Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN


SATU ATAP 2 BATUKANDIK

HALAMAN JUDUL

Oleh:

NAMA : I WAYAN SASTRA GUNADA, S.Pd.


NIP : 19960620 201902 1 004
NDH : 15
UNIT KERJA : SMPN SATU ATAP 2 BATUKANDIK

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN VII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI BALI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin Beliau LaporanAktualisasi "Peningkatan
Kedisiplinan Siswa di SMPN Satu Atap 2 Batukandik"sebagai satu bentuk
pertanggungjawaban kegiatan off campusLatihan Dasar CPNS Angkatan VII
Tahun 2019 dapat kami selesaikan.

Dalam melaksanakan program-program aktualisasi sebagai upaya


habituasi nilai-nilai ANEKA,penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak terutama
warga SMP Negeri Satu Atap 2 Batukandik, instansi tempat penulis bertugas.
Sehingga melalui ruang terbatas ini izinkanlah penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta
dukungan yang tulus hingga terlaksananya program-program yang telah
direncanakan dengan baik meskipun dalam periode waktu yang kurang efektif.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan


ini masih jauh dari sempurna. Sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat
penulis harapkan sebagai bentuk evaluasi untuk penyempurnaan laporan
aktualisasi ini.

Denpasar, Agustus 2019

Penulis

2
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN
III PROVINSI BALI ANGKATAN VII
TAHUN 2019

Nama : I Wayan Sastra Gunada, S.Pd.


NIP : 19960620 201902 1 004
Instansi : Pemerintah Kabupaten Klungkung
Unit Kerja : SMPN Satu Atap 2 Batukandik
Judul Laporan : Peningkatan Kedisiplinan Siswa di SMPN
Satu Atap 2 Batukandik

Telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan pada Seminar Laporan


Aktualisasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang
dilaksanakan pada Hari Jumat, 23 Agustus 2019.

Denpasar, 23 Agustus 2019

Menyetujui,

Coach Mentor

Dra. Ni Ketut Riani, M.Si. Made Tantra, S. Pd.


NIP. 19640603 199303 2 010 NIP. 19650717 198904 1 002

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

3
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN
III PROVINSI BALI ANGKATAN VII
TAHUN 2019

Nama :
I Wayan Sastra Gunada, S.Pd.
NIP :
19960620 201902 1 004
Instansi :
Pemerintah Kabupaten Klungkung
Unit Kerja :
SMPN Satu Atap 2 Batukandik
Judul Laporan :
Peningkatan Kedisiplinan Siswa di SMPN
Satu Atap 2 Batukandik
Telah mengikuti Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Provinsi Bali Angkatan VII Tahun 2019 di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang dilaksanakan pada Hari
Jumat, 23 Agustus 2019.

Denpasar, 23 Agustus 2019


Coach Mentor

Dra. Ni Ketut Riani, M.Si. Made Tantra, S. Pd.


NIP. 19640603 199303 2010 NIP. 19650717 198904 1 002
Mengetahui,
Penguji

Drs. I Nyoman Sunarya, M.Si


NIP. 19700620 199009 1 001

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv

4
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Aktualisasi.....................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup..........................................................................................3
BAB II DESKRIPSI UNIT ORGANISASI TEMPAT AKTUALISASI..........4
2.1 Identitas Unit Kerja...................................................................................4
2.2 Struktur Organisasi....................................................................................4
2.3 Visi Misi Organisasi..................................................................................6
2.4 Nilai-Nilai Organisasi................................................................................6
2.5 Tanggung Jawab dan Tugas......................................................................6
BAB III RENCANA AKTUALISASI NILAI DASAR....................................10
3.1 Landasan Teori........................................................................................10
3.1.1 Nilai-Nilai Dasar PNS.............................................................................10
3.1.2 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI...............................................16
3.1.3 Manajemen ASN.....................................................................................16
3.1.4 Whole of Government (WoG)..................................................................17
3.1.5 Pelayanan Publik.....................................................................................18
3.2 Formulir Rancangan Aktualisasi..................................................................20
3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi...................................................................30
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI.................................................................31
4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi.................................................................31
BAB V PENUTUP...............................................................................................44
5.1 Simpulan..................................................................................................44
5.2 Saran........................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Formulir Rancangan Aktualisasi............................................................19


Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.............................................................28
Tabel 4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ..........................................................29

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ............................................................................12


Gambar 4.1 Sosialisasi Tata tertib dan Tata Krama kepada Kelas 8 dan 9 ...........30
Gambar 4.2 Sosialisasi Tata tertib dan Tata Krama kepada PDB .........................30
Gambar 4.3 Penempelan Tata Tertib dan Tata Krama di Kelas ............................32
Gambar 4.4 Siswa Membantu Penempelan Tata Tertib dan Tata Krama..............32
Gambar 4.5 Siswa Melaksanakan Puja Tri Sandya ..............................................33
Gambar 4.6 Guru Memberikan Arahan dan Evaluasi ...........................................34
Gambar 4.7 Sidak di Kelas 8 ..............................................................................35
Gambar 4.8 Sidak di Kelas 9 ..............................................................................35
Gambar 4.9 Latihan Upacara Bendera ..................................................................37
Gambar 4.10 Upacara Bendera HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 ...........37
Gambar 4.11 PBB di Halaman Sekolah.................................................................39
Gambar 4.12 PBB di Halaman Sekolah oleh Babin Kamtibmas ..........................39
Gambar 4.13 Pembinaan Siswa tidak Hadir Tanpa Keterangan oleh Wali Kelas. 40
Gambar 4.14 Pemanggilan Orang Tua ke Sekolah ...............................................41
Gambar 4.15 Form “The Most Diligent Students” ................................................41

vi
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup dari pelaksanaan
program aktualisasi.

1.1 Latar Belakang


Latihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan sebuah upaya
untuk membentuk pribadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional yang
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.
Berbeda dengan pendidikan dan pelatihan sebelumnya yang dikenal dengan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan (Diklat Prajabatan), diklat kali ini
dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 63 ayat
(3).1Penyelenggaraan latihan dasar ini dilaksanakan dengan memadukan
pembelajaran klasikal (on campus) untuk menginternalisasikan nilai-nilai
ANEKA dan non-klasikal (off campus) untuk memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA yang telah
diinternalisasikan. Pola diklat ini merupakan sebuah pernyempurnaan dari diklat
prajabatan yang didominasi oleh ceramah yang faktanya sulit untuk membentuk
karakter PNS yang kuat dan profesional.2
Sebagai seorang guru, penulis memiliki tugas pokok dan tugas tambahan yang
harus penulis laksanakan. Tugas pokok penulis sebagai seorang guru mata
pelajaran Bahasa Inggris adalah mendidik, mengajar, dan melatih siswa belajar
mata pelajaran Bahasa Inggris. Meskipun demikian, tidak hanya mengajar materi
pelajaran bersangkutan, penulis juga wajib menginsersi nilai-nilai karakter bangsa
1
Tim Penulis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, 2019,
“Panduan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Provinsi Bali Angkatan VII Tahun 2019.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, Denpasar, hlm., 1.
2
Ibid, hlm., 2.

1
yang salah satunya dengan cara memperhatikan kedisiplinan mereka. Selain tugas
pokok mengajar, penulis juga diberikan tanggungjawab sebagai wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan (Waka Kesiswaan). Sebagai waka
kesiswaan,memperhatikan dan menangani kedisiplinan siswa merupakan salah
tugas utama penulis. Kedisiplinan dalam laporan aktualisasi ini didefiniskan
sebagai kepatuhan siswa dalam menaati tata tertib dan tata krama siswa yang
berlaku. Dengan demikian, isu kedisiplinan siswa menjadi hal yang sangat penting
dan strategis bagi penulis.
Berkaitan dengan kedisiplinan, berdasarkan observasi penulis yang sudah
bertugas selama satu bulan, siswa SMPN Satu Atap 2 Batukandik memiliki
tingkat kedisiplinan yang tergolong rendah. Beberapa hal yang menunjukkan
rendahnya tingkat kedisiplinan tersebut, yaitu: 1) banyak siswa yang sering datang
terlambat, 2) banyak siswa laki-laki berambut panjang (tidak rapi), 3) banyak
siswa yang tidak menggunakan atribut pakaian sekolah yang lengkap seperti kaos
kaki, dasi, ikat pinggang, dan/atau topi, 4) beberapa siswa menggunakan sepatu
yang warnanya tidak sesui ketentuan, 5) beberapa siswa mengenakan pakaian
atasan dan bawahan yang tidak sesuai dengan ketentuan hari dan tidak
memasukkan baju, dan 6) beberapa siswa tidak bersikap sempurna dan terkadang
bermain-main dengan temannya ketika pelaksanaan upacara bendera. Dari
beberapa fakta tersebut diatas, maka usaha terstruktur dan serius amat diperlukan
untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk merespon isu kedisiplinan siswa tersebut di atas, maka penulis
melaksanakan beberapa kegiatan yang sebelumnya sudah dirancang dalam
rancangan aktualisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut, yaitu: 1) Penyosialisasian tata
tertib dan tata krama siswa secara lisan kepada seluruh peserta didik, 2)
Penempelan tata tertib tertulis dan tata krama siswa di setiap ruang kelas, 3)
Pengarahan dan pengevaluasian lisan sebelum proses pembelajaran berlangsung
terkait kepatuhan siswa terhadap tata tertib dan tata krama yang berlaku 4)
Pelaksanaan sidak berkala, 5) Pelatihan dan pelaksanaan upacara bendera setiap
hari Senin dan hari besar nasional lainnya, 6) Pelatihan baris-berbaris (PBB), dan
7) Pemberianreward dan punishment atas kepatuhan atau pelanggaran yang

2
dilakukanoleh siswa. Hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut di atas diuraikan
secara detail pada bab IV (Capaian aktualisasi).

1.2 Tujuan Aktualisasi


Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui program "Peningkatan Kedisiplinan Siswa
di SMPN Satu Atap 2 Batukandik" ini, yaitu:

a. Penulis dapat memahami nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi


Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi(ANEKA) sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi.
b. Penulis dapat memraktikkan nilai-nilai ANEKA dalam melakukan
kegiatan-kegiatan aktualisasi yang memberikankontribusi kepada
organisasi atau instansi tempat penulis bertugas.
c. Siswa mengetahui tata tertib dan tata krama siswa yang berlaku di SMPN
Satu Atap 2 Batukandik.
d. Siswa menaati tata tertib dan tata krama siswa yang berlaku di SMPN Satu
Atap 2 Batukandik.
e. Terwujudnya suasana persekolahan yang kondusif.

1.3 Ruang Lingkup


Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di SMP Negeri Satu Atap 2 Batukandik,
sebuah sekolah menengah pertama yang berlokasi di Kecamatan Nusa Penida,
Kabupaten Klungkung. Kegiatan ini melibatkan siswa dari kelas VII hingga kelas
IX serta berlangsung dari tanggal 10 Juni sampai dengan 21 Agustus 2019.

3
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI TEMPAT AKTUALISASI

2.1 Identitas Unit Kerja


Penulis adalah seorang tenaga pendidik (guru) mata pelajaran Bahasa Inggris
dan diberikan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
(Waka Kesiswaan)di SMPN Satu Atap 2 Batukandik, Nusa Penida - Klungkung.
Secara detail, berikut adalah identitas SMPN Satu Atap 2 Batukandik.
1. Nama Sekolah : SMP Negeri (SDSMP Satu Atap) 2 Batukandik
2. NPSN :50103867
3. Jenjang Pendidikan :SMP
4. Status Sekolah :Negeri
5. Alamat Sekolah :Dusun Dungkap I
6. RT / RW :0 / 0
7. Kode Pos :80771
8. Kelurahan :Batukandik
9. Kecamatan :Kec. Nusa Penida
10. Kabupaten/Kota :Kab. Klungkung
11. Provinsi :Prop. Bali
12. Negara : Indonesia
13. Posisi Geografis :-8.7596 Lintang
115.5399 Bujur
2.2 Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi SMPN Satu Atap 2 Batukandik
terbaru:

4
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
SEKOLAH: SMPN SATU ATAP 2 BATUKANDIK TAHUN PELAJARAN: 2018/2019

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


INENGAH MERTA GUNADA I MADE TANTRA, S.Pd.

UNIT PERPUSTAKAAN TATA USAHA


A.A.A. SAMUDRA Y, S.Pd. I MADE PURNAYASA

WAKA UR. KURIKULUM WAKA UR. KESISWAAN WAKA UR. PRASARANA


I WAYAN EDI SUARDIKA, S.Pd. I WAYAN SASTRA G., S.Pd. BAGUS WIDYA DIPUTRA, S.Pd.

JABATAN

WALI KELAS VII WALI KELAS VIII WALI KELAS IX


A.A.A. SAMUDRA Y, S.Pd. I WAYAN EDI SUARDIKA, S.Pd.
DEWA AYU DEWI P., S.Pd.

GURU
KETERANGAN
SISWA
GARIS KOMANDO
GARIS KOORDINASI MASYARAKAT
5
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
2.3 Visi Misi Organisasi
Berikut ini disajikan visi dan misi SMPN Satu Atap 2 Batukandik.

VISI DAN MISI


SMPN SATU ATAP 2 BATUKANDIK
Visi :
Menjadikan SMPN Satu Atap 2 Batukandik yang berprestasi akademik maupun non akademik dan beriman serta berpegang teguh pada
budaya bangsa.

Misi :
1. Melaksanakan pengembangan kurikulum KTSP.
2. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan standar proses.
3. Melaksanakan peningkatan standar kelulusan dengan tetap memperhatikan budaya bangsa.
4. Melaksanakan peningkatan standar pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Melaksanakan peningkatan standar sarana dan prasarana.
6. Melaksanakan pengembangan pengelolaan pendidikan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
7. Melaksanakan peningkatan pembiayaan pendidikan mengacu Norma Standar Prosedur.
8. Melaksanakan pengembangan standar pembinaan dalam pengembangan diri.
9. Melaksanakan penilaian pendidikan mengacu Standar Nasional Pendidikan.

6
2.4 Nilai-Nilai Organisasi
Adapun nilai-nilai organisasi dari SMPN Satu Atap 2 Batukandik, yaitu: ketaqwaan, sopan santun, pergaulan, kedisiplinan, ketertiban,
kebersihan, kesehatan, kerapian, keamanan, kejujuran, kesigapan, kecerdasan, dan kerja sama.

2.5 Tanggung Jawab dan Tugas


Selaku waka kesiswaan, berikut ini merupakan tanggung jawab dan uraian tugas yang diberikan oleh instansi kepada penulis.
1.3.1 Tanggung Jawab
1. Membantu kepala sekolah dalam kegiatan penyusunan perencanaan, program kegiatan, program pelaksanaan, pengorganisasian,
pengarahan, ketenagaan, pengoordinasian, pengawasan, penilaian dan penyusunan laporan.
2. Mewakili kepala sekolah apabila tidak berada ditempat atau berhalangan hadir dan hal-hal lain yang menyangkut kebijaksanaan
yang berlaku.
3. Mewakili kepala sekolah menghadiri undangan dari instansi yang terkait
4. Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang dapat meningkatkan pengembangan mutu pendidikan disekolah.
5. Memberikan informasi tentang keadaan sekolah kepada masyarakat dan lingkungannya.
6. Menyampaikan kebijakan sekolah yang telah dirumuskan bersama kepala sekolah dengan dewan guru dan staf tata usaha.

1.3.2 Tugas
1. Menyusun program kerja pembinaan siswa dan mengoordinir pelaksanaannya.

7
2. Mengatur pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi kelas VII baru yang pelaksanaannya dibentuk
kepanitiaan dan dibantu oleh pembina beserta pengurus OSIS.
3. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru.
4. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS sesuai dengan anggaran sekolah yang disahkan dan tidak menyimpang dari
penggunanaan alokasi dana.
5. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
serta pemilihan pengurus OSIS.
6. Menyusun tata tertib siswa dan membimbing siswa yang melanggar peraturan sekolah.
7. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
8. Membentuk perwakilan kelas (MPK) OSIS.
9. Membimbing dalam pemilihan pengurus OSIS baru.
10. Melaksanakan tata upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional.
11. Menyusun program kegiatan OSIS secara berkala.
12. Menyusun program kegiatan OSIS dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidental.
13. Membina dan melaksanakan koordinasi bidang keamanan, kebersihan ketertiban, kerindangan, keindahan, kekeluargaan dan
kesehatan (7K).
14. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan calon penerima bea siswa.
15. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah antara lain:
a. Kegiatan Olimpiade Olahraga dan Seni (O2SN).

8
b. Upacara yang diadakan oleh instansi yang terkait.
c. Kepramukaan dan PMR.
d. PORSENIJAR (Pekan Olah Raga dan Seni Pelajar).
e. Kebersihan sekolah dan kerja bakti.
16. Ikut menggerakkan siswa dalam rangka memeringati hari-hari besar nasional dan keagamaan serta kegiatan yang dianggap penting.
17. Ikut menentukan jenis ekstrakurikuler yang telah ditetapkan untuk kemudian dilaksanakan yang pelaksanaannya dibantu oleh guru
yang ditunjuk sebagai koordinator dan pembina ekstrakurikuler.
18. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler yang telah ditetapkan untuk kemudian dilaksanakan yang pelaksanaannya dilakukan
oleh guru yang ditunjuk sebagai pembina ekstrakurikuler.
19. Mengadministrasi hasil yang dicapai dalam rangka kegiatan ekstrakurikuler yang pelaksanaannya dilakukan oleh guru yang
ditunjuk sebagai koordinator ekstrakurikuler.
20. Menyusun jadwal guru secara bergilir sebagai pembina upacara setiap hari Senin.
21. Membimbing dan mengarahkan OSIS dalam kegiatan OSIS, seperti:
a. Pembinaan pengaturan upacara bendera.
b. Kegiatan PORSENIJAR (Pekan Olah Raga dan Seni Pelajar).
c. Kegiatan kebersihan sekolah/kerja bakti.
d. Kegiatan kepramukaan dan PMR serta PBB.
e. Kegiatan pelepasan dengan siswa kelas IX.
f. Kegiatan yang mendukung kegiatan daerah tingkat kecamatan dan kabupaten.

9
22. Menyusun program kegiatan razia HP dan senjata tajam kepada seluruh siswa.
23. Menyusun program kegiatan gotong royong rutin bersama pembina OSIS.
24. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala (setiap bulan).
25. Bekerjasama dengan wakil kepala sekolah yang lain dalam mengelola program-program sekolah.

10
BAB III
RENCANA AKTUALISASI NILAI DASAR

Bab ini menyajikanlandasan teori dan rencana aktualisasi nilai-nilai dasar


ANEKA dalam pelakasanaan sejumlah program sebagai upaya habituasi nilai-
nilai dasar tersebut.

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Nilai-Nilai Dasar PNS


Salah satu tahapan penting dalam pelatihan dasar CPNS adalah aktualisasi
yang menjadi bagian dari habituasi. Aktualisasi merupakan suatu proses untuk
menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi
mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/nyataada dalam praktik
pelaksanaan tugas dan fungsi di masing-masing instansi.3 Prinsipnya substansi
mata pelatihan yang akan diaktualisasikan adalah nilai-nilai dasar ASN, yang
dikenal dengan istilah ANEKA, yaitu: (1) Akuntabilitas; (2) Nasionalisme; (3)
Etika Publik; (4) Komitmen Mutu; dan (5) Anti Korupsi.

3.1.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat dipahami sebagail kewajiban setiap individu, kelompok


atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Dalam
posisi sebagai ASN yang menjadi amanahnya adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik, yaitu:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3
Tri Widodo W Utono, dkk, 2017, “Aktualisasi” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta, hlm. 15.

11
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi suatu organisasi yang baik,
berlaku pada setiap level dan merupakan kewajiban jabatan untuk
mempertanggungjawabkan dalam bentuk laporan setiap kegiatan kepada
atasannya. Pentingnya akuntabilitas sebagai nilai yang tertanam pada suatu
organisasi sebab fungsi yang terkandung di dalamnya yaitu:4
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis yaitu dengan membangun
sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas;
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan;
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Akuntabilitas publik dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, akuntabilitas
vertikal yang berarti pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas
yang lebih tinggi seperti pertanggungjawaban unit-unit kerja kepada pemerintah
daerah kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat dan pemerintah
pusat kepada DPR. Kedua, akuntabilitas horizontal yang berarti
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Akuntabilitas horizontal
membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan kepada pejabat lainnya dan
lembaga negara yang sifatnya sejajar.5

3.1.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme dapat dimaknai sebagai suatu paham atau kesadaran yang


sifatnya nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong untuk membangun
dirinya maupun lingkungan masyarakat bangsa dan negaranya. 6 Dalam konteks
negara Indonesia kesadaran nasional yang dikembangkan adalah Nasionalisme
Pancasila, karena Pancasila merupakan dasar negara sebagaimana tertuang di

4
Ibid. hlm. 10.
5
Ibid. hlm. 11.
6
Yudi Latief MA, dkk, 2015, “Nasionalisme” Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,
Jakarta, hlm. 1.

12
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.7 Sasaran utama nasionalisme Pancasila adalah mewujudkan
manusia Indonesia yang senantiasa: menempatkan persatuan dan kesatuan;
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat; persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme juga tercermin dari prilaku masyarakat bangsa dalam
menghormati simbol-simbol negera, seperti Bendera Merah Putih, Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional, Burung Garuda Pancasila sebagai lambang
negara, dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.8

3.1.1.3 Etika Publik

Etika Publik dipahami sebagai refleksi tentang standar/norma yang


menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab
pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.9
Etika publik mengandung empat belas nilai dasar antara lain:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara yaitu Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

7
Ibid.
8
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan.
9
Wahyudi Kumorotomo, dkk, 2015, “Etika Publik” Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,
Jakarta, hlm. 11.

13
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjungjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
14. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

3.1.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu merujuk pada empat konsep dasar yaitu: efektifitas, efisiensi,
Inovasi dan Mutu. Lebih lanjut mengenai keempat konsep tersebut akan diuraikan
sebagai berikut:10
1. Konsep Efektivitas
Merujuk pada pemikiran Richard L. Daft dalam karya Tita Maria Kanita
efektifitas organisasi mengandung arti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
Efektifitas suatu organisasi tidak hanya diukur dari performance untuk mencapai
target mutu, kualitas, ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, akan tetapi juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.11
2. Konsep Efisiensi
Masih menurut Richard L. Daft dalam karya Tita Maria Kanita, efisiensi
organisasi dimaknai sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak sumber
daya (bahan baku, uang, dan manusia) yang dibutuhkan untuk menghasilkan
10
Tjutju Yuniarsih dan Muhammad Taufiq, 2015, “Komitmen Mutu” Modul Pendidikan
Dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, Jakarta, hlm. 7-17.
11
Ibid.

14
jumlah barang/jasa tertentu. Sehingga, efisiensi diukur dari ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat
diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.12
3. Konsep Inovasi
Inovasi dipicu oleh kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang terjadi pada eranya. Perubahan ini sendiri dipicu
oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat,
pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi,
pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Inovasi pada layanan publik hendaknya mencerminkan hasil pemikiran baru
yang sifatnya konstruktif, sehingga akan memberikan motivasi setiap individu
untuk mengembangkan karakter dan mind-set baru dalam posisinya sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN). Aparatur dapat mengembangkan daya imajinasi dan
kreativitasnya untuk melahirkan terobosan baru dalam menjawab tantangan
zaman untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan berlandaskan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa esensi yang terdapat pada istilah inovasi adalah perubahan.13
4. Konsep Mutu
Perkembangan konsep mutu menitikberatkan pada kualitas produk. Dewasa
ini mutu menjadi suatu alat vital untuk mempertahankan eksistensi organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Sehingga setiap organisasi harus berani berubah
agar tidak lagi hanya konsentrasi pada jumlah/kuantitas produk yang dihasilkan
tetapi juga kualitasnya.
Menurut pandangan Edward Deming mutu adalah apapun yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Menggunakan perspektif yang berbeda
Crosby mengartikan mutu sebagai keadaan nihil cacat, kesempurnaan, dan
kesesuaian terhadap persyaratan. Serupa dengan Crosby, Juran memberikan
batasan tentang mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Sehingga, dapat
ditarik kesimpulan bahwa mutu mencerminkan suatu nilai keunggulan produk/jasa

12
Ibid.
13
Ibid.

15
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya atau
bahkan melampaui harapannya.14

3.1.1.5 Anti Korupsi

Korupsi berasal dari Bahasa Latin yaitu kata corrumpere. Masih berasal dari
bahasa Latin, kemudian menjadi corruptio atau menurut Webster Student
Dictionary adalah corruptus. Dari bahasa Latin itulah turun ke banyak bahasa di
Eropa seperti Inggris: corruption, corrupt; Perancis: corruption; Belanda
corruptie (korruptie). Selanjutnya dari bahasa Belanda korruptie inilah diduga
korupsi dalam bahasa Indonesia diadopsi.15

Secara harfiah korupsi berarti kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak-


jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau
ucapan yang menghina atau menfitnah. Selanjutnya arti kata korupsi yang telah
diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia itu, disimpulkan oleh
Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa korupsi adalah
perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan
sebagainya.16
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, terdapat tujuh kelompok tindak pidana korupsi yaitu: 1) kerugian
keuangan negara, 2) suap-menyuap, 3) pemerasan, 4) perbuatan curang, 5)
penggelapan dalam jabatan, 6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan 7)
gratifikasi.
Kesadaran anti korupsi berhubungan langsung dengan spiritual accountability
seseorang. Mereka yang memiliki spiritual accountabilityakan selalu memegang
teguh perjanjian dengan Tuhannya yang pada dasarnya merupakan tujuan hidup
dan kesadaran bahwa hidup mereka harus dipertanggungjawabkan.Spiritual
accountability mempunyai implikasi sistemik terhadap hasil kerja seseorang.
Dimulai dengan spiritual accountabilityyang baik akan menghasilkan niat yang

14
Ibid.
15
Dani Krisnawati, et all, 2006, Bunga Rampai Hukum Pidana Khusus, Penal, Ilmu Dan
Amal, Jakarta. hlm 35.
16
Ibid., hlm. 35-36.

16
baik yang selanjutnya menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan
diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik.
Hubungan konsekuensi tersebut lazimnya menjamin bahwa orang yang memiliki
spiritual accountability yang baik akan mendorong public accountabilityyang
baik pula dan tentunya tidak akan tergoda untuk membuat kerusakan termasuk
salah satunya adalah korupsi.17

3.1.2 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Pegawai ASN mempunyai kedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan maupun partai politik
agar tercipta keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga kepada tugas yang dibebankan kepadanya.
ASN berkedudukan di pusat, daerah dan di luar negeri. Kendatipun demikian,
pegawai ASN merupakan satu kesatuan yang dalam kedudukannyafungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Sehingga, tugas dari ASN, yaitu: 1) melaksanakan kewajiban yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, 2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
3) mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Selain itu, ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

3.1.3 Manajemen ASN


Manajemen ASN hakikatnya merupakan pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Penekanan manajemen ASN lebih kepada pengaturan profesi pegawai sehingga

17
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015, “Anti Korupsi” Modul Pendidikan
Dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta, hlm. 19.

17
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul
sesuai dengan kebutuhan zaman.18
Keberadaan ASNdalam perkembangannya selama ini dirasa belum cukup
mampu untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Dalam rangka untuk
profesionalisme birokrasi maka konsep yang terkandung dalam payung hukum
ASN harus jelas. Merujuk pada UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sementara PPPK adalahwarga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka menjalankan tugas pemerintahan.
Pengelolaan pegawai ASN penting dilakukan untuk memberikan motivasi
serta meningkatkan produktivitas dalam menjalankan tugasnya sehingga mampu
berkontribusi pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sistem merit yang
menekankan pada objektivitas dalam pengelolaan ASN menjadi suatu pilihan
logis bagi berbagai organisasi dalam mengelola SDM. Menggunakan sistem merit
berarti menjadikan kualifikasi, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan
pegawai sebagai acuan. Sistem merit merupakan fondasi untuk memiliki pegawai
yang berkompeten dan menciptakan kebahagiaan di tengah-tengah organisasi
sebab mereka memiliki kepercayaan diterapkannya keadilan dalam organisasi.19

3.1.4 Whole of Government (WoG)


Whole of Government(WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan manajemen program dan
18
Ibid., hlm.7.
19
Ibid., hlm., 19.

18
pelayanan publik. WoG dikenal sebagai pendekatan Interagency yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.20
Penerapan WoG mempunyai beberapa arti penting. Pertama, adanya faktor-
faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik. Perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga menjadi faktor pendorong
pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait dengan faktor-faktor internal dengan
adanya ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Ketiga, dalam konteks Indonesia,
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.21

3.1.5 Pelayanan Publik


Pelayanan publik pada prinsipnya merupakan pemberian layanan atau
melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima
pelayanan.22Dari definisi tersebut dapat ditarik 3 unsur penting dari pelayanan
publik, yaitu: 1) organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2) penerima layanan
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, 3) kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
Pelayanan publik yang baik dalam rangka mewujudkan pelayanan prima
mempunyai prinsip-prinsip yaitu: partisipatif, transparan, responsive, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan.

20
Yogi Suwarno dan Tri Atmojo Sejati, 2017, “Whole of Government” Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta , hlm. 1.
21
Ibid., hlm. 5-7.
22
Erwan Agus Purwanto, dkk, 2017, “Pelayanan Publik” Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta , hlm. 10.

19
20
3.2 Formulir Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja :SMPN Satu Atap 2 Batukandik
Identifikasi Isu :
a. Rendahnya tingkat kedisiplinan siswa
b. Rendahnya minat membaca siswa
c. Rendahnya kompetensi siswa dalam Bahasa Inggris
Isu yang Diangkat :Rendahnya tingkat kedisiplinan siswa
Gagasan Pemecahan Isu :
Tabel 2.1
Formulir Rancangan Aktualisasi

Output/Ha Kontribusi
Tahapan Penguatan Nilai-Nilai
No. Kegiatan sil Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi &
Kegiatan Organisasi
Kegiatan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Penyosialisas a. Siswa Siswa Akuntabilitas Kegiatan sosialisasi Kegiatan ini diharapkan
ian tata tertib berkumpul di mengerti  Rencana dan hasil sosialisasi tata tertib dan tata memperkuat nilai-nilai
dan tata aula sekolah. tentang tata disampaikan kepada kepala sekolah. kramaini diharapkan organisasi, seperti sopan
krama siswa b. Guru tertib dan Nasionalisme berkontribusi santun, pergaulan,
secara lisan. menyampaika tata krama  Dalam menyampaikan materi terhadap visi& misi kedisiplinan, ketertiban,
n latar yang sosialisasi guru menggunakan Bahasa organisasi, yaitu: a) kebersihan, kerapian,
belakang dan berlaku di Indonesia yang baku dan tidak melaksanakan keamanan, kejujuran, dan
tujuansosialias sekolah. membedak-bedakan siswa satu pengembangan dan kecerdasan.

21
i. dengan siswa yang lainnya. peningkatan standar
c. Guru Etika Publik proses, dan
memberikan  Berbicara sopan dan tidak b)melaksanakan
sosialisasi menyinggung perasaan siswa peserta pengembangan
terkait tata sosialisasi standar pembinaan
tertib dan tata Komitmen Mutu dalam
kramasiswa.  Menyediakan sesi tanya jawab dua pengembangan diri.
d. Guru dan arah untuk memastikan pemahaman
siswa bertanya siswa terhadap materi sosialisasi.
jawab. Anti Korupsi
 Melaksanakan sosialisasi sesuai
alokasi waktu yang disediakan dan
tidak meminta imbalan kepada siswa
atas sosialisasi yang diberikan.
Analisis Dampak:
Apabila sosialisasi ini tidak dilakukan maka siswa tidak mengertitata tertib dan tata krama siswa yang berlaku dan jika tidak dilandasi dengan nilai-nilai
ANEKA makapelaksanaan sosialisasi ini tidak dapat berlangsung dan bermanfaat maksimal.
2. Penempelan a. Guru Di setiap Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini diharapkan
tata tertib dan mencetak tata kelas  Melaporkan hasil kegiatan ini kepada diharapkan memperkuat nilai-nilai
tata krama tertib dan tata tertempel kepala sekolah. berkontribusi organisasi, seperti sopan
tertulis di krama siswa tata tertib Nasionalisme terhadap visi & misi santun, pergaulan,
setiap ruang sejumlah yang dan tata  Menggunakan Ejaan Bahasa organisasi, yaitu:a) kedisiplinan, ketertiban,
kelas. diperlukan. krama Indonesia yang sesuai EYD dalam melaksanakan kebersihan, kerapian,
b. Dengan siswa. penulisan tata tertib dan tata krama pengembangan dan keamanan, kejujuran, dan
bantuan siswa, siswa. peningkatan standar kecerdasan.
guru  Tidak memuat pernyataan proses, b)
menempelkan diskriminatif atas SARA dalam tata melaksanakan
tata tertib dan tertib dan tata krama siswa peningkatan standar

22
tata krama Etika Publik sarana dan prasarana,
tersebut di  Tidak menggunakan diksi yang dan c) melaksanakan
masing- kurang sopan dalam penulisan tata pengembangan
masing kelas. tertib dan tata krama yang dapat standar pembinaan
menyinggung perasaan siswa. dalam
Komitmen Mutu pengembangan diri.
 Memastikan tata tertib dan tata krama
yang ditempel bebas darikesalahan
ketik atau kabur yang menimbulkan
pembaca/siswa kebingungan atau
salah tafsir.
Anti Korupsi
 Mencetak tata tertib dan tata krama
siswa sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
Analisis Dampak:
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka siswa akan kesulitan untuk mengakses tata tertib dan tata krama yang berlaku di sekolahdan apabila tidak
dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka pelaksanaan dan output kegiatan ini akan tidak maksimal.
3. Pengarahan a. Sebelum Siswa Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini diharapkan
dan masuk menyadari  Menyampaikan perkembangan diharapkan mampu memperkuat nilai-
pengevaluasia kelas,siswa pelanggaran kepatuhan siswa terhadap tata tertib berkontribusi nilai organisasi, seperti:
n lisansebelum berkumpul di yang dan tata krama kepada kepala terhadap visi & misi ketaqwaan, sopan santun,
proses halaman dilakukan sekolah. organisasi, antara pergaulan, kedisiplinan,
pembelajaran sekolah. dan Nasionalisme lain: a) ketertiban, kebersihan,
berlangsung b. Siswa mengetahui  Menggunakan Bahasa Indonesia melaksanakan kerapian, keamanan,
terkait melaksanakan caramemper dengan baik dan benar saat pengembangan dan kejujuran, dan kecerdasan.
kepatuhan puja Tri baikinya. memberikan evaluasi, mengevaluasi peningkatan standar
siswa terhadap Sandya dan siswa secara adil, dan menyanyikan proses, dan b)

23
tata tertib dan dilanjutkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. melaksanakan
tata krama. dengan Etika Publik pengembangan
menyanyikan  Menyampaikan arahan dan evaluasi standar pembinaan
lagu Indonesia dengan bahasa yang santun, sehingga dalam
Raya. tidak menyakiti perasaan siswa. pengembangan diri.
c. Guru Komitmen Mutu
memberikan  Memberikan kesempatan
pengarahan bertanyakepada siswa untuk
dan evaluasi memastikan pemahaman
terkait merekaterhadap arahan dan evaluasi
kepatuhan yang diberikan.
siswa terhadap Anti Korupsi
tata tertib dan  Memperhatikan durasi waktu dalam
tata krama. memberikan arahan dan evaluasi agar
d. Siswa masuk tidak sampai mengurangi waktu untuk
kelas. pembelajaran di kelas.
Analisis Dampak:
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka siswa tidak akan memperoleh informasi yang jelas tentang aktivitas yang akan dilakukan selama berada di
sekolah pada hari bersangkutan dan kurangnya kontrol atas kerapian dan prilaku mereka. Selain itu, apabila kegiatan ini tidak didasari dengan nilai-nilai
ANEKA, maka kegiatan iniakan berlangsung tidak maksimal.
4. Pelaksanaan a. Siswa Siswa jera Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini diharapkan
sidak berkala. menerima untuk  Menyampaikan rencana dan hasil diharapkan memperkuat nilai-nilai
informasi melanggar sidak kepada kepala sekolah. berkontribusi organisasi, seperti: sopan
sebelumnya tata tertib Nasionalisme terhadap visi & misi santun, kedisiplinan,
bahwa dan tata  Menggunakan Bahasa Indonesia yang organisasi, yaitu: a) ketertiban, kebersihan,
sewaktu-waktu kramayang baku ketika melakukan sidak dan melaksanakan kerapian, keamanan, dan
akan ada sidak. berlaku. memperlakukan siswa secara adil pengembangan dan kejujuran.
b. Seizin guru tanpa diskriminasi. peningkatan standar

24
pengajar, waka Etika Publik proses, dan b)
kesiswaan  Menampilkan wajah yang humanis melaksanakan
dibantu dengan dan menggunakan bahasa yang sopan pengembangan
pengurus OSIS agar tidak menyakiti perasaan siswa. standar pembinaan
melaksanakan dalam
sidak ke setiap Komitmen Mutu pengembangan diri.
kelas.  Memeriksa kelengkapan maupun
c. Guru barang-barang yang dibawa siswa
memberikan secara detail untuk memastikan tidak
sanksi dan ada barang terlarang yang dibawa ke
mencatat siswa sekolah.
yang melanggar Anti Korupsi
dalam catatan  Melaksanakan sidak seefektif
“Daftar Siswa mungkin sehingga tidak terlalu lama
Melanggar”. menyita waktu belajar siswa dan
menindak siswa yang melanggar
secara adil.
Analisis Dampak:
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka ada kemungkinan siswa lolos dari evaluasi kerapian atau membawa senjata tajam dan/atau barang-barang terlarang
lainnya dalam tas mereka. Selain itu, apabila pelaksanaan kegiatan ini tidak berlandaskan pada nilai-nilai ANEKA maka sidak akan berlangsung tidak tertib
dan cenderung diskriminatif.
5. Pelatihan dan a. Siswa Siswa Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini diharapkan
pelaksanaan melaksanakan terlatih  Menyampaikan rencana, proses, dan diharapkan memperkuat nilai-nilai
upacara latihan upacara untuk hasil kegiatan kepada kepala sekolah. berkontribusi organisasi, antara lain:
bendera setiap bendera setiap mengontrol Nasionalisme terhadap visi & misi nasionalisme, kedisiplinan,
hari Senin dan hari Sabtu dan/ diri, sigap,  Menggunakan Bahasa Indonesia yang organisasi, yaitu: a) ketertiban, kerapian,
hari besar atau hari dan baku ketika memberikan amanat melaksanakan kesigapan, dan kerja sama.
nasional lainnya yang memiliki kepada peserta upacara, menghormat pengembangan dan

25
lainnya. memungkinkan sikap bela kepada bendera merah putih, peningkatan standar
dibawah negara. menyanyikan lagu kebangsaan proses, dan b)
pengawasan Indonesia Raya dan lagu wajib melaksanakan
wali kelas dan nasional lainnya, serta mengucapkan pengembangan
waka dasar negara Pancasila. standar pembinaan
kesiswaan. dalam
b. Melaksanakan pengembangan diri.
upacara Etika Publik
bendera setiap  Menunjukkan ekspresi wajah yang
hari Senin dan humanis serta menggunakan bahasa
hari besar yang sopan ketika memberikan
nasional arahan, sehingga tidak menyinggung
lainnya. perasaan siswa atau peserta upacara
lainnya.
Komitmen Mutu
 Melaksanakan latihan upacara dengan
sungguh-sungguh dan memastikan
semua petugas upacara paham betul
terkait tugas dan perannya serta
memastikan kembali kesiapan
peralatan, perangkat, dan peserta
upacara sebelum upacara dimulai.
Anti Korupsi
 Memaksimalkan waktu latihan yang
disediakan dan melaksanakan upacara
bendera tepat waktu sehingga tidak
mengganggu kegiatan selanjutnya.
Analisis Dampak:

26
Adapun dampak apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan adalah siswa tidak mengetahui tata cara upacara bendera sipil dan pentingnya menghormati simbol-
simbol negara, seperti bendera merah putih, Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selain itu, tanpa dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka
kegiatan ini tidak akan berlangsung dengan khidmat.
6. Pelatihan a. Siswa Siswa Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini diharapkan
baris-berbaris berkumpul di terlatih  Menyampaikan rencana dan hasil diharapkan mampu memperkuat nilai-
(PBB). halaman dalam kegiatan kegiatan kepada kepala berkontribusi nilai organisasi, seperti:
sekolah. kesiapsiaga sekolah. terhadap visi & misi nasionalisme, kedisiplinan,
b. Guru an, Nasionalisme organisasi, yaitu: a) ketertiban,kerapian,
memberikan konsentrasi,  Menggunakan Bahasa Indonesia yang melaksanakan kesigapan, sopan santun,
pengarahan dan baik dan benar saat memberikan aba- pengembangan dan jujur, dan kerja sama.
sebagai pengendalia aba dan memperlakukan siswa secara peningkatan standar
pengantar n diri serta adil tanpa diskriminasi. proses, dan b)
pelatihan. menjaga Etika Publik melaksanakan
c. Siswa berlatih kekompaka  Memberikan aba-aba yang jelas, pengembangan
baris-berbaris n. tegas, dan sopan, serta menghindari standar pembinaan
dengan guru kekerasan fisik dalam menindak dalam
olahraga kesalahan siswa. pengembangan diri.
dan/atau guru Komitmen Mutu
lainnya yang  Melatih dengan sabar dan tidak
mampu sebagai sungkan-sungkan mengoreksi
pelatih. kesalahan yang dibuat siswa selama
latihan, serta memastikan semua
peserta mampu melaksanakan
gerakan yang dilatihkan.
Anti Korupsi
 Memanfaatkan waktu latihan dengan
maksimal dan tidak meminta imbalan
dalam bentuk apapun atas pelatihan

27
yang diberikan.
Analisis Dampak:
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka siswa tidak memiliki keterampilan baris-berbaris dan kegiatan ini tidak dapat berlangsung dengan baik dan
hasilnya tidak akan maksimal jika dalam pelaksanaannya tidak didasari dengan nilai-nilai ANEKA.
7. Pemberian a. Wali kelas Rancangan Akuntabilitas Melalui pemberian Kegiatan ini diharapkan
reward&punis merekap atau konsep  Menyampaikan rencana atau konsep reward dan memperkuat nilai-nilai
hment. absensi siswa dari pelaksanaan kegiatan kepada kepala punishment ini organisasi, seperti:
setiap akhir kegiatan sekolah. diharapkan dapat kedisiplinan, ketertiban,
bulan dan pemberian Nasionalisme memperkuat visi & kerapian, keamanan,
memberikan reward &  Menggunakan bahasa Indonesia yang misi organisasi, kesigapan, dan kejujuran.
reward berupa punishment baku dalam memberikan arahan serta yaitu: a)
"The most kepada berlaku adil tanpa melihat latar melaksanakan
diligentstudent siswa. . belakang siswa pengembangan dan
s" kepada siswa Etika Publik peningkatan standar
yang  Tidak menggunakan diksi yang proses, dan b)
kehadirannya berpotensi menyinggung perasaan melaksanakan
100% pada siswa dan selalu menampilkan wajah pengembangan
bulan yang humanis namun tetap tegas standar pembinaan
bersangkutan. dalam memberikan reward dan dalam
b. Guru punishment kepada siswa. pengembangan diri.
menempelkan Komitmen Mutu
nama-nama  Mengontrol absensi dan mencatat
siswa yang pelanggaran siswa dengan rapi serta
termasuk dalam memberikan reward untuk
"The most memotivasi siswa dan hukuman guna
diligent menimbulkan efek jera untuk
students" di melanggar tata tertib dan tata krama
setiap rombel yang berlaku.

28
bersangkutan Anti Korupsi
dan papan  Menyampaikan absensi dan mencatat
pengumuman pelanggaran siswa dengan jujur tanpa
sekolah. mengurangi atau menambah.
c. Guru
memberikan
hukuman atau
punishment
terhadap siswa
yang
berdasarkan
pengamatan
guru, laporan
teman, atau
hasil sidak
berkala terbukti
melakukan
pelanggaran
sesuai dengan
ketentuan yang
tertera pada tata
tertib dan tata
krama siswa.
Analisis Dampak:
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka siswa kurang memiliki motivasi untuk taat terhadap tata tertib dan tata krama yang berlaku di sekolah, yang
merupakan suatu hal penting guna menumbuhkembangkan karakter unggul pada siswa. Selain itu, tanpa dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka kegiatan
ini tidak akan memberikan manfaat signifikan serta tidak berkelanjutan.

29
3.3Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel berikut menyajikan jadwal pelaksanaan rancangan aktualisasi.

Tabel 2.2
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Juni Juli Agustus
No. Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyosialisasian tata
tertib dan tata krama
siswa secara lisan.
2. Penempelan tata tertib
dan tata krama tertulis
di setiap ruang kelas.
3. Pengarahan dan
pengevaluasian
lisansebelum
prosespembelajaran
berlangsung terkait
kepatuhan siswa
terhadap tata tertib dan
tata krama.
4. Pelaksanaan sidak
berkala.
5. Pelatihan dan
pelaksanaan upacara
bendera setiap hari
Senin dan hari besar
nasional lainnya.
6. Pelatihan baris-
berbaris (PBB).
7. Pemberian
reward&punishment.

30
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

Bab ini menyajikan capaian atau hasil dari setiap kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan pada periode waktu off campus.

4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi


Semua kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi dapat
dilaksanakan dalam masa off campus. Ringkasan informasi capaian pelaksanaan
aktualisasi disajikan dalam tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1
Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

KEGIATAN 1
Nama Kegiatan Penyosialisasian tata tertib dan tata krama siswa
secara lisan.
Tahapan Kegiatan 1. Siswa berkumpul di aula sekolah.
2. Guru menyampaikan latar belakang dan
tujuansosialiasi.
3. Guru memaparkan tata tertib dan tata krama
siswa.
4. Guru dan siswa bertanya jawab.
Output Siswa mengerti tentang tata tertib dan tata krama
yang berlaku di sekolah.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Rencana dan hasil sosialisasi disampaikan
kepada kepala sekolah.
Nasionalisme
 Dalam menyampaikan materi sosialisasi guru
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
tidak membeda-bedakan siswa satu dengan siswa
yang lainnya.
Etika Publik
 Berbicara sopan dan tidak menyinggung perasaan
siswa peserta sosialisasi
Komitmen Mutu
 Menyediakan sesi tanya jawab dua arah untuk
memastikan pemahaman siswa terhadap materi
sosialisasi.
Anti Korupsi
 Memaparkan tata tertib dan tata krama siswa
secara tuntas (tidak asal memperoleh
dokumentasi).

31
 Melaksanakan sosialisasi sesuai alokasi waktu
yang disediakan dan tidak meminta imbalan
kepada siswa atas sosialisasi yang diberikan.
Waktu Pelaksanaan  10 Juni 2019, dan
 17 Juli 2019
Faktor Pendukung  Pimpinan dan rekan guru memberikan dukungan
penuh untuk menyelenggarakan kegiatan ini yang
tercermin dalam kesediaan membantu, seperti
mengambil gambar dan mempersiapkan
perlengkapan sosialisasi.
 Siswa mengikuti sosialisasi dengan tertib dan
antusias
Faktor Penghambat  Kondisi ruangan tempat sosialisasi yang kurang
representatif (belum terpasang gorden), sehingga
intensitas cahaya matahari yang masuk terlalu
banyak menyebabkan tulisan yang ditampilkan
melalu LCD Projector mejadi kurang kontras.
Analisis Dampak  Ingatan siswa atas tata tertib dan tata krama yang
berlaku di sekolah dapat diremajakan.
 Peserta didik baru memperoleh informasi baru
terkait tata tertib dan tata krama siswa yang
berlaku di sekolah
Dokumentasi

Gambar 4.1
Sosialisasi Tata Tertib dan Tata Krama kepada Kelas 8 dan 9

Gambar 4.2
Sosialisasi Tata Tertib dan Tata Krama kepada kepada PDB

32
KEGIATAN 2

33
Nama Kegiatan Penempelan tata tertib dan tata krama tertulis di
setiap ruang kelas.
Tahapan Kegiatan 1. Guru mencetak tata tertib dan tata krama siswa
sejumlah yang diperlukan.
2. Dengan bantuan siswa, guru menempelkan tata
tertib dan tata krama tersebut di masing-masing
kelas.
Output Di setiap kelas tertempel tata tertib dan tata krama
siswa.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Melaporkan rencana dan hasil kegiatan ini kepada
kepala sekolah.
Nasionalisme
 Menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia yang
sesuai EYD dalam penulisan tata tertib dan tata
krama siswa.
 Tidak memuat pernyataan diskriminatif atas
SARA dalam tata tertib dan tata krama siswa.
Etika Publik
 Tidak menggunakan diksi yang kurang sopan
dalam penulisan tata tertib dan tata krama yang
dapat menyinggung perasaan siswa.
Komitmen Mutu
 Memastikan tata tertib dan tata krama yang
ditempel bebas dari kesalahan ketik atau kabur
yang menimbulkan pembaca/siswa kebingungan
atau salah tafsir.
Anti Korupsi
 Mencetak tata tertib dan tata krama siswa sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan.
Waktu Pelaksanaan 11 Juni 2019
Faktor Pendukung  Kepala sekolah selaku pimpinan mendukung
sepenuhnya.
 Para siswa bersedia ringan tangan membantu
menempelkan tata tertib dan tata krama siswa di
dinding kelas masing-masing.
Faktor Penghambat  Belum tersedianya papan khusus untuk
menempelkan tata tertib dan tata krama siswa,
sehingga secara langsung ditempelkan di tembok
masing-masing kelas.
Analisis Dampak  Siswa dengan mudah menemukan dan membaca
tata tertib bilamana mereka lupa.
Dokumentasi

34
Gambar 4.3
Penempelan Tata Tertib dan Tata Krama di Kelas

Gambar 4.4
Siswa Membantu Penempelan Tata Tertib dan Tata Krama

KEGIATAN 3
Nama Kegiatan Pengarahan dan pengevaluasian lisan sebelum
proses pembelajaran berlangsung terkait
kepatuhan siswa terhadap tata tertib dan tata
krama.
Tahapan Kegiatan 1. Sebelum masuk kelas, siswa berkumpul di
halaman sekolah.
2. Siswa melaksanakan puja Tri Sandya dan
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
3. Guru memberikan pengarahan dan evaluasi terkait
kepatuhan siswa terhadap tata tertib dan tata
krama.
4. Siswa masuk kelas.
Output Siswa menyadari pelanggaran yang dilakukan dan
mengetahui cara memperbaikinya.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Menyampaikan perkembangan kepatuhan siswa
terhadap tata tertib dan tata krama kepada kepala
sekolah.
Nasionalisme

35
 Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan
benar saat memberikan evaluasi, mengevaluasi
siswa secara adil, dan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
Etika Publik
 Menyampaikan arahan dan evaluasi dengan
bahasa yang santun, sehingga tidak menyakiti
perasaan siswa.
Komitmen Mutu
 Memberikan kesempatan bertanyakepada siswa
untuk memastikan pemahaman merekaterhadap
arahan dan evaluasi yang diberikan.
Anti Korupsi
 Memperhatikan durasi waktu dalam memberikan
arahan dan evaluasi agar tidak sampai
menggangguwaktu untuk pembelajaran di kelas.
Waktu Pelaksanaan 10 Juni 2019 s.d. 20 Agustus 2019
Faktor Pendukung  Siswa tertib dalam menerima arahan
 Siswa patuh dan menyadari kesalahan ketika
dievaluasi
Faktor Penghambat Tidak ada.
Analisis Dampak  Siswa mengetahui aktivitas-aktivitas yang akan
dilaksanakan di sekolah.
 Siswa menyadari kesalahan atau pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan dan mengetahui cara
memperbaikinya.
Dokumentasi

Gambar 4.5
Siswa Melaksanakan Puja Tri Sandya

36
Gambar 4.6

Guru Memberikan Arahan dan Evaluasi

KEGIATAN 4
Nama Kegiatan Pelaksanaan sidak berkala.
Tahapan Kegiatan 1. Siswa menerima informasi sebelumnya bahwa
sewaktu-waktu akan ada sidak.
2. Seizin guru pengajar, waka kesiswaan dibantu
dengan pengurus OSIS melaksanakan sidak ke
setiap kelas.
3. Guru memberikan sanksi dan mencatat siswa yang
melanggar dalam catatan “Daftar Siswa
Melanggar”.

Output Siswa jera untuk melanggar tata tertib dan tata krama
yang berlaku.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Menyampaikan rencana dan hasil sidak kepada
kepala sekolah.

Nasionalisme
 Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar ketika melakukan sidak dan
memperlakukan siswa secara adil tanpa
diskriminasi.
Etika Publik
 Menampilkan wajah yang humanis dan tetap
menggunakan bahasa yang sopan namun
tegasagar tidak menyakiti perasaan siswa.
Komitmen Mutu
 Memeriksa kelengkapan maupun barang-barang
yang dibawa siswa secara detail untuk
memastikan tidak ada barang terlarang yang
dibawa ke sekolah.
Anti Korupsi
 Melaksanakan sidak seefektif mungkin dengan
dibantu pengurus OSIS sehingga tidak terlalu

37
lama menyita waktu belajar siswa dan menindak
siswa yang melanggar secara adil.
Waktu Pelaksanaan  17 Juli 2019;
 19 Juli 2019;
 20 Juli 2019; dan
 20 Agustus 2019
Faktor Pendukung  Kepala sekolah, wali kelas, dan rekan-rekan guru
mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
 Pengurus OSIS bersedia membantu untuk
melakukan sidak (mencatat nama-nama siswa
yang melanggar)
 Siswa yang terjaring sidak mengakui
kesalahannya dan tidak ada yang membangkang.
Faktor Penghambat  Belum tersedianya alat (gunting) yang cukup
untuk menindak siswa yang berambut gondrong.
Analisis Dampak  Penampilan siswa menjadi semakin rapi.
 Tidak ada senjata tajam maupun obat-obatan
terlarang yang dibawa ke sekolah.
 Tidak ada siswa yang membawa Handphone;
bagi yang tidak sengaja membawa, yang
bersangkutan secara sadar menitipkan kepada
guru.
Dokumentasi

Gambar 4.7
Sidak di Kelas 8

Gambar 4.8
Sidak di Kelas 9

38
KEGIATAN 5
Nama Kegiatan Pelatihan dan pelaksanaan upacara bendera
setiap hari Senin dan hari besar nasional lainnya.
Tahapan Kegiatan 1. Siswa melaksanakan latihan upacara bendera
setiap hari Sabtu dan/ atau hari lainnya yang
memungkinkan di bawah pengawasan wali kelas
dan waka kesiswaan.
2. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin
dan hari besar nasional lainnya.
Output Siswa terlatih untuk mengontrol diri, sigap, dan
memiliki sikap bela negara.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Menyampaikan rencana, proses, dan hasil
kegiatan kepada kepala sekolah selaku pimpinan.
Nasionalisme
 Menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
ketika memberikan amanat kepada peserta
upacara, menghormat kepada bendera merah
putih, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan lagu wajib nasional lainnya, serta
mengucapkan dasar negara Pancasila.
Etika Publik
 Menunjukkan ekspresi wajah yang humanis serta
menggunakan bahasa yang sopan ketika
memberikan arahan, sehingga tidak menyinggung
perasaan siswa atau peserta upacara lainnya.
Komitmen Mutu
 Melaksanakan latihan upacara dengan sungguh-
sungguh dan memastikan semua petugas upacara
paham betul terkait tugas dan perannya serta
memastikan kembali kesiapan peralatan,
perangkat, dan peserta upacara sebelum upacara
dimulai.
Anti Korupsi
 Memaksimalkan waktu latihan yang disediakan
dan melaksanakan upacara bendera tepat waktu
sehingga tidak mengganggu kegiatan selanjutnya.
Waktu Pelaksanaan  27 Juni 2019; (Latihan)
 15 Juli 2019; (Latihan)
 16 Juli 2019; (Upacara Bendera serangkaian
pembukaan MPLS)
 16 Agustus 2019; (Latihan)
 17 Agustus 2019; (HUT Proklamasi
Kemerdekaan) dan
 19 Agustus 2019 (Upacara setiap Hari Senin)

39
Faktor Pendukung  Kepala sekolah dan rekan-rekan guru mendukung
pelaksanaan kegiatan ini dengan ikut serta
melatih petugas upacara.
 Para siswa petugas upacara melakukan latihan
dengan serius dan ulet.
 Para siswa peserta upacara mengikuti upacara
bendera dengan baik.
Faktor Penghambat  Kondisi halaman sekolah yang kurang luas, tidak
rata, dan berbatu menyebabkan petugas upacara
berdiri agak berdempetan dan tantangan yang
cukup berat bagi petugas pengibar bendera.
Analisis Dampak  Siswa mengetahui tata upacara bendera di
sekolah
 Siswa memahami pentingnya menghormati
simbol-simbol negara; Bendera Merah Putih,
Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
 Siswa terlatih untuk berbaris dengan dengan rapi
dan tertib.
Dokumentasi

Gambar 4.9
Latihan Upacara Bendera

Gambar 4.10

Upacara Bendera HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74

KEGIATAN 6

40
Nama Kegiatan Pelatihan baris-berbaris (PBB).
Tahapan Kegiatan 1. Siswa berkumpul di halaman sekolah.
2. Guru memberikan pengarahan sebagai pengantar
pelatihan.
3. Siswa berlatih baris-berbaris dengan guru
olahraga dan/atau guru lainnya yang mampu
sebagai pelatih.
Output Siswa terlatih dalam kesiapsiagaan, konsentrasi, dan
pengendalian diri serta menjaga kekompakan.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Menyampaikan rencana dan hasil kegiatan
kepada kepala sekolah.
Nasionalisme
 Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar saat memberikan aba-aba dan
memperlakukan siswa secara adil tanpa
diskriminasi.
Etika Publik
 Memberikan aba-aba yang jelas, tegas, dan
sopan, serta menghindari kekerasan fisik dalam
menindak kesalahan siswa.
Komitmen Mutu
 Melatih dengan sabar dan tidak sungkan-sungkan
mengoreksi kesalahan yang dibuat siswa selama
latihan, serta memastikan semua peserta mampu
melaksanakan gerakan yang dilatihkan.
Anti Korupsi
 Memanfaatkan waktu latihan dengan maksimal
dan tidak meminta imbalan dalam bentuk apapun
atas pelatihan yang diberikan.
Waktu Pelaksanaan  17 Juni 2019;
 1 Juli 2019; dan
 18 Juli 2019
Faktor Pendukung  Kepala sekolah mendukung penuh pelaksanaan
kegiatan ini
 Babin kamtibmas bersedia memberikan pelatihan
PBB pada saat MPLS kepada PDB.
 Para siswa antusias mengikuti latihan.
Faktor Penghambat  Kondisi halaman sekolah tempat latihan yang
tidak rata dan berbatu.
Analisis Dampak  Siswa menampilkan sikap baris-berbaris yang
jauh lebih baik dari sebelumnya ketika berbaris
setiap pagi sebelum proses pembelajaran dimulai.
 Siswa lebih responsif dalam menerima aba-aba
saat baris-berbaris setiap pagi.
Dokumentasi

41
Gambar 4.12

PBB di Halaman Sekolah oleh Babin Kamtimbas

KEGIATAN 7
Nama Kegiatan Pemberian reward&punishment.
Tahapan Kegiatan 1. Wali kelas merekap absensi siswa setiap akhir
bulan dan memberikan reward berupa "The most
diligentstudents" kepada siswa yang kehadirannya
100% pada bulan bersangkutan.
2. Guru menempelkan nama-nama siswa yang
termasuk dalam "The most diligent students" di
setiap rombel bersangkutan dan papan
pengumuman sekolah.
3. Guru memberikan hukuman atau punishment
terhadap siswa yang berdasarkan pengamatan
guru, laporan teman, atau hasil sidak berkala

42
terbukti melakukan pelanggaran sesuai dengan
ketentuan yang tertera pada tata tertib dan tata
krama siswa.
Output Rancangan atau konsep dari kegiatan pemberian
reward & punishment kepada siswa.
Aktualisasi Nilai-nilai Akuntabilitas
ANEKA  Menyampaikan rencana atau konsep pelaksanaan
kegiatan kepada kepala sekolah.
Nasionalisme
 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam memberikan arahan serta berlaku
adil tanpa melihat latar belakang siswa
Etika Publik
 Tidak menggunakan diksi yang berpotensi
menyinggung perasaan siswa dan selalu
menampilkan wajah yang humanis namun tetap
tegas dalam memberikan reward dan punishment
kepada siswa.
Komitmen Mutu
 Mengontrol absensi dan mencatat pelanggaran
siswa dengan rapi serta memberikan reward
untuk memotivasi siswa dan hukuman guna
menimbulkan efek jera untuk melanggar tata
tertib dan tata krama yang berlaku.
Anti Korupsi
 Menyampaikan absensi dan mencatat
pelanggaran siswa dengan jujur tanpa
mengurangi atau menambah.
Waktu Pelaksanaan 10 Juni 2019 s.d. 20 Agustus 2019
Faktor Pendukung  Kepala sekolah mendukung sepenuhnya konsep
kegiatan ini.
 Rekan-rekan guru ikut memberikan pertimbangan
untuk pematangan konsep kegiatan.
Faktor Penghambat  Pemberian reward belum bisa dilaksanakan
karena Bulan Agustus belum berakhir.
Analisis Dampak  Kehadiran siswa lebih baik dari sebelumnya
meskipun masih ada yang beberapa kali tidak
masuk tanpa keterangan.
 Penampilan siswa jauh lebih rapi dari
sebelumnya.
Dokumentasi

43

Gambar 4.13
Pembinaan Siswa tidak Hadir Tanpa Keterangan oleh Wali Kelas
44
BAB V
PENUTUP

Sebagai penutup, bab ini menyajikan kesimpulan dari keseluruhan kegiatan


aktualisasi yang telah dilaksanakan selama masa off campus dan saran penulis
tentang perbaikan pelaksanaan program aktualisasi berikutnya.

5.1 Simpulan
Berdasarkancapaian pelaksanaan aktualisasi, seluruh kegiatan yang
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik meskipun terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaan, terutama kendala waktu yang lebih banyak tidak
efektif karena disebabkan oleh libur akhir semester dan Hari Raya Suci Galungan
dan Kuningan, serta kegiatan dalam rangka menyambut hari proklamasi
kemerdekaan RI ke-74. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama
masa off campusantara lain:
1. Penyosialisasian tata tertib dan tata krama siswa secara lisan.
2. Penempelan tata tertib dan tata krama tertulis di setiap ruang kelas.
3. Pengarahan dan pengevaluasian lisan sebelum proses pembelajaran
berlangsung terkait kepatuhan siswa terhadap tata tertib dan tata
krama.
4. Pelaksanaan sidak berkala.
5. Pelatihan dan pelaksanaan upacara bendera setiap hari Senin dan hari
besar nasional lainnya.
6. Pelatihan baris-berbaris (PBB).
7. Pemberian reward&punishment.
Selain sebagai upaya peningkatan kedisiplinan siswa, tujuan pokok dari
pelaksanaan ketujuh kegiatan di atas adalah membiasakanpenulis sebagai calon
ASN untuk melaksanakan tugas dan fungsinya berlandaskan pada nilai-nilai
ANEKA(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi).

45
5.2 Saran
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi selama masa off campus di
SMP Negeri Satu Atap 2 Batukandik, berikut adalah beberapa saran yang dapat
penulis berikan:
1. Program Aktualisasi sebagai salah satu upaya habituasi nilai-nilai dasar
ASN dalam Latihan Dasar CPNS memiliki peran penting untuk
membentuk ASN yang professional dan berkarakter sehingga perlu terus
dilanjutkan dan disempurnakan.
2. Mengingat liburan akhir semester dan libur hari raya yang memengaruhi
waktu efektif untuk tenaga pendidik, maka kedepannya pelaksanaan
masa off campus perlu dipertimbangkan dengan baik.
3. Tidak terbatas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang direncanakan
seperti tersebut di atas, aparatur sipil negara wajib menjunjung tinggi
nilai-nilai dasar profesi ASN, yakni nilai-nilai ANEKA dalam
pelaksanaaan tugas sehari-hari secara berkelanjutan.

46
DAFTAR PUSTAKA

Buku atau Modul

Tri Widodo W Utono, dkk, 2017, “Aktualisasi” Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Bevaola Kusumasari, dkk, 2015, “Akuntabilitas” Modul Pendidikan Dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta.
Yudi Latief MA, dkk, 2015, “Nasionalisme” Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, Jakarta.
Wahyudi Kumorotomo, dkk, 2015, “Etika Publik” Modul Pendidikan Dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta.
Tjutju Yuniarsih dan Muhammad Taufiq, 2015, “Komitmen Mutu” Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II, Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Dani Krisnawati, et all, 2006, Bunga Rampai Hukum Pidana Khusus, Penal, Ilmu
Dan Amal, Jakarta.
Tim Penulis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, 2019,
“Panduan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Provinsi Bali Angkatan
VII Tahun 2019. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Bali, Denpasar.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015, “Anti Korupsi” Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III, Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Elly Fatimah dan Erna Irawati, 2017, “Manajemen ASN” Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Yogi Suwarno dan Tri Atmojo Sejati, 2017, “Whole of Government” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, Jakarta.
Erwan Agus Purwanto, dkk, 2017, “Pelayanan Publik” Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang


Negara, serta Lagu Kebangsaan
Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah

47

Anda mungkin juga menyukai