Anda di halaman 1dari 8

SHALAT FARDHU

A. Pengertian Shalat Fardhu

Sholat adalah tiang agama. Selain itu, sholat wajib adalah rukun islam yang kedua.
Setiap orang islam yang telah baligh dan berakal, wajib hukumnya untuk melakukan sholat
wajib.

Sholat wajib 5 waktu mulai dari Subuh, Dhuhur, Asar, Maghrib, dan Isya adalah
kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Anda bisa menjalankan sholat wajib di awal waktu
untuk mendapatkan pahala yang lebih berlimpah.

Kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh umat islam ini berbeda dengan ibadah
haji. Dalam beribadah sholat 5 waktu, Anda tidak memerlukan syarat khusus. Selagi
seseorang dalam keadaan normal dan sehat, maka kewajibannya untuk melakukan sholat 5
waktu harus dipenuhi.

Sholat wajib atau sholat fardhu merupakan sholat yang sudah ditentukan waktunya.
Masing-masing sholat harus dilakukan pada waktunya masing-masing. Terdapat aturan mulai
dari jam berapa hingga jam berapa Anda harus melakukan sholat subuh, dhuhur, ashar,
maghrib, isya dan subuh. Sangat dianjurkan bagi Anda untuk melakukan sholat di awal
waktu. Jadi, ketika Anda mendengar adzan berkumandang, Anda harus siap dan bergegas
untuk sholat. Perintah untuk melakukan sholat 5 waktu telah disampaikan dalam Al Quran
dalam surah An Nisa ayat 103 bahwa sholat fardhu telah ditentukan waktunya untuk orang-
orang yang beriman.

Firman Allah tentang sholat wajib pada surah Al-Baqarah ayat 43:

Artinya:
”Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”
(Q.S. Al-Baqarah/2: 43)

Oleh karena itu, dirikanlah sholat karena sholat merupakan kewajibannya orang islam.
Siapa saja yang mengerjakan sholat harus mentaati dan mengetahui syarat dan rukun yang
telah ditentukan.
Ketentuan dan syarat untuk melakukan sholat wajib pun telah diatur dalam Al Quran.

B. Syarat Wajib Sholat

Menjalankan ibadah sholat juga harus dilakukan dengan ilmu. Artinya, anda harus tahu
tentang syarat wajib sholat. Setiap muslim yang memenuhi syarat sahnya sholat wajib
menjalankan ibadah sholat. Syarat wajib sholat diantaranya:

1. Beragama islam.
2. Berakal sehat
3. Dewasa atau sudah baligh
4. Telah mengetahui tentang hukum sholat serta tata cara sholat dengan baik.
5. Bersih ataupun suci dari hadats dan najis.
6. Sadar.

C. Syarat Sah Shalat


Sesudah tahu pengertian sholat serta syarat wajib sholat, anda harus tahu juga syarat
sah solat. Dibawah ini beberapa syarat sah sholat untuk dipahami setiap muslim yang
menjalankan kewajiban sholat:
1. Sudah masuk waktu sholat.
2. Harus menghadap arah kiblat
3. Suci dari hadas baik hadas kecil maupun besar
4. Suci dari najis dalam pakaian, badan, dan tempat ketika melaksanakan shalat
5. Harus menutup aurat
6. Mengetahui tentang cara melaksanakan ibadah sholat tersebut.
7. Mengetahui kefardhuan shalatnya
8. Menjauhi segala sesuatu yang membatalkan shalat

D. Rukun Shalat

Setelah tahu tentang syarat sah sholat, sekarang akan dibahas tentang rukun sholat.
Rukun sholat harus di jalankan saat sholat dan harus tertib. Berikut Rukun shalat :

1. Niat.
2. Berdiri tegak bagi yang mampu. Bagi yang sedang sakit, salat disesuaikan dengan
tingkat kemampuannya. Boleh dengan berdiri, duduk, atau berbaring.
3. Takbiratulihram.
4. Membaca Surah Al-F±ti¥ah pada setiap rakaat.
5. Rukuk dengan tumakninah.
6. Iktidal dengan tumakninah.
7. Sujud dua kali dengan tumakninah.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah.
9. Duduk tasyahud akhir.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat kepada Nabi Muhammad saw.
12. Mengucapkan salam pertama.
13. Tertib (berurutan dari awal sampai akhir)

E. Tata cara shalat


1. Niat

َ ‫ُصلِّى َف ْر‬
‫ض‬ َ‫أ‬ ‫الصْبح َر َك َعتنْي ِ ُم ْسَت ْقبِ َل الْ ِقْبلَ ِة‬
ُّ

‫أ ََداءً هلل َت َعاىَل‬

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu dhuhur empat rakaat,


sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

2. Takbiratul ihram
3. Membaca do’a Iftitah

4. Membaca surah Al-Fatihah

5. Ruku’ dengan tumakninah


6. I’tidal dengan tumakninah

7. Sujud dengan tumakninah

8. Duduk siantara dua sujud dengan tumakninah

9. Sujud dengan tumakninah


10. Duduk tasyahud akhir

11. Salam
F. Hal –Hal Yang Membatalkan Shalat
1. Berhadas ( Seperti pipis dan buang air besar)
2. Terkena najis
3. Terbuka aurat
4. Berkata selain bacaan shalat
5. Makan ketika shalat sekalipun lupa
6. Bergerak 3x berturut-turut
7. Melompat
8. Memukul
9. Menambah rukun gerakan dalam shalat
10. Mendahului imam dengan sengaja
11. Sengaja melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa
12. Sengaja memperlambat
13. Menggantungkan sholat dengan sesuatu
14. Ada keraguan ingin memutus sholat.

G. Sunah Salat
Sunah salat adalah gerakan dan bacaan salat yang apabila dikerjakan akan menambah
pahala dan salatnya tetap sah. Sunah salat dibagi menjadi dua macam, yaitu sunah yang
berupa gerakan (sunah fi’liyah) dan sunah yang berupa bacaan (sunah qauliyah).

1. Sunah Salat Fi’liyah


Sunah fi’liyah dalam salat sebagai berikut:
a. Mengangkat kedua tangan sampai ke telinga ketika takbiratulihram, rukuk,
berdiri dari rukuk, dan ketika berdiri dari tasyahud awal.
b. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika
bersedekap.
c. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud.
d. Mendengarkan bacaan imam.
e. Meletakkan kedua telapak tangan pada lutut ketika rukuk.
f. Duduk sebentar ketika hendak berdiri dari sujud.
g. Duduk iftirasy ketika tasyahud awal, yaitu duduk di atas kaki kiri dengan jari kaki
kanan berdiri.
h. Duduk tawarruk ketika tasyahud akhir, yaitu duduk dengan jari kaki kanan
berdiri, sedangkan telapak kaki kiri berada di bawah kaki kanan.
i. Meletakkan telapak tangan di atas paha ketika duduk tasyahud awal dan akhir.
j. Menoleh ke sebelah kiri ketika salam kedua.

2. Sunah Salat Qauliyah


Sunah qauliyah dalam salat sebagai berikut :
a. Membaca doa iftitah (doa pembukaan salat).
b. Membaca amin sehabis membaca Al-F±ti¥ah.
c. Membaca Surah Al-Qur’an sesudah membaca Al Fatihah pada rakaat pertama
dan kedua.
d. Mengeraskan bacaan Al-F±ti¥ah dan surah Al-Qur’an pada rakaat pertama dan
kedua untuk salat magrib, isya dan subuh.
e. Membaca takbir ketika rukuk dan membaca doa ketika rukuk.
f. Membaca “sami‘all±hu liman hamidah” ketika bangun dari rukuk.
g. Membaca “rabbana lakal hamdu” ketika iktidal.
h. Membaca doa ketika sujud.
i. Membaca doa ketika duduk antara dua sujud.
j. Membaca tasyahud awal.
k. Membaca salam yang kedua.

Anda mungkin juga menyukai