Adoc - Pub Bab II A Undang Undang Terkait Dengan Pemasyarakat
Adoc - Pub Bab II A Undang Undang Terkait Dengan Pemasyarakat
mengenai fungsi pemidanaan yang tidak lagi sekedar penjeraan tetapi juga
pemasyarakatan telah melahirkan suatu sistem pembinaan yang sejak lebih dari tiga
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab,
66
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I., Himpunan Peraturan Tentang
Pemasyarakatan, (Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta, 2009), halaman 1.
67
Marlina, Hukum Penitensier (Penerbit Refika Aditama, Bandung, Cetakan Kesatu, Juni
2011), halaman 173.
68
Marlina, Ibid, halaman 126.
dimaksud dengan "Agar menjadi manusia seutuhnya adalah upaya untuk memulihkan
a. Pengayoman;
b. Persamaan perlakuan dan pelayanan;
c. Pendidikan;
d. Pembimbingan;
e. Penghormatan harkat dan martabat manusia;
f. Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan dan;
g. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang
tertentu.
69
Marlina, Ibid, halaman 126.
12 Tahun 1995 tentang persyaratan mengatur tentang hak-hak yang dimiliki oleh
70
Marlina, Ibid, halaman 127.
71
Marlina, Ibid, halaman 128.
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
dan kebebasan dasar manusia sebagia hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak
terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi
keadilan. Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang
sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup berrnasyarakat,
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. 72
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
72
Andrey Sujatmoko, Makalah: Sejarah, Teori, Prinsip Dan Kontroversi HAM, Yogyakarta,
12- 13 Maret 2009.
hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan
hukum. Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar manusia, tanpa diskriminasi. Hak. untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan
perlindungan yang adil dari pengadilan yang objektif dan tidak berpihak. 73
Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan dalam
masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum, masyarakat,
dan Pemerintah. Identitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah
73
Andrey Sujatmoko, Ibid.
forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh
hukum Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah
diterima Negara Republik Indonesia yang menyangkut hak asasi manusia menjadi
Keputusan ini disebut LAPAS adalah unit pelaksana tehnis di bidang Pemasyarakatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor
74
Andrey Sujatmoko, Ibid.
75
Majalah Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman R.I, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,
Jakarta, Nomor 16 Tahun 1986), halaman 24-27.
(1) LAPAS Klas I, (2) LAPAS Klas IIA, dan (3) LAPAS Klas IIB. Susunan
Organisasi LAPAS Klas I, terdiri dari: bagian Tata Usaha, bidang Pembinaan
Narapidana, bidang Kegiatan Kerja, bidang administrasi keamanan dan tata tertib,
Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah
tangga LAPAS. Bagian tata usaha mempunyai fungsi, yiatu melakukan urusan
perlengkapan dan rumah tangga. Bagian tata usaha terdiri dari; sub bagian
keuangan yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, dan sub bagian umum
tangga.
melakukan regristrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana,
tugas melakukan pencatatan dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari
memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga,
perawatan narapidana. 76
mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja. Bidang Kegiatan Kerja
Bidang Kegiatan Kerja terdiri dari a) seksi bimbingan kerja yang mempunyai
tugas memberikan petunjuk dan bimbingan latihan kerja bagi narapidana, b) seksi
sarana kerja yang mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana kerja, dan c)
seksi pengelolaan hasil kerja yang mempunyai tugas mengelola hasil kerja.
menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta
76
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.01.PR.07.03 Tahun 1985
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan.
pembagian, dan b) seksi pelaporan dan tata tertib yang mempunyai tugas menerima
laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta
pengeluaran narapidana, serta membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan
77
Majalah Pemasyarakatan, Op cit, halaman 29-30.
Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Klas I
Bidang
Ka. K.P.L.P Bidang Bidang
Admnistrasi
Pembinaan Kegiatan
Keamanan
Napi Kerja
Tatib
Seksi Seksi
Perawatan Pengelolaan
Napi Hasil Kerja
Sumber: Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.01.PR.07.03 Tahun 1985 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyrakatan
Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan menyatakan
sebagai berikut:78
kunjungan dari keluarga, penasihat hukum atau orang tertentu lainnya. Kunjungan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicatat dalam buku daftar kunjungan.
78
Marlina, Hukum Penitensier, (Penerbit Refika Aditama, Bandung, Cetakan Kesatu, Juni
2011), halaman 187
79
Marlina, Ibid, halaman 134
80
Marlina, Ibid, halaman 194-1996.
sebagaimana dimaksud diatas, untuk waktu selanjutnya dilarang dan tidak dibolehkan
(Pasal 31 ayat 1 dan ayat 2). Sedangkan Pasal 32 menyatakan bahwa kunjungan
ditolak.81
(KAMTIB) menyatakan bahwa suasana yang aman dan tertib akan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan tugas
81
Marlina, Ibid, halaman 1997-1998.
bahwa yang dimaksud dengan gedung ialah bangunan yang berfungsi sebagai kantor,
yang telah terdaftar sebagai barang inventaris. Arsip dan dokumen ialah naskah-
naskah yang dibuat dan diterima oleh Departemen Kehakiman dn jajarannya, baik
ditingkat pusat maupun tingkat daerah dalam bentuk corak apapun baik dalam
negara dan barang rampasan adalah barang yang disimpan dalam RUPBASAN.
Pokok Kepegawaian. Pimpinan ialah pimpinan suatu unit baik pegawai negeri
adalah para tamu, pengunjung sidang, terdakwa, tertuduh, pengacara, saksi dan
sebagainya.
sebagai tahanan dan atau narapidana. Penghuni tahanan Imigrasi adalah mereka yang
menunggu dideportasikan. Tamu ialah mereka yang menemui pejabat atau pegawai
82
Himpunan Peraturan tentang Pemasyarakatan, (Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta,
2009), halaman 853.
Sasaran dalam rangka pembinaan KAMTIB, yaitu sasaran fisik, yang melipui
gedung dan lingkungan yang merupakan satu kesatuan, peralatan dan barang-barang
inventaris, arsip dan dokumen, benda sitaan negara dan barang rampasan, personil,
Lembaga Pemasyarakatan, Rutan dan tahanan Imigrasi, tamu, serta sasaran fisik
lainnya. 84
Sasaran non fisik yaitu pemberitaan, kebersihan, kesopanan dan sasaran non
fisik dan sasaran non fisik lainnya, yaitu penegakan keamanan dan ketertiban
supaya keamanan dan ketertiban (KAMTIB) dapat berfungsi secara efektif dan
ancaman dan gangguan yang ditimbulkan oleh manusia, alam dan lingkungan, 2)
83
Himpunan Peraturan tentang Pemasyarakatan, Ibid.
84
Himpunan Peraturan tentang Pemasyarakatan, Ibid, halaman 854
yaitu: tanggung jawab keamanan dan ketertiban (KAMTIB) yang tanggung jawabnya
berada ditangan kepala biro umum, para sekretaris DITJEN Pemasyarakatan, imigrasi
Tata tertib yaitu mereka yang berada ditempat dan lingkungan kerja wajib
mentaati dengan penuh kesadaran semua peraturan KAMTIB yang berlaku ditempat
ditempat kerja dan lingkungannya, maka mereka yang berada ditempat tersebut wajib
Tugas Penjagaan adalah menjaga gedung dan seisinya baik sewaktu maupun
sesudah jam kantor, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga supaya jangan terjadi
kericuhan, menjaga supaya jangan terjadi pelarian, dan menjaga tata tertib
85
Himpunan Peraturan tentang Pemasyarakatan, Ibid, halaman 855.
kelompok lama tidak boleh meninggalkan tempat sebelum dilakukan timbang terima
menurut peraturan yang berlaku, dan anggota penjagaan yang sedang menjalankan
tugas dilarang meninggalkan tugasnya tanpa seijin komandan jaga. Pada tiap
terimakan ialah: senata api dan peluru yang disiapkan untuk penjagaan, kunci-kunci
ruangan, kotak berisi obat-obatan yang disiapkan untuk penjagaan, inventaris, seperti:
dilaksanakan dengan seksama, maka komandan jaga lama dan baru dengan berbaris
rapi lapor kepada piket bahwa timbang terima penjagaan telah dilaksanakan. 87
86
Himpunan Peraturan tentang Pemasyarakatan, Ibid, halaman 856.
87
Himpunan Peraturan tentang Pemasyarakatan, Ibid, halaman 857.
Pemasyarakatan Klas I Medan dalam melaksanakan keamanan dan tata tertib dibantu
Regu Penjagaan (Komandan Jaga). Kekuatan regu disesuaikan dengan keadaan dan
petugas khusus keamanan dan tata tertib, setiap pegawai Lembaga Pemasyarakatan
Klas I Medan diwajibkan ikut serta bertanggung jawab atas terwujudnya keamanan
dari petugas penerima tamu, maka komandan jaga melakukan penelitian dan
88
H.L. Batubara, Sosialisasi tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP),
http://www.hlbatubara.co.cc, posted by education center/2012/02/.html, diakses tanggal 24 Juli 2012,
23:30:05.
untuk memastikan secara benar apakah narapidana yang dimaksud adalah benar-
benar keluarga dari pengunjung tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan
yaitu; 1) mengatur tugas semua pegawai penjagaan yang menjadi tanggung jawabnya,
Medan dan lain sebagainya), 3) komandan jaga mengawasi dan meneliti penjagaan
bekerja dan sebagainya), 4) komandan jaga mengawasi dan meneliti tata tertib
lainnya kepada atasan, 7) Wajib memeriksa dan meneliti sah tidaknya surat-surat
putusan, surat perintah penahanan atau surat ketetapan (beschikking) bagi orang-
orang yang akan masuk Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan jika surat-surat itu
89
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Tanggal
27 Januari 1975, tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP).
Medan, 10) Menjadi perantara bagi tamu Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I
Medan dan pegawai- pegawai lainnya, 11) Memeriksa dan meneliti semua izin
Petugas jaga mempunyai tugas yaitu (1) menjaga supaya jangan terjadi pelarian
di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. (2) Menjaga supaya tidak terjadi
kericuhan, di dalam blok hunian maupun di aula tamu pada Lembaga Pemasyarakatan
Pemasyarakatan Klas I Medan, dan (4) menjaga utuhnya gedung dan seisinya,
terutama setelah tutup kantor. Regu penjagaan melakukan tugas secara bergilir.
timbang terima dengan regu baru selesai dengan sempurna. Semua pegawai
90
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Tanggal
27 Januari 1975, tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP).
timbang terima harus dinyatakan secara tertulis dalam buku jaga, yaitu pos-pos
penjagaan yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Beberapa pos
dalam yang sejenis dan berdekatan dapat dikoordinir menjadi satu lingkungan (blok)
merupakan tanggung jawab langsung Komandan Jaga. Pos atas yaitu tempat-tempat
penjagaan yang ada diatas tembok keliling atau menara Lembaga Pemasyarakatan
Klas I Medan.
Klas I Medan termasuk pada saat kegiatan pelayanan kunjungan bagi keluarga
harus dilengkapi dengan; buku jaga, pesawat telepon, daftar alamat dan nomor
91
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Tanggal
27 Januari 1975, tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP).
antara lain: Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Papan tulis untuk
catatan, antara lain lalu lintas isi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan (alat-alat
pemadam kebakaran (tabung pemadam kebakaran, karung, pasir, galah dan lain
Pemasyarakatan Klas I Medan, senjata dan peluru cadangan, lampu cadangan, kunci
dan gembok cadangan, lampu senter, almari senjata). Pos dalam/pos lingkungan
dilengkapi dengan buku jaga, buku catatan inventaris, lonceng untuk isyarat, lampu
baterai, alat pemadam kebakaran. Pos atas Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
Medan, harus jelas dengan papan nama dan dilarang untuk merubah tanpa izin Kepala
izin Komandan Jaga Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Pada tiap penggantian
Yang ditimbang terimakan ialah: (1) Isi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, (2)
senjata api dan peluru yang disiapkan untuk petugas penjagaan Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Medan, (3) kunci-kunci, gembok- gembok, (4) inventaris lain-
92
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Ibid.
instruksi- Instruksi khusus dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, dan
(6) dan lain-lain yang perlu menjadi perhatian petugas pengamanan Lembaga
b. Memeriksa dan meneliti buah tangan (kiriman) dihadapan pengunjung dan yang
dikunjungi. 93
(kiriman) yang dibawa oleh pengunjung dihadapan pengunjung dan narapidana yang
dikunjungi. Hal ini bertujuan untuk transparansi dan sama-sama menyaksikan isi
buah tangan tersebut serta untuk menghindari saling kecurigaan baik dari pengunjung
maupun dari narapidana yang dikunjungi manakala isi buah tangah (kiriman) tersebut
obatan yang tidak didasarkan resep dokter bagi yang bersangkutan, dan obat-obatan
93
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Tanggal
27 Januari 1975, tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP).
buah tangan (kiriman) boleh diperiksa lebih mendalam. (buah-buah dibelah, roti
c. Bila terdapat barang terlarang (khususnya senjata, kikir, gergaji dan sebagainya),
Komandan Jaga.
sebagai penerima tamu tersebut diatas, apabila di dalam pemeriksaan barang bawaan
dan sebagainya, maka petugas penerima tamu melakukan penyitaan terhadap barang
komandan jaga yang bertugas pada saat kejadian tersebut dan Kepala Pengamanan
prosedur yang telah ditetapkan. Penggeledahan badan bagi wanita harus dilaksanakan
94
H.L. Batubara, Op cit, diakses tanggal 24 Juli 2012, 23:30:05.
wanita dan bahkan bila perlu diusahakan dari istri pegawai Lembaga Pemasyarakatan
Penggeledahan kamar/ruangan dilakukan oleh lebih dari seorang pegawai dan secara
berkala dan hendaknya diperiksa juga jeruji-jeruji, kolong- kolong, dinding- dinding,
pembawa/pengunjung. 95
yang dilarang masuk, seperti narkoba, roti kaleng, ikan dencis, dan lain sebagainya,
pengunjung tersebut. Hal ini dikarenakan makanan dalam kemasan kaleng dan
95
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Tanggal
27 Januari 1975, tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP).
melukai warga binaan pemasyarakatan yang ain atau dengan penghuni lainnya baik
di dalam blok hunian maupun di dalam kamar hunian Lembaga Pemasyarakatan Klas
I Medan. 96
narapidana.
tersebut dengan tujuan untuk mencegah masuknya barang-barang haram dan benda-
benda tajam, seperti narkoba, gergaji, kikir, dan sebagainya masuk ke dalam
pemasyarakatan tersebut serta yang paling utama adalah untuk mencegah terjadinya
96
H.L. Batubara, Ibid, diakses tanggal 24 Juli 2012, 23:30:05.
terkendali.
Medan adalah syarat mutlak bagi berhasilnya usaha pembinaan bagi narapidana.
Untuk mencapai keamanan dan tata tertib di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
mewujudkan keamanan dan ketertiban yang aman dan terkendali, salah satu upaya
pengawalan yang ekstra pada saat jam kunjungan pengunjung datang mengunjungi
97
Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman, Nomor: DP.3.3/17/1, Tanggal
27 Januari 1975, tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP).
harus memberitahukan kepada komanda jaga, terkecuali kalau sudah ada izin dari
Pemasyarakatan Klas I Medan. Petugas jaga dilarang meninggalkan pos tanpa izin
Komandan Jaga. Petugas pengamanan dilarang menjadi penghubung dari dan untuk
98
H.L. Batubara, Op cit, diakses tanggal 24 Juli 2012, 23:30:05.
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti akan
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada tahanan, narapidana dan anak
pidana, pelarian, pencegah terjadinya kerusuhan atau pembakangan pada tata tertib,
99
Pdffactory Pro www.pdffactory.com. blue print, today, diakses July 29, 2012, 9:59:11 PM,
halaman 146.
lainnya.
proses pembinaan, dan kepentingan Rupbasan untuk mengamankan barang sitaan dan
rampasan. Dalam melaksanakan fungsi pengamanan terdapat beberapa hal yang harus
kerusuhan. Pada konteks tersebut diatas maka keseimbangan antara keamanan dengan
keseimbangan antara keamanan dengan hak dasar yang tidak boleh dihambat, serta
100
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
OT.02.02 Tahun 2009, Op cit.
maksimun diberikan pula pada tahanan, atau narapidana dengan kejahatan tertentu.
satunya berupa penempatan pada ruang khusus, atau penempatan pada ruang isolasi.
ruang isolasi atau tutupan sunyi. Penjatuhan sanksi ini tidak lepas dari penegakan
disiplin dan pengamanan. Namun demikian harus dikedepankan rasa keadilan dan
setiap orang yang dirampas kebebasannya wajib diperlakukan secara manusiawi dan
kekuatan jeruji besi jendela, pintu kamar, termasuk juga rutinitas petugas dalam
101
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
OT.02.02 Tahun 2009, Ibid.
radio, dan senjata untuk pengendalian massa yang sangat menunjang pengamanan di
UPT. Perlu pula pengamanan dengan melibatkan anjing pelacak untuk pencegahan
Permasalahan saat ini sangat terkait dengan tingkat kesiapan petugas dalam
di UPT. Keadaan di dalam hunian akhirnya menjadi tempat yang paling tidak aman
dan menyeramkan bagi tahanan, narapidana dan anak pidana. Tahanan, narapidana,
dan anak pidana belum dianggap sebagai manusia yang harus dilindungi hak
dasarnya. Dengan kondisi yang demikian, pembatasan ruang gerak sebagai satu-
Minimum Rules for the Treatment of Prisoners. Misalnya pada masa pengenalan
penyampaian hak dan kewajiban serta orientasi dengan dunia luar telah bergeser pada
102
Pdffactory Pro www.pdffactory.com. Op cit, diakses July 29, 2012, 9:59:11 PM, halaman
147.
kesamaptaan, yang mana lebih mengedepankan disiplin dan kekuatan fisik dalam
pelatihan pra tugas bagi petugas kemananan yang muatan pelatihannya berupa
ketrampilan teknis dan pemberian wawasan tugas pokok fungsi Pemasyarakatan. 103
penembakan dan lainnya masih terbatas bahkan tidak ada. Penekanan lain yang perlu
diperhatikan adalah diperlukannya pre service training (pelatihan pra tugas) bagi
petugas keamanan yang hendak berdinas disetiap UPT. Selain itu, kepemilikan alat
kamera, senjata, alat detektor, serta kondisi alat pengamanan lainnya belum dimiliki
dengan jumlah penghuni serta pengadaan alat-alat yang memiliki standar kebutuhan
misalnya, alat pengendalian massa, senjata, anjing pelacak dan rompi bagi petugas,
103
Pdffactory Pro www.pdffactory.com. Op cit, diakses July 29, 2012, 9:59:11 PM, halaman
148.
manusia. 104
WBK adalah wilayah pada setiap unit kerja di lingkungan kementerian yang
telah melaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan kriteria penilaian penetapan area
WBK baik yang memberikan pelayanan langsung maupun tidak langsung kepada
Hukum sebagai sarana rekayasa (social engineering by law) atau bisa juga
sebagai alat oleh “agent of change.” Yang dimaksud dengan “agent of change”
disini adalah seseorang aau beberapa orang sebagai bagian dari anggota masyarakat
kesempatan untuk mengolah sistem sosial yang bersangkutan secara teratur dan
terencana (social engineering atau social planning) dan perubahan tersebut selalu
mengatakan:
104
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
M.HH-OT.02.02 Tahun 2009, Op cit.
105
Peraturan Menteri Hukum dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Tanggal
5 Agustus 2011 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK.
106
Sabian Utsman, Dasar-Dasar Sosiologi Hukum, Makna Dialog Antara Hukum dan
Masyarakat, (Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009), halaman 188.
Gratifikasi adalah setiap orang yang memberi hadiah, janji atau suap kepada
Pegawai Negeri Sipil atau Penyelenggara Negara dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah,
janji atau suap dianggap melekat pada jabatan atau kedudukannya tersebut. Setiap
atau badan sosial. Setiap orang yang akan berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan
harus ada ijin dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan atau pejabat yang
107
Achmad Ali, Keterpurukan Hukum Di Indonesia (Penyebab dan Solusinya), (Penerbit
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002), halaman 6.
108
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
persyaratan lain ditetapkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. 109
wajib digeledah baik sebelum maupun sesudah kunjungan. Diusahakan agar sebelum
dipertemukan pengunjung dan yang dikunjungi dalam keadaan aman. Khusus untuk
keabsahan surat ijin kunjungan, meneliti kartu identitas pengunjung dan menukarnya
109
Keputusan Direkur Jenderal Pemasyarakatan, Nomor: E.22.PR.08.03 Tahun 2001 tentang
Prosedur Tetap (PROTAP) Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan.
110
Keputusan Direkur Jenderal Pemasyarakatan, Nomor: E.22.PR.08.03 Tahun 2001 tentang
Prosedur Tetap (PROTAP) Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan.
pemasyarakatan yang akan dikunjungi apakah bersedia atau tidak untuk dikunjungi
Portir/P2U, yaitu meneliti dan mengamati setiap pengunjung yang akan/telah selesai
111
Keputusan Direkur Jenderal Pemasyarakatan, Nomor: E.22.PR.08.03 Tahun 2001, Ibid.
Kode etik biasanya dikaitkan dengan suatu profesi khusus. Kode etik
dirumuskan dengan asumsi bahwa tanpa sanksi-sanksi atau hukuman dari pihak luar,
setiap orang tetap menaatinya. Jadi dorongan untuk mematuhi perintah dan kendali
untuk menjauhi larangan kode etik bukan dari sanksi fisik melainkan dari rasa
kemanusiaan. Kode etik adalah persetujuan bersama yang timbul dari diri para
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah laku atau perbuatan pegawai
sebagai berikut :
112
Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1992), halaman 398-399.
113
Pdffactory Pro www.pdffactory.com, Kode Etik Pemasyarakatan (Today, July 29, 2012,
11:17:47 PM), halaman 3-8.
a. Terbuka untuk menerima setiap saran, kritik, dan masukan tanpa mempunyai
prasangka negatif;
b. Membangun jejaring kerja sama dengan segenap unsur masyarakat untuk
kepentingan pelaksanaan tugas dan menghargai setiap bentuk partisipasi
masyarakat.
merupakan hasil interaksi dari berbagai aspek, yaitu sistem pelayanan, sumber daya
manusia pemberi pelayanan, strategi dan pelanggan. Suatu sistem yang baik akan
114
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-
16.Kp.05.02 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Pemasyarakatan.
akan mudah diketahui. Selai itu, sistem pelayanan juga harus sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Ini berarti organisasi harus mampu merespons kebutuhan dan
keinginan pelanggan dengan menyediakan sistem pelayanan dan strategi yang tepat.115
a. Tanggapan pengunjung
dibawah ini:
Tabel 2
Tanggapan Pengunjung Terhadap Prosedur Pelayanan Kunjungan
Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
115
Agus Dwiyanto, Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik, (Penerbit Gajah
Mada University Press, Yogyakarta, 2005), halaman 145.
Klas I Medan adalah baik. Pengunjung yang mengatakan prosedur kunjungan sangat
baik adalah berjumlah 10 orang (10,00%) dan pengunjung yang mengatakan kurang
baik yaitu berjumlah 25 orang (25,00%). Sedangkan sebagian kecil yaitu 5 orang
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah pada saat memberikan identitas dan
dipersilakan masuk.
agar prosedur tersebut tidak memakan waktu yang lama. Sedangkan alasan sebagian
atau sangat kurang baik adalah setelah pengunjung memberikan kartu identitas
dilakukan penggeledahan baik badan maupun barang bawaan. Pengunjung belum lagi
mengalami berbagai pertanyaan yang datang dari petugas P2U. Petugas P2U dalam
116
Hasil penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, data diolah dan di analisis, pada
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
b. Tanggapan narapidana
Tabel 3
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah baik. Sedangkan sebagian kecil yaitu
117
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
secara mental yang diterima dari petugas pengamanan dan apabila diberikan sedikit
uang pelicin, semua urusan bertamu akan berjalan lancar. Sedangkan narapidana yang
dikarenakan adanya perbedaan perlakuan dari oknum petugas antara narapidana yang
mampu memberi sesuatu dengan yang kurang mampu memberi sesuatu kepada
118
petugas pengamanan. Menurut JEF Gultom, pengawasan petugas pengamanan
dilakukan baik oleh narapidana maupun oknum petugas tersebut masih lemah, namun
Bebas Korupsi (WBK) melalui penandatanganan pakta integritas oleh seluruh petugas
a. Tanggapan pengunjung
118
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
119
Wawancara, JEF Gultom, Op cit, tanggal 05 Juni 2012.
Pemasyarakatan Klas I Medan sangat sulit karena para pengunjung kurang mampu
untuk memberikan sesuatu baik berupa uang atau barang kepada oknum petugas
ketika hendak memasuki ruang bezuk Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan untuk
120
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Tabel 5
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah mudah. Hal ini dikarenakan telah
lebih kondusif dari petugas pengamanan yaitu menghargai hak-hak narapidana serta
bdikunjungi oleh keluarga mereka. Hal ini dikarenakan narapidana kurang mampu
untuk memberikan uang tip kepada para narapidana yang dipekerjakan petugas
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan sebagai tamping baik yang diberada di depan
didesain sedemikian rupa sehingga mudah, lancer, cepat, tidak berbelit-belit, mudah
a. Tanggapan pengunjung
Tabel 6
121
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
122
Agus Dwiyanto, Op cit, halaman 149.
bertamu dan para pengunjung harus antri sebelum masuk ke dalam Lembaga
orang atau 05,00% mengatakan bahwa tata tertib kunjungan bagi pengunjung di
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan sangat kurang baik. Hal ini disebabkan para
pengunjung terlalu lama menunggu untuk masuk ke dalam LAPAS karena loket
b. Tanggapan narapidana
Tabel 7
123
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Medan untuk tidak membedakan antara narapidana yang mampu secara materi
kecil narapidana yaitu berjumlah 5 orang (05,00%) mengatakan bahwa tata tertib
Narapidana berpendapat, sangat kurang baiknya tata tertib kunjungan bagi keluarga
karena adanya perbedaan perlakuan dari oknum petugas dan narapidana yang
bekerja sebagai tamping (pembantu pegawai) sehingga kesannya tata tertib kunjungan
a. Tanggapan pengunjung
Pemasyarakatan Klas I Medan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 125
124
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
125
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Medan adalah mudah. Hal ini disebabkan para pengunjung selain memiliki hubungan
yang baik secara personal kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan,
juga karena memberikan sedikit uang pelican kepada oknuk petugas maupun kepada
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah sangat sulit. Hal ini dikarenakan para
pengunjung tidak mampu untuk memberikan uang tips kepada oknum petugas
b. Tanggapan narapidana
Tanggapan narapidana/warga binaan pemasyarakatan terhadap kemudahan
Tabel 9
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah mudah. Hal ini dikarenakan adanya
hubungan yang baik antara narapidana dengan petugas maupun kepada para
126
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Pemasyarakatan Klas I Medan mengatakan bahwa sangat sulit bagi keluarga mereka
Klas I Medan.
Keamanan yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada pelanggan
dari adanya bahaya, resiko dan keragu-raguan. Proses serta hasil pelayanan umum
yang mereka butuhkan secara mudah dan jelas, yang meliputi informasi tata cara,
a. Tanggapan pengunjung
Tanggapan pengunjung terhadap pelayanan petugas dalam menerima
berikut : 128
127
Agus Dwiyanto, Op cit, halaman 149.
128
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
bersikap ramah dan koorperatif kepada para pengunjung sehingga para pengunjung
terkesan dan tidak merasa takut untuk berkunjung di Lembaga Pemasyarakatan Klas I
keluarga narapidana adalah sangat kurang baik. Hal ini disebabkan para pengunjung
merasa diperlukan kurang baik oleh petugas karena sikap petugas yang kadang-
kadang agak kasar dalam memberikan informasi kepada para pengunjung yang
129
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
keluarga di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 11
kunjungan keluarga bagi narapidana adalah baik. Hal ini disebabkan adanya
perubahan sikap dari para petugas yang menghargai hak asasi mereka (narapidana)
dan para petugas sudah lebih ramah dalam memberikan pelayanan kepada keluarga
narapidana yang datang berkunjung di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. 130
Alasan mereka (narapidana) adalah masih adanya oknum petugas yang kurang ramah
130
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
a. Tanggapan pengunjung
Tabel 12
Tanggapan Pengunjung Terhadap Penampilan Petugas Dalam Menerima
Kunjungan Keluarga Narapidana Di Lapas Klas I Medan
131
Wahyudi Komorotomo, Op cit, halaman 413-414.
132
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
kurang baik sama dengan jumlah pengunjung yang mengatakan penampilan petugas
kurang baik adalah berjumlah 5 orang atau 05,00%. Hal ini dikatakan oleh
memang harus secara detail memeriksa siapa saja yang akan masuk ke dalam
pengamanan.
menggunakan pakaian dinas harian atau pakaian yang tidak mempunyai kesan
lapangan. 133
b. Tanggapan narapidana
Tabel 13
133
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Pemasyarakatan Klas I Medan sangat kurang baik, jumlahnya sama dengan jumlah
cukup baik adalah berjumlah 15 orang atau 15,00%. Hal ini dikatakan oleh
penampilan petugas jaga P2U yang menggunakan pakaian dinas lapangan dengan
tujuan yang baik, yaitu untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lembaga
a. Tanggapan pengunjung
Pemasyarakatan Klas I Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 135
134
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
135
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah ada. Praktik pungutan liar ini
dilakukan oleh oknum petugas dan oknum para narapidana yang bekerja sebagai
tamping (pembantu petugas). Praktik pungutan liar terjadi mulai dari pintu masuk
(Petugas P2U), Ruang Pemeriksaan (badan dan barang bawaan), pencatatan, ruangan
ada pungutan liar, karena mereka tidak pernah dimintai uang oleh para petugas
maupun oleh para narapidana yang bekerja sebagai tamping. Namun sebagian lagi
kadang dipungut biaya apabila pengunjung mempunyai uang atau barang yang akan
diberikan kepada oknum petugas maupun para narapidana yang bekerja sebagai
tamping.
Pemasyarakatan Klas I Medan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 136
Tabel 15
berjumlah 70 orang (70,00%) mengatakan bahwa ada pungutan liar (pungli) di dalam
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Praktik pungutan liar dilakukan oleh oknum
petugas maupun narapidana yang bekerja sebagai tamping. Narapidana tidak dapat
berbuat apa-apa karena narapidana ketakutan apabila mereka tidak memberikan uang
atau rokok kepada oknum petugas dan narapidana yang bekerja sebagai tamping,
mereka tidak akan aman dan nyaman di dalam kamar Blok Hunian mereka.
136
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Medan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian
diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Disamping itu, juga harus
satuan kerja atau instansi pemerintah lain yang terkait. Ketepatan waktu di Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Medan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
137
ditentukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat
Medan.
a. Tanggapan pengunjung
Pemasyarakatan Klas I Medan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 138
137
Agus Dwiyanto, Op cit, halaman 149-150.
138
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Lembaga Pemasyarakan Klas I Medan adalah kurang cukup. Hal ini dikarenakan para
pengunjung hanya diberikan waktu paling lama 15 menit untuk bertemu dengan
narapidana. 139
terutama bagi pengunjung yang tempat tinggalnya di luar Kota Medan dimana
pengunjung belum puas untuk bercerita-cerita dengan narapidana yang mereka temui
cukup sekali. Hal ini dikarenakan waktu mereka sangat terbatas karena harus
Klas I Medan.
139
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Tabel 17
Tanggapan Narapidana Terhadap Kecukupan Waktu Berkunjung
Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah kurang cukup. Hal ini dikarenakan
dan berkunjung untuk bertemu kurang cukup hanya sekitar 15 menit. Dengan waktu
tersebut, narapidana belum puas untuk melepaskan rindu mereka kepada keluarganya
sekali. 140
140
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
a. Tanggapan pengunjung
Tabel 18
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah baik. Hal ini dikarenakan ruang/aula
141
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
pengunjung dari petugas pengamanan dimana narapidana yang tidak bertamu banyak
b. Tanggapan narapidana
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 142
Tabel 19
sudah memadai, diantaranya adalah kamar mandi, kipas angin serta yang paling
142
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
(10,00%) mengatakan bahwa penampilan kantor dan ruang kunjungan pada Lembaga
10. Penggeledahan
a. Tanggapan pengunjung
Tabel 20
Kla I Medan adalah sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian pengunjung
143
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
dan barang bawaaan pengunjung oleh petugas pengamanan adalah sangat kurang baik.
b. Tanggapan narapidana
Tabel 21
Tanggapan Narapidana Terhadap Penggeledahan Oleh Petugas Pengamanan
Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
No Tanggapan Narapidana Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 10 10,00
2 Baik sekali 20 20,00
3 Baik 40 40,00
4 Kurang baik 20 20,00
5 Sangat kurang baik 10 10,00
Jumlah Keseluruhan 100 100,00
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah, Tahun 2012
Kla I Medan adalah baik. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian kecil narapidana
pengunjung oleh petugas pengamanan adalah sangat kurang baik dan sangat baik
yaitu masing-masing berjumlah 10 orang (10,00%). Dari hasi penelitian, bahwa hal
sudah ketinggalan jaman serta ruang penggeledahan yang disediakan kurang nyaman.
144
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
a. Tanggapan pengunjung.
untuk waktu/lama berkunjung dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 145
Tabel 22
pengunjung hanya 15 (lima belas) menit kurang cukup, sedangkan sebagian kecil
15 (Lima belas ) menit. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa menurut
merupakan suatu kebijakan yang membatasi hak-hak asasi karena untuk melepas
pengunjung.
145
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
Tabel 23
bertemu dengan keluargnya yaitu hanya 15 menit yang mengatakan bahwa kebijakan
tersebut sangat kurang. Dari data yang diperoleh bahwa alasannya adalah ada kesan
146
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Ibid, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
tuntutan warga pengguna layanan. Tujuan utama pelayanan publik adalah memenuhi
kebutuhan warga pengguna agar dapat memperoleh pelayanan yang diinginkan dan
dimana sebagian kecil narapidana yang mengatakan kebijakan tersebut sangat cukup
mengatakan waktu 15 (lima belas) menit sangat cukup adalah narapidana tidak suka
yang mengatakan sangat kurang cukup adalah dikarenakan narapidana belum puas
untuk melepas rindu kepada keluarganya yang termasuk jarang datang berkunjung
tanggapan dari pihak keluarga dan narapidana tersebut diatas, maka dari data yang
diperoleh, (disamping manfaat dari aspek psikologi dan sosial), maka secara rasional,
dapat ditarik kesimpulan, yaitu bahwa sebagian besar atau 80% (delapan puluh
147
Agus Dwiyanto, Op cit, halaman 152.
148
Hasil Penelitian terhadap pengunjung dan narapidana, Op cit, tanggal 01 s/d 07 Juni 2012.
rasional dapat juga dibuktikan dari jumlah pengunjung yang datang berkunjung ke
penelitian, diperoleh data dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2012 tentang
adalah 2.460 orang. Bulan Pebruari 2012, jumlah pengunjung adalah 2.447 orang.
Bulan Maret 2012, jumlah pengunjung adalah 2.457 orang. Bulan April 2012, jumlah
pengunjung adalah 2.460, dan bulan Mei 2012, jumlah pengunjung yang datang
dengan baik oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan beserta seluruh
149
Buku Layanan Kunjungan, Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, Januari s/d Mei Tahun
2012.