Ba 1 LT 2
Ba 1 LT 2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
No Balok
Balok Anak Balok yang Diwakili Dimensi Pembebanan
. Representatif
P2; P3;Bangunan
pelindung tangga;
Balok Anak 7 Transfer BA 5;
7. Balok e2-e3 Balok e3-e4
(BA 7) Transfer BA 6;
Beban sendiri
(BA 7)
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
No Balok
Balok Anak Balok yang Diwakili Dimensi Pembebanan
. Representatif
P4; Bangunan
200 mm pelindung tangga;
Balok Anak 8
8. Balok f2-f3 Balok f3-f4 Transfer BA 5;
(BA 8) x
Beban sendiri
400 mm (BA 8)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
1) Data
Berikut adalah data yang digunakan dalam mendesain balok anak 1 pada lantai 2
Lebar balok (b) = 200 mm
Tinggi balok (h) = 400 mm
Panjang balok = 4500 mm
Lebar kolom = 500 mm
Mutu baja tulangan(fy) = 400 MPa
Mutu beton (fc’) = 25 MPa
Jarak antar tulangan (Sn) = 25 mm
Dalam perencanaan balok anak pada digunakan:
Tulangan longitudinal : tulangan ulir diameter 16 mm (D16)
Tulangan begel : tulangan polos diameter 8 mm (ϕ 8)
Faktor reduksi kekuatan [SNI 03-2847-2202 butir 11.3 poin 2(1)] = 0,80
2) Pembebanan
Pada balok anak bekerja beban merata linier yang langsung membebani balok, serta
transfer beban berupa beban merata areal trapesium dari pelat menjadi beban merat linier
pada balok. Berikut adalah beban merata linier yang bekerja pada balok anak.
a. Beban mati
Beban mati pada pelat (P2) lantai 4
Berat spesifik pelat beton bertulang [PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal. 11] = 2400 kg/m3
Tebal pelat atap yang diasumsikan = 0,15 m
Berat pelat beton bertulang lantai 4 (atap) = 2400 x 0,15 = 360 kg/m2
Berat spesifik adukan semen per cm = 21 kg/m2
Tebal spesi = 2 cm
Berat spesi = 42 kg/m2
Berat penutup langit-langit lantai 4 (plafon) termasuk rusuk- rusuknya = 11 kg/m2
[PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal. 12]
Penggantung langit-langit dari kayu [PPIUG 1983, Tabel 2.1, Hal. 12] = 7 kg/m2
Berat penutup lantai keramik = 24 kg/m2
Tebal penutup lantai yang direncanakan = 9,50 mm
Berat penutup lantai per cm tebal = 22,80 kg/m2
Jadi, jumlah total beban mati adalah = 442,80 kg/m2
Beban mati yang bekerja pada pelat merupakan beban merata areal trapesium yang
kemudian ditransfer ke balok anak. Beban merata areal pada pelat kemudian diubah
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
(dikonversi) menjadi beban merata linier yang bekerja pada balok sesuai dengan bentuk
daerah tributaris. Berikut ini adalah perhitungan konversi beban tersebut.
b. Beban hidup
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
Pada lantai atap direncanakan beban hidup yang bekerja pada pelat yaitu sebesar 250
kg/m2. Beban hidup bekerja secara merata areal pada pelat, kemudian ditransferkan pada
balok menjadi beban merata linier.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
qu = 49,39 kN/m
4,5 m
3) Analisa struktur
Berdasarkan pembebanan diatas maka dilakukan analisa struktur balok anak dengan
menggunakan SAP 2000 v.21 (Lampiran 10) dimana diperoleh:
Mu(+) = 46,43 kNm
Mu(-) = 96,44 kNm
Vu = 128,59 kN
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
2K 2 ( 2 , 511 )
( √
a= 1− 1−
0,85 f c ' ) (
d= 1− 1−
√
0,85 ( 25 ) )
×340=42,871 mm
Jadi, digunakan:
Tulangan tarik: As = 3D16 = 603,18579 mm2 ≥ As,u = 455,504 mm2
Tulangan tekan: As’= 2D16 = 402,12386 mm2 (digunakan untuk ikatan tulangan geser)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
= 400 – 80 = 320 mm
Faktor reduksi kekuatan, Ø = 0,8 [SNI 03-2847-2002 butir 11.3 poin 2(1)]
Maka faktor momen pikul adalah sebesar:
Mu 9,644 x 107
K= 2
= =5 , 886 MPa
Øb d 0,8 ( 200 ) ( 320 )2
Momen pikul maksimum
382,5 β 1 f c ' ( 600+ f y −225 β1 )
K maks= 2
( 600+ f y )
Menurut SNI 03-2847-2002, butir 12.2 poin (3), untuk mutu beton fc’ ≤ 30 MPa, maka
untuk mutu beton fc’ = 25 MPa digunakan nilai β1 = 0,85. Sehingga:
382,5 ( 0,85 ) 25 ( 600+400−225 ( 0,85 ) )
K maks= =6,574 MPa
( 600+ 400 )2
Kontrol : K ≤ Kmaks → 5,88623 MPa ≤ 6,574 MPa…….. (OK)
2K 2 ( 5 , 88623 )
( √
a= 1− 1−
0,85 f c ') (
d= 1− 1−
√ 0,85 ( 25 ) )
×320=106,293 mm
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
As ,u 1129,365
n= 2
= 2
=5,617 ≈ 6 tulangan
1 /4 π D 1/4 π ( 16 )
Jadi, digunakan:
Tulangan tarik: As = 6D16 = 1206,3716 mm2 ≥ As,u = 1129,365 mm2
Tulangan tekan: As’= 2D16 = 402,12 mm2 (digunakan untuk ikatan tulangan geser)
1 1
ϕ Vc=ϕ √ f c' bd=( 0,75 ) √ 25 ( 200 ) (34 0 )=4 2500 N=4 2,50 kN
6 6
ϕ Vc 4 2,5
= = 21,25 kN
2 2
ØVc = 40,00 kN
ØVc/2 = 20,00 kN
ØVc/2 = 20,00 kN
ØVc = 40,00 kN
Vu = 111,14 kN
4,5 m
Untuk daerah Vu > ϕVc
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
I balok bkolom 4500 500
x= −d− = −34 0− =166 0 mm
2 2 2 2
I balok 4500
y= = =2250 mm
2 2
166 0
Vud=0+ ( 1 28,59−0 )=94,87 kN
2250
Vud−ϕ Vc 94,87−4 2,50
Vs= = =83,99 kN =83992,49 N
ϕ 0,75
Nilai Av,u diambil yang terbesar dari ketiga nilai Av di atas, yaitu Av,u = 617.,592 mm2
1 1
√ f c ' bd= √ 25 ( 200 )( 34 0 )=1 92666,7 N=1 92,6667 kN
3 3
1
Vs< √ fc' bd
3
d 340
s≤ = =85 80 mm
4 4
s ≤300
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
bS ( 200 ) x ( 1000 )
Av= = =166,667 mm2
3 fy 3 ( 400 )
Nilai Av,u diambil yang terkecil dari kedua nilai Av di atas, yaitu Av,u = 156,25 mm2
1 1
√ f c ' bd= √ 25 ( 200 )( 34 0 )=1 13333,33 N =113,33 kN
3 3
1
Vs< √ fc' bd
3
d 340
s≤ = =170 160 mm
2 2
s ≤600
4) Limit state
a. Kondisi Tulangan
a.1 Momen Positif
Tulangan tarik
Jumlah tulangan (n) = 3 Tulangan
Luas tulangan (As) = 603,1857 mm2
Tulangan tekan
Jumlah Tulangan (n) = 2 tulangan
Luas tulangan (As) = 402,124 mm2
Kondisi tulangan tekan
A s fy (603,1857)( 400)
a= = =56,77043mm
0,85 fc ' b 0,85(25)(200)
ds’ = ds = Sb + diameter tulangan begel +1/2 diameter tulangan longitudinal
= 40 + 8 + ½ (16) = 56 mm ≈ 60 mm
600 β1 d s ' 600 ( 0,85 ) ( 60 )
a minleleh = = =153 mm
600−f y 600−400
a < amin leleh → 56,77 mm < 153 mm, tulangan tekan belum leleh
nilai a dikoreksi sebagai berikut:
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
Maka
Maka
a=( √ p2 +q )− p=( √ 66,2322+ 8685,875 )−66,232=48,103 mm
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
b. Terhadap Momen
b.1 Momen positif
a) Momen nominal yang disumbangkan oleh tulangan baja
M nc =A s f y d− ( a2 )
56,77
(
¿ 603 , 185(400) 340−
2 )
¿ 75184644 Nmm=75,18 kNm
Maka momen nominal:
Mn = 75,18 kNm
c) Momen Rencana
Mr= Ø Mn = 0,8(75,18) = 60,15 kNm ≥ Mu = 46,43 kNm………(OK)
b.2 Momen negatif
a) Momen nominal yang disumbangkan oleh tulangan baja
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
Momen
Jenis tulangan (+)
Mu Mu(-)
Tulangan Tulangan Tarik 3D16 = 603,18 mm2 6D16 = 1206,37 mm2
Lentur Tulangan Tekan 2D16 = 402,12 mm2 2D16 = 402,12 mm2
Untuk daerah
ϕ8-80
Vu > ϕVc
Tulangan
Geser
Untuk daerah ϕ8-160
ϕVc /2 < Vu < ϕVc
Panjang Penyaluran
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
α = 1,3 (jarak bersih tulangan atas dan bawah > 300 mm)
β = 1,0 (tulangan tidak dilapisi epoksi)
λ = 1,0 (beton normal)
12 ( 400 )( 1,3 )( 1,0 ) ( 1,0 )
ld = 16=798,72mm ≈ 800 mm>300 mm (OK)
25 √ 25
Maka panjang penyaluran untuk tulangan tarik yang menuju kolom diambil 800
mm.
b. Kondisi tekan, ld
Tulangan tekan yang menuju ke arah kolom juga akan dihitung panjang
penyaluran menurut SNI 03-2847-2002 pasal 14.3 yaitu
db f y 16 ( 400 )
l db= > 0,04 d b f y = >0,04 (16 )( 400 )=320 mm> 256 mm
'
(4 √f )c
( 4 √ 25 )
Sehingga ldb = 320 mm ≈ 320 mm
c. Pembengkokan kait
Tulangan tarik akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokan yang
bersudut 1800, maka berlaku SNI 03-2847-2002 pasal 9.1 (1) dengan perpanjangan
pada ujung bebas kait sebesar:4db = 4(16) = 64 mm > 60 mm (OK)
Karena tulangan tarik mempunyai diameter 16 mm (D16), maka jari-jari
bengkokan:
r = 4db= 4(16)= 64 mm (untuk diameter tulangan 10 mm-25 mm)
Untuk tulangan tarik pada balok sebelah kiri akan dibengkokkan pada ujungnya
dengan bengkokan yang bersudut 900, maka berlaku SNI 03-2847-2002 pasal 9.1
(2) dengan perpanjangan pada ujung bebas kait sebesar:
12db = 12(16) = 192 mm
Format T-1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Genap 2020-2021 Kelompok : IV
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
A B C
800 mm
1 92 m m
320 mm
2D16 2D16 4 00 mm
2D16
A B C
Ø8- 80 mm Ø8 - 160 mm Ø8 - 80 mm
4500 mm
5D16 5D16
400 mm
400 mm
Ø8 - 80 mm 2D16
Ø8 - 80 mm
2D16 2D16
400 mm
Ø8 - 160 mm
2D16
200 mm
200 mm 200 mm
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari
KUPANG halaman
Tulangan
5D16 2D16 5D16
Atas
Tulangan
2D16 2D16 2D16
Bawah
Tulangan
- - -
Torsi
Selimut 40 mm 40 mm 40 mm