Anda di halaman 1dari 32

L/O/G/O

TERAPI KELUARGA
Oleh : Ns. Elly Junalia, S.Kep., M.Kep
Contents
TOPIK INI AKAN MENDISKUSIKAN

1. • PENGERTIAN

• TUJUAN

2. •


INDIKASI&KONTRAINDIKASI
MANFAAT
PRINSIP

• PERAN PERAWAT SEBAGAI


3. KONSELOR

• BENTUK & KONSEP


4. • TEKNIK & TAHAPAN
PENGERTIAN
Keluarga
Sekelompok individu yang hidup bersama melalui
hubungan darah, perkawinan, dan ataupun
adanya persetujuan hukum (adopsi) yang tinggal
dalam satu rumah
Terapi
Suatu perlakuan atau pengobatan yang ditujukan
pada penyembuhan suatu kondisi patologis.
PENGERTIAN

• Terapi Keluarga
Terapi Keluarga

• Suatu bentuk terapi

Fokus Terapi Keluarga


kelompok dimana memfokuskan
masalah pokoknya masalah-masalah
adalah hubungan yang berhubungan
antara pasien dengan dengan situasi
anggota-anggota keluarga 
keluarganya  pelaksanaan terapi
sehingga semua keluarga tidak hanya
anggota keluarga diberikan pada
dilibatkan dalam individu tetapi pada
usaha penyembuhan semua anggota
atau penyelesaian keluarga
masalah.
TUJUAN TERAPI KELUARGA
Menurut Glick dan Kessler (Goldenberg
1983), tujuan umum terapi keluarga :

Mengembangkan Memfasilitasi peningkatan


komunikasi secara terbuka komunikasi interpersonal antar
antar anggota keluarga anggota keluarga

Mengubah struktur keluarga


Meningkatkan fungsi dengan cara menyusun
keluarga secara optimal kembali kerukunan dan
kesatuan keluarga

Memberi pelayanan sebagai


Mengembangkan komunikasi
model dan pendidikan tertentu
secara terbuka antar anggota
yang ditunjukkan kepada
keluarga
anggota keluarga lainnya
Lanj. TUJUAN…
Membantu anggota-anggota keluarga
belajar dan menghargai secara emosional
bahwa antar anggota keluarga saling
keterkaitan

Membantu anggota keluarga agar menyadari


tentang fakta jika satu anggota keluarga
bermasalah akan mempengaruhi/berhubungan
dengan anggota keluarga yang lain

Memfasilitasi bagaimana cara anggota keluarga


menyelesaikan masalah dengan melibatkan
semua anggota keluarga

Reorganisasi sistem keluarga sehingga dapat


terhindar dari malfungsi  tercapai
keseimbangan
INDIKASI TERAPI KELUARGA

Terdapat masalah keluarga yang muncul seperti konflik/ketidakharmonisan


seksual/perkawinan, konflik sibling, konflik antar generasi, konflik norma

Krisis keluarga yang mempengaruhi seluruh anggota, mis. Kesulitan


ekonomi

Keluarga mengalami masa transisi, misalnya keluarga baru menikah,


kelahiran anak pertama, keluarga dengan anak remaja

Terapi individu yang perlu melibatkan anggota keluarga yang lain, mis.
Bullying atau kenakalan remaja

Individu dalam terapi tidak mampu menggunakan terapi individu untuk


menyelesaikan masalah
KONTRAINDIKASI TERAPI KELUARGA

Tidak mungkin untuk mempertahankan atau memperbaiki


hubungan antar anggota keluarga.

Tanpa adanya kesadaran akan pentingnya


menyelesaikan masalah pada setiap anggota keluarga
 terapi keluarga sulit dilaksanakan.

Sistem dalam keluarga sangat rentan untuk terlibat dalam


terapi keluarga meskipun seluruh anggota keluarga dapat
dilibatkan
MANFAAT TERAPI KELUARGA

Bagi Klien Bagi Keluarga

• Mempercepat proses • Memperbaiki struktur dan


penyelesaian masalah fungsi keluarga
• Memperbaiki hubungan • Keluarga mampu
interpersonal meningkatkan pengertian
• Menurunkan kemungkinan terhadap klien sehingga
munculnya masalah yang lebih menerima dan
sama kembali menghargai
• Keluarga dapat
meningkatkan
kemampuan dalam
membantu klien dalam
proses rehabilitasi
PRINSIP TERAPI KELUARGA

Diasumsikan bahwa
Konsep keluarga hubungan dekat tercipta
sebagai sistem perilaku karena cara keluarga
dengan sifat yang unik berfungsi sebagai
dengan keseluruhan kelompok dan
karakteristik individu dari mempunyai adaptasi
semua anggota emosional antar
anggotanya
PERAN KONSELOR DALAM TERAPI KELUARGA
Menurut Haley (cit Weld & Eriksen, 2006)

Memberikan kepercayaan
dan mendorong klien Membantu klien
bahwa setiap orang dalam untuk ikut serta
Menciptakan kerja keluarga mengetahui & dalam setiap proses
sama antar anggota mempunyai kemampuan
untuk melakukan peran konseling agar setiap
keluarga dan fungsinya serta dapat anggota keluarga
melakukan yang terbaik dapat melaksanakan
buat dirinya dan perannya
keluarganya

Membantu keluarga
agar memiliki Membantu
kemampuan dalam memberikan
mengolah emosi dan pemahaman sebagai
mengembangkan pribadi dan juga
kematangan diri sebagai bagian dari
setiap anggota keluarga
keluarga
Lanj. PERAN KONSELOR…

Mengembangkan Membantu mengembangkan


komunikasi antar anggota penghargaan anggota
keluarga yang tadinya keluarga terhadap potensi
terhambat oleh emosi-emosi anggota keluarga lain sesuai
tertentu dengan realitas yang ada

Membantu konseli agar


berhasil menemukan dan
memahami potensi,
keunggulan, kelebihan yang
ada pada dirinya
BENTUK TERAPI KELUARGA
Memandang klien sebagai pribadi dalam konteks system
keluarga  peran keluarga
• Masalah yang dialami dan pemecahannya tidak dapat mengesampingkan
peran keluarga

Berfokus pada saat ini


• Masalah yang dialami klien pada kehidupan saat ini bukan yang lampau

Bentuk terapi keluarga disesuaikan dengan keperluannya dan


sebaiknya anggota keluarga dapat ikut serta dalam terapi

• Perubahan dalam system keluarga dapat dengan mudah diubah jika seluruh
keluarga terlibat dalam terapi  karena semua anggota kelarga terlibat dalam
penyusunan rencana
KONSEP TERAPI KELUARGA
Menurut Gregory Bateson, 2 konsep mengenai terapi keluarga, yaitu :

The double bind (ikatan Family homeostasis


ganda) (kestabilan keluarga)
• munculnya gangguan terjadi jika • Bagaimana keluarga menjaga
ada gangguan pada pola kestabilannya ketika terancam.
komunikasi dalam keluarga. Oleh karena itu, untuk
Saat salah satu anggota pola meningkatkan fungsi anggota
komunikasinya baik tetapi keluarga maka sistem dalam
anggota keluarga lain keluarga harus melibatkan
tidak/kurang baik maka seluruh anggota keluarga bukan
dibutuhkan terapi keluarga individual/perorangan.
TEKNIK TERAPI KELUARGA

Pemeragaan • Memperagakan keadaan ketika


/ psikodrama masalah itu muncul

• Mengumpulkan seluruh anggota


Homework keluarga agar saling berkomunikasi
satu dengan yang lainnya

Family • Mendekatkan diri dengan anggota


keluarga yang lain dengan cara
Sculpting nonverbal.
Lanj. TEKNIK…

• Mengumpulkan informasi tentang keluarga


yang mencerminkan roadmap dari sistem
hubungan keluarga (3 generasi) sehingga
Genogram diketahui hubungan antar anggota keluarga
dan pola interaksinya

Teknik • mempraktikkan perilaku baru oleh semua


modifikasi anggota keluarga sesuai dengan peran
masing-masing selama beberapa waktu
tingkah laku
TAHAPAN TERAPI KELUARGA

Tahap
Tahap 4
Tahap 3
Tahap 2
1
Lanj. TAHAPAN…

• Pengembangan rapport  berkaitan dengan BHSP


sehingga bisa menimbulkan keterbukaaan dari konseli
• Ditetukan oleh respon verbal dan nonverbal yang
Tahap 1 mendukung dari diri konselor

• Pengembangan apresiasi emosional Munculnya


kemampuan untuk menghargai perasaan masing-masing
anggota keluarga dan keinginan yang lebih besar agar
masalah yang mereka hadapi dapat segera terselesaikan
Tahap 2 (muncul interaksi dari semua individu yang terlibat dalam
terapi keluarga
Lanj. TAHAPAN…
• Pengembangan alternatif modus perilaku  Konseli maupun
anggota keluarga mengembangkan & melatih perilaku baru yang
disepakati berdasarkan hasil diskusi dalam terapi ( pada tahap ini
muncul home assignment (penugasan)  mempraktikkan perilaku
baru selama beberapa waktu (mis. Seminggu) dirumah, kemudian
Tahap 3 dilaporkan pada sesi berikutnya untuk dibahas, dievaluasi, dan
dilakukan tindakan selanjutnya)

• Fase membina hubungan konselingterdiri dari eksplorasi,


perencanaan, atau mengembangkan perencanaan bagi konseli
sesuai dengan tujuan untuk memecahkan masalah,
• Penutup untuk evaluasi hasil terapi sampai menutup terapi
Tahap 4 keluarga
TAHAPAN TERAPI KELUARGA
• Menurut Conjoint Family Therapi, proses terapi keluarga :

a. Intake interview, building working alliance

• Bertujuan untuk mengeksplorasi anggota keluarga terkait


kekuatan & kekurangan, pola hubungan interpersonal,
perilaku

b. Case conceptualization and treatment


planning
• Mengenal masalah atau memperjelas masalah, kmd focus
pada rencana intervensi yang akan dilakukan untuk
menangani masalah
Lanj. Tahapan…
c. Implementation
• Menerapkan intervensi yang disertai dengan tugas-
tugas yang dilakukan bersama antara konseli dan
keluarga  homework
d. Evaluation termination
• Melakukan penilaian apakah kegiatan terapi yang
telah dilakukan mengarah dan mencapai hasil sesuai
tujuan terapi
e. Feedback
• Memberikan dan menganalisa umpan balik untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses terapi
FASE TERAPI KELUARGA

• Pertemuan pertama konselor dengan


keluarga

fase • Perlu BHSP antara konselor dan keluarga


• Konselor memfasilitasi proses identifikasi
dan eksplorasi masalah oleh keluarga
Initial • Konselor dan keluarga merencanakan
intervensi untuk menyelesaikan masalah
dan anggota keluarga menetapkan apa
Review yang ingin mereka ubah
• Konselor dan keluarga menentukan kontrak
pertemuan selanjutnya
Lanj. Fase Initial Review...
Rincian proses pada Fase Initial Interview

1. Pertemuan pertama antara konselor dan


Engagement keluarga  perkenalan dan BHSP
stage

2. Identifikasi masalah yang menjadi


Assessment perhatian keluarga
stage

Konselor dan keluarga


3. mengeksplorasi
Exploration masalah lain yang
stage berkaitan dengan
masalah utama
Lanj. Proses Fase Initial…
Konselor mensistesis dan menganalisa
semua informasi dari setiap anggota
keluarga terkait masalah yang
4. disampaikan
Konselor bersama keluarga merencanakan
Goal-setting intervensi yang akan dilakukan untuk
stage menyelesaikan masalah
Anggota keluarga menetapkan apa yang
ingin mereka ubah

Akhir fase initial


review, menetapkan
5. kontrak pertemuan
untuk fase
Termination berikutnya
stage
Lanj. Fase terapi..

Fase • Konselor melibatkan semua anggota keluarga dalam menyelesaikan


masalah
• Konseor memfasilitasi keluarga untuk melakukan perubahan sesuai

Kerja dengan kekuatan dan peran setiap anggota keluarga dalam


menyelesaikan masalah keluarga

• Fase ini konselor memberikan evaluasi dan feedback dari apa yang
telah dilakukan keluarga pada fase kerja
Fase • Terminasi belum bisa dlakukan jika upaya yang dilakukan keluarga pada
fase kerja belum dapat menyelesaikan masalah shg konselor perlu
eksplorasi kendala dan membuat perencanaan kembali bersama

Terminasi keluarga untuk alternatif pemecahan masalah yang lainnya


• Terminasi dapat dilakukan jika tujuan dari terapi keluarga sudah tercapai
dan masalah keluarga dapat diselesaikan
KESALAHAN UMUM TERAPI KELUARGA
Menurut Crane (1995)

Konselor
menampakkan
Konselor hanya
ketidakpeduliannya
mendiskusikan
terhadap apa yang
Konselor tidak bertemu masalah atau
menjadi perhatian anak
dengan seluruh menjelaskan
dan hanya fokus
anggota keluarga untuk pandangan kepada
kepada orang tua 
mendiskusikan orang tua dan bukan
seharusnya konselor
masalah yang dihadapi menunjukkan cara
mengajak anak untuk
penanganan masalah
berbicara dan
yang dihadapi
memperhatikan apa
yang dikemukakannya
Lanj. KESALAHAN…

Konselor hanya Konselor membiarkan


menjelaskan perilaku teknik modifikasi
anak dan orang tua, perilaku pada keluarga
bukan mengajarkan yang terlalu otoriter
bagaimana cara atau terlalu
mengubah perilaku membiarkan interaksi
orang tua dan anaknya mereka
CONTOH KASUS 1
Keluarga Bapak R adalah keluarga dengan anak remaja
berusia 17 tahun. Bapak R adalah seorang buruh bangunan,
sedangkan Ibu S adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Akhir-
akhir ini Ibu S sering merasa gelisah karena melihat
perkembangan anaknya. Beberapa hari yang lalu Ibu S
dipanggil guru BK karena anaknya sering bolos sekolah, sering
bertengkar di sekolah, dan memalak teman sekolahnya. Hal
itupun Ibu S ceritakan kepada Bpk R sepulang kerja sehingga
membuat Bpk R langsung memarahi dan memukul anaknya
setelah mendengar kabar tersebut. Semenjak kejadian itu,
anak mereka jarang pulang, hubungan antara Bpk R dan Ibu S
merenggang. Bpk R menyalahkan Ibu S karena kenakalan
anaknya.
Ibu S meminta konselor untuk menangani permasalahan
keluarganya
CONTOH KASUS 2
Bpk H (20 tahun) menikah dengan Ibu I (19 tahun) 3
bulan yang lalu. Keduanya tinggal dirumah sendiri
pemberian dari orang tua Ibu I. Bpk H pengangguran.
Ibu I juga ibu rumah tangga. Biaya kehidupan RT
mereka masih disupport oleh orang tua Bpk H dan Ibu
I. Ibu I sekarang dalam kondisi hamil 2 bulan,
mengalami mual muntah dn tidak nafsu makan setiap
harinya.BB ibu I belum mengalami kenaikan dari BB
sebelum hamil. Bapak H meski pegangguran jarang
berada di rumah dan lebih sering berkumpul dan main
bersama dengan teman sebayanya. Ibu I juga susah
tidur malam karena memikirkan kehidupan RTnya.
Ibu I akhirnya meminta konselor untuk menangani
permasalahan di keluarganya
Referensi
• Anderson, E.T. (2000). Community as partner: theory and practice in nursing. (3rd
ed). Philadelphia: Lippincott
• Fawcett, Jacqueline. (2005). Contemporary nursing knowledge: analysis and
evaluation of nursing models and theories. (2nd ed). Phialdelphia: F.A. Davis
Company
• Fitzpatrick, J.J & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing: analysis and
application. (2nd ed). California: Appleton & Lange
• Hamid, A.Y.S. (2003). Asuhan keperawatan jiwa pada korban tindak kekerasan
dalam keluarga dan komunitas : bahan pengajaran mata ajaran keperawatan jiwa
II. Tidak dipublikasikan
• Nies, M.A & McEwen, Melanie. (2001). Community health nursing: promoting the
health of population. (3rd ed). Philadelphia: W.B. Saunders Company
• Shives, L.R. (1998). Basic concept psychiatric – mental health nursing. (4th ed).
Philadelphia: Lippincolt.
• Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing.
(7th edition). St.Louis : Mosby
• Townsend, M.C. (2005). Essentials of psychiatric mental health nursing. (3rd ed.)
Philadelphia: F.A.Davis Company
• Tomey, A. M. (1998). Nursing theories and their work. (4th ed). St.Louis: Mosby
L/O/G/O

SEKIAN &
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai