secara perlahan, suntikkan obat kedalam port IV. Gunakan
jam untuk kecepatan pemberian obat.
 Setelah pemberian, masukkan 1 ml cairan aquadest serta
lepaskan tahanan

III. Jika Terpasang Infus:


 Cari tempat penusukan suntikan, biasanya dekat dengan
abocath.
 Bersihkan tempat penusukan dengan kapas alcohol dan
biarkan sesaat sampai mengering (jangan ditiup)
 Matikan aliran cairan infuse ke vena klien
 Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam tabung spuit
masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu
 Masukkan jarum spuit ke tempat penusukan
 Secara perlahan, suntikkan obat kedalam selang infus.
Sesuaikan waktu pemberian dengan jenis obat
 Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit tanpa menutup
jarum dan buang ke tempat sampah medis sesuai prosedur
pembuangan
 Setelah obat masuk, buka kembali aliran cairan infuse ke
vena atur kembali tetesan sesuai program
 Amati kelancaran tetesan infus
 Lepaskan sarung tangan
ASPEK YANG DINILAI SKOR
0 1 2
D. Intramuskular (IM)
 Pilih area tempat penyuntikan melalui inspeksi ukuran dan
keutuhan otot. Pertimbangkan area tempat penyuntikan
dengan dosis obat yang diberikan
 Atur posisi nyaman sesuai lokasi dan usahakan hanya
membuka area tempat penyuntikkan saja
 Gunakan pemetaan anatomis untuk menentukan lokasi
tempat area penyuntikan:
I. Area Deltoid : Penentuan lokasi ini adalah dengan cara
meletakkan dua jari secara vertical dibawah akromion,
dengan jari yang atas diatas akromion. Lokasi
penyuntikkan adalah 3 jari dibawah prosesus
II. Area ventrogluteal :

Klien diatur dalam posisi berbaring terlentang,
tengkurap, duduk atau berbaring kesamping. Jika klien
miring ke samping kanan, peserta didik meletakkan
telapak tangan pada trokanter mayor dengan jari-jari
menghadap ke arah kepala (perhatikan jangan sampai
keliru dengan krita iliaka superior). Jari tengah
diletakkan pada spina ilika anterior superior dan
direntangkan menjauh membentuk suatu area
berbentuk huruf V. Jarum disuntikan ditengah-tengah
area tersebut
III. Area vastus lateralis

Terletak antara sisi median anterior dan sisi midlateral
paha. Ukur sepertiga bagian yang tengah, dengan cara
membagi area antara trokanter mayor sampai dengan
atas patella menjadi tiga bagian lalu pilih area tengah
untuk lokasi penyuntikan. Posisi klien miring atau
duduk

Bersihkan area penyuntikkan dengan kapas alcohol
dengan cara melingkar dari arah dalam keluar atau
usapkan dari titik suntikan ke arah luar

Ambil spuit dan lepaskan penutup jarum

Tahan spuit dengan ibu jari dan telunjuk dengan tangan
yang dominant seperti anak panah. Pertahankan spuit
dengan posisi 900 dari sudut otot yang akan di tusuk

Regangkan kulit dengan tangan yang dominant pada
tempat penyuntikkan

Tusukkan jarum dengan cepat secara tegak lurus pada
sudut 900

Pertahankan pegangan pada tabung spuit dengan
menggunakan tangan yang tidak dominant. Aspirasi
secara perlahan dengan menarik pengokang dengan
tangan yang dominant

Jika darah tidak terhisap, suntikan obat dalam spuit secara
perlahan sambil 3 jari lain tetap mempertahankan
regangan pada kulit

Jika darah terhisap, angkat kembali jarum, ganti spuit dan
buang, serta siapkan kembali obat yang baru

Bila obat sudah masuk semua, tahan jarum selama 10
detik sebelum diangkat
ASPEK YANG DINILAI SKOR
0 1 2

Segera cabut spuit, lepaskan tarikan pada kulit, sambil
menekan dengan kapas alcohol diatas bekas penusukan

Lakukan pijatan dengan perlahan pada area bekas suntikan

Buang jarum tanpa penutup dan spuit ke sampah medis
12. Setelah Tindakan Injeksi selesai, Rapihkan Pasien
13. Ajak pasien membaca do’a selesai tindakan
14. Bereskan alat
15. Evaluasi respon hasil tindakan
16. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
17. Sampaikan terima kasih kepada pasien atas kerjasamanya
18. Ucapkan salam
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan hasil tindakan

Keterangan :
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan belum optimal
2 : Dilakukan optimal

Anda mungkin juga menyukai