Anda di halaman 1dari 60

Aisyiyah dan Muhammadiyah DIY tahun 1998-2005.

Beliau
juga sempat menjadi anggota Devisi Majelis Pertimbangan
Etik Bidan (MPEB) di IBI PD DIY tahun 2010-2013. Dan masih
banyak organisasi lain yang beliau ikuti tahun 2010 sampai
sekarang menjabat sebagai wakil ketua Majelis Pembinaan Dr. Mufdlilah., S.Pd., S.SiT., M.Sc.
Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan sejak tahun 2013 menjabat
sebagai Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan ‘Aisyiyah
Muhammadiyah Indonesia. Kesuksesan di bidang akademisi

KEBIJAKAN
dan kegemilangannya dalam dunia organisasi pun terbias dalam
dunia karir (pekerjaannya). Beliau pernah menjabat sebagai
Ketua Prodi DIV Bidan Pendidik UNISA Yogyakarta dua periode
kemudian menjadi wakil ketua satu bidang akademik di STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta sekarang menjadi UNISA dan saat ini,
PEMBERIAN ASI
beliau menjadi staf ahli Rektor UNISA.
Selain sibuk mengajar, beliau masih menyempatkan diri
EKSKLUSIF: KENDALA
DAN KOMUNIKASI
untuk menulis buku dan berbagai karya ilmiah lainnya dan
juga sebagai reviwer beberapa jurnal. Ini semua tentu tidak
lain sebagai bukti kecintaannya terhadap dunia pendidikan,
ilmu, dan pengetahuan pada umumnya. Beberapa buku yang
telah ditulisnya dan telah diterbitkan antara lain Konsep
Kebidanan (Nuhamedika, 2012), Panduan Asuhan Kebidanan
Ibu Hamil (Nuhamedika, 2009), Antenatal Fokus (Nuhamedika,
2009), Catatan Kuliah Konsep Kebidanan (Nuhamedika,
2009), Patologi Kebidanan (Nuhamdika, 2009), Dokumentasi
Kebidanan (Fitramaya, 2008). Maka, tidak mengherankan jika
beliau mendapatkan prestasi dan penghargaan baik dalam
dunia organisasi dan akademisi. Salah satu prestasi yang beliau
peroleh yaitu lulusan S3 tercepat dengan predikat cumluade
tahun 2017 di UNS. [] EDITOR: Dra. Muslimatun, S.Pd., M.Kes

112 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc.


KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF: KENDALA
DAN KOMUNIKASI

Penulis : Dr. Mufdlilah., S.Pd., S.SiT., M.Sc.


PENULIS
Sampul : Jhon Budi
layout :
Cetakan :
Efendy
pertama, 13 Desember 2017
Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.SiT., M.Sc., lahir di Lamogan, 15
ISBN : 978-602-6243-81-2 Desember 1963. Kiprahnya baik dalam bidang akademisi
maupun karya tulis sudah tidak diragukan lagi. Beliau lulus
Diterbitkan
tahun 1982 sebagai Perawat dan Bidan di Sekolah Perawat
Nuha Medika Bidan ‘Ais\’yiyah (SPBA) Yogyakarta yang sekarang menjadi
Jl. Nyi Wiji Adisoro, Pelemsari RT. 03/01, Prenggan Kotagede,
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), selanjutnya beliau
Yogyakarta menempuh pendidikan di Sekolah Guru Perawat (SGP)
Telp. : 082225044238 Jakarta 1984. Beliau juga salah satu mahasiswa lulusan DIII
email : nuhamedika@gmail.com - nuhamedika@yahoo.com
facebook : www.facebook.com/nuhamedika Keperawatan di Akademi Perawat Keguruan Soetopo Surabaya
homepage : www.nuhamedika.com tahun 1999, selanjutnya beliau mengikuti pendidikan di
Akademi Kebidanan Soetomo Surabaya (Program Penyetaraan).
© 2017, Hak Cipta dilindungi undang-undang,
dilarang keras menterjemahkan, memfotokopi, atau Pada tahun 2003, beliau mecatatkan diri sebagai mahasiswa
memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan DIV Bidan
dari penerbit Pendidik di Fakultas Kedokteran saat itu bersamaan dengan
mengambil program S1 Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang
Hak Cipta. Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Pada
Sanksi pelanggaran pasal 72: tahun 2009, beliau melanjutkan ke jenjang S2 di UGM pada
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan program pendidikan Ilmu Kedokteran Klinik Minat Maternal
perbuatan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1)
atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana Neonatal. Tidak cukup sampai disitu saja, awal tahun 2017
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau beliau lulus sebagai mahasiswa Program Doktoral Penyuluhan
denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat Minat Promosi
pidana paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Kesehatan di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, Ditengah-tengah kesibukannya dalam meraih kesuksesan
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana diumumkan
di dunia akademisi, ia pun disibukkan dengan berbagai aktivitas
dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 organisasi. Sejak di bangku SMP beliau sudah aktif dalam
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima organisasi sosial Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menjabat
ratus juta rupiah).
sebagai Anggota Majelis Kesehatan di Pimpinan Wilayah
ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN

Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 111


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang Maha


Mulia, Maha Bijaksana, Maha Penyayang dan Maha
Mengetahui. Dialah Tuhan yang telah mengaruniakan
kepada kita ilmu pengetahuan untuk memudahkan kita
memahami setiap aspek ciptaan-Nya, setiap manfaat
anugerah-Nya, agar kita yang beriman dengan petunjuk-
Nya mampu bersyukur dalam arti memanfaatkan
anugerah dan ni’mat secara optimal.
Buku ini terinspirasi dari masalah rendahnya
cakupan ASI eksklusif sedangkan kebijakan dan upaya
sosialisasi yang dilakukan sudah sedemikian kuat.
Harapan buku ini diterbitkan dapat memberikan
kontribusi kepada semua pihak untuk dapat kiranya
meningkatkan cakupan ASI ekslusif melalui pengenalan
kendala dan mengkomunikasikannya. Buku ini terdiri
dari BAB I : ASI dan ASI eksklusif, BAB II : kendala
dalam pemberian ASI, BAB III : kebijakan dan praktek
menyusui, dan BAB IV : kebijakan ASI eksklusif dan
pendekatan komunikasi,.
Atas berkah dan karunia-Nya, buku ini dapat
terselesaikan berkat konstribusi dan masukan dari

110 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi iii
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan World Health Organization [WHO]. 2011. Breastfeeding
terimakasih kepada komisi pembimbing yang counseling: A training course.UNICEF.
terhormat: Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., Prof. Drs. __________. 2009. Primary Health Care Now More Than
Sutarno, M.Sc., Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Ever. The World Health Report.
Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si., Dr. Sapja Anantanyu, M.Si.,
__________. 2003. Global Strategy for Infant and Young
Prof. Dr. H. Ahmad Arman Subijanto., dr, M.S., Prof.
Child Feeding. Geneva: WHO.
Dr. Muhammad Akhyar, M.Pd Bapak Dr. dr. H. Endang
Sutisna Sulaeman, M.Kes., FISPH., FISCM., Dr. dr. __________. 1998. Health Education and Health Promotion
Budiyanti Wiboworini, M.Kes., Sp.GK, Prof. dr. Djauhar Unit (HPR). 1998. Health Education and Health
Ismail, M.PH., Ph.D., Sp.AK, Rektor dan dekan Universitas Promotion Unit (HEP). Health Promotion
‘Aisyiyah Yogyakarta. Glossary. Geneva: Printed in Switzerland.
_________ .1986. The Ottawa Charter for Health Promotion.
Semoga Allah swt. membalas kebaikannya. Akhirnya WHO.
kepada Allah swt. jualah segala sesuatu dikembalikan,
semoga rahmat dan karunia-Nya senantiasa dilimpahkan
kepada kita sekalian. Amin Ya Rabbal ‘alamiin.
Akhir kata penulis dengan kerendahan hati
berharap kepada para pembaca memberikan masukan,
saran, untuk perbaikan penulisan yang selanjutnya.

Yogyakarta, 15 Desember 2017

Dr. Mufdlilah., S.Pd., S.SiT., M.Sc.

iv Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 109
breastfeeding in Perth, Western Australia:
International Breastfeeding Journal, vol 4, 15-23.
UI Haq, M. 1985 Human Development Report. New York:
Oxford University Press.
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS
United Nations International Children’s Emergency ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
Fund [UNICEF]. 2011. Breastfeeding Statistic
by Area.Monitoring the Situation of Children and
Women. American. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
U.S. Department of Health and Human Services. 2011. Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah swt
The Surgeon Generals Call to Action to Support yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan
Breastfeeding. Washington, DC. U.S: Department karunia-Nya, sehingga kita bisa mengabdi kepada-Nya.
of Health and Human Services, Office of the Permintaan sambutan pada buku “kebijakan pemberian
Surgeon. ASI eksklusif kendala dan komunikasi”, saya penuhi
Varkey,P; Kureshi, S & Lesnick, T. 2010. Empowerment dengan senang hati. Buku ini benar-benar merupakan
of Women and Its association with the health of sumbangan yang bermanfaat untuk aparat birokrasi,
the community. California, Am erika: Journal of politisi, akademisi, praktisi, fasilitator, konselor, kader
women health. Vol 1 (19): 71-77.vol 15. kesehatan juga pemerhati dalam bidang kebidanan
Varney, H. 1997. Varney Midwifery Third Edition. James maternitas dan promosi kesehatan. Untuk itu saya
and Bartlet. Boston: Publishers. ucapkan penghargaan kepada penulis.

Wass, A. 1997. Promoting Health The Primary Health Care Menyusui adalah kodrat perempuan/ibu yang
Approach. Sydney: Harcourt Brace & Company. tidak dapat diwakilkan kepada suami atau ayah, maka
diharapkan semangat ibu terus ditumbuhkan untuk
Weiss, J & Born. 1976. Self Insight Eror In The
menyempurnakan penyusuan selama dua tahun seperti
Explanation Of Mood Unpublished Monscript
halnya perintah dalam Al-Quran surat Al-Baqorah
Havard University.
ayat 233. Dengan spirit ini kiranya indikator-indikator
Wiknjosastro, G.H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: keberhasilan menyusui khususnya pemberian ASI
Yayasan bina Pustaka. eksklusif akan dapat terwujud.

108 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi v
Terimakasih atas semangat dan kegigihan serta __________. 2012b. Model Pemberdayaan masyarakat
loyalitas penulis kepada almamater dan sumbangsinya bidang Kesehatan Studi Pada Program Desa Siaga
kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Akhirnya Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, Disertasi
saya berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi Surakarta: UNS.
kita semua dan dapat memberikan konstribusi pada
Tahir, N.M & Al-Sadat, N. 2013.Does Telephone Lactation
promosi kesehatan dan upaya-upaya mengatasi kendala
Counselling Improve Breastfeeding Practices:
dalam meningkatkan komunikasi untuk keberhasilan
A randomized Controlled Trial. Malaysia:
pemberian ASI eksklusif.
International Journal of Nursing Studies Vol
50:16-25.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraakathuh
Tan, K.L. 2011. Factor associated with exclusive
Yogyakarta, 15 Desember 2017 breastfeeding among infants under six months
of age in peninsular malaysia: International
Rektor Breastfeeding Journal vol 6:2, hal 1-7.
UNISA Yogyakarta Tarkka, M; Paunonen, M & Laippala, P. 1998. What
contributes to breastfeeding success after
childbirth in a maternity ward in Finland Birth,
vol 25(3), 175-181.
Taylor, S.E. 2003. Health Pscychology Fifth Edition. New
York: McGraw Hill.
Tjokrowinoto, M. 2004. Pembangunan. Dilema dan
Tantangan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Thoha, M. 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tohotoa, J; Maycock, B; Hauck, Y.L; Howat, P; Burns, S
& Binns, C.W. 2009. Dads make a difference:
an exploratory study of paternal support for

vi Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 107
Simondon, K.B; Costes, R; Delaunay, V; Diallo, A &
Simondon, F. 2010. Children height, health and
appetie influence mothers weaning decision in
rural Senegal. Afrika: International Journal of
Epidemiology (30): 476-481. Vol 6. DAFTAR ISI
Sjostrom, K; Welander, S; Haines, H; Anderson, E &
Hildingsson, I. 2013. Comparison of Breastfeeding KATA PENGANTAR............................................................. i
in Rural Areas of Sweden and Australia a Kohort SAMBUTAN REKTOR UNISA........................................... iii
Study. Australia: Journal Women and Birth Vol 26 DAFTAR ISI ........................................................................... v
:229-234. DAFTAR SINGKATAN......................................................... vi
Slamet, M. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam BAB 1 : ASI DAN ASI EKSKLUSIF......................... 1
Yustina, I dan Sudradjat, A (eds). Membentuk BAB II : KENDALA DALAM
Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB PEMBERIAN ASI......................................... 14
Press,
BAB III : KEBIJAKAN DAN PRAKTEK
Smet, N. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo. MENYUSUI.................................................... 40
Soetomo. 1990. Strategi-Strategi Pembangunan BAB IV : KEBIJAKAN ASI EKSKLUSIF DAN
Masyarakat. Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka PENDEKATAN KOMUNIKASI................ 79
Pelajar.
Subijanto, AA. 2007 Decreased Human Milk Immunity GLOSERIUM
In Doble life mather’s. Folia Medica Indonesia.
INDEKS
Surakarta : UNS press Vol. 43.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaeman, E.S. 2012a. Pemberdayaan Masyarakat PENULIS
di Bidang Kesehatan Teori dan Implementasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

106 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi vii
___________. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif.
Jakarta: Pustaka Bunda.
Rogers, R.W. 1983, Cognitive and Physiological Proses
DAFTAR SINGKATAN in Fear Appealsa and Atticude Change: a Revised
Theory of Protektion Motivation, In Cacioppo J
& Petty R (eds), Social Psychophysiology, New
ACA : Affordable Care Acta York: Guilford Press.
ASI : Air Susu Ibu
Rook, K.S. 1987. Social Support Versus Companionship
BFI : Baby Friendly
BPS : Bidan Praktek Swasta Effects. On Life Stress, Loneliness And Evaluations
C4D : Communication Four Development By Others. New York: Journal Of Personality And
FLSA : Fair Labor Standart Act Social Psycollogy, Vol 52 (6), 1132-1147.
HIV : Human Immunodeficiency Virus Sarafino, E.P. 1998. Health Psychology. New York:
ICU : Intensive Care Unit Biopsychology Interaction.
IMD : Inisisasi Menyusu Dini
Schlickau, J.M & Wilson, M.E. 2004. Breasfeeding as
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
KHA : Konvensi Hak Anak health promoting behavior for Hispanic Women.
LMKM : Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui American: Journal of advanced Nursing, vol 52(2),
NICU : Neonatal Intensive Care Unit 200- 210.
PP : Peraturan Pemerintah Setegn, T; Belachew, T; Gerbaba, M; Deribe, K; Deribew,
SDGs : Sustainable Development Goal’s A & Biadgilign, S. 2012, Factors Associated
SDKI : Survey Demografi Kesehatan Indonesia With Exclusive Breastfeeding Practices
SKN : Sistem Kesehatan Nasional
Among Mothers in Goba District, South East
UNICEF : United Nations International Children’s
Emergency Fund Ethiopia: a Cross-Sectional Study. International
WHA : World Health Assembly Breastfeeding Journal vol 7:17.
WHO : World Health Organization Sheath, J.N & Frazier, G.L. 1982, A Model of Strategy Mix
WSC : World Summit for Children Choice for Planned Social Change. American:
Journal of Marketing, vol 46: 15-46.

viii Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 105
for Practice. Third London: Printing Bailliere
Tindall.
Nguyen, T; Phoung, N; Hajebhot, N and Fronggilo, E.
2014. Gaps between Breasfeeding Awarness
BAB 1
& Practices in Vietnamese Mother Result from
Inadequate Support in Health Facilities and ASI DAN ASI EKSKLUSIF
Social Norms., J.Nut.Com vol 114.198226.
Parikh, N.I; Hwang, S.J; Ingelsson, E; Benjamin, E.J; Fox,
C.S & Vasan, R.S. 2009. Breastfeeding In Infancy 1.1. Air Susu Ibu (ASI)
And Adult Cardiovascular Disease Risk Factors. ASI adalah makanan optimal untuk bayi karena
The American Journal of Medicine, vol 122 (7), memiliki kombinasi nutrisi yang sempurna yang
656-663. dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
Priyoto. 2014. Teori Sikap & Perilaku Dalam Kesehatan. bayi. Menyusui membantu membangun hubungan
Yogyakarta: Nuha Medika. yang aman dan penuh kasih antara ibu dan bayinya
dan menawarkan banyak manfaat positif lainnya.
Purwanto. 1999. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta:
Untuk alasan ini, menyusui dengan pemberian ASI
EGC.
eksklusif harus dipromosikan secara aktif dan didukung
Rehn, N.S; Ovretveit, J; Laamanen, R; Suominen, S; sepenuhnya oleh kebijakan yang tepat sebagai metode
Sundell, J & Brommels, M. 2006 Determinants of pemberian makanan bayi yang paling sempurna.
health promotion action: comparative analysis of
Jika setiap bayi disusui secara eksklusif sejak lahir,
local voluntary associations in four municipalities
kematian bayi mungkin akan dapat diturunkan setiap
in Finland. Health Promotion International, Vol.
tahunnya. Kualitas pemberian makanan di masa kanak-
21 No. 4.
kanak, termasuk bayi, merupakan penentu utama
Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat. kesehatan masa depan individu. Menyusui adalah
Roesli, U.2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta:Trubus proses alami dan banyak penelitian telah menunjukkan
Agriwidya. bahwa pemberian ASI eksklusif memberikan manfaat
kesehatan bagi bayi dan ibu.

104 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 1
ASI memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan bayi Socciety of Medicine Press Ltd. Elsevier.
untuk tetap sehat dan tumbuh karena ASI melindungi
Lewycka, S; Mwansambo, C; Rosata, M; Kazembe, P;
bayi dari diare dan infeksi saluran pernapasan akut yang
Phiri, T; Mganga, A; Chapota, H; Malamba, F;
merupakan dua penyebab utama kematian bayi. Dengan
Kainja, E; Newell, M; Greco, G; Pukki, A; Worral,
ASI yang berisi ratusan antibodi dan enzim peningkat
J; Vergnano, S; Osrin, D & Costello, A. 2013,
kesehatan, ASI dapat merangsang sistem kekebalan
Effect of women’s groups and volunteer peer
tubuh bayi.
conselling on rates of mortality, morbidity, and
Menyusui juga menawarkan manfaat yang health behaviours in mothers and children in
tidak dapat diukur: kesempatan alami untuk rural Malawi (MaiMwana): a factorial, cluster-
mengkomunikasikan cinta pada awal kehidupan anak. randomised controlled trial. Journal Lancet Vol
Menyusui menyediakan waktu bagi sang ibu untuk 381:21-35.
kedekatan dan pengasuhan bayinya setiap hari, dan hal
ini dapat menjadi fondasi untuk hubungan yang penuh Little, J.S & Fors, K.A. 2009. The Teories of Human
perhatian dan saling percaya antara ibu dan anak. Communication Edisi 9. Jakarta: Salemba.
Seperti yang disinggung di atas mengenai ASI Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian.
eksklusif, ASI adalah semua kebutuhan bayi Anda Cetakan Pertama. Surakarta: UNS Press.
untuk enam bulan pertama kehidupan. Seorang bayi __________. 2010. Model-Model Pemberdayaan
yang menyusui mulai belajar tentang makan sehat Masyarakat. Cetakan I. Surakarta: Kerjasama
dan bayi tersebut akan dapat memutuskan kapan dan Fakultas Pertanian UNS dengan UPT Peneribitan
berapa banyak ASI yang dia perlukan untuk tumbuh dan Percetakan UNS (UNS Press).
dan berkembang. Seharusnya juga, menyusui harus
__________. 2013, Model-model Pemberdayaan Masyarakat.
terus berlanjut sampai usia dua tahun. Kebanyakan
Surakarta: UNS Press.
ibu mampu untuk menyusui setelah bayi lahir dan
pembelajaran tentang menyusui perlu untuk diketahui __________. 2014, Pembangunan Berbasis Masyarakat.
dengan benar. Saat menyusui pertama tiba, ibu dan Bandung: Penerbit Alfabeta.
bayinya harus diberi waktu untuk belajar mengenai Myers, D.G. 2014. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
proses alamiah tersebut. Perasaan untuk ‘percaya’ pada humanika.
tubuh ibu bahwa, dengan ASI, ibu dapat menumbuhkan Naidoo, J & J, Wills. 1996. Health Promotion: Foundation

2 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 103
Cetakan kesebelas. Yogyakarta: Gadjah Mada bayi dengan baik, harus terus ditanamkan pada diri ibu.
University Press. Ibu harus terus melakukannya dengan baik saat ibu
memberi makan bayinya dengan ASI.
Krathwohl & David, R. 2002. Theory Into Practice Journal
Impact & Description, Vol.41. No.4. Menyusui dirancang untuk bayi sehingga ASI dibuat
khusus untuk bayi. Hal ini merupakan cara normal untuk
Krianto, T. 2006. Pemberdayaan masyarakat dalam memberi makan bayi. ASI mengandung zat unik seperti
promosi kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. antibodi, sel hidup, hormon, dan faktor pertumbuhan
pelindung khusus yang diciptakan khusus untuk
Krisyunianto, Yustian & Ardian. 2013. Dinas Kesehatan
bayi. Terlebih lagi, ASI lebih mudah dicerna daripada
Pemerintahan Kabupaten Bantul Mercy Corps
pengganti ASI seperti susu formula. ASI mengandung
Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) Kabupaten
asam lemak khusus yang tidak ditemukan dalam
Bantul. Yogyakarta.
formula yang membantu otak bayi untuk berkembang
Korten, D.C & Sjahrir. (Ed). 1993. Pembangunan dan meningkatkan kekuatan otak.
Berdimensi Kerakyatan. Jakarta: Yayasan Obar
Antibodi dalam ASI melindungi bayi terhadap
Indonesia dan Pustaka Sinar Harapan.
penyakit anak-anak umum seperti diare dan muntah,
Ku, C.M & Chow, S.K.Y. 2010, Factors Influencing The infeksi telinga tengah dan dada, dan alergi. Lemak
Practice of Exclusive Breastfeeding Among Hong dalam ASI mengandung kadar kolesterol tinggi, dan
Kong Chinese Women: a Questionnaire Survey. ini bisa melindungi anak dari kadar kolesterol tinggi
Journal of Clinical Nursing, vol 19: 2434-2445. di kemudian hari. Menyusui dapat, antara lain, 1)
Kuan, L.W; Britto, M; Decolongon, J; Schoettker, P.J; mengurangi kemungkinan anak kelebihan berat badan
Atherton & Kotagal, U.R. 1999. Health system atau obesitas; 2) membantu bayi mengembangkan
factors contributing to breastfeeding success. rahang, gusi, dan gigi yang terbentuk dengan baik;
England: Pediatrics, vol 104(3), 28-36. 3) membantu perkembangan bicara dini; dan 4)
menawarkan perlindungan terhadap banyak penyakit.
Lewis, G.H; Sheringham, J; Kalim, K & Crayford, T.J. 2008. Menyusui juga sangat penting bagi ibu dengan
Mastering Public Health A postgraduate guide to memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh
examinations and revalidation. Australia: Royal ibu. Menyusui memberikan waktu kedekatan khusus

102 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 3
untuk ibu dan bayi dan memperkuat keterikatan ibu tentang Kesehatan. Jakarta: Kementerian
pada bayinya. Menyusui juga terbukti dapat membantu Kesehatan Indonesia.
mengendalikan pendarahan ibu setelah kelahiran.
__________. 2011a. Panduan Promosi Kesehatan di Daerah
Menyusui membantu rahim (rahim) kembali ke ukuran
Tertinggal.Jakarta: Kementerian Kesehatan
normalnya lebih cepat. Terlebih lagi, menyusui dapat
Indonesia.
memberikan perlindungan kepada ibu terhadap kanker
payudara dan ovarium dan diabetes tipe 2. __________. 2011b. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup
Meskipun minat akan pemberian ASI semakin Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementerian
meningkat, dan tingkat menyusui juga meningkat, Kesehatan Indonesia.
sayangnya di banyak negara terdapat sektor-sektor dalam
__________. 2012. Pengembangan desa siaga Qoriah
masyarakat yang tetap belum tersentuh sepenuhnya
Toyyibah bidang kesehatan PHBS. Jakarta:
dengan perubahan ini, sementara di tempat lain tren
Majelis kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah kerja
pemberian susu formula dan mengesampingkan ASI
sama Departemen Kesehatan.
malah kian gencar. Jika ada harapan untuk menjauhkan
kebiasaan pemberian susu formula yang sudah __________. 2012b. Peraturan Pemerintah Nomor 33
mengakar di masa lalu, profesional kesehatan di semua Tahun 2012 Tentang “Kewajiban Ibu Memberikan
negara, khususnya bidan, perlu untuk secara terus- ASI pada Bayinya Secara Eksklusif”.
menerus berusaha untuk mendorong para perempuan, __________.2013b. Pedoman Perencanaan Program
khususnya ibu, untuk terlibat sepenuhnya dengan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan.
peningkatan pemberian makan bayi dengan praktik
Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia.
menyusui atau pemberian ASI.
__________. 2013c. Pedoman Pelaksanaan Promosi
Perusahaan susu formula merupakan bagian
Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Kementerian
dari bisnis manufaktur global, yang tujuannya adalah
Kesehatan Indonesia.
untuk menghasilkan keuntungan yang besar. Oleh
karena itu, mengingat bahwa di masa lalu, sekarang, Kerlinger, F.N. 1986. Foundation of Behavioral Research.
dan untuk masa yang akan datang, perusahaan- Third Edition. Asas-Asas Penelitian Behavior.
perusahaan ini akan menggunakan strategi pemasaran

4 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 101
Ingram & Jenny. 2013, A Mixed Methods Evaluation of yang agresif untuk mempromosikan produk makanan
Peer Support in Bristol, UK: Mothers, Midwives, bayi mereka. Dorongan politik dan ekonomi yang kuat
and Peer Supporters, Views, and The Effects on oleh perusahaan formula, baik di negara maju maupun
Breastfeeding. BMC Pregnancy and Childbirth yang baru-baru ini di negara berkembang, telah
Journal 2013 13:192. menjadi kekuatan konsisten yang telah menyebabkan
Ip, S; Chung, M; Raman, G; Chew, P; Magula, N & DeVine, penerimaan sosial dan normalisasi pemberian susu
D. 2007. Breastfeeding and maternal and infant formula daripada menyusui.
health outcomes in developed countries. Evidence Situasi ini sulit untuk dihindarkan, dan hasilnya
Reports Agency for Health Care research and adalah generasi perempuan di seluruh dunia yang
Quality.(Evidence report No.53).Massachusetts: memiliki kecenderungan untuk memberikan susu
Tufts-New England Medical Center Evidence-
formula kepada bayi atau anak mereka. Situasi saat
Based Practice Center.
ini menimbulkan tantangan yang signifikan bagi para
Joreskog, Karl G & Sorbom, Dag. 1996. Lisrel 8 User’s profesional yang mendukung perempuan karena
Reference Guide. Chicago: Scientific Software
mereka mempertimbangkan pilihan pemberian makan
International.
bayi yang tersedia, dan perempuan yang mencoba
Kay-Hatfield, J. 2011. Exploring the Factors that Influence membuat keputusan pribadi yang tepat tentang
Adolescent Mother’s Choice of Infant Feeding
pemberian makanan bayi. Tantangan tambahan bagi
Method. Paper presented at the Conference of
perempuan dan profesional adalah kompleksitas faktor
Consultant for Community Nurses Association of
Canada, Canada. sosial, budaya, politik dan ekonomi, yang berpotensi
membebani informasi, dan dikelilingi oleh lautan
Kementrian Kesehatan. 2005. Undang-undang perubahan sikap dan nilai yang terus berubah.
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Indonesia. 1.2. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif
Inisiasi menyusui dini (IMD) telah direkomendasikan
Kementrian Kesehatan. 2009. Undang-undang
oleh WHO sejak tahun 1992. Hal ini dianjurkan agar
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
ibu yang memiliki persalinan normal melalui vagina

100 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 5
harus membawa bayinya agar kontak kulit terjadi, Co: Palo Alto. Mayfield Publishing.
setidaknya selama 30 menit, dan dalam waktu setengah
Halimah, A. 2010. Ibu Langsing bayi Sehat, Yogyakarta:
jam setelah lahir tersebut profesional kesehatan dapat
Tora Book.
menawarkan bantuan kepada ibu untuk memulai
menyusui. Sedikitnya 50% ibu yang telah menjalani Handayani, Lina; Kosnin; Azlina; Kee, J & Yeo. 2011.
persalinan caesar harus diberikan pada bayinya dalam Social Support, Knowledge, Attitude, And Self-
waktu setengah jam karena dapat merespons, yang Efficacy As Predictator Breastfeeding Practice.
disebabkan pula oleh kontak kulit antara ibu dan bayi. Malaysia: Journal UTM. Vol 1.
Menurut WHO, sekitar 4 juta kematian bayi baru ________________ . 2013. Contribution of Knowledge on
lahir terjadi setiap tahun yang hampir semuanya Breastfeeding among Mothers Who Joined
disebabkan oleh penyebab yang dapat dicegah, yaitu Mother Support Program. Malaysia: International
yang disebabkan oleh infeksi, seperti sepsis, meningitis Journal of Public Health Science. Vol 2.
dan pneumonia. Inisiasi menyusui dini akan melindungi Hasanudin, TB. 2010. Dasar-dasar penyuluhan
terhadap penyebab kematian ini. Dengan semua bukti pembangunan Surakarta pascasarjana UNS.
manfaat awal inisiasi pemberian ASI saat ini, pada
Heller, K; Swindle, Je.R.W & Dusenbuty, L. 1986.
tingkat praktis, hanya sekitar 1 sampai 23% ibu yang
Component Social Support Procesesses and
benar-benar mengikutinya. Kurangnya pengetahuan,
Integration. New york: Journal Of Consulting And
pengalaman, dan dukungan dari staf rumah sakit
Clinical Psychology. Vol 54, No 4 hal 466-470.
dan keluarga adalah beberapa penyebab yang dapat
diintervensi ke arah yang lebih baik. Namun, efek Hidayat, D. 2009. Pengantar Psikologi Kesehatan. Ilmu
anestesi pasca operasi caesar, operasi darurat untuk Perilaku Manusia. Jakarta: Taran Info Media.
ibu atau neonatus, penerimaan ICU/NICU pada ibu Hikmat, H. 2004. Strategi pemberdayaan masyarakat.
atau bayi baru lahir, bayi prematur, kelahiran mati, dan Bandung: Humaniora pertama.
ibu positif HIV merupakan beberapa alasan yang tidak Ife, J & Tesoriero, F. 2008. Community Development:
dapat dimodifikasi untuk menunda menyusui. Community- Based Alternatives in on Age
Menyusui adalah bentuk ideal pemberian of Globalisation (Community Development:
makanan bayi dan sangat penting untuk kesehatan Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Era
dan kesejahteraan seumur hidup. Bayi yang disusui Globalisasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

6 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 99
Elsevier. United Kingdom. mendapat manfaat gizi dan pertumbuhan, dan hal
Friedmann, J. 1992. Empowerment the politics of tersebut membantu mengembangkan sistem kekebalan
alternative development. Cambridge: Blackwell. tubuh yang lebih baik dan ketahanan terhadap penyakit.
Manfaatnya juga terlihat di masa kanak-kanak. Beberapa
Gagen, J.S; Hollen, R; Walker, M; Cook D.M & Yang, W. di antaranya adalah penurunan risiko obesitas pada
2014, Breastfeeding Laws and Breastfeeding anak-anak, beberapa jenis kanker, dan diabetes.
Practices by Race and Ethnicity. Meksiko, Pemberian ASI juga memiliki efek positif bagi ibu
Amerika: Women’s Health Issues Journal Vol karena meminimalkan pendarahan postpartum, dengan
24:11-19. mempercepat involusi uterus dan juga memfasilitasi
Gatlib, J.N & Corver, C.S. 1980. Antisipation Of Future penurunan berat badan. Ini juga melindungi terhadap
Interaction And The By Standard Effect. Journal osteoporosis dan menurunkan risiko kanker payudara,
Of Experimental Social Psycology.Vol 16 253-260. kanker ovarium, dan endometrium.
Gayathripriya, N. 2014. Breastfeeding Empowerment Keberhasilan awal menyusui akan mempertahankan
Programme On Knowledge, Skill and Self praktik menyusui sepanjang masa bayi. Selain itu, dapat
Confidence Among Primigravidae. Journal of meningkatkan kehangatan dan perlindungan yang dapat
Science. Porur Chennai, India : Vol 4 hal: 9-12. mengurangi risiko kematian akibat hipotermia. Reflek
menyusui bayi baru lahir paling tinggi terjadi pada dua
Ghazali & Fuad. 2015, Struktural Equation Modeling Teori puluh sampai tiga puluh menit setelah kelahiran. Jika
dan aplikasi dengan Prgramlisrel Universitas bayi tidak diberi makan, refleknya berkurang dengan
Diponegoro Semarang. cepat dan akan hanya muncul kembali setelah empat
Goulet, D. 1977. The Cruel Choice: A New Concept in the puluh jam kemudian. Selain itu, kandungan antibodi
Theory of Development. New York: Atheneum. kolostrum yang maksimal adalah pada dua belas
jam pertama setelah melahirkan sehingga relevan.
Green, L.W & Kreuter, M.W. 1991, Health Promotion Keberhasilan menyusui juga meningkatkan kepercayaan
Planning: an Education and Environment diri dan memfasilitasi ikatan dengan bayi.
Approach. Co: Palo Alto. Mayfield Publishing.
Pemberian ASI dini juga memiliki efek fisiologis
Green, L.W; Kreuter, M; Deeds, S.G & Partridge, K.B. 1980, pada rahim, yang menyebabkannya berkontraksi,
Health Education Planing: a Diagnostic Approch. sehingga mencegah perdarahan pascapersalinan.

98 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 7
Mengisap dan menyentuh tangan oleh bayi merangsang Earle, S. 2002. Fatctors affecting the initiation of
pelepasan oksitosin, yang signifikan untuk kontraksi breasfeeding: implication for breasfeeding
uterus, pengeluaran cairan susu ibu, dan pengurangan promotion. Health Promotion International, vol
perdarahan postpartum. 17(3), 205-215.
Menyusui bukan hanya tindakan alami, tetapi juga Edward. 1990. The Interplasi Of Affect And Cognition
perilaku yang dapat dipelajari dan dibiasakan. Ibu In Attitude Formation Of And Change Journal
memerlukan dukungan aktif untuk membangun dan Personality And Social Psychology. 59,202-216.
mempertahankan praktik pemberian ASI yang tepat.
Egata; Gudina; Berhane; Yemane; Worku & Alemayehu.
Keputusan untuk menyusui dipengaruhi oleh banyak
2013, Predictors of Non-Exclusive Breasrfeeding
faktor yang bervariasi, seperti variabel demografi,
at 6 Months Among Rural Mothers In East
sikap dan pengetahuan, saran dan keterlibatan dokter,
Ethiopia: a Community-Based Analytical Cross-
bidan, dan dukungan dari anggota keluarga. Untuk
Sectional Study. International Breastfeeding
memastikan bahwa ibu hamil menerapkan praktik
Journal Vol 8:8.
pemberian makanan bayi yang akurat, hal-hal seperti
pendidikan pada kelas menyusui antenatal, post natal, Emilia, O. 2008. Promosi Kesehatan Dalam Lingkup
dan konseling yang tepat di ruang kerja dan bangsal Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka
persalinan harus diikuti. Cendekia.
Untuk mencegah gencarnya promosi susu Fishbein, M & Ajzein. 1975. Beliefs, Attitudes, Intention
formula, salah satu program yang sangat penting and Behavior: an Introduction to Theory and
dalam keberhasilan program pemberian ASI eksklusif Research, Addison- Wesley: Massachusetts.
atau praktik menyusui kepada bayi adalah program
Fleming, M.L & Parker, E. 1997. Health Promotion:
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan ibu yang menjadi
Principles and practice in the Australian Context.
aktor aktif dalam pemberian ASI tersebut. Program ini
3rd Edition. Sydney: Ligare Book Printer.
sangat penting untuk dilakukan dalam menciptakan
keberhasilan pemberian ASI eksklusif seperti yang Fraenkel, J.R & Wallen, N.E. 1993. How To Design And
diharapkan. Evaluate Research in Education. Second Edition.
New York: McGraw-Hill Inc.
Fraser & Cooper A. 2009. Myles Text Book for Midwives.

8 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 97
Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Diedit oleh IMD memiliki manfaat untuk ketahanan
ajat sudrajat dan Ida Yusnita. Bogor: IPB. hidup bayi dan mungkin lebih dari itu. Menyusui
Azwar, S. 2015. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. mempromosikan kelangsungan hidup, kesehatan, otak,
Edisi 2, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. dan pengembangan motor bayi. Menyusui mempunyai
manfaat seumur hidup bagi ibu dan bayi. Inisiasi dini
Bandura, A. 1977. Self Efficacy Toword a Unifying Theory
menyusui dan menyusui eksklusif untuk enam bulan
of Behavioral Change, New York: Psychal. Rev 84.
pertama kehidupan bayi mencegah kematian bayi
Berlo & David, K. 1960. The Process of Communication: dan mengurangi risiko penyakit menular. Resiko ini
An Introduction to Theory and Practice. Holt, berkurang karena kolostrum, yaitu zat dalam susu yang
Rinehart and Winston, New York. keluar pertama kali, mengandung zat sebagai faktor
Bishop, G.D. 1995. Health Pshcyology : Integrating Mind pelindung yang memberikan perlindungan pasif dan
and Body. Boston: Allyn & Bacon. aktif terhadap berbagai macam patogen. Kolostrum
Bohrnstedt, G.W & Knoke, D. 1988. Statistics for Social sangat kaya akan faktor pelindung ini dan konsumsi
Data Analysis. Second Edition. USA: F.E. Peacock dalam jam pertama kehidupan dapat mencegah
Publishers, Inc. kematian neonatal. Pemberian ASI eksklusif atau hanya
ASI menghilangkan konsumsi mikroorganisme patogen
Davenpart, T. 1998. Working Knowledge How
melalui air, cairan, dan makanan yang terkontaminasi.
Organization Manage Work They Know. Boston
Hal ini juga mencegah kerusakan pada penghalang
USA: Harvard Business Press.
imunologis di usus bayi dari kontaminan atau zat
Davitson; Michele, M; Londen & Patricia. 2012 Maternal alergenik dalam susu formula atau makanan bayi.
Newborn Nursing Women’s Health New York.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF
De Jager, E; Bappsci; Skouteris, H; Broadbent, J; Amir, merekomendasikan inisiasi menyusui dalam satu jam
L & Mellor, K. 2013, Psychosocial Correlates Of pertama setelah kelahiran dan pemberian ASI eksklusif
Exclusive Breastfeeding: A Systematic Review. selama enam bulan pertama secara terus menyusui
Belanda: Journal Midwifery Vol 29 : 506-518. sampai usia dua tahun (setelah enam bulan bersamaan
dengan pemberian makanan pelengkap yang tepat).
Durkheim & Emili. 1966. The Division of Labour in
Inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif
Society. Diterjemahkan dari bahasa prancis oleh
keduanya terkait dengan kematian neonatal yang jauh
George simpson. New York: Free Press.

96 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 9
di bawah normal. Hal tersebut menunjukkan hubungan
sebab-akibat antara menyusui dini dan pengurangan
angka kematian neonatal spesifik infeksi. WHO dan
organisasi lainnya merekomendasikan untuk menunda
setidaknya satu jam pertama prosedur perawatan bayi DAFTAR PUSTAKA
baru lahir yang memisahkan ibu dan bayi seperti mandi
dan menimbang berat badan. Ini akan memungkinkan
Ajzein, I. 1988. Attitudes, Personality, and behavior.
ibu dan bayi baru lahir melakukan kontak kulit-ke-kulit
Milton Keynes: Open University Press.
sampai menyusui pertama.
Menyusui, dari penjelasan di atas, menjadi hal yang Albrecht, T.L & Adelman, M.B. 1987. Communicating
sangat penting bagi ibu dan bayi. Menyusui merupakan Social support: A theoritical perspective. In T.L.
kewajiban sekaligus hak ibu kapan saja dan di manapun Albrecht & M. B Adelman (Eds.), Communicating
juga. Namun demikian, menyusui bukanlah tanpa Social Support. Newbury Park, CA: Sage.
kendala. Seringkali, ibu ketika menyusui mungkin
Allport, G. 1935. Attitude, In a Handbook Of Social
merasa bahwa haknya untuk menyusui di ruang
Psycologi, et.c.Murchison Warcester: Clark
publik tidak dihormati. Bagi ibu-ibu yang bepergian
University Press.
atau berada di ruang publik dan membutuhkan untuk
menyusui bayinya, privasi untuk secara bebas menyusui Antonie, R. 1992. Rahasia Membangun kepercayaan diri
adalah sangat diperlukan. Perasaan nyaman untuk (Terjemahan). Jakarta: Bina Rupa Aksara.
memberikan makanan terbaik untuk bayinya terkadang
terusik ketika tempat yang mendukung untuk menyusui Apostolaki, K; Katherine; Valentine; Christina &
tidak disediakan di tempat atau ruang publik. DeFranco, E. 2013. Factors Associated with
Breastfeeding Initiation in Adolescent Mothers.
Kembali bekerja seringkali juga dipandang sebagai
Yunani: Journal of Periadtrics. Vol 163: 89-94.
penghalang bagi ibu untuk terus menyusui. Untuk
alasan ini, ibu seharusnya mendapatkan perlindungan Asngari, P.S. 2003. Pentingnya Memahami Falsafah
hak-hak perempuan untuk tetap menyusui jika ibu Penyuluhan Pembangunan Dalam Rangka
kembali bekerja. Dua contoh tersebut, yaitu kurangnya Pemberdayaan Masyarakat, Dalam Membentuk
tempat yang mendukung ibu untuk menyusui di ruang-

10 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 95
ruang publik dan dilema dalam kembali bekerja bagi
ibu menyusui, harus mendapatkan perhatian yang
serius dari pemerintah agar program ASI eksklusif tetap
berjalan seperti yang diharapkan bersama.
INDEKS
Program Inisiatif Ramah Bayi (baby friendly
A initiative/BFI) menjadi salah satu kebijakan yang
ASI-eksklusif, 1 seharusnya diterapkan pemerintah di semua rumah
Kendala pemberian ASI, 20, 27, 32, 43, 102 sakit, fasilitas kesehatan, maupun tempat umum dan
Kebijakan, 102, 15, 16, 57, 60, 71, 74-lihat IMD, 102 kerja. Pada dasarnya, program ini adalah program
Manfaat, 20, 85, 86 internasional yang dikembangkan oleh Organisasi
Pemberian ASI eksklusif, 78, 84, 102-109, 129-130 Kesehatan Dunia dan UNICEF dengan tujuan utama
untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung
I
IMD, 7, 75 pemberian ASI. BFI mendorong rumah sakit dan
Manfaat, 12, layanan kesehatan masyarakat untuk menawarkan
Program IMD, 76 tingkat perawatan optimal bagi semua ibu dan bayi, dan
keluarga mereka agar nantinya ASI eksklusif akan terus
K diterapkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Kesehatan, 80-84
Kebijakan-kebijakan lainnya mengenai ASI
M eksklusif juga harus diterapkan dengan benar. Tujuan
Menyusui, 2, 9 dari kebijakan-kebijakan yang harus dibuat tersebut
Kendala menyusui, 44 adalah untuk menciptakan lingkungan pendukung yang
Manfaat, 56 diperlukan dan meningkatkan budaya yang sesuai dalam
Sepuluh LKMK, 68, 70 memfasilitasi pilihan individu ibu untuk menyusui. Hal
Mitos, 21
ini tentunya tidak dimaksudkan untuk membuat para
Pemberian ASI, 21, 25-27
Menyusui, 23 ibu yang tidak dapat atau berhasil menyusui merasa
bersalah atas nasib yang mereka dapatkan atau hasil
P dari usaha mereka yang tidak sesuai harapan.
Pendekatan komunikasi, 112-117

94 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 11
Kebijakan pemberian ASI di Indonesia juga sudah
mulai diberlakukan. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.450/MENKES/IV/2004
Tanggal 7 April 2004 menekankan pemberian ASI
secara eksklusif pada bayi di Indonesia selama enam GLOSARIUM
bulan. Dalam peraturan ini juga ditetapkan bahwa
tenaga kesehatan harus menginformasikan dan
mempromosikan pemberian ASI eksklusif kepada ibu ASI : makanan optimal untuk bayi karena memiliki
dengan mengacu pada 10 Langkah Menuju Keberhasilan kombinasi nutrisi yang sempurna yang dibutuhkan
Menyusui (LMKM). Pada Tahun 2012, pemerintah telah untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
membuat dasar regulasi peraturan pendukung ASI
ASI eksklusif: pemberian ASI kepada bayi sejak
yang diatur dalam PP Nomor 33 Tahun 2012 tentang
umur nol hari sampai enam bulan tanpa tambahan
pemberian ASI eksklusif.
makanan/minuman apapun.
Masih dalam PP Nomor 33 tahun 2012 tentang
ASI eksklusif, pasal 9 dan pasal 13 menuntut peran Kolostrum: air susu ibu yang pertama kali keluar
aktif tenaga kesehatan penolong persalinan. Dalam yang banyak mengandung zat kekebalan tubuh.
kedua pasal ini, tenaga kesehatan penolong persalinan
diwajibkan untuk melakukan IMD kurang dari 1 jam IMD: Inisiasi Menyusui Dini (early initation)
setelah persalinan dan memberikan edukasi serta merupakan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
informasi mengenai ASI eksklusif sejak pemeriksaan lahir, asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit
pertama kehamilan sampai dengan selesai masa ibunya, setidaknya satu jam segera lahir.
pemberian ASI eksklusif.
Menyusui : proses alami dan banyak penelitian
Program untuk mengurangi kematian bayi baru
telah menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif
lahir dan bayi dirancang untuk mengidentifikasi dan
memberikan manfaat kesehatan bagi bayi dan ibu.
memilih intervensi yang paling berpotensi untuk dampak
mortalitas. Promosi menyusui dini dan eksklusif adalah
intervensi semacam itu. Inisiasi menyusui dini ditandai
dengan meletakkan bayi ke payudara dalam waktu satu

12 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 93
c. Memperkuat komitmen dan keterampilan orang- jam setelah lahir dan diukur dengan menggunakan
orang yang mendukung perilaku melalui penguatan indikator: inisiasi menyusui tepat waktu. Pemberian ASI
dan pelatihan. eksklusif berarti bahwa bayi hanya menerima ASI, dan
tingkat pemberian ASI eksklusif adalah kondisi bayi,
Pada akhirnya, tujuan dari semua aktivitas ini
berusia kurang dari enam bulan, yang hanya menerima
(peningkatan cakupan ASI eksklusif dengan pelibatan
ASI dan tidak ada padatan atau cairan lain, termasuk
komunikasi) adalah untuk membuat sebagian besar
air, kecuali tetes atau sirup yang suplemen vitamin
perubahan dalam perilaku individu dan institusional
atau mineral atau obat-obatan. Manfaat pemberian ASI
dan norma-norma budaya dan sosial biasa terjadi,
eksklusif untuk kesehatan bayi dan anak mengakibatkan
sehingga pemberian ASI eksklusif menjadi praktik yang
tingkat morbiditas dan mortalitas yang menurun
diharapkan dan diterima namun ada juga pengecualian.
pada awal masa bayi telah ditinjau secara ekstensif.
Apabila ini terjadi, konsekuensi menguntungkan
Pemberian ASI eksklusif adalah sebagai intervensi
berupa hasil jangka pendek dan jangka panjang yang
pencegahan utama untuk memperbaiki kesehatan dan
positif untuk bayi, ibu, masyarakat, dan sistem asuhan
kelangsungan hidup anak, dengan perkiraan bahwa
kesehatan pada umumnya akan bergema di seluruh
menyusui dapat mencegah 13% kematian anak-anak
masyarakat. Inilah proses yang diharapkan oleh
berusia kurang dari lima tahun (sekitar 1,3 juta jiwa
Komunikasi untuk Pembangunan dan diharapkan dapat
per tahun). Dampak kematian dapat disoroti dengan
memfasilitasi dengan mengintegrasikan pendekatan
menggunakan analisis gabungan dari beberapa negara
berdasarkan transformasi hak asasi manusia dan
yang mendokumentasikan kesempatan lebih besar
transformasi sosial dalam perencanaan komunikasi.
untuk meninggal akibat penyakit menular sepanjang
tahun pertama kehidupan bayi yang tidak menyusui,
dengan risiko paling besar untuk bayi yang lebih
muda. Dalam dua bulan pertama kehidupan, bayi yang
tidak menyusui memiliki risiko kematian yang hampir
enam kali lebih besar untuk meninggal akibat penyakit
menular daripada bayi yang mendapat ASI.

92 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 13
masyarakat untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Sebenarnya, melibatkan peserta penting ini secara
teratur dalam melacak aktivitas mereka sendiri (bukti),
meninjau temuan (umpan balik), memodifikasi aktivitas
BAB 2 mereka (mengatasi masalah), dan mendapatkan
KENDALA DALAM PEMBERIAN ASI pengakuan (dukungan) mungkin akan bertahan untuk
mempertahankan ketertarikan mereka dan melanjutkan
interaksi mereka dengan ibu menyusui.

Terlepas dari banyak manfaat ASI eksklusif, praktik Ketika keberlanjutan dirancang ke dalam program
menyusui yang baik bukanlah norma di banyak negara, ini, adalah mungkin untuk mempertahankan kenaikan
dan ada perbedaan besar dalam tingkat pemberian ASI dalam tingkat pemberian ASI eksklusif dan terus
eksklusif antara wilayah dan antar negara. Promosi, berlanjut menuju praktik pemberian ASI yang optimal.
dukungan, dan perlindungan menyusui optimal Hal ini dapat dicapai dengan:
mengambil jenis keterlibatan yang berbeda dari sistem
a. Mempertahankan perilaku yang diinginkan melalui
kesehatan, karena menyusui adalah perilaku sosial
pemberdayaan pribadi dan masyarakat di semua
dan bukan praktik medis. Ini bukan intervensi yang
fase program, sebagian dengan memastikan
khas, karena tidak ada produk farmasi yang dibeli atau
sejumlah suara, termasuk populasi rentan dan jika
didistribusikan dan praktiknya tidak tergantung pada
memungkinkan anak-anak sebagai agen perubahan
fasilitas atau penyedia layanan kesehatan. Faktor-faktor
kunci,
ini menimbulkan tantangan khusus, yang telah ditangani
dengan berbagai tingkat keberhasilan dengan program b. Memperkuat sistem layanan politik, sosial,
menyusui. ekonomi, dukungan dan masyarakat, dengan antara
lain melalui institusi (termasuk sektor publik
Kondisi saat ini negara berkembang, tingkat
dan swasta) dan komitmen pemerintah untuk
pemberian ASI eksklusif untuk bayi kurang dari enam
menciptakan peralihan sistem dan memungkinkan
bulan adalah hanya 37 persen, dan hanya ada sedikit
proses transformasi sosial jangka panjang, dan
kemajuan sejak awal 1990an. Beban global anak-anak
yang tidak disusui secara eksklusif adalah diperkirakan
sekitar jutaan anak.

14 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 91
memberikan suara kepada ibu, anggota keluarga, dan 2.1. Mitos dan Praktik Pemberian ASI
masyarakat tentang pemberian ASI eksklusif dan isu-isu Tantangan untuk memperbaiki praktik menyusui
terkait. meliputi:
Keberlanjutan juga mensyaratkan (1) memper­ a. Ketidakpastian yang mungkin merupakan salah satu
hatikan operasi sistem (misalnya mengumpulkan dan ancaman terbesar terhadap pemberian makanan
menganalisis data pemantauan, penyampaian layanan bayi secara optimal
lanjutan) dan (2) keterlibatan mitra pelaksana dan b. Promosi penyertaan ASI secara luas
peserta sekunder (misalnya, pejabat pemerintah dan c. Percaya bahwa bayi membutuhkan air selain ASI
penyedia layanan kesehatan, staf lapangan LSM, relawan
d. Isu menyusui dan penularan HIV
komunitas, kepemimpinan politik lokal dan lainnya -
e. Kurangnya dukungan untuk menyusui di rumah,
dan keberlanjutan sejati mengharuskan pemerintah
di masyarakat, di fasilitas pelayanan kesehatan
untuk memimpin selama proses berlangsung, tidak
dan di tempat kerja (misalnya, kebijakan untuk
hanya sebagai mitra pelaksana). Perilaku dan tindakan
cuti melahirkan bagi ibu dan fasilitas tempat kerja
mereka itulah yang akan mendukung praktik menyusui
untuk menyusui), terkait dengan persepsi bahwa
perempuan dari waktu ke waktu.
perubahan perilaku itu sulit atau bahkan tidak
Metode pemantauan partisipatif adalah salah mungkin dilakukan.
satu cara bagi mitra dan peserta untuk mengevaluasi f. Kurangnya komitmen dan sumber daya untuk
kinerjanya sendiri dan melihat bagaimana hal ini program perubahan perilaku yang diperlukan untuk
mempengaruhi tingkat menyusui ibu. Misalnya, seringkali mendukung pemberian ASI yang optimal
sulit untuk menjaga relawan komunitas atau kelompok
g. Kurangnya pemahaman tentang peran menyusui
pendukung ibu yang terlibat, dan pada gilirannya,
dalam memajukan dan memenuhi hak asasi manusia
seringkali membuat sulit untuk mempertahankan
dan kesehatan
praktik pemberian ASI yang direkomendasikan. Para
Terkadang tantangannya hanyalah memberi
ibu yang termasuk dalam kelompok atau asosiasi lebih
para ibu informasi yang akurat tentang bagaimana
cenderung menjadi sukarelawan dinamis daripada
cara menyusui secara efektif. Misalnya adalah
wanita yang tidak terafiliasi. Selain itu, sukarelawan gizi
mengidentifikasi masalah dalam situasi umum ketika
program memerlukan dukungan dan pengakuan dari
ibu memberi sedikit susu dari kedua payudara, sehingga
pemerintah daerah, kepala puskesmas, dan anggota

90 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 15
anak-anak tidak cukup menyusu untuk mendapatkan akan membantu mempertahankan tingkat partisipasi
susu yang kaya akan nutrisi. Karena praktik ini, ibu yang tinggi yang diperlukan untuk memastikan terus
mengira bayi mereka lapar dan tergoda untuk memberi mendukung praktik pemberian ASI yang optimal.
makanan lain. Yang dibutuhkan oleh para ibu ini adalah Komunikasi untuk terus memperhatikan prinsip-prinsip
pesan tentang cara menyusui dan tidak seberapa sering. sosial yang mendasari praktik tersebut merupakan
Contoh ini menunjukkan pentingnya memahami praktik elemen penting dalam keberlanjutan. Selain itu, strategi
lokal dan konteks lokal. komunikasi ini harus mencakup cara untuk membantu
Memberi bayi air, teh, bubur, madu, pisang, rekan kerja, mitra kerja, dan pekerja lapangan untuk
atau makanan lain selain ASI juga biasa dilakukan memiliki dialog berbasis bukti yang produktif, misalnya
di banyak negara, bahkan selama beberapa minggu dengan:
pertama kehidupan. Bahkan ketika ibu ingin menyusui a. Kemasan data yang menjadi user-friendly,
secara eksklusif, mereka sering menghadapi tekanan b. Peningkatan kemampuan fasilitasi kelompok dan
di masyarakat dan dari suami dan anggota keluarga advokasi dan
lainnya untuk mengikuti norma sosial ini, yaitu untuk c. Penyebarluasan informasi tentang kesuksesan.
memberikan makanan campuran. Bila ini terjadi, norma
sosial bertentangan dengan hak asasi manusia dengan Penting untuk diketahui dengan baik sebelumnya bahwa
menghambat hak ibu untuk menyusui bayinya secara proses pengumpulan dan analisis informasi memerlukan
eksklusif dan mengganggu hak bayi untuk bertahan waktu dan sumber daya. Pemimpin masyarakat dan nara
hidup dan berkembang dengan segala manfaat sumber lebih cenderung mendukung praktik pemberian
kesehatan yang diberikan ASI pada bulan-bulan awal ASI yang direkomendasikan ketika mereka mengetahui
kehidupan bayi. bahwa praktik tersebut didasarkan pada bukti dan
memiliki biaya rendah dan dampak tinggi. Dengan
Beberapa mitos tentang menyusui masih bertahan
melaporkan data tentang hasil perilaku dan dampaknya
dan harus diteliti dan ditangani oleh upaya komunikasi.
terhadap kesehatan dan gizi (bukti), program nasional
Beberapa mitos antara lain:
dapat merayakan keberhasilan, menangani titik
a. Kolostrum harus dibuang. lemah (umpan balik dan pemecahan masalah) dan
b. Kolostrum itu kotor. menganjurkan sumber daya (dukungan) untuk terus
mendukung proses transformasi sosial yang seharusnya

16 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 89
dituju dalam skala (misalnya, tidak hanya media massa c. Kolostrum berwarna kuning karena telah lama
nasional atau pengembangan dan distribusi poster, berada dalam payudara dan telah menjadi buruk.
tetapi juga media komunitas, komunikasi interpersonal d. Bayi tidak boleh menyusu sampai “susu putih”
selama kunjungan dari rumah ke rumah atau di pusat masuk.
kesehatan, pertunjukkan wayang atau teater jalanan e. Bayi yang sakit harus diberi air beras saja.
dan upaya para tokoh masyarakat). Rancangan f. ASI tidak cukup dan oleh karena itu bayi
strategi komunikasi berbasis bukti merupakan kunci membutuhkan makanan dan susu lain.
keberhasilan semua intervensi. Misalnya adalah g. ASI terlalu encer.
program yang mengaitkan tingkat ASI eksklusif yang
h. ASI memberikan beberapa alergi pada bayi.
rendah dengan kurangnya konsistensi dalam pesan dan
i. ASI yang terakumulasi saat ibu terpisah dari bayinya
kurangnya strategi komprehensif dengan fokus yang
jangan sampai diberikan pada bayi.
jelas dan tujuan yang telah mapan.
j. Bayi membutuhkan air.
Dengan alur empat unsur bukti, umpan balik,
k. Bayi perlu minum teh dan obat tradisional.
pemecahan masalah, dan dukungan atau Evidence—
l. Pemberian botol tidak berbahaya dan higienis.
Feedback—Problem solving—Support, masalah
m. Bayi di negara-negara industri atau negara
pemberian ASI eksklusif mungkin dapat diselesaikan
berpenghasilan menengah dapat dengan aman
ketika kebijakan publik mengenai masalah ini perlu
diberi makan air atau susu formula bersama dengan
untuk ditinjau ulang dengan lebih fokus terhadap
ASI karena risiko kontaminasi dan diare minimal.
perempuan yang menjadi aktor utama dalam pemberian
ASI eksklusif ini. Keberlanjutan harus dibangun ke n. Ibu tidak bisa makan atau minum makanan atau
dalam strategi Komunikasi untuk Pembangunan cairan tertentu selama menyusui.
sepanjang tahap perencanaan kebijakan ASI eksklusif. o. Seorang ibu yang marah atau takut seharusnya tidak
Meskipun kondisi yang mempengaruhi keberlanjutan menyusui.
- sumber daya, peluang, hambatan dan kendala - p. Seorang ibu yang sakit seharusnya tidak menyusui.
bervariasi di setiap negara, keempat elemen tersebut q. Seorang ibu yang sedang hamil seharusnya tidak
dapat diterapkan di mana-mana. menyusui.
Menciptakan serangkaian bukti, umpan balik, r. Seorang ibu yang menyusui tidak dapat minum obat.
pemecahan masalah, dan dukungan di tingkat lokal s. Seorang ibu yang minum obat tidak bisa menyusui.

88 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 17
t. Seorang ibu yang sedang menyusui tidak dapat a. Informasi tambahan apa yang anda butuhkan?
melakukan hubungan seks karena susu akan b. Bagaimana Anda bisa memberi tahu perempuan
menjadi buruk; karena itu, dia harus segera berhenti dan pengaruh kunci ke dalam kelompok peserta
menyusui agar hubungan seksual bisa dilanjutkan. utama yang penting dan memastikan praktik yang
Anda rekomendasikan sesuai dengan gaya hidup
Berikut ini disampaikan beberapa contoh mitos dan
mereka?
fakta seputar pemberian ASI:
c. Bagaimana Anda bisa menjangkau kelompok
Mitos : Stres membuat susu mengering. peserta ini dan membekali mereka untuk terlibat
dalam perilaku dan proses perubahan sosial?
Fakta : Meski stres atau ketakutan yang ekstrim bisa
Untuk perencanaan strategi komunikasi, strategi
menyebabkan susu berhenti mengalir sebentar, dan
tersebut harus memiliki tujuan ASI eksklusif yang
respons terhadap kecemasan ini biasanya bersifat
jelas, layak, dan dapat diukur yang didasarkan pada
sementara. Bukti berkembang bahwa menyusui
dialog dengan peserta kunci dan dapat dicapai melalui
menghasilkan hormon yang mengurangi ketegangan,
komunikasi dengan:
menenangkan ibu dan bayinya, dan menciptakan ikatan
cinta. a. Mengaktifkan proses dan lingkungan yang
berkelanjutan untuk transformasi sosial,
Mitos : Bayi yang diare membutuhkan air atau teh. b. Mendorong perubahan sosial dan perilaku melalui
kebijakan dan praktik yang mendukung perempuan
Fakta : Karena 90 persen air susu ibu adalah air, bayi terhadap pemberian ASI eksklusif (misalnya, dalam
diare yang disusui secara eksklusif biasanya tidak keluarga dan rumah sakit), dan
membutuhkan cairan tambahan seperti air glukosa atau
c. Menyediakan informasi dan layanan.
teh. Air sering terkontaminasi. Jika diare parah, terapi
rehidrasi oral (diberikan dengan cangkir) mungkin Suatu proses konsultasi masyarakat dapat
diperlukan. mengidentifikasi strategi yang sesuai tentang pemberian
ASI eksklusif untuk kelompok peserta kunci, misalnya
Mitos : Setelah menyusui berhenti, tidak bisa dimulai pendekatan terpadu yang menggunakan beragam media
lagi. dan saluran untuk menjangkau semua peserta yang

18 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 87
Analisis partisipan yang berdasarkan penelitian Fakta : Dengan teknik dan dukungan laktasi yang
sekunder dan formatif harus mengidentifikasi memadai, ibu dan bayinya dapat dibantu untuk memulai
kelompok peserta kunci dan melibatkan mereka kembali menyusui setelah beralih ke formula bayi. Hal
dalam kegiatan perencanaan program dan perubahan ini kadang penting dalam keadaan darurat.
sistem (perubahan pada sistem masyarakat, sosial
dan politik). Analisis perilaku dapat dilakukan melalui Mitos : Ibu yang tidak makan cukup makanan tidak
proses konsultasi masyarakat, diskusi ide untuk praktik bisa menyusui.
yang direkomendasikan, dan diskusi apakah layak
Fakta : Hanya ibu dengan gizi buruk menunjukkan
menerapkan praktik semacam itu. Diskusi kelompok
keadaan yang paling parah yang akan mengurangi
harus terarah atau pengamatan langsung dan penelitian
produksi dan kualitas ASI. Ibu harus didorong untuk
harus disesuaikan dengan konteks sosial dan budaya
segera menyusui sehingga mereka akan melihat bahwa
serta tingkat kenyamanan yang berbeda dengan tingkat
produksi ASI meningkat. Pemberian suplemen untuk
partisipasi, dan gagasan dan umpan balik tambahan
harus dirumuskan. ibu hamil dan menyusui juga penting.

Metode kualitatif dapat digunakan untuk menilai


sudut pandang peserta tentang perawatan bayi, 2.2. Kendala Pemberian ASI
pemberian ASI, dan peran keluarga. Pandangan Keputusan untuk menyusui dan kemampuan untuk
kelompok yang terpinggirkan dan sulit dijangkau melakukan hal ini bergantung pada serangkaian faktor
harus disertakan dalam diskusi. Metode kuantitatif kompleks dan seringkali saling terkait. Ini termasuk
juga dapat digunakan untuk mendapatkan informasi faktor budaya yang mempengaruhi pola makan dan
untuk mengukur perubahan tidak hanya pada tingkat pemantauan pertumbuhan berdasarkan pemberian
pengetahuan tetapi juga proporsi orang yang memiliki susu formula. Faktor lain termasuk efek media seperti
sikap dan praktik kunci kesehatan dan perilaku sosial penggambaran pemberian susu botol sebagai norma dan
tertentu. aman. Faktor nasional seperti kurangnya pendidikan
Pertanyaan dalam tahap analisis juga harus tepat. profesional kesehatan, kurangnya pendidikan di
Beberapa contoh pertanyaan dalam analisis adalah sekolah, dan kurangnya lingkungan yang mendukung
sebagai berikut: di luar rumah dan di tempat kerja juga ikut berperan.
Adanya kebijakan nasional yang menjamin jeda

86 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 19
menyusui sampai seorang anak berusia minimal enam Penelitian formatif juga menunjukkan bahwa ibu tidak
bulan dikaitkan dengan tingkat pemberian ASI eksklusif yakin dengan posisi pemberian ASI yang tepat.
yang secara signifikan lebih tinggi. Beberapa contoh pertanyaan dalam tahap asesmen
Meski banyak ibu sadar bahwa menyusui dapat dilihat berikut ini:
merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, mereka a. Tindakan dan perilaku apa untuk memperbaiki
tidak menyadari manfaat spesifik seperti perlindungan praktik ASI eksklusif yang ingin Anda capai di setiap
terhadap diare. Banyak orang termasuk profesional tingkat sebagai hasil kegiatan yang direncanakan
kesehatan anggapan yang salah atau tidak percaya dan yang terpenting adalah bagian dari keseluruhan
bahwa susu formula dan ASI setara dalam hal manfaat proses transformasi sosial?
kesehatan. Tingkat menyusui lebih rendah untuk usia b. Mengapa hasil ini belum tercapai sampai sekarang?
ibu yang lebih muda dan tingkat pendidikan yang lebih
c. Sumber daya apa untuk pemberian ASI eksklusif
rendah. Status sosial ekonomi ibu dan pasangan yang
yang sudah ada?
rendah dikaitkan dengan tingkat menyusui yang lebih
d. Informasi apa yang sudah ada tentang praktik ASI
rendah. Faktor individu yang mempengaruhi menyusui
eksklusif dari berbagai kelompok perempuan dan
meliputi sikap dan dukungan yang diberikan oleh
juga perilaku kelompok peserta kunci?
pasangan dan ibu dan kelompok sebaya serta rasa malu
e. Anggota keluarga dan masyarakat mana yang dapat
dan kesulitan menyusui di depan umum, terutama untuk
mendukung ibu selama pemberian ASI eksklusif?
ibu yang lebih muda. Faktor individual seperti payudara
dan puting payudara yang menyakitkan dan persepsi Langkah analisis juga harus menjawab pertanyaan
susu yang tidak mencukupi dapat mempengaruhi penting tentang peserta dan perilaku mereka.
keputusan untuk berhenti. Pertanyaan-pertanyaan ini membantu mengidentifikasi
Beberapa ibu tidak yakin akan apa yang diharapkan (1) kesenjangan dalam informasi yang tidak diperoleh
saat menyusui dan bagaimana cara melakukannya. selama penilaian dan (2) karakteristik umum yang
Beberapa wanita mengharapkan hal itu menjadi mudah bermakna dari anggota kelompok peserta utama
dan kemudian mungkin tidak siap menghadapi tantangan yang memungkinkan mereka untuk selanjutnya
awal. Di sisi lain, mungkin ada kesalahpahaman bahwa tersegmentasi untuk pesan dan materi yang disesuaikan.
banyak wanita mengalami kesulitan dalam menyusui
dan hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran yang

20 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 85
memberi makan bayi mereka dalam konteks yang lebih berlebihan mengenai kelayakannya. Setengah dari
luas yang mencakup seperti suami atau pasangan dan orang dewasa di Amerika Serikat percaya bahwa ibu
ibu dan ibu mertua. Dokter, perawat, perusahaan susu menyusui harus melepaskan banyak kebiasaan dalam
formula, dan bahkan distributor formula bayi semuanya gaya hidupnya, sehingga menyusui dapat dianggap
harus memiliki suara dalam proses perencanaan agar sebagai ancaman bagi kebebasan ibu.
strategi komunikasi efektif. Potensi kebutuhan khusus Berdasarkan bukti, Organisasi Kesehatan Dunia
harus diakui dengan memasukkan dan memberi suara (WHO) dan UNICEF merekomendasikan agar ibu
kepada kelompok yang terpinggirkan dan rentan, menyusui bayi baru lahir dalam waktu satu jam sejak
seperti perempuan yang hidup dengan kecacatan, lahir, menyusui bayi secara eksklusif selama enam
komunitas nomaden, etnis minoritas, dan lain-lain. bulan pertama, dan terus menyusui untuk dua tahun
Proses perencanaan terdiri dari tiga tahap: (1) penilaian dan seterusnya, bersama dengan makanan yang bergizi,
atau asesmen, (2) analisis dan (3) perancangan strategi aman, dan sesuai usia, serta responsif terhadap makanan
komunikasi. padat, semi padat, dan lembut mulai bulan keenam.
Dalam tahap penilaian atau asesmen, beberapa Ada bukti yang berkembang tentang dampak
pertanyaan penting harus dijawab selama proses signifikan dari inisiasi menyusui dini, yang sebaiknya
perencanaan baik dari informasi yang ada maupun hasil dilakukan pada jam pertama setelah kelahiran,
penelitian formatif. Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengurangi angka kematian neonatal secara
harus dijawab secara partisipatif-biasanya melalui keseluruhan. Untuk enam bulan pertama kehidupan, ASI
serangkaian lokakarya yang melibatkan tim koordinasi, saja adalah makanan yang ideal karena menyediakan
pemangku kepentingan, dan anggota masyarakat yang semua nutrisi, termasuk vitamin dan mineral, kebutuhan
tepat. Sebagai contoh, sebagai bagian dari proses bayi, yang berarti bahwa bayi tidak membutuhakan
penilaian, program Mozambik melakukan studi tentang cairan atau makanan lain selain ASI.
hambatan terhadap ASI eksklusif dan mendasarkan
Melanjutkan menyusui lebih dari enam bulan,
strateginya pada temuan penelitian tersebut. Di
disertai dengan makanan bergizi yang cukup memadai,
Bangladesh, penelitian menunjukkan bahwa ibu
aman dan sesuai, semi solid dan lembut, juga membantu
tertarik pada apa yang memelihara anak mereka dan
memastikan status gizi yang baik dan melindungi
membantu perkembangan anak; penyakit nampaknya
terhadap penyakit. Sayangnya, penghentian menyusui
tidak menjadi penghalang utama/pesan yang menarik.

84 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 21
dini untuk menggantikan pengganti ASI komersial, alokasi sumber daya dan pernyataan publik
pengenalan cairan seperti air dan jus, suplemen yang (misalnya, kebijakan nasional tentang pengganti
tidak perlu dan pengarsipan makanan padat, lunak dan ASI, standar kerja, dan kebijakan ketenagakerjaan).
lembut seringkali terlalu umum. i. Fokus juga pada tingkat sub-nasional untuk
UNICEF mengelola basis data global mengenai memperbaiki komunikasi dan koordinasi antara
indikator yang dapat dibandingkan secara internasional sistem kesehatan, pemerintah daerah, pengusaha/
untuk memantau praktik pemberian makan bayi dan sektor swasta dan anggota masyarakat (misalnya,
anak. Database ini berisi data dari 440 survei rumah kebijakan tempat kerja tentang cuti melahirkan dan
tangga nasional untuk 140 negara dan diperbaharui fasilitas menyusui).
setiap tahun dengan menggunakan kriteria objektif
Proses perencanaan yang sistematis diperlukan
untuk menilai kualitas data. Data ini digunakan untuk
untuk merancang strategi yang responsif terhadap
setiap tahun melaporkan tingkat menyusui saat ini
kebutuhan dan preferensi khusus para ibu yang harus
di tingkat global, regional, dan negara. Meskipun
menyusui secara eksklusif. Tahap perencanaan adalah
banyak perbaikan telah dilakukan di beberapa daerah,
waktu untuk mengetahui tentang tuntutan pemberian
prevalensi pemberian ASI eksklusif tetap terlalu rendah
ASI eksklusif, karakteristik perempuan yang melakukan
di banyak wilayah di negara berkembang.
atau tidak mempraktikkannya, serta faktor sosial
Terlepas dari pentingnya pemberian ASI eksklusif, budaya, ekonomi, dan faktor lain yang mempengaruhi
praktik ini tidak meluas di negara berkembang. Yang lain perilaku mereka. Dengan pemahaman yang lebih tepat
memperkirakan bahwa praktik menyusui suboptimal ini, perencana dapat merancang aktivitas, pesan dan
bertanggung jawab atas lebih dari 1 juta kematian anak materi dan menggunakan saluran yang disesuaikan
setiap tahunnya dan tingkat morbiditas masa kanak- dengan jangkauan peserta yang dapat membangun
kanak yang lebih mencolok. Kendala-kendala pemberian lingkungan yang mendukung untuk praktik pemberian
ASI menjadi faktor yang menghambat kemajuan ASI eksklusif.
peningkatan pemberian ASI eksklusif di dunia, terutama
Cara terbaik untuk belajar tentang konteks di mana
negara-negara berkembang.
para ibu membuat keputusan tentang menyusui adalah
Sebagian besar ibu menyadari bahwa menyusui dengan melibatkan peserta yang tepat dalam diskusi
adalah sumber nutrisi terbaik bagi kebanyakan bayi, pada tahap ini. Para ibu membuat keputusan tentang

22 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 83
dan mendorong perempuan menyusui (misalnya, namun tampaknya kurang mengetahui manfaat
dokter, perawat, petugas kesehatan masyarakat, spesifiknya dan tidak dapat menyebutkan risiko yang
kelompok pendukung ibu). terkait dengan tidak menyusui. Sedikit ibu bahkan
d. Melibatkan pembuat keputusan keluarga secara mengetahui bahwa pemberian makan bayi dengan
kreatif - memperluas peran tradisional untuk susu formula selain ASI meningkatkan peluang bayi
mendukung ibu yang sedang menyusui (mis., ayah, untuk sakit. Selain itu, informasi tentang menyusui dan
nenek, ibu mertua, atau mungkin anak yang lebih formula bayi jarang diberikan oleh dokter kandungan
tua juga). selama kunjungan prenatal para ibu. Lebih dari itu,
e. Menciptakan kesempatan untuk berdialog di antara banyak orang, termasuk profesional kesehatan, percaya
anggota masyarakat, jaringan dan organisasi tentang hal tersebut karena susu formula yang disiapkan secara
bagaimana mereka dapat mendukung perempuan komersial telah ditingkatkan dalam beberapa tahun
yang sedang menyusui (misalnya, mengidentifikasi terakhir, bahwa formula bayi setara dengan ASI dalam
orang yang berpengaruh dan struktur sosial formal hal manfaat kesehatannya walaupun informasi dan
atau informal). kepercayaan ini tentu saja tidak benar.
f. Menangani norma sosial untuk meningkatkan Ibu juga tidak yakin akan apa yang diharapkan
penerimaan sosial praktik menyusui (mis., menyusui dengan menyusui dan bagaimana cara melakukannya.
dengan penambahan air atau teh yang dianggap Meskipun menyusui sering digambarkan sebagai ‘alami’,
praktik tradisional). menyusui juga merupakan seni yang harus dipelajari
g. Mempertahankan kegiatan pekerja lapangan oleh ibu dan bayi yang baru lahir. Keterampilan dalam
(LSM, pemerintah, relawan) dengan pelatihan cara memegang dan posisi bayi di payudara, bagaimana
keterampilan berkomunikasi dan pengawasan yang cara mencapai puting yang efektif, dan teknik menyusui
mendukung. lainnya mungkin perlu diajarkan. Tidak mengherankan,
h. Menggunakan advokasi di tingkat nasional untuk beberapa ibu berharap menyusui menjadi mudah,
memotivasi para pemimpin dan pengambil namun kemudian menghadapi tantangan. Kesulitan
keputusan (termasuk otoritas nasional, asosiasi antara harapan tentang menyusui dan kenyataan
nasional yang mewakili sektor swasta, dll.) untuk pengalaman awal ibu dengan menyusui bayinya telah
mendukung program-program ASI eksklusif secara diidentifikasi sebagai alasan utama mengapa banyak
aktif melalui perubahan dan penegakan kebijakan, ibu berhenti menyusui dalam dua minggu pertama

82 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 23
pasca persalinan. Di sisi lain, kesalahpahaman bahwa waktu dan berfokus pada partisipasi dan pemberdayaan
banyak ibu mengalami kesulitan dengan menyusui individu dan masyarakat.
dapat menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan di Pendekatan Komunikasi untuk Pembangunan
kalangan ibu tentang kemampuannya untuk menyusui. dirancang untuk mengubah perilaku dan norma
Ketidaknyamanan yang dirasakan saat menyusui sosial di semua tingkat dan untuk menciptakan
juga menjadi masalah. Sebagian ibu juga percaya bahwa proses transformasi sosial yang berkelanjutan. Ini
ketika mereka menyusui, mereka harus menghentikan adalah proses partisipatif yang dibangun berdasarkan
sebagian besar kebiasaan gaya hidupnya. Selain itu, strategi, pesan, dan aktivitas berbasis nilai untuk
komitmen yang dibutuhkan oleh menyusui dan kesulitan mempromosikan transformasi sosial dengan mengubah
dalam menetapkan pemberian ASI kadang-kadang sistem kesehatan, sistem publik, dan norma sosial
dipandang sebagai ancaman terhadap kebebasan ibu. melalui upaya berkelanjutan.
Sayangnya, pendidikan tentang menyusui tidak Untuk memperbaiki praktik menyusui dan
selalu tersedia bagi ibu atau tidak mudah dipahami oleh mengubah norma sosial yang mempengaruhinya,
mereka. Banyak ibu mengandalkan buku, selebaran, Komunikasi untuk Pembangunan harus komprehensif
dan bahan tertulis lainnya sebagai satu-satunya sumber dan mencakup unsur-unsur berikut. Strategi komunikasi
informasi tentang menyusui, tetapi menggunakan akan:
sumber ini untuk mendapatkan pengetahuan tentang a. Terhubung dengan orang-orang dan ciptakan
menyusui dapat menjadi tidak efektif, terutama bagi kemitraan lokal untuk mendorong partisipasi,
ibu berpenghasilan rendah, yang mungkin memiliki menghasilkan permintaan ASI eksklusif dan
lebih banyak keberhasilan jika mengandalkan role menciptakan proses transformasi sosial yang
model (figur teladan). Tujuan untuk mendidik para ibu berlangsung lama.
termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan b. Menggunakan dialog dua arah dan pendekatan
mereka terhadap menyusui yang akhirnya secara positif pemecahan masalah saat berkomunikasi dengan
mempengaruhi sikap mereka tentang menyusui. ibu dan orang lain tentang pemberian ASI eksklusif.
Pemberian susu botol dipandang oleh banyak orang c. Menggunakan titik kontak dengan sistem kesehatan
sebagai cara “normal” untuk memberi makan bayi. dan kelompok masyarakat dan jaringan untuk
Paparan luas terhadap pengganti ASI, yang biasanya menginformasikan, memberi nasihat, mendukung

24 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 81
c. mencerminkan nilai, konteks lokal dan lebih luas dan diberikan kepada bayi melalui botol, sebagian besar
potensi anak-anak untuk menjadi agen perubahan, bertanggung jawab atas perkembangan norma sosial
d. fokus pada transformasi sosial untuk hasil yang ini. Iklan formula semakin tersebar luas dan meningkat
berkelanjutan dan di semua negara di dunia ini, termasuk negara-negara
e. berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia. yang sedang berkembang.
Keyakinan dan praktik budaya tertentu juga
Pada akhirnya, keuntungan berkelanjutan dalam
berkontribusi pada apa yang ibu anggap sebagai praktik
kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan
pemberian makan normal, meskipun beberapa praktik
anak secara keseluruhan memerlukan intervensi yang
ini tidak dianjurkan dewasa ini. Keyakinan yang keliru
berbasis bukti, efektif, komprehensif dan berskala untuk
bahwa, bagi bayi, ‘besar atau gemuk itu sehat’, dapat
memperbaiki makanan bayi dan anak. Komunikasi untuk
menyebabkan pemberian susu formula dan pengenalan
pembangunan atau communication four development
awal makanan padat yang tidak tepat. Gagasan palsu
(C4D) menggabungkan banyak faktor ini dan, dalam
bahwa ‘bayi yang lebih besar atau gemuk lebih sehat’
integrasi dengan model komunikasi strategis yang
adalah hal yang umum dan para ibu yang merupakan
ada dan strategi kesehatan masyarakat lainnya, dapat
bagian dari jaringan sosial yang memegang kepercayaan
membantu mencapai tujuan ini lebih cepat.
ini dapat didorong untuk melengkapi pemberian ASI
Banyak program telah menggunakan intervensi dengan formula jika bayi dianggap kurus.
komunikasi untuk membantu mempromosikan
Meskipun panduan bahwa ASI adalah satu-satunya
praktik pemberian ASI yang optimal. Program ini
sumber nutrisi yang dibutuhkan anak untuk sekitar
biasanya hanya mengandalkan materi komunikasi,
enam bulan pertama kehidupan telah disebarluaskan,
kampanye media dan sesi pendidikan kesehatan untuk
sebagian ibu secara keliru melihat ‘yang terbaik dari
memberi tahu para ibu tentang manfaat pemberian ASI
keduanya’ sebagai cara untuk memastikan bahwa bayi
eksklusif. Meskipun program-program tersebut telah
mereka mendapatkan aspek sehat dari ASI dan apa
menghasilkan beberapa perbaikan, namun program-
yang mereka yakini sebagai ‘vitamin’ yang terkandung
program tersebut belum menghasilkan perubahan
dalam susu formula bayi. Praktik lain yang terkait
yang diinginkan dalam praktik perempuan dalam skala
dengan kepercayaan budaya adalah penggunaan sereal
yang luas. Seperti banyak sektor dan model komunikasi
dalam botol karena kesalahpahaman bahwa hal itu akan
lainnya, C4D telah berkembang seiring berjalannya
memperpanjang tidur bayi.

80 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 25
Keluarga dengan teman-teman yang telah mendapat
ASI lebih mungkin memilih untuk menyusui. Di sisi
lain, sikap negatif keluarga dan teman bisa menjadi
penghalang untuk menyusui. Beberapa ibu mengatakan
bahwa mereka tidak meminta bantuan untuk menyusui BAB 4
dari keluarga atau teman mereka karena adanya KEBIJAKAN ASI EKSKLUSIF
informasi yang kontradiktif yang mereka dapatkan dari DAN PENDEKATAN KOMUNIKASI
sumber-sumber keluarga dan teman tersebut.
Banyak keluarga, ayah memainkan peran yang kuat Pendekatan yang berhasil untuk memperbaiki
dalam keputusan apakah akan menyusui. Ayah mungkin praktik menyusui menekankan intervensi untuk
tidak menyetujui pemberian ASI karena kekhawatiran mengubah perilaku dan norma sosial-untuk
tentang peran mereka dalam memberi makan, apakah menghilangkan keyakinan yang salah, mengurangi
mereka bisa terikat dengan bayi mereka jika mereka hambatan, dan meningkatkan dukungan sosial untuk
secara pribadi tidak dapat memberi makan bayi praktik tersebut. Hasil ini hanya dapat dicapai melalui
tersebut, dan bagaimana sang ibu dapat menyelesaikan kombinasi antara kegiatan komunikasi strategis di:
tanggung jawab rumah tangga jika dia menyusui. (1) kebijakan dan undang-undang nasional yang
Pengaruh ayah terhadap praktik pemberian makan oleh mendukung, (2) meningkatnya jumlah penyedia
ibu sangat penting dalam pengambilan keputusan awal layanan kesehatan yang memiliki keterampilan dalam
tentang menyusui. penyuluhan dan komunikasi dan bekerja dalam sistem
Tidak semua orang mempunyai toleransi terhadap kesehatan responsif, (3) partisipasi masyarakat dan
menyusui di tempat publik, meskipun perempuan dukungan terhadap perilaku menyusui eksklusif; dan
seharusnya memiliki hak untuk menyusui di tempat- (4) upaya komunikasi berkelanjutan di semua tingkat.
tempat umum tersebut. Banyak fasilitas umum akan Untuk itu, pergeseran pendekatan diperlukan untuk
menyarankan agar ibu menyusui pindah ke daerah yang sebuah proses yang:
lebih tersembunyi. Ketika mereka menyusui di tempat a. bersifat sistematik, strategis, berbasis bukti dan
umum, banyak ibu diminta untuk berhenti menyusui partisipatif,
atau pergi. Situasi seperti itu membuat ibu merasa malu b. memiliki tujuan terukur dan strategi komunikasi
terpadu,

26 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 79
meningkatnya persentase menyusui. Persentase dan takut akan mengalami stigmatisasi oleh orang-
kecil pemberian ASI eksklusif yang diamati secara orang di sekitar mereka saat mereka menyusui.
internasional terutama disebabkan oleh fakta bahwa Perasaan malu tetap menjadi hambatan yang berat
proses alami semacam itu tidak hanya ditentukan oleh untuk menyusui dan terkait erat dengan ketidaksetujuan
faktor biologis, namun juga didukung oleh kebiasaan, untuk menyusui di masyarakat. Namun demikian,
standar, dan perilaku yang berlaku di setiap masyarakat. perasaan malu tentang menyusui tidak terbatas pada
Contohnya, kurangnya dukungan dan dorongan situasi publik. Para ibu mungkin mendapati diri mereka
dari anggota keluarga, seperti ibu, nenek, saudara dikucilkan dari interaksi sosial saat mereka menyusui
perempuan dll, peran perempuan dalam masyarakat karena orang lain enggan berada di ruangan yang sama
dan tempat mereka di tempat kerja dan keluarga, serta saat mereka menyusui. Bagi banyak ibu, perasaan malu
standar yang terkait baik dengan tubuh perempuan dan membatasi aktivitas mereka dan disebut sebagai alasan
juga reproduksi manusia, adalah beberapa perubahan untuk memilih memberi makan formula tambahan atau
sosio-kultural yang selalu diandalkan oleh industri susu bahkan berhenti menyusui sama sekali.
dari waktu ke waktu untuk mempromosikan kebutuhan
Berbagai latar budaya di dunia, payudara sering
akan makanan buatan.
dianggap sebagai objek seksual, sementara fungsi
payudara sebagai alat pengasuhan telah diremehkan.
Meski memusatkan perhatian pada seksualitas payudara
perempuan biasa terjadi di media massa, gambaran
visual tentang menyusui sangat jarang terjadi, dan
seorang ibu mungkin tidak pernah melihat perempuan
yang menyusui di televisi. Persepsi payudara sebagai
objek seksual dapat menyebabkan perempuan merasa
tidak nyaman dengan menyusui di tempat umum.
Akibatnya, para ibu mungkin merasa perlu untuk
sembunyi-sembunyi ketika memberikan ASI walaupun
mereka sulit menemukan fasilitas untuk menyusui yang
nyaman dan mudah diakses di tempat umum.

78 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 27
Masalah yang sering dikutip tentang menyusui selama enam bulan, tanpa menambahkan dan atau
termasuk puting susu bengkak, payudara bengkak, mengganti dengan makanan atau minuman lain. PP
mastitis, susu bocor, rasa sakit, dan kegagalan untuk Nomor 33 Tahun 2012 juga mengajak banyak pihak
menempel puting pada bayi. Wanita yang mengalami untuk mendukungnya, meningkatkan peran dan
masalah ini sejak dini cenderung tidak menyusui kecuali dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah pusat dan
jika mendapat bantuan profesional. Penelitian telah pemerintah daerah terhadap pemberian ASI eksklusif
menemukan bahwa para ibu mendasarkan rencana melalui sumber daya manusia sebagai motivator,
menyusui mereka pada pengalaman sebelumnya, fasilitator dan konselor termasuk fasilitasi ruang
dan penyelesaian masalah ini dapat mempengaruhi menyusui di tempat umum dan tempat kerja.
keputusan masa depan mereka tentang pemberian
Menurut UNICEF, lebih dari 10.000.000 anak
makan bayi.
meninggal setiap tahun, terutama dari sebab yang bisa
Kekhawatiran tentang persediaan susu yang tidak dicegah, seperti diare, pneumonia, campak dan malaria.
mencukupi adalah alasan lain yang sering dikutip Beberapa di antaranya penyebab kematian anak terkait
untuk penyapihan awal bayi. Persediaan susu tidak dengan diet neonatus dan bayi khususnya untuk kualitas
mencukupi sebagai alasan para ibu untuk menghentikan air, sterilisasi benda, dll. Diperkirakan 3.500 anak dapat
menyusui. Kurang percaya diri dalam menyusui atau diselamatkan setiap hari jika setiap bayi disusui secara
tidak memahami fisiologi normal menyusui dapat eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan mereka.
menyebabkan persepsi akan pasokan susu yang tidak ASI eksklusif dapat mencegah setidaknya 1.300.000
mencukupi padahal faktanya cukup untuk mengasuh kematian anak-anak, terutama karena komposisi
bayi. biokimia susu ibu. Hanya 39% bayi yang disusui secara
Ibu yang bekerja biasanya merasa bahwa eksklusif pada tingkat internasional selama 6 bulan
kembali bekerja adalah hambatan yang signifikan pertama kehidupan mereka. Selanjutnya, diperkirakan
untuk menyusui. Perempuan sering menghadapi bahwa 63% bayi berusia kurang dari 6 bulan di negara
ketidakfleksibelan di jam dan lokasi mereka kerja dan berkembang belum menyusui dengan memuaskan.
kurangnya privasi untuk menyusui atau memerah ASI, Namun, di beberapa negara Asia, seperti Thailand,
tidak memiliki tempat untuk menyimpan air susu yang persentase menyusui meningkat dari 90% di tahun
diperah, tidak dapat menemukan fasilitas penitipan anak 1987 menjadi 99% pada tahun 1993, sementara di
di atau dekat tempat kerja, menghadapi ketakutan akan negara-negara, seperti Uzbekistan, ada kecenderungan

28 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 77
juta rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 keresahan kerja, dan memiliki manfaat cuti hamil yang
(empat ratus juta rupiah). terbatas. Banyak perusahaan tidak memiliki program
Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan menyusui atau membuat akomodasi khusus untuk
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor menyusui. Bisnis kecil (kurang dari 100 karyawan)
33 Tahun 2012 tentang Pemberian  ASI Eksklusif.  merupakan tempat kerja yang paling tidak mungkin
PP tentang pemberian ASI eksklusif ini  merupakan  memiliki program menyusui, dan apakah tempat kerja
itu besar atau kecil, bayi pada umumnya tidak diijinkan
penjabaran dari Undang-undang Kesehatan  Nomor
berada di sana. Banyak ibu mengalami tekanan dari
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 129, ayat 1
rekan kerja dan atasan agar tidak beristirahat untuk
“Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan
memerah ASI, dan waktu istirahat yang ada seringkali
dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan
tidak memberi cukup waktu untuk memerah ASI. Bila
ASI secara eksklusif”. Dan ayat 2 : “ketentuan lebih lanjut
ibu yang tidak memiliki ruang pribadi di tempat kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
tidak memiliki tempat untuk menyusui atau memerah
Peraturan Pemerintah”. Artinya, ketika hal ini dijadikan
ASI, mereka mungkin akan menggunakan kamar kecil
landasan yuridis dan konstitusional dalam penerapan
untuk tujuan pemerahan ASI sehingga hal ini menjadi
kebijakan pemberian cuti selama enam bulan, sudah
sebuah pendekatan yang tidak higienis dan terkait
cukup kuat.
dengan penyapihan dini.
Tujuan pemberian ASI eksklusif seperti yang
Kurangnya cuti melahirkan juga bisa menjadi
diatur dalam PP Nomor 33 Tahun 2012 adalah
hambatan yang signifikan untuk menyusui. Ibu yang
menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan
ingin kembali bekerja dalam waktu satu tahun setelah
ASI eksklusif sejak lahir  sampai dengan berusia enam melahirkan cenderung memberikan ASI yang cukup,
bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan sedangkan ibu yang bekerja penuh waktu cenderung
perkembangannya, memberikan perlindungan kepada menyusui untuk jangka waktu yang lebih pendek
ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya daripada rata-rata ibu yang tidak bekerja. Ibu dengan
dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga, cuti melahirkan yang lebih lama lebih cenderung
masyarakat dan pemerintah terhadap pemberian ASI menggabungkan ASI dan pekerjaan. Pekerjaan
eksklusif. Pengertian ASI eksklusif dalam peraturan yang memiliki fleksibilitas yang lebih sedikit dan
pemerintah yang selanjutnya disingkat ASI eksklusif membutuhkan perpisahan panjang antara ibu dan bayi
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir menyulitkan menyusui lebih lanjut. Buruh upah per jam

76 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 29
menghadapi tantangan yang berbeda daripada pekerja sarana umum dan kegiatan-kegiatan di masyarakat,
bergaji, karena buruh per jam biasanya memiliki selain itu, juga mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kontrol yang kurang terhadap jadwal mereka, dan gaji teknologi yang berkaitan dengan program ASI eksklusif,
mereka dapat dikurangi jika mereka beristirahat untuk mengembangkan kerja sama mengenai program ASI
memerah ASI. eksklusif dengan pihak lain di dalam dan atau di luar
Kendala pemberian ASI di rumah sakit dan praktik negeri dan menyediakan ketersediaan akses terhadap
klinis adalah termasuk prioritas rendah yang diberikan informasi dan edukasi atas penyelenggaraan program
untuk mendukung menyusui dan pendidikan tentang ASI eksklusif.
hal tersebut, rutinitas dan penyediaan perawatan Menurut rekomendasi World Health Organization
yang tidak tepat, perawatan yang terfragmentasi, dan (WHO), masa menyusui tersebut sekurang-kurangnya
fasilitas rumah sakit untuk ibu menyusui yang tidak dua tahun. Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun
memadai. Pemberian makanan tambahan kepada bayi 2009 Pasal 128 menyatakan bahwa “1) setiap bayi
baru lahir yang sehat, lahir cukup bulan, dan masih berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan
menyusu selama masa postpartum, merupakan sebuah selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis, 2)
praktik yang tidak perlu dan merugikan terhadap selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah,
praktik menyusui. Pemberian paket kado ibu menyusui pemerintah daerah, (diturunkan) dan masyarakat harus
yang berisi contoh susu formula bayi dapat memiliki mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan
pengaruh negatif terhadap inisiasi dan lama menyusui. waktu dan fasilitas khusus”.
Memisahkan ibu dari bayinya selama masa inap Pekerja wanita berhak atas istirahat selama 1,5
di rumah sakit memiliki dampak negatif pada inisiasi bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah
dan lama menyusui. Selain itu, ada hubungan terbalik melahirkan menurut perhitungan dokter atau bidan
antara tingkat menyusui dan intervensi medis invasif
Pasal 82 ayat (1) UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
selama persalinan dan persalinan, seperti operasi sesar
menyatakan bahwa pengusaha yang tidak memberikan
yang berhubungan dengan kontak kulit-ke-kulit yang
istirahat selama 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5
tertunda antara ibu dan bayi, peningkatan pemberian
bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
makanan tambahan, dan pemisahan ibu dan bayi, yang
atau bidan dikenaikan sanksi pidana penjara paling
semuanya menyebabkan praktik menyusui yang kurang
singkat satu tahun dan paling lama empat tahun dan/
optimal. atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus

30 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 75
meskipun cuti melahirkan hanya tiga bulan. Ibu bekerja 2.3. Kendala Menyusui di Ruang Publik
tetap dapat memberikan ASI eksklusif dengan cara Situasi di Eropa, tentang menyusui di ruang atau
memerah ASI-nya sehari sebelum ibu pergi. ASI dapat tempat publik bervariasi dari satu negara ke negara
tahan simpan selama 24 jam di dalam termos es yang meskipun di sebagian besar negara dilindungi secara
diberi es batu, tahan selama enam-delapan jam di hukum. Di Inggris, Undang-Undang Diskriminasi Seks
udara bebas dan di dalam lemari es selama 48 jam dan 1975 dan Equality Act 2010 mengklarifikasi perlindungan
juga tiga bulan-enam bulan dalam mesin pendingin. terhadap diskriminasi atau pelecehan dalam penyediaan
Bagi karyawati disediakan tempat kerja sayang ibu layanan ketika seorang ibu menyusui di depan publik.
yaitu tempat kerja yang memungkinkan karyawatinya Pada tahun 2005, Parlemen Skotlandia mengeluarkan
menyusui secara eksklusif selama empat bulan atau Undang-Undang Menyusui yang melindungi hak untuk
sampai enam bulan, yang akan lebih mendukung usaha menyusui di tempat umum. Perundang-undangan
ibu untuk memberikan ASI eksklusif. memberlakukan denda hingga £ 2500 bagi siapa saja
Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 33 Tahun yang mencegah menyusui anak sampai usia 2 tahun di
2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif antara lain lokasi umum manapun. Namun, masih ada perbedaan
menetapkan kebijakan nasional terkait dengan yang signifikan, karena di Skotlandia wanita lebih
pelaksanaan program ASI eksklusif. Advokasi dan cenderung menyusui di depan umum dibandingkan
sosialisasi program ASI eksklusif, pelaksanaan IMD dengan di Inggris atau Wales, karena para ibu di kedua
untuk keberhasilan ASI eksklusif, rawat gabung, donor daerah tersebut masih memiliki perasaan campur aduk
ASI, informasi dan edukasi, sanksi administrasi, tempat karena kemungkinan rasa malu atau penilaian yang
kerja dan prasarana umum penggunaan susu formula mungkin mereka hadapi. Di Jerman, menyusui di depan
serta dukungan masyarakat. Juga adanya pemberian umum diterima secara luas, namun tidak ada undang-
pelatihan, penyediaan tenaga motivator/ /konselor/ undang khusus. Di Belanda, menyusui lazim dilakukan di
fasilitator menyusui, mengintegrasikan materi tentang depan umum dan ada undang-undang khusus mengenai
ASI eksklusif pada kurikulum pendidikan formal dan pemberian ASI di tempat kerja, yang mewajibkan
non formal bagi tenaga kesehatan, membina mengawasi atasan untuk menyediakan ruang pemberian ASI yang
serta mengevaluasi pelaksanaan dan pencapaian sesuai untuk 9 bulan pertama setelah kelahiran dan
program ASI eksklusif di fasilitas pelayanan kesehatan, memungkinkan 25% waktu kerja dihabiskan untuk
satuan pendidikan kesehatan, tempat kerja, tempat menyusui. Para perempuan Skandinavia cenderung

74 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 31
menjadi juara Eropa sejauh menyangkut ASI. Hal ini sehingga membuat emosional ibu meningkat. Sikap
dipromosikan dengan serius dan para ibu di Norwegia, ibu lebih tertarik terhadap informasi dan dorongan
Swedia dan Finlandia bebas untuk menyusui di setiap tentang promosi susu formula dapat mengurangi
lokasi umum karena secara sosial diterima. Di sisi lain, minat pemberian ASI. Selain itu, pengalaman ibu yang
di Prancis, yang memiliki tingkat menyusui terendah mempunyai anak dua dalam hal menyusui selain bagi
di negara barat, menyusui di tempat umum jarang ibu yang memiliki pengalaman dan bukan anak yang
terjadi walaupun mempunyai undang-undang yang pertama.
mendukung. Tampaknya orang Prancis, terutama yang Faktor kejiwaan ibu yang berasal dari faktor
lebih muda, cenderung kurang toleran terhadap ASI eksternal, antara lain adalah hubungan keluarga dan
di depan umum dan menyusui lebih mudah diterima lingkungan pekerjaan. Hubungan keluarga, ayah dapat
di tempat umum ketika bayinya adalah sampai usia 6 berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI
bulan. Di sekitar Mediterania, Spanyol, Italia dan Yunani, eksklusif dengan jalan memberikan dukungan secara
meskipun para ibu didorong untuk menyusui di depan emosional kepada istri dan memberikan bantuan-
umum, banyak ibu masih berhati-hati dalam masalah bantuan praktis, seperti mengganti popok atau merawat
ini. bayi. Lingkungan pekerjaan, yaitu tempat ibu bekerja
Negara Amerika Utara, menyusui di depan tidak mendukung apabila ibu memberikan ASI eksklusif
umum adalah masalah sosial yang menjadi sasaran nantinya akan menganggu produktivitas dalam bekerja.
manajemen yang berbeda di antara negara bagian Faktor dari bayi sendiri adalah anak yang lahir sebelum
yang berbeda. Di Amerika Serikat, terdapat dua jenis waktunya (prematur) atau lahir dengan berat badan
hukum yang berkaitan dengan menyusui. Mereka juga yang sangat rendah, anak sakit dan berbagai penyakit
menetapkan hak menyusui di depan umum atau tidak macam cacat bibir.
termasuk menyusui dari undang-undang pidana. Saat Faktor lingkungan yang mempengaruhi pemberian
ini, 34 negara memiliki peraturan yang jelas dari kedua ASI eksklusif adalah faktor perubahan sosial budaya,
kategori tersebut. Virginia dan North Carolina termasuk seperti ibu bekerja, meniru teman, tetangga dan orang
negara bagian yang telah melegalkan pemberian ASI di terkemuka yang memberikan susu formula, serta
depan umum, sementara Alaska dan Utah melindungi merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya. Ibu-
menyusui dari undang-undang yang berpotensi ibu yang bekerja atau kesibukan sosial lainnya, bukan
membatasi. Namun, beberapa negara bagian termasuk alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif,

32 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 73
3.4. Kebijakan Pemberian ASI dan Kendala di Connecticut, New Jersey, dan Minnesota memiliki
Indonesia undang-undang yang tidak jelas yang tidak memiliki
Beberapa Faktor yang mempengaruhi pemberian klarifikasi mengenai keadaan yang pemberian ASI di
ASI eksklusif adalah antara lain kurangnya masyarakat bersifat etis dan dapat diterima. Selain
pengetahuan, nilai/norma sosial/subyektif, keluarga itu, beberapa negara tidak memiliki kerangka hukum
miskin, dukungan sosial, pekerjaan dan asuhan kepada untuk menyusui, dan penerimaan dan dukungan untuk
anak serta pelayanan kesehatan. Selanjutnya, ada juga menyusui di depan umum bergantung pada kenyamanan
beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI setiap operator swasta. Sebenarnya, ibu di Amerika
eksklusif, yaitu: (1) faktor kejiwaan ibu, (2) faktor Serikat menyusui di depan umum tanpa ragu walaupun
dari bayi sendiri, (3) faktor lingkungan dan (4) faktor tetap berhati-hati dan hal ini umumnya diterima.
kelainan payudara (Roesli, 2005). Menyusui di tempat kerja merupakan tantangan
Faktor kejiwaan ibu dapat berasal dari faktor besar bagi seorang ibu baru yang sekaligus karyawan.
internal dan eksternal. Faktor internal yang Terkadang, jam kerja dan keadaan di tempat kerja
mempengaruhi kejiwaan ibu menyusui, antara lain rasa mengolah iklim yang kurang kondusif untuk menyusui.
percaya diri, kepribadian, kecemasan, kestabilan emosi, Amerika Utara relatif sensitif terhadap pemberian ASI
sikap dan pengalaman menyusui. Rasa percaya diri atau pada jam kerja. Presiden Barack Obama menandatangani
keyakinan ibu bahwa ASI yang diberikan secara eksklusif Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable
kepada bayi tidak cukup menyebabkan ibu ingin cepat Care Acta/ACA) pada tanggal 30 Maret 2010. Bagian
memberikan susu formula atau bubur yang terbuat dari Fair Labor Standards Act (FLSA) adalah undang-undang
tepung biji-bijian kepada bayinya. Kepribadian ibu yang federal di Amerika Serikat yang mewajibkan hak-hak
selalu mengalami tekanan batin karena tidak mendapat pekerja untuk menyusui dan untuk mengekspresikan
dukungan dari suaminya apabila memberikan ASI (memerah) ASI di tempat kerja kapanpun dibutuhkan.
secara eksklusif. Tingkat kecemasan, karena ibu takut FLSA mensyaratkan bahwa majikan memastikan waktu
apabila hanya diberi ASI sampai usia empat bulan atau kerja ibu dan tempat yang tepat untuk menyusui atau
selebihnya enam bulan saja bayi tidak dapat tumbuh mengekspresikan susu setiap saat diperlukan untuk
besar. Kestabilan emosional, ibu takut kehilangan daya tahun pertama setelah kelahiran. Menurut undang-
tarik sebagai seorang wanita karena dengan menyusui undang, ibu menyusui memiliki hak untuk menyusui
akan membuat bentuk payudara kurang bagus, atau mengekspresikan susu di tempat kerja tanpa

72 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 33
batasan waktu di tempat yang bersih dan pribadi aturan-aturan yang ada dalam kebijakan tersebut wajib
selain kamar mandi. Namun, perusahaan kecil yang dipenuhi oleh subyek hukumnya (dalam hal ini orang
mempekerjakan kurang dari 50 karyawan dibebaskan tua, masyarakat dan pemerintah). Apabila subyek
dari undang-undang ini. Kepatuhan terhadap undang- hukum tersebut tidak mematuhi aturan yang berlaku,
undang ini bervariasi dari satu negara bagian ke negara sanksi akan dikenakan.
bagian di Amerika Serikat. Sungguh luar biasa bahwa Kebijakan kesejahteraan anak juga mengandung
24 negara menerapkannya. Secara khusus, New York asas-asas hukum tertentu. Dalam kebijakan ini terdapat
dan California menerapkan undang-undang ini lebih asas kemanusiaan, perlindungan, kesejahteraan, dan
menyeluruh sementara Georgia dan Oklahoma memiliki asas legalitas. Seluruh asas hukum tadi merupakan
pengaturan yang lebih fleksibel untuk menyusui di jiwa/roh dalam perumusan Undang-Undang untuk
tempat kerja. Selain itu, dalam banyak kasus, tidak mewujudkan kesejahteraan anak. Bentuk pengaturan
sepenuhnya diklarifikasi jika waktu menyusui yang dalam kebijakan kesejahteraan anak adalah
diberikan bisa melebihi waktu istirahat biasa. Dalam dikeluarkannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
kasus ketidaktaatan, hanya 3 negara yang memberikan Tentang Perlindungan Anak, yang memiliki tujuan yang
hukuman bagi pengusaha. Hukum pemompaan ASI sama dengan Undang-Undang Kesejahteraan Anak.
tidak selalu spesifik untuk waktu dan tempat yang
Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam kebijakan
disediakan, namun tidak dapat disangkal membentuk
kesejahteraan anak adalah terpenuhinya kebutuhan
tempat kerja yang ramah keluarga.
lahir batin dari anak Indonesia, sehingga akan tercapai
Negara Kanada, pemberian ASI publik tampaknya anak yang sehat. Anak yang tumbuh sehat berarti
merupakan masalah kesehatan masyarakat dan terpenuhi haknya akan kesehatan, sehingga sesuai juga
umumnya diterima. Koalisi Aksi Makan Kanada dengan Konvensi Hak Anak (KHA) yang merupakan
(INFACT), sebuah organisasi non-pemerintah nasional bagian dari Deklarasi Universal PBB mengenai hak asasi
ion, telah mengambil alih perlindungan bayi dan anak
manusia.
dengan mempromosikan dan mendukung pemberian
ASI. Ibu merasa bebas untuk menyusui di mana saja
dan jarang mengalami kritik apapun. Di sebagian
besar negara di Amerika Tengah, menyusui di depan
umum dianggap sebagai kegiatan biasa dan biasa. Ibu

34 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 71
tersebut tidak mematuhi aturan yang berlaku, sanksi di Barbados, Guatemala, Honduras, Trinidad dan El
akan dikenakan. Salvador merawat anak-anak mereka di mana-mana
Kebijakan program ASI eksklusif juga mengandung tapi biasanya menutupi payudara mereka. Di Amerika
asas-asas hukum tertentu. Dalam kebijakan ini terdapat Selatan di sebagian besar negara, ibu memiliki sikap
asas perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, percaya diri positif mengenai pemberian ASI di depan
perlindungan, keadilan dan non diskriminatif, gender, umum. Pada tahun 1980an, Peru adalah negara Amerika
serta norma agama. Seluruh asas hukum tadi merupakan Latin pertama yang menetapkan kebijakan untuk
jiwa/roh dalam perumusan Undang-Undang untuk melindungi menyusui di pusat kesehatan dan tempat-
mewujudkan kesejahteraan anak. Bentuk pengaturan tempat umum. Di Cile, Brasil, Venezuela dan ibu-ibu
dalam kebijakan program ASI eksklusif adalah Argentina mungkin perawat di mana saja. Di Kolombia,
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun di daerah perkotaan perempuan sering tutup, tidak
2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif yang merupakan seperti di daerah pedesaan.
aturan pelaksanaan dari Pasal 129 Undang-undang Sedangkan di Asia masing-masing negara mewakili
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Tujuan model budaya dan agama yang unik dan dengan demikian
utama yang ingin dicapai dalam kebijakan program ASI membedakan sikap mereka terhadap pemberian ASI.
eksklusif adalah tercapainya derajat kesehatan yang Menyusui di masyarakat tampaknya diterima secara
optimal dari seorang anak, sehingga diharapkan akan luas di antara negara-negara Asia selama kebijaksanaan
menurunkan Angka Kematian Bayi di Indonesia. Dengan dipertahankan. Wanita bisa menyusui tanpa batasan di
demikian, program ini diharapkan dapat memenuhi Israel, Bangladesh, Nepal, Yordania dan Iran. Di Filipina,
salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals menyusui di depan umum tidak dilarang, namun seorang
(SDGs). wanita yang menyusui di depan umum dapat mengambil
Kebijakan kesejahteraan anak merupakan suatu risiko untuk dinyatakan tidak etis jika sebagian besar
kaidah atau norma hukum yang didasarkan pada dadanya tertutup dan terbuka. China, Malaysia dan
ketentuan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun Thailand pada dasarnya menerima menyusui di depan
1979 Tentang Kesejahteraan Anak. Dasar hukum yang umum, namun ada perbedaan dari satu daerah ke
melandasi adalah Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang daerah yang disebabkan oleh alasan pendidikan dan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan ekonomi. Menyusui di masyarakat lebih luas terjadi di
ketentuan yang mengikat secara hukum, sehingga daerah pedesaan di antara populasi pendidikan rendah,

70 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 35
dibandingkan dengan daerah perkotaan dan di antara dan perkembangannya dengan wajar, baik secara
orang-orang berpendidikan tinggi. Di sisi lain, tidak rohani, jasmani maupun sosial. Program ASI eksklusif
biasa melihat wanita menyusui bayinya di depan umum dicanangkan dengan berlandaskan perikemanusiaan,
di Taiwan, Hong Kong dan Jepang, meski tidak ilegal. memberikan manfaat dan perlindungan bagi anak agar
Pakistan memiliki standar budaya yang ketat untuk dapat hidup sehat sejahtera, sehingga anak terpenuhi
kerendahan hati dan kulit manusia telanjang dikecam hak-haknya dan berlaku secara adil tanpa adanya
karena alasan agama. Namun, peraturan Islam Pakistan diskriminasi. Sebagai salah satu negara yang menanda
menerima dan menghormati pemberian ASI di depan tangani Konvensi Hak Anak (KHA) dan World Summit
umum asalkan dilakukan secara discretely. Sebagian for Children (WSC), Indonesia wajib mewujudkan hak
kecil negara Asia mengkriminalkan pemberian ASI anak untuk dijamin kelangsungan hidupnya. Dalam
di depan umum. Memang tidak dapat diterima dan Mukadimah Konvensi Hak Anak juga ditegaskan
menyinggung untuk menyusui di tempat-tempat umum kembali bahwa anak-anak (dengan kondisi yang rentan)
Arab Saudi dan Bali. membutuhkan pengasuhan dan perlindungan khusus.
Negara Afrika, sikap terhadap menyusui di Kesimpulannya adalah bahwa asas-asas hukum yang
masyarakat bervariasi dan situasinya berubah dari satu ada di dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979
negara ke negara lain. Ahli antropologi budaya Kathrine tentang Kesejahteraan anak adalah sejalan dengan
Dettwyler mengatakan, “Dalam kebanyakan budaya Konvensi Hak Anak.
di seluruh dunia, payudara tidak memiliki konotasi Kebijakan program ASI eksklusif merupakan
seksual untuk pria atau wanita. Perilaku seksual tidak suatu kaidah atau norma hukum yang didasarkan pada
melibatkan payudara, yang dianggap ada untuk tujuan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun
tunggal memberi makan anak-anak “. Di sebagian besar 2009 Tentang Kesehatan. Dasar hukum yang melandasi
wilayah, menyusui di depan umum dianggap sebagai adalah Pasal 28 H ayat (1) dan Pasal 34 ayat (3) Undang-
aktivitas duniawi dan diterima secara luas. Wanita undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dari Kenya, Liberia, Maroko, Nigeria, Rwanda, Somalia, merupakan ketentuan yang mengikat secara hukum,
Uganda, Zambia dan banyak negara lain menyusui sehingga aturan-aturan yang ada dalam kebijakan
sesuai permintaan tanpa ragu sedikit pun. Terkadang tersebut wajib dipenuhi oleh subyek hukumnya (dalam
kebijaksanaan mungkin diperlukan, tergantung hal ini ibu, keluarga, masyarakat, pemerintah, ataupun
lingkungan. Di Ghana khususnya - meskipun negara lembaga-lembaga tertentu). Apabila subyek hukum

36 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 69
akan dikenakan sanksi pencabutan kuasa asuh orang konservatif - seorang wanita diharapkan menyusui
tua terhadap anaknya. Pengertian ini merupakan hasil anaknya jika diperlukan, sementara jika dia tidak
interpretasi terhadap Pasal 9 dan Pasal 10 Undang- melakukannya maka disimpulkan bahwa bayi itu bukan
undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan miliknya. Di sisi lain, di Libya menyusui di depan umum
Anak. Pasal 9 menyatakan: “Orang tua adalah yang tidak meluas dan terkadang tidak disukai, sementara
pertama-tama bertanggung jawab atas terwujudnya di Mesir kebanyakan wanita tidak menyusui di depan
kesejahteraan anak baik secara rohani, jasmani maupun umum karena agama. Sedangkan untuk Oseania, negara
sosial” sedangkan Pasal 10 menyatakan: “Orang tua yang mendukung hak ibu untuk menyusui di depan umum.
terbukti melalaikan tanggung jawabnya sebagaimana Di Australia, menurut Undang-Undang Diskriminasi
dimaksud dalam Pasal 9, sehingga mengakibatkan 1991, Undang-undang Anti-Diskriminasi Nasional
timbulnya hambatan dalam pertumbuhan dan tahun 2010 dan Undang-Undang Diskriminasi Seks
perkembangan anak, dapat dicabut kuasa asuhnya 1984 diubah pada tahun 2011, setiap wanita dilindungi
sebagai orang tua terhadap anaknya.” Selanjutnya, orang undang-undang untuk menyusui anaknya di tempat
atau badan sebagai wali akan ditunjuk. Pencabutan umum dan perlakuan yang tidak menguntungkan
kuasa asuh tidak menghapuskan kewajiban orang tua dengan alasan menyusui adalah terlarang. Penerimaan
yang bersangkutan untuk membiayai, sesuai dengan masyarakat terhadap pemberian ASI di masyarakat
kemampuannya, penghidupan, pemeliharaan, dan telah berkembang selama beberapa tahun terakhir dan
pendidikan anaknya. Pencabutan kuasa asuh orang tua undang-undang tersebut mengakui bahwa pemberian
ditetapkan dengan putusan hakim. ASI harus didukung.
Kebijakan kesejahteraan anak sudah diatur Negara Selandia Baru, menyusui di depan umum
dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang juga terjamin oleh undang-undang, adalah umum dan
Kesejahteraan Anak. Pengundangan Undang-undang diterima secara luas. Banyak tempat umum di kedua
tersebut merupakan kebutuhan yang sesuai dengan negara menyediakan ruang perawatan dimana ibu dapat
amanat undang-undang, karena untuk mewujudkan dengan nyaman mengubah bayi mereka, menyusui atau
kesejahteraan anak diperlukan adanya suatu undang- memompa susu mereka. Selain undang-undang tentang
undang. pemberian ASI di depan umum, kampanye periklanan
Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan mempromosikan pembentukan hak perempuan untuk
penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dirawat di mana saja. “Saya percaya bahwa satu-satunya

68 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 37
cara untuk benar-benar mulai menyingkirkan stigma penyelenggara satuan pendidikan kesehatan dan
yang melingkupi menyusui di depan umum dimulai Pemerintah. Padahal, telah menjadi pemahaman
dengan pria,” tulis Hector Cruz, seorang fotografer umum bahwa kerjasama semacam ini menimbulkan
Amerika, melalui emailnya ke Huffington Post. Dia konflik kepentingan di kalangan tenaga kesehatan,
tidak diijinkan untuk menghadiri kelas menyusui penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan,
dalam persiapan kelahiran putrinya meski ia ingin penyelenggara satuan pendidikan kesehatan dan
bersikap mendukung dan menghibur istrinya saat Pemerintah.
‘perjalanan’ menyusui. Tanggapannya terhadap tabu Pasal 27 ayat (2) berbunyi “Tiap-tiap warga negara
sosial ini adalah Project Breastfeeding, serangkaian berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
foto pria yang menahan anak-anak mereka dalam bagi kemanusiaan”. Apabila kita cermati Pasal 27 ayat
pose menyusui dengan kata-kata “Jika saya bisa, saya (2) UUD 1945 di atas, seluruh warga negara Indonesia
akan” mencantumkan gambarnya. Tujuannya adalah mempunyai hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
untuk mendidik laki-laki, mendorong perempuan layak bagi kemanusiaan. Anak juga merupakan bagian
dan mendemigami menyusui di depan umum. Seiring dari warga negara Indonesia, sehingga mempunyai hak
dengan iklan ini, yang lain datang, berjudul When yang sama pula dengan warga negara yang lain, dalam
Nurture Calls. Kris Haro dan Johnathan Wenske, hal ini penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Bagi
mahasiswa seni dari U niversity of Northern Texas, anak, penghidupan yang layak sesuai kemanusiaan
merancang kampanye ini untuk sebuah proyek kelas adalah terjaminnya kesehatannya, terpenuhi kebutuhan
untuk mendukung HB 1706, sebuah undang-undang di nutrisinya, terhindar dari berbagai penyakit, sehingga
badan legislatif negara bagian Texas yang melindungi anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan
ibu menyusui dari pelecehan dan diskriminasi. Terdiri tahapan usianya sehingga diharapkan anak tersebut
dari dua bagian, yaitu poster dan aplikasi mobile. Iklan akan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
cetak akan ditempatkan di sandaran warung kamar
Tanggung jawab utama atas hak-hak kesejahteraan
mandi sehingga bisa menciptakan bayangan kios yang
anak ada pada orang tua sedangkan negara mempunyai
menghadapinya. Mereka menunjukkan kepada ibu
kewajiban untuk memastikan bahwa orang tua
yang telah dilecehkan dan merasa satu-satunya pilihan
telah benar-benar memenuhi tanggung jawab atau
mereka adalah memberi makan bayi mereka di kamar
kewajibannya tersebut. Bahkan untuk menjamin
kecil agar tidak menyinggung siapapun. Breast Friends
perlindungan terhadap hak anak, orang tua yang lalai

38 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 67
adanya ruang rawat gabung dan tidak dilaksanakannya adalah aplikasi mobile, yang dirancang khusus untuk ibu
Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Padahal itu merupakan menyusui. Ini memungkinkan mereka untuk mencari
salah satu langkah penting dalam keberhasilan atau memberikan umpan balik untuk tempat-tempat
menyusui. umum terdekat yang mendukung ibu menyusui.
Pasal 15 berbunyi “dalam hal pemberian Kampanye periklanan mungkin merupakan langkah
ASI eksklusif tidak dimungkinkan berdasarkan pertama namun tidak boleh menjadi satu-satunya yang
pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal mempromosikan menyusui. Jadi untuk menentukan hak
7, bayi dapat diberikan susu formula bayi.” Pasal ini menyusui, terlepas dari peraturan yang ada, diperlukan
bertentangan dengan Pasal 8 dan 9 yang menyebutkan pendidikan. Mulai dari yang muda hingga yang lebih
bahwa jika ibu tidak dapat memberikan ASI maka tua, setiap orang harus diberitahu tentang pentingnya
harus diupayakan pemberian ASI perah ataupun menyusui. Kampanye di sekolah dan universitas
donor ASI. Substansi mengenai formula dirasa kurang dan proyeksi melalui media - surat kabar, televisi,
tepat mengingat Peraturan Pemerintah ini membahas internet, bahkan media sosial masih harus dilakukan.
pemberian ASI eksklusif. Tapi pertama-tama harus menjadi ibu. Mereka harus
Pasal 21 ayat (2) berbunyi “Bantuan dari produsen mendapat informasi dengan baik selama kehamilan
atau distributor susu formula bayi sebagaimana dan bersiap menghadapi kesulitan dalam hal menyusui.
dimaksudkan pada ayat (1) dapat diterima hanya untuk Rumah sakit dan rumah bersalin harus mengatur
tujuan membiayai kegiatan pelatihan, penelitian dan pelajaran untuk para calon ibu dan memberikan
pengembangan, pertemuan ilmiah, dan atau kegiatan lingkungan yang ramah kepada bayi setelah melahirkan.
lain yang sejenis.” Pasal ini sangat bertentangan dengan Manfaat menyusui untuk ibu dan anak tidak diragukan
semangat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 lagi dan asuhan harus dipertimbangkan lagi sebagai
Tentang Kesehatan yang berupaya melindungi ibu awal yang paling normal dari nutrisi yang sehat.
dalam memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi.
Pasal ini justru membuka peluang bagi produsen
susu formula untuk melakukan kegiatan pemasaran
produk melalui kerjasama dengan tenaga kesehatan,
penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan,

66 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 39
Sangat disayangkan, meskipun Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian
ASI eksklusif telah disahkan, masih ada beberapa pasal
yang tidak sesuai dengan semangat untuk melindungi
BAB 3 Ibu dan Anak dalam pemberian ASI eksklusif. Bahkan
KEBIJAKAN DAN PRAKTIK keberadaan PP ASI yang telah disahkan pada 1 Maret 2012
MENYUSUI tersebut belum sepenuhnya memberikan perlindungan
kepada ibu menyusui, melainkan memberi celah bagi
produsen susu formula untuk masuk dan melakukan
Asdanya kendala-kendala dalam pemberian ASI, promosi kepada ibu bayi secara terselubung. Ada
kebijakan yang khusus mengatur tentang hal pemberian beberapa pasal yang tidak sesuai dengan semangat
ASI kepada bayi merupakan hal yang sangat penting untuk melindungi Ibu dan Anak dalam pemberian ASI
untuk dirumuskan dan diimplementasikan. Kebijakan eksklusif, yaitu Pasal 6, Pasal 15 dan Pasal 21 ayat (2).
diharapkan mampu untuk mengubah perilaku Pada Pasal 6 PP Nomor 33 Tahun 2012 disebutkan
masyarakat tentang pemberian ASI yang merupakan bahwa “Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan
hak ibu untuk menyusui bayinya dan hak bayi untuk ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya”.
disusui agar mendapatkan nutrisi terbaik dari air susu Penggunaan kata “harus” dalam Pasal ini tidak selaras
ibu tersebut. dengan semangat Undang-undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan yang melindungi ibu dan bayi
dalam memberi dan mendapatkan ASI sehingga bunyi
3.1. Kebijakan dan Perubahan Perilaku
kalimat ini kurang tepat terhadap niat melindungi,
Kehidupan bernegara dalam suatu komunitas mendukung, dan mempromosikan ASI.
menghendaki adanya interaksi antara pemimpin dan
Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa
yang dipimpin, atau antara pemerintah dan rakyat. Pada
hampir semua ibu ingin untuk menyusui anaknya.
dasarnya, baik pemerintah maupun rakyat menjalankan
Sehingga tidak perlu diharuskan pun, seorang ibu akan
fungsinya masing-masing sehingga terdapat adanya
menyusui anaknya. Pada kenyataannya justru banyak
perbedaan hak dan kewajiban antara pemerintah
ibu gagal menyusui akibat mereka tidak mendapatkan
dan rakyat dalam menjalankan kehidupan bernegara.
dukungan dari fasilitas layanan kesehatan, seperti tidak

40 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 65
ASI secara eksklusif. Pada tanggal 1 Maret 2012 Pemerintah merupakan wujud perwakilan rakyat
yang lalu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan sehingga secara ideal keinginan pemerintah merupakan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian keinginan rakyat pula.
Air Susu Ibu eksklusif yang ditandatangani oleh Presiden Berpangkal dari perbedaan hak dan kewajiban
Susilo Bambang Yudhoyono. Peraturan Pemerintah tersebut, pemerintah berhak mengatur serta rakyat
(PP) Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air berkewajiban mematuhi aturan-aturan tersebut.
Susu Ibu Eksklusif, telah ditandatangani Presiden
Aturan-aturan serta keinginan-keinginan rakyat
Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 1 Maret
tersebut diwujudkan oleh pemerintah melalui berbagai
2012 yang lalu. Pemerintah bukan hanya melarang
kebijakan publik apapun yang dipilih dan ditetapkan oleh
kegiatan-kegiatan yang dianggap menghambat program
pemerintah, baik untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
pemberian ASI Eksklusif. Pemerintah juga mewajibkan
Hal ini berarti bahwa tindakan pemerintah melakukan
adanya kegiatan bagi ibu untuk dapat menyusui bayinya,
atau pun tidak melakukan sesuatu merupakan bentuk
meskipun tengah bekerja atau berada di tempat umum.
kebijakan yang dipilih oleh pemerintah karena apapun
Kegiatan yang dapat menghambat pemberian ASI pilihan bentuk kebijakannya akan tetap menimbulkan
eksklusif salah satunya adalah gencarnya iklan susu dampak sama besarnya.
formula yang ada di sekeliling kita. Diharapkan tenaga
Kaitannya dengan kebijakan pemberian ASI
dan fasilitas kesehatan tidak memberikan susu formula,
eksklusif, pemerintah berusaha untuk mengatur
harus menaati beberapa ketentuan, termasuk dilarang
atau mempengaruhi perilaku individu dan organisasi
melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi itu di
melalui serangkaian alat kebijakan, termasuk undang-
antaranya mulai dari memajang produk susu formula
bayi, memberikan potongan harga, memberikan sampel undang, sanksi, peraturan, penyediaan layanan publik
susu formula bayi, memberikan hadiah, memberikan dan informasi, dan materi panduan. Apa alasan dasar
informasi melalui saluran telepon, media cetak dan pemerintah ingin mempengaruhi atau mengubah
elektronik, memasang logo atau nama perusahaan, pada perilaku masyarakat berkenaan dengan pemberian ASI
perlengkapan persalinan dan perawatan bayi hingga eksklusif sangat didasarkan pada peningkatan kualitas
membuat dan menyebarkan brosur, leaflet, poster, atau generasi penerus yang harus selalu dijaga. Alasan
sejenis lainnya. paling mendasar adalah bahwa pemberian ASI dapat
memberikan manfaat kesehatan dan kesejahteraan
bagi ibu dan bayi serta dapat memberikan manfaat

64 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 41
secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat yang pemberian cuti melahirkan kepada setiap pekerja
mengimplementasikan pemberian ASI kepada bayi. perempuan. Di Indonesia, setiap perusahaan seharusnya
Ada banyak contoh kasus di bidang kesehatan mengikuti ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
masyarakat (misalnya, pemberian ASI) yang harus 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan memberikan hak
diselesaikan secara tuntas. Teori perubahan perilaku cuti selama 3 bulan kepada karyawan yang melahirkan.
yang mendasari banyak kebijakan publik adalah model Pada kenyataannya, banyak perusahaan yang hanya
pilihan rasional yang mengasumsikan orang secara memberikan cuti kurang dari 3 bulan. Selain penyediaan
rasional berusaha memaksimalkan kesejahteraan fasilitas dan pemberian kesempatan waktu untuk
mereka. Kebijakan dalam hal pemberian ASI diharapkan menyusui, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan
dapat mengubah perilaku masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi ibu menyusui.
yang tidak menganggap penting pemberian ASI kepada Negara Indonesia, masih banyak dijumpai ibu yang
bayi menjadi sadar sepenuhnya bahwa pemberian ASI tidak bisa menyusui bukan lantaran tidak mau untuk
merupakan hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar- menyusui bayinya, tetapi karena ASI-nya tidak keluar
tawar lagi. akibat status gizi ibu yang buruk. Untuk mendapatkan
ASI yang berkualitas diperlukan asupan gizi yang baik
3.2. Kebijakan Pemberian ASI dalam Skala dan mencukupi bagi ibu menyusui. Tentu saja hal ini
Internasional juga harus menjadi perhatian pemerintah agar tidak
ada lagi ibu yang tidak bisa menyusui akibat produksi
Pemberian ASI kepada bayi dari lahir, sampai
usia enam bulan, hingga usia dua tahun tentu saja ASI nya terganggu.
mendapat perhatian dunia internasional. Dengan Pasal 129 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor
begitu pentingnya masalah ini, beberapa kebijakan 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan merumuskan bahwa
ataupun himbauan mengenai pemberian ASI di tingkat pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan
internasional sudah dibuat. dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan
Kepentingan politik untuk menyusui di tingkat air susu ibu secara eksklusif. Ketentuan lebih lanjut
internasional jelas merupakan bukti dari tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
1980an dan seterusnya. Organisasi-organisasi besar Peraturan Pemerintah. Melihat ketentuan di atas,
seperti World Health Organization (WHO), UNICEF pemerintah harus menetapkan kebijakan dalam rangka
dan World Health Assembly (WHA) memainkan peran menjamin terpenuhinya hak bayi untuk mendapatkan

42 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 63
berusia enam bulan, dan ibu mempunyai kewajiban kunci dalam memimpin usaha internasional ini. Upaya
untuk menyusui bayinya secara eksklusif kecuali atas ini dipertahankan sepanjang tahun 1980an dan awal
indikasi medis. Selama proses pemberian ASI eksklusif, 1990an melalui serangkaian pertemuan penting dan
ibu bayi mempunyai hak untuk didukung secara penuh, diseminasi global terhadap pernyataan dan pedoman
dalam hal ini keluarga, pemerintah, pemerintah daerah kebijakan utama. Hasilnya adalah bahwa sejumlah
serta masyarakat wajib untuk mendukung proses pemerintah memasukkan promosi menyusui secara
pemberian ASI eksklusif ini. proaktif sebagai bagian dari kebijakan kesehatan.
Penyediaan fasilitas khusus menjadi kewajiban Tindakan internasional ini disandingkan dengan
pemerintah, dan tentu saja itu menjadi hak bagi ibu berbagai kemitraan dan praktik nasional yang berbeda
untuk memperoleh fasilitas khusus tersebut. Dengan yang dirancang untuk mencapai perubahan. Tiga
pemberian fasilitas untuk menyusui, berarti pemerintah dekade terakhir (1980-2010) telah menunjukkan
telah memenuhi hak gender seorang wanita. Sehingga manfaat potensial dari kegiatan profesional, akademis
tidak hanya hak untuk cuti haid dan cuti melahirkan dan penelitian kolaboratif, yang melengkapi usaha
yang dipenuhi, hak seorang ibu untuk didukung dalam internasional. Upaya kolektif yang berkaitan dengan
proses menyusui bayinya merupakan bagian dari hak menyusui di banyak negara, seperti Inggris dan Australia,
menyebabkan prakarsa praktik baru dan publikasi karya
reproduksi seorang wanita.
penelitian seminalis. Beberapa tinjauan sistematis yang
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang kuat dan andal telah membantu mengkonsolidasikan
Ketenagakerjaan Pasal 82 ayat (1) menyebutkan bahwa perubahan yang telah terjadi selama tiga dekade.
“Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh
Seperti kebijakan strategis internasional
istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum
dan nasional, kebijakan dan praktik lokal sangat
saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan
dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi dan
sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
politik. Perubahan praktik utama di tingkat lokal adalah
kandungan atau bidan.” Oleh karena itu, pada saat bayi
implementasi kebijakan dan praktik Baby-Friendly yang
berumur 1,5 bulan, seorang ibu pekerja sudah harus
paling penting di rumah sakit dan di fasilitas kesehatan
meninggalkan bayinya untuk kembali bekerja. masyarakat. Kepentingan politik lokal juga dapat
Dukungan perusahaan bagi keberhasilan program mendukung perubahan dari bawah ke atas, melalui
ASI eksklusif sebenarnya bisa diberikan melalui banyak contoh praktik terbaik individual.

62 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 43
Tantangan global utama abad kedua puluh satu Mengingat besarnya manfaat ASI bagi bayi, keluarga,
adalah bahwa meskipun ada bukti bahwa ‘ASI adalah masyarakat, dan negara, serangkaian upaya perlu
yang terbaik’, menyusui bukanlah pilihan perempuan untuk dilakukan secara terus menerus agar cakupan
yang paling disukai, dan tingkat menyusui tetap rendah pemberian ASI eksklusif semakin meningkat. Hal
di seluruh dunia, dan lambat meningkat. Alasan untuk itulah yang mendasari mengapa negara turut campur
keadaan ini rumit, berbeda dari satu negara ke negara dalam masalah pemberian ASI eksklusif. Meskipun
lain, dan negara-negara tersebut sangat terpengaruh pemberian ASI merupakan masalah pribadi masing-
oleh faktor nasional dan lokal yang spesifik. masing individu, negara mempunyai kepentingan
Negara maju mengubah sikap perempuan adalah untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas
sebuah kebutuhan dan tetap menjadi tantangan, sehingga perlu untuk turut campur dalam masalah
sementara di negara berkembang, sebab dan akibat ini. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan
sering dapat diletakkan di isu-isu mendasar, seperti Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian
infeksi dan penyakit pada ibu, ketersediaan air bersih ASI eksklusif yang merupakan aturan pelaksanaan dari
atau, di beberapa negara, kelangkaan air. ketentuan ASI eksklusif dalam Undang-Undang Nomor
Pada bulan Oktober 1979, sebuah pertemuan 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
bersama WHA dan UNICEF selama empat hari diadakan Pasal 128 ayat (1), (2), dan (3) Undang-undang
tentang ‘Makanan Bayi dan Anak-anak’. Pertemuan ini Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dirumuskan
dihadiri oleh perwakilan pemerintah, badan-badan bahwa setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu
PBB, badan-badan sistem dan teknis, organisasi non- eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
pemerintah (LSM) dan industri makanan bayi, serta kecuali atas indikasi medis. Selama pemberian air susu
oleh ilmuwan yang bekerja di bidang ini. Prestasi utama ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah,
dan manfaat dari pertemuan tahun ini adalah untuk dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara
mempertemukan beragam kelompok yang memiliki penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
kepentingan dalam menyusui, untuk memastikan bahwa Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud
menyusui dipindahkan ke puncak agenda politik global, pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat
dan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan sarana umum.
tindakan bersama Berdasarkan ketentuan di atas, bayi berhak
mendapatkan ASI secara eksklusif sejak lahir sampai

44 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 61
kanker, menjarangkan kehamilan, dll. Bagi keluarga, hal Pertemuan WHA / UNICEF tahun 1979 menyetujui
ini akan menghemat pengeluaran karena tidak perlu tiga tindakan utama. Pertama, disepakati bahwa ada
membeli susu formula, dan praktis karena tidak perlu kebutuhan mendesak untuk meninjau undang-undang
menyiapkan alat-alat untuk menyusui. Kebahagiaan yang ada di berbagai negara, dengan tujuan khusus
keluarga pun akan bertambah karena pemberian ASI untuk memberi dan mendukung ibu menyusui lebih
dapat menjarangkan kehamilan sehingga hal ini akan baik, terutama ibu yang bekerja. Kedua, diakui bahwa
mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga. Manfaat strategi diperlukan untuk memperkuat kapasitas
ASI juga dapat dirasakan oleh negara karena hal ini WHA untuk bekerja sama sesuai permintaan negara-
akan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, negara Anggota dalam mengembangkan legislasi yang
mengurangi subsidi untuk biaya kesehatan, menghemat sesuai. Ketiga, pelaporan reguler ke WHA disepakati
devisa negara, meningkatkan produktivitas ibu pekerja, mengenai langkah-langkah yang diambil oleh WHO
dan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. untuk mempromosikan pemberian ASI dan untuk
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk memperbaiki pemberian makanan bayi dan anak, serta
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk mengevaluasi dampak dari semua tindakan yang
hidup sehat bagi setiap warga negara agar terwujud diambil oleh WHO dan negara-negara anggotanya. Ini
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, dimulai dari tahun 1981 dan berlanjut bahkan dalam
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya tahun-tahun berikutnya.
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dua hasil utama pertemuan 1979 adalah
Anak Indonesia merupakan bagian dari generasi muda kesepakatan untuk mengembangkan kode etik
dan merupakan mata rantai awal yang sangat penting internasional untuk membimbing negara-negara
dan menentukan dalam upaya mempersiapkan dan mengenai bagaimana formula bayi dipromosikan,
mewujudkan masa depan bangsa dan negara sesuai didukung dan dipasarkan, dan komitmen dari semua
dengan apa yang dicita-citakan bersama. Dengan negara untuk secara aktif mendorong dan mendukung
pemberian ASI eksklusif, anak akan sehat dan dapat pemberian ASI. Poin berikut mewakili isu utama
berprestasi dengan maksimal, menjadi pribadi yang bahwa semua pemerintah dan organisasi lain yang
berkualitas, hal ini merupakan investasi jangka panjang menghadiri pertemuan tersebut sepakat untuk
yang dimiliki oleh negara. masing-masing negara untuk membahas bagaimana
pemberian ASI dapat didorong dan didukung, untuk

60 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 45
mempromosikan dan mendukung praktik penyapihan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif serta
yang tepat, untuk memperkuat pendidikan, kesempatan norma-norma agama.
pelatihan dan metode penyampaian informasi yang Pemberian ASI eksklusif merupakan tindakan yang
tepat, untuk mempromosikan status kesehatan dan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
sosial perempuan, sehingga perempuan pada gilirannya anak sejak dini. Anak memiliki ciri yang khas karena
diberdayakan di daerah yang berhubungan dengan selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi
makanan bayi dan anak-anak, untuk menerapkan sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah yang
pemasaran dan distribusi pengganti ASI yang tepat, dan membedakan anak dengan dewasa. Sebagai bagian
untuk memiliki makanan yang koheren dan kebijakan dari generasi muda, anak juga merupakan mata rantai
gizi yang memenuhi kebutuhan ibu hamil dan menyusui awal yang sangat penting dalam menentukan serta
untuk mendapat gizi yang memadai. mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia.
Kecepatan dan arah perubahan mendorong Pemberian ASI eksklusif mempunyai konsekuensi
masyarakat global untuk menghasilkan Kode pemenuhan hak dan kewajiban. Pemenuhan hak
Internasional Pemasaran Pengganti ASI, yang berisi dalam hal ini adalah hak anak untuk mendapatkan ASI
berbagai standar mengenai pemasaran formula bayi, eksklusif dan kewajiban Ibu untuk memberikan ASI
dan yang bertujuan untuk membatasi dan mengatasi eksklusif kecuali atas indikasi medis, dengan keluarga,
ketidakpatuhan. Kode etik ini diinformasikan masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah yang
oleh resolusi WHA internasional sebelumnya, wajib mendukung proses pemberian ASI eksklusif
dan dipengaruhi oleh keprihatinan global tentang tersebut. Pihak-pihak yang sudah disebutkan tadi tidak
peningkatan angka kematian bayi yang disebabkan boleh dengan sengaja menghalangi proses pemberian
oleh penggunaan formula bayi, terutama di negara ASI eksklusif tersebut.
berkembang.
ASI bagi bayi akan memberikan manfaat dalam
Kebijakan yang dihasilkan pada tahun 1981 (Kode hal pemenuhan kebutuhan nutrisi, meningkatkan daya
Etik) bertujuan untuk mengendalikan praktik yang tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, mengurangi
terkait dengan pemasaran internasional pengganti infeksi, dll. Sementara bagi Ibu, pemberian ASI
ASI dan dengan demikian melindungi semua ibu dan akan mengurangi perdarahan setelah melahirkan,
bayi dari praktik perusahaan yang tidak tepat dalam mengecilkan rahim, mengurangi kemungkinan terkena
mempromosikan pengganti ASI. Ini bertujuan untuk

46 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 59
pembangunan kesehatan yang ada dalam UUD 1945 memastikan bahwa ibu menerima informasi yang
adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi akurat tentang menyusui, dan untuk melarang promosi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang susu bayi dan pengganti ASI lainnya.
optimal. Tujuan yang ada di dalam kedua Undang- Kode Etik ini diadopsi dan didukung oleh undang-
undang ini sejalan dengan tujuan Sistem Kesehatan undang di banyak negara. Bukti perkembangan yang
Nasional (SKN), yaitu terselenggaranya pembangunan jelas sejak pertemuan WHA/UNICEF 1979 dapat
kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, ditemukan dalam berbagai pernyataan kebijakan dari
swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil awal tahun 1980an sampai sekarang, dari organisasi
guna dan berdaya guna, hingga terwujud derajat global seperti WHO dan UNICEF. Pernyataan ini
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. menunjukkan komitmen yang jelas antara organisasi
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) merupakan dan berpengaruh terhadap promosi, perlindungan dan
suatu bentuk/cara penyelenggaraan pembangunan dukungan untuk menyusui. Isu utama tercakup dalam
kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa sejumlah resolusi WHA yang dikeluarkan selama tahun
Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin 1980an.
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam Tanggung jawab untuk menerapkan rekomendasi
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat dari berbagai resolusi WHA diakui sebagai kebutuhan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang untuk dibagi antara layanan kesehatan, petugas
Dasar 1945. SKN perlu dilaksanakan dalam konteks kesehatan, pemerintah nasional dan otoritas, organisasi
Pembangunan Kesehatan secara keseluruhan dengan perempuan dan organisasi non-pemerintah lainnya,
mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi badan-badan PBB, dan industri makanan bayi. Resolusi
kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan ini mengakui bahwa keputusan tentang pemberian
keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber makanan bayi yang dilakukan oleh seorang ibu dan
daya, kesadaran masyarakat, dan kemampuan tenaga keluarganya menimbulkan sejumlah tantangan fisik,
kesehatan mengatasi masalah tersebut. Pembangunan sosial, dan emosional.
kesehatan dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun
Menjelang akhir tahun 1980an, pedoman kebijakan
2009 Tentang Kesehatan diselenggarakan dengan
bergerak mendekati penerapan strategi praktik terbaik
berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
dalam menyusui di tingkat lokal, dalam bentuk Sepuluh
pelindungan, penghormatan terhadap hak dan

58 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 47
Langkah keberhasilan menyusui yang diidentifikasi bisa dilakukan untuk mewujudkan generasi penerus
seperlunya untuk menyusui yang berhasil. Sepuluh bangsa yang sehat dan sejahtera. Berdasarkan penelitian
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang dilakukan Nurmiati dan Besral (2008), pemberian
menegaskan komitmen memimpin organisasi ASI selama 6 bulan memiliki efek positif terhadap
kesehatan global untuk melindungi, mempromosikan ketahanan hidup bayi.
dan mendukung pemberian ASI, dan bertujuan Pasal 34 ayat (3) berbunyi “Negara bertanggung
untuk membimbing layanan persalinan dalam jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
mengembangkan kebijakan dan praktik di bidang utama fasilitas pelayanan umum yang layak.” Segala sesuatu
yang mendukung pemberian ASI. yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas pelayanan
Sepuluh Langkah untuk pemberian ASI yang kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak
berhasil adalah: merupakan tanggung jawab negara kepada warganya.
1. Mempunyai kebijakan menyusui tertulis yang rutin Tentu saja hal ini juga berlaku bagi anak sehingga
dikomunikasikan ke seluruh petugas kesehatan. anak berhak pula mendapatkan fasilitas pelayanan
2. Melatih semua petugas kesehatan dalam kesehatan. Hal ini sejalan dengan program pemberian
keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan ASI eksklusif yang ditegaskan dalam Pasal 128 ayat
kebijakan menyusui. (2), yang berarti bahwa negara wajib dan bertanggung
jawab menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana yang
3. Menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang
akan mendukung pelaksanaan program ASI eksklusif.
manfaat dan pengelolaan ASI.
Penyediaan fasilitasnya bisa berupa fasilitas-fasilitas
4. Membantu ibu untuk memulai menyusui segera
umum untuk menyusui, yaitu ruang menyusui (nursery
setelah kelahiran.
room).
5. Menunjukkan kepada ibu bagaimana cara menyusui
dan bagaimana cara memelihara menyusui meski Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
mereka terpisah dari bayinya. Kesehatan menyebutkan bahwa setiap upaya
pembangunan harus dilandasi dengan wawasan
6. Memberikan bayi yang baru lahir tanpa makanan
kesehatan, dalam arti bahwa pembangunan nasional
atau minuman selain ASI, kecuali jika diobati secara
harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
medis.
merupakan tanggung jawab semua pihak baik
pemerintah maupun masyarakat. Salah satu tujuan

48 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 57
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan 7. Mempraktikkan rawat gabung, yang membiarkan
kesehatan.” Apabila kita mencermati Pasal 28 H ayat ibu dan bayi tetap bersama 24 jam sehari.
(1) UUD 1945 di atas, seluruh warga negara Indonesia 8. Mendorong menyusui sesuai permintaan.
mempunyai hak untuk bisa hidup sejahtera lahir dan 9. Jangan memberi dot atau puting susu palsu untuk
batin, mempunyai tempat tinggal dengan lingkungan menyusui bayi.
yang baik serta sehat, dan mempunyai hak untuk 10. Meningkatkan pembentukan kelompok pendukung
memperoleh pelayanan kesehatan. Seorang anak yang menyusui, dan merujuk ibu kepada mereka yang
merupakan warga negara Indonesia juga memiliki hak bertugas saat ibu keluar dari rumah sakit atau klinik.
yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya yang
sudah dewasa, yaitu untuk dijamin hak asasinya yang Sepuluh Langkah tersebut bertindak sebagai pemicu
dalam hal ini adalah hak atas kesehatan. tindakan di negara lain yang dirancang untuk melindungi,
mempromosikan, dan mendukung pemberian ASI. Hal
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
ini telah berpengaruh dalam memperkuat kebutuhan
salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan
akan keterlibatan profesional dan pemerintah dalam
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
promosi menyusui, dalam menciptakan kesempatan
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
untuk menyusui dan dalam membantu perempuan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap kegiatan
menyusui dengan sukses. Pada tahun-tahun inilah
dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan
Baby Friendly Initiatives muncul dan diperkenalkan ke
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
masyarakat.
dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,
partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka Perkembangan tahun 1980an dan 1990an terus
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta berlanjut dan memperkuat konsensus internasional
peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi bahwa menyusui merupakan pilihan terbaik bagi bayi,
pembangunan nasional. terutama untuk 6 bulan pertama kehidupan. Pada awal
tahun 2000an, lebih dari 15.000 rumah sakit di seluruh
Pengaturan pemberian ASI eksklusif pada Undang-
dunia telah ditunjuk secara resmi sebagai baby-friendly,
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dan banyak negara telah mengembangkan rencana aksi
didasarkan pada amanat Undang-Undang Dasar
nasional dan kebijakan untuk mendukung pengakuan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. ASI eksklusif
global tentang pemberian ASI.
merupakan cara paling mudah dan paling murah yang

56 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 49
Berbagai dokumen utama, kode dan pedoman dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012
WHA, WHO dan organisasi dan kelompok internasional tentang Pemberian ASI eksklusif antara lain menetapkan
terkemuka lainnya memberikan landasan yang kuat kebijakan nasional terkait dengan pelaksanaan
untuk kebijakan dan praktik di masa depan, baik di program ASI eksklusif, advokasi dan sosialisasi program
negara maju maupun negara berkembang. Upaya ASI eksklusif, pelaksanaan IMD untuk keberhasilan
berkelanjutan oleh pemerintah dan industri, serta oleh ASI eksklusif, rawat gabung, donor ASI, informasi
profesi, untuk mendapatkan tingkat komitmen global dan edukasi, sanksi administrasi, tempat kerja dan
untuk menyusui eksklusif selama 6 bulan pertama prasarana umum penggunaan susu formula, dan
kehidupan bayi dan membatasi pemasaran formula dukungan masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah
sekarang merupakan kebijakan dan praktik yang mapan (PP) tersebut juga diatur tentang pemberian pelatihan,
di banyak negara. penyediaan tenaga motivator/fasilitator menyusui,
pengintegrasian materi tentang ASI eksklusif pada
kurikulum pendidikan formal dan non formal bagi tenaga
3.3. Kebijakan Pemberian ASI di Indonesia kesehatan, pembinaan pengawasi dan pengevaluasian
Pada tahun 2002, jumlah penduduk di Indonesia pelaksanaan dan pencapaian program ASI eksklusif
adalah 208.749. 460 dan jumlah balita gizi buruk di fasilitas pelayanan kesehatan, satuan pendidikan
mencapai 1.469.596 jiwa. Pada tahun 2003, Indeks kesehatan, tempat kerja, tempat sarana umum dan
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menempati kegiatan-kegiatan di masyarakat. Selain itu, PP ini
urutan 112 dari 175 negara, dan selain itu tiap menit juga mengatur pengembangan ilmu pengetahuan dan
2 balita diperkirakan meninggal dunia. Salah satu cara teknologi yang berkaitan dengan program ASI eksklusif,
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi pengembangkan kerja sama mengenai program ASI
serta gizi buruk pada balita adalah melalui pemberian eksklusif dengan pihak lain di dalam dan atau di luar
ASI eksklusif. negeri, dan penyediakan ketersediaan akses terhadap
Pemberian ASI eksklusif pada semua bayi dapat informasi dan edukasi atas penyelenggaraan program
meningkatkan kesehatan bayi. Pada gilirannya, hal ini ASI eksklusif.
akan meningkatkan IPM. Oleh karenanya, sangat penting Pada UUD 1945, Pasal 28 H ayat (1) menyebutkan
membuat kebijakan yang mendukung pemberian “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
ASI eksklusif. Pemerintah Indonesia mengeluarkan 2 bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup

50 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 55
dokter dengan diterapkannya IMD dan ASI eksklusif keputusan Menkes sebagai penerapan kode etik WHO
dalam setiap pertolongan persalinan dalam pemberian ASI dan pemasaran susu formula.
3. Adanya perubahan kebijakan terutama di RS/ RSIA Pada keputusan tersebut dicantumkan pemberian ASI
dengan adanya ruang rawat gabung, ruang/ klinik eksklusif, yaitu pada Permenkes Nomor 450/Menkes/
laktasi, terbentuknya Rumah Sakit Sayang Ibu dan SK/IV/2004. Pemerintah juga mengatur tentang
Bayi. makanan pemasaran susu formula dalam Kepmenkes
4. Adanya ruang laktasi baik pada setiap institusi Nomor 237/1997.
pelayanan kesehatan, maupun institusi swasta Menurut Direktur Gizi Masyarakat Kementrian
lainnya misalnya mall, bank, terminal, pasar, sekolah, Kesehatan, pemberian ASI yang masih rendah
dll. disebabkan oleh pengaruh penggunaan susu formula
5. Tingginya kesadaran masyarakat terutama ibu akibat dari promosi susu formula yang gencar.
menyusui tentang pentingnya ASI eksklusif dan Masalahnya adalah bahwa belum ada sanksi yang jelas
meningkatnya cakupan IMD dan ASI eksklusif. sehingga banyak pelanggaran kode etik pemasaran susu
6. Tersedianya ruang/klinik laktasi dan tempat formula. Pelanggaran terhadap kebijakan pemasaran
konseling hampir di seluruh puskesmas . susu formula tersebut adalah berupa pemberian
7. Meningkatnya jumlah ibu yang meminta inisiasi sampel susu formula ke fasilitas kesehatan. Bahkan,
dini di rumah sakit, rumah bersalin maupun bidan disinyalir bahwa terdapat kerja sama antara produsen
praktek swasta. susu formula dan fasilitas kesehatan. Akibatnya, bayi
8. Meningkatnya kesadaran bidan untuk tidak yang baru lahir langsung diperkenalkan dengan susu
menerima sponsor dari susu formula formula dan bukan dengan ASI yang mempunyai banyak
9. Adanya sosialisasi IMD dan ASI eksklusif yang manfaat.
menjadi bagian dari bidan dan dokter dalam setiap Berdasarkan SDKI tahun 1997 dan 2003, angka
memberikan pelayanan kesehatan. pemberian ASI eksklusif turun dari 49% menjadi 39%
10. Terbentuknya peer conselor pada ibu hamil dan ibu sedangkan penggunaan susu botol meningkat 3 kali
menyusui di setiap desa. lipat. Rata-rata bayi Indonesia mendapatkan hanya 1,7
bulan untuk ASI eksklusif. Hal ini tentu berdampak pada
status gizi bayi dan angka kematian bayi.

54 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 51
Data BPS tahun 2003 menunjukkan bahwa pekerja pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan
Indonesia mencapai 100,316,007 dengan 64.63% perawatan kesehatan ibu dan anak wajib memberikan
pekerja laki-laki dan 35.7% pekerja wanita. Mengingat informasi tentang pentingnya IMD kepada ibu dan
pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang keluarganya, (2) Setiap sarana pelayanan kesehatan
optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan, para yang memberikan pelayanan pertolongan persalinan
ibu yang dapat memberikan ASI-nya dengan benar wajib menyediakan sarana dan prasarana bagi ibu
termasuk ibu yang bekerja perlu untuk dipertimbangkan. melahirkan untuk melakukan IMD, dan (3) setiap tenaga
Ibu yang bekerja mempunyai masa cuti yang sangat kesehatan yang melakukan pertolongan persalinan dan
singkat dan beragam lapangan pekerjaannya. Hal perawatan ibu dan anak, wajib membantu melakukan
ini tentunya menjadi kendala bagi ibu yang bekerja IMD, kecuali ada alasan medis tertentu. Pada Pasal ke 4,
untuk memberikan ASI eksklusif sehingga rencana setiap tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya
yang strategis diperlukan agar ibu dapat memberikan wajib memberikan informasi dan bimbingan kepada
ASI secara eksklusif. Langkah-langkah kegiatan yang masyarakat, terutama semua ibu yang baru melahirkan,
dilakukan pemerintah dalam mendukung kebijakan ibu hamil, calon pengantin, dan remaja putri untuk
pemberian ASI adalah mengembangkan Komunikasi memberikan ASI eksklusif dan cara menyusui yang
Informasi dan Edukasi (KIE), menggerakkan pengusaha, baik. Pasal 5 mengatur tentang ruang laktasi yang wajib
meningkatkan keterpaduan, koordinasi dan integrasi dimiliki setiap sarana pelayanan kesehatan bahkan
serta mengembangkan tempat penitipan anak. tempat umum dan perkantoran/instansi. Hal itu berarti
Contoh kebijakan di daerah adalah program Inisiasi bahwa instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan
Menyusui Dini dan ASI eksklusif yang dicanangkan oleh fasilitas umum harus menyediakan tempat khusus untuk
Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten yang ditetapkan ruang laktasi, sedangkan tenaga kesehatan diwajibkan
guna mendukung keberhasilan program ASI eksklusif untuk memberi sosialisasi kepada masyarakat mengenai
oleh pemerintah pusat. Program ini mulai dilaksanakan pentingnya menyusui dini kepada bayi.
sejak tahun 2006. Guna mendukung program Contoh penetapan indikator dari keberhasilan
tersebut, pemerintah daerah menetapkan Peraturan program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif
Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Inisiasi Menyusui adalah, antara lain,:
Dini (IMD) dan ASI eksklusif, dengan isi dari pasal- 1. Turunnya angka kematian bayi dan balita
pasalnya (1) setiap tenaga kesehatan yang melakukan 2. Terdapatnya perubahan perilaku pada bidan atau

52 Dr.Mufdlilah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc. Kebijakan Pemberian Asi Eksklusif : Kendala dan Komunikasi 53

Anda mungkin juga menyukai