0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan42 halaman
Mengapa kita harus mengetahui kepribadian diri sendiri dan orang lain? Pertama, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga dapat mengatasi masalah. Kedua, untuk memahami kepribadian orang lain dan dengan mudah berinteraksi dengan mereka. Ketiga, setiap orang memiliki kombinasi keempat kepribadian (melankolis, koleris, sanguinis, flematis) dengan dominan yang berbeda-beda.
Deskripsi Asli:
untuk menjadi seorng public speaker yang baik, kita harus mampu mengenal diri sendiri.
Mengapa kita harus mengetahui kepribadian diri sendiri dan orang lain? Pertama, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga dapat mengatasi masalah. Kedua, untuk memahami kepribadian orang lain dan dengan mudah berinteraksi dengan mereka. Ketiga, setiap orang memiliki kombinasi keempat kepribadian (melankolis, koleris, sanguinis, flematis) dengan dominan yang berbeda-beda.
Mengapa kita harus mengetahui kepribadian diri sendiri dan orang lain? Pertama, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga dapat mengatasi masalah. Kedua, untuk memahami kepribadian orang lain dan dengan mudah berinteraksi dengan mereka. Ketiga, setiap orang memiliki kombinasi keempat kepribadian (melankolis, koleris, sanguinis, flematis) dengan dominan yang berbeda-beda.
• Tidak ada orang sukses yang tidak mengetahui kepribadian dirinya. • Kita dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan kita sehingga kita dapat mengatasi segala macam masalah dalam hidup kita. • Kita dapat mengetahui kepribadian orang lain sehingga bisa dengan mudah menaklukkannya • Suka bertualang • Sangat tidak suka bila disuruh / dianggap remeh • Sangat bertanggung jawab terhadap apa yang ada dalam kehidupanya • Memiliki karisma di dalam dirinya • Berharga diri tinggi • Sangat suka pujian yang rasional. • Cenderung sombong • Terlalu serius / • Bernada bos / tukang membosankan suruh • Tidak tahu bagaimana • Sok tahu menjalin hubungan yang • Egois baik dengan orang lain • Ingin selalu didengarkan • Emosian • Ego tinggi • Pintar menipu / • Suka menganggap memanipulasi data remeh orang • Gengsi sangat tinggi • Belajarlah minta maaf jika salah • Belajarlah mengakui kesalahan • Belajarlah mendengarkan orang lain • Hargai pendapat orang lain • Belajarlah menjadi rendah hati • Jangan harap semua orang ingin melakukannya menurut cara kamu • Jangan asumsikan kamu tahu segalanya • Pengusaha • Presiden • Pemimpin organisasi • Tentara • Trainer • Manajer • Pelatih, dsb. • Sangat menyukai data / statistik / fakta • Sangat menghargai privasi dan sangat menyukai kesendirian / ketenangan / instrument • Cenderung lebih pendiam • Lama dalam mengambil keputusan / penuh pertimbangan • Cenderung terstruktur / terorganisasi kehidupanya • Sangat menyukai kerapian dan kebersihan / memperthatikan penampilan • Sangat menghargai kesetiaan. • Terlalu kaku • Tidak PD • Membosankan • Suka menunda – nunda • Miskin kreativitas • Suka menaruh harapan • Terlalu lama dalam kepada orang lain mengambil keputusan • Gampang stress dan • Suka berpikir negatif menyalahkan diri sendiri terlebih dahulu • Pemalu • Takut mengambil resiko • Sangat susah untuk • Tidak suka tampil di berubah dan yakin depan umum terhadap apa yang ada • Tidak antusias dalam kehidupanya. • Analisa hal – hal yang membuat anda selama ini tidak nyaman • Bergabunglah dengan komunitas dan orang – orang berkepribadian koleris serta sanguinis • Belajarlah tampil di depan umum • Jangan masukkan segalanya dalam hati • Sadarlah bahwa hidup ini tidaklah seburuk kelihatannya saat ini • Dokter • Akuntan • Sekretaris • Detektif • Programmer • Konsultan • Musisi • Seniman, dsb • Membutuhkan perubahan • Mereka sangat suka hal yang berbau fun dan tidak membosankan • Tidak suka keseriusan dan kekakuan dalam lingkunganya • Sangat suka jika didengarkan apa yang dibicarakanya. • Pelupa • Kehidupan tidak teratur • Susah serius • Mudah kehilangan • Tidak konsisten barang • Mudah bosan • Gampang panik • Susah mendengarkan • Gampang ditipu orang lain • Berakal pendek • Terlalu banyak bicara • Mudah emosi • Kemauan belajar yang • Susah dewasa kurang • Susah fokus • Susah menghapal • Tidak disiplin • Belajarlah mendengarkan • Jangan menginterupsi • Janganlah menertawakan • Tumbuh dewasalah • Jangan harap orang lain melindungi Anda selamanya • Entertainer • MC • Motivator • Presenter • Marketing • Jurnalis, dsb • Sangat menyukai • Diam / tenang keadaan yang damai • Sabar dan kondusif • Cool • Sangat menghindari • Simpatik dan baik hati konflik • Pintar menyembunyikan • Tidak suka keributan emosi • Pasif • Bahagia menerima • Rendah hati kehidupan apa adanya • Mudah bergaul • Serba guna • Santai • Tidak menyukai perubahan • Cenderung malas • Miskin motivasi • Tidak punya pendirian • Sering bermasalah dalam komunikasi • Sangat membosankan • Tidak antusias / semangat • Tidak punya target dalam kehidupan • Bicaralah • Ambillah keputusan • Ambillah tindakan tanpa menunda-nunda • Jangan harap orang lain mengerjakan pekerjaan Anda • Bersedialah untuk mengambil resiko • Jangan pesimis, mungkin ide Anda yang terbaik • Staf administrasi • Konselor • Customer service • Pekerja kantoran • Moderator • Suster • Perawat, dsb • Setiap orang memiliki keempat karakter tersebut di dalam dirinya, hanya yang membedakan adalah ada karakter dominan dan tidak dominan. • Karakter melankolis cocok dengan karakter koleris dan phlegmatis. • Karakter Sanguinis cocok dengan karakter koleris • Karakter koleris cocok dengan sanguinis dan melankolis. • Karakter Phlegmatis cocok dengan melankolis. • Pasangan yang berjodoh biasanya memiliki karakter yang berlawanan contoh : melankolis koleris dengan phlegmatis - melankolis. • Lingkungan dan buku apa yang kita baca sangat mempengaruhi perkembangan karakter seorang manusia. Melankolis Koleris Plegmatis
Plegmatis Melankolis
Sanguin Koleris
Koleris Sanguin Melankolis
7 TIPE AUDIENS
Karakter dan Cara Menanganinya
Mengapa harus memahami audiens? Agar persiapan materi lebih matang Mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi Membuat daftar pertanyaan yang mungkin timbul dan apa jawabannya Agar tampil lebih percaya diri! The Sheep Fokus pada apa yang disampaikan pembicara Belajar dengan cara mendiskusikan materi Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi Kurang inisiatif dan kreatif Butuh instruksi untuk bergerak Lebih suka membuat catatan dari apa yang didengar Akan menjauhi saat merasa pembicara tidak kompeten Cara Menangani Berikan gambaran yang jelas mengenai siapa Anda (pendidikan, pekerjaan atau pengalaman yang berhubungan dengan topik) Berikan pemahaman tentang apa yang akan mereka peroleh dari materi Anda Tingkatkan kepercayaan mereka dengan menguasai data yang berhubungan dengan materi The Hotshot Percaya diri tinggi, suka duduk di depan dan dekat dengan pembicara Fokus mendengar & Senang berdiskusi Mudah bersahabat dengan pembicara dan audiens lainnya Belajar dengan cepat dan akan menanyakan pertanyaan yang menantang untuk menggali lebih dalam atau sekedar mencari perhatian Suka mewakili audiens lain untuk berbicara dan memberikan kritik atau saran kepada pembicara Cara Menangani Persiapkan topik Anda dengan baik. Gunakan pertanyaan untuk mengeluarkan ide dan pendapat mereka serta aktifitas seperti diskusi didalam grup akan membuat proses belajar mereka berkembang. Jika Anda tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan mereka, jangan berpura-pura. Katakana saja “ini adalah pertanyaan yang sangat bagus dan hingga saat ini saya belum memiliki jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, tapi saya akan mencari jawabannya.” The Clown Suka berinteraksi secara sosial Cerewet dan seringkali mananyakan pertanyaan atau memberikan komentar hanya untuk menghibur dari pada mendukung si pembicara Menyukai diskusi dan tugas-tugas yang butuh interaksi dan sering menjadi pemimpin didalam kelompok Clowns mudah dimotivasi hanya dengan memberikan mereka sedikit perhatian Anda akan temui banyak humor, bahasan yang keluar dari topik. Cara Menangani Gunakan kemampuan bersosialisasi mereka untuk latihan yang butuh diskusi dan interaksi dalam grup, akan tetapi pastikan bahwa The Clown tetap berada pada “jalur” dengan menanyakan pertanyaan yang jelas serta tidak menanggapi pernyataan yang tidak ada hubungannya dengan topik Anda.
Hindari untuk terlalu serius dengan mereka
atau menjadi arogan. Tertawalah jika mereka mengutarakan sebuah guyon, bawa para peserta lain untuk menikmati hal itu dan segera bawa fokus mereka kembali kepada topik Anda. The Sniper Si egois ( The Sniper ) biasanya memulai dengan sebuah sikap permusuhan dan sinis terhadap Anda atau topik Anda. Suka mencari kesempatan yang tepat untuk memberikan kritik /sekedar menunjukan keahlian mereka di hadapan audiens lain Bagi mereka analisa yang kritis menjadi hal yang penting dalam diskusi Orang tipe ini wajib Anda waspadai dalam sesi tanya jawab Cara Menangani Tunjukan keahlian Anda, pengalaman Anda, dan Kelebihan Anda dibanding mereka Harus percaya diri, Sniper hanya menjadi masalah bagi Anda jika Anda tidak percaya diri. Ingatlah, mereka sebetulnya hanya menginginkan jawaban dari pertanyaan yang mereka tanyakan dan cenderung mereka sudah mengetahui jawabannya (retorika) Salah satu cara terbaik untuk menghindari peluru sniper yang mengarah ke Anda adalah melalui diskusi, sehingga jawaban yang ada bukan hanya dari sudut pandang Anda saja tetapi Audiens juga. The Snowman Kurang memberikan respon Memiliki “penyakit” dalam bersosialisasi Takut untuk berbicara di hadapan orang lain, atau kurangnya rasa percaya diri atas pengetahuan mereka Berkeyakinan bahwa saat mereka menanyakan sebuah pertanyaan, maka orang lain akan berpikiran buruk terhadap mereka dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk tetap diam Biasanya ditemukan pada pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kemampuan teknik yang spesifik dimana kontak dengan orang lain tidak sering dilakukan Anda akan memperoleh kesulitan untuk memperoleh respon dari mereka – pertanyaan dan diskusi sangat sulit dilakukan Cara Menangani Adalah penting untuk memastikan bahwa mereka memperoleh perhatian dari Anda, jangan diabaikan. Lakukan ini dengan cara tersenyum pada mereka, hampiri mereka, buatlah kontak mata. Ciptakan suasana yang hangat dan akrab. The Black Cloud (Negative Thinker) Memiliki karakteristik dengan bahasa tubuh yang negative, misalkan mengkerutkan kening, tatapan mata yang tidak fokus, melipat tangan. Mereka memberikan tanda bahwa hal yang Anda bahas tidak mungkin untuk dilakukan, mereka menyimpulkan bahwa terlalu rumit, membosankan atau tidak relevan. Mungkin saja sudah pernah mendengarkan hal yang Anda bahas walaupun hanya sedikit akan tetapi meraka menyimpulkan bahwa tidak menyukai pembahasan Anda Tipe yang lain bisa berubah menjadi Black Cloud, jika mereka mendengarkan seorang pembicara yang tidak menarik, mereka juga akan mudah merasa bosan dan lelah Cara Menangani Mulailah dengan menjelaskan bahwa metode yang Anda gunakan berbeda Jika ruangan Anda dipenuhi oleh Black Cloud perolehlah energy dengan membuat mereka bergerak atau berdiskusi asalkan Anda harus menjelaskan mengapa penting bagi mereka untuk melakukannya Contoh: “Kita akan membahas sebuah topik yang menarik hari ini, namun pertama-tama alangkah baiknya kita saling mengenal. Dan ini akan dilakukan dengan sebuah permainan”
Bawalah cahaya terang ke Black Cloud ini
dengan menunjukan extra antusias terhadap topik Anda dan pertahankan itu. Jika enegy Anda turun, maka para audients akan meninggalkan ruangan dengan frustrasi. The Unwanted Panelist Ini adalah “ahli” yang hadir didalam ruangan tanpa Anda undang Mereka adalah orang dengan kepercayaan diri yang tinggi tetapi mereka kurang memperoleh respek Mereka seringkali mencoba untuk menambahkan pengetahuan /pembahasan dengan mengajarkan kepada audiens pengalaman mereka. Dan ini terkadang disengaja untuk memperoleh respek atau bisnis dari para audients Mereka seringkali menjadi yang pertama menjawab pertanyaan dari pembicara dengan penjelasan yang sangat panjang melebihi yang semestinya Dimata para audiens lain mereka terlihat menjengkelkan, ambisius dan mengganggu Cara Menangani Idealnya Anda tidak memiliki Unwanted Panellist didalam ruangan seminar Anda atau mereka diam dan hanya berbicara jika diperlukan Anda bisa mengkondisikan para peserta dengan mengatakan “mari kita mulai seminar ini dengan open mind dimana Anda meninggalkan pengetahuan dan pengalaman Anda di depan pintu, agar saya bisa memperkaya wawasan Anda dengan memberikan sudut pAndang yang baru.”