Makalah KDTK Bu Aci
Makalah KDTK Bu Aci
NAMA ANGGOTA :
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan anugrahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kegiatan Sterilisasi,
Dekontaminasi, Desinfektan pada Rumah Sakit ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang
studi keterampilan dasar tindakan perawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kegiatan Sterilisasi, Dekontaminasi, Desinfektan pada Rumah
Sakit bagi para pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ni Komang Ady Tri Hapsari, S. Kep selaku
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi keterampilan dasar tindakan perawatan. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Bangli, 13 Agu. 20
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………
Daftar isi………………………………………………………………..
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang…..………………………………………………
B. Tujuan…………………………………………………………...
C. Rumusan masalah……………………………………………….
BAB II Pembahasan
A. Devinisi Desinfeksi……………………………………………..
C. Devinisi Dekontaminasi……………………………..………….
D. Tujuan Dekontaminasi……………………………….…………
E. Devinisi Sterilisasi……………………………………….…......
F. Tujuan Sterilisasi……………………………………………..…
G. Macam-macam Sterilisasi……………………………………....
A. Kesimpulan……………………………………………………..
Daftar pustaka…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bekerja menciptakan lingkungan bebas infeksi, yang penting dan rasional adalah
melakukan setiap proses pencegahan infeksi yang dianjurkan. Setiap petugas kesehatan baik
yang bertugas di RS maupun di klinik rawat jalan mempunyai resiko untuk terkena infeksi dari
pasien yang sedang ditanganinya. Selain itu juga dapat menularkan infeksi dari pasien satu ke
pasien yang lain melalui alat-alat medis dan non medis yang digunakan dan sudah
terkontaminasi. Infeksi dapat juga terjadi apabila petugas tidak melakukan prosedur yang benar
dalam menangani alat-alat/intrumen yang bekas pakai (daur ulang). Proses dekontaminasi,
pemberisihan, dan desinfeksi merupakan proses yang sangat menentukan dalam menjamin alat-
alat yang akan disterilkan bebas dari sisa-sisa bahan infeksi. Proses ini harus mampu
menurunkan kemungkinan infeksi pada petugas yang melaksanakan pembersihan dan persiapan
alat untuk disterilkan. Kegagalan pada proses ini merupakan salah satu penyebab terjadinya
infeksi. Infeksi di rumah sakit merupakan masalah serius yang menggambarkan mutu pelayanan
ruamh sakit dan oleh karena itu harus ditangani dengan baik. Petugas yang melakukan pekerjaan
ini harus terlatih dan trampil serta dilengkapi alat pelindung.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. DESINFEKSI
B. DEKONTAMINASI
Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat
membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.
C. STERILISASI
Defenisi : Secara komplit membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda
yang telah didekontaminasi dengan tepat.
Tujuan : Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang
mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.
a. Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, cara ini sederhana, cepat dan dapat menjamin
sterilisasinya,hanya penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya:
Caranya:
Siapkan :
Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah.
Caranya :
Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi
bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka
dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.
Caranya :
1) Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.
2) Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
3) Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati
4) Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
5) Seluruh permukaan harus terendam.
6) Dengan uap air.
Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang
bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan
disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.
Caranya :
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam
setiap rumah sakit.menggunakan alat yang disebut autoclave.
Caranya :
a. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.
b. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
c. Kemudian dibungkus kain/kertas.
d. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.
Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara ini
dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa
dilaksanakan karena keadaan.
Radiasi ultraviolet yang digunakan karena disemua tempat itu terdapat kuman2x, maka
dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.
Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril.Hal ini dapat dilakukan
dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet.
Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara disebut
HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air).
Tujuannya : Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada
sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan
adanya cairan steril. Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis
kuman. Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari apa yang dipaparkan pada pembahasan makalah diatas, penulis dapat mengambil
kesimpulan antara lain :
Untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada alat kesehatan yang
sudah terpakai, tenaga kesehatan dapat melakukannya dengan cara dekontaminasi,pencucian atau
bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi.
Pemrosesan alat bekas pakai penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit
menular.
Dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi
merupakan langkah awal yang dilakukan untuk pemrosesan alat bekas pakai.
DAFTAR PUSTAKA